Sistem Pentanahan Pada Gardu Distribusi 20 KV B54
Sistem Pentanahan Pada Gardu Distribusi 20 KV B54
02
Latar Belakang
BAB I Tujuan
Pendahuluan Rumusan Masalah
Batasan Masalah
03
Latar Belakang
Standar keamanan PLN dalam
3
Menjaga Keamanan
1 dalam menyalurkan listrik
ke pada konsumen
Sistem Pentanahan Pada Gardu
Distribusi 20 kV
04
Tujuan :
• Untuk mempelajari sistem pentahanan grounding pada gardu distirbusi
20 kV PT. PLN (Persero) ULP Bukit Kemuning.
• Untuk mempelajari kelayakan Sistem pentanahan pada gardu distribusi
di PT. PLN (Persero) ULP Bukit Kemuning.
• Untuk mempelajari cara mendapatkan sistem pentanahan yang sesuai
dengan standar SPLN.
Rumusan Masalah:
• Bagaimana performa sistem pentanahan pada gardu distribusi B54 20 kV PT. PLN
(Persero) ULP Bukit Kemuning dalam melindungi peralatan listrik dan makhluk
hidup?
• Bagaimana sistem pentanahan grounding pada gardu distribusi B54 20 kV di PT.
PLN (Persero) ULP Bukit Kemuning dirancang dan diimplementasikan?
• Bagaimana dampak sistem pentanahan yang efektif terhadap keandalan dan
keselamatan operasional gardu distribusi B54 20 kV PT. PLN (Persero) ULP Bukit
Kemuning?
05
Batasan Masalah:
• Elektroda yang digunakan untuk instalasi grounding hanya elektroda batang
• Membahas bagaimana cara mengecilkan nilai tahanan pada sistem pentanahan
gardu distribusi 20 kV B54
• Membahas perhitungan tegangan sentuh dan tegangan langkah yang diijinkan.
06
BAB II Profil Perusahaan
07
Tinjauan Umum Perusahaan
Profil Perusahaan
08
Tinjauan Umum Perusahaan
Moto:
Moto dari PT. PLN (Persero) adalah “Listrik Untuk
Kehidupan Yang Lebih Baik”.
/
/
/
/
10
Sistem Pentanahan
Tegangan Langkah
11
• Sistem Pentanahan
Sistem Pentanahan adalah suatu sistem yang dimana
dirancang untuk melindungi peralatan listrik dari suatu
gangguan seperti overload, hubung singkat, sambaran petir
atau gangguan lainnya. Sesuai standar SPLN nilai tahanan
untuk sistem pentanahan ≤ 5Ω.
Pada Gardu Distribusi 20 kV terdapat 3 jenis sistem
pentanahan yaitu :
• Pentanahan Netral : pentanahan yang dilakukan dengan
menghubungkan netral transformator daya ke tanah.
• Pentanahan Peralatan: pentanahan yang menghubungkan
kerangka atau bagian peralatan yang dimana ketika kerja
normalnya tidak dilalui arus.
• Pentanahan Arrester : pentanahan yang dimana
mengamankan arus yang dihasilkan oleh petir
Gambar.1 Gardu distribusi B 54
12
• Tahanan Jenis Tanah
Tahanan jenis tanah (ρ) adalah ukuran yang mencerminkan
seberapa besar resistansi atau hambatan yang ditunjukkan
oleh tanah terhadap aliran arus listrik
13
• Jenis - Jenis Elektroda Pentanahan
1) Elektroda Batang
Pentanahan dengan elektroda batang adalah jenis pentanahan
yang melibatkan penggunaan satu atau lebih batang konduktor
yang ditanam secara vertikal ke dalam tanah.
Ket :
R = Tahanan pentanahan untuk batang tunggal (Ω)
𝜌 = Tahanan jenis tanah (Ωm)
𝐿 = Panjang elektroda (m)
𝐴 = Jari – jari elektroda batang (m)
14
2) Elektroda Pita
Elektroda pita merupakan elektroda yang berbahan pita baja
atau kawat berpenampang bulat yang ditanam ketanah dengan
kedalaman yang tidak terlalu dalam sekitar 0,5 m sampai 1 m.
Rumus tahanan pentanahan untuk elektroda pita :
Keterangan :
R = Tahanan dengan kisi – kisi (grid) kawat Ω)
𝜌 = Tahanan jenis tanah (Ωm)
𝐷𝑤 = Diameter kawat (m) Gambar.3. Elektroda Pita
15
3) Elektroda Plat
Elektroda Plat adalah elektroda yang berbentuk plat terbuat dari
bahan logam. Elektroda plat ditanam secara horizontal atau
vertikal didalam tanah.
Rumus tahanan pentanahan untuk elektroda Plat:
Keterangan :
R = Tahanan pentanahan pelat (Ω)
𝜌 = Tahanan jenis tanah (Ωm)
Wp = Lebar pelat (m) Gambar.4. Elektroda Plat
16
2. Sistem Proteksi Pada Gardu
Distribusi 20 kV
• FCO (Fuse Cut Out) : Fuse Cut Off adalah suatu perangkat
perlindungan yang digunakan dalam
sistem
tenaga listrik untuk memutuskan arus listrik
secara otomatis ketika terjadi gangguan
Ket :
Ik = Arus Fibrilasi (A)
Rk = Nilai tahanan pada badan manusia (1000 Ω) Gambar 6. Tegangan Sentuh
19
4. Tegangan Langkah
Tegangan langkah (step voltage) adalah tegangan yang timbul
diantara 2 kaki seseorang dimana orang tersebut sedang berjalan
melalui arus gangguan. Sesuai standar IEE untuk tegangan langkah
yang diizinkan bisa dilihat pada tabel dibawah :
Keterangan :
Ik = Arus fibrilasi
Rk = Nilai resistan pada tubuh manusia (1000Ω-m) Gambar 8. Tegangan Langkah
20
4. Tegangan Langkah
Sesuai Standar IEE untuk tegangan langkah yang diizinkan untuk setiap detik waktu
gangguan bisa dilihat pada tabel dibawah ini :
21
Data Pentanahan Pada Gardu B54
22
1. Data Pentanahan Pada Gardu B54 (Penyulang
Cengkeh)
23
2. Perhitungan Menurunkan Nilai Tahanan Pada Gardu
B54
Kita menggunakan Elektroda batang untuk menurunkan nilai tahanan pentanahan arrester
yang harus kurang dari 5 ohm. Elektroda yang digunakan dengan diameter 0,07 m dan
panjang 2,5 m.
24
Didapatkan nilai hambatan satu batang elektoda sebesar 29,63 ohm. lalu kita
menyambungkan beberapa batang elektroda secara paralel dengan elektroda arrester.
25
3. Perhitungan Tegangan Sentuh Yang Diizinkan Pada Gardu B54
26
4. Perhitungan Tegangan Langkah Yang Diizinkan Pada Gardu B54
27
5. Hasil Pengolahan Data
28
Kesimpulan
BAB V Saran
Kesimpulan dan
Saran
29
Kesimpulan
• Didapatkan sistem pentanahan yang tidak memenuhi standar pada gardu
distribusi dimana terkhusus pada pentanahan arrester melebihi dari 5Ω.
Terjadinya pentanahan arrester tidak memenuhi standar akibat dari
kerusakan dari sambaran petir yang membuat nilai pentanahan menjadi naik
dan tidak sesuai standar.
• NIilai hambatan dari arrester pada gardu B54 yang mulanya sebesar 19,21Ω
menjadi 4,52Ω dan sudah sesuai standar.
• Nilai tegangan sentuh dan Langkah yang diizinkan dengan waktu gangguan
sebesar 0,5 s pada gardu B54 sebesar 188,65 V dan 451,12 V. Tegangan
sentuh dan tegangan Langkah sudah sesuai standar yang berlaku.
30
Saran
• Disarankan untuk meningkatkan pemeriksaan sistem pentanahan pada
gardu distribusi 20 kV. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa
kualitas setiap gardu distribusi 20 kV sesuai dengan standar yang
berlaku dan juga sebagai upaya menjaga agar makhluk hidup di sekitar
gardu distribusi 20 kV tidak terluka.
31
REFERENSI
• Jumari, "SISTEM PENTANAHAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI PT.PLN (PERSERO)
RAYON MEDAN HELVETIA," JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA, vol. 8, pp. 81 - 86,
2019.
• H. Budiman, EVALUASI TEGANGAN SENTUH TEGANGAN LANGKAH DAN TEGANGAN
PINDAH GITET 275 KV BENGKAYANG, Tanjungpura: Falkutas Teknik Universitas
Tanjungpura, 2019.
• Committee, Substations. 2000. IEEE Std 80-2000 IEEE Guide for Safety in AC
Substation Grounding. IEEE 2000
• Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia, Buku 4 PLN : Standar
Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik, Jakarta Selatan: PT.
PLN (Persero), 2010.
• P. A. Harahap, Analisa Perbandingan Sistem Pentanahan ( Grounding ) Pada Power
House dan Gedung Perkantoran ( Studi Kasus PLTA SEI WAMPU I ), 2021:
Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan.
32
TERIMAKASIH