ANALISIS KONSEP
PADA MATERI LAJU REAKSI
Suhu adalah ukuran Konsep yang Panas Luas Suatu zat mempunyai suhu 1 atm
panas suatu materi. menyatakan Materi Jenis materi permukaan 100˚C
3 Suhu
Ukuran Katalis -
(Brady, James E, 1988) sifat dan nama
materi Konsentrasi
atribut
Konsentrasi adalah Konsep yang Zat terlarut Jenis zat Luas [NH3], [CO2], [H2O] 2 mol HCl
4 Konsentrasi perbandingan antara menyatakan Pelarut terlarut Permukaan
Jenis pelarut Suhu
jumlah zat terlarut dan Larutan Katais
Larutan
pelarut atau larutan. sifat dan nama
(Brady, James E, 1988) atribut
Molaritas adalah jumlah Konsep mol Banyaknya Konsentrasi Molalitas Larutan KI dengan Molalitas 35,4 persen
mol zat terlarut dalam 1 menyatakan zat terlarut mol zat konsentrasi 1 M (berdasar massa) larutan
5 Molaritas terlarut asam fosfat adalah 5,59 m
liter larutan (Chang, ukuran atribut 1 liter larutan -
2005: 7) volume
larutan
Banyaknya mol zat Konsep mol banyaknya Konsentrasi Molaritas Molalitas 35,4 persen Larutan KI dengan
terlarut dalam 1 kg menyatakan zat terlarut mol zat (berdasar massa) larutan konsentrasi 1 M
6 Molalitas terkarut asam fosfat adalah 5,59 m
pelarut (Chang, 2005: 7) ukuran atribut I kg larutan -
massa
larutan
Luas permukaan adalah Konsep yang bidang sentuh Jumlah Suhu Banyaknys luas permukaan 1 atm
Luas banyaknya bidang menyatakan partikel bidang Katalis bidang sentuh balok
7
Permukaan sentuh antar partikel sifat dan reaksi sentuh Konsentrasi -
suatu zat yang bereaksi atribut jumlah zat
Katalis adalah suatu zat Konsep yang Zat Jenis zat Suhu Katalis Enzim hidrolase I2 atau CO bersifat inhibitor
yang dapat mempercepat berdasarkan Laju reaksi Besarnya Luas homogen bagi reaksi:
8 Katalis laju reaksi. (Brady, prinsip laju reaksi Permukaan Katalis
Konsentrasi heterogen 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
James E, 1988)
Biokatalis
Autokatalis
Katalis heterogen adalah Konsep Katalis Jenis katalis Katalis Katalis Katalis berwujud padat, Katalis dan pereaksi berwujud
katalis yang fasanya berdasarkan Reaksi jenis Fasa homogen sedang pereaksi berwujud gas :
Katalis Banyaknya Biokatalis gas.
9 berbeda dengan zat yang prinsip fasa Autokatalis - NO(g)
Heterogen terlibat dalam reaksi zat
Jenis zat Ni(s) 2SO2(g)
(Chang, 2004:53) → 2SO3(g)
C2H4(g) + O2(g)
Jenis reaksi → C2H6(g)
+ H2(g)
Katalis homogen adalah Konsep yang Katalis Jenis katalis Katalis Katalis Katalis dan pereaksi Katalis berwujud padat, sedang
katalis yang fasanya berdasarkan Reaksi jenis Fasa heterogen berwujud gas : pereaksi berwujud gas.
Katalis
Banyaknya Biokatalis
10
Homogen
sama dengan zat yang prinsip. fasa Autokatalis - NO(g) Ni(s)
terlibat dalam reaksi zat
Jenis zat 2SO2(g) C2H4(g)
(Chang, 2004:54) → 2SO3(g) → C2H6(g)
+ O2(g) + H2(g)
Jenis reaksi
Biokatalis adalah Konsep yang Senyawa Jenis katalis Katalis Katalis Enzim hidrolase Lemak
senyawa yang bertindak berdasarkan Katalis Jenis homogen mempercepat pemecahan
11 Biokatalis Katalis - bahan makanan melalui
sebagai katalis dalam prinsip Metabolisme senyawa
Jenis heterogen reaksi hidrolisis.
proses metabolism atau Autokatalis
Metabolisme
sering disebut katalis
enzim (Chang, 2004:55)
Autokatalis adalah zat Konsep Zat Jenis katalis Katalis Katalis CH3COOCH3(aq) + H2O(l) Enzim amylase
hasil reaksi yang berdasarkan Hasil Reaksi Banyaknya homogen → CH3COOH(aq) +
12 Autokatalis zat Katalis CH3OH(aq)
bertindak sebagai katalis prinsip Katalis heterogen -
Jenis zat terbentuknya CH3COOH,
Biokatalis
Jenis reaksi reaksi menjadi bertambah
cepat.
Inhibitor adalah zat yang Konsep Zat Jenis - katalis I2 atau CO bersifat inhibitor Enzim hidrolase
dapat menghambat atau berdasarkan Menghambat inhibitor bagi reaksi:
13 Inhibitor menurunkan laju reaksi prinsip atau Banyaknya
zat - 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
kimia. (Wikipedia, menurunkan
2017). Jenis zat
laju reaksi
Tumbukan efektif adalah Konsep yang Tumbukan Jenis laju reaksi Tumbukan Energi reaksi antara gas Nitrogen reaksi antara gas Nitrogen
tumbukan antarmolekul menunjukan Molekul molekul tidak efektif Aktivasi Oksida (NO) dengan ozon Oksida (NO) dengan ozon
perekasi dengan jenis proses pereaksi Banyaknya (O3) berikut ini: NO (g) + O3 (O3) berikut ini: NO (g) + O3
Tumbukan preaksi (g)→ NO2 (g) + O2 (g) (g)→ NO2 (g) + O2 (g)
14 reaksi, yang Jenis Reaksi
efektif Jenis orientasi partikel sudah tepat orientasi partikel antara O
menghasilkan zat baru Produk pereaksi sehingga menghasilkan dengan N tidak tepat sehingga
(produk)
Jenis reaksi tumbukan efektif dan akan tidak menghasilkan
membentuk produk reaksi tumbukan efektif.
yaitu NO2 dan O2
Energi aktivasi adalah Konsep yang Energi Besarnya Tumbukan Kompleks energi aktivasi pada reaksi reaksi antara gas Nitrogen
jumlah energy minimum berdasarkan minimum energi Efektif teraktifkan gas hidrogen dan iodium Oksida (NO) dengan ozon
yang diperlukan untuk prinsip Partikel Jenis dengan persamaan reaksi : (O3) berikut ini: NO (g) + O3
Energi perekasi H2(g) + I2(g) → 2HI(g) (g)→ NO2 (g) + O2 (g)
mengawali reaksi kimia pereaksi
15
Aktivasi Banyaknya Energi aktivasi pada reaksi orientasi partikel sudah tepat
(Chang, 2004:44) Tumbukan perekasi tersebut adalah 170 kJ per sehingga menghasilkan
efektif mol. tumbukan efektif dan akan
membentuk produk reaksi
yaitu NO2 dan O2
Kompleks teraktifkan Abstrak molekul jumlah Energi A + B →*AB →C + D Produk ( C + D)
adalah spesi yang reaktan molekul aktivasi
terbentuk sementara oleh tumbukan jenis
Kompleks tumbukan
16 molekul reaktan sebagai produk
Teraktifkan
akibat tumbukan jumlah
produk
sebelum membentuk
produk (Chang, 2004:44)
Persamaan Arrhenius Konsep persamaan laju besranya Tumbukan Energi k = A e –Ea / RT atau v = – ∆ [A]/∆ t
adalah persamaan yang berdasarkan konstanta laju konstanta Efektif aktivasi ln k = ln A – Ea / R.T
laju
menunjukan prinsip suhu
17
Persamaan
ketergantungan besarnya
Arrhenius suhu
konstanta laju reaksi
terhadap suhu
(Chang,2004:45)
Persamaan laju adalah Konsep yang Persamaan laju Besarnya Persamaan Orde reaksi Konstanta Laju = k V = s/t
persamaan yang menyatakan Laju reaksi laju reaksi reaksi kimia laju [F2] [ClO2]
menghubungkan laju simbol Konsentrasi Banyaknya Reaktan
Persamaan reaksi Produk
18 reaksi dengan konstanta reaktan
Laju
laju dan konsentrasi Konstanta laju
reaktan. (Chang, 2004 :
34)
Konstanta laju adalah Konsep yang konstanta besarnya Hukum Laju Reaktan 𝑙𝑎𝑗𝑢 V = s/t
𝑘=
konstanta kesebandingan menyatakan kesebandingan laju reaksi Produk [𝐹2][𝐶𝑙𝑂2]
jenis 1,2x10-3M/s 1,2x10 − 3M/s
Konstanta (proporsionalitas) prinsip. laju reaksi =
19 pereaksi (0,10 𝑀). (0,010𝑀)
Laju antyara laju reaksi dan konsentrasi
konsentrasi reaktan jumlah = 1,2 𝑀/𝑆
reaktan konsentrasi
(Chang, 2004:34) reaktan
Reaktan adalah material Konsep yang Reaksi kimia jenis reaksi Persamaan Produk C2H6 + O2 H2O + CO2 C2H6 + O2 H2O + CO2
20 Reaktan awal dalam reaksi kimia terdfinisi material awal jumlah Laju C2H6 dan O2 menjadi reaktan H2O dan CO2 menjadi produk
material
Produk adalag substansi Konsep yang substansi jumlah Persamaan Reaktan C2H6 + O2 H2O + CO2 C2H6 + O2 H2O + CO2
yang terbentuk sebagai terdefinisi hasil reaksi substansi Laju H2O dan CO2 menjadi produk C2H6 dan O2 menjadi reaktan
21 Produk jumlah hasil
hasil dari suatu reaksi reaksi kimia
kimia (Chang 1,71) jenis reaaksi
Orde reaksi adalah Konsep yang Pangkat- Jumlah Laju reaksi Persamaan Untuk reaksi yang [H2O]
jumlah dari pangkat- menyatakan pangkat pangkat laju reaksi melibatkan F2 dan ClO2,
pangkat setiap simbol Konsentrasi Besarnya masing-masing orde
22 Orde Reaksi konsentrasi rekasinya adalah 1
konsentrasi reaktan yang reaktan
Jenis
ada dalam hukum laju. Hukum laju pereaksi
(chang,2004 : 34)
Orde nol adalah reaksi Konsep yang Jumlah Orde reaksi Orde Laju = k[A]0 Laju = k[A]2
23 Orde Nol yang lajunya tidak menyatakan pereaksi pertama
symbol Konsentrasi Besarnya Orde kedua
Pereaksi laju reaksi
dipengaruhi oleh Laju reaksi
konsentrasi pereaksi.
Orde pertama adalah Konsep Reaksi kimia Besarnya Orde reaksi Ord nol Waktu Paruh Laju = k[A] Laju = k[A]0
reaksi yang lajunya berdasarkan Preaksi konsentrasi Orde dua
bergantung pada symbol Konentrasi Banyaknya
24 Orde Pertama preaksi
konsentrasi reaktan
dipangkatkan dengan
satu (Chang, 2004:36)
Orde kedua adalah reaksi Konsep Laju reaksi Besarnya Orde reaksi Orde Laju = k[A][B] Laju = k[A]
yang lajunya bergantung berdasarkan Preaksi konsentrasi Pertama
pada konsentrasi salah simbol Konsentrasi Bnayknya
satu reaktan laju reaksi
dipangkatkan dua atau
25 Orde kedua
pada konsentrasi dua
reaktan berdeda yang
masing-masingnya
dipangkatkan satu
(Chang, 2004:41)
Metode waktu paruh Konsep Konsentrasi Waktu Metode Orde dua : + ½ = 1/k[A]0 Reaksi antara H2(g) dengan
adalah metode yang Berdasarkan Reaktan Besar penentuan NO2(g)
digunakan berkaitan prinsip konsentrasi orde reaksi
Metode dengan waktu yang di
26
Waktu Paruh butuhkan agar
konsentrasi reaktan
menjadi setengah dari
konsentrasi semula .
Waktu paruh adalah Konsep yang Waktu Bnayaknya Orde - - 0.693 Laju = k[A][B]
𝑡 1⁄2 =
waktu yang diperlukan menyatan Orde pertama konsentrasi Pertama 𝑘
agar konsentrasi reaktan simbol Konsentrasi Banyaknya
27 Waktu Paruh reaksi
turun menjadi setengah
dari konsentrasi awalnya
(Chang, 2004:39)
Mekanisme reaksi adalah Konsep yang Atom Jumlah mol Kinetika Laju reaksi Tahap Reaksi 1 : NO(g) + NO(g) ->
Mekanisme N2O2(g)
28 penjumlahan tahap-tahap berdasarkan Molekul kimia elemeter
Reaksi Reaksi 2 : N2O2(g) + O2(g) -> Laju= K[A]
yang dialami atom, prinsip Ion
2NO2(g)
molekul, dan ion ketika Preaksi
diubah dari preaksi ke Produk Reaksi Keseluruhan : 2NO(g)
produk untuk suatu Reaksi + N2O2(g) + O2(g) -> N2O2(g) +
reaksi tertentu. (Chang, 2NO2(g)
2004 : 48)
Reaksi elementer adalah Konsep Reaksi jenis reaksi Mekanisme Reaksi Tahap elementer 1 : NO(g) +
jumlah dari sederet reaksi berdasarkan sederhana jumlah deret reaksi bimolecular NO(g) -> N2O2(g)
Tingkat reaksi Molekularitas
sederhana yang prinsip
molekul banyaknya reaksi Tahap elementer 2 : N2O2(g)
Tahap mempresentasikan Reaksi Reaksi Keseluruhan : 2NO(g)
29 molekul + O2(g) -> 2NO2(g)
Elementer jalannya reaksi Unimolekular + N2O2(g) + O2(g) -> N2O2(g) +
keseluruhan pada tingkat Reaksi 2NO2(g)
molekul (Chang, termolekular
2004:48)
Molekularitas reaksi Konsep Tahap elementer jenis reaksi Tahap Reaksi 2 molekul
adalah banyaknya berdasarkan banyaknya elementer bimolecular
Molekularitas molekul Reaksi N2O2(g) + O2(g) -> 2NO2(g)
30 molekul yang bereaksi prinsip
reaksi jenis tahap Unimolekular
dalam tahap elenmenter Reaksi
(Chang, 2004:49) reaksi
termolekular
Reaksi unimolekular Konsep Tahap jenis reaksi Tahap Raksi O3(g) → O(g) + O2(g)
adalah reaksi yang tahap berdasarkan elementer jumlah elementer molekularirtas
Satu molekul molekul Reaksi
Reaksi elementernya hanya prisip
31 reaksi banyaknya Bimolekular
Unimolekular melibatkan sau molekul O3(g) + O(g) → 2O2(g)
Reaksi
yang bereaksi (Chang, reaksi
termolekular
2004:49)
Reaksi bimolecular Konsep Tahap jenis tahap Tahap Reaksi O3(g) + O(g) → 2O2(g)
adalah tahap elementer berdasarkan elementer jenis reaksi Elementer Unimolekular
Reaksi Dua jumlah Reaksi
32 yang melibatkan dua prinsip O3(g) → O(g) + O2(g)
Bimolekular molekul molekul termolekular
molekul (Chang,
2004:49)
Reaksi termolekular Konsep Tahap jenis tahap tahap Raksi 2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
adalah reakksi yang berdasarkan elementer jumlah elementer molekularirtas
Reaksi Tiga molekul molekul Reaksi
33 melibatkan tiga molekul prinsip O3(g) → O(g) + O2(g)
Termolekular banyaknya Bimolekular
dalam tahap elementer Reaksi
(Chang, 2004:49) reaksi
unimolekular