Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

APLIKASI IPTEK NUKLIR


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pendalaman fisika sekolah lanjutan II

Dosen Pengampu :
Drs. Yudi Dirgantara, M.Pd
Dindin Nasrudin

Oleh :
Kelompok 9 :

 Fuji Aulia Al-Maraghi (1132070024)


 Ginanjar Restu Utami (1132070027)
 Haris Firdaus (1132070031)

Pendidikan Fisika V/A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, yang berkat kasih dan
sayang-Nya, Kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Aplikasi IPTEK
Nuklir”. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpah kepada Rasulallah
Saw.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini memberikan informasi yang bermanfaat


untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan yang bukan
hanya bagi mahasiswa saja, tetapi juga bagi masyarakat pada umumnya, dan
khususnya kepada kami selaku penyusun.

Bandung, November 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
I. Latar Belakang............................................................................................................. 4
II. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
III. Tujuan ..................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
I. Pengertian Nuklir ........................................................................................................ 5
II. Reaksi Nuklir................................................................................................................ 5
III. Pemanfaatan Tenaga Nuklir .................................................................................... 5
1) Bidang Peternakan .................................................................................................. 6
2) Bidang Pertanian ..................................................................................................... 6
3) Bidang Pertambangan ............................................................................................. 6
4) Bidang kedokteran .................................................................................................. 6
5) Bidang Energi .......................................................................................................... 8
6) Bidang Biologis ........................................................................................................ 8
7) Bidang Pangan....................................................................................................... 10
8) Bidang Arkeologi ................................................................................................... 10
9) Bidang Hidrologi .................................................................................................... 11
10) Bidang Industri .................................................................................................. 11
11) Bidang Lain ........................................................................................................ 13
IV. Perkembangan Tenaga Nuklir di Indonesia .......................................................... 14
V. Daerah – Daerah Penghasil Nuklir di Indonesia ........................................................ 14
BAB III ................................................................................................................................ 15
PENUTUP ........................................................................................................................... 15
I. Kesimpulan ................................................................................................................ 15
II. Saran ......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat
dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita
untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif
sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan
bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir
adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan. Padahal,
pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas energi nuklir
dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah
kelangkaan energi.
Sudah banyak negara-negara di dunia baik yang berstatus maju maupun
berkembang memanfaatkan energi nuklir sebagai energi alternatif yaitu sebagai
pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Tercatat, 439 PLTN beroperasi di 32
negara. Negara yang paling banyak menggunakan listrik nuklir adalah AS dengan
103 PLTN. Di Asia, Korea Selatan adalah negara dengan persentase listrik nuklir
tertinggi, yaitu 40% dari 20 PLTN. Bahkan Negara berkembang seperti Pakistan
sudah menikmati teknologi PLTN ini, sedangkan di Indonesia sendiri teknologi
PLTN ini masih dalam upaya pengembangan.

II. Rumusan Masalah

1. Apa manfaat dari tenaga nuklir?


2. Bagaimana pemanfaatan tenaga nuklir dalam kehidupan sehari-hari?

III. Tujuan

1. Untuk mengetahui manfaat dari tenaga nuklir.


2. Untuk mengetahui pemanfaatan tenaga nuklir dalam kehidupan sehari-hari

BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Nuklir

Nuklir berasal dari kata Nucleus yang berarti inti atom, inti atom terdiri dari
Proton dan Neutron. Jadi nuklir adalah ilmu yang mempelajari reaksi yang terjadi
di inti atom.

II. Reaksi Nuklir

Reaksi nuklir atau inti berbeda dengan reaksi kimia karena reaksi tersebut
terjadi pada tingkatan inti atom (nukleus) bukannya atom secara keseluruhan.
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme,
yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui
reaksi fusi.

Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat
membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain.
Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi
fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.

III. Pemanfaatan Tenaga Nuklir

Manfaat penggunaan Nuklir sangatlah luas tidak hanya masalah energi


yang besar yang dihasilkannya, namun juga bisa digunakan untuk aplikasi medis
seperti sinar-X dan kamera gamma . Selain itu juga bermanfaat untuk aplikasi
industri baik itu industri pertambangan ( gamma – gamma loging), industri kertas,
industri pengawetan makanan, pertanian, bahkan jasa inspeksi ( Uji tak rusak ) .
Energi nuklir sudah memiliki peran vital dalam memasok listrik dunia dan
merupakan sumber listrik utama pada sejumlah negara.
Sementara pemanfaatan limbah radioaktif dari PLTN dan penggunaan
radioisotop dalam pertanian, industri, riset, dan kedokteran.
Energi nuklir lebih menguntungkan ditinjau dari segi lingkungan karena
tidak menghasilkan unsur berbahaya, seperti logam berat (cadmium, plumbum,
arsen, argentum/perak, vanadium), emisi gas SO2,Nox, dan VHC.
Dan dalam hal ini PLTN dapat membantu mengurangi hujan asam dan
pembatasan emisi gas rumah kaca.
Di Indonesia, pengembangan teknologi nuklir telah diupayakan dengan cara
mendirikan Badan Atom Tenaga Nasional(BATAN) yang bertugas
mengoperasikan fasilitas penelitian teknologi nuklir di Jakarta, Serpong, Bandung
dan Yogyakarta. Hasil-hasil yang diperoleh selama ini telah membantu
meningkatkan kehidupan rakyat Indonesia, diantaranya:

1) Bidang Peternakan

Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop radioaktif untuk


mendayagunakan pakan sehingga dengan jumlah pakan yang sama akan dapat
dikomsumsi oleh lebih banyak ternak. Namanya adalah Urea Molasses
Multinutrient Block(UMMB) yang telah digunakan oleh para peternak di Jabar,
Jateng, dan kawasan timur Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat.

2) Bidang Pertanian

Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) telah menghasilkan sejumlah


varietas unggul yang baru dengan cara mutasi oleh imbas radiasi, seperti varietas
padi untuk dataran rendah dan dataran tinggi, kedelai, dan kacang hijau.

3) Bidang Pertambangan

Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak


bawah tanah dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk
menyuntikkan air ke dalam sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak
yang tersisa di dalam kantung-kantung yang sebelumnya belum terangkat.
Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah diperoleh dengan cara ini.

4) Bidang kedokteran

Dengan menggunakan radiasi dari isotop radioaktif cobalt pada dosis


tertentu terhadap sel-sel kanker, sel-sel ini akan mati, sedangkan sel-sel normal
tidak begitu terpengaruh selama pengobatan.
Selain itu untuk mendiagnosa penyakit pasien tanpa harus melakukan
pembedahan, para dokter biasanya menggunakan sinar-X.

Tentunya perkembangan teknologi nuklir di negara-negara lain lebih maju


daripada di Indonesia. Salah satunya adalah Kanada, negara yang mempelopori
penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi nuklir yang aman.

Selama hampir setengah abad, Pemerintah Kanada berdiri di belakang


industri nuklir dan komitmen ini berlaku hingga ke jajaran pemerintah.

“Tidak ada rahasia apapun bahwa saya secara pribadi adalah pendukung
yang kuat untuk sistem tenaga nuklir CANDU(Canada Deuterium Uranium
Steam Generating System),” papar Perdana Menteri Kanada, Jean Chretien, “Saya
percaya bahwa teknologi nuklir aman dan unjuk kerjanya tak tertandingi, dan
CANDU adalah sebuah produk yang sangat membanggakan bagi Kanada.”

Walaupun telah banyak disebutkan keuntungan-keuntungan penerapan


teknologi nuklir, pastilah di dalam hati kita masih ada perasaan was-was.
Bagaimana bila terjadi kebocoran seperti yang terjadi di Jepang akhir-akhir ini?
Bagaimana pula dengan limbahnya?

Sebenarnya setiap pekerjaan mengandung resiko, apapun yang kita


kerjakan bila kita tidak berhati-hati maka akan timbul bencana. Contoh
sederhananya adalah pisau. Apabila pisau digunakan dengan tidak hati-hati maka
akan dapat melukai diri penggunanya. Para pekerja yang bekerja di industri kimia
juga harus berhati-hati karena bila mereka ceroboh, mereka bisa keracunan zat
kimia. Demikian pula dengan industri nuklir seperti reaktor nuklir. Kebocoran
reaktor yang terjadi di Jepang merupakan kelalaian manusia semata-mata.

Adapun mengenai masalah limbahnya telah ditemukan suatu cara yang


aman dan permanen seperti yang telah dilakukan oleh Kanada.

Limbah nuklir dikubur jauh di bawah tanah pada lapisan batuan granit yang
stabil. Penelitian geologi menunjukkan bahwa formasi batuan granit dapat stabil
hingga 1,5 juta tahun atau bahkan lebih.
5) Bidang Energi

Penggunaan yang paling signifikan adalah reaktor nuklir sebagai sumber


energi untuk pembangkitan tenaga listrik dan untuk kekuasaan di beberapa kapal-
kapal. Hal ini biasanya dilakukan dengan metode yang melibatkan menggunakan
panas dari reaksi nuklir untuk tenaga turbin uap. Dibidang energi, tenaga nuklir
telah dimanfaatkan secara besar-besaran untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN).

Untuk transportasi dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu pemanfaatan


langsung reaktor nuklir untuk transportasi dan pemanfaatan secara tak langsung
dengan produksi Hidrogen dari kelebihan panas reaktor nuklir, yang nantinya
hidrogen tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

Energi nuklir adalah tipe teknologi nuklir yang melibatkan penggunaan


tekendali dari reaksi fisi nuklir untuk melepaskan energi, termasuk propulsi,
panas, dan pembangkitan energi listrik. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir
terkendali yang menciptakan panas yang lalu digunakan untuk memanaskan air,
memproduksi uap, dan mengendalikan turbin uap. Turbin ini digunakan untuk
menghasilkan energi listrik dan/atau melakukan pekerjaan mekanis.

Saat ini, energi nuklir menghasilkan sekitar 15,7% listrik yang dihasilkan di
seluruh dunia (data tahun 2004) dan digunakan untuk menggerakkankapal
induk,kapal pemecah es, dan kapal selam nuklir.

6) Bidang Biologis

Dalam bidang biologi, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari


mekanisme reaksi fotosintesis. Radioisotop ini, berupa karbon-14 (C-14) atau
oksigen-18 (O-18).
Keduanya dapat digunakan untuk mengetahui asal-usul atom oksigen (dari
CO2 atau dari H2O) yang akan membentuk senyawa glukosa atau oksigen yang
dihasilkan pada proses fotosintesis.

6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2

a) Pengukuran Usia Bahan Organik

Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari


penembakan atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida


dalam udara dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon
radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan
terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh dalam
tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram
karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup
mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur
bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan
jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).

b) Kegunaan lain radioisotop dalam bidang biologi sebagai berikut

 Mempelajari proses penyerapan air serta sirkulasinya di dalam batang


tumbuhan.
 Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan K
terhadap perkembangan tumbuhan.
 Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul.
 Mempelajari kesetimbangan dinamis.
 Mempelajari reaksi pengeseran.
7) Bidang Pangan

Dengan dosis radiasi tertentu bakteri dan salmonela yang ada pada produk
makanan dan minuman itu bisa dimatikan, sehingga kondisi makanan tetap segar
dan utuh, dan juga tidak ada efek samping.

Irradiasi makanan adalah proses memaparkan makanan dengan radiasi


pengion yang ditujukan untuk menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus,
atau serangga yang diperkirakan berada dalam makanan. Jenis radiasi yang
digunakan adalah sinar gamma, sinar X, dan elektron yang dikeluarkan oleh
pemercepat elektron. Aplikasi lainnya yaitu pencegahan proses pertunasan,
penghambat pemasakan buah, peningkatan hasil daging buah, dan peningkatan
rehidrasi. Secara garis besar, irradiasi adalah pemaparan (penyinaran dengan
radiasi) suatu bahan untuk mendapatkan manfaat teknis.

8) Bidang Arkeologi

Menentukan umur fosil dengan C-14. Radioisotop memiliki peran yang


masih sulit digantikan oleh metode lain. Radioisotop berperan dalam menentukan
usia sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari jejak radioisotop karbon-
14. Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan radioisotop karbon-14 dalam
keadaan konstan, sama dengan kandungan di atmosfer bumi yang terjaga konstan
karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm ( disintegrations per minute)
dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut masih terlibat
dalam siklus karbon di alam. Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak
terlibat lagi ke dalam siklus karbon di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop
karbon-14 yang memiliki waktu paro 5730 tahun mengalami peluruhan terus
menerus. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari kandungan karbon-14 di
dalamnya. Jika kandungan tinggal separonya, maka dapat diketahui dia telah
berusia 5730 tahun.
9) Bidang Hidrologi

a) Untuk menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur

Radioisotop ini dapat digunakan untuk mengukur debit air. Biasanya, radioisotop
natrium-24 (Na-24) digunakan dalam bentuk garam NaCl. Dalam penggunaannya,
garam ini dilarutkan ke dalam air atau lumpur yang akan diteliti debitnya. Pada
tempat atau jarak tertentu, intensitas radiasi diperiksa, sehingga rentang waktu
yang diperlukan untuk mencapai jarak tersebut dapat diketahui.

b) Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah

Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa-pipa yang ditanam di bawah tanah,


biasanya digunakan radioisotop Na-24 dalam bentuk garam NaCl atau Na2CO3.
Radioisotop Na-24 ini dapat memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi
dengan menggunakan alat pencacah radioaktif Geiger Counter. Untuk mendeteksi
kebocoran pada pipa air, garam yang mengandung radioisotop Na-24 dilarutkan
kedalam air. Kemudian, permukaan tanah di atas pipa air diperiksa dengan Geiger
Counter. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan adanya kebocoran.
Radioisotop juga dapat digunakan untuk menguji kebocoran sambungan logam
pada pembuatan rangka pesawat.

10) Bidang Industri

Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau
bahkan digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak
bumi yang ada di perut bumi. Di bidang industri, teknologi nuklir pun sudah
banyak digunakan, misalnya untuk sterilisasi, pengujian kualitas bahan,
konstruksi, dan banyak lagi.

a) Pemeriksaan tanpa merusak.

Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam
atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut.
Teknik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui
radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar
yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang
berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.

b) Mengontrol ketebalan bahan

Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng
logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa
intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui.
Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih
tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan
mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat
dipertahankan.

c) Pengawetan bahan

Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu,
barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil
karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu
penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis
yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma dapat
dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua cara:

 Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah,


seperti merica, ketumbar, dan kemimiri.
 Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang
berkembang biak dengan pembentukkan tunas, seperti kentang, bawang
merah, jahe, dan kunyit.

d) Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil.


e) Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin
bekerja

Dibidang industri, Distributed Control System (DCS) dan Nucleonic


Control System (NCS) telah dipergunakan untuk mendeteksi berbagai kesalahan
atau kelainan pada sistem kerja alat industri. DSC dan NSC akan secara otomatis
melakukan pengendalian jika terdapat ada kelainan dalam operasi terutama dalam
sistem produksi.

11) Bidang Lain

Nuklir juga ternyata bisa dipakai untuk mengukur unsur serta kandungan
partikel yang bertebaran di udara.

Di zaman ini, pencarian air di bawah tanah dan menawarkan air asin, juga
dilakukan dengan menggunakan teknologi nuklir.

Kalau pemanfaatan iptek nuklir di Indonesia pada awal 1970 lebih


ditekankan untuk mencari kebocoran air dari berbagai dam, mengukur debit air
sungai, dan sebagainya, pada akhir-akhir ini pemanfaatan iptek nuklit digunakan
untuk mencari sumber air tanah dalam yang akan digunakan sebagai sumber air di
daerah sulit air.

Pada bidang konstruksi, khususnya paka teknologi jalan. Teknologi nuklir


digunakan untuk mengukur kelembaban dan kepadatan tanah, aspal, dan beton.
Pemanfaatan teknologi nuklir juga digunakan untuk menentukan kerapatan
(kepadatan) suatu produk industri, misalnya untuk menentukan kepadatan
tembakau pada rokok digunakan Sr-90, juga dapat digunakan untuk menentukan
ketebalan kertas. Saat ini terdapat beberapa industri rokok di Indonesia yang telah
memanfaatkan teknologi ini untuk menjaga kualitas rokoknya.
IV. Perkembangan Tenaga Nuklir di Indonesia

Indonesia saat ini memiliki tiga reaktor riset. Pengoperasian dan perawatan
ketiga reaktor itu memberikan pengalaman berharga guna menuju ke era listrik
nuklir. Desain suatu PLTN yang dikembangkan di Indonesia berpedoman pada
filosofi ”Defense in Depth”(pertahanan berlapis) untuk keselamatan yang mampu
mencegah insiden yang mungkin dapat menjalar menjadi kecelakaan.
meningkatkan penguasaan teknologi nuklir yang lebih modern, baik untuk
pengoperasian, penyiapan bahan bakar maupun pengelolaan limbahnya.
Sebagai anggota Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Indonesia
mendapatkan bantuan teknis yang cukup besar. Selain itu, ada bantuan bilateral
maupun regional seperti dari Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan. Pada
8th ASEAN Science and Technology Week di Filipina (2008), Indonesia telah
ditunjuk menjadi focal point (negara penggerak) untuk masalah keselamatan dan
keamanan nuklir di wilayah Asia Tenggara.

V. Daerah – Daerah Penghasil Nuklir di Indonesia

Wilayah - wilayah mineral radioaktif Indonesia (Barat) : Aceh Tenggara,


Tapanuli, Sibolga, Sawahlunto, Muarabungo, Sarko, Lampung Tengah,
Bakumpai, Bulit, Mahakam Hulu, Kembayan, Jalur Timah dan Laur Ella.
Di Indonesia Timur sebaran mineral radioaktif belum diketahui dengan
baik karena penelitiannya jauh tertinggal daripada penelitian sejenis di
Indonesia Barat. Tetapi, telah diindikasi tujuh daerah di Sulawesi termasuk
Banggai Sula dan empat daerah di Papua, di wilayah2 yang secara geologi
terdapat batuan granitik dan felsik lainnya.
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan

Nuklir bukanlah hal yang perlu ditakuti lagi. Seiring dengan kemajuan
yang pesat di dunia sains dan teknologi, kita harus lebih memaksimalkan
pemanfaatan dari energy nuklir tersebut, dan meminimalisir dampak dari nuklir.
Dengan cara pemanfaatan yang bijaksana dan tepat, Nuklir dapat menjadi solus
bagi masalah kelangkaan energy alternative.

Indonesia memiliki potensi pengembangan nuklir yang cukup baik. Banyak


daerah di Indonesia yang menjadi daerah penghasil nuklir, diantaranya : Aceh
Tenggara, Tapanuli, Sibolga, Sawahlunto, Muarabungo, Sarko, Lampung Tengah,
Bakumpai, Bulit, Mahakam Hulu, Kembayan, Jalur Timah dan Laur Ella.

II. Saran

Pemerintah sebaiknya dapat lebih mengoptimalisasikan pengembangan


tenaga nuklir dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, dengan itu maka masalah
krisis energi dapat diatasi dengan memanfaatkan energi nuklir sebagai energi
alternatif untuk bahan bakar listrik.
DAFTAR PUSTAKA

http://kliktedy.wordpress.com/ diakses tanggal 30/11/2015


http://www.fkdpm.org/ diakses tanggal 30/11/2015
http://indonesia-products.blogspot.com/ diakses tanggal 30/11/2015
http://www.wikipedia.com/ diakses tanggal 30/11/2015
Anonim. 2011. Manfaat radioaktif dalam bidang teknologi dan kehidupan sehari-hari.
(Online),(http://stiebanten.blogspot.com/2011/09/manfaat-radioaktif-dalam-
bidang.html), diakses 30/11/2015
Anonim. 2011. Pemanfaatan Energi Nuklir. (Online),
(http://www.ut.ac.id/html/suplemen/pafi4446/pemanfaatan.htm), diakses
30/11/2015
Aprilia, Ririn. 2011. Nuklir dan Pemanfatannya. (Online),
(http://nasional.news.viva.co.id/news/read/254284-nuklir-dan
pemanfaatannya), diakses 6 Desember 2012.
Putra, Sinly Evan. 2007. Nuklir. (Online), (http://www.chem-is-
try.org/artikel_kimia/kimia_fisika/nuklir/), diakses 30/11/2015
Wikipedia. 2012. Teknologi Nuklir. (Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_nuklir), diakses 30/11/2015

Anda mungkin juga menyukai