Paper Psikologi Dan Perilaku Arsitektur
Paper Psikologi Dan Perilaku Arsitektur
Oleh
Wulan Ratnaningsih
I0212084
Prodi Arsitektur
Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2014
Teori Proses Sosial - Personal Space, Territory, dan Privacy
A. Proses Sosial
1. Pengertian Proses Sosial
Proses Sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan orang
perorang atau kelompok secara bersama.
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan
dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-
bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan
yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat
diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama,
misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi,
ekonomi dengan hukum, dst.
Jadi hubungan antara privasi dengan ruang personal adalah seseorang membutuhkan
ruang personal untuk memiliki privasi.
3. Privasi Keluarga Pada Budaya Masyarakat Jawa dan Bali
Berbeda dengan di bali yang hanya memperbolehkan keluarga dan sanak saudara
serta teman dekat untuk masuk halaman/rumah. orang yang bukan sanak saudara hampir
tidak pernah memasuki halaman rumah.dengan kata lain orang jawa lebih terbuka dan
orang bali lebih memiliki sifat privasi yang tinggi.
Contoh privasi pada Perilaku arsitektur
a. Sri Paus, pimpinan tertinggi umat katholik sering kali berdiri di atas balkon
gereja untuk menyampaikan pidatonya, umat dapat melihatnya, dapat
mempunyai akses visual. Akan tetapi, tidak ada seorang pun umat yang dapat
bertatap muka dan berbincang dengannya. Yang berarti bahwa Sri Paus
mempunyai privasi yang tinggi meskipun banyak orang melihatnya.
b. Seseorang dapat mencari privasi dengan mengunci diri dalam kamar kerja untuk
bekerja, tetapi membiarkan diri diganggu oleh musik.
C. Teritoriality
1. Pengertian
a. Teritori (territory) artinya wilayah atau daerah, dan teritorialitas
(territoriality) adalah batasan tampak atas wilayah yang dimiliki oleh
individu atau wilayah yang dianggap sudah menjadi hak seseorang.
b. Holahan (dalam Iskandar, 1990), mengungkapkan bahwa teritorialitas adalah
suatu tingkah laku yang diasosiasikan pemilikan atau tempat yang
ditempatinya atau area yang sering melibatkan ciri pemilikannya dan
pertahanan dari serangan lain. Dengan demikian, menurut Altman (1975)
penghuni tempat tersebut mengontrol daerahnya atau unitnya dengan benar
atau merupakan suatu territorial primer.
c. Perbedaan ruang personal dengan teritorialitas menurut Sommer dan de War
(1963),yaitu bahwa ruang personal dibawa kemanapun seseorang pergi,
sedangkan teritori memiliki implikasi tertentu yang secara geografis
merupakan daerah yang tidak berubah-ubah.
2. Elemen Teritoriality
Menurut Lang (1987), terdapat empat karakter dari teritorialitas. Yaitu:
a. Kepemilikan atau hak dari suatu tempat
b. Personalisasi atau penandaan dari suatu area tertentu
c. Hak untuk mempertahankan diri dari gangguan luar
d. Pengatur dari beberapa fungsi, mulai dari bertemunya kebutuhan dasar
psikologis sampai kepada kepuasan kognitif dan kebutuhan kebuthan
estetika.
Selain itu, Lyman dan Scott (1967) juga membuat klasifikasi tipe teritorialitas
yang sebanding dengan klasifikasi Altman. Namun, terdapat dua tipe yang berbeda, ytiu
teritori interaksi (interactional territories) dan teritori badan (body territory).
3. Pengaruh Teritori
Beberapa factor yang mempengaruhi keanekaan teritori adalah sebagai
berikut :
a. Faktor Personal
Karakteristik seseorang, seperti jenis kelamin, usia, dan kepribadian
diyakini mempunyai pengaruh terhadap sikap teritorialitas.
Penelitian Mercer dan Benyamin (1980) disebuah asrama mendapati
bahwa pria menggambarkan teritori mereka lebih besar daripada
wanita. Contohnya : dapur adalah teritori ibu atau wanita.
b. Situasi
Dua aspek situasi, yaitu tatanan fisik dan social buadaya dianggap
mempunyai peran dalam menentukan sikap teritorialitas seseorang.
c. Faktor Budaya
Secara budaya terdapat perbedaan sikap teritorial. Contohnya orang
Prancis mempunyai sikap territorial terendah. mereka menganggap pantai
sebagai milik semua orang. sementara itu, orang Jerman lebih banyak
member tanda-tanda kepemilikan dengan membuat istana pasir sebagai batas
teritori mereka.
4. Territotiality dan Perilaku
Teritorialitas berfungsi sebagai proses sentral dalam personalisasi, agresi,
dominasi, memenangkan, koordinasi, dan kontrol.
a. Personalisasi dan Penandaan
Personalisasi dan Penandaan seperti memberi nama, tanda atau
menempatkan di lokasi strategis, bisa terjadi tanpa kesadaran akan
teritorialitas. Misalnya, membuat pagar atas, memberi papan nama yang
merupakan kepemilikan. Penandaan juga dipakai seseorang untuk
mempertahankan haknya di teritori publik, seperti nomor kursi di pesawat
atau bisokop.
b. Stimulasi dan identitas pribadi
Merupakan cerminan identitas si penghuni, sehingga pkomunitas / pihak
lain di luar penghuni dapat merasakan batasan atau kontrol penghuni
terhadap wilayah tersebut.
Contoh :
a) Rumah seorang seniman patung akan banyak dijumpai hasil karya seni
patung, bahkan di bagian halaman dan bagian depan rumah, dimana identitas
tersebut berfungsi sebagai penanda teritorial penghuni terhadap wilayah
miliknya.
5. Hubungan Terriroriality dengan Privasi
6. Contoh Territotiality
a. Pada saat di dalam bis, orang meletakkan tasnya disamping kursinya untuk
menandakan bahwa kursi tersebut dimiliki oleh pemilik tas.
b. Pada suatu pemukiman, suatu rumah tinggal yang memiliki pohon di
halamannya dan berdekatan dengan rumah di sebelahnya, apabila daunnya
berjatuhan di rumah tetangganya, maka daun-daun yang berasal dari rumah
tinggal mengganggu teritori pada rumah di sebelahnya.
c. Seseorang menaruh barang-barangnya di sebelah kursi tertentu ketika di dalam
kelas, sebagai tanda teritorialitasnya.
d. Apabila ada orang yang menempati tempat tersebut, kemudian ingin pergi
sebentar untuk memesan makanan, atau pergi ke toilet, ia akan meninggalkan
sesuatu seperti buku atau tas di atas meja, dengan harapan orang lain yang
melihat ada buku atau tas disitu diharapkan tahu bahwa bangku tersebut sudah
menjadi teritorinya sehingga tidak diduduki.
e. Adanya pagar sebagai batas lahan rumah
f. Adanya papan pengumuman yang menyatakan kepemilikan suatu lahan
D. Privacy
1. Pengertian
a. Kerahasiaan pribadi (bahasa inggris : privacy) adalah kemampuan
satu atau sekelompok individu untuk mempertahankan kehidupan
dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus
informasi mengenai diri mereka. Privasi kadang dihubungkan dengan
anonimitas walaupun anonimitas terutama lebih dihargai oleh orang
yang dikenal publik. Privasi dapat dianggap sebagai suatu aspek dari
keamanan.
b. Lang (1987), berpendapat bahwa tingkat dari privasi tergantung dari
pola-pola perilaku dalam konteks budaya dan dalam kepribadian dan
aspirasi dari keterlibatan individu
c. Rapport (dalam Soesilo, 1988) mendefinisikan privasi sebagai suatu
kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk
memperoleh pilihan-pilihan dan kemampuan untuk mencapai
interaksi seperti yang diinginkan.
d. Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang
dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi
tertentu.Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut
keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk
berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin menghindar atau
berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain (Hartono,
dalamPrabowo 1998).
e. Altman (1975), mendefinisikan privasi dalam bentuk yang lebih
dinamis. Menurutnya privasi adalah proses pengontrolan yang
selektif terhadap akses kepada diri sendiri dan akses kepada orang
lain.
Altman menjabarkan beberapa fungsi privasi :
Dalam hubungannya dengan orang lain, manusia memiliki referensi tingkat privasi
yang diinginkannya, yaitu
a. Privasi rendah : ada saat-saat dimana seseorang ingin berinteraksi dengan orang
lain dan
b. Privasi tunggu : ada saat- saat dimana ia ingin menyendiri dan terpisah dari
orang lain.
c. Untuk mencapai hal itu, ia akan mengkontrol dan mengatur melalui suatu
mekanisme perilaku.
a. Altman (21975) : Fungsi psikologis dari perilaku yang penting adalah mengatur
interaksi antara seseorang atau kelompok dengan lingkungan sosial. Bila
seseorang dapat mendapatkan privasi seperti yang diinginkannya maka ia akan
dapat mengatur kapan harus berhubungan dengan orang lain dan kapan harus
sendiri.
b. Maxine Wolfe dkk : Pengelolaan hubungan interpersonal adalah pusat dari
pengalaman tentang privasi dalam kehidupan sehari-hari.
c. Westin (dalam Holahan, 1982) : Ketertutupan terhadap informasi personal yang
selektif, memenuhi kebutuhan individu untuk membagi kepercayaan dengan
orang lain.
d. Schwatrz (dalam Holahan, 1982) : Kemampuan untuk menarik diri ke dalam
privasi dapat membantu membuat hidup lebih mengenakkan saat harus
berurusan dengan orang yang sulit.
e. Westin (dalam Holahan, 1982) dengan privasi kita juga dapat melakukan
evaluasi diri dan membantu kita mengembangkan dan mengelola perasaan
otonomi diri. Otonomi ini meliputi perasaan bebas, kesadaran memilih dan
kemerdekaan dari pengaruh orang lain.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil suatu rangkuman bahwa fungsi
psikologis dari privasi dapat dibagi menjadi dua yaitu,
E. Kesimpulan
Privasi dan teritorial keduanya saling berhubungan erat, suatu daerah teritorial
merupakan suatu kawasan yang di dalamnya merupakan kawasan yang sifatnya privasi
dan tidak boleh mendapatkan campur tangan dari pihak luar. Manusia memiliki
kecenderungan untuk melindungi privasinya dari siapa pun biasanya dengan cara
memberikan batasan-batasan pada sekitarnya yang menciptakan suatu teritorial
tersendiri bagi manusia tersebut.
F. Sumber
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng_psikologi_lingkungan/bab6-
privasi.pdf
http://winnerfirmansyah.wordpress.com/category/perilaku-arsitektur/
http://books.google.co.id/books?id=Ltvj89G2AP4C&pg=PA160&lpg=PA160&
dq=contoh+privasi+dalam+arsitektur&source=bl&ots=_wwUr_BjSt&sig=2Cmp
Q1EeKOzaVVN6BQ1YG6O7qiE&hl=en&sa=X&ei=K5onVPOQNpLbuQSc0o
CwBA&ved=0CGYQ6AEwCQ#v=onepage&q=contoh%20privasi%20dalam%
20arsitektur&f=false
http://a62747.wordpress.com/2011/04/22/pengertian-privasi-teritorialitas-dan-
ruang-personal-serta-hubungannya-dengan-lingkungan-prilaku-dan-kepribadian/
https://4yu8.wordpress.com/category/artikel-ayub/psikologi-lingkungan/ruang-
personal-personal-space-privasi-privacy-teritorialitas-territoriality/
http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/04/proses-sosial-dan-interaksi-
sosial.html