Anda di halaman 1dari 9

STANDAR PROFESI TENAGA TEKNIK ELEKTROMEDIK

A. Latar Belakang
Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan secara menyeluruh telah
mengakibatkan berbagai perubahan dalam tata kehidupan masyarakat. Sedangkan
pembangunan kesehatan yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional pada
hakekatnya merupakan penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan untuk berkemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
yang sangat besar artinya bagi produktivitas sumber daya manusia sebagai modal
pembangunan nasional.
Kebutuhan dan tuntutan akan pelayanan kesehatan bidang teknik elektromedik pada
masa mendatang akan lebih meningkat baik jenis mapun kwalitasnya. Dengan disyahkan dan
diundangkannya undang-undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan akan memberikan
landasan yang lebih mantap dalam pembangunan kesehatan yang akan datang. Dengan
demikian pelayanan kesehatan harus ditunjang oleh teknik elektromedik yang memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dan dapat melaksanakan tugasnya esi.secara
profesional, dengan berpedoman kepada standar prof
Untuk melaksanakan undang-undang No. 23 tahun 1992 khususnya dalam pelayanan
kesehatan bidang teknik elektromedik perlu dirumuskan standar profesi tenaga kesehatan
teknik elektromedik.
B. Pengertian dan Tujuan Standar Profesi

1. Pengertian

a. Standar profesi teknik elektromedik: adalah pedoman dan batasan-batasan yang harus
dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi teknik elektromedik secara baik
(UU/W No.23.1992).
b. Tenaga teknik elektromedik: seorang yang berpendidikan dalam bidang teknik elektromedik
dan diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan teknik elektromedik, berdasarkan rekomendasi atau akreditasi
organisasi profesi teknik elektromedik.
c. Pelayanan teknik elektromedik: kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, wasdal
dan berperan serta dalam pengadaan/penerimaan, evaluasi dan pendayagunaan alkes serta
bimbingan pengoperasian alat kesehatan.
d. Alat kesehatan adalah (UU.No.23 tentang kesehatan): Instrumen, apparatus, mesin, implan
yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan
pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
e. Penerima pelayanan teknik elektromedik: semua bidang pelayanan, penjual jasa dan produksi
alkes.
f. Tempat tugas: disemua bidang penerimaan pelayanan teknik elektromedik.

2. Tujuan

Tujuan adanya standar profesi teknik elektromedik adalah memberikan perlindungan baik
kepada tenaga teknik elektromedik maupun pihak penerima pelayanan teknik elektromedik.
Standar profesi juga bertujuan untuk pengawasan, pelaksanaan, pembinaan serta
meningkatkan mutu pelayanan teknik elektromedik sehingga pelayanan teknik elektromedik
lebih bermutu dan dilaksanakan secara efektif dan efisien.

C. Pendidikan Dan Pelatihan Profesi


Salah satu tenaga kesehatan yang profesional dalam pelayanan kesehatan adalah
tenaga teknik elektromedik. Pengadaan tenaga teknik elektromedik dihasilkan oleh lembaga
formal yang menggunakan kurikulum yang disyahkan oleh pemerintah (Depkes, Depdiknas),
sedangkan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pada hakekatnya dapat
diselenggarakan oleh pemerintah/swasta.
Sumber daya teknik elektromedik dapat didayagunakan untuk pelayanan kesehatan,
pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bidang teknik elektromedik serta bidang lain sesuai dengan ruang lingkup tugas, tanggung
jawab dan wewenang tenaga teknik elektromedik. Pelatihan profesional ditujukan untuk
meningkatkan wawasan kemampuan akademik serta kinerja (performance) teknik
elektromedik dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya agar senantiasa mampu
mengadaptasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang khususnya
bidang teknik elektromedik.
Untuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan profesi tersebut, organisasi profesi
turut berperan serta dan memberikan rekomendasi-rekomendasi agar tenaga yang dihasilkan
senantiasa seauai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang memenuhi kriteria standar
pelayanan kesehatan dan kode etik standar profesi.
Dalam rangka merealisasi standar pelayanan kesehatan dan mengantisipasi
perkembangan dalam bidang teknik elektromedik, maka diperlukan jenjang pendidikan lanjut
dari pendidikan yang telah ada.
D. Pedoman atau Kriteria Dalam Menjalankan Profesi Teknik Elektromedik (Standar Profesi).
Standar profesi teknik elektromedik disusun berdasarkan tujuan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu. Disamping itu motivasi dan minat tenaga teknik
elektromedik merupakan faktor penting dalam memberikan pelayanan teknik elektromedik
secara profesional.
Dalam menjalankan profesi teknik elektromedik dapat dilakukan di unit pelayanan
seperti rumah sakit, BPFK, Laboraworium kesehatan, unit jasa swasta, konsultan, supplier,
unit industri peralatan kesehatan dan lainnya.

Source : Poltekes Depkes

Pelayanan teknik elektromedik/biomedika yang merupakan bagian integral pelayanan


kesehatan, telah mengalami perkembangan yang pesat baik dari sisi keilmuan maupun
teknologi rekayasa pada bidang kedokteran/kesehatan seiring dan sejalan dengan era
globalisasi.
Teknisi Elektromedis/biomedika sebagai profesi kesehatan dituntut untuk melaksanakan
tugas dan fungsinya secara profesional, efektif dan efisien. Klien secara penuh
mempercayakan masalahnya untuk mendapatkan pelayanan teknik elektromedik/biomedika
yang bermutu dan bertanggung jawab. Teknik elektromedik/biomedika sebagai profesi
mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan
ruang lingkup kegiatannya.
Guna meningkatkan kinerja profesi teknik elektromedik/biomedika salah satunya diperlukan
standar profesi sebagai pedoman dasar setiap teknisi elektromedis dalam mengaktualisasikan
diri dan sebagai hasil keluaran (outcome) yang diharapkan profesinya.

Standar Profesi
Profesi keteknisian elektromedis adalah suatu pekerjaan teknisi elektromedis yang
dilaksanakan berdasarkan ilmu, kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan berjenjang,
dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat.
Menurut Barber, pengertian profesi mengandung esensi sebagai berikut :
1. Memiliki ilmu pengetahuan yang sistematik
2. Orientasi primer lebih cenderung untuk kepentingan umum/masyarakat dari pada
kepentingan pribadi.
3. Memiliki mekanisme kontrol terhadap tingkah laku anggotanya melalui kode etik yang
dibuat oleh organisasi profesi dan diterima sebagai kewajiban untuk dipatuhi.
Ketiga esensi tersebut ada pada profesi keteknisian elektromedis.
Tanggung jawab Teknisi Elektromedis secara umum adalah menjamin terselenggaranya
pelayanan kesehatan khususnya kelayakan siap pakai peralatan kesehatan dengan tingkat
keakurasian dan keamanan serta mutu yang standar. Tanggung jawab dan tugas tersebut
meliputi semua sarana pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas sampai dengan Rumah
Sakit yang menyelenggarakan pelayanannya menggunakan fasilitas peralatan dari yang
teknologi sederhana sampai teknologi tinggi, dengan peranan dan fungsi teknisi elektromedis
secara umum yang dapat diuraikan mulai dari pengelola, pelaksana, penelitian serta penyuluh
dan pelatih terhadap alat kedokteran/kesehatan pada fasilitas kesehatan sebagai berikut:
1. Melaksanakan operasi alat kedokteran/kesehatan (Teknisi Aplikasi).
2. Melaksanakan pemeliharaan alat kedokteran/kesehatan.
3. Melaksanakan repair & trouble shooting alat kedokteran/kesehatan.
4. Melaksanakan inspeksi unjuk kerja alat kedokteran/kesehatan.
5. Melaksanakan inspeksi keamanan alat kedokteran/kesehatan.
6. Melaksanakan uji laik pakai alat kedokteran/kesehatan.
7. Melaksanakan kalibrasi alat kedokteran/kesehatan.
8. Melaksanakan registrasi dan penapisan alat kedokteran/kesehatan yang diimpor dari luar
negeri.
9. Melaksanakan uji produksi dalam negeri alat kedokteran/kesehatan.
10. Melaksanakan fabrikasi alat kedokteran/kesehatan.
11. Melaksanakan penyuluhan/pengajaran/penelitian alat kedokteran/ kesehatan.
12. Melaksanakan sales engineering alat kedokteran/kesehatan.
13. Melaksanakan perakitan instalasi alat kedokteran/kesehatan.
14. Melaksanakan perancangan teknologi tepat guna alat kedokteran/ kesehatan
Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah pernyataan tentang keterampilan dan pengetahuan serta sikap
yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas sesuai
dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Dengan dikuasainya kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutan akan
mampu : mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan, mengorganisasikannya agar pekerjaan
tersebut dapat dilaksanakan,mengetahui Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu
yang berbeda dengan rencana semula,menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk
memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.
Dalam penyusunan standar kompetensi Teknik Elektromedik dibagi dalam empat peran yaitu,
sebagai pengelola, pelaksana, peneliti dan pelatih/penyuluh, masing – masing sesuai dengan
kompetensinya.
Kode Etik Teknik Elektromedik
Teknisi elektromedis adalah suatu profesi yang melakukan pelayanan kepada masyarakat,
bukanlah profesi yang semata-mata pekerjaan untuk mencari nafkah, akan tetapi merupakan
pekerjaan kepercayaan, dalam hal ini kepercayaan dari masyarakat yang memerlukan
pelayanan profesi, percaya kepada ketulusan hati, percaya kepada kesetiaannya dan percaya
kepada kemampuan profesionalnya.
Oleh sebab itu anggota profesi teknisi elektromedis memandang perlu menyusun rumusan-
rumusan sebagai petunjuk dengan harapan dapat menjadi ikatan moral bagi anggota-
anggotanya. , dapat melakukan tanggung jawabnya sebagai teknisi elektromedis, Tanggung
jawab organisasi profesi: Menghargai hubungan multidisiplioner dengan profesi lain.
Memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Kewajiban Teknisi Elektromedis Terhadap
Pasien/Klien, Kewajiban Teknisi Elektromedis Terhadap Teman Sejawat, Tidak bersikap
diskriminatif dalam memberikan pelayanan teknik elektromedik kepada siapapun yang
membutuhkan:, Menjaga rahasia klien yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk
kepentingan hukum/pengadilan, Menghargai hak dan martabat individu. Menghargai hak dan
martabat individu sebagai landasan dalam pelayanan profesional. Hubungan yang terjadi
antar teknisi elektromedis dengan klien didasari sikap saling percaya dan menghargai hak
masing-masing, selain itu hak teknisi elektromedis, hak profesi Organisasi Ikatan Ahli
Teknik Elektromedik Indonesia(IKATEMI), Kewajiban Teknisi Elektromedis Terhadap Diri
Sendiri

standar Profesi Teknisi Elektromedis merupakan ketentuan yang telah diatur dan disahkan
oleh pimpinan Munas istimewa sebagai tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam mencapai
teknisi elektromedis yang profesional.
Standar Kompetensi Teknisi Elektromedis merupakan bagian standar profesi yang disiapkan
untuk peningkatan sumber daya manusia di bidang peralatan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan.
Dengan tersusunnya Standar Kompetensi Teknisi Elektromedis ini dapat memperjelas tugas
dan fungsi Teknisi Elektromedis sesuai profesi agar diperoleh kesamaan/keseragaman
pelaksanaan tugas di semua sarana pelayanan kesehatan. Uraian rinci tentang Standar
Kompetensi Teknisi Elektromedis ini dapat mendukung pelaksanaan tugas Teknisi
Elektromedis. Dengan pelaksanaan tugas sesuai Standar Kompetensi Teknisi Elektromedis di
lingkungan sarana pelayanan kesehatan maka pelayanan prima dan standar kepada
masyarakat dapat dilakukan dengan optimal.
Pembinaan manajerial dan teknis oleh organisasi profesi (IKATEMI) kepada teknisi dengan
mengacu pada Standar Profesi Teknisi Elektromedis ini sangat diharapkan.
Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Standar Profesi Teknisi Elektromedis akan
ditetapkan kemudian setelah dilakukan pembahasan lanjut bersama-sama dengan team/pokja
pengembangan profesi. Standar profesi ini berlaku sebagai acuan, pedoman, sebagai rambu
program pengembangan profesi saat ini dan dimasa akan datang.
PENUTUP
Standar profesi merupakan pedoman baku yang harus dipatuhi dan dipakai dalam
melaksanakan tugas profesi yang benar dan baik. Standar profesi merupakan kemampuan
akademik profesional minimal seorang teknisi elektromedis yang mencakup tiga hal :
knowledge, skill, and professional attitude, spesialis konsultan.
Visi :

Menjadi program studi yang berorientasi ke masa depan dengan bertumpu pada upaya
penguatan iman dan taqwa kepada Allah SWT, serta penguasaan iptek, sehingga dapat
menjadi pusat keunggulan bagi umat Islam bangsa Indonesia dalam bidang Teknik
Elektromedik.

Misi :

1. 1. Menyelenggarakan pendidikan teknik tingkat diploma dibidang elektromedik.


2. 2. Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu dan teknologi
3. 3. Melaksanakan pengabdian masyarakat untuk menyelesaikan persoalan di
masyarakat dan industri.
4. 4. Menyelenggarakan pengelolaan prodi secara konsisten dan layanan prima.
5. 5. Menyediakan dan memanfaatkan saran dan prasarana akademik yang sesuai dengan
perkembangan teknologi.
6. 6. Membangun karakter spiritualitas dan moralitas kepribadian berlandaskan Al-
Qur’an dan Hadits.

Tujuan Umum :

1. 1. Menghasilkan ahli madya teknik elektromedik yang kompeten dalam penguasaan


ilmu dan teknologi terapan serta berkepribadian Islami.
2. 2. Menghasilkan penelitian untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. 3. Menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat untuk meningkatkan
produktifitas.

Tujuan Khusus :

1. 1. Terselenggaranya pengelolaan prodi dengan pengelolaan prima dan


bertanggungjawab.
2. 2. Terselenggaranya proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi memanfaatkan
sarana dan prasarana yang memadai.
3. 3. Terbangunnya kualitas karakter, spiritualitas, moralitas dan nasionalisme
berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.
4. 4. Terjalinnya jaringan kerjasama di tingkat daerah, nasional dan internasional.

Tujuan pendidikan Teknik Elektromedik adalah mendidik dan melatih calon Ahli Madya
Teknik Elektromedik yang menguasai peralatan elektromedik saat ini dan yang akan datang,
serta mampu melaksanakan peran dan fungsi pemasangan, pemeliharaan, dan perbaikan
peralatan kesehatan/kedokteran di rumah sakit, klinik kesehatan, dan puskesmas.
Kompetansi lulusan Program Pendidikan Teknik Elektromedik memiliki kemampuan
mengidentifikasi, merencanakan, pengadaan, pemeliharaan, pengujian, dan perbaikan
peralatan elektromedik secara efektif dan efisien, Faktanya Alumni angkatan 1 dari 12
lulusan, 10 orang diterima sebagai PNS di Rumah Sakit Daerah dan 2 orang bekerja di
Rumah Sakit Swasta. Sejatinya bukan hanya di RS saja dunia kerja lulusan Elektromedik
namun banyak juga lulusan yang bekerja di Perusahaan Alat Kesehatan dan Kedokteran di
Indonesia.
Batasan Profesi Teknik Elektromedik

Teknik elektromedik adalah teknik klinik (Clinical Engineering) yang merupakan kekhususan
dari cakupan rumpun (body of knowledge) teknik biomedika. Teknik Biomedika (Biomedical
Engineering) merupakan bidang multidisplin, yang menerapkan berbagai metoda
engineering, science & technology guna dimanfaatkan dalam peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat (Teknik Biomedika ITB)

Batasan Teknik Elektromedik (Clinical Engineering) adalah suatu disiplin ilmu teknik yang
menerapkan konsep, pengetahuan, dan seluruh disiplin teknik untuk menyelesaikan masalah
dalam bidang biologi dan medis untuk perancangan dan pengembangan fasilitas sistem alat
dalam mendukung prosedur diagnosa klinis.
Pelayanan teknik elektromedik (Clinical Engineering) adalah bentuk pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk memecahkan masalah dalam bidang biologi dan medis untuk
perancangan dan pengembangan fasilitas sistem alat kesehatan dalam mendukung prosedur
diagnosa klinis.

Ruang Lingkup Profesi Teknisi Elektromedik

Tanggung jawab Teknisi Elektromedik secara umum adalah menjamin terselenggaranya


pelayanan kesehatan khususnya kelayakan siap pakai peralatan kesehatan dengan tingkat
keakurasian dan keamanan serta mutu yang standar.
Tanggung jawab dan tugas tersebut meliputi semua sarana pelayanan kesehatan mulai dari
Puskesmas sampai dengan Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanannya
menggunakan fasilitas peralatan dari yang teknologi sederhana sampai teknologi tinggi,
dengan
peranan dan fungsi teknisi elektromedis secara umum yang dapat diuraikan mulai dari
pengelola, pelaksana, penelitian serta penyuluh dan pelatih terhadap alat
kedokteran/kesehatan pada fasilitas kesehatan sebagai berikut :

1. Melaksanakan operasi alat kedokteran/kesehatan (Teknisi Aplikasi)


2. Melaksanakan pemeliharaan alat kedokteran/kesehatan
3. Melaksanakan repair & troubleshooting alat kedokteran/kesehatan
4. Melaksanakan inspeksi untuk kerja alat kedokteran /kesehatan
5. Melaksanakan inspeksi keamanan alat kedokteran/kesehatan
6. Melaksanakan uji laik pakai alat kedokteran/kesehatan
7. Melaksanakan kalibrasi alat kedokteran/ kesehatan
8. Melaksanakan registrasi dan penapisan alat kedokteran/kesehatan yang diimpor dari luar
negeri
9. Melaksanakan uji produksi dalam negeri alat kedokteran /kesehatan
10. Melaksanakan fabrikasi alat kedokteran/kesehatan
11. Melaksanakan penyuluhan/pengajaran/penelitian alat kedokteran/kesehatan
12. Melaksanakan sales engineering alat kedokteran/kesehatan
13. Melaksanakan perakitan instalasi alat kedokteran/kesehatan
14. Melaksanakan perancangan teknologi tepat guna alat kedokteran/kesehatan
*) Standar Profesi Teknisi Elektromedik, Keputusan Menteri Kesehatan No.
371/MENKES/SK/III/2007

Untuk lebih lengkapnya bisa didownload di KMK 371 Tahun 2007


Dengan catatan seorang profesi elektromedik adalah juga anggota dari IKATEMI (Ikatan
Ahli Teknik Elektromedik Indonesia) yang juga sudah mempunyai STR (Surat Tanda
Registrasi) jika tidak maka dinyatakan ilegal.

Bisa dibayangkan beban pekerjaan dan tanggung jawab elektromedik dari segi hukum,
birokrasi perijinan & keuangan, pelayanan lapangan dan kesehatan.

Bagi teknisi pemeliharaan dan perbaikan tinggal dikalikan saja dengan jumlah alat yang
dicover pada suatu wilayah atau rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan. Hitung saja
misalnya ada 10 alat medis dikali 10 instalasi kesehatan pada satu (1) tempat. Itu baru 1 jenis
alat dan 1 tempat, bisa dibayangkan berapa banyak jumlah jenis alat kesehatan dan berapa
cover area pemeliharaan & perbaikan yang dilayani.

Fyuhhh ....

Oleh karena itu pada suatu pekerjaan profesi teknisi elektromedik dibagi menjadi beberapa
kategori :

 Teknisi Aplikasi
 Teknisi Pemeliharaan
 Teknisi Perbaikan
 Teknisi Kalibrasi Laik Pakai
 Teknisi Installasi dan Perancangan

Tentu juga harus didukung oleh manajemen administrasi teknik dan birokrasi yang
berkesinambungan serta manajemen kontrolling secara menyeluruh. Berlaku pada teknisi
vendor swasta principal dan teknisi IPSRS Alat Kesehatan.

Sering dipertanyakan bila suatu Badan Layanan Kesehatan seperti Rumah Sakit dan
Puskesmas yang mempunyai peralatan kesehatan yang mahal tidak mempunyai teknisi
elektromedik, sehingga tidak terkontrolnya pemeliharaan alat yang ada. Tetapi lulus
sertifikasi ISO dan Akreditasi Layanan Kesehatan, hal tersebut menjadi tanda tanya besar.

Ataupun di lain hal untuk pemeliharaan alat kesehatan tetapi dari bukan profesi elektromedik
atau faknya, seringkali pekerjaan pemeliharaan sarana dan prasarana instalasi layanan
kesehatan baik itu gedung bangunan,listrik, air atau jaringan telepon dicampuradukkan
dengan pemeliharaan alat kesehatan.

Sering ditemui juga banyak alat kesehatan yang tidak ada pemeliharaan dan kalibrasi laik
pakai tetapi tetap digunakan untuk layanan kesehatan kepada masyarakat.

Hal tersebut tentunya akan berakibat output yang kurang baik, bagi pelayanan kesehatan
kepada masyarakat tentunya dan pasien sebagai pengguna alat kesehatan khususnya. Oleh
karena itu perlunya peran kontrol dan evaluasi secara menyeluruh.

Di sisi lain profesi teknisi elektromedik masih sangat terbatas, ambil contoh dalam suatu
perusahaan vendor alat kesehatan yang mempunyai cakupan wilayah kerja seluruh Indonesia
hanya mempunyai 3 orang teknisi elektromedik dengan pembagian 3 wilayah kerja, dimana
satu wilayah kerja mengambil tugas semua kategori di atas. Atau ambil contoh di suatu
rumah sakit atau puskesmas dengan jumlah keseluruhan alat kesehatan yang dimiliki
sejumlah 500 alat hanya memiliki 1 orang teknisi elektromedik.

Oleh karena itu diharapkan kiranya agar profesi teknik elektromedik bisa lebih berkembang
dan lebih maju, serta lebih dihargai. Dengan alat medis yang siap dan laik pakai tentunya
pelayanan prima pada pasien akan terwujud dengan baik.

Salam.

Anda mungkin juga menyukai