Anda di halaman 1dari 5

BATIK MOTIF CIPTONING

Motif ciptoning biasa digunakan oleh pemimpin


atau orang yang dituakan di daerah itu. Seorang
pemimpin yang memakai batik motif ini filosofinya
adalah supaya ia dapat menjadi pemimpin yang
bijak dan dapat memberi contoh yang baik
terhadap rakyat yang dipimpinnya. Motif Ciptoning
ini tidak hanya diperuntukkan untuk pemimpin
saja namun juga untuk setiap manusia agar dia
bisa memimpin dirinya sendiri menuju ke arah
yang lebih baik.
Motif Batik Sido Luhur

Bagi orang jawa motif batik sido luhur ini memiliki


makna keluhuran, keluhuran disini adalah mencari
keluhuran materi dan non materi. keluhuran materi
adalah keluhuran ragawi yang tercukupi, Yang
didapat dengan cara bekerja keras sesuai dengan
profesi, pangkat dan kedudukannya di masyarakat.
Keluhuran materi ini hendaknya didapatkan dengan
cara yang halal, sah dan tidak bertentangan dengan
peraturan dan norma yang berlaku dimasyarakat.

Sedangkan keluhuran nonmateri yang dimaksud


adalah keluhuran budi pekerti, tindakan seseorang,
budi pekerti orang itu. Seseorang yang bisa dipercaya
oleh orang lain adalah memiliki budi pekerti yang
baik sehingga bisa dianggap memiliki keluhuran non
materi. Sesuai dengan falsafat orang jawa
bahwasanya seseorang hidup di dunia ini tidak untuk
dirinya sendiri namun juga hidup untuk bisa
memberikan manfaat kepada keluarga, orang lain dan
masyarakat sekitar, serta tidak lupa dengan ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa.
BATIK ACEH (Pintu Aceh)

Motif batik Aceh rata-rata menampilkan unsur alam dan budaya


dalam paduan warna-warna berani seperti merah, hijau, kuning,
merah muda, dan sebagainya. Warna-warna berani pada batik
Aceh inilah yang menjadi ciri khas batik Aceh.
Motif-motif pada batik Aceh umumnya melambangkan falsafah
hidup masyarakatnya. Motif Pintu Aceh misalnya, menunjukkan
ukuran tinggi pintu yang rendah. Kenyataannya, rumah adat Aceh
memang berpintu rendah, namun di dalamnya memiliki ruangan
yang lapang. Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya
ventilasi udara di setiap rumah adat. Motif tersebut mengandung
arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima
perbedaan.
Selain motif-motif tersebut juga terdapat beragam motif dan corak
khas Aceh yang indah dari batik Aceh, antara lain Pintu Aceh,
Bungong Jeumpa, Awan Meucanek, Pucok Reubong, dan lain-
lain.

Anda mungkin juga menyukai