Anda di halaman 1dari 10

SESAR OPAK

Oleh:
Putu Oka Dharma Kusuma 410016083
Theophilus Donatus 410016127
PENDAHULUAN
• Gempa bumi yang terjadi pada 27 mei 2006 sebesar 5,9 skala Richter telah menimpa daerah
Yogyakarta dan sekitarnya meliputi daerah Bantul, Kulonprogo, Gunung kidul, Sleman,
Solo, Karanganyer, Klaten, dan Prambanan. Kurang lebih 5500 jiwa kehilangan nyawa,
ribuan warga luka-luka, dan kehilangan keluarga serta hartanya. Sumber gempa tersebut
berpusat pada kedalaman 33 km, tepatnya terletak 37 km dari garis pantai dengan
episentrum di dasar samudera Hindia pada koordinat 8.260 LS 110.310 BT )
• Aktifitas gempa tersebut telah memicu pergerakan sesar di wilayah Bantul dan sekitarnya.
Daerah yang dilewati sesar itu yakni Depok, Tritohargo, Ngambangan, dan Gondowulung di
Yogyakarta. Sesar itu berada 10 kilometer dari Yogyakarta atau sekitar 5 kilometer dari
Bantul)
• Pergeseran sesar diduga terjadi karena belakangan ini, sesar Opak tertekan dari dua arah
sekaligus. Dari utara ditekan oleh Merapi. Dari selatan, patahan itu ditekan lempeng India-
Australia. Lempeng itu menghunjam lempeng Eurasia (dimana sesar Opak berada) dengan
kecepatan 7o mm pertahun. Akibatnya lempeng Eurasia mengkerut dan meregang.
Saat tegangan jenuh, lempeng Eurasia melenting, dan menimbulkan gempa. Juga melahirkan
gerakan mendatar pada jalur sesar. Jadi, ada dua tenaga penggoyang Jogja, yaitu gempa dan
gerakan geser sesar.
• Bukti jejak sesar terlihat pada Kali Opak yang bentuk sungainya sangat lurus, yaitu berhulu
di Merapi lalu menuju kota Jogja, dan berakhir di Bantul.
Peta Geologi Lembar Yogyakarta (Wartono Raharjo)
• Morfologi atau bentang alam yang sangat berbeda antara dataran Jogja dan dataran Wonosari
juga jelas terlihat pada peta morfologi dibawah ini :

Peta morfologi/ketinggian. Putih-coklat = tinggi, hijau-kuning = rendah


• Dalam peta geologi diatas Patahan Opak digambarkan sederhana sebagai patahan turun,
karena memang tidak mudah melihat bidang patahannya yang diperkirakan tertutup oleh
endapan Merapi muda.
• Pada saat gempa Jogja 26 Mei 2006, ternyata titik pusat gempanya berada disebelah timur
dari lokasi Patahan Opak yang diperkirakan dari peta geologi sebelumnya. Sehingga
diperkirakan patahan Opak ini tidak sesederhana berupa patahan normal seperti yang diduga
sebelumnya.
• Dari USGS terlihat pusat gempa utama dan susulannya berada pada jalur Patahan Opak,
Sedangkan EMSC memperkirakan pusat gempa utama dan susulannya berada pada tempat
sekitar 10 Km disebelah timur Patahan Opak.
• Sedangkan Gempa Jogja pada Agustus 2010 ini, pusat gempanya berada kira-kira dibawah
pusat gempa utama yang diperkirakan EMSC sebelumnya. Tanpa menggunakan analisa
tensor, yaitu analisa arah gerakan dari gelombang gempa maka diperkirakan pola kemiringan
Patahan Opak ini menjadi terbalik, yaitu bidang yang disebelah timur relatif naik dengan
arah bidang patahannya miring kearah timur.
Peta kerusakan pada saat gempa Jogja 2006 pun sesuai dengan penampang diatas
Peta kerusakan gempa 2006 dan peta geologi lembar Jogja

Anda mungkin juga menyukai