1
penelitian di laboratorium, percobaan di lapangan, galian-galian percobaan. Data
yang dikumpulkan dalam batuan antara lain berat jenis, porositas, permeabilitas,
elastisitas, gaya tekan dan lain-lain.
Peristilahan material bangunan sering terjadi masalah, oleh karena itu sebagai
konsultan bidang geologi teknik harus memahami istilah-istilah atau batasan-
batasan yang benar menurut bidang teknik sipil. Adapun perbedaan pengertian
dalam bidang geologi dan teknik sipil antara lain tentang tanah dan batuan.
OBYEK Fondasi
mekanika tanah
mekanika batuan
2
Dalam Keteknikan
a. Tanah merupakan kumpulan alamiah butiran mineral yang dapat
dipisahkan dengan mekanika dengan mudah, misal: agitasi air
b. Batuan merupakan kumpulan alamiah butiran mineral yang
dihubungkan dengan tenaga kohesif kuat dan tetap
Peran ahli geologi dan teknik sipil dapat digambarkan sbb:
3
Suatu eksplorasi lapangan minimal haruslah mengikuti prosedur lapangan
berikut :
a. Investigasi awal, dengan menggunakan informasi dan data yang ada.
b. Survey Geologi Lapangan secara mendetail
c. Mengaplikasi survey geologi tersebut sebagai gambaran permukaan suatu
lapangan
d. Boring, Drilling dan Excavation untuk mendapatkan hasil secara detail
pada suatu titik
e. Uji Tanah dan batuan, terutama mengenai sifat mekanisnya.
Penyelidikan Geologi Teknik dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yakni :
1. Penyelidikan Geologi Teknik Lapangan
Penyelidikan Geologi Lapangan (Site Investigation) meliputi :
A. Penyelidikan di permukaan – Survey permukaan sendiri meliputi 2
bagian, yaitu:
Morfologi merupakan survey permukaan yang mempelajari
bentuk permukaan bumi, dimana dibagi menjadi :
Topografi, mempelajari roman muka bumi daratan.
Batimetri, mempelajari roman muka bumi lautan.
Hidrologi merupakan survey permukaan bumi yang mempelajari
tentang aliran air bumi dan juga siklus air.
B. Survey Bawah Permukaan – Survey bawah permukaan merupakan
survey yang meliputi beberapa hal berikut:
Hand Boring
Sondir (DCPT)
Coring
2. Penyelidikan Geologi Teknik Laboratorium
4
1.1 Tahapan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk menentukan seekonomis mungkin dari
sebuah proyek, sehingga dapat meramalkan kondisi geologi bawah
permukaan, berdasarkan data -data geologi permukaan dan disertai laporan
secara umum dan lengkap, luas perihal percobaan di lapangan. Tahapan
penelitian bidang pekerjaan geologi teknik yang umum adalah sebagai
berikut:
1. Studi awal/pendahuluan
a. Interpretasi peta topografi
b. Interpretai peta geologi regional
c. Interpretasi foto udara
2. Pengumpulan data lapangan:
- Pemetaan skala kecil (1 : 2.000); 1 : 10.000) atau disesuaikan dengan
luas rencana bangunan konstruksi
- Peta geologi teknik (mencakup pula kondisi air tanah).
3. Penyelidikan detil:
a. Penyelidikan geofisika membantu penentuan sifat2 fissik
batuan / tanah
b. Pendugaan lapisan bawah permukaan penyebaran
c. Pemboran dan pengambilan contoh batuan/tanah
d. Analisis laboratorium, perhitungan, sintesa
e. Kompilasi dengan rencana pembangunan konstruksi, laporan.
Kualitas hasil penelitian lapangan ditentukan oleh penggunaan alat
secara optimal berbagai teknik penelitian dalam lingkup anggaran biaya yang
tersedia untuk kegiatan penelitian tersebut. Metode penelitian lapangan yang
memberikan informasi data permukaan adalah berupa peta geologi,
geomorfologi, foto udara dan informasi bawah permukaan dari interpretasi
struktur geologi (dip batuan, posisi stratigrafi, umur dll), pengukuran geofisis
maupun pemboran.
1. Peta Geologi, adalah sebuah gambaran dua demensi mengenahi sebuah
daerah dan biasanya dibuat berdasarkan suatu tujuan. Peta geomorfologi
5
dan foto udara dapat memberi informasi tentang selisih ketinggian, pola
sungai, ciri-ciri topografi yang semuanya ini akan memberikan informasi
perihal geologi bawah permukaan. Contoh suatu daerah sembulan
batugamping (sayap antiklin yang terpotong) dikelilingi batuan yang
lebih yang lunak akan nampak sebuah tebing yang curam dan landai yang
berlawanan arah lereng. Sebuah alur erosi sepanjang arah patahan dan
akan membentuk sebuah gawir patahan yang membentuk tangga.
2. Metode Geofisis, adalah perlu untuk mengontrol gambaran 3 demansi
sebuah peta, yang diperoleh berdasarkan perbedaan sifat–sifat fissis dari
berbagai macam batuan. Metoda seismik, didasarkan pada kecepatan
rambat getaran suara yang tergantung dari kerapatan material dan massa.
Metoda ketahanan elektrik adalah pengukuran terhadap hantaran elektrik
terhadap berbagai macam batuan. Metode magnetik adalah berdasarkan
pada sifat-sifat magnetis pada batuan. Metode elektro magnetik,
melakukan pengukuran terhadap hantaran sebuah medan elektro
magnetik yang terinduksi. Metode georadar, melakukan pengukuran
terhadap reflaksi gelombang radio yang terinduksi. Gravimeter, adalah
melakukan pengukuran terhadap variasi dalam medan gaya berat.
Beberapa metode geofisis di permukaan bumi, antara lain :
a. Refraksi seismik
b. Rrefleksi seismik
c. Metode hambatan elektrik
d. Metode magnetik
e. Metode elektro magnetik
1.2 Peta Geologi Teknik
Peta geologi teknik merupakan peta yang menyajikan informasi tentang
data karakteristik dan sifat keteknikan tanah/batuan disuatu daerah/wilayah.
Adapun lingkup pemetaan meliputi : jenis tanah, sifat fisik tanah/batuan, sifat
keteknikan (daya dukung, perosokan dan tanah mengembang), kondisi
keairan dan bahaya lingkungan beraspek geologi.
6
1.3. Analisis Besar Butir Tanah
Sifat-sifat suatu tanah tertentu banyak tergantung kepada ukuran
butirnya. Karena itu pengukuran besarnya butir tanah merupakan suatu
percobaan yang sangat sering dilakukan dalam bidang mekanika tanah.
Besarnya butir juga merupakan dasar untuk klasifikasi atau pemberian nama
pada macam-macam tanah tertentu. Besarnya butir tanah digambarkan dalam
grafik lengkung gradasi atau grafik lengkung pembagian butir. Tanah yang
ukuran butirnya dibagi rata antara yang besar sampai yang kecil dikatakan
bergradasi baik, bilamana terdapat kekurangan atau kelebihan salah satu
ukuran butir tertentu maka tanah itu disebut bergradasi buruk, sedangkan
apabila besar butir hampir sama disebut bergradasi seragam. Penentuan
ukuran butir tanah dilakukan dengan dua cara yaitu untuk ukuran butir yang
kasar dipakai saringan, yaitu tanah dikeringkan dan disaring pada serangkaian
saringan dengan ukuran lubang 3 inci sampai dengan no. 200(200 kawat/inci)
yang hampir sama dengan ukuran pasir hingga lanau, sedangkan untuk
ukuran butir yang lebih kecil dari pasir halus dipakai cara pengendapan, yaitu
tanah dicampur dengan air dan diaduk kemudian dibiarkan berdiri
supayabutir-butir mengendap. Butiran-butiran dalam suatu suspensi akan
menurun dengan kecepatan yang tergantung pada ukurannya.
Kecepatan ini menurut hukum Stokes, adalah sebanding dengan
pangkat dua dari ukuran butirnya.
V = ( D/M)2 dimana :
V = Kecepatan turun butir,
D = Diameter butir,
M = Konstanta
Butir-butir sebesar D akan turun sejarak H dalam jangka waktu t.
Biasanya pengukuran dimulai setelah satu menit dan diteruskan pada jangka
waktu tertentu selama 24 jam. Berat jenis suatu campuran air dan tanah
tergantung konsentrasi butiran yang tergantung di dalamnya. Dengan cara
mengukur berat jenis suspensi berarti dapat menghitung banyaknya tanah
yang ada dalam campuran tersebut.
7
B = G/(G-1) (Rh – 1 )
P = 1000B/W x 100
Dimana :
B = berat tanah/cm3;
G = berat jenis;
Rh = pembacaan hidrometer;
P = prosentase ;
W = Jumlah berat tanah dalam suspensi
3.3. Batas-Batas Atterberg
Batas atterberg adalah batas cair dan batas plastis. Istilah-istilah yang
dipakai untuk pembatasan seperti sketsa dibawah ini:
Basah Kering
8
Skempton(1953) telah menngartikan secara kwantitatif disebut aktivitas
dari lempung adalah perbandingan antara indeks plastis dengan prosen fraksi
lempung berukuran < 2 m dan dikelompokan menjadi 3 kelas yaitiu
Tabel 1.2 Klasifikasikan aktivitas lempung
Aktivitas(A) Klas
0,75 <A<1,25 Sedang
< 0,75 Tidak aktif
> 1,25 Aktif
9
dapat dikurangi dengan cara penggantian kation , yang biasa digunakan
adalah kalsium(Ca) yang terdapat pada batugamping, abu batubara (Ca &
Al), semen dengan cara mencampur dengan lempung.
3.5. Pengambilan Contoh Tanah
Contoh-contoh ini ada dua macam yaitu contoh tidak asli dan contoh
asli. Contoh tidak asli diambil tanpa adanya usaha-usaha yang dilakukan
untuk melindungi struktur asli dari tanah, sedangkan contoh asli harus masih
menunjukkan sifat-sifat asli dari tanah dengan teknik pelaksanan
sebagaimana mestinya dan cara pengamatan yang tepat, maka kerusakan-
kerusakan terhadap contoh bisa diusahakan sekecil mungkin dan segera
dibawa ke laboratorium.Cara pengambilan contoh asli dengan tabung
silinder berdinding tipis dari bahan tembaga/besi di bagian atas disambung
kepala tabung untuk dapat disambung dengan setang bor. Sebelumnya
bersihkan lubang bor sampai dasar. Tabung contoh dimasukkan kedalam
dasar lubang bor, dan kemudian ditekan (Bor mesin) atau dipukul(bor
tangan) kedalam tanah asli yang akan diambil contohnya pada dasar lubang
sampai masuk ± 60 cm, selanjutnya putar dan angkat tabung dengan hati-
hati kemudian tutup dengan parafin.
3.6. Pemboran Inti atau Pemboran Mesin
Maksud dari pemboran inti dalam kepentingan penyelidikan geologi
khususnya geologi teknik adalah untuk mengetahui kondisi bawah tanah,
meliputi dari jenis batuan, sifat fisik, daya dukung (SPT) dan tingkat
permeabilitasnya (K). Untuk jenis tanah dapat diambil contoh tanah tidak
terganggu (US) untuk diketahui sifat mekanika tanahnya. Secara
komprehensip data tersebut dapat digambarkan dalam log bor geologi.
1. Pemboran geologi teknik.
Dasar teori pemboran geologi teknik ada 2 jenis yaitu pemboran mesin
dan bukan mesin. Pemboran mesin adalah semua jenis pemboran yang
menggunakan penggerak dari tenaga mesin. Sistim pemboran mesin ini
batang bor diputar secara mekanis dan putarannya diteruskan ke mata bor
pada dasar lubang bor. Inti batuan yang terpotong akan tertinggal dalam
10
tabung inti dan diangkat kepermukaan untuk dianalisa, diuji dan di simpan
dalam kotak contoh
Secara umum penggunaan pemboran mesin ini adalah metode yang
umum dilakukan dalam penyelidikkan tanah/batuan. Mata bor ada
bermacam-macam penggunaanya tergantung jenis tanah/batuan, alat bor
dan kapasitas pemboran yang dikehendaki.
Dalam teknik pemboran yang benar, seluruh inti bor dapat terambil
dan pengujian setempat juga dapat dilaksanakan. Kegunaannya yaitu:
a. penyelidikan bahan tambang/endapan mineral
b. mengetahui struktur geologi suatu daerah
c. penyelidikan tanah dasar(bangunan sipil)
d. pembuatan sumur eksplorasi & eksploitasi air tanah
e. Pembuatan lubang pengeringan air dalam tambang bawah tanah
f. Pembuatan lubang peledakan batuan
11
DAFTAR PUSTAKA
Sherley, L.H. 1987, Geoteknik dan Mekanika Tanah , Penyelidikan Lapangan &
Laboratorium , Nova, Bandung.
Agung. Sigit. 2010, Buku Pengantar Geologi Teknik. Sekolah Tinggi Teknologi
Nasional – Yogyakarta.
12