Anda di halaman 1dari 16

 Gejala sosial akibat pengaruh perkembangan

zaman
1.Akibat yang bersifat positif

Bisa kita ambil dari perkembangan zaman,tidak banyak dari sekitar kita yang berkembang baik
dari segi makanan,transportasi,dan komunikasi.

 Ada hal positif yang bisa kita ambil dari perkembangan zaman ini :

1. Dengan perkembangan zaman,yang dulu kita susah sekali berkomunikasi dengan orang
jauh sekarang dimudahkan dengan hand phone
2. dengan perkembangan zaman kita yang dulu harus berhari hari ke luar kota atau daerah
sekarang dimudah kan dengan transportasi seperti mobil, motor,pesawat,dll
3. dengan perkembangan zaman kita mengabadikan momen penting ,karna sebelumnya kita
mengabadikan momen dengan cara yang sangat rumit.

2.Akibat yang bersifat negatif

Tidak banyak juga perkembangan zaman di salah gunakan sehingga menjadi negatif yaitu:

1. Handphone bisa disalah gunakan karena digunakan untuk membuka hal negatif seperti
por*no
2. Kendaraan juga bisa disalah gunakan karena digunakan untuk ugal ugalan dan
perencanaan kejahatan jalanan

 Perkembangan pendidikan
Perkembangan zaman juga ikut mempengaruhi perubahan nya sistem pendidikan,pada sistem
pendidikan jaman sekarang siswa sd sampai sma telah dikenalkan dengan sistem
internet,bagi guru itu memudahkan siswa untuk mencari ilmu yang kurang lengkap dari buku
sehingga mereka lebih jelas memahami pelajaran namun ada juga kelemahan dari sistem ini.

 Sekolah rumah atau Homeschooling


Sekolah rumah atau Homeschooling adalah metode pendidikan alternatif yang dilakukan di
rumah, dibawah pengarahan orangtua atau tutor pendamping, dan tidak dilaksanakan di tempat
formal lainnya seperti di sekolah negeri, sekolah swasta, atau di institusi pendidikan lainnya
dengan model kegiatan belajar terstruktur dan kolektif.

Homeschooling Bukanlah lembaga pendidikan, bukan juga bimbingan belajar yang dilaksanakan
di sebuah lembaga. Tetapi homeschooling adalah model pembelajaran di rumah dengan orang
tua sebagai guru utama dan bisa juga mendatangkan guru pendamping atau tutor untuk datang ke
rumah. Homeschooling juga bukan berarti kegiatannya selalu dilaksanakan di rumah, siswa
dapat belajar di alam bebas baik di laboratorium, perpustakaan, museum, tempat wisata, dan
lingkungan sekitarnya. Tetapi inti dari homeschooling tetap yaitu model pendidikan yang
dilaksanakan di rumah dengan orang tua sebagai guru utama. Para orangtua memiliki sejumlah
alasan yang membuat mereka memilih model pendidikan homeschooling untuk anak-anak
mereka. Tiga alasan yang kebanyakan dipilih oleh orangtua di Amerika Serikat adalah masalah
mengenai lingkungan sekolah, untuk lebih menekankan pengajaran agama atau moral, dan
ketidaksetujuan dengan pengajaran akademik di sekolah negeri atau sekolah swasta. Saat ini,
homeschooling sangat populer di Amerika Serikat, dengan persentase anak-anak 5-17 tahun yang
diberikan homeschooling meningkat dari 1.7% pada 1999 menjadi 2.9% pada 2007.

Homeschooling di Indonesia
Makna homeschooling di Indonesia telah disalah artikan oleh beberapa pihak. Saat ini banyak
lembaga pendidikan non-formal yang berdiri dengan menggunakan merek homeschooling tetapi
kegiatan belajar dilaksanakan di lembaga. Tentunya hal ini tidak jauh berbeda dengan model
sekolah non-formal lainnya. Padahal di luar negeri tidak ada istilah lembaga homeschooling,
kecuali konsultan homeschooling, atau komunitas homeschooling. Adapun terkadang orang tua
memanggil tutor datang ke rumah melalui perusahaan jasa penyedia tutor atau semacam lembaga
les privat, atau juga mencari tutor dengan cara mencari informasi pada konsultan homeschooling
dan komunitas homeschooling.

Di Indonesia, homeschooling semakin dikenal masyarakat setelah berdirinya beberapa lembaga


pendidikan non formal elit yang menggunakan merk homeschooling. Selain itu, banyak para
artis, seniman, hingga atlet memilih model pendidikan seperti ini. Hal ini membuat
homeschooling terkesan esklusif dan hanya untuk kalangan masyarakat menengah keatas.
Padahal pada hakikatnya, kegiatan homeschooling dapat dilakukan oleh seluruh lapisan
masyarakat dari kalangan menengah atas hingga kalangan menengah bawah dengan syarat orang
tua benar-benar mengatur model kegiatan belajar mengajar dan kurikulum yang paling efektif,
sesuai dan benar bagi anak-anaknya.

Macam-Macam Homeschooling
Ada Beberapa klasifikasi model homeschooling diantaranya:

1. Homeschooling tunggal

Model ini dilaksanakna dalam satu keluarga dan tidak bergabung dengan keluarga lainnya yang
melakukan homeschooling terhadap anak-anaknya.

2. Homeschooling majemuk

Model ini dilaksanakan oleh beberapa keluarga dengan kegiatan-kegiatan tertentu juga kegiatan
pokok dan kegiatannya tetap dilaksanakan di rumah masing-masing.

3. Komunitas homeschooling
Komunitas homeschooling adalah gabungan dari komunitas majemuk dan mereka menyusun dan
menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok, dan hal-hal lainnya.

 Universitas terbuka
Universitas Terbuka adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang
menerapkan sistem belajar terbuka dan jarak jauh. Sistem belajar ini terbukti efektif untuk
meningkatkan daya jangkau dan pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi
semua warga negara Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil, baik di
seluruh nusantara maupun di berbagai belahan dunia.

Sistem Terbuka & Fleksibel


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat menuntut kita untuk terus
meningkatkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang menunjang produktivitas. Namun,
keterbatasan tempat dan waktu menjadi kendala utama bagi banyak orang dalam
mengembangkan diri dan meningkatkan karier.

Sejak diresmikan pada tahun 1984, UT mendapatkan mandat dari pemerintah untuk memberikan
kesempatan yang sangat luas kepada semua warga negara Indonesia, baik yang baru lulus SLTA
maupun yang sudah bekerja untuk mengikuti pendidikan tinggi tanpa memandang latar belakang
sosial, ekonomi, umur, dan tempat tinggal mereka. Sistem pembelajaran UT memungkinkan
belajar yang fleksibel kepada mereka yang menginginkan untuk mengikuti sistem pendidikan
tinggi dengan metode jarak jauh.

Tanpa memandang kondisi mahasiswa, sistem belajar terbuka dan jarak jauh yang diterapkan UT
membantu pencapain tujuan belajar karena:

 tidak ada pembatasan jangka waktu penyelesaian studi dan tidak memberlakukan sistem
drop out;
 tidak ada pembatasan, baik tahun kelulusan ijazah SLTA maupun umur;
 waktu pendaftaran (registrasi) leluasa sepanjang tahun;
 ruang, waktu, dan tempat belajar yang fleksibel sesuai dengan kondisi mahasiswa;
 penggunaan materi belajar multimedia, termasuk bahan belajar cetak baik yang
dilengkapi dengan kaset audio dan video/CD, CD-ROM, siaran radio dan TV, maupun
bahan belajar berbasis komputer dan internet.

Dengan jumlah mahasiswa aktif lebih dari 350.000, UT tergolong dalam “The Top Ten Mega
University of the World” dan salah satu anggota sekaligus pendiri “The Global Mega-University
Network (GMUNET). GMUNET didirikan pada tahun 2003 merupakan jaringan universitas
terbuka seluruh dunia dengan jumlah mahasiswa yang terdaftar lebih dari 100.000 orang.

 INDUSTRIALISASI
Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem
pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa diartikan
sebagai suatu keadaan di mana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang
semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah
bagian dari proses moidernisas di mana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat
hubungannya dengan inovasi teknologi. Dalam Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia di
mana manusia mengubah pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas
(tindakan didasarkan atas pertimbangan, efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu kepada
moral, emosi, kebiasaan atau tradisi). Menurut para peniliti ada faktor yang menjadi acuan
modernisasi industri dan pengembangan perusahaan. Mulai dari lingkungan politik dan hukum
yang menguntungkan untuk dunia industri dan perdagangan, bisa juga dengan sumber daya
alam yang beragam dan melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah
biaya, memiliki kemampuan dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya

Negara pertama yang melakukan industrialisasi adalah Inggris ketika terjadi revolusi industri
pada abad ke 18. Pada akhir abad ke 20, Negara di Asia Timur telah menjadi bagian dunia yang
paling banyak melakukan industrialisasi.

Deskripsi Industrialisasi
Menurut klasifikasi Jean Fourastie, Sebuah ekonomi terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama terdiri
dari produksi komoditas (pertanian, peternakan, ekploitasi sumber daya mineral). Bagian kedua
proses produksi barang untuk dijual dan bagian ketiga sebagai industri layanan. Proses
Industrialisasi didasarkan pada perluasan bagian kedua yang kegiatan ekonominya didominasi
oleh kegiatan bagian pertama. Revolusi Industri pertama terjadi pada pertengahan abad ke 18
sampai awal abad ke 19 di daerah Eropa Barat, Amerika Utara, dimulai pertama kali di Inggris.
Revolusi Industri kedua terjadi pada pertengahan abad ke 19 setelah penemuan mesin uap,
listrik, mesin pembakaran dalam (tenaga fosil) dan pembangunan kanal kanal, rel kereta api
sampai ke tiang listrik.

Dampak Sosial dan Lingkungan


1. Urbanisasi

Terpusatnya tenaga kerja pada pabrik – pabrik di suatu daerah, sehingga daerah tersebut
berkembang menjadi kota besar.

2. Eksploitasi tenaga kerja

Pekerja harus meninggalkan keluarga agar bisa bekerja di mana industri itu berada.

3. Perubahan pada struktur keluarga

Perubahan struktur sosial berdasarkan pada pola pra industrialisasi di mana suatu
keluarga besar cenderung menetap di suatu daerah. Setelah industrialisasi keluarga
biasanya berpindah pindah tempat dan hanya terdiri dari keluarga inti (orang tua dan anak
– anak). Keluarga dan anak – anak yang memasuki kedewasaan akan semakin aktif
berpindah pindah sesuai tempat di mana pekerjaan itu berada.

4. Lingkungan hidup

Industrialisasi menimbulkan banyak masalah penyakit. Mulai polusi udara, air, dan suara,
masalah kemiskinan, alat alat berbahaya, kekurangan gizi. Masalah kesehatan di Negara
industri disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial politik, budaya dan juga patogen[7]
(mikroorganisme penyebab penyakit)

Industrialisasi di Indonesia
Industrialisasi di Indonesia semakin menurun semenjak krisis ekonomi tahun 1998. Kemunduran
ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri
dalam negeri, tetapi lebih kepada penyerapan barang hasil produksi industri dalam negeri.
Membuka pasar dalam negeri adalah kunci penting bagi industri Indonesia untuk bisa bangkit
lagi karena saat ini pasar Indonesia dikuasai oleh produk produk asing.

Faktor-faktor pembangkit Industri Indonesia

Adapun faktor-faktor pembangkit industri di Indonesia, antara lain:

1. Struktur organisasi

Dilakukan inovasi dalam jaringan institusi pemerintah dan swasta yang melakukan impor.
Sebagai pihak yang membawa,mengubah, mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi.

2. Ideologi

Perlu sikap dalam menentukan pilihan untuk mengembangkan suatu teknologi apakah
menganut tecno-nasionalism,techno-globalism, atau techno-hybrids.

3. Kepemimpinan

Pemimpin dan elit politik Indonesia harus tegas dan cermat dalam mengambil keputusan. Hal ini
dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Faktor penghambat Industri Indonesia:

Faktor-faktor yang menjadi penghambat industri di Indonesia meliputi: nilai-nilai kearifan lokal

1. Keterbatasan teknologi
Kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang teknologi menghambat efektifitas dan
kemampuan produksi.

2. Kualitas sumber daya manusia

Terbatasnya tenaga profesional di Indonesia menjadi penghambat untuk mendapatkan dan


mengoperasikan alat alat dengan teknologi terbaru.

3. Keterbatasan dana pemerintah

Terbatasnya dana pengembangan teknologi oleh pemerintah untuk mengembangkan


infrastruktur dalam bidang riset dan teknologi.

Dampak Industrialisasi di Indonesia


Teknologi memungkinkan negara tropis seperti Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan hutan
untuk meningkatkan devisa negara dan pembangunan infrastruktur. Hilangnya hutan di
Indonesia berarti hilang juga tanaman - tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat dan juga
fauna langka yang hidup di ekosistem hutan tersebut.

Dibalik kesuksesan Indonesia dalam pembangunan sebenarnya ada kemerosotan dalam cadangan
sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan. Pada kota kota yang sedang
berkembang seperti Gresik, Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Lhoksumawe, bahkan hampir
seluruh kota kota di pulau Jawa sudah mengalami peningkatan suhu udara, Walaupun daerah
tersebut tidak pesat perkembangan industrinya.

Pencemaran dapat diklasifikasikan dalam bermacam-macam bentuk menurut pola


pengelompokannya. mengelompokkan pecemaran atas dasar:

1. Bahan pencemar yang menghasilkan bentuk pencemaran biologis, kimiawi, fisik, dan
budaya.
2. Pengelompokan menurut medium lingkungan menghasilkan bentuk pencemaran udara,
air, tanah, makanan, dan sosial.
3. Pengelompokan menurut sifat sumber menghasilkan pencemaran dalam bentuk primer
dan sekunder.

 perkembangan teknologi dan penemuan baru


Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara
harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri
menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat
lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. Teknologi telah dikenal manusia
sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur
dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun
istilah “teknologi” belum digunakan.

Pengertian teknologi secara umum adalah:


• proses yang meningkatkan nilai tambah
• produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
• Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan
• Sistem yang dapat berkerja dengan hasil pemikiran manusia

Kemajuan teknologi tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi
akan seimbang dengan berjalannya kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap penemuan baru
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia agar mendapatkan
suatu hal yang lebih mudah, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa
oleh penemuan-penemuan yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian,
walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga
memungkinkan digunakan untuk hal negatif. contoh dalam posisi positif berkembangnya
teknologi : manusia sebagai pengguna teknologi tersebut mendapatkan kemudahan misalnya
seperti karyawan menggunakan sistem komputer sebagai alat primer di bidangnya . dan
contoh dampak negatif yang telah di timbulkan oleh berkembangnya teknologi dalam
kehidupan manusia misalnya seperti : penyebaran virus dalam dunia maya / internet yang di
sebabkan oleh errornya suatu data dan menyebar di dalam suatu jaringan.

1. Bidang nonfisik
Banyak perubahan-perubahan yang telah terjadi di dunia ini dimana setiap perubahan dapat
diketahui dan dirasakan oleh seluruh dunia secara cepat dan memiliki kesamaan dengan sumber
perubahan tersebut. Perubahan non-fisik bisa berupa perkembangan ilmu pengetahuan seperti
ditemukannya banyak teori-teori baru dalam manajemen, psikologi, kedokteran dan lain
sebagainya, bahkan perkembangan ideologi di suatu tempat atau negara dapat diterima di negara
yang lain. Tidak hanya yang bersifat positif, bahkan perubahan-perubahan negative pun dapat
disebarkan keseluruh dunia, seperti virus, krisis ekonomi dan lain sebagainya.

2.Bidang fisik
bidang fisik disebut sebagai rangka. Bidang fisik meliputi benda yang menjadi penemuan
baru oleh para ahli. Wujud benda dapat bberbagai benda berteknologi tinngi yang
memudahkan kehidupan masyarakat.

 Penanaman nilai kearifan lokal


Pengertian kearifan lokal (local wisdom) dalam kamus terdiri dari dua kata:kearifan (wisdom)
dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris Indonesia John M. Echols dan Hassan Syadily, local
berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Secara umum maka
local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahamisebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang
bersifat bijaksana, penuh kearifan,bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota
masyarakatnya. Dalam disiplinantropologi dikenal istilah local genius.Gobyah (2003),
mengatakan bahwa kearifan lokal (local genius) adalahkebenaran yang telah mentradisi atau ajeg
dalam suatu daerah. Kearifan lokalmerupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan
berbagai nilai yang ada.Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat
setempat maupunkondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya
masa laluyang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai
lokaltetapi nilai yang terkandung didalamnya dianggap sangat universal.Menurut Caroline
Nyamai-Kisia (2010), kearifan lokal adalah sumber pengetahuan yang diselenggarakan dinamis,
berkembang dan diteruskan oleh populasitertentu yang terintegrasi dengan pemahaman mereka
terhadap alam dan budayasekitarnya.Kearifan lokal adalah dasar untuk pengambilan kebijakkan
pada level lokal dibidang kesehatan, pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan
kegiatanmasyarakat pedesaan. Dalam kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya
lokal.Kearifan budaya lokal sendiri adalah pengetahuan lokal yang sudah sedemikianmenyatu
dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta diekspresikan dalamtradisi dan mitos yang
dianut dalam jangka waktu yang lama.Kearifan lokal merupakan bentuk pengetahuan,
keyakinan, pemahaman, dan kebiasaan sebagai produk budaya masa lalu yang memiliki
keunggulan setempat sehingga melembaga secara tradisional dan menjadi pedoman hidup
masyarakat. Nilai-nilai kearifan lokal diwariskan dari generasi ke generasi melalui sosialisasi dan
enkulturasi yang terinternalisasi pada setiap individu dalam masyarakat sehingga memiliki
kepribadian yang sesuai dengan norma. Sebenarnya kearifan lokal memiliki keunggulan
setempat namun memiliki nilai-nilai universal. Nilai-nilai kearifan lokal membentuk individu
dan masyarakat memiliki kemampuan berfikir global, bertindak lokal, memberi kontribusi
terhadap pembentukan identitas budaya bangsa, dan integritas berbangsa dan bernegara.
Beragam bentuk kearifan lokal dalam masyarakat, diantaranya berupa: nilai, norma, etika,
kepercayaan, dan adat istiadat. Proses difusi inovasi dan unsur budaya asing tidak lagi terkendala
ruang dan waktu, melainkan terseleksi oleh nilai-nilai kearifan lokal. Globalisasi yang intensif
dapat mempengaruhi terhadap keberadaan.

 kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral
dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:


 Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari,
sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami
sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
 Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan
dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini
mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
 Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna
"memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di
seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan di
luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.

Penyebab kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:

 penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari
perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah
penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
 penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.
Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding
dengan pemasukan keuangan keluarga.
 penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan
sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga
yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
 penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk
perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain lainnya adalah gaji atau
honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
 penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari
struktur sosial.

Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari
kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki
jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera
atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.

 Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja
atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu
menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Penyebab pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan membandingkan jumlah pengangguran dengan


jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya


yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan
keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan
politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu proses pembangunan.

Akibat pengangguran
Bagi perekonomian negara

1. Penurunan pendapatan perkapita.


2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
4. Dapat menambah hutang negara.

Bagi masyarakat

1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.


2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak
bekerja.
3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik

 Gejala sosial akibat pengaruh heterogenitas sosial


Masyarakat indonesia dikenal sebagai masyarakat yang heterogen. Masyarakat heterogen
dipersatukan oleh berbagai perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat
mempengaruhi munculnya gejala sosial seperti keragaman budaya, agama, ras, profesi, dan
status sosial. Heterogenitas dalam masyarakat harus disikapi dengan mengedepankan toleransi
dan sikap menghargai perbedaan. Heterogenitas sosial dapat menimbulkan perbedaan sosial
sederajat (diferensiasi sosial) dan tidak sederajat ( strafikasi sosial). Perbedaan sosial sederajat
muncul akibat pengaruh sistem pembagian kerja, keragaman agama, etnis, dan budaya.
 Kesetaraan gender
Kesetaraan gender adalah pandangan bahwa semua orang harus menerima perlakuan yang
setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas gender mereka. Ini adalah salah satu
tujuan dari Deklarasi Universal Hak asasi Manusia, PBB yang berusaha untuk menciptakan
kesetaraan dalam bidang sosial dan hukum, seperti dalam aktivitas demokrasi dan memastikan
akses pekerjaan yang setara dan upah yang sama. Dalam prakteknya, tujuan dari kesetaraan
gender adalah agar tiap orang memperoleh perlakuan yang sama dan adil dalam masyarakat,
tidak hanya dalam bidang politik, di tempat kerja, atau bidang yang terkait dengan kebijakan
tertentu

Ketidakadilan gender ini sering terjadi dalam keluarga dan masyarakat, bahkan dalam dunia
pekerjaan pun terjadi diskriminatif atau ketidakadilan gender dalam berbagai bentuk, yaitu:
1.Stereotip/Citra Baku,
yaitu pelabelan terhadap salah satu jenis kelamin yang seringkali bersifat negatif dan pada
umumnya menyebabkan terjadinya ketidakadilan.Misalnya, karena perempuan dianggap ramah,
lembut, rapi, maka lebih pantas bekerja sebagai sekretaris, guru Taman Kanak-kanak. Padahal
disisi lain laki-laki pun bisa menjadi sekertaris tidak hanya perempuan saja.
2.Subordinasi/Penomorduaan,
yaitu adanya anggapan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap lebih rendah atau
dinomorduakan posisinya dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya.Contoh: dari Sejak dulu,
perempuan mengurus pekerjaan domestik sehingga perempuan dianggap sebagai “orang rumah”
atau “teman yang ada di belakang”.
3. Marginalisasi/Peminggiran,
yaitu kondisi atau proses peminggiran terhadap salah satu jenis kelamin dari arus/pekerjaan utama
yang berakibat kemiskinan. Misalnya, perkembangan teknologi menyebabkan apa yang semula
dikerjakan secara manual oleh perempuan diambil alih oleh mesin yang pada umumnya
dikerjakan oleh laki-laki.
4. Beban Ganda/Double Burden,
yaitu adanya perlakuan terhadap salah satu jenis kelamin dimana yang bersangkutanbekerja jauh
lebih banyak dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya.
5.Kekerasan/Violence,
yaitu suatu serangan terhadap fisik maupun psikologis seseorang.sehingga kekerasan tersebut
tidak hanya menyangkut fisik (perkosaan, pemukulan), tetapi juga nonfisik (pelecehan seksual,
ancaman, paksaan, yang bisa terjadi di rumah tangga, tempat kerja, tempat-tempat umum.

 Keanekaragaman lapisan masyarakat


Ditinjau dari askpek etimologi, multikultural tersusun atas dua kata dasar, yakni multi dan
kultur. Multi mempunyai makna keanekaragaman, kebermacam-macaman, sedangkan kultur
berarti budaya. Sehingga dari penggabungan dua kata dasar tersebut, diperoleh pengertian
secara terminologi yakni prularisme keanekaragaman budaya. Dalam konteks pembangunan
bangsa, istilah multikultural ini telah membentuk suatu ideologi yang disebut
multikulturalisme. Konsep multikulturalisme tidaklah dapat disamakan dengan konsep
keanekaragaman secara sukubangsa atau kebudayaan sukubangsa yang menjadi ciri
masyarakat majemuk, karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman kebudayaan
dalam kesederajatan. Sejak dulu, bangsa Indonesia telah akrab dengan semboyan “Bhinneka
Tunggal Ika”, bermacam-macam tetapi tetap satu. Dari situlah kita dapat menarik sebuah
tafsiran bahwa walaupun komposisi penduduk Indonesia terbentuk dari banyak komunitas
dengan berbagai diferensiasi dan stratifikasi di dalamnya, Indonesia tetaplah sebuah negara
unitaris yang menjadi atap bagi kesatuan keanekaragaman tersebut.

B. Pembagian Multikulturalisme di Indonesia


Dalam masyarakat multikultural, keanekaragaman dapat diklasifikasikan dalam aspek-aspek
berikut:
 1. Ras
 2. Etnis
 3. Religi
 4. Golongan
 5. Gender
 6. Dan lain sebagainya

Faktor terjadinya keanekaragaman masyarakat:


Pertama, bangsa Indonesia memiliki masyarakat yang sangat majemuk, yakni terdiri
dari berbagai suku bangsa, budaya, bahasa, agama, sistem adat, dan sebagainya.
Dengan mempelajari keanekaragaman kebudayaan akan sama artinya dengan
mempelajari bagian dari jati diri bangsa sendiri.

Kedua, pembangunan yang sekarang ini tengah digalakkan oleh pemerintah dan
didukung oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia akan menimbulkan perubahan-
perubahan dalam sistem nilai budaya. Keadaan seperti ini harus dipelajari untuk
memberikan bekal pada proses pembangunan selanjutnya.

Ketiga, kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam bidang teknologi informasi dan


teknologi transportasi telah meningkatkan intensitas pertemuan antara beberapa suku
bangsa dan kebudayaan, baik yang ada di dalam negeri maupun yang berasal dari luar
negeri.

 Keanekaragaman budaya dan agama


Budaya:
Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya,
ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak lainnya. Meskipun
penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu sesuai dengan semboyan nya, Bhineka
Tunggal Ika yang artinya "meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya
turut serta didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayah-
wilayahnya oleh lautan. Keragaman merupakan suatu kondisi pada kehidupan masyarakat.
Perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa, agama, ras, serta budaya. Keragaman yang ada di
Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa indonesia. Pemerintah harus bisa mendorong
keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan
nasional menuju indonesia yang lebih baik.

A. Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia

1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia

Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal
di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan wilayah di penjuru indonesia. Setiap
suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya. Menurut
penelitian badan statistik auat BPS, yang di lakukan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128
suku bangsa.

Keberagaman yang ada pada masyarakat bisa menjadi kekayaan bangsa Indonesia dan potensi
bangsa. Namun, keberagaman juga menjadi tantangan hal itu disebabkan karena orang yang
mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan kedaerahan serta
kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan, hal tersebut
dapat mengancam keutuhan NKRI. Karean itu adanya usaha untuk dapat mewujudkan kerukunan
bisa dilakukan dengan menggunakan dialog dan kerjasama dengan prinsip kesetaraan,
kebersamaan, toleransidan juga saling menghormati satu sama lain.

Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai
berikut :
1.Keadaan geografis

Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki beribu-ribu pulau yang dipisahkan oleh
selat dan laut. Ini merupakan kondisi lingkungan geografis Indonesia. Lingkungan geografis
semacam itu menjadi sumber adanya keanekaragaman suku, budaya, ras dan golongan
Indonesia. Kondisi geografis yang demikian menimbulkan perbedaan dalam kehidupan
masyarakat. Salah satunya adalah mata pencaharian penduduk. Jenis-jenis pekerjaan yang ada
juga menyebabkan beranekaragamnya peralatan yang diciptakannya, misalnya bentuk rumah dan
agaberbeda. Keadaan geoografis juga menyebabkan tiap-tiap pulau memiliki agama dan budaya
yang berkembang sendiri-sendiri.

2.Pegaruh kebudayaan asing

Adanya kontak dan komunikasi dengan para pedagang asing yang memiliki corak budaya dan
agama yang berbeda menyebabkan terjadinya proses akulturasi unsur kebudayaan dan agama.

3.Kondisi iklim dan kondisi alam yang berbeda

Kondisi iklim seperti perbedan musim hujan dan kemarau antar daerah, serta perbedaan kondisi
alam seperti pantai, pegunungan mengakibatkan perbedaan pada masyarakat. Ada komunitas
masyarakat yang mengandalkan laut sebagai sumber pemenuhan kebutuhan kehidupannya ada
pula yang mengandalkan pertanian dan perkebunan, dan lainnya.

Agama:

Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antar manusia
dan lingkungannya. Kata “agama” berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti “tradisi”.
Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin
religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Maksudnya
dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia, yaitu: agama Islam, Kristen
(Protestan) dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebelumnya, pemerintah Indonesia
pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun, melalui
Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut. Tetapi sampai
kini masih banyak penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami diskriminasi dari pejabat-
pejabat pemerintah. Ada juga penganut agama Yahudi, Saintologi, Raelianisme dan lain-lainnya,
meskipun jumlahnya termasuk sedikit. Menurut Penetapan Presiden (Penpres) No.1/PNPS/1965
junto Undang-undang No.5/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan agama
dalam penjelasannya pasal demi pasal dijelaskan bahwa Agama-agama yang dianut oleh
sebagian besar penduduk Indonesia adalah: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan
Konghucu. Meskipun demikian bukan berarti agama-agama dan kepercayaan lain tidak boleh
tumbuh dan berkembang di Indonesia. Bahkan pemerintah berkewajiban mendorong dan
membantu perkembangan agama-agama tersebut. Sebenarnya tidak ada istilah agama yang
diakui dan tidak diakui atau agama resmi dan tidak resmi di Indonesia, kesalahan persepsi ini
terjadi karena adanya SK (Surat Keputusan) Menteri dalam negeri pada tahun 1974 tentang
pengisian kolom agama pada KTP yang hanya menyatakan kelima agama tersebut. Tetapi SK
(Surat Keputusan) tersebut telah dianulir pada masa Presiden Abdurrahman Wahid karena
dianggap bertentangan dengan Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 tentang Kebebasan
beragama dan Hak Asasi Manusia. Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru juga dikenal
Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang ditujukan kepada sebagian orang yang
percaya akan keberadaan Tuhan, tetapi bukan pemeluk salah satu dari agama mayoritas.

Berikut penjelasan Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia:

1. Agama
Nama Kitab Suci :
Nama Pembawa : Nabi Muhammad SAW
Permulaan : Sekitar 1400 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Masjid
Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’
Mi’raj

2. Agama Kristen Protestan


Nama Kitab Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih

3. Agama Katolik
Nama Kitab Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih

4. Agama Hindu
Nama Kitab Suci : Weda
Nama Pembawa : –
Permulaan : Sekitar 3000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Pura
Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi
5. Agama Buddha
Nama Kitab Suci : Tri Pitaka
Nama Pembawa : Siddharta Gautama
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Vihara
Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina

6. Agama Kong Hu Cu
Nama Kitab Suci : Si Shu Wu Ching
Nama Pembawa : Kong Hu Cu
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Li Tang / Klenteng
Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh

Anda mungkin juga menyukai