Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Sistem Distribusi Tenaga Listrik
SUTM adalah sarana untuk menyalurkan daya listrik yang dipasang diudara
dan ditempatkan diatas tiang dengan cara dan konstruksi tertentu sesuai
ketentuan yang berlaku.
a. Konduktor
Konduktor berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari satu bagian
instalasi kebagian instalasi lain.
Perbandingan sifat penghantar Cu, A2C dan A2C dapat dilihat daritabel
berikut.
TABEL 1
b. Isolator
Fungsi utama isolator adalah :
c. Tiang Listrik
Tiang listrik berfungsi untuk menompang konduktor, isolator dan alat
pelengkap lainnya, sehingga dapat diperoleh jarak yang aman antara
konduktor dengan makhluk hidup dan bangunan.
Tiang beton
Bentuk bulat
Bentuk H
Tiang Baja
Penghantar
Berat (panjang,jenispenghantar)
Cuaca
UMUM .
Bagian utama dalam hantaran yang berisolasi ialah bagian yang harus
ada (dimiliki) oleh kabel tenaga yaitu :
Hantaran (Conductor)
Isolator (Insulation)
Tabir (screen)
Selubung (Sheath)
Bantalan ( Bedding )
Perisai ( armor )
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
21
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
Bahan pengisi (filler )
Sarung kabel ( Serving )
~ Penghantar
Sebagai bahan penghantar yang digunakan adalah ;
Tambaga
Lamunium
~ Isolasi
Sebagai bahan isolasi yang digunakan adalah :
Isolasi Thermoplastik PVC ( Polyvinyl Ohloride )
Isolasi Elastomerio XLPE ( Cros Link Poly
Ethylene )
~ Perisai
Fungsi dari perisai ini adalah sebagai pelindung kabel terhadap gaya
mekanis pada waktu pemasangan dan selama kabel ditanam serta
dioprasikan.
Bentuk perisai kawat bulat atau kawat pipih (pita), terbuat dari :
Baja yang di galvanisasi
Alminium gabungan
Penandaan kabel.
c) Kode Pengenal.
2X solasi XLPE
Selubung luar
Tanda badan penguji
Kode pengenal
tanda standar
jarak penandaan
preodusen
Contoh :
Jaring distribusi tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik mulai
dari sisi sekunder transformator distribusi sampai dengan alat pengukur pembatas
konsumen.
Jaring distribusi tegangan rendah ini disebut juga jaringan distribusi sekunder.
Ada 3 macam peralatan utama yang digunakan untuk konstruksi SUTR dengan
kawat telanjang yaitu :
- Penghantar .
- Isolator .
- Tiang listrik
Penghantar
Penghantar yang digunakan untuk SUTR dapat berupa tembaga (BC), A2C
ataupun A3C.
Besarnya penampang yang digunakan tergantung kepada besar arus beban
yang akan dialirkan.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
29
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
Penampang kawat yang digunakan dan besar arus untuk masing-masing
penghantar dapat dilihat dari table .
Untuk sistem 3 phasa jumlah penghantar ada 4 masing-masing untuk phasa
R, phasa S , phasa T dan Netral.
Isolator
Isolator untuk udara saluran tegangan rendah mempunyai fungsi yang sama
dengan isolator untuk saluran tegangan menengah.
Biasanya terbuat dari porselin atau gelas.
Pada isolator tarik, yang bekerja pada isolator tersebut tidak hanya gaya
yang disebabkan oleh berat penghantar tetapi juga gaya yang diakibatkan oleh
tarikan kawat. Isolator tarik dipasang pada tiang akhir, tiang persimpangan.
Tiang
Tiang untuk SUTR dapat berupa tiang baja, tiang beton ataupun tiang kayu
yang diawetkan yang disebut terakhir ini sudah jarang digunakan.
Ukuran yang digunakan disesuaikan dengan standart masing-masing unit dan
umumnya digunakan ukuran dengan tingg : 9 m.
Pemilihan tiang dan jenis isolator yang digunakan pada tiang ditentukan oleh
posisi dan fungsi tiang, apakah sebagai tiang awal, tiang tumpu dan
sebagainya.
Bila suatu tiang mengalami gaya tarik yang besar, untuk memperkuat posisi
tiang disamping menggunakan pondasi yang kuat dapat diperkuat dengan :
Kabel pilin yang digunakan untuk JTR berupa 3 inti kabel berisolasi XLPE atau
thermoplastic sebagai pengahantar phasa dan satu inti yang berfungsi sebagai
netral dan juga sebagai kawat penggantung.
Penampang yang biasa digunakan untuk kabel udara JTR ialah ukuran :
2
3 × 35 mm + N
2
3 × 50 mm + N
2
3 × 70 mm + N
Untuk menandai urutan phasa, kabel phasa diberi kode 1, 2, 3 atau berupa garis
yang jumlahnya sesuai dengan urutan phasa.
Ada kabel pilin yang dilengkapi dengan penghantar untuk penerangan jalan umum
dan biasanya menggunakan penghantar ukuran : 2 × 16 mm2.
Peralatan penggantung yang digunakan untuk memasang kabel pilin pada tiang
mempunyai beberapa bentuk, tergantung posisi tiang yang akan digunakan.
NYFCBY 4
10 KA
naik/turun
kabel
5 KA
Gardu Induk
x 95 mm2
NYFCBY 4
x 95 mm2
NYFCBY
NYFCBY 4
x 95 mm2
x 95 mm2
NYFCBY 4
NYFCBY 4
x 95 mm2
Untuk 4
Untuk
x 95 mm2
A
D
B
E
F
NYFCBY 4
NYFCBY 4
NYFCBY 4
NYFCBY 4
NYFCBY 4
NYFCBY 4
NYFCBY 4
x 95 mm2
x 95 mm2
x 95 mm2
x 95 mm2
x 95 mm2
x 95 mm2
x 95 mm2
D2
D1
C1
B1
E1
F2
F1
NYFCBY 4
NYFCBY 4
NYFCBY 4
NYFCBY 4
x 95 mm2
x 95 mm2
x 95 mm2
x 95 mm2
C2
E3
E2
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
a. Perlengkapan Hubung Bagi TR (PHB – TR) terbuat dari bahan plat dengan
ketebalan 3 mm, dilengkapi dengan :
engsel 2 (dua) buah
1 (satu) buah pintu,
lampu indikator penunjuk phasa,
lampu pijar penerangan didalam panel,
lobang ventilasi di sisi-sisinya
dan kunci lips.
b. Untuk setiap jurusan (out going) dari Gardu Distribusi sampai dengan
Perlengkapan Hubung Bagi TR (PHB-TR) terakhir maksimum 400 (empat
ratus) meter dengan asumsi jarak antara PHB – TR yang satu dengan yang
lainnya ± 80 m beban maksimum untuk setiap jurusan 200 Ampere.
c. Untuk saluran tegangan rendah yang keluar dari gardu distribusi maksimum
8 jurusan.
e. Kabel tanah harus diletakkan didalam pasir atau tanah halus yang bebas dari
batu-batuan, diatas galian tanah yang stabil, kuat rata, dan bebas dari batu-
batuan, dengan ketentuan tebal lapisan pasir atau tanah halus tersebut
setinggi 20 cm disekeliling kabel tanah tersebut. Sebagai tambahan
perlindungan, diatas urugan pasir harus dipasang batu pengaman dengan
ukuran 4 × 30 × 45 cm.
f. Pada persilangan dengan jalan kereta api, kabel tanah harus dipasang
didalam pipa atau selubung baja atau bahan lain yang cukup kuat, tahan
lama dan tahan api.
Panjang dan garis tengah dalam pipa atau selubung ini, harus dipilih agar
kabel tanah tersebut dapat dikeluarkan tanpa membongkar jalan tersebut.
g. Pada persilangan antar berkas kabel tanah tenaga listrik yang tidak terletak
didalam saluran pasangan batu, beton atau bahan lain yang sejenis, dengan
tebal dinding minimum 6 cm, harus dipasang tutup pelindung dari
lempengan, atau pipa belah dari beton atau sekurang-kurangnya dari bahan
tahan api yang sederajat.
h. Pada umumnya kabel tanah untuk keperluan komunikasi atau isyarat yang
dipasang sejajar dengan kabel tanah tenaga listrik harus dipasang dengan
jarak sejauh mungkin, misalnya dengan menempatkan pada sisi-sisi yang
berlainan.
Apabila kabel tanah tsb diatas terletak pada satu sisi maka jarak antara
kabel kabel dimaksud adalah min 0,3 m untuk tegangan rendah dan
sepanjang bagian yang berdekatan tersebut harus diselubungi dengan pipa
belah , plat atau pipa yang terbuat dari bahan bangunan yang tidak dapat
terbakar.
i. Penandaan kabel, letak kabel tanah tersebut harus ditandai dengan patok
tanda kabel yang kuat, jelas dan tidak pernah hilang pada setiap 100 meter
panjang kabel dan setiap sambungan.