Anda di halaman 1dari 2

Komponen Prinsip Kerja Sistem Hydrant

1. Tempat Penyimpanan Air

Pasokan air untuk sistem fire hydrant dapat berasal dari sumber air seperti penyediaan air statis
seperti tangki atau bendungan. Penyimpanan air juga harus mencakup pengisian otomatis ( air
tambahan) yang kemungkinan berkurang akibat penguapan, kebocoran, pengujian periodik, dll.
Kapasitas atau volume pasokan air atau penyimpanan juga harus diperhitungkan sebagai bagian
dari hidrolik analisis.

2. Pipa & Valves

Untuk mengarahkan air dari titik asal (supply) ke tujuan (hydrant valve) memerlukan
serangkaian pipa sebagai pendistribusi dengan ukuran yang telah ditentukan. Dimensi pipa
ditentukan oleh Standard Australia AS2419 dan analisis hidrolik. Control valve umumnya
dikombinasikan dengan pipa untuk mengontrol langsung aliran air.

3. Fire Brigade Booster

Serangkaian alat ini berfungsi menyediakan titik-titik untuk pemadam kebakaran dalam
menyediakan air tambahan untuk sistem fire hydrant jika berada dalam keadaan darurat.
Pemilihan tempat fire brigade booster juga perlu diperhatikan, pastikan lokasi tersebut adalah
lokasi yang mudah diakses dan memberikan perlindungan kepada petugas pemadam kebakaran.

4. Booster Pumpset

Dalam beberapa situasi di mana analisis hidrolik telah menetapkan bahwa pasokan air tidak
cukup untuk kebutuhan bangunan, satu atau lebih Booster Pumpset mungkin diperlukan. Sebuah
Pumpset dapat terdiri dari kombinasi pengapian listrik atau kompresi motor diesel.

berikut ini adalah tata cara penggunaan fire hydrant yang benar, antara lain:

1. Angkatlah selang fire hose sampai mendekat. Atau dengan cara dipanggul. Namun bila
ternyata terlalu berat untuk Anda, maka lemparkan saja selangnya ke tempat mendekati
api.
2. Tempatkan selang supaya tidak terbelit – belit. Karena itu akan mempengaruhi aliran air,
nantinya.
3. Jika ternyata ukuran selangya kurang panjang, maka bisa Anda tambahkan dengan selang
yang lain.
4. Sambungkan bagian pangkal selang dengan bagian hydrant pillar. bila bagian sumber air
berasal dari box hydrant, maka selang tidak perlu disambungkan. Karena, selang bisa
langsung ditarik ke bagian api.
Persiapan untuk Nozzleman

1. Letakkan kaki sedikit merenggang, supaya tumpuannya kuat. Kemudian, persiapkan


nozzlenya dengan sebuah pegangan yang sempurna.
2. Tempatkan salah satu bagian tangan sambil memegang bagian ujung nozzle, sementara
yang lain menjepitkan bagian ketiak supaya tidak mudah goyah.
3. Beri sebuah kode ke pihak operator bila Anda sudah merasa siap.

Persiapan untuk Aliran Air

1. Untuk memberitahukan aliran air dari pembawa nozzle, maka bisa digunakan kode
tangan lurus tepat ke atas.
2. Untuk kode menghentikan aliran airnya, maka silahkan lipat siku tangan dengan cara
berulang kali.

Yang pasti, sebaiknya, jangan membuka bagian kran air atau bagian valve terlalu keras, karena
hal tersebut bisa membuat Anda terkena tekanan atau bisa terpental oleh air yang terlalu cepat
menekan Anda. pembukaan atau penutupan valve yang benar adalah dengan cara perlahan-lahan.

Anda mungkin juga menyukai