102016107
F6
Email: christopherb265@gmail.com
Abstrak
Semua manusia pada masa kecilnya pasti pernah mengalami peristiwa terjatuh. Namun tidak
banyak yang sampai menderita patah tulang pada kakinya. Kaki atau yang biasa disebut
ekstremitas inferior dalam dunia kedokteran memiliki 3 regio yaitu regio femuris, regio cruris, dan
regio pedis. Tetapi peristiwa patah tulang kaki bisa sembuh dalam jangka waktu tertentu. Bahkan
pada anak-anak yang metabolismenya lebih cepat daripada orang tua memiliki proses
pembentukan tulang yang lebih cepat daripada orangtua. Terlebih jika diberikan suplemen kalsium
dan vitamin D.
Kata kunci : Ekstremitas inferior, regio, suplemen kalsium, vitamin D.
Abstract
Many people in his childhood have experienced a fall event. However, not much is to suffer a
broken bone in his foot. Walking or commonly called the lower extremities in the medical world
has three regions, namely femuris regions, cruris region, and pedis region. But the events of leg
fractures could be healed within a certain period. Even in children whose metabolism is quicker
than older people have bone formation faster than the parent. Especially if given supplements of
calcium and vitamin D.
Keywords: The lower extremities, regio, calcium supplements, vitamin D.
1
Pendahuluan
Dalam proses pembentukan tulang diperlukan banyak komponen seperti kalsium, vitamin D, zat
besi dan lain-lain. Namun kalsium dan vitamin D bisa dibilang sebagai komponen utama dalam
proses pembentukan tulang. Terutama pada kasus patah tulang pada anak-anak. Namun dengan
mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan
tulang anak-anak, karena dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi lebih juga
sudah cukup untuk membentuk tulang, terlebih proses pertumbuhan tulang pada anak-anak lebih
cepat jika dibandingkan dengan orang tua karena proses metabolisme tubuh akan melambat seiring
bertambahnya usia.1
Otot-otot yang ada di tubuh bagian bawah antara lain: quadriceps, hamstring, gastrocnemius,
tibialis anterior, soleus, dan lain-lain.2 Untuk lebih jelasnya ada pada gambar 1.
2
Anatomi tulang ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan
tulang-tulang phalangs.
1. Pelvis
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. Masing-
masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium terletak di
bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian
inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut
sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan
disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut
2. Femur
Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan dibagian
distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal terdapat prosesus yang
disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di
bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia,
serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa intercondylar.2-
4
(lihat gambar 2)
3
3. Tibia
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di
bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies
untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala
fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah
distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.2-4(lihat gambar
2)
4. Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di
bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk
malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.2-4(lihat gambar 2)
5. Tarsal
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibiadi proksimal dan
dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan
cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang penyanggah berdiri.2-4(lihat gambar 2)
6. Metatarsal
Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan tulang
phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.2-4(lihat
gambar 2)
7. Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3 phalangs di
masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari
4
Gambar 2. Anatomi tulang ekstremitas bawah
5
Histologi tulang
Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri atas materi antarsel berkapur, yaitu matriks
tulang, dan 3 jenis sel seperti: osteosit, yang terdapat di rongga-rongga di dalam matriks; osteoblas,
yang Man sintesis unsur organic matriks, dan osteoklas yang merupakan sel raksasa multinuklear
yang terlibat dalam resorpsi dan remodeling jaringan tulang. Karena metabolit tidak dapat
berdifusi melalui matriks tulang yang telah mengapur, pertukaran zat antara osteosit dan kapiler
darah bergantung pada komunikasi melalui kanalikuli, yang merupakan celah-celah silindris halus,
1. Osteoblas
Osteoblas bertanggung jawab atas sintesis komponen organik matriks tulang (kolagen tipe
I, proteoglikan, dan glikoprotein). Deposisi komponen anorganik dari tulang juga bergantung pada
adanya osteoblas aktif. Osteoblas hanya terdapat pada permukaan tulang, dan letaknya
bersebelahan, mirip epitel selapis. Bila osteoblas aktif menyintesis matriks, osteoblas memiliki
bentuk kuboid sampai silindris dengan sitoplasma basofilik. Bila aktivitas sintesisnya menurun,
sel tersebut menjadi gepeng dan sifat basofilik pada sitoplasmanya akan berkurang. Beberapa
osteoblas secara berangsur dikelilingi oleh matriks yang baru terbentuk dan menjadi osteosit.
Selama proses ini, terbentuk rongga yang disebut lakuna. Lakuna dihuni osteosit beserta juluran-
Selama sintesis matriks berlangsung, osteoblas memiliki struktur ultra sel yang secara aktif
mensintesis protein untuk dikeluarkan. Osteoblas merupkan sel yang terpolarisasi. Komponen
matriks disekresi pada permukaan sel, yang berkontak dengan matriks tulang yang lebih “tua”, dan
menghasilkan lapisan matriks baru (belum berkapur) yang disebut osteoid, diantara lapisan
6
osteoblas dan tulang yang baru dibentuk. Proses ini, yaitu aposisi tulang, dituntaskan dengan
2. Osteosit
Osteosit berasal dari osteoblas, terletak di dalam lakuna yang terletak di antara lamela-
lamela matriks. Hanya ada satu osteosit dalam satu lakuna. Bila dibandingkan dengan osteoblas,
osteosit yang gepeng dan berbentuk kenari tersebut memiliki sedikit retikulum endoplasma kasar
dan kompleks golgi serta kromatin inti yang lebih padat. Sel-sel ini secara aktif terlibat untuk
mempertahankan matriks tulang, dan kematiannya diikuti oleh resorpsi matriks tersebut.
3. Osteoklas
Osteoklas adalah sel motil bercabang yang sangat besar. Bagian badan sel yang melebar
mengandung 5 sampai 50 inti (atau lebih). Pada daerah terjadinya resorpsi tulang, osteoklas
terdapat di dalam lekukan yang terbentuk akibat kerja enzim pada matriks, yang dikenal sebagai
lakuna Howship. Osteoklas berasal dari penggabungan sel-sel sumsung tulang. Pada osteoklas
yang aktif, matriks tulang yang menghadap permukaan terlipat secara tak teratur, seringkali berupa
tonjolan yang terbagi lagi, dan membentuk batas “bergelombang”. Batas bergelombang ini
dikelilingi oleh zona sitoplasma (zona terang) yang tidak mengandung organel, namun kaya akan
filament aktin. Zona ini adalah tempat adhesi osteoklas pada matriks tulang dan menciptakan
Histologi otot
Otot lurik atau otot rangka merupakan otot volunter (bekerja secara sadar). Otot rangka
melekat pada rangka tubuh dan bertanggung jawab untuk pergerakan. Satu serabut panjangnya
berkisar antara 10mm sampai 40mm. Jumlah nukleus banyak dan dapat ditemukan di bawah
7
sarkolema pada bagian perifer sel (bagian tepi sel). Kontraksi otot rangka lebih cepat dan kuat
Lurik yang terdapat pada otot rangka disebabkan oleh struktur protein yang membentuk
otot. Protein ini disebut aktin dan miosin. Nantinya, apabila otot berkontraksi, gambaran lurik akan
menyempit dan ini diperkirakan karena gerakan relatif satu protein terhadap protein yang lainnya.7
Otot lurik dikendalikan oleh otak yang sangat cepat reaksinya terhadap berbagai jenis rangsangan
seperti dingin, panas, angin, arus listrik, dll. Tiap otot mempunyai dua atau lebih tendon yang
melekat di tuang. Tendon yang melekat di tulang yang tidak bergerak disebut tendon origo,
sementara tendon yang melekat di tuang yang akan digerakan disebut tendon insertio.
Kontraksi otot dapat terjadi akibat impuls saraf. Impuls saraf yang sifatnya elektrik,
dihantar ke sel-sel otot secara kimiawi oleh sambungan otot-saraf. Impuls swampai ke sambungan
dilepaskan ke dalam ruang antara saraf dan otot (celah sinaps). Ketika asetikolin yang dilepaskan
menempel pada sel otot, ia akan menyebabkan terjadinya depolarisasi dan aktivitas listrik akan
8
Proses ini kemudiaan diikuti dengan pelepasan ion Ca2+ (kalsium) yang berada diantara sel otot.
Ion kalsium akan masuk ke dalam otot dan kemudian mengangkut troponin dan tropomiosin ke
aktin, sehingga posisi aktin berubah. Impuls listrik yang menyebar akan merangsang kegiatan
protein aktin dan miosin hingga keduanya akan bertempelan membentuk aktomiosin. Aktin dan
miosin yang saling bertemu akan menyebabkan otot memendek dan terjadilah peristiwa kontraksi.
Kejadian ini akan menyebabkan pergeseran filamen (sliding filamen) yang berujung pada peristiwa
kontraksi.8
Pembentukan tulang
Proses pembentukan tulang dibagi menjadi dua yaitu pembentukan tulang yang dimulai
pada saat masih janin dan umumnya akan bertumbuh dan berkembang terus sampai umur 30/ 35
tahun. Pada usia ini disebut modeling tulang karena merupakan masa dimana terbentuknya model
tulang seseorang. Pada usia 30/35 tahun pertumbuhan tulang sudah selesai kemudian dilanjutkan
dengan proses yang disebut remodeling tulang dimana proses pergantian tulang yang sudah tua
Massa tulang yang normal merupakan bentuk keseimbangan antara formasi dan resorbsi
tulang. Keseimbangan ini dilaksanakan oleh osteoblas dan osteoklas pada unit remodeling tulang.
Remodeling dibutuhkan untuk menjaga kekuatan tulang. Remodeling tulang terjadi setelah puncak
massa tulang tercapai sampai selama kita hidup yang konstan melalui proses resorbsi dan formasi
tulang. Sel yang berperan dalam remodeling tulang adalah osteoklas yang berasal dari stem sel
hematopoietik dan osteoblas yang berasal dari stem sel masenkhim sumsum tulang. Resorpsi
Pada keadaan normal jumlah tulang yang dibentuk sebanding dengan tulang yang dirusak,
ini disebut positive coupled sehingga masa tulang yang hilang nol. Bila tulang yang dirusak lebih
9
banyak maka akan terjadi kehilangan masa tulang yang disebut negative coupled, terjadi pada
lansia.
mempertahankan fungsi mekanik dan biologi tulang tersebut,vitamin D yang lebih tepat disebut
hormon, berinteraksi dengan organ ginjal dan gastrointestinal, sehingga terjadi homestatis calsium
dan fosfat. Dengan terjadinya gangguan baik insufisiensi maupun defisiensi vitamin D maka akan
terjadi gangguan remodelling tulang, sehingga terjadi progresivitas kehilangan masssa tulang,
yang akan menjadi ancaman fraktur. Insufisiensi/ defisiensi vitamin D merupakan indikasi untuk
pemberian suplement vitamin D, minimal 400 Iu dalam sehari. Walaupun demikian baik terapi
suplementasi maupun ajuvantivus vitamin D, tidak menjadi pilihan pengobatan tunggal, tetapi
sebaiknya terapi kombinasi dengan preparate obat lain yang mempengaruhi remodelling tulang.
Fungsi kalsium bagi tubuh penting dari mulai bayi hingga orang dewasa. Bagi anak-anak,
kalsium bermanfaat untuk membantu dalam proses pertumbuhan otak, tulang dan gigi. Sedangkan
fungsi kalsium bagi orang dewasa untuk kesehatan tulang agar tidak rapuh. Dilihat dari proses
terbentuknya, kalsium dalam tubuh manusia akan menurun seiring pertambahan usia. Bagi orang
yang berusia 20 tahun, kandungan kalsium dalam tubuh akan berkurang sebanyak 1 persen setiap
tahunnya. Bagi orang yang berusia 20-50 tahun, kalsium dalam tubuh akan berkurang hingga
mencapai 30 persen. Sedangkan untuk orang yang berusia 50- 70 tahun, kalsium akan berkurang
hingga mencapai 70 persen. Peran kalsium bagi kesehatan tulang dan gigi itu sangat penting,
karena jika kebutuhan harian kalsium tubuh tidak tercukup, maka mekanisme tubuh akan
mengambil kalsium yang terdapat pada jaringan keras tubuh seperti tulang dan gigi. Karena
jaringan keras tersebut merupakan cadangan kalsium di dalam tubuh. Apabila kurang asupan gizi
10
kalsium setiap harinya akan menyebabkan berkurangnya kandungan kalsium dalam jaringan keras
yang bisa menyebabkan osteoporosis atau tulang yang keropos. Dengan begitu pentingnya peran
kalsium di dalam tubuh maka perlu memperhatikan jenis makanan yang memiliki kandungan
Kesimpulan
Peristiwa patah tulang kaki bisa sembuh dalam jangka waktu tertentu. Bahkan pada anak-anak
yang metabolismenya lebih cepat daripada orang tua memiliki proses pembentukan tulang yang
lebih cepat daripada orangtua. Terlebih jika diberikan suplemen kalsium dan vitamin D.
Daftar Pustaka
11
12