Anda di halaman 1dari 17

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian dan Fungsi Fire Sprinkler


Menurut (Rahesa, 2018) Sprinkler kebakaran atau fire sprinkler merupakan
komponen dari sistem sprinkler kebakaran yang berfungsi menyemburkan air
ketika potensi kebakaran telah terdeteksi, dimana potensi kebakaran yang umum
dideteksi adalah kenaikan suhu yang ditentukan telah terlampaui. Pemadaman
kebakaran menggunakan sprinkler merupakan salah satu metode yang selama ini
digunakan dan juga efektif dalam memadamkan api di kapal Roro atau ferry. Fire
sprinkler ini biasanya terdapat pada cabin kapal maupun car deck di kapal Roro.
Sprinkler sendiri dapat diartikan sebagai suatu ukuran dari sebuah molekul.
Sedangkan menurut (Prasetiawan 2018) Sprinkler merupakan titik
pengeluaran saluran air ataupun gas bertekanan yang di pasangi penyumbat (plug)
di bagian ujungnya. Plug akan menahan aliran air atau gas dan akan bekerja
mengeluarkan air atau gas saat suhu disekitarnya mencapai titik leleh
tertentu. Plug juga merupakan sensor peka temperature. Ukuran sprinkler sangat
kecil seperti bulir-bulir hujan.
Prinsip kerja fire sprinkler sangatlah komplek jika diperhatikan dan dilihat
lebih seksama. Untuk menjalankan fire sprinkler system ini, alat ini tidak terlepas
dari tandon air yang menyediakan pasokan air ketika terjadi bencana kebakaran.
Sistem Fire Sprinkler dirancang dengan teliti oleh ahli dengan menyatukan fungsi
alarm peringatan dan tindakan pemadam kebakaran secara otomatis yang akan
membuat anggota crew kapal merasa nyaman.
Sistem ini hanya dapat aktif apabila mendeteksi suhu tinggi tertentu.Sistem
sprinkler otomatis adalah kombinasi dari deteksi panas dan pemadaman, ia
bekerja secara otomatis penuh tanpa bantuan orang atau sistem lain. Sehingga
sistem ini merupakan sistem penanggulangan pemadaman kebakaran yang paling
efektif dibandingkan dengan sistem hidrant dan lainnya.

6
7

2.2. Komponen dan Peralatan Pada Fire Sprinkler


Menurut volume lll BKI 1996 section 12 peralatan pelindung api di atas kapal
untuk menunjang sistem keselamatan (lifesaving appliance) maka harus ada
peralatan yang menunjang sistem tersebut. Oleh karena itu perlu adanya fire
springkler, adapun bagian-bagian fire springkler adalah sebagai berikut:
1. Pipa Pada Sprinkler
Dengan jumlah hasil perhitungan bagi pipa pembagi, maka perhitungan harus
dimulai dari pipa cabang yang terdekat pada katup kendali. Jika pipa cabang atau
kepala springkler tunggal disambung pada pipa pembagi dengan pipa tegak, maka
pipa tegak dianggap sebagai pipa pembagi. Ukuran pipa hanya boleh mengecil
sejalan dengan arah pengaliran air.

Ganbar. 1: Pipa pada Sprinkler


Sumber : Hidayat, 2013, Pipa Sprinkler
2. Kepala Sprinkler
Sifat-sifat aliran kepala sprinkler harus berupa penggunaan sebagai kepala
sprinkler pancaran atas, atau penggunaan sebagai kepala sprinkler pancaran
bawah, atau penggunaan sebagai kepala sprinkler dinding. Gambar Kepala
sprinkler mempunyai 3
komponen utama yaitu :

Gambar. 2: kepala Sprinkler


8

Sumber : Achnad Djunaedi, 2015, kepala Sprinkler


a. Orifice adalah lubang di kepala sprinkler tempat untuk air keluar. Ukuran
lubang bervariasi tergantung pada tipe kepala sprinkler tersebut. Orifice
menentukan koefisien debit (discharge coefficient) dari sprinkler.

Gambar 3: Orifice
Sumber: Irawanto, 1999, OrificE
b. Deflektor
Dengan instalasi standard, maka air yang akan keluar dari kepala
sprinkler akan membentur deflektor untuk membentuk pola pancaran
sprinkler yang seragam berbentuk payung. Desain dari deflektor ini yang
akan menentukan bentuk dan karakteristik pola pancaran air dari kepala
sprinkler.

Gambar. 4: Deflektor
Sumber: Amrie 2017 Deflektor

c. Elemen Sensitif Panas Yang menjadi trigger untuk pengoperasian


sprinkler adalah elemen sensitif panas yang ada di kepala sprinkler.
Elemen sensitif panas ini mempunyai dua tipe yaitu, elemen fusible (atau
elemen solder) dan bohlam kaca (glass bulb). Ketika elemen fusible ini
mencapai suhu desain operasional, maka elemen ini akan meleleh dan
9

membuka jalur air bertekanan untuk keluar melalui orifice yang


kemudian air ini akan menabrak deflektornya dan berpencar ke bawah
dalam bentuk pola pancaran seperti payung dan mengarah ke lokasi
kebakaran tepat di bawahnya. Tipe elemen bohlam kaca (glass bulb)
terdiri dari bohlam kaca yang berisi cairan. Cairan ini mulai
mengembang sehingga tekanan di dalam bohlam kaca meningkat akibat
dari pengaruh panas dari luar.

Gambar. 5: Eleman sensitive panas


Sumber: Achmad Djunaedi, 2017,Elemen sensitif panas

d. tekanan ini akan terus naik hingga bohlam kaca ini pecah yang
kemudian membukan jalur air terbuka.

Gambar. 6: Komponen utama kepala sprinkler


Sumber: Irawanto, 2014, utama kepala Sprinkler
3. Water supply system
10

Setiap sistem sprinkler otomatis harus dilengkapi dengan sekurang-kurangnya


satu jenis water supply system yang bekerja secara otomatis, bertekanan dan
berkapasitas cukup serta dapat diandalkan setiap saat. Air yang digunakan tidak
boleh mengandung serat atau bahan lain yang dapat mengganggu bekerjanya
sprinkler, sambungan pada sistem jaringan kota dapat diterima apabila kapasitas
dan tekanannya mencukupi serta tangki yang diletakkan pada ketinggian tertentu
dan direncanakan dengan baik dapat diterima sebagai sistem penyediaan air. untuk
bahaya kebakaran kapal, penyediaan air harus mampu mengalirkan air dengan
kapasitas 225 liter/menit dan bertekanan 2,2 kg/cm2 ditambah tekanan air yang
ekivalen dengan perbedaan tinggi antara katup kendali dengan sprinkler tertinggi.
Pompa kebakaran harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah
dicapai diatas kapal. Pompa kebakaran tidak boleh digunakan untuk keperluan
lain diluar keperluan kebakaran, untuk bahaya kebakaran bangunan perkantoran
ukuran minimum pipa hisap adalah 65 mm. Pompa harus dijalankan oleh motor
listrik atau motor diesel dan pompa jokey dijalankan oleh motor listrik dimana
kapasitas tangki bahan bakar untuk motor diesel untuk bahaya kebakaran
bangunan perkantoran adalah 3 jam (mengacu pada SNI 03-3989-2000).

Gambar. 7: Water Supply System


Sumber: Manual book kapal 2018, Water Supply System

4. Stop valve
Stop valve biasanya terkunci dalam posisi terbuka dan dicat dengan warna
merah cerah sehingga dapat dengan mudah menemukannya. Stop valve digunakan
11

untuk menghentikan aliran air kota yang masuk ke sistem sprinkler kebakaran jika
kebakaran telah padam. Tempat pemberhentian valve dipasang dengan monitor
katup, yang digunakan untuk memantau apakah stop valve terbuka atau tertutup.

Gambar. 8: Stop valve


Sumber: Dandan Ramdani, 2018, Stop valve
5. Alarm valve
Alarm valve mengontrol aliran air ke dalam sistem sprinkler kebakaran. Ini
adalah salah satu cara katup yang hanya akan terbuka bila tekanan di sisi sprinkler

katup kurang dari tekanan pasokan air (yaitu ketika kepala sprinkler api terbuka).
Ketika kepala sprinkler api terbuka, katup akan terbuka dan air akan mengalir
melalui seluruh sistem sprinkler kebakaran.
Gambar, 9: Alarm valve
Sumber: Maleev,(1998) Alarm valve
12

6. Sprinkler head
Sprinkler head merupakan satu-satunya bagian dari sistem
sprinkler kebakaran yang dapat dilihat setiap hari. Kepala sprinkler pada dasarnya
merupakan katup yang terbuka bila mendeteksi temperatur dengan suhu
tinggi. Sistem sprinkler hanya akan memadamkan api dengan posisi di bawah
atau di sekitar sprinkle head, ini artinya sistem sprinkler tidak dapat memadamkan
api di seluruh gedung kecuali jika seluruh ruangan memasang sistem ini.

Gambar. 10: Sprinkler head


Sumber: Intan Sudibjo, 2014 Sprinkler head

7. Pressure switch
Pressure switch memonitor sistem alarm kebakaran untuk penurunan

tekanan air setelah melewati alarm valve. Hal ini memungkinkan sistem sprinkler
kebakaran untuk mengaktifkan pantauan pada panel alarm kebakaran yang
13

kemudian memberitahu pemadam kebakaran bahwa sistem sprinkler kebakaran


telah aktif.
Gambar. 11: Pressure switch
Sumber: Amrie, 2017, Pressure switchSumber :
8. Flow switch
Flow switch memantau aliran air melalui beberapa bagian yang berbeda
dari pipa dalam sistem sprinkler kebakaran secara otomatis dan menentukan
kapan harus mengaktifkan alarm. Mereka biasanya yang menjadi penyebab
fluktuasi kecil dalam tekanan air sehingga tidak akan memicu alarm.

Gambar 12: Flow Switch


Sumber : Muctha, 2015, Flow Switch
9. Pressure gauge
Pressure gauge, mengukur tekanan dalam sistem sprinkler kebakaran
merupakan hal yang sangat penting karena air tidak akan keluar melalui nozzle
tanpa adanya tekanan. Biasanya ada dua alat pengukur dipasang pada sistem
sprinkler kebakaran salah satu yang menunjukkan tekanan pasokan air dan yang
lain menunjukkan tekanan instalasi.
14

Gambar 13: Pressure gauge


Sumber: Muchta, 2017 Pressure gauge
10. Alarm test valve
Valve ini memungkinkan Anda untuk menguji sistem sprinkler kebakaran
tanpa meng-off kan pengaturan seluruh sistem.

Gambar 14: Alarm test valve


Sumber: Anumaerta, 2018 Alarm valve
11. Pompa Sprinkler
Pomp pada sistem sprinkler terdiri dari Electric Pump, Centrifugal Pump &
Jockey Pump. Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis
Jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa. Jika
tekanan terus menurun maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis
pompa jockey berhenti.Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10
detik, kemudian pompa cadangan Diesel secara otomatis akan bekerja.

Gambar. 15: Pompa sprinkler


15

Sumber. Amrie Muctha, 2018, Pompa Sprinkler

12. Kompresor udara


Kompresor udara yang dipakai pada sistem sprinkler berfungsi untuk
menyuplai udara bertekanan 2,2 kg/cm2 untuk memberikan tekanan udara pada
saat pada sprinkler sudah menyala otomatis.

Gambar. 16: Kompresor udara


Sumber. Amrie Muctha, 2018, kompresor udara

2.3. Jenis Sprinkler


Dalam kenyataanya diatas kapal terdapat beberapa jenis sprinkler yang
digunakan tergantung dengan fungsinya masing-masing, hal ini dikarenakan
kondisi setiap kapal berbeda-beda. Adapun jenis-jenis sprinkler sebagai berikut :
1. Antifreeze Sprinkler System (loop)
Sistem sprinkler pipa basah yang mempunyai sprinkler otomatis dengan
sistem pemipaan yang mempunyai penyelesaian untuk mencegah
pembekuan (antifreeze) dan terhubung dengan suplai air.
16

Gembar. 17: Antifreeze Sprinkler System loop


Sumber: Amrie Muchta, 2018, Antifreeze System loop
2. Circulating Closed–Loop Sprinkler System
Sistem sprinkler pipa basah yang mempunyai anti proteksi kebakaran yang
sudah terhubung ke sistem sprinkler otomatis dalam sistem susunan
yangtersirkulasi (Close loop piping arrangement).

Gambar. 18: Circulating Closed -Loop Sprinkler System


Sumber. Amrie Muchta, 2015, Circulating Closed – Loop Sprinkler System

3. Dry Pipe Sprinkler System (Set)


Sistem sprinkler yang mempunyai sprinkler otomatis yang sudah terhubung
dengan sistem pemipaan yang terdiri dari udara atau gas nitrogen dibawah
tekanan, sprinkler akan terbuka jika tekanan air ke katup terbuka yang
diketahui melalui katup pipa kering lalu air mengalir ke dalam sistem
pemipaan dan keluar dari sprinkler yang terbuka.

Gambar. 19: Dry Pipe Sprinkler System (Set)


Sumber: Rahmad Hidayat, 2013, Dry Pipe Sprinkler System (Set)
17

4. Gridded Sprinkler System


Suatu sistem sprinkler yang mana mempunyai persilangan di pipa utama
yang terhubung ke banyak pipa cabang.

Gambar. 20: Gridded Spinkler System


Sumber : Rahmad Hidayat, 2013, Gridded Sprinkler System

5. Preaction Sprinkler System


Suatu sistem sprinkler yang dikendalikan secara otomatis dengan sistem
pemipaan yang terdiri dari udara yang bertekanan dan tidak bertekanan
dengan tambahan sistem deteksi yang terpasang dalam area yang sama
dengan sprinkler.

Gambar. 21: Preaction Sprinkler System


Sumber : Djoko Soetopo, 2012, Preaction Sprinkler System

6. Wet Pipe Sprinkler System


18

Suatu sistem sprinkler yang dikendalikan secara otomatis dengan sistem


pemipaan yang terdiri dari air yang dihubungkan ke suplai air dan air
dibuang lagi secepat mungkin dari sprinkler yang terbuka akibat panas dari
suatu kebakaran.

Gambar. 22: Wet Pipe Sprinkler System


Sumber :Amrie Muchta, 2016, Wet Pipe Sprinkler System

7. Looped Sprinkler System


Suatu sistem sprinkler yang mana percabangan utama yang banyak secara
bersama-sama untuk ditetapkan lebih dari satu jalur untuk air.

Gambar. 23: Looped Sprinkler System


Sumber: Djoko Soetopo, 2012, Looped Sprinkler System

2.4 Cara Kerja Seprinkler


Prinsip kerja fire sprinkler sangatlah komplek jika diperhatikan dan dilihat
lebih seksama. Fire sprinkler memiliki banyak komponen untuk menjalankan fire
19

sprinkler system ini, fire sprinkler tidak terlepas dari tandon air yang menyediakan
pasokan air ketika terjadi bencana kebakaran. Sehingga dibutuhkan analisa yang
matang untuk pembuatan fire sprinkler ini. Sistem fire springkler di Indonesia
diatur dalam Standard Nasional Indonesia (SNI) 03-3989- 2000 tentang tata cara
perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik untuk pencegahan
bahaya kebakaran pada bangunan gedung. Untuk hal tersebut Bromindo yang
sudah berpengalaman betahun-tahun dalam bidang fire sprinkler siap memberikan
solusi untuk perusahaan anda yang membutuhkan jasa untuk pemasangan fire
sprinkler prinsip kerja fire sprinkler sangat komplek terdiri dari pipa pada
sprinkler, kepala sprinkler, dan sistem penyediakan air. Perencanaan dalam
pemasangan fire sprinkler ini harus di persiapkan dengan matang dan sedetail
mungkin, karena sangat penting untuk memaksimalkan kinerja dari prinsip kerja
fire sprinkler ini. Setiap komponen fire sprinkler mempunyai peran masing-
masing untuk berjalannya sistem fire sprinkler ini.
Prinsip kerja fire sprinkler sangat canggih dan merupakan terobosan yang
mutakhir yang pernah dibuat dalam sejarah umat manusia. Fire sprinkler
merupakan sistem yang digunakan untuk memadamkan kebakaran ketika terjadi
kebakaran di sebuah bangunan. Fire Sprinkler akan menyala secara otomatis
ketika ada api yang akan menyebabkan kebakaran. Sehingga alat ini bisa
dihandalkan ketika suatu gedung atau ruang yang sudah terpasang dengan fire
sprinkler tidak ada orang yang mengetahui sumber api, fire sprinkler dapat
bekerja dengan otomatis untuk memadamkan kebarakan. Apalagi prinsip kerja
fire sprinkler dipadukan dengan alarm smoke detector atau alarm fire detector
tentunya kebakaran akan lebih diminimalisir kerugiannya. Beberapa prinsip kerja
fire sprinkler saat terjadi kebakaran :
1. Fire Sprinkler akan bekerja ketika mendapatkan suhu dari panas api sekitar
68C yang akan terbuka dan air akan keluar pada kepala sprinkler.
2. Clapper pada alarm valve akan terbuka dan menyebabkan seat pada alarm
check valve terbuka, kemudian air akan mengalir ke pipa alarm trim dan
mengaktivasi alarm.
20

Aliran air akan berhenti mengalir ke pressure switch, alarm gong dan juga ke
inkler merupakan salah satu metode yang telah lama digunakan dan dapat
dikatakan bahwa metode ini efektif dalam memadamkan api. Sprinkler sendiri
dapat diartikan sebagai suatu ukuran dari sebuah molekul. Ukuran sprinkler
sangat kecil seperti bulir-bulir hujan. Cara kerja dari alat pemadam kebakaran
jenis ini adalah ketika terjadi kebakaran di ruangan yang telah diinstal dengan
sistem ini maka ruangan yang terbakar otomatis akan
meningkatkan temperatur udara dalam ruangan, tingginya temperatur
menyebabkan potensi menyala pada komponen lain. Temperatur pada sistem telah
diinstal dan akan bekerja otomatis pada temperatur tersebut. Ketika api menyala
pada komponen didekat sistem sprinkler, hal ini menyebakan temperatur yang
tinggi pada sensor yang ada pada sprinkler. Sensor secara otomatis dihubungkan
pada sprinkler dan mengeluarkan air. Air yang keluar dari nozzle berukuran kecil
dengan tekanan yang tinggi sehingga dapat memadamkan api. Prinsip yang
digunakan adalah pendinginan secara acak. Proses yang terjadi secara tiba-tiba,
hal ini dimaksudkan agar sprinkler yang bekerja sesuai dengan kebutuhan.

1. Cara kerja sistem sprinkler Melalui Trigger otomatis


Jenis kepala sprinkler pada mekanisme trigger terdiri dari plug head. Tipe
trigger paling umum adalah glass ampule yang terisi dengan gliserin dalam
bentuk cairan yang akan berekspansi ketika dipanaskan. Tipe trigger lain yang
sering digunakan adalah trigger yang terdiri dari dua baja plates yang
disambungkan dengan solder. Ketika solder meleleh, dua spring arm menjauhkan
atau memisahkan plate sehingga terlepas dari plug.
Cairan yang disesain untuk mengekspansi dan memisahkan tube pada
temperatur tertentu. Temperatur paling umum yang dirancang untuk memisahkan
adalah 68 derajat. Pada ruangan yang berukuran rata-rata, ampule dengan
diameter 5mm dapat memisahkan dalam waktu beberapa menit setelah kontak
dengan sumber panas. Ampule setipis 1 mm dirancang untuk mendapatkan hasil
respon terhadap waktu yang cepat. Plug di lepaskan dengan air bertekanan dan
mem belokan dari tepi sudut. Air akan menyemprot piringan yang berfungsi untuk
21

membelokan dan dirancang untuk mendistribusikan dalam berbagai pola.


Selanjutnya, air akan terus mengalir hingga valve utama berhenti.

2. Cara kerja sistem sprinkler saat Flashover


Asap dan gas beracun meningkat dari konsentrasi nol hingga tinggi akibat
dari sumber kebakaran. Asap dan gas beracun ini dengan cepat akan menyebar
hingga ke langit-langit ruangan dan memanaskan udara dalam ruangan. akibat
panas pada udara dan ruangan yang tertutup menyebabkan gas yang berada diatas
akibat densitas yang rendah turun ke bawah akibat adanya peningkatan temperatur
yang meningkatkan nilai densitas pada gas beracun. Hal ini yang menyebabkan
proses melarikan diri sangat sulit. Dalam beberapa menit, udara akan menjadi
sangat panasdan komponen yang terdapat di dalam ruangan secara spontan akan
mudah terbakar.
Hal ini dikenal dengan sebutan flashover dan biasanya terjadi pada
temperatur 100 dan 1500 derajat. Ketika api membara seperti mesin panas yang
secara steady (kondisi tetap) meningkatkan temperatur udara secara langsung
diatasnya. Udara panas akan naik ke langit-langit ruangan, memanaskan
komponen paling dekat dengan head sprinkler. Sesegera mungkin mekanisme
trigger pada sprinkler dipanaskan hingga temperatur yang diinginakan dan pada
saat tempertaur tersebut, air akan keluar. Pendinginan yang mendadak pada
sumber pemanasan biasanya mencegah head sprinkler lain aktif. Pada umumnya,
satu atau dua head sprinkler mampu mengontrol api.
22

Gambar. 24: Sistem pada sprinkler (MEP) mekanikal electrical plubing


Sumber: Dokumen Kapal Motor Dharma Kecana

Anda mungkin juga menyukai