Anda di halaman 1dari 39

Materi 01

Standar Kompetensi
1. Memahami dasar-dasar penggunaan Internet/ Intranet
Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan pengertian dasar internet

IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP


Pengertian IP Address Adalah dan Kelas IP Address

Pengertian IP Address Adalah


sebuah alamat sebuah host yang terhubung dalam jaringan internet. bisa juga dalam jaringan
Local Area Network (LAN). IP Address ada dua macam yaitu IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6
(IPv6).

IP versi 4 (IPv4) yang terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host
di seluruh dunia, contoh nya yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka
4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.

IP versi 6 (IPv6) yang terdiri dari 128-bit, IP ini 4x dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa
ditampung bukan 4x dari 4.294.967.296, melainkan 4.294.967.296 pangkat 4, jadi hasilnya
340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456, wahh, ini angka apaan ?

Organisasi yang mengatur alokasi IP address adalah IANA ( Internet Assigned Number
Authority ), sehingga IANA lah yang mengatur penetapan parameter protokol internet
negara-negara di dunia.

Kelas IP Address

KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host
Id, kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.

KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah
host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191

KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host
Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223

KELAS D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara


bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 –
239.255.255.255

KELAS E, memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk


eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.
Alamat IP
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner
antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host
dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan
128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada
jaringan Internet berbasis TCP/IP.

Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:

 IP versi 4 (IPv4)
 IP versi 6 (IPv6)

== Tabel berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat
IP versi 6.

Kriteria Alamat IP versi 4 Alamat IP versi 6


Panjang alamat 32 bit 128 bit
Jumlah total host 232=±4 miliar host 2128
(teoritis)
Menggunakan kelas Ya, kelas A, B, C, D, dan E. Tidak
alamat Belakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah
tidak relevan dengan perkembangan jaringan
Internet yang pesat.
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4 Alamat multicast IPv6,
yaitu FF00:/8
Alamat broadcast Ada Tidak ada
Alamat yang belum 0.0.0.0 ::
ditentukan
Alamat loopback 127.0.0.1 ::1
Alamat IP publik Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Alamat IPv6 unicast
Internet (IANA) global
Alamat IP pribadi Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Alamat IPv6 unicast
Internet site-local (FEC0::/48)
Konfigurasi alamat Ya (APIPA) Alamat IPv6 unicast
otomatis link-local (FE80::/64)
Representasi Dotted decimal format notation Colon hexadecimal
tekstual format notation
Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks Panjang prefiks
Resolusi alamat A Resource Record (Single A) AAAA Resource Record
DNS (Quad A)

Sumber

 InfoKomputer.com
 Wikipedia
Subnet mask
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada
angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID,
menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah
address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network
identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang
didefinisikan, adalah sebagai berikut:

 Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
 Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.

Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah
subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu
subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas)
ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet
atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Daftar isi
 1 Representasi Subnet Mask
o 1.1 Desimal Bertitik
o 1.2 Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask
o 1.3 Menentukan alamat Network Identifier
 2 Tabel Pembuatan subnet
o 2.1 Subnetting Alamat IP kelas A
o 2.2 Subnetting Alamat IP kelas B
o 2.3 Subnetting Alamat IP kelas C
 3 Variable-length Subnetting

Representasi Subnet Mask


Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, yakni:

 Notasi Desimal Bertitik


 Notasi Panjang Prefiks Jaringan

Desimal Bertitik

Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal
notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier
dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik.
Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask
bukanlah sebuah alamat IP.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam
jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Tabel di bawah ini
menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik.
Formatnya adalah:

<alamat IP www.xxx.yyy.zzz>, <subnet mask www.xxx.yyy.zzz>


Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask (desimal)
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0

Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasi oleh administrator
jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau supernetting). Sebagai
contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari kelas B yang telah
dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang
digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk menampilkan network identifier
yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya
(255.255.255.0) yang dapat digunakan untuk mendefinisikan custom network identifier.
Network identifier yang telah di-subnet-kan tersebut serta subnet mask yang digunakannya
selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan notasi sebagai berikut:

138.96.58.0, 255.255.255.0

Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask

Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang berdekatan
dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan
sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai
sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di
dalam tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless
Inter-Domain Routing (CIDR) yang didefinisikan di dalam RFC 1519. Formatnya adalah
sebagai berikut:

/<jumlah bit yang digunakan sebagai network identifier>


Kelas Subnet mask Prefix
Subnet mask (biner)
alamat (desimal) Length
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0 /8
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 /16
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 /24

Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask
255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16.

Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network
identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus
menggunakan network identifier yang sama yang didefinisikan oleh subnet mask yang sama
pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi 138.23.0.0/24, dan
kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang sama. Network identifier
138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga
138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP
yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254.

Menentukan alamat Network Identifier

Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah
subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi matematika,
yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (AND comparison). Di dalam
sebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai true hanya
ketika dua item tersebut bernilai true; dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan
mengaplikasikan prinsip ini ke dalam bit-bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang
diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu di antara nilai yang
diperbandingkan bernilai 0.

Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan menggunakan 32-
bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal dengan operasi bitwise logical
AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang
disebut dengan network identifier.

Contoh:

Alamat IP 10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)


Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)
------------------------------------------------------------------
Network ID 10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)

Tabel Pembuatan subnet


Subnetting Alamat IP kelas A

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network
identifier kelas A.

Subnet mask
Jumlah subnet
Jumlah subnet bit (notasi desimal bertitik/ Jumlah host tiap subnet
(segmen jaringan)
notasi panjang prefiks)
1-2 1 255.128.0.0 atau /9 8388606
3-4 2 255.192.0.0 atau /10 4194302
5-8 3 255.224.0.0 atau /11 2097150
9-16 4 255.240.0.0 atau /12 1048574
17-32 5 255.248.0.0 atau /13 524286
33-64 6 255.252.0.0 atau /14 262142
65-128 7 255.254.0.0 atau /15 131070
129-256 8 255.255.0.0 atau /16 65534
257-512 9 255.255.128.0 atau /17 32766
513-1024 10 255.255.192.0 atau /18 16382
1025-2048 11 255.255.224.0 atau /19 8190
2049-4096 12 255.255.240.0 atau /20 4094
4097-8192 13 255.255.248.0 atau /21 2046
8193-16384 14 255.255.252.0 atau /22 1022
16385-32768 15 255.255.254.0 atau /23 510
32769-65536 16 255.255.255.0 atau /24 254
65537-131072 17 255.255.255.128 atau /25 126
131073-262144 18 255.255.255.192 atau /26 62
262145-524288 19 255.255.255.224 atau /27 30
524289-1048576 20 255.255.255.240 atau /28 14
1048577-2097152 21 255.255.255.248 atau /29 6
2097153-4194304 22 255.255.255.252 atau /30 2

Subnetting Alamat IP kelas B

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network
identifier kelas B.

Subnet mask
Jumlah subnet/
Jumlah subnet bit (notasi desimal bertitik/ Jumlah host tiap subnet
segmen jaringan
notasi panjang prefiks)
1-2 1 255.255.128.0 atau /17 32766
3-4 2 255.255.192.0 atau /18 16382
5-8 3 255.255.224.0 atau /19 8190
9-16 4 255.255.240.0 atau /20 4094
17-32 5 255.255.248.0 atau /21 2046
33-64 6 255.255.252.0 atau /22 1022
65-128 7 255.255.254.0 atau /23 510
129-256 8 255.255.255.0 atau /24 254
257-512 9 255.255.255.128 atau /25 126
513-1024 10 255.255.255.192 atau /26 62
1025-2048 11 255.255.255.224 atau /27 30
2049-4096 12 255.255.255.240 atau /28 14
4097-8192 13 255.255.255.248 atau /29 6
8193-16384 14 255.255.255.252 atau /30 2
Subnetting Alamat IP kelas C

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network
identifier kelas C.

Jumlah Subnet
Jumlah
subnet mas1265132185131813k
Jumlah subnet bit host tiap
(segmen (notasi desimal bertitik/
subnet
jaringan) notasi panjang prefiks)
0-1 0 255.255.255.0 atau /24 254
1-2 1 255.255.255.128 atau /25 126
3-4 2 255.255.255.192 atau /26 62
5-8 3 255.255.255.224 atau /27 30
9-16 4 255.255.255.240 atau /28 14
17-32 5 255.255.255.248 atau /29 6
Artikel bertopik jaringan komputer ini
adalah sebuah rintisan. Anda dapat
membantu Wikipedia dengan
mengembangkannya.

Variable-length Subnetting
Bahasan di atas merupakan sebuah contoh dari subnetting yang memiliki panjang tetap (fixed
length subnetting), yang akan menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang
sama. Meskipun demikian, dalam kenyataannya segmen jaringan tidaklah seperti itu.
Beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih banyak alamat IP dibandingkan lainnya, dan
beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih sedikit alamat IP.

Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang
sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen-segmen jaringan tersebut
memiliki alamat-alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat.
Karena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan segmen
jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan penggunaan
ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk
beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network identifier yang
sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variable-length subnetting. Subjaringan-
subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask yang disebut sebagai
Variable-length Subnet Mask (VLSM).

Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnet-subnet
tersebut berurutan (kontigu subnet yang berada dalam network identifier yang sama yang
dapat saling berhubungan satu sama lainnya), rute yang ditujukan ke subnet-subnet tersebut
dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli.

Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet yang
dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan dengan
subnet lainnya, meski berada dalam network identifer asli yang sama. Kehati-hatian tersebut
melibatkan analisis yang lebih terhadap segmen-segmen jaringan yang akan menentukan
berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah host dalam setiap
segmennya.

Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara


rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan kembali.
Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting
pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.

Tentu saja, teknik ini pun membutuhkan protokol routing baru. Protokol-protokol routing
yang mendukung variable-length subnetting adalah Routing Information Protocol (RIP) versi
2 (RIPv2), Open Shortest Path First (OSPF), dan Border Gateway Protocol (BGP versi 4
(BGPv4). Protokol RIP versi 1 yang lama, tidak mendukungya, sehingga jika ada sebuah
router yang hanya mendukung protokol tersebut, maka router tersebut tidak dapat melakukan
routing terhadap subnet yang dibagi dengan menggunakan teknik variable-length subnet
mask.

33-64 6 255.255.255.252 atau /30 2


Kategori:

 Arsitektur Internet
 Pengalamatan jaringan

Sumber

 Wikipedia
Gateway
Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan
komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi
yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan
komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang
utama.

Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula
pemula menyamakan "gateway" dengan "router" yang sebetulnya tidak benar.

Kadangkala, kata "gateway" digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang


menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini
muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya
terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.

Gateway Jaringan Komputer


GATEWAY….
Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan
komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi
yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan
komputer lain yang protokolnya berbeda.

Istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani dua aplikasi
atau jaringan yang tidak kompatibel, sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang
berbeda-beda. Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email, sehingga
pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.
Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama. Dalam pengertian teknis, istilah ini
mengacu pada pengaturan hardware maupun software yang menerjemahkan antara dua
protokol yang berbeda. Pengertian yang lebih umum untuk istilah ini adalah sebuah
mekanisme yang menyediakan akses ke sebuah sistem lain yang tehubung dalam sebuah
network. Host yang digunakan untuk mengalihkan lalu lintas jaringan dari satu jaringan ke
jaringan lain, juga digunakan untuk melewatkan lalu lintas jaringan dari satu protokol ke
protokol lain. Dipergunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan komputer yang
arsitekturnya sama sekali berbeda. Jadi gateway lebih kompleks daripada bridge. Gateway
dapat diaplikasikan antara lain untuk menghubungkan IBM SNA dengan digital DNA, LAN
(Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network). Salah satu fungsi poko gateway
adalah melakukan protocol converting, agar dua arsitektur jaringan komputer yang berbeda
dapat berkomunikasi.

Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula
pemula menyamakan ―gateway‖ dengan ―router‖ yang sebetulnya tidak benar.
Kadangkala, kata ―gateway‖ digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang
menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini
muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya
terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.

Gateway juga bisa diartikan sebagai komputer yang memiliki minimal 2 buah network
interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa
ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus
dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing
daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga
biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di
produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network
Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan
menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon
tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.

Karena gateway/router mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di dalamnya bisa
dipasangi mekanisme pembatasan atau pengamanan (filtering) paket-paket data. Mekanisme
ini disebut Firewall.

Fungsi Gateway
Fungsi Gateway

Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan
komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi
yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan
komputer lain yang protokolnya berbeda.

Istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani dua aplikasi
atau jaringan yang tidak kompatibel, sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang
berbeda-beda. Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email, sehingga
pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.
Host yang digunakan untuk mengalihkan lalu lintas jaringan dari satu jaringan ke jaringan
lain, juga digunakan untuk melewatkan lalu lintas jaringan dari satu protokol ke protokol lain.
Dipergunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan komputer yang arsitekturnya sama
sekali berbeda. Jadi gateway lebih kompleks daripada bridge.

Gateway dapat diaplikasikan antara lain untuk menghubungkan IBM SNA dengan digital
DNA, LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network). Salah satu fungsi
poko gateway adalah melakukan protocol converting, agar dua arsitektur jaringan komputer
yang berbeda dapat berkomunikasi.

Gateway juga bisa diartikan sebagai komputer yang memiliki minimal 2 buah network
interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa
ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus
dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing
daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga
biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di
produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network
Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan
menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon
tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.

Cara Setting IP Address Dalam Komputer Jaringan Gateway

CaraSetting Mikrotik RouterOS PPPoE Client Sebagai Gateway Telkom Speedy.


Dengan jaringan komputer yang baik tentu jaringan internet pasti lebih kenceng.
Setup modem adsl anda sebagai bridge protocol mode.
Settingnya dapat anda temukan dari manual masing-masing modem Biasanya setting bridging
protocol pada beberapa modem, ada pada menu Advance setup > WAN.
Kemudian lakukan save/reboot.
Selesai setting modem sebagai bridging (password dan user ID tidak tersimpan dimodem).
Bagi yang ingin mengganti IP address default modem bisa di konfigurasi terlebih dahulu
melalui PC client.
Caranya : Masuk ke ke modem melalui browser dan masuk ke menu (biasanya) Advance
Setup > LAN IP Address Contoh 192.168.1.1 lakukan save/reboot. (sekarang IP modemnya
adalah 192.168.1.1) Kemudian lakukan pengubahan IP juga pada komputer client (tempat
anda melakukan setup modem) menjadi (misalnya) 192.168.1.2 selesai.
Buka browser dan coba ketik IP modem (192.168.1.1 ). Berhasil?
Kita lanjut ke CPU Mikrotik RouterOS nya. Tentukan IP Address masing-masing LAN card
anda.
(dibutuhkan minimal 2 LAN Card pada komputer yang akan dipasangi mikrotik) Card LAN
yang akan ke modem 192.168.1.2 (PUBLIK) Card LAN yang akan dimasukkan ke
hub/switch untuk jaringan lokal 192.168.10.254 (LAN).
Semua perintah yang kita ketikkan disini berbasis text (text mode) dan dilakukan di mesin
mikrotiknya Agar tidak bingung, Lakukan perintah untuk memberi nama masing2 Card
Ethernet tadi. Memberi nama pada masing2 Card Jaringan
>interface ethernet set ether1 name=PUBLIK
>interface ethernet set ether2 name=LAN
Setting IP Address untuk masing2 Card Lan tadi
/ip address add address=192.168.1.2/24 interface=PUBLIK
/ip address add address=192.168.10.254/24 interface=LAN
Memasukkan entry PPPoE Client. Perintah ini sudah bisa dilakukan lewat klien dan
menggunakan Winbox/ gui)
/interface pppoe-client add name=pppoe-user-telkom user=telkom password=123@telkom
interface=PUBLIK service-name=Internet disabled=no
(username dan password cuman perumpamaan)
Gateway — Routingnya dan masquerading
/ip route add gateway= 125.167.122.1 (IP Gateway Telkom bukan IP yang static kita) IP
gateway diatas belum tentu sama, lihat terlebih dahulu ip pppoe client anda.
Jika anda belum yakin 100% ip client anda dan gateway nya, lakukan login dan dialing
melalui modem anda terlebih dahulu bukan pada mode bridging seperti diatas.
Pada menu Device Info akan tampil informasi Default Gateway dan IP client pppoe anda.
Selanjutnya Masquerading, untuk penerusan perintah dari routing yang diteruskan ke NAT
Firewall mikrotik untuk proses routing ke semua client yang terkoneksi
/ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=internet Setting DNS
dengan perintah di terminal winbox.
/ip dns set primary-dns=202.134.1.10
/ip dns set primary-dns=203.130.206.250
/ip dns allow-remote-request=yes Selesai..
tahap routing sudah terlaksanakan. Coba lakukan ping ke mikrotik dan gateway nya.
Jika anda ingin sharing ke komputer client jangan lupa masukkan ip gateway pada settingan
Network Connection (windows) sesuai dengan IP LAN (192.168.10.254) pada mikrotik anda.
Banyak sekali settingan mikrotik yang dapat anda pelajari dari berbagai sumber.
Jika terkesan terlalu rumit dengan sistem pengetikan anda bisa melakukannya dengan winbox
mode, setiap tutorial yang anda butuhkan pun dapat anda copy dan paste ke winbox nya
mikrotik.
Setting Web Proxy Transparant /ip web-proxy set enabled=yes port=8080
hostname=dipanegara.
proxy transpa rent-proxy=yes
/ip firewall nat add in-interface=lokal dst-port=80 protocol=tcp action=redirect to-ports=8080
chain=dstnat dst-address=!192.168.10.254/24 (portnyas bisa kita tentukan sendiri misalnya
3128 dll)
Jangan lupa untuk menset IP gateway client anda ke 192.168.10.254 agar terkoneksi ke
server mikrotik
Demikian tutorial singkat jaringan komputer mikrotik sebagai gateway koneksi ke speedy
dgn metode Bridging.
JIka terjadi masalah, biasanya ada pada setting gateway, untuk itu bisa dicoba menambahkan
perintah pada :
/interface pppoe-client add name=pppoe-user-telkom user=telkom
password=123@telkom.net interface=public service-name=internet disabled=no add-default-
route=yes
sumber: wahyuheri.wordpress.com
Dengan cara setting jaringan komputer gateway speedy diatas bisa mempercepat kecepatan
download kita
Cara setting DNS Server dalam komputer jaringan
Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan
komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi
yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan
komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang
utama.

Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula
pemula menyamakan ―gateway‖ dengan ―router‖ yang sebetulnya tidak benar.

Kadangkala, kata ―gateway‖ digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang


menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini
muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya
terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

MENGGUNAKAN GATEWAY PADA JARINGAN KOMPUTER

A. KEUNTUNGAN

1. Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersamasama. Misal
seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan
kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya.
Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.
2. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi
dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan
atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah
satu mesin rusak, maka salinan dimesin yang lain bisa digunakan.
3. Menghemat uang, Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik
dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki
kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga
mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio
harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun
sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.
4. Hardware sharing, Bagi pakai hardware secara bersama-sama. Dengan adanyafasilitas
jaringan kemudian menggunakan alat yang bernama printer server. maka sebuah printer
laser berwarna yang mahal sekali harganya dapat dipakai secara bersama-sama oleh 10
orang pegawai. Begitu pula halnya dengan scanner, Plotter, dan alat-alat lainnya.
5. Keamanan dan pengaturan data, komputer dalam sebuah lingkungan bisnis, dengan adanya
jaringan tersebut memungkinkan seorang administrator untuk mengorganisasi data-data
kantor yang paling penting. Dari pada setiap departemen menjadi terpisah-pisah dan data-
datanya tercecer dimana-mana. Data penting tersebut dapat di manage dalam sebuah
server back end untuk kemudian di replikasi atau dibackup sesuai kebijakan perusahaan.
Begitu pula seorang admin akan dapat mengontrol data-data penting tersebut agar dapat
diakses atau di edit oleh orang-orang yang berhak saja.
6. Ke-stabilan dan Peningkatan performa komputasi, Dalam kondisi tertentu, sebuah jaringan
dapat digunakan untuk meningkatkan performa keseluruhan dari aplikasi bisnis, dengan cara
penugasan komputasi yang di distribusikan kepada beberapa komputer yang ada dalam
jaringan.

B. KERUGIAN

1. Biaya yang tinggi kemudian semakin tinggi lagi. pembangunan jaringan meliputi berbagai
aspek: pembelian hardware, software, biaya untuk konsultasi perencanaan jaringan,
kemudian biaya untuk jasa pembangunan jaringan itu sendiri. Infestasi yang tinggi ini
tentunya untuk perusahaan yang besar dengan kebutuhan akan jaringan yang tinggi.
Sedangkan untuk pengguna rumahan biaya ini relatif kecil dan dapat ditekan. Tetapi dari
awal juga network harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya overhead yang
semakin membengkak karena misi untuk pemenuhan kebutuhan akan jaringan komputer ini.
2. Manajemen Perangkat keras Dan Administrasi sistem : Di suatu organisasi perusahaan yang
telah memiliki sistem, administrasi ini dirasakan merupakan hal yang kecil, paling tidak
apabila dibandingkan dengan besarnya biaya pekerjaan dan biaya yang dikeluarkan pada
tahap implementasi. Akan tetapi hal ini merupakan tahapan yang paling penting. Karena
Kesalahan pada point ini dapat mengakibatkan peninjauan ulang bahkan konstruksi ulang
jaringan. Manajemen pemeliharaan ini bersifat berkelanjutan dan memerlukan seorang IT
profesional, yang telah mengerti benar akan tugasnya. Atau paling tidak telah mengikuti
training dan pelatihan jaringan yang bersifat khusus untuk kebutuhan kantornya.
3. Sharing file yang tidak diinginkan : With the good comes the bad, ini selalu merupakan hal
yang umum berlaku (ambigu), kemudahan sharing file dalam jaringan yang ditujukan untuk
dipakai oleh orang-orang tertentu, seringkali mengakibatkan bocornya sharing folder dan
dapat dibaca pula oleh orang lain yang tidak berhak. Hal ini akan selalu terjadi apabila tidak
diatur oleh administrator jaringan.
4. Aplikasi virus dan metode hacking : hal-hal ini selalu menjadi momok yang menakutkan bagi
semua orang, mengakibatkan network down dan berhentinya pekerjaan. Permasalahan ini
bersifat klasik karena system yang direncanakan secara tidak baik. Masalah ini akan
dijelaskan lebih lanjut dalam bab keamanan jaringan.
DNS (Domain Name System)

Pengertian DNS
(Domain Name System ; DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang
nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed
database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat
IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange
server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google
Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web menjadi
alamat internet.

DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras
komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti
pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk
menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal
(URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah
DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan
www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP
124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).

Sejarah DNS
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS.TXT dari SRI
(sekarang SIR International) yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya.
Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru
dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1
komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi.

Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan
sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan
unlimited database size, dan performace yang baik.

Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan
883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi
DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah
memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

Keungulan DNS
1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP
address sebuah computer cukup host name (nama Komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah computer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet
maupun di Intranet.
Kekurangan DNS
1. DNS tidak mudah untuk di implementasikan.
2. Tidak konsisten.
3. Tidak bisa membuat banyak nama domain.

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan
Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara
umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain,
akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk
mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang
digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.

FUNGSI DNS
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan) Client
DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers Resolvers atau
client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries Name server akan memproses
dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan
mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan Proses
tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara
memetakan nama komputer (host) ke IP address.

Struktur DNS
1. Root-Level Domains

Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang
disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di
ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (―.‖).

2. (Top Level Internet Domain, TLD)

merupakan rujukan kepada huruf-huruf terakhir setelah tanda titik dalam sebuah nama
domain. TLD dibagi menjadi 2, yaitu:

generic Top Level Domain (gTLD)

Dipergunakan oleh macam-macam organisasi, sebagai contoh, .com untuk organisasi


komersial, .org untuk organisasi nonkomersial, edu untuk lembaga pendidikan Amerika, dll.
Domain ini terdiri dari 3 huruf atau lebih. Sebagian besar gTLD tersedia untuk dapat
digunakan secara luas, tetapi untuk alasan historis, .mil (militer Amerika Serikat) dan .gov
(Pemerintahan Federal Amerika Serikat) dibatasi dan hanya dapat digunakan oleh kedua
otoritas tersebut. Domain-domain dalam gTLD disubklasifikasikan ke dalam ranah yang
disponsori (sponsored top-level domains (sTLD)), misalnya .aero, .coop dan .museum, dan
ranah yang tidak disponsori (unsponsored top-level domains (uTLD)), misalnya .biz, .info,
.name and .pro.
country code Top Level Domain (ccTLD)

Dipergunakan untuk kode negara atau wilayah dependensi. Terdiri dari 2 huruf, misalnya .jp
untuk Jepang, .id untuk Indonesia, uk untuk Inggris, sg untuk Singapura.

3. Second-Level Domains

dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain
Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan
subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer
(host) seperti client1.training.bujangan.com. Second level di Indonesia antara lain go.id untuk
lembaga pemerintahan Indonesia ; mil.id untuk lembaga militer Indonesia ; sch.id untuk
lembaga pendidikan tingkat sekolah.
Struktur domain .id di bawah secong level domain diantaranya :
.ac : akademik
.co : company
.or : organisasi
.net : network
.go : government
.mil : military
.sch : school
.web : website
.war.net.id : khusus warnet

4. Host Name

Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain
name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com,
dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.

Keberadaan DNS ini bersifat terdistribusi di seluruh dunia. Dengan pendistribusian ini maka
masing-masing organisasi bertanggung jawab atas database yang berisi informasi mengenai
jaringannya sendiri. Misalnya, DNS Server UNM hanya bertanggung jawab atas unm.ac.id.

Bagaimana DNS Bekerja?


Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:

DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu
host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk
resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS. Pada komputer Client, sebuah program
aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah
program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver
menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP
Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server
root server.
Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang
diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada database, name server akan menghubungi server root dan
server lainnya dengan cara sebagai berikut :

Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. neon.cs.virginia.edu pada
web browser, maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS
Server local atau DNS Server Internet Service Provider.
Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP
Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain
neon.cs.virginia.edu. Server edu tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan
memberikan IP Address server virginia.edu.
Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang IP Address
neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban
berupa IP Address server cs.virginia.edu
Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang IP Address
neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab berapa IP
Address domain neon.cs.virginia.edu.
Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain
neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server
cs.virginia.edu.
IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS server
Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk mempercepat
pencarian nama domain yang telah dikenalnya.

Prinsip Kerja DNS


 Resolvers mengirimkan queries ke name server
 Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya. Jika
ditemukan maka akan diberitahukan ke revolvers dan jika tidak maka akan
mengirimkan failure message.
 Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP Addressyang
diberikan name server.
 Resolvers akan menjawab pertanyaan dengan dua cara yaitu : Melihat isi cache nya
sendiri (apabila pertanyaan tersebut pernah ditanyakan dan jawabannya disimpan
dalam cashe miliknya). kemudian Bertanya/query kepada dns server local serta
menginterpretasikan hasilnya.

Komponen DNS
Ada 3 bagian yang mendukung kinerja system DNS:

 DNS resolver, merupakan sebuah program DNS client yang dijalankan pada
komputer user dan menghasilkan DNS request untuk keperluan program aplikasi.
Resolver adalah bagian dari program aplikasi yang berfungsi untuk menjawab
pertanyaan program aplikasi tentang domain.
 Recursive DNS server, yang akan meneruskan pencarian DNS melalui respons
(balasan) query dari resolver, dan mengembalikan jawaban ke resolver.
 Authoritative DNS server, adalah bagian yang menangani jawaban-jawaban keluar ke
query dari recursor, pada tiap-tiap bagian jawaban, atau bagian dari
penunjukan/penyerahan (contohnya, penyerahan ke authoritative DNS server yang
lain).

DNS Server terdiri atas 3 jenis, yaitu:

 Cache, jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya
mencari jawaban dari beberapa dns server dan menyimpan hasil di dalam cache-nya
untuk keperluan mendatang.
 Primary (master), adalah dns server yang memegang daftar lengkap dari sebuah
domain yang dikelolanya. Misalnya server admin.wordpress.com memegang otoritas
penuh atas domain wordpress.com.
 secondary (slave), adalah backup dari primary server, apabila primary server crash
atau untuk mempermudah pendelegasiannya. Secondary server juga memuat daftar
lengkap dari sebuah domain, sama seperti primary (misalnya:
mufari.wordpress.com).

sebuah contoh kasus, misalnya seorang pengguna yang berada dalam jaringan atau network
tertentu, dengan menggunakan browser Internet Explorer atau browser lain mengakses
situs http://nazcules.blogspot.com/

Maka hal yang terjadi adalah:

 Browser pertama sekali akan bertanya kepada resolver di komputer tersebut berapa IP
address dari http://nazcules.blogspot.com/
 Resolvers akan mencari jawaban dengan melihat isi dari cache (mungkin situs
tersebut pernah diakses sebelumnya).
 Apabila situs tersebut pernah diakses sebelumnya, maka informasi mengenai alamat
IP telah ada dalam cache dan resolver akan segera memberitahu jawabannya ke
browser. Namun bila jawabannya belum ada dalam cache, maka resolver akan
mengontak DNS server lokal yang menjadi defaultnya (DNS Server Amikom) dan
memberi jawabannya ke browser, untuk segera menampilkan informasi yang
tersedia.

Dalam kasus yang berbeda, jika name server tidak mengetahui jawabannya (atau name server
tidak outoritative untuk zona tersebut), maka name server lain yang lebih autoritative yaitu
Root DNS. Root DNS pasti mempunyai database yang dimaksud dan memberikannya kepada
DNS server lokal. Root DNS memuat seluruh daftar nama yang ada di dunia, dan Root DNS
server ini tidak hanya terdiri atas satu server saja, melainkan sekitar 13 server yang
diletakkan di seluruh dunia.

Masalah Seputar DNS


Ada beberapa hal yang timbul seputar DNS, diantaranya:

 sistem tabel dapat digunakan untuk jumlah mesin yang tidak terlalu banyak.
 Internet berkembang. Jumlah host bertambah. Tabel bertambah besar dan repot.
 Perebutan nama yang ―favorit‖ seperti :
o nama fungsi : sever, router,
o Nama tokoh idola : seperti tokoh kartun, artis, penguasa, pengarang, science
fiction,
o Nama lokasi : kota, negara, .. .

Penerapan DNS lainnya


Sistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi
beberapa fungsi lainnya: Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-
banding-satu. Banyak nama host yang diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan
pengasuhan maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu komputer untuk malayani
beberapa situs web. Selain itu, sebuah nama host dapat mewakili beberapa alamat IP: ini akan
membantu toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load distribution), juga
membantu suatu situs berpindah dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya secara mudah.
Ada cukup banyak kegunaan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP. Contoh:, agen
pemindahan surat Mail transfer agents(MTA) menggunakan DNS untuk mencari tujuan
pengiriman E-mail untuk alamat tertentu. Domain yang menginformasikan pemetaan
exchange disediakan melalui rekod MX (MX record) yang meningkatkan lapisan tambahan
untuk toleransi kesalahan dan penyebaran beban selain dari fungsi pemetaan nama ke alamat
IP.
Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi menggunakan
keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT. Menyediakan keluwesan untuk
kegagalan komputer, beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain.
Tepatnya, tigabelas server akar (root servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS
maupun sistem operasi memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki,
secara angka, semua kecuali tiga dari server akar tersebut. Namun, dikarenakan banyak
server akar menerapkan anycast, yang memungkinkan beberapa komputer yang berbeda
dapat berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services melalui area
geografis yang luas, banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di luar
Amerika Serikat.

Jenis-jenis catatan DNS


Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai
berikut:

 A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk
IPv4).
 AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP
128-bit (untuk IPv6).
 CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain.
Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti
aslinya.
 [MX record]]' atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke
dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
 PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik
untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain
in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS
(reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan /
penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi
sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya:
referrals.icann.org.
 NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu
daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod
NS.
 SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang
mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
 SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
 Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan
DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.

Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC
memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS
memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known
service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.

Perangkat lunak DNS


Beberapa jenis perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:

 BIND (Berkeley Internet Name Domain)


 djbdns (Daniel J. Bernstein's DNS)
 MaraDNS
 QIP (Lucent Technologies)
 NSD (Name Server Daemon)
 Unbound
 PowerDNS
 Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)
 DJBNS (Daniel J BernstreinÂ’s Domain Name System) merupakan salah satu
software DNS (Domain Name Server) yang digunakan sebagai alternatif pengganti
BIND (Berkeley Internet Name Domain) dimana konsep yang dijalankan berbeda
namun memiliki fungsi yang sama. Data-data yang diperlukan dikumpulkan dengan
melakukan pengujian atau penelitian laboratorium. Data tersebut dianalisis dengan
membandingkan penggunaan BIND dengan DJBDNS. Dimana BIND memiliki
kelemahan dari segi keamanan karena bersifat open source dan tidak bisa
memonitoring aktfitas kegiatan servis DNS yang dilakukan sedangkan pada DJBDNS
tidak bersifat open source dan bisa memonitoring aktifitas kegiatan servis DNS.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa DJBDNS lebih mudah
digunakan dalam pembuatan DNS dan lebih banyak memiliki fasilitas-fasilitas dari
pada BIND, serta dari segi keamanannya juga. Penulis menyarankan agar
menggunakan DJBDNS sebagai tools pendukung dalam pembuatan DNS.
DNS adalah Domain Name Server

DNS adalah Domain Name Server,yaitu server yang digunakan untuk mengetahui IP Address
suatu hostlewat host name-nya. Dalam dunia internet, komputer berkomunikasi satu sama
lain dengan mengenali IP Address-nya. Namun bagi manusia tidak mungkin menghafalkan IP
address tersebut, manusia lebih mudah menghapalkan kata-kata seperti http://nstars.net,
www.google.com, atau http://ultramelta.tk/. Jadi ,DNS berfungsi untuk mengkonversi nama
yang bisa terbaca oleh manusia ke dalam IP address host yang bersangkutan untuk dihubungi.

ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan
tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih
untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber
universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan
fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna
mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat
IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).

Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:


1. DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang
membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
2. Recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan
permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver
3. Authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor,
baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan:
mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)

cara kerja DNS:

Ketika kita merequest suatu alamat, misalnya http://nstars.net dari host kita (124.195.3.23),
maka host kita akan mengontak name server lokal untuk menanyakan dimanakah
http://nstars.netcom berada. Name server ITS (124.195.3.2) akan mencari request tersebutdi
databasen lokal. Karena tidak ada, maka name server akan mengontakroot DNS servernya,
siapa yang memegang domain untuk .com.
Beberapa daftar Top Level Domain (TLD) yang ada sekarang adalah: com, net, org, biz, info,
name, museum, dan tv. Sedangkan Country Code Top Level Domain (ccTLD) adalah: us, uk,
fr, es, de, it, jp, ie, dll.
Root server akan memberitahu IP address dari server DNS dariwww.friendster.com.
Kemudian DNS server lokal akan mengontak server DNSyang mengelola
www.friendster.com. Kemudian DNS server tersebut akanmemberitahu IP address dari
www.friendster.com. baru host nirmaladewimerequest www.friendster.com dengan IP
address tersebut.
Sistem Penamaan Domain
Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) adalah
sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam
bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan:
Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server
transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain.
Menurut browser Google Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama
situs web menjadi alamat internet.

DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras
komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti
pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk
menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal
(URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah
DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan
www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP
124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).

Daftar isi
 1 Sejarah singkat DNS
 2 Teori bekerja DNS
o 2.1 Para Pemain Inti
o 2.2 Pengertian beberapa bagian dari nama domain
o 2.3 Sebuah contoh dari teori rekursif DNS
o 2.4 Pengertian pendaftaran domain dan glue records
 3 DNS dalam praktik
o 3.1 Caching dan masa hidup (caching and time to live)
o 3.2 Waktu propagasi (propagation time)
o 3.3 DNS di dunia nyata
o 3.4 Penerapan DNS lainnya
 4 Jenis-jenis catatan DNS
 5 Nama domain yang diinternasionalkan
 6 Perangkat lunak DNS
 7 Pengguna legal dari domain
o 7.1 Pendaftar (registrant)
o 7.2 Kontak Administratif (Administrative Contact)
o 7.3 Kontak Teknis (Technical Contact)
o 7.4 Kontak Pembayaran (Billing Contact)
o 7.5 Server Nama (Name Servers)
 8 Politik
 9 Lihat pula
 10 Referensi
 11 Pranala luar dan dokumentasi
Sejarah singkat DNS
Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang
lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu,
seluruh komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang
SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini
masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya dengan baik secara baku
maupun melalui cara konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama
host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem
tersebut di atas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat
sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer
tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.

Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan:


sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan
mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.

Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan
883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi
DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah
memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

Teori bekerja DNS


Para Pemain Inti

Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:

 DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang
membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
 recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan
permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;

dan ...

 authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari


recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi
(misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)

Pengertian beberapa bagian dari nama domain

Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label),
dipisahkan dengan titik.

 Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi


(misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki top-level domain org).
 Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari
domain yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif,
bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan
id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada
praktiknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host - lihat
dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level,
dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama
domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktik, beberapa
pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.
 Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama
host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk
informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem
yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org memiliki
nama host "www".

DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki
satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan
informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya.
Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika
mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).

Sebuah contoh dari teori rekursif DNS

Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang
memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke
DNS recursor lokal.

 Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root


nameserver; administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur (dan
melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan
akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut.
 Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut -
misalkan: server dengan alamat IP "198.41.0.4" - pertanyaan "apakah alamat IP dari
www.wikipedia.org?"
 Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: "Saya tidak tahu alamat
IP dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server DNS di 204.74.112.1
memiliki informasi tentang domain org."
 Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1)
pertanyaan yang sama seperti yang diberikan kepada root server. "apa alamat IP dari
www.wikipedia.org?". (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, "saya
tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server
207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org."
 Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang
menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.

Proses ini menggunakan pencarian rekursif (recursion / recursive searching).

Pengertian pendaftaran domain dan glue records

Membaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana caranya DNS server
204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada
awal proses, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root
server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut,
server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang
jarang.

Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum
mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bagian dari proses pendaftaran sebuah
nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan
server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar
wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan
zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server
dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar
domain yang ada, mencari wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung
dengan domain tersebut.

Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal
ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server
nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona
induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record.

DNS dalam praktik


Ketika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), hendak mencari alamat IP dari sebuah nama
domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang disebutkan dalam teori
di atas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia
nyata".

Caching dan masa hidup (caching and time to live)

Karena jumlah permintaan yang besar dari sistem seperti DNS, perancang DNS
menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing
server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien)
menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu
tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan
jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang mendefinisikan
periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada
jawaban yang disimpan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator
mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi
server DNS untuk informasi yang sama.

Waktu propagasi (propagation time)

Satu akibat penting dari arsitektur tersebar dan cache adalah perubahan kepada suatu DNS
terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan
menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host
www.wikipedia.org, kemudian mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk
12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa ada (paling tidak) satu individu yang
menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi
server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode antara pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini
disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode
waktu yang berawal antara saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berakhir sesudah waktu
maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada
pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan
melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini.

DNS di dunia nyata

Di dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan
dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer,
Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan
lain-lain). Ketika user melakukan aktivitas yang meminta pencarian DNS (umumnya, nyaris
semua aktivitas yang menggunakan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke
DNS Resolver yang ada di dalam sistem operasi.

DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki isi pencarian terakhir.
Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan menggunakan
nilai yang ada di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak
memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk
kebanyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan
komputer tersebut biasanya akan menyediakan server DNS: pengguna tersebut akan mendata
alamat server secara manual atau menggunakan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut.
Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem untuk
menggunakan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti
Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server
yang sudah ditentukan. Server nama ini akan mengikuti proses yang disebutkan di Teori
DNS, baik mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan
kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan
hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software
yang meminta pencarian DNS tersebut.

Sebagai bagian akhir dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki
DNS cache mereka sendiri, tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan referensi DNS
resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang
menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa
yang singkat dalam hitungan 1 menit.

Penerapan DNS lainnya

Sistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi
beberapa fungsi lainnya:

 Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-banding-satu. Banyak
nama host yang diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan pengasuhan
maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu komputer untuk malayani
beberapa situs web. Selain itu, sebuah nama host dapat mewakili beberapa alamat IP:
ini akan membantu toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load
distribution), juga membantu suatu situs berpindah dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik
lainnya secara mudah.
 Ada cukup banyak kegunaan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP.
Contoh:, agen pemindahan surat Mail transfer agents(MTA) menggunakan DNS
untuk mencari tujuan pengiriman E-mail untuk alamat tertentu. Domain yang
menginformasikan pemetaan exchange disediakan melalui rekod MX (MX record)
yang meningkatkan lapisan tambahan untuk toleransi kesalahan dan penyebaran
beban selain dari fungsi pemetaan nama ke alamat IP.
 Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi
menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.
 Menyediakan keluwesan untuk kegagalan komputer, beberapa server DNS
memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya, tigabelas server akar (root
servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS maupun sistem operasi
memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki, secara angka,
semua kecuali tiga dari server akar tersebut. Namun, dikarenakan banyak server akar
menerapkan anycast, yang memungkinkan beberapa komputer yang berbeda dapat
berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services melalui area
geografis yang luas, banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di
luar Amerika Serikat.

DNS menggunakan TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS.
Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh
jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data
jawaban melebihi 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer

Jenis-jenis catatan DNS


Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:

 A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit
(untuk IPv4).
 AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP
128-bit (untuk IPv6).
 CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain.
Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti
aslinya.
 [MX record]]' atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke
dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
 PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik
untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain
in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS
(reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan /
penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi
sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya:
referrals.icann.org.
 NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu
daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod
NS.
 SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS
yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
 SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
 Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam
catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC
memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS
memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known
service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.

Nama domain yang diinternasionalkan


Nama domain harus menggunakan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah
beberapa bahasa untuk menggunakan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah
menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke
karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk masalah ini, dan
beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini.

Perangkat lunak DNS


Beberapa jenis perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:

 BIND (Berkeley Internet Name Domain)


 djbdns (Daniel J. Bernstein's DNS)
 MaraDNS
 QIP (Lucent Technologies)
 NSD (Name Server Daemon)
 Unbound
 PowerDNS
 Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)

Utiliti berorientasi DNS termasuk:

 dig (domain information groper)

Pengguna legal dari domain


Pendaftar (registrant)

Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information
Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian besar dari NIC
di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna
legal menggunakan nama domain tersebut. Jadi sejenis perjanjian sewa-menyewa terjadi,
bergantung kepada syarat dan ketentuan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan
penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenal sebagai "pendaftar" (registrants) atau
sebagai "pemegang domain" (domain holders)

ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat
menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan mencari melalui basis data WHOIS
yang disimpan oleh beberpa pendaftar domain.
Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain
memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC
Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID.

Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, menggunakan model pendaftar-


pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang
informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat mencari detail
WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berlaku, dan lain sebagainya) melalui
pendaftar.

Sejak sekitar 2001, kebanyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi
metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan
pendaftar itu saja.

Kontak Administratif (Administrative Contact)

Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama
domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup
(diantaranya):

 keharusan untuk mengikuti syarat dari pendaftar domain dengan tujuan memiliki hak
untuk menggunakan nama domain
 otorisasi untuk melakukan pemutakhiran ke alamat fisik, alamat surel dan nomor
telepon dan lain sebagainya via WHOIS

Kontak Teknis (Technical Contact)

Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banyak
fungsi kontak teknis termasuk:

 memastikan bahwa konfigurasi dari nama domain mengikuti syarat dari pendaftar
domain
 pemutakhiran zona domain
 menyediakan fungsi 24x7 untuk ke server nama (yang membuat nama domain bisa
diakses)

Kontak Pembayaran (Billing Contact)

Tidak perlu dijelaskan, pihak ini adalah yang menerima tagihan dari NIC.

Server Nama (Name Servers)

Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama
domain.

Politik
Banyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk
mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan
monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level
domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names
and Numbers) memelihara industri nama domain.

Lihat pula
 cybersquatting
 dynamic DNS
 DNSSEC
 ICANN
 Root nameserver

Referensi
1. ^ Setting DNS di Windows
2. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pengertian dan Fungsi DHCP
Pengertian dan Fungsi DHCP
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan
nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut
sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP
Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara
manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada
DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke
DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor
IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server
meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut
dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika
tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi
TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai
dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan
kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang
membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya.
Jangka waktu disebut leased period.

* DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat
―menyewakan‖ alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang
memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000
Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
* DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang
memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar
sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional,
Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
server adalh sebuah komputer yang sebagai induk dari semua komputer itu yang
berkumpulan atau yang masuk dalm jaringan…bila server itu mati kita tidak bisa share
dengan orang banyak……..karena server sebgai induk dari semuanya.
*Fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer
yang melakukan request.

DCHP adalah kepanjangan dari Dynamic Configuration Host Protocol. DHCP adalah
protocol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan
pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan local yang tidak menggunakan
DCHP harus memberikan alamat IP kepada semua computer secara manual.

Jika DCHP dipasang di jaringan local, maka semua computer yang tersambung di jaringan
akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dan server DHCP. Selain alamat IP, banyak
parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS
server.

DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet
Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protocol Bootsrapt Protocol
(BOOTP).
Cara Kerja DHCP
Karena DHCP merupakan sebuah protocol yang menggunakan arsitektur client/server maka
dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakti DHCP Server dan DHCP Client.

 DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat
"menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang
memintanya. Beberapa system operasi jaringan seperti Windows NT Server,
Windows 200 Server, Windows 2003 Server atau GNU/Linux memiliki layanan
seperti ini.

 DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP
yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian
besar system operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 200
Profesional, Windows XP, Windows Vista atau GNU/Linux) memiliki perangkat
lunak seperti ini.

Kepanjangan DHCP adalah Dynamic Host Configuration Protocol


 Fungsi DHCP adalah memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang
melakukan request.

fungsi dhcp server dan ftp server

pungsi dhcp server, hari ini saya akan sedikit berbagi kepada para
sahabat walaupun sudah ada yang tau. dan saya ingin berusaha belajar konsisten
memfokuskan diri pada pembahasan jaringan. dan juga blog ini terganggu karena admin akan
menghadapi UN. langsung aja kita bahas
dhcp server kepanjangan dari dynamic host configuration server bertugas untuk memberikan
ip address configuration dns, gateway, dan lain lain
untuk komputer client yang terhubung secara otomatis alamat ini diperoleh dari sebuah pool
yang sudah di tentukan sebelumnya. bersamaan dengan itu, server memberikan semacam
lease kepada setiap pc yang terhubung di dalamnya tersimpan nama pc dan alamat ip. bila
komputer yang sama terhubung atau login ke jaringan alamat ip yang diberikan juga sama
seperti sebelumnya.
masa berlaku lease inibisa di atur dalam jangka waktu tertentu atau sampa max 8 hari. bila pc
tersebut tida login dalam waktuini lease akan segera di hapus dan alamat ip tersebut
digunakan untuk pc lain.
kita bahas FTP server
FTP server adalah singkatan dari file transfer protokol yang berfungsi untuk tukar menukar
file dalam suatu jaringan yang menggunakan tcp/ip bukan udp
ftp server adalah komputer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tukar menukar file.
jika terhubung ke ftp server client dapat mengubah mendownload merename mendelete dan
lainnya.
keamanan FTP server
ftp server sebenarnya tida aman untuk mentransfer file. karena file di kirim tanpa melalui
enkripsi

terlebih dahulu FTP server biasanya menggunakan port 20 dan port 21 dan berjalan
exclusively melalui tcp bukan udp.
biasanya port 21 ada command port dan port 20 adalah data port pada ftp server terdapat dua
mode koneksi yaitu mode passive dan mode aktif
contoh aplikasi FTP server.
proftpd
vsftpd
wuftpd
IIS
contoh aplikasi FTP client
cutFTP, wget
WsFTP
GetRIGHT
AbsoluteFTP
DHCP Server, DHCP Client dan DHCP Relay

DHCP SERVER

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang


secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor
IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.
Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat
konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

DHCP CLIENT

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-
Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database
DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke
DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet
mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat
menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client
tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan
server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat
ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Fungsi DHCP : Seperti yang sudah diterangkan. fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara
otomatis kepada komputer yang melakukan request.
DHCP RELAY

DHCP Relay adalah proxy yang mampu menerima dan mengirim ulang permintaan DHCP ke DHCP server
yang sebenarnya. Pada jaringan besar umumnya terdiri dari banyak segmen (umumnya VLAN) dan ratusan atau
bahkan ribuan komputer. Tentu sulit sekali untuk me-manage IP untuk sekian banyaknya PC itu.

Kelebihan DHCP
1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server
2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk
melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa
dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.

Pengertian DHCP Server dan fungsi DHCP Server

Pengertian DHCP Server


DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol adalah sebuah layanan yang
secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. komputer yang
memberikan nomor IP inilah yang disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang
melakukan request disebut DHCP Client. fungsi DHCP Seperti yang sudah diterangkan. fungsi DHCP
ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang melakukan request.

Description: Pengertian DHCP Server dan fungsi DHCP Server 4,9.5


Sumber

 Internet
 Google, yahoo, bing
 Setting DNS di Windows
 Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Anda mungkin juga menyukai