KAPITA SELEKTA
Oleh :
Kelompok 1
LEARNING OUTCOME:
1. Dapat mengetahui syarat pendirian UKOT
2. Dapat mengetahui proses pendirian UKOT
3. Dapat membuat analisis tempat sesuai kriteria pendirian UKOT
4. Dapat membuat analisis keuangan pendirian UKOT
TEORI
A. STUDI KELAYAKAN
Studi kelayakan secara sederhana adalah suatu metode penjajakan dari suatu
gagasan usaha tentang kemungkinan layak atau tidak gagasan usaha tersebut
dilaksanakan (Burham, 2004). Studi kelayakan bisnis dapat diartikan sebagai kegiatan
menilai sampai sejauh mana manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan suatu
kegiatan usaha. Pentingnya melakukan pengkajian terhadap kelayakan usaha
dilakukan karena setiap perusahaan memiliki tujuan yaitu :
a. Perusahaan ingin mendapatkan laba/ keuntungan yang maksimal. Perolehan
keuntungan maksimal merupakan tujuan utama dalam pendirian usaha. Tanpa
laba tidak ada gairah untuk meneruskan usaha. Dengan melakukan studi
kelayakan perusahaan akan mampu mengantisipasi kemungkinan terburuk yang
akan menyebabkan usaha menjadi rugi, sehingga perusahaan bisa mengambil
solusi lebih awal untuk mengatasi hal tersebut sehingga keuntungan dapat
dimaksimalkan.
b. Perusahaan menginginkan kontinyuitas dalam usahanya. Studi kelayakan penting
dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya usaha dilaksanakan. Dengan
diketahui layak atau tidaknya usaha maka kontinyuitas usaha di masa yang akan
datang dapat diketahui oleh pengusaha.
c. Perusahaan ingin selalu berkembang. Hasil studi kelayakan dapat dijadikan
pertimbangan tentang layak atau tidaknya mengembangkan usaha. Usaha layak
dikembangkan jika terpenuhinya kreteria kelayakan usaha namun jika hasil studi
kelayakan menunjukkan tidak layak, pengusaha hendaknya tidak
mengembangkan usahanya agar tidak menanggung kerugian di masa yang akan
datang.
(Ibrahim, 2003).
Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) dijelaskan dalam Permenkes RI
Nomor 006 Tahun 2012 dalam Pasal 1 Ayat 5 adalah usaha yang membuat semua
bentuk sediaan obat tradisional, kecuali bentuk sediaan tablet dan efervesen. Studi
kelayakan pendirian UKOT adalah suatu kegiatan mengevaluasi, menganalisis dan
menilai layak atau tidak usaha kecil obat tradisional untuk didirikan. Menurut
Permenkes 246/MENKES/V/1990 UKOT dilakukan oleh Perorangan warga negara
Indonesia atau badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau Koperasi dan
memiliki nomor wajib pajak.
Izin UKOT diberikan kepada pemohon yang telah memenuhi persyaratan dalam
Pasal 24 dan akan ditunda atau ditolak apabila ternyata belum memenuhi persyaratan dalam
Pasal 25. Penundaan pemberian izin UKOT dijelaskan dalam Pasal 26 yakni Pemohon
diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi paling lama 6 (enam)
bulan sejak diterimanya Surat Penundaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (6).
Penjaminan keamanan, khasiat dan mutu produk dapat dipengaruhi oleh aspek
bangunan, fasilitas dan peralatan dengan desain, konstruksi dan letak yang memadai,
serta disesuaikan kondisinya dan dirawat dengan baik untuk memudahkan
pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak dan desain ruangan harus dibuat
sedemikian rupa untuk memperkecil risiko terjadi kekeliruan, pencemaran silang dan
kesalahan lain, dan memudahkan pembersihan, sanitasi dan perawatan yang efektif
untuk menghindarkan pencemaran silang, penumpukan debu atau kotoran, dan
dampak lain yang dapat menurunkan mutu obat tradisional tradisional. Produksi dan
terutama penyimpanan bahan yang berasaldari tanaman dan binatang memerlukan
perhatian khusus karena berpotensi untuk terdegradasi dan terserang hama serta
sensitivitasnya terhadap kontaminasi mikroba (BPOM RI, 2011). Bangunan dan
fasilitas serta semua peralatan kritis hendaknya dikualifikasi untuk menjamin
reprodusibiltas dari bets-ke-bets.
Usaha Kecil Obat Tradisional yang berkualitas baik dan aman untuk
dikonsumsi, pemilihan lokasi usaha menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Letak
bangunan hendaklah sedemikian rupa untuk menghindarkan pencemaran dari
lingkungan sekelilingnya, seperti pencemaran dari udara, tanah dan air serta dari
kegiatan industri lain yang berdekatan. Apabila letak bangunan tidak sesuai,
hendaklah diambil tindakan pencegahan yang efektif terhadap pencemaran tersebut
(BPOM RI, 2011).
Ketentuan pendirian UKOT dalam buku Industri Jamu Tradisional (2002)
disebutkan sebagai berikut :
1) Lokasi pabrik/industri
Lokasi bebas dari pencemaran dan tidak mencemari lingkungan.
2) Bangunan pabrik
Mempunyai konstruksi yang baik dan mudah dibersihkan.
Ruangan sesuai dengan urutan proses pembuatan serta mempunyai
penerangan dan ventilasi yang cukup.
Peralatan sesuai kebutuhan dan menjamin keamanan, mutu dan
keseragaman bobot.
3) Fasilitas untuk pengendalian kebersihan
Tersedia sarana penyediaan air bersih.
Tersedia sarana pembuangan air selokan dan kotoran.
Tersedia sarana toilet dan sarana cuci tangan bagi karyawan.
Menjaga kebersihan dan kesehatan terhadap karyawan, lingkungan, dan
kebersihan peralatan proses produksi.
Tata cara registrasi Usaha Kecil Obat Tradisional menurut Permenkes RI
No. 007 Tahun 2012 Pasal 14 adalah sebagai berikut:
1. Permohonan registrasi diajukan kepada Kepala Badan.
2. Ketentuan mengenai tata laksana registrasi ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Badan.
3. Dokumen registrasi merupakan dokumen rahasia yang dipergunakan terbatas
hanya keperluan evaluasi oleh yang berwenang.
Keperluan data-data keuangan seperti yang telah disebutkan di atas dalam studi
kelayakan dimaksudkan untuk menganalisis biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk
pembiayaan usaha dari modal yang dimiliki perusahaan agar menjadi lebih efisien,
efektif dan tepat sasaran. Studi kelayakan usaha juga akan menilai apakah rencana
penanaman modal nantinya akan menguntungkan atau tidak. Jika menguntungkan
penanaman modal akan dijalankan, tetapi jika sebaliknya penanaman modal tidak
dilaksanakan. Beberapa metode yang dapat dipakai untuk menilai kelayakan suatu
usaha dilihat dari aspek keuangan. Metode tersebut adalah sebagai berikut :
1. Return on Invesment (ROI),
2. Payback Period (PBP),
3. Break Even Point
(Pujaningsih, 2004).
a. Analisis SWOT
b. Aspek Finansial
1) Biaya Investasi
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP (unit) =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 (𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡)−𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡)
90.000.000
= = 𝟔𝟐𝟗𝟑, 𝟕𝒌𝒈 𝒑𝒆𝒓 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏
25.000−10.700
Anonim. 2002. Industri Jamu Tradisional (Pola Pembiayaan Usaha Kecil). Bank
Indonesia, Jakarta.
BPOM RI. 2011.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor
HK.03.1.23.06.11.5629 Tahun 2011 tentang Persyaratan Cara Pembuatan Obat
Tradisional yang Baik.
Burham, Nitisemito. 2004. Wawasan Studi Kelayakan Evaluasi Proyek. Bumi
Aksara, Jakarta.
Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Revisi. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ke-4. Liberty, Yogyakarta.
Permenkes RI 246/MENKES/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional
dan Pendaftaran Obat Tradisional.
Permenkes RI Nomor 006 Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional.
Permenkes RI Nomor 007 Tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional.
Pujaningsih, I. 2004. Pengembangan Kodok Lembu di Indonesia. Penerbit Fakultas
Peternakan Universitas Diponogoro, Semarang.
Rangkuti, F. 2012. Studi Kelayakan Bisnis dan Investasi. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Umar, H. 2005. Metode Penelitian. Salemba Empat, Jakarta.
LAMPIRAN
1. Surat Permohonan
Yang terhormat,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta
di
Yogyakarta
Dengan ini kami mengajukan permohonan Izin Usaha Kecil Obat Tradisional sesuai
dengan ketentuan Pasal 23 Peraturan Menteri Kesehatan 006 Tahun 2012 tentang
Industri dan Usaha Obat Tradisional dengan data sebagai berikut :
I. UMUM
1. Pemohon
a. Nama Direktur Utama : ………………
b. Alamat dan nomor telepon : Jalan Prof. Dr. Soepomo,
Umbulharjo, Yogyakarta /
+628……
c. Pimpinan perusahaan : terlampir
(daftar nama direksi /
pengurus dan komisaris /
badan pengawas )
d. Surat pernyataan tidak terlibat : terlampir
baik langsung atau tidak langsung
dalam pelanggaran perundang-
undangan di bidang farmasi
2. Perusahaan
a. Nama Perusahaan : …………………..
b. Alamat dan nomor telepon : …………………..
c. Akta pendirian badan usaha yang : terlampir
sah sesuai ketentuan peraturan
perundag-undangan
d. Bukti penguasaan tanah dan : terlampir
bangunan
e. Surat pernyataan kesanggupan : terlampir
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup
f. Surat Tanda Daftar Perusahaan : terlampir
g. Surat Izin Usaha Perdagangan : terlampir
h. Nomor Pokok Wajib Pajak : terlampir
i. Persetujuan Lokasi dari Pemerintah : terlampir
Daerah Kabupaten/Kota
Pemohon,
Penanggungjawab Teknis Direktur Utama
(..……………………..) (..……….……………..)
Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
2. Kepala Balai Besar / Balai Pengawas Obat dan Makanan di Kota Yogyakarta
2. Surat hasil pemeriksaan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Yang terhormat,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta
di
Yogyakarta
………………………………
3. Surat hasil pemeriksaan terhadap Kesiapan Persyaratan Administratif
Yang terhormat,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta
di
Yogyakarta
………………………………
4. Surat pernyataan siap berproduksi
Yang terhormat,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta
di
Yogyakarta
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah siap melakukan kegiatan produksi
obat tradisional sebagaimana diterangkan dalam surat permohonan tersebut di atas.
Demikian pernyataan ini kami buat, untuk mendapat pertimbangan lebih lanjut.
Yang menyatakan,
………………………………
Tembusan:
1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
2. Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan di Kota Yogyakarta