Anda di halaman 1dari 22

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga


Listrik

3. SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

3.1. SISTEM DISTRIBUSI

Secara garis besar Sistem Distribusi Tenaga Listrik terdiri dari :

a. Jaringan Tegangan Menengah (JTM)


b. Gardu Distribusi (GD)
c. Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
d. Sambungan Pelayanan dan Alat Pengukur dan Pembatas (APP)

 JTM berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dengan tegangan 20 KV mulai


dari sekunder Gardu Induk atau Trafo Step Up di Pembangkit kecil hingga ke
Gardu-gardu Distribusi atau pelanggan TM.
 Gardu Distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan menengah 20 KV
melalui Trafo Distribusi menjadi tegangan rendah 220/380V.
 JTR berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik ke konsumen TR dengan
tegangan 220/380 V.
 Sambungan Pelayanan berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari JTR ke
pelanggan TR hingga APP di rumah pelanggan.
 APP dipasang di rumah pelnggan berfungsi untuk mengukur pemakaian energi
dan dan membatasi penggunaan daya sesuai kontrak pelanggan dengan PLN.

Jadi secara urut Sistem Distribusi alurnya adalah :

Gardu Induk  JTM  Gardu Distribusi  JTR  SP + APP

3.1.1. Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Jaringan Tegangan Menengah secara umum fisik hantarannya dikelompokkan


atas:
a. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
b. Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


15
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
A. Saluran Udara Tegangan Menengah ( SUTM )

SUTM adalah sarana untuk menyalurkan daya listrik yang dipasang diudara
dan ditempatkan diatas tiang dengan cara dan konstruksi tertentu sesuai
ketentuan yang berlaku.

Bagian2 Saluran Udara Tegangan Menengah ( SUTM )

Bagian utama peralatan SUTM adalah :


 Penghantar (Conductor)
 Isolator
 Tiang
 Travers / Cross Arm
 Perlengkapan (Asesories)

a. Konduktor
Konduktor berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari satu bagian
instalasi kebagian instalasi lain.

Konduktor yang digunakan sebagai penghantar untuk Saluran Udara harus


mempunyai sifat antara lain :

 Mempunyai konduktifitas atau daya hantar yang tinggi


 Mempunyai kekuatan tarik yang tinggi
 Mempunyai berat jenis yang rendah
 Mmempunyai fleksibilitas yang tinggi
 Tidak rapuh
 Harga murah

Bahan yang digunakan sebagai konduktor untuk pemasangan Saluran


Udara Tegangan Menengah ( SUTM ) ialah :

 Tembaga (sudah jarang digunakan karena harganya mahal


sehingga sekarang digantikan dengan A2C/ A3C )
 Aluminium ( A2C = All Aluminium Conduktor )
 Aluminium campuran ( A3C = All Aluminium Alloy Conductor )

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


16
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
 Aluminium berinti baja (ACSR= Alluminium Conductor Steel
Reinforce), hanya digunakan dalam hal tertentu, bentangan panjang,
melintas sungai)

Perbandingan sifat penghantar Cu, A2C dan A2C dapat dilihat daritabel
berikut.

TABEL 1

Jenis Tahanan jenis Kekuatan tarik putus Berat jenis


penghantar ( Ohm - mm²/m ) ( Kg/mm² )
Tembaga 0,0175 40 8,96
Almunium A2C 0,0297 20 2,7
Almunium 0,036 35 2,72
campuran A3C

b. Isolator
Fungsi utama isolator adalah :

 Untuk menyekat/ mengisolasi penghantar dengan tanah dan


antara peng hantar dengan penghantar.
 Untuk memikul beban mekanis yang disebabkan oleh berat
penghantar tetap (tidak berubah )
 Untuk menjaga jarak antara penghantar tetap ( tidak berubah )

Sesuai fungsi diatas dan penempatannya yang berada diruang terbuka


maka suatu isolator harus mempunyai sifat ;

 Mempunyai tahanan jenis yang tinggi


 Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi
 Sifat-sifat diatas tidak berubah oleh perubahan suhu,siraman
air,kelembaban,sinar matahari,polaritas listrik.
 Bila mengalami loncatan listrik (flash over) tidak akan
meninggalkan jejak (cacat)

Isolator yang biasa digunakan untuk Saluran Udara Tegangan Menengah


dibedakan atas :
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
17
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
 Porselin yang diglazur dengan warna coklat atau putih
 Gelas

Menurut bentuknya isolator untuk Saluran udara Tegangan Menengah


dibedakan atas :

♦ Isolator pasak /tumpu atau isolator pin

Untuk pemasangannya harus dilengkapi dengan kaki pin/pasak yang


disekrupkan pada suatu katup (cap,thimble) yang dicor pada bagian
bawahannya.
Isolator ini mempunyai kekuatan mekanis yang rendah digunakan
pada :
 Tiang tumpu (lintasan lurus)
 Tiang dengan sudut kecil

♦ Isolatur gantung (suspension insulator)

Isolator gantung terdiri atas piringan-piringan isolator yang dapat saling


dihubungkan,jumlah piringan tergantung pada kebutuhan isolator
karena tegangannya.
Cara penggabungan piringan-piringan isolator dilakukan dengan 2
cara :
 Cara ball and socket
 Cara clevis

Isolator gantung dapat digunakan sebagai :


 Isolator penggantung untuk pemasangan pada system suspensi
 Isolator tarik pada pemasangan dengan cara rigid dan suspensi

♦ Isolator tarik (strain insulator)

Digunakan untuk menahan gaya kawat dipasang pada tiang-tiang :


 Tiang awal/akhir
 Tiang sudut
 Tiang penegang/tarik

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


18
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik

♦ Isolator batang panjang (long rod insulator)

Dipakai ditempat dimana tingkat polusi akibat pengotoran udara karena


debu dan garam banyak terjadi

♦ Isolator post saluran (line post insulator)

Mempunyai juga pasak seperti pada pin isolator

♦ Isolator telur (egg insulator)

Digunakan untuk mengisolasikan kawat tambat logam bilamana tiang


atau kawat tambat tidak cukup dibumikan.

c. Tiang Listrik
Tiang listrik berfungsi untuk menompang konduktor, isolator dan alat
pelengkap lainnya, sehingga dapat diperoleh jarak yang aman antara
konduktor dengan makhluk hidup dan bangunan.

Tiang listrik harus mempunyai sifat antara lain :

 Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi


 Mempunyai umur yang panjang.
 Mudah dan murah pemeliharaannya.
 Tidak terlampau berat.
 Mempunyai harga yang murah.
 Berpenampilan yang menarik.
 Mudah dipasang dan dicabut kembali.

 Tiang beton

Tiang untuk Saluran Udara Tegangan Menengah dapat berupa tiang


kayu yang diawetkan, tiang baja ataupun tiang beton. Penggunaan
tiang kayu telah dibatasi dan dihilangkan. Tiang beton memang lebih
menguntungkan dalam jangka panjang karena mempunyai umur
panjang/tidak berkarat dan dapat dikatakan tidak memerlukan
pemeliharaan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


19
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
Kelemahannya, rapuh (mudah pecah/patah), berat, pengangkutan,
penanganan, pemindahan sulit dibandingkan tiang baja.
Tiang beton untuk tiang listrik mempunyai 2 bentuk :

 Bentuk bulat
 Bentuk H

Tiang ini tidak berbentuk pejal/massif akantetapi berongga


ditengahnya.

 Tiang Baja

Untuk lokasi-lokasi yang pengangkutannya sulit dan mahal,


penggunaan tiang baja lebih disukai, Ada berbagai tipe tiang baja mulai
dari panjang 8 m s/d 16 m dan kekuatan mulai dari 100 DAN s/d 1200
DAN.

Kekuatan tarik yang bekerja pada tiang tergantung kepada :

 Posisi tiang apakah sebagai :


 Tiang akhir/awal
 Tiang sudut
 Penyangga/tumpu
 Tiang perenggang

 Penghantar
 Berat (panjang,jenispenghantar)
 Cuaca

B. Saluran Kabel Tanah Tegangan Menengah( SKTM ).

 UMUM .

Kabel adalah satu atau beberapa bagian kawat yang diisolasikan,


sehingga tahan terhadap tegangan tertentu antara satu penghantar
dengan penghantar lainnya,maupun dengan penghantar dengan tanah
dan dibungkus suatu pelindung ,sehingga terhindar dari pengaruh-
pengaruh garam-garam tanah dan bahan kimia yang berada dalam
tanah.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


20
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
Adapun bahan-bahan isolasi yang paling banyak digunakan dewasa ini
adalah kertas PVC,PE dan XLPE.
Dalam jaringan distribusi yang merupakan bagian dari system
penyaluran tenaga listrik terhadap peralatan-peralatan yang menunjang
kelangsungan penyaluran daya, semua komponen termasuk kabel tanah
untuk system distribusi bawah tanah harus mampu beroperasi walaupun
semuanya terendam dalam air, baik untuk sewaktu-waktu ataupun untuk
beberapa tempat terus-menerus,
karena itu diperlukan suatu persyaratan dan system isolasi yang kusus
untuk melindungi peralatan dari kelembaban.

Keuntungan penggunaan kabel tanah dibandingkan dengan jaringan


udara, adalah :

 Tidak tampak, sehingga tepat untuk digunakan dikawasan


perkotaan yang menuntut estitika lebih tinggi.
 Lebih aman dari bahaya tegangan sentuh.

Sedangkan kerugiannya, adalah :

 Sulit dalam pengusahaannya, misalnya ; bila terjadi gangguan.


 Harga kabel dan keseluruhan lebih mahal.

 Konstruksi dan bahan-bahan kabel TM – 20 KV

Bagian – bagian kabel :

Bagian utama dalam hantaran yang berisolasi ialah bagian yang harus
ada (dimiliki) oleh kabel tenaga yaitu :

 Hantaran (Conductor)
 Isolator (Insulation)
 Tabir (screen)
 Selubung (Sheath)

Sedangkan bagian pelengkap ialah bagian yang hanya melengkapi kabel


jika diperlukan untuk memperkuat/memperbaiki sifat-sifat kabel atau
untuk melindungi kabel, bagian-bagian tersebut adalah :

 Bantalan ( Bedding )
 Perisai ( armor )
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
21
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
 Bahan pengisi (filler )
 Sarung kabel ( Serving )
~ Penghantar
Sebagai bahan penghantar yang digunakan adalah ;

 Tambaga
 Lamunium

~ Isolasi
Sebagai bahan isolasi yang digunakan adalah :
 Isolasi Thermoplastik PVC ( Polyvinyl Ohloride )
 Isolasi Elastomerio XLPE ( Cros Link Poly
Ethylene )

~ Lapisan pembungkus Inti


Lapisan ini digunakan untuk mengisi celah-celah inti kabel untuk
kabel berinti banyak. Bahan yan digunakan adalah :
 Ekstrusi bahan kompon yangelastik atau plastic.
 Pelilitan pita yang sesuai dengan suhu kerja
bahan isolator.

~ Perisai
Fungsi dari perisai ini adalah sebagai pelindung kabel terhadap gaya
mekanis pada waktu pemasangan dan selama kabel ditanam serta
dioprasikan.
Bentuk perisai kawat bulat atau kawat pipih (pita), terbuat dari :
 Baja yang di galvanisasi
 Alminium gabungan

~ Selubung luar ( sarung kabel )


Selubung luar terdiri dari bahan termoplastik. Nilai rata-rata dari
tebal isolasi tidak boleh kurang dari nilai nominalnya.
Walau demikian tebal selubungnya luar yang diukur disuatu titik
tertentu bolrh kutang sebanyak maksimum 0,2 mm + 2 % dari nilai
nominalnya.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


22
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik

Kontruksi kabel XLPE


Untuk Distribusi tegangan 20 KV

 Penandaan kabel.

a) Penandaan pada kabel

Pada permukaan selubung luar kabel harus diberi tanda dengan


cetak tinta atau cetak timbul yang jelas dan tidak mudah terhapus,
dengan jarak antara tidak lebih dari 50 cm.

Penandaan sekurang-kurangnya adalah :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


23
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
 Tanda pengenal produsen (logo).
 Tanda Standart SPLN 43.
 Kode pengenal jenis kabel.
 Tegangan pengenal.
 Jumlah inti dan penampang penghantar.
 Tanda pengenal badan penguji.

b) Penandaan pada kemasan.

Pada setiap kemasan harus tercantum keterangan yang jelas,


mudah terbaca dan tidak mudah terhapus. Keterangan ini sekurang-
kurangnya adalah :

 Tanda pengenal produsen (logo).


 Tanda Standart SPLN 43.
 Kode pengenal.
 Tegangan pengenal.
 Jumlah inti dan penampang penghantar.panjang kabel dalam
meter.

c) Kode Pengenal.

Kode Huruf Komponen

N Kabel jenis standar,dengan tembaga sbg


penghantar

Na kabel jenis standar, dgn aluminium sbg


penghantar

Y Isolasi atau selubung PVC

2X solasi XLPE

F Perisai kawat baja yang digalvanis berbentuk


pipih untuk kabel berinti banyak atau perisai
kawat alumunium bulat untuk kabel berinti
tunggal
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
24
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik

R Perisasi kawat baja yang digalvanis berbentuk


bulat untuk kabel berinti banyak, atau perisai
kawat aluminium bulat untuk kabel berinti tunggal
B Perisai pita baja untuk kabel berinti banyak atau
perisai pita aluminium untuk kabel berinti tunggal

Gb Spiral pita baja yang digalvanis untuk kabel


berinti banyak
Spiral pita aluminium untuk kabel berinti tunggal

C Penghantar tembaga konsentris

re Penghantar padat bulat

rm Penghantar dipilin bulat

sm Penghantar dipilin berbentuk sector

O kabel dengan bentuk pengenal warna inti tanpa


hijau kuning

I Kabel dengan sistem pengenal warna inti hijau


kuning

CONTOH : kabel NYFGBY - 0 4 x 120 sm 0,6/1 KV

Menyatakan suatu kabel tanah berisolasi dan


berselubung PVC, berperisai kawat baja digalvanis,
berinti empat tegangan pengenal 0,6/1 KV
berpenghantar tembaga dipilin bentuk sector,
Dengan luas penampang 120 mm dengan system
pengenal inti tanpa hijau kuning perisainya terdiri dari
kawat baja pipih dengan spiral baja .

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


25
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik

Selubung luar
Tanda badan penguji
Kode pengenal

tanda standar
jarak penandaan

tanda penganala Teg pengenal

preodusen

jumlah inti & luas penamp. penghantar

SPLN 43 produsen III 3x 16mm2 0,6 / 1 kv LMK

Contoh :

 N2XS 1 x 150 rm/25 12/20 KV


Menyatakan suatu kabel berinti tunggal , untuk tegangan
nominal 12/20 KV, berisolasi XLPE, berpenghantar tembaga
dipilin bulat berkawat banyak luas penampang 150 mm², lapisan
tembaga dengan luas penampang nominal 25 mm² dan
berselubung PVC.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


26
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
 NA2XSEFGby 3 x 150 cm/25 12/20 KV
Menyatakan suatu kabel berinti tiga untuk tegangan nominal
12/20 KV,berpenghantar almunium dengan luas penamapang
150 mm² dipilin bulat dipadatkan, berisolasi XLPE, lapisan
tembaga pada masing-masing inti dengan luas penampang total
25 mm²,berperisai kawat baja pipih yang digalvanisasikan dan
berselubung PVC.

 N2XSY 3 x 185 rm/25 12/20 KV


Menyatakan suatu kabel berinti tiga untuk tegangan nominal
12/20 KV, berpenghantar tembaga dengan luas penampang 185
mm² dipilin bulat berkawat banyak, berisolasi XLPE, lapisan
tembaga pada bagian luar susunan inti dengan luas penampang
25 mm², berpenghantar PVC.

 NFA2XSEY 3 x 70 rm/16 + 50 rm 12/20 KV


Menyatakan suatu kabel dipilin berinti tiga dan
bergantung,untuk tegangan nominal 12/20 KV,berpenghantar
aluminium dengan penampang 70 mm² dipilin bulat berkawat
banyak, berpenghubung baja dengan luas penampang 50 mm²
dipilin bulat berkawat 7 buah, berisolasi XLPE,lapisan tembaga
pada masing-masing inti dengan luas penampang 16 mm²,
berselubung PVC pada masing-masing inti dan dipilin
mengelilingi penggantung.

 Prosedur Pemasangan SKTM

a) Sebelum kabel digelar, harus


diperhatikan ukuran-ukuran penggelaran SKTM sebagai
berikut :

 Periksa kedalaman dan lebar galian.

 Dalam hal pada galian tersebut sudah ada instalasi


lainnya (Pipa PAM, Kabel talepon , kabel PLN lainnya dan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


27
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
perhatikan jarak-jarak minimum dan pembatas, dengan
kabel SKTM yg akan digelar ).
 Pada belokan ,perhatikan apakah radius belokan kabel
masih memenuhi per saratan.
.

 Periksa alat penggelar kabel,sudah lengkap atau belum antara


lain jumlah dan kondisi rol kabel.

 Teliti bahan-bahan atau material pengaman sudah lengkap atau


belum ; antara lain Pasir,batu dan / batu pengaman.

 Periksa jumlah tenaga manusia penarik kabel (bila tidak


digunakan mesin penarik) idealnya setiap 3 m dipersyaratkan 1
orang penarik.

 Periksa kondisi kabel,haspel : bila perlu sebelum dan sesudah


kabel tergelar, di ukur tahanan isolasinya terlebih dahulu.

b) Setelah kabel tergelar:

 Periksa pemasangan timah lebel (setiap 6 m harus dipasang


timah label)

 Periksa ulang ketebalan pasir dibawah dan diatas kabel

 Pada penggunaan kabel yang melebihi 300 m dan memerlukan


penyambungan harus diperhatikan,over lapping kabel (minimal
50 cm), dan seling yang diperlukan sebagai spare bila
dikemudian hari terjadi kegagalan pada kotak sambung
bersangkutan.

 Perhatikan saat pengurukan kembali kabel pada bekas galian


ex jalan /kendaraan umum seperti keadaan semula.

 Bila keadaan memungkinkan,sesuai persyaratan perhatikan


pemasangan potol pengaman. Sebuah aktifitas sebelum dan
sesudah pergelaran (perbaikan bekas galian) harus dituangkan
dalam berita acara yang di tanda tangani pengawas kostruksi
SKTM dan kontraktor.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


28
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik

3.1.2. Jaringan Distribusi Tegangan Rendah ( JTR )

Saluran Udara Tegangan Rendah ( SUTR )

Jaring distribusi tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik mulai
dari sisi sekunder transformator distribusi sampai dengan alat pengukur pembatas
konsumen.
Jaring distribusi tegangan rendah ini disebut juga jaringan distribusi sekunder.

Bagian distribusi sekunder terdiri dari :

 Sisi sekunder transformator distribusi.


 Kabel sekunder transformator distribusi.
 Perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHBTR).
 Kabel TR antara PHBTR dengan SUTR.
 Saluran udara tegangan rendah.
 Sambungan pelayanan.

Konstruksi Saluran (Jaringan Distribusi) Tegangan Rendah terdiri dari 2 macam,


yakni pada penggunaan :

 Penghantar telanjang (berupa CU, A3C, A2C).


 Kabel pilin berisolasi (Twisted insulated cable).

Peralatan SUTR dengan kawat telanjang

Ada 3 macam peralatan utama yang digunakan untuk konstruksi SUTR dengan
kawat telanjang yaitu :

- Penghantar .
- Isolator .
- Tiang listrik

 Penghantar
Penghantar yang digunakan untuk SUTR dapat berupa tembaga (BC), A2C
ataupun A3C.
Besarnya penampang yang digunakan tergantung kepada besar arus beban
yang akan dialirkan.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
29
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
Penampang kawat yang digunakan dan besar arus untuk masing-masing
penghantar dapat dilihat dari table .
Untuk sistem 3 phasa jumlah penghantar ada 4 masing-masing untuk phasa
R, phasa S , phasa T dan Netral.

 Isolator
Isolator untuk udara saluran tegangan rendah mempunyai fungsi yang sama
dengan isolator untuk saluran tegangan menengah.
Biasanya terbuat dari porselin atau gelas.

Ada 2 macam isolator untuk SUTR yaitu :


~ Isolator tumpu.
~ Isolator tarik.

Isolator tumpu dipasang pada tiang tumpu / tangga.


Gaya yang bekerja pada isolator ini hanya disebabkan oleh gaya karena berat
kawat, sedangkan gaya tarik yang diakibatkan oleh tarikan kawat kecil atau
nol.

Pada isolator tarik, yang bekerja pada isolator tersebut tidak hanya gaya
yang disebabkan oleh berat penghantar tetapi juga gaya yang diakibatkan oleh
tarikan kawat. Isolator tarik dipasang pada tiang akhir, tiang persimpangan.

 Tiang
Tiang untuk SUTR dapat berupa tiang baja, tiang beton ataupun tiang kayu
yang diawetkan yang disebut terakhir ini sudah jarang digunakan.
Ukuran yang digunakan disesuaikan dengan standart masing-masing unit dan
umumnya digunakan ukuran dengan tingg : 9 m.

Ketentuan pemasangan SUTR kawat telanjang.

 Konstruksi yang digunakan dapat berbentuk horizontal, segitiga ataupun


vertical.

 Untuk sistem 3 phasa terdiri 4 kawat. Bila dipergunakan pemasangan PJU


(Penerangan Jalan Umum) ditambah lagi 1 kawat atau 2 kawat bila
dikehendaki kawat netral yang tersendiri.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


30
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
 Kawat netral di ke tanahkan di beberapa titik (tergantung standart yang
digunakan ) dan harus dibuat agar harga tahanan pentanahan serendah
mungkin.

 Jarak minimal antara phasa-phasa dan phasa palang selang diperlihatkan


dalam table (setelah diperhitungkan factor angin, andongan ).

 Jarak antara 2 titik tiang 9 m maksimum 45 m.

 Pemilihan tiang dan jenis isolator yang digunakan pada tiang ditentukan oleh
posisi dan fungsi tiang, apakah sebagai tiang awal, tiang tumpu dan
sebagainya.

 Bila suatu tiang mengalami gaya tarik yang besar, untuk memperkuat posisi
tiang disamping menggunakan pondasi yang kuat dapat diperkuat dengan :

~ Kawat Tarik / skhoer.


~ Tiang sangga/ penopang

 Perlu ditambahkan pemasangan kawat tarik berlaku juga untuk jaringan


SUTM dan SUTR dengan kabel pilin, bila pondasi yang ada tidak memadai
untuk menahan gaya tarik.

Tabel Jarak Minimum Konduktor


JARAK KONDUKTOR
TEGANGAN KERJA JARAK JARAK DENGAN PALANG
VERTIKAL HORIZONTAL SELANG
400/230 V 45m Span 46 cm 38 cm 15 cm
400/230 V 60m Span 61 cm 46 cm 23 cm
11,6 KV 76 cm 115 cm 31 cm
20 KV 91 cm 137 cm 46 cm
33 KV 122 cm 153 cm 61 cm

Peralatan penggantung yang digunakan disesuaikan dengan lokasi / posisi tiang


sebagai berikut:

- Tiang saluran digunakan tipe penggantung.


- Tiang sudut kecil digunakan tipe penggantung.
- Tiang sudut besar (25 s.d 45 derajat) digunakan tipe sudut besar.
- Tiang sudut siku digunakan 2 buah sistem ujung (ujung mati dan ujung
pengatur ).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


31
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
- Tiang bentuk T digunakan 3 buah sistem ujung (2 buah ujung mati dan 1 buah
ujung pengatur dan sering juga digunakan 1 penggantung dan 1 ujung mati).
- Tiang ujung digunakan sistem ujung pengatur.
- Tiang awal digunakan sistem ujung mati.
- Sambungan kabel pilin dengan kawat telanjang digunakan tipe penggantung
atau sistem ujung pengatur/mati.

Konstruktur masing-masing bentuk diatas dapat dilihat dalam gambar konstruksi.


Pentanahan kawat netral dilakukan dengan menghubungkan penghantar netral
kebeberapa pentanahan tembaga atau alumunium, dan dilindungi secara mekanis.
Besar penampang ditentukan oleh standart yang digunakan oleh wilayah.

Ketentuan Pemasangan Kabel Udara Pilin.


Peralatan utama yang digunakan untuk pemasangan saluran kabel tegangan
rendah ialah :

- Kabel pilin (twisted cable).


- Peralatan penggantung.
- Tiang.

Kabel pilin yang digunakan untuk JTR berupa 3 inti kabel berisolasi XLPE atau
thermoplastic sebagai pengahantar phasa dan satu inti yang berfungsi sebagai
netral dan juga sebagai kawat penggantung.

Penghantar phasa dapat berupa tembaga, atau aluminium/campuran, sedangkan


kawat netral/ bisa dibuat aluminium campuran kawat baja.

Penampang yang biasa digunakan untuk kabel udara JTR ialah ukuran :
2

3 × 35 mm + N
2

3 × 50 mm + N
2

3 × 70 mm + N

Untuk menandai urutan phasa, kabel phasa diberi kode 1, 2, 3 atau berupa garis
yang jumlahnya sesuai dengan urutan phasa.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


32
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik

Ada kabel pilin yang dilengkapi dengan penghantar untuk penerangan jalan umum
dan biasanya menggunakan penghantar ukuran : 2 × 16 mm2.
Peralatan penggantung yang digunakan untuk memasang kabel pilin pada tiang
mempunyai beberapa bentuk, tergantung posisi tiang yang akan digunakan.

Macam peralatan penggantung itu adalah :

 Type penggantung (line suspension, suspension assembly).


 Type sudut besar (large angle assembly).
 Type sistem ujung (dead end assembly) : Ujung mati dan ujung pengatur

Jaringan Distribusi Tegangan Rendah - Kabel Tanah


Berfungsi : untuk menyalurkan tenaga listrik mulai sisi sekunder trafo sampai alat
pembatas dan pengukur konsumen.

Bagian Jaring Distribusi Skunder terdiri dari :

- Perlengkapan Hubung Bagi TR .


- Kabel Tegangan Rendah
- Kotak Hubung Bagi TR Percabangan .
- Sambungan Pelayanan .

NYFCBY 4
10 KA
naik/turun
kabel

5 KA
Gardu Induk

x 95 mm2
NYFCBY 4

x 95 mm2
NYFCBY
NYFCBY 4

x 95 mm2
x 95 mm2

NYFCBY 4
NYFCBY 4

x 95 mm2

Untuk 4

Untuk
x 95 mm2

A
D

B
E
F
NYFCBY 4

NYFCBY 4
NYFCBY 4

NYFCBY 4

NYFCBY 4

NYFCBY 4
NYFCBY 4
x 95 mm2

x 95 mm2
x 95 mm2

x 95 mm2

x 95 mm2

x 95 mm2
x 95 mm2

D2
D1

C1

B1
E1
F2

F1

NYFCBY 4
NYFCBY 4

NYFCBY 4
NYFCBY 4

x 95 mm2
x 95 mm2

x 95 mm2
x 95 mm2

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


33
F3

C2
E3
E2
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik

Ketentuan Pemasangan Perlengkapan Hubung Bagi - TR

a. Perlengkapan Hubung Bagi TR (PHB – TR) terbuat dari bahan plat dengan
ketebalan 3 mm, dilengkapi dengan :
 engsel 2 (dua) buah
 1 (satu) buah pintu,
 lampu indikator penunjuk phasa,
 lampu pijar penerangan didalam panel,
 lobang ventilasi di sisi-sisinya
 dan kunci lips.

Komponen Perlengkapan hubung Bagi TR (PHB-TR) terdiri dari :


- In coming : - 3 buah HRC Fuse …… Amp. Base …… A.
- 1 buah main switch triple pole (3 phase) ….. A.
- Busbar /rel ukuran : …… × …… mm.
- Out going : - …….bh HRC fuse ….. Amp. Base ….. Amp.

b. Patok pelindung dipasang 75 cm dimuka panel box, sebanyak 3 buah untuk


tiap lokasi Panel box .
Tinggi patok pelindung 50 cm diatas permukaan tanah dan 50 cm ditanam
didalam tanah.
Terbuat dari pipa galvanis diameter 2” yang diisi semen cor sampai atas dan
permukaannya cembung.
Patok tersebut dicat belang-belang mendatar dengan warna hitam-kuning
dan seterusnya.

c. Perlengkapan hubung bagi TR (PHB – TR) harus diarde dengan BC ukuran


50 mm2 dengan tahanan arde maksimum 5 Ohm.

Ketentuan pemasangan Kabel Tanah Tegangan Rendah

a. Jenis kabel yang dipergunakan NYFGbY 0,6 / 1 kV dengan penampang 4 ×


95 mm2 (sesuai penggunaan).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


34
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik

b. Untuk setiap jurusan (out going) dari Gardu Distribusi sampai dengan
Perlengkapan Hubung Bagi TR (PHB-TR) terakhir maksimum 400 (empat
ratus) meter dengan asumsi jarak antara PHB – TR yang satu dengan yang
lainnya ± 80 m beban maksimum untuk setiap jurusan 200 Ampere.

c. Untuk saluran tegangan rendah yang keluar dari gardu distribusi maksimum
8 jurusan.

d. Pada pemasangan kabel didalam tanah harus memperhatikan konstruksi dan


karakteristik kabel tanah yang bersangkutan harus terlindung terhadap
kerusakan mekanis dan kimiawi yang mungkin timbul di tempat kabel tanah
tersebut dipasang.

Perlindungan terhadap kerusakan mekanis dianggap cukup bila kabel tanah


ditanam minimal 0,6 m di bawah permukaan tanah / jalan yang tidak dilalui
kendaraan dan 0,8 m di bawah tanah yang dilalui kendaraan.

e. Kabel tanah harus diletakkan didalam pasir atau tanah halus yang bebas dari
batu-batuan, diatas galian tanah yang stabil, kuat rata, dan bebas dari batu-
batuan, dengan ketentuan tebal lapisan pasir atau tanah halus tersebut
setinggi 20 cm disekeliling kabel tanah tersebut. Sebagai tambahan
perlindungan, diatas urugan pasir harus dipasang batu pengaman dengan
ukuran 4 × 30 × 45 cm.

f. Pada persilangan dengan jalan kereta api, kabel tanah harus dipasang
didalam pipa atau selubung baja atau bahan lain yang cukup kuat, tahan
lama dan tahan api.

Panjang dan garis tengah dalam pipa atau selubung ini, harus dipilih agar
kabel tanah tersebut dapat dikeluarkan tanpa membongkar jalan tersebut.

g. Pada persilangan antar berkas kabel tanah tenaga listrik yang tidak terletak
didalam saluran pasangan batu, beton atau bahan lain yang sejenis, dengan
tebal dinding minimum 6 cm, harus dipasang tutup pelindung dari
lempengan, atau pipa belah dari beton atau sekurang-kurangnya dari bahan
tahan api yang sederajat.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


35
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik
Tutup pelindung ini pada kedua ujungnya harus menjorok keluar sekurang-
kurangnya 0,5 m dari berkas kabel yang terletak diatas, diukur dari kabel sisi
luar, sedangkan tutup pelindung ini harus sekurang-kurangnya 5 cm lebih
besar dari berkas kabel yang terletak di bawah.

h. Pada umumnya kabel tanah untuk keperluan komunikasi atau isyarat yang
dipasang sejajar dengan kabel tanah tenaga listrik harus dipasang dengan
jarak sejauh mungkin, misalnya dengan menempatkan pada sisi-sisi yang
berlainan.

Apabila kabel tanah tsb diatas terletak pada satu sisi maka jarak antara
kabel kabel dimaksud adalah min 0,3 m untuk tegangan rendah dan
sepanjang bagian yang berdekatan tersebut harus diselubungi dengan pipa
belah , plat atau pipa yang terbuat dari bahan bangunan yang tidak dapat
terbakar.

i. Penandaan kabel, letak kabel tanah tersebut harus ditandai dengan patok
tanda kabel yang kuat, jelas dan tidak pernah hilang pada setiap 100 meter
panjang kabel dan setiap sambungan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


36

Anda mungkin juga menyukai