Anda di halaman 1dari 15

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 3
BAB 1..................................................................................................................................... 4
AKREDITASI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT (SNARS)..................4
1.1. Pengertian akreditasi SNARS........................................................................................4
1.2. Tujuan dan Manfaat Akreditasi SNARS........................................................................4
1.3. Tahapan Pelaksanaan Akreditasi SNARS......................................................................5
1.4. Standar Akreditasi Pelayanan Kesehatan.......................................................................7
BAB 2..................................................................................................................................... 8
AKREDITASI ISO (THE INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARDIZATION)
............................................................................................................................................... 8
2.1. Pengertian ISO.............................................................................................................. 8
2.2. Tujuan dan Manfaat ISO..............................................................................................8
2.3. Jenis-jenis ISO.............................................................................................................. 9
2.4. Prinsip ISO................................................................................................................. 10
KESIMPULAN..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 15

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kesehatan
jasmani dan rohani sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Book Chapter mengenai
Akreditasi SNARS dan ISO untuk memenuhi penugasan mata kuliah Perencanaan,
Pemantauan dan Penilaian Program Kesehatan dengan tepat waktu.

Dalam book chapter ini membahas mengenai pengertian akreditasi, tujuan dan
manfaat akreditasi, tahapan pelaksanaan akreditas dan standar akreditasi pelayanan
kesehatan. Selain itu juga membahas tentang ISO yaitu mengenai pengertian, tujuan dan
manfaat,jenis-jenis serta prinsip ISO.

Penulis tentu menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk penulisan ini, supaya nanti untuk kedepannya dapat
menjadi lebih baik lagi. Apabila terdapat kesalahan pada tulisan ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga book chapter ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Depok, 05 Desember 2020

Penulis

3
BAB 1

AKREDITASI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT (SNARS)

1.1. Pengertian akreditasi SNARS

Akreditasi merupakan proses penilaian kualitas sebuah instansi dengan menggunakan


standar baku yang telah ada. Standar atau indikator tersebut telah ditetapkan sebelumnya
harus berbasis fakta. Akreditasi dilakukan oleh sekelompok orang atau tim pakar. Kata
akreditasi ini sangat erat kaitannya dengan sekolah. Menurut KBBI, definisi akreditasi yaitu
“Akreditasi adalah pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan yang
berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat kebakuan atau kriteria
tertentu”.

Selain sekolah, rumah sakit juga perlu melakukan akreditasi demi menjaga kualitas
baik yang mereka berikan kepada masyarakat. Menurut Permenkes No 34 Tahun 2017
tentang Akreditasi Rumah Sakit, Akreditasi merupakan sebuah pengakuan terhadap mutu
pelayanan rumah sakit, setelah dilakukan penilaian bahwa rumah sakit telah memenuhi
Standar Akreditasi. Adanya akreditasi ini menjadi bentuk tanggung jawab serta perlindungan
dari pemerintah dalam menjaga kualitas pelayanan rumah sakit yang sesuai dengan standar
yang baku. Sehingga rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang baik serta professional
kepada pasien mereka.

1.2. Tujuan dan Manfaat Akreditasi SNARS

1.2.1. Tujuan SNARS


Tujuan akreditasi rumah sakit yaitu untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,
yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang selektif serta berhak mendapatkan
pelayanan bermutu. Dengan meningkatnya mutu pelayanan kesehatan diharapkan dapat
mengurangi minat masyarakat untuk melakukan pengobatan di luar negeri.
1.2.2. Manfaat SNARS

4
Manfaat akreditasi bagi rumah sakit antara lain:
a. Akreditasi menjadi forum komunikasi dan konsultasi antara rumah sakit dengan
lembaga akreditasi serta memberi saran perbaikan untuk meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit
b. Dapat melakukan self evaluation agar rumah sakit dapat mengetahui pelayanan yang
berada di bawah standar sehingga perlu untuk ditingkatkan.
c. Penting untuk penerimaan tenaga.
d. Sebagai alat untuk negosiasi dengan perusahaan asuransi kesehatan
e. Alat untuk memasarkan kepada masyarakat
f. Kriteria untuk perizinan rumah sakit sebagai tempat pendidikan tenaga
medis/keperawatan
g. Meningkatkan citra dan kepercayaan rumah sakit

1.3. Tahapan Pelaksanaan Akreditasi SNARS

Terdapat 3 jenis pelaksanaan akreditasi rumah sakit yang disesuaikan dengan jenis
pelayanan yang ada di rumah sakit diantaranya;

● Akreditasi Tingkat Dasar

Pada Akreditasi ini, menilai 5 jenis pelayanan yang ada di rumah sakit seperti
pelayanan medis,administrasi,pelayanan gawat darurat, pelayanan
keperawatan dan pelayanan rekam medis.

● Akreditasi Tingkat Lanjut

Akreditasi tingkat lanjut menilai 12 jenis pelayanan yang ada di rumah sakit
seperti pelayanan medis,administrasi,pelayanan gawat darurat, pelayanan
keperawatan dan pelayanan rekam medis, farmasi, radiologi, kamar
operasi,pengendalian infeksi, pelayanan resiko tinggi serta Laboratorium dan
K3.

● Akreditasi Tingkat Lengkap

Akreditasi tingkat lengkap menilai 16 jenis pelayanan yang ada di rumah sakit
seperti pelayanan medis,administrasi,pelayanan gawat darurat, pelayanan

5
keperawatan dan pelayanan rekam medis, farmasi, radiologi, kamar
operasi,pengendalian infeksi, pelayanan resiko tinggi, Laboratorium dan K3
ditambah pelayanan intensif, pelayanan gizi, pelayanan transfusi darah dan
pelayanan rehabilitasi medic.

Metode yang biasanya digunakan dalam pelaksanaan akreditasi rumah sakit adalah
metode survey, berikut ini tahapan dari pelaksanaan akreditasi rumah sakit;

● Tahap persiapan survei akreditasi

Pada tahap awal ini, rumah sakit melakukan self assessment atau
kajian mandiri dengan menggunakan instrumen survey. Kajian ini
dilakukan oleh tim akreditasi dan jumlah tim sesuai dengan jumlah
pelayanan yang akan diakreditasi, misalnya jika ingin melakukan
akreditasi tingkat lanjut harus membutuhkan 12 tim akreditasi. Tugas
yang diberikan kepada tim akreditasi harus jelas dan berasal dari SK
Direktur rumah sakit. Agar tahapan ini berjalan lancar diperlukan
koordinasi yang baik dalam tim akreditasi.

● Tahap pelaksanaan survei akreditasi

Pada pelaksanaan survei ini dilakukan oleh KARS menggunakan


instrumen akreditasi rumah sakit. Pada tahapan ini survey ditemani
oleh staf Dinas Kesehatan Provinsi. Hal ini penting agar Dinas
Kesehatan mengetahui apa saja yang harus diperbaiki dan dapat
memberikan rekomendasi. Hasil dari survey ini diberikan kepada
Dinas Kesehatan Republik Indonesia sebagai rekomendasi sertifikasi.

● Tahapan pasca survei akreditasi

Tahapan pasca survei akreditasi ini merupakan langkah terakhir dari


pelaksanaan akreditasi. Pada tahapan ini dilakukan pembinaan dalam
upaya mendorong dan memperbaiki manajemen rumah sakit, selain itu
dapat memberikan arahan dalam memperbaiki masalah yang ada dan
memberikan evaluasi terhadap penerapan standar baku tersebut.
Kegiatan ini dapat dilakuan 12 bulan setelah melakukan survey

6
akreditasi. Hasil pembinaan disajikan dalam bentuk laporan dan
menjadi umpan balik bagi rumah sakit dalam memenuhi rekomendasi
dari akreditasi.

1.4. Standar Akreditasi Pelayanan Kesehatan

Standar akreditasi merupakan pedoman yang berisi tingkat pencapaian yang harus
dipenuhi rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
(Permenkes No.34 Tahun 2017). Standar akreditasi merupakan upaya Kementerian
Kesehatan dalam menyediakan perangkat sehingga mendorong pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan. Akreditasi seminimalnya dilakukan tiap tiga
tahun sekali. Prinsip yang digunakan yaitu dengan pendekatan keselamatan, hak pasien dan
keluarga yang juga tetap memperhatikan hak tenaga kesehatan.

7
BAB 2

AKREDITASI ISO (THE INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR


STANDARDIZATION)

2.1. Pengertian ISO

ISO atau International Organization Standardization merupakan salah satu badan penetap
standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan standardisasi nasional di tiap-tiap
negara guna mengukur mutu sebuah organisasi. Jadi setiap perusahaan yang ingin bersaing
secara global dapat diukur kredibilitasnya menggunakan standar ISO.

ISO merupakan pihak yang berperan dalam memfasilitasi perdagangan internasional serta
membuat semuanya berjalan dengan baik. ISO juga memberikan spesifikasi kelas dunia
untuk segala macam hal dimulai dari produk, layanan, serta sistem, untuk dapat memastikan
kualitas, keamanan, dan juga efisiensi.

Secara singkat, perusahaan atau brand yang sudah bersertifikat ISO akan lebih berpeluang
dalam memenangkan para persaingan pasar global. Pasalnya, perusahaan atau brand tersebut
sudah memiliki atau mempunyai jaminan kualitas produk (barang atau jasa) dari ISO
sehingga mendapatkan nilai kepercayaan dari konsumen.

2.2. Tujuan dan Manfaat ISO

Dalam mengelola bisnis akan dilakukan berbagai cara untuk dapat mendapatkan keuntungan
dan dapat bersain dengan baik. Bagi perusahaan yang akan bersaing secara global harus
memiliki standar ISO agar kualitas produk yang dihasilkan dapat lebih terpercaya. Maka dari
itu standar ISO sangat penting digunakan dan memiliki tujuan yang baik dalam pengelolaan
bisnis. Tujuan dan manfaat adanya standar ISO dijelaskan sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan

8
Dalam penggunaannya ISO dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan, dalam hal ini
penting jika perusahaan ingin bersaing dalam market global. Calon konsumen akan
memiliki tingkat kepercayaan pada brand yang lebih tinggi jika produk atau layanan
yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
2. Mengoptimalkan Kinerja Karyawan
Perusahaan yang memiliki visi misi dan peraturan yang bermutu sesuai dengan
standar dapat membuat isi perusahan semakin optimal dan efisien. Karyawan yang
bekerja dalam perusahan tersebut pula akan meningkatkan kualitas dalam dirinya agar
sesuai dengan standar perusahaan yang sudah ditetapkan.
3. Meningkatkan Goodwill Perusahaan
Good will dalam berbisnis merupakan citra baik sehingga perusahan akan dipandang
oleh perusahan mana saja. Menggunakan sertifikat ISO yang sudah didapatkan
perusahaan akan membuat nilai dari perusahaan tersebut menjadi lebih positif. Hal ini
akan berdampak positif pada citra perusahan sehingga banyak mitra usaha yang akan
mengajak kerja sama.
4. Mencegah Pemborosan
Di Masa depan kemungkinan terjadi masalah dalam perusahaan itu pasti ada, maka
dari itu dibutuhkannya langkah antisipasi untuk kejadian tersebut. Dengan memiliki
ISO akan memudahkan dalam mengatasi masalah dan juga menemukan solusi.
Karena dengan menggunakan sebuah “standar” merupakan antisipasi atau pencegahan
yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pada produk atau pelayanan yang
akan diberikan kepada konsumen.

2.3. Jenis-jenis ISO

Secara umum terdapat delapan jenis standar ISO yang dikeluarkan oleh Organisasi
Internasional ini dan banyak yang telah diterapkan di perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Dibawah ini merupakan beberapa jenis ISO diantaranya sebagai berikut:

1. ISO 9001
Merupakan sistem manajemen mutu yang paling banyak digunakan, yang pada
karakteristiknya ini adalah pendekatan proses yang bertujuan untuk dapat
meningkatkan efektivitas manajemen mutu.

9
2. ISO 14001
Merupakan standar yang berhubungan dengan sistem manajemen lingkungan.
Beberapa dari aspek yang harus dipenuhi dalam standar ini adalah pengelolaan
limbah, penghematan energi, penghematan air, serta juga penghematan bahan bakar.
3. ISO 22000
Merupakan standar yang berhubungan dengan sistem manajemen keamanan pangan.
Standar tersebut ditujukan bagi perusahaan pada bidang makanan dan juga minuman,
yang mana diharuskan untuk dapat melakukan kontrol internal, dan tiap-tiap produk
tersebut harus punya rencana proses dan juga pengendalian.
4. ISP/IEC 27001
Merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi atau juga Informasi
Security Management System (ISMS). Standar tersebut diterapkan pada perusahaan di
bidang aplikasi IT dan semacamnya.
5. ISO TS 16949
Merupakan spesifikasi teknikal untuk sistem manajemen mutu pada bidang industri
otomotif. Konsep dari standar ini adalah perbaikan berkelanjutan, pengendalian rantai
pasok, serta tindakan pencegahan dan perbaikan.
6. ISO/IEC 17025
Merupakan standar yang berhubungan dengan suatu lembaga pengujian atau
laboratorium . Pada Standar ini bertujuan untuk dapat memastikan keakuratan hasil
pengujian pada bidang kesehatan, produksi, perdagangan, serta juga perlindungan
konsumen.
7. ISO 28000
Merupakan standar yang berhubungan dengan sistem keamanan rantai pasokan bagi
perusahaan yang berisiko tinggi, Contohnya seperti Bank, pertambangan, hotel, dan
lain-lain.
8. ISO 5001
Merupakan standar yang diterapkan pada sistem manajemen energi supaya
perusahaan mempunyai sistem untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, dan juga
konsumsi energi.

10
2.4. Prinsip ISO

Dalam pelaksanaan terdapat beberapa jenis standarisasi ISO. Standarisasi ISO yang paling
sering digunakan adalah ISO 9001:2000. Terdapat beberapa prinsip ISO di dalam Gaspersz
(2006:76-84) yang berisikan delapan prinsip manajemen kualitas. Prinsip-prinsip ini dapat
digunakan oleh pihak manajemen sebagai suatu kerangka yang digunakan untuk
membimbing organisasi untuk meningkatkan kinerja dalam perusahaan. Delapan prinsip
manajemen kualitas yang menjadi landasan penyusunan ISO 9001:2000 antara lain :
1. Prinsip - Fokus Kepada Pelanggan
Keberlangsungan hidup suatu perusahaan akan bergantung pada pelanggannya. Oleh
karena itu, perusahaan harus dapat memahami kebutuhan pelanggan dan giat untuk
memperbaiki dan meningkatkan kinerja untuk melebihi ekspektasi pelanggan.
Manfaat yang akan didapatkan jika menerapkan prinsip fokus kepada pelanggan.
- Meningkatkan pendapatan serta pangsa pasar yang akan diperoleh melalui
tanggapan yang cepat dan fleksibel terhadap kesempatan pasar.
- Meningkatkan efektifitas penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan
untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan
- Meningkatkan loyalitas pelanggan sehingga dapat mempercepat
perkembangan bisnis melalui pengulangan transaksi
2. Prinsip - Kepemimpinan
Pemimpin organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi yang
dipimpinnya hal ini penting dilakukan dengan menciptakan dan memelihara
lingkungan internal agar orang-orang dalam organisasi dapat terlibat secara penuh
untuk mencapai tujuan organisasi. Manfaat dalam penerapan prinsip kepemimpinan
ini adalah
- Karyawan akan memahami dan termotivasi untuk menuju sasaran dan tujuan
organisasi.
- Aktivitas-aktivitas akan dievaluasi, disesuaikan dan diterapkan dengan suatu
prosedur tertentu.
- Meminimalisasi kesalahan dalam berkomunikasi diantara tingkatan dalam
suatu organisasi
3. Prinsip - Keterlibatan Personel/Anggota/karyawan
Karyawan pada setiap tingkatan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu
organisasi. Keterlibatan sepenuhnya ini akan memungkinkan kemampuan mereka

11
untuk manfaat organisasi. Manfaat dari penerapannya prinsip keterlibatan karyawan
ini adalah
- Karyawan akan termotivasi dan memberikan komitmen dalam setiap usahanya
mencapai tujuan organisasi
- Menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas dalam mencapai tujuan
organisasi
- Karyawan juga akan menjadi lebih bertanggung jawab terhadap apa yang akan
mereka kerjakan
- Karyawan juga akan menjadi giat berpartisipasi dalam meningkatkan
kinerjanya terus menerus.
4. Prinsip - Pendekatan Proses
Hasil pengerjaan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber daya
yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Manfaat dalam penerapan prinsip
pendekatan proses ini adalah:
- Biaya yang akan lebih kecil dan waktu siklus yang lebih pendek karena
kegiatan dapat dicapai melalui efektivitas penggunaan semua sumber daya
yang ada
- Hasil-hasil akan meningkat, konsisten dan dapat diperkirakan
- Kesempatan mendapatkan peningkatan menjadi prioritas dan terfokus.
5. Prinsip - Pendekatan Sistem Untuk Pengelolaan
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses yang saling berkaitan
sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi pada efektivitas serta efisiensi
organisasi untuk mencapai tujuannya. Manfaat yang didapatkan dalam penerapan
prinsip ini adalah
- Integrasi dan kesesuaian dalam proses-proses yang baik untuk mencapai hasil
yang diinginkan
- Kemampuan dalam memfokuskan usaha-usaha pada proses-proses kunci
- Memberikan kepercayaan kepada pihak yang berkepentingan terhadap
konsistensi, efisiensi dan efektivitasnya suatu organisasi.
6. Prinsip - Peningkatan Berkesinambungan/ Secara terus menerus
Peningkatan ini didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya yang
dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan efektivitas atau efisiensi
organisasi dalam memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi. Manfaat dalam
penerapan prinsip ini adalah

12
- Meningkatkan keunggulan kinerja melalui peningkatan kemampuan organisasi
- Kesesuaian dari aktivitas-aktivitas peningkatan pada setiap tingkatan terhadap
tujuan strategik organisasi
- Fleksibilitas yang dilakukan secara cepat terhadap kesempatan - kesempatan
yang ada
7. Prinsip - Pembuatan Keputusan Berdasarkan Fakta
Keputusan yang efektif adalah keputusan yang didasarkan pada analisis data dan
informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah., sehingga masalah kualitas
dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Manfaat penerapan prinsip pendekatan
faktual dalam pembuatan keputusan adalah
- Keputusan yang dibuat akan berdasarkan pada informasi yang akurat
- Meningkatkan kemampuan untuk menunjukan efektivitas dari keputusan
melalui referensi terhadap catatan-catatan faktual
8. Prinsip - Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pemasok
Suatu organisasi dan pemasoknya memiliki hubungan yang saling tergantung dan
suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama
untuk menciptakan nilai tambah. Manfaat dari penerapan prinsip hubungan pemasok
yang saling menguntungan ini adalah
- Meningkatkan kemampuan dalam menciptakan nilai bagi kedua pihak
- Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan bersama untuk dapat menanggapi
kebutuhan pasar atau kebutuhan dan ekspektasi dari pelanggan
- Mengoptimumkan biaya penggunaan sumber daya.
Apabila kedelapan prinsip tersebut dapat dijalankan dengan baik dan benar akan memberikan
berbagai manfaat yang akan diperoleh seperti
a. Pelanggan akan menerima produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan, tersedia
apabila dibutuhkan dan dapat diandalkan pula pemanfaatannya
b. Karyawan dalam organisasi akan mendapatkan manfaat melalui peningkatan kondisi
kerja, kepuasan kerja, serta kesehatan dan keselamatan kerja.
c. Pemasok serta mitra bisnis pula akan memperoleh manfaat melalui peningkatan
kestabilan, pertumbuhan, kemitraan, dan pemahaman bersama
d. Masyarakat akan memperoleh manfaat melalui pemenuhan persyaratan hukum dan
peraturan, meningkatkan kesehatan dan keselamatan serta adanya penurunan dampak
lingkungan dan peningkatan keamanan.

13
KESIMPULAN

Menurut Permenkes No 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit, Akreditasi


merupakan sebuah pengakuan terhadap mutu pelayanan rumah sakit, setelah dilakukan
penilaian bahwa rumah sakit telah memenuhi Standar Akreditasi. Adanya akreditasi ini
menjadi bentuk tanggung jawab serta perlindungan dari pemerintah dalam menjaga kualitas
pelayanan rumah sakit yang sesuai dengan standar yang baku. Sehingga rumah sakit dapat
memberikan pelayanan yang baik serta professional kepada pasien mereka. Adanya akreditasi
rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, yang dibutuhkan oleh
masyarakat Indonesia yang selektif serta berhak mendapatkan pelayanan bermutu. Sedangkan
ISO (The International Organization for Standardization) adalah badan standar internasional
yang dibentuk sebagai badan koordinasi standar kerja internasional, harmonisasi standar
internasional dan publikasi serta promosi pemakaian standar internasional. Dalam mengelola
bisnis akan dilakukan berbagai cara untuk dapat mendapatkan keuntungan dan dapat bersain
dengan baik. Bagi perusahaan yang akan bersaing secara global harus memiliki standar ISO
agar kualitas produk yang dihasilkan dapat lebih terpercaya. Maka dari itu standar ISO sangat
penting digunakan dan memiliki tujuan yang baik dalam pengelolaan bisnis.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kusbaryanto. (2010). Peningkatan Mutu Rumah Sakit dengan Akreditasi. Mutiara


Medika, 10(1), 86–80. Available at: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1567-4311-1-PB.pdf
[Accessed 6 Desember 2020]

Umy.ac.id. (n.d). [online]. Available at:


http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/25249/6.%20BAB%20II.pdf?
sequence=5&isAllowed=y [Accessed 6 Desember 2020]

KomisiAkreditasiRumahSakit. (2011). Standar Akreditasi Rumah Sakit 2012. Standar


Akreditasi Rumah Sakit, September, 1–175. [online]. Available at:
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/STANDAR_AKREDITASI_RS_2012.pdf [Accessed
6 Desember 2020]

Suparyanti (2008) Analisis efektivitas implementasi iso:2000 sebagai sistem


manajemen kualitas untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan )studi kasus : griya pijat
bersih sehat cabang jakarta). Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Available at:
http://lib.ui.ac.id (Accessed: 6 December 2020).

Priharto, S. (2020) Pengertian ISO, Jenis, Tujuan, dan Pentingnya ISO dalam Bisnis.
Available at: https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-
iso/#Tujuan_dan_Pentingnya_ISO_Dalam_Bisnis (Accessed: 6 December 2020).

15

Anda mungkin juga menyukai