Makalan Iptek Nuklir
Makalan Iptek Nuklir
Dosen Pengampu :
Drs. Yudi Dirgantara, M.Pd
Dindin Nasrudin
Oleh :
Kelompok 9 :
Puji dan Syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, yang berkat kasih dan
sayang-Nya, Kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Aplikasi IPTEK
Nuklir”. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpah kepada Rasulallah
Saw.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
I. Latar Belakang............................................................................................................. 4
II. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
III. Tujuan ..................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
I. Pengertian Nuklir ........................................................................................................ 5
II. Reaksi Nuklir................................................................................................................ 5
III. Pemanfaatan Tenaga Nuklir .................................................................................... 5
1) Bidang Peternakan .................................................................................................. 6
2) Bidang Pertanian ..................................................................................................... 6
3) Bidang Pertambangan ............................................................................................. 6
4) Bidang kedokteran .................................................................................................. 6
5) Bidang Energi .......................................................................................................... 8
6) Bidang Biologis ........................................................................................................ 8
7) Bidang Pangan....................................................................................................... 10
8) Bidang Arkeologi ................................................................................................... 10
9) Bidang Hidrologi .................................................................................................... 11
10) Bidang Industri .................................................................................................. 11
11) Bidang Lain ........................................................................................................ 13
IV. Perkembangan Tenaga Nuklir di Indonesia .......................................................... 14
V. Daerah – Daerah Penghasil Nuklir di Indonesia ........................................................ 14
BAB III ................................................................................................................................ 15
PENUTUP ........................................................................................................................... 15
I. Kesimpulan ................................................................................................................ 15
II. Saran ......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat
dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita
untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif
sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan
bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir
adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan. Padahal,
pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas energi nuklir
dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah
kelangkaan energi.
Sudah banyak negara-negara di dunia baik yang berstatus maju maupun
berkembang memanfaatkan energi nuklir sebagai energi alternatif yaitu sebagai
pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Tercatat, 439 PLTN beroperasi di 32
negara. Negara yang paling banyak menggunakan listrik nuklir adalah AS dengan
103 PLTN. Di Asia, Korea Selatan adalah negara dengan persentase listrik nuklir
tertinggi, yaitu 40% dari 20 PLTN. Bahkan Negara berkembang seperti Pakistan
sudah menikmati teknologi PLTN ini, sedangkan di Indonesia sendiri teknologi
PLTN ini masih dalam upaya pengembangan.
III. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian Nuklir
Nuklir berasal dari kata Nucleus yang berarti inti atom, inti atom terdiri dari
Proton dan Neutron. Jadi nuklir adalah ilmu yang mempelajari reaksi yang terjadi
di inti atom.
Reaksi nuklir atau inti berbeda dengan reaksi kimia karena reaksi tersebut
terjadi pada tingkatan inti atom (nukleus) bukannya atom secara keseluruhan.
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme,
yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui
reaksi fusi.
Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat
membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain.
Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi
fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.
1) Bidang Peternakan
2) Bidang Pertanian
3) Bidang Pertambangan
4) Bidang kedokteran
“Tidak ada rahasia apapun bahwa saya secara pribadi adalah pendukung
yang kuat untuk sistem tenaga nuklir CANDU(Canada Deuterium Uranium
Steam Generating System),” papar Perdana Menteri Kanada, Jean Chretien, “Saya
percaya bahwa teknologi nuklir aman dan unjuk kerjanya tak tertandingi, dan
CANDU adalah sebuah produk yang sangat membanggakan bagi Kanada.”
Limbah nuklir dikubur jauh di bawah tanah pada lapisan batuan granit yang
stabil. Penelitian geologi menunjukkan bahwa formasi batuan granit dapat stabil
hingga 1,5 juta tahun atau bahkan lebih.
5) Bidang Energi
Saat ini, energi nuklir menghasilkan sekitar 15,7% listrik yang dihasilkan di
seluruh dunia (data tahun 2004) dan digunakan untuk menggerakkankapal
induk,kapal pemecah es, dan kapal selam nuklir.
6) Bidang Biologis
Dengan dosis radiasi tertentu bakteri dan salmonela yang ada pada produk
makanan dan minuman itu bisa dimatikan, sehingga kondisi makanan tetap segar
dan utuh, dan juga tidak ada efek samping.
8) Bidang Arkeologi
Radioisotop ini dapat digunakan untuk mengukur debit air. Biasanya, radioisotop
natrium-24 (Na-24) digunakan dalam bentuk garam NaCl. Dalam penggunaannya,
garam ini dilarutkan ke dalam air atau lumpur yang akan diteliti debitnya. Pada
tempat atau jarak tertentu, intensitas radiasi diperiksa, sehingga rentang waktu
yang diperlukan untuk mencapai jarak tersebut dapat diketahui.
Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau
bahkan digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak
bumi yang ada di perut bumi. Di bidang industri, teknologi nuklir pun sudah
banyak digunakan, misalnya untuk sterilisasi, pengujian kualitas bahan,
konstruksi, dan banyak lagi.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam
atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut.
Teknik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui
radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar
yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang
berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng
logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa
intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui.
Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih
tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan
mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat
dipertahankan.
c) Pengawetan bahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu,
barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil
karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu
penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis
yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma dapat
dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua cara:
Nuklir juga ternyata bisa dipakai untuk mengukur unsur serta kandungan
partikel yang bertebaran di udara.
Di zaman ini, pencarian air di bawah tanah dan menawarkan air asin, juga
dilakukan dengan menggunakan teknologi nuklir.
Indonesia saat ini memiliki tiga reaktor riset. Pengoperasian dan perawatan
ketiga reaktor itu memberikan pengalaman berharga guna menuju ke era listrik
nuklir. Desain suatu PLTN yang dikembangkan di Indonesia berpedoman pada
filosofi ”Defense in Depth”(pertahanan berlapis) untuk keselamatan yang mampu
mencegah insiden yang mungkin dapat menjalar menjadi kecelakaan.
meningkatkan penguasaan teknologi nuklir yang lebih modern, baik untuk
pengoperasian, penyiapan bahan bakar maupun pengelolaan limbahnya.
Sebagai anggota Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Indonesia
mendapatkan bantuan teknis yang cukup besar. Selain itu, ada bantuan bilateral
maupun regional seperti dari Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan. Pada
8th ASEAN Science and Technology Week di Filipina (2008), Indonesia telah
ditunjuk menjadi focal point (negara penggerak) untuk masalah keselamatan dan
keamanan nuklir di wilayah Asia Tenggara.
I. Kesimpulan
Nuklir bukanlah hal yang perlu ditakuti lagi. Seiring dengan kemajuan
yang pesat di dunia sains dan teknologi, kita harus lebih memaksimalkan
pemanfaatan dari energy nuklir tersebut, dan meminimalisir dampak dari nuklir.
Dengan cara pemanfaatan yang bijaksana dan tepat, Nuklir dapat menjadi solus
bagi masalah kelangkaan energy alternative.
II. Saran