Anda di halaman 1dari 22

QUALITY

ASURANCE 2
STANDAR PELAYANAN
FARMASI RUMAH SAKIT
STANDAR PELAYANAN FARMASI
RS
STANDAR :
 Tingkat performance atau keadaan yg dpt diterima oleh seorang yg
berwenang dalam situasi tersebut
 Suatu ukuran atau patokan u/ mengukur kuantitas, berat, nilai atau
mutu
Standar pelayanan farmasi RS merupakan bagian dari Standar pelayanan
RS
Evaluasi penerapan standar dilakukan melalui akreditasi
pelayanan Farmasi RS
MANFAAT AKREDITASI
Bagi Rumah Sakit
 Perbaikan RS
 Self Assessment  Peningkatan Pelayanan
 Masyarakat  RS Terakreditasi
 Standar yang kurang  Usulan Anggaran
Bagi Pemerintah
 Cara Pendekatan  Konsep Mutu Pelayanan RS (Pembinaan Terarah
dan Berkesinambungan)
 Potret RS  Pengembangan  Pembangunan Kes.
MANFAAT AKREDITASI
Bagi Masyarakat
◦ Dapat memilih dengan tepat
◦ Lebih Aman  Pelayanan RS terakreditasi

Bagi Pegawai
◦ Lebih senang/aman
◦ Apabila memenuhi standar pelayanan  Reward  Peningkatan
motivasi kerja
Akreditasi Rumah Sakit
Standar pelayanan rumah sakit terdiri dari 16 kelompok kerja (POKJA)
yaitu:
 Administrasi dan Manajemen
 Pelayanan Medis
 Pelayanan Gawat Darurat
 Pelayanan Keperawatan
 Rekam Medik
 Pelayanan Farmasi
 Keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana
Akreditasi Rumah Sakit
 Pelayanan Radiologi
 Pelayanan Laboratorium
 Kamar Operasi
 Pelayanan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit ( DALIN )
 Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi
 Pelayanan Rehabilitasi Medik
 Pelayanan Gizi
 Pelayanan Intensif
 Pelayanan Darah
Akreditasi Rumah Sakit
Tahapan Pelaksanaan Akreditasi RS terdiri dari 3 tahap:
 Tahap I : Akreditasi 5 (lima) pelayanan disebut akreditasi tingkat dasar. Meliputi:
Administrasi Manajemen, Pelayanan Medik, Gawat Darurat, Keperawatan, dan
Rekam Medik.
 Tahap II : Akreditasi 12 (dua belas) pelayanan disebut akreditasi tingkat lanjut.
Meliputi: 5 pelayanan (tahap I) ditambah 7 pelayanan yaitu: Kamar Operasi,
Laboratorium, Radiologi, Farmasi, K-3, Pengendalian Infeksi, Perinatal Resiko
Tinggi.
 Tahap III : Akreditasi lengkap meliputi 16 pelayanan. Meliputi: 12 pelayanan
tahap II ditambah 4 pelayanan yaitu: Pelayanan Rehabilitasi Medik, Pelayanan
Gizi, Pelayanan Intensif dan Pelayanan Darah.
Standar pelayanan farmasi tdd dari 7

1. Falsafah dan tujuan


2. Administrasi dan pengelolaan
3. Staff dan pimpinan
4. Fasilitas dan peralatan
5. Kebijakan dan prosedur
6. Pengembangan staf dan program pendidikan
7. Evaluasi dan pengendalian mutu
Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
Standar 1. Falsafah dan tujuan
Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan
pasien, penyediaan obat yang bermutu, dan terjangkau bagi semua lapisan
Standar 2 Administrasi dan pengelolaan
Pelayanan diselenggarakan dan diatur demi berlangsungnya pelayanan farmasi
yang efisien dan bermutu, berdasarkan fasilitas yang ada dan standar pelayanan
keprofesian yang universal
Standar 3. Staff dan pimpinan
Pelayanan farmasi diatur dan dikelola demi tercapainya tujuan pelayanan
Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit

Standar 4. Fasilitas dan peralatan


Harus tersedia ruangan, peralatan, dan fasilitas lain yang dapat mendukung
administrasi, profesionalisme, dan fungsi teknik pelayanan farmasi, sehingga
menjamin terselenggaranya pelayanan farmasi yang fungsional, profesional dan
etis

Standar 5 Kebijakan dan prosedur


Semua kebijakan dan prosedur harus tertulis dan dicantumkan tanggal
dikeluarkannya peraturan tersebut. Peraturan dan prosedur yang ada harus
mencerminkan standar pelayanan farmasi mutakhir yang sesuai dengan peraturan
dan tujuan daripada pelayanan farmasi itu sendiri
Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit

Standar 6. Pengembangan staf dan program pendidikan


Setiap staf di rumah sakit harus mempunyai kesempatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya

Standar 7. Evaluasi dan pengendalian mutu


Pelayanan farmasi harus mencerminkan kualitas pelayanan
kefarmasian yang bermutu tinggi, melalui cara pelayanan farmasi
rumah sakit yang baik
STANDAR 1, dengan kriteria :

◦ Tercantumnya falsafah dan tujuan tertulis mencerminkan peranan


pelayanan Farmasi & kegiatan lain

◦ Pely. Farmasi meliputi penyediaan dan distribusi perbekalan farmasi, pely.


Farmasi klinik serta membuat informasi dan menjamin kualitas pelayanan
yg berhubungan dengan penggunaan obat
STANDAR 2, dengan kriteria:
◦ Adanya bagan organisasi yg menggambarkan tugas, fungsi,
wewenang dan tanggung jawab serta hub koordinasi di dalam maupun
diluar pely. Farmasi yg ditetapkan oleh pimpinan RS
◦ Bagan organisasi dapat direvisi tiap 3 tahun dan diubah bila terdapat
perubahan seperti pelayanan, pola kepegawaian, standar pely.
Farmasi, peran RS
◦ Kepala Instalasi harus terlibat dalam perencanaan manajemen dan
penentuan anggaran serta penggunaan sumber daya.
 Definisi operasional (DO)
Bagan organisasi yang lengkap adalah bagan yang terisi personil lengkap disertai
uraian tugas, fungsi, wewenang tanggung jawab serta hubungan koordinasi dengan
Komite/Panitia Farmasi & Terapi termasuk penyebar luasan ke bagian lain RS
 Cara Pembuktian (CP)
Dokumen (D):
Bagan organisasi, uraian tugas, fungsi
Bukti penyebaran informasi
Catatan evaluasi
Observasi (O)
Wawancara (W) : Pimpinan dan staf
Contoh penilaian
Adanya bagan organisasi yang lengkap yang menggambarkan garis
tanggung jawab dan koordinasi di dalam maupun diluar pelayanan
farmasi

Skor:
0 = Tidak ada bagan organisasi dan uraian tugas
1 = Ada bagan organisasi, tidak ada uraian tugas
2 = Ada bagan organisasi, ada uraian tugas, ditetapkan
oleh pimpinan farmasi
Contoh penilaian
Skor:
3 = Ada bagan organisasi dan uraian tugas, lengkap, ditetapkan oleh
pimpinan RS belum diketahui oleh seluruh petugas farmasi
4 = Ada bagan organisasi dan uraian tugas, lengkap, ditetapkan oleh
pimpinan RS sudah diketahui oleh seluruh petugas farmasi
5 = Idem
Ada evaluasi sekurang-kurangnya setiap 3 tahun sekali
Hasil Akreditasi
◦ Penetapan status akreditasi oleh Direktur Jenderal Pelayanan Medik.

◦ Hasil status akreditasi RS terdiri dari:


◦ Tidak Lulus Akreditasi
◦ Akreditasi Dasar
◦ Akreditasi Madya
◦ Akreditasi Utama
◦ Akreditasi Paripurna
Hasil Akreditasi
◦ 1. Tidak lulus akreditasi
Rumah sakit tidak lulus akreditasi bila dari 15 bab yang disurvei,
semua mendapat nilai kurang dari 60%. Bila rumah sakit tidak lulus
akreditasi dapat mengajukan akreditasi ulang setelah rekomendasi dari
surveior dilaksanakan.
◦ 2. Akreditasi tingkat dasar
Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat dasar bila dari
15 bab yang di survei hanya 4 bab yang mendapat nilai minimal 80 % dan
12 bab lainnya tidak ada yang mendapat nilai dibawah 20%.
Hasil Akreditasi
3. Akreditasi tingkat madya
Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat madya bila dari 15
bab yang di survei ada 8 bab yang mendapat nilai minimal 80 % dan 7 bab
lainnya tidak ada yang mendapat nilai dibawah 20%.
4. Akreditasi tingkat utama
Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat utama bila dari 15
bab yang di survei ada 12 bab yang mendapat nilai minimal 80 % dan 3 bab
lainnya tidak ada yang mendapat nilai dibawah 20%.
Hasil Akreditasi
5. Akreditasi tingkat paripurna
Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat paripurna bila dari
15 bab yang di survei semua bab mendapat nilai minimal 80%.
Latihan dan Diskusi
◦ Apakah perbedaan antara Quality assurance dan Quality control?
◦ Berikan contoh pelaksanaan quality assurance
◦ Apakah manfaat akreditasi?
◦ Akreditasi mencakup berapa bidang?
◦ Sebutkan hasil akreditasi

Anda mungkin juga menyukai