Anda di halaman 1dari 2

Histologi Plasenta

Plasenta adalah tempat berlangsungnya pertukaran nutrien, limbah, O2 dan CO2,


antara ibu dan fetus, serta mengandung jaringan dari kedua individu. Plasenta terbagi ada dua
pars: pars fetalis dan pars maternalis. Pars fetalisnya adalah lempeng korion, yang berasal
dari bekas trofoblas, dan pars maternalisnya adalah desidua basalis. Lapisan trofoblas
membentuk villi chorealis yang menonjol ke dalam lakuna darah di desidua. Villi chorealis
terdiri dari jaringan pengikat mesenkim dan kapiler darah yang merupakan lapisan dalam
pada pars fetalis, sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas.
Dinding plasenta terdiri dari lapisan sinsitiotrofoblas dan sitotrofoblas.
Sinsitiotrofoblas merupakan lapisan superfisial, oleh karena itu merupakan lapisan yang
langsung kontak dengan darah maternal. Fungsi dari antara lain sebagai pengambil nutrisi
dan O2 dari darah maternal, pelepasan limbah metabolisme fetus berupa CO2, dan sintesi
serta sekresi hormon plasenta (HCG, tirotropin korionik, kotikotropin korionik, estrogen,
progesteron, dan hormon lain). Sitotrofoblas merupakan sel trofoblas yang belum
terdiferensiasi. Isi dari plasenta adalah jaringan ikat mesenkim longgar dan kapiler dari
sistem sirkulasi fetus (tidak berfenestra).

Gambar 1. Plasenta
Desidua merupakan stroma endometrium yang mengalami perubahan akibat
terjadinya implantasi hasil fertilisasi pada endometrium. Desidua mencakup desidua basalis,
yang terdapat di antara embrio itu sendiri dan miometrium; desidua capsularis, diantara
embrio dan lumen uterus, dan; desidua parietalis, yaitu bagian desidua lainnya. Desidua
basalis berfungsi untuk memberikan darah arteriol dalam lakuna yang menggenangi ruang
antarvili. Pada daerah pinggir plasenta, desidua basalis menyatu erat dengan korion pada
konu marginal. Septum plasenta membagi plasenta menjadi kotiledon.
Gambar 2. Desidua

Anda mungkin juga menyukai