Anda di halaman 1dari 29

RUMAH SAKIT &

AKREDITASI RUMAH SAKIT

*
SAKIT
TIM DOSEN MANAJEMEN FARMASI

Seleksi

Penggunaan

Dukungan manajemen
Organisasi
Keuangan
Manajemen Informasi
SDM

Distribusi

* Legal and policy framework

Pengadaan

Perencanaan
Pengadaan
Pengendalian

PRODUCT FOCUS

Pemesanan

Distribusi
Pembelian
Penyimpanan
Penerimaan
Produk

Produk

TPN
IV.
Administration
Counseling
dll

Clinical
Service
P.I.O

Wawancara
Identifikasi
DRP

Outcomes

Konsultasi/
konseling

PATIENT FOCUSED

Pemecahan
DRP

Produk

Dokumentasi
Pemantauan

Pencegahan
DRP

Adalah organisasi sosial yg terintegrasi, berfungsi

menyelenggarakan layanan kesehatan yg lengkap bagi masyarakat,


baik pelayanan kuratif, promotif, rehabilitatif dan preventif; dan
sebagai tempat pendidikan dan penelitian bagi tenaga kesehatan

SK Menkes no. 983/Menkes/06/IX/1992:


RSU adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yg
bersifat dasar, spesialistik dan sub spesialistik
Pelayanan medik spesialis dasar: Bedah,anak, kebidanan dan
interna
Pelayanan medis spesialis luas: THT, mata, syaraf, jiwa, kulit dan
kelamin dst (11 pelayanan)

RSU pendidikan adalah RS kelas A dan atau B yg dipergunakan

sebagai tempat pendidikan bagi tenaga kesehatan oleh Fakultas


kedokteran

Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil


guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya
peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Fungsi:
Pelayanan medis
Pelayanan penunjang medis dan non medis
Pelayanan dan asuhan keperawatan
Pelayanan rujukan
Pelayanan pendidikan dan pelatihan
Pelayanan penelitian dan pengembangan
Pelayanan administrasi dan keuangan

1.

Berdasarkan jenis Pelayanan


RSU (general Hosital)
RS khusus (Special Hospital)
2. Berdasar kepemilikan
RS pemerintah (Government Hospital)
RS Swasta (Non Government hospital)
3. Berdasar SK Menkes no. 983 th 1992, yaitu berdasarkan tingkat
kemampuan pelayanan: tenaga, fisik, peralatan:
RSU tipe A
- spesialistik dan subspesialistik luas
- tempat tidur ;> 1000 bh. Misal RSCM, RS Dr Soetomo, .
RSU tipe B
- spesialistik luas dan subspesialistik terbatas
- tempat tidur : 500 1000 bh, misal RS Moewardi

DEFINISI RUMAH
SAKIT MENURUT
PERMENKES 340
TAHUN 2010

Akreditasi rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya


adalah pengakuan kepada rumah sakit dan sarana
kesehatan lainnya yang telah memenuhi standar yang
ditetapkan
Kegiatan akreditasi meliputi self assessment dan
proses external peer review oleh komisi akreditasi
yang menilai keakuratan tingkat kinerja dihubungkan
dengan standar dan cara implementasi peningkatan
sistem pelayanan kesehatan secara berkesinambungan
Yang dimaksud dengan sarana kesehatan lainnya
adalah sarana pelayanan kesehatan selain rumah
sakit, sebagai contoh : Pusat Kesehatan masyarakat,
Balai Pengobatan, Rumah Bersalin, Praktek
Berkelompok Dokter Spesialis, dan lain-lain.

* Undang-undang Nomer 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

pasal 59 menegaskan bahwa peningkatan mutu pelayanan


sarana kesehatan perlu diperhatikan
* Peraturan Menteri Kesehatan RI. No.
159b/Menkes/Per/II/1988 tentang rumah sakit, pasal 26
mengatur tentang akreditasi rumah sakit
* Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI 436/93 menyatakan
berlakunya standar pelayanan rumah sakit dan standar
pelayanan medis di Indonesia.
* SK Dirjen Pelayanan Medik No.HK.00.06.2.2.718 tanggal 3 Juni
2003 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana
Kesehatan lainnya

Tujuan umum :Meningkatkan mutu pelayanannya rumah


sakit dan sarana kesehatan lainnya
Tujuan khusus :
Memberikan jaminan, kepuasan dan perlindungan kepada
masyarakat
Memberikan pengakuan kepada rumah sakit dan sarana
kesehatan lainnya yang telah menerapkan standar yang
ditetapkan
Menciptakan lingkungan intern rumah sakit dan sarana
kesehatan lainnya yang kondusif untuk penyembuhan dan
pengobatan termasuk peningaktan dan pencegahan sesuai
standar struktur, proses dan hasil

Pelaksanaan akreditasi setiap 3 (tiga tahun), dengan aspek


yang dinilai dilakukan secara bertahap dimulai dengan
struktur, struktur-proses dan kemudian struktur-proses
dan outcome. Untuk keperluan penilaian aspek outcome
maka dikembangkan indikator mutu pelayanan

Penetapan status akreditasi oleh Direktur Jenderal


Pelayanan Medik

Hasil status akreditasi sebagai berikut :

*
*
*
*

Tidak terakreditasi (gagal)


Akreditasi bersyarat
Akreditasi penuh
Akreditasi istimewa

Pentahapan pelaksanaan :

Tahap I : Akreditasi 5 (lima) pelayanan disebut


akreditasi tingkat dasar.
Meliputi :

1. administrasi manajemen,
2. pelayanan medik,
3. gawat darurat,
4. keperawatan dan
5. rekam medik

1. Administrasi
manajemen,

7. Laboratorium,

2. Pelayanan medik,

9. Farmasi,

3. Gawat darurat,
4. Keperawatan,
5. Rekam medik,
6. Kamar operasi

8. Radiologi,
10.K-3,
11.Pengendalian infeksi,
12.Perinatal risiko tinggi

Tahap III: Akreditasi lengkap meliputi 12 (dua belas)


pelayanan Tahap II ditambah dengan sisa kegiatan
pelayanan,
diantaranya terdapat kegiatan

1.
2.

Pelayanan rehabilitasi medik,


Anestesi dan lain-lain

Tidak terakreditasi
Rumah sakit tidak dapat memperoleh
statusakreditasi bila rumah sakit
tersebut dianggap belum
mampumemenuhi standar yang
ditetapkan. Ada 1(satu) atau lebih
kegiatan pelayanan yang memperoleh
skor kurang dari 60 %, atau perolehan
rata-rata dari semua kegiatan pelayanan
yang dinilai hanya mencapai 65 % atau
kurang.

*Status ini diberikan bila rumah sakit telah

dapat memenuhi persyaratan minimal tetapi


belum cukup untukmendapatkan akreditasi
penuh karena ada beberapa kriteria/standar
yang diberi rekomendasi khusus.
*Skor rata-rata dari semua kegiatan pelayanan
yang dinilai mencapai diatas 65 % akan tetapi
masih dibawah 75 %, dengan catatan tidak
ada satupun kegiatan pelayanan yang
memperoleh skor kurang dari 60 %.
*Akreditasi bersyarat ini berlaku untuk satu
tahun

Dalam masa satu tahun itu rumah sakit dapat mengajukan


untuk disurvei ulang setelah merasa siap.
Penilaian ulang terfokus dilakukan khusus untuk bidang
pelayanan yang skornya kurang dari perolehan 75 %.
Bila rumah sakit tersebut dapat memenuhi standar
setelah survei ulang, rumah sakit mendapat tambahan
dua tahun lagi sehingga seluruhnya menjadi tigatahun
(akreditasi penuh).
Setelah dilakukan survei ulang, bila masihtidakberhasil
mencapai skor yang dipersyaratkan maka rumah sakit
dinyatakan tidakterakreditasi dan status akreditasi
bersyarat yang diperoleh sebelumnya menjadi gugur.

Status akreditasi penuh diberikan untuk jangka


waktu tiga tahun kepada rumah sakit yang telah
dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana
Kesehatan lainnya . Total skor minimal adalah 75
% dan dari masing-masing bidang pelayanan skor
tidak ada yang kurang 60 %. Setelahmasa tiga
tahun, rumah sakit yangbersangkutan dapat
mengajukan permohonanuntuk diakreditasi
pada periode berikutnya, yaitu tiga bulan
sebelum masa berlakunya status akreditasi
berakhir.

* Untuk rumah sakit yang menunjukkan

pemenuhan standar secara istimewa selama


tiga periode berturut-turut, akan mendapatkan
status akreditasi untuk masa lima tahun.

* Definisi rumah sakit meliputi :


* RUMAH SAKIT, RUMAH SAKIT UMUM , RUMAH SKIT KHUSUS
:
* Klasifikasi rumah sakit , berdasarkan
FASILITAS DAN KEMAMPUAN PELAYANAN

* Penetapan kelas
KELAS DARI MENTRI DAN AKREDITASI

* Klasifikasi rumah sakit :


* Pembinaan dan pengawasan

Tipe A,B,C,D
Berdasarkan :
1.Pelayanan
2.SDM
3.Peralatan
4.Sarana dan Prasarana
5.Administrasi dan Manajemen

* Sesuai dengan standar akreditasi terbaru versi


2012

* akreditasi adalah upaya peningkatan mutu

pelayanan rumah sakit yang dilakukan dengan


membangun sistem dan budaya mutu

* Sesuatu yang dilakukan terus menerus dan

konsisten, dimana standar akreditasi yang di


acu adalah MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT

MPO 1 : penggunaan obat sesuai dengan UU


MPO 2: obat diseleksi dengan cara yang benar
MPO 3: penyimpanan obat
MPO 4 : peresepan,pemesana,dan pencatatan diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur
MPO 5: obat dipersiapkan dan dikeluarkan dalam linkungan yang
aman dan bersih
MPO 6: ada identifikasi petugas yang kompetten dan diijinkan
utk memberikan obat
MPO 7 : efek obat terhadap pasien di monitor

Anda mungkin juga menyukai