Anda di halaman 1dari 7

Kegunaan Stem Cell pada Manusia

Rizqi Putra Pratama


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara no.6 Jakarta 11510.
Telepon : 021-5694 2061; Fax : 021-563 1731.
Email: rizqiputrapratama26@gmail.com

Abstrak
Stem cell atau yang biasa disebut dengan sel punca adalah sel yang belum
terdeferensiasi, sehingga dapat menjadi sel apapun dalam tubuh kita. Sel punca juga
bermanfaat untuk pengobatan berbagai macam penyakit dan juga kerusakan pada sel
tubuh, selain itu sel punca juga dapat digunakan untuk melawan penuaan pada kulit
wajah. Tetapi tidak semua pihah tidak setuju dengan adanya pengaplikasian sel punca
ini karena pada sel punca ini terdapat kontroversi dari berbagi pihak yang
mempertimbangkan soal etika contohnya pada sel punca embrionik. Pada hal ini akan
dibahas lebih dalam tentang stem cell pada pasien yang terkena luka bakar.

Kata kunci: sel punca, pengobatan, luka bakar

Abstract
Stem cells or so-called stem cells are cells that have not differentiated, so that it can
become any cell in our body. Stem cells are also useful for the treatment of various
diseases and also damage to body cells, in addition to the stem cells can also be used
to fight aging on the skin. But not all pihah not agree with the application of stem
cells is because the stem cells are controversial from sharing parties consider the
matter of ethics for instance on embryonic stem cells. In that case this will be
discussed more deeply about stem cells in patients affected by burns.

Keywords: stem cell, treatment, burns

1
Pendahuluan
Stem cell atau sel punca adalah sel yang bisa beraplikasi sendiri menjadi sel
sejenis atau berdeferensiasi menjadi sel yang berbeda. Oleh karena itu, sel punca
sangat berpotensi dipakai untuk meregenerasi sel-sel yang sudah rusak. Sel punca
memiliki 2 sifat yaitu diferensiasi dan self-regenerate/self-renew.1
Beberapa penyakit yang memiliki potensi untuk dilakukan terapi stem cell
yaitu misalnya terkait dengan darah seperti penyakit leukemia dan anemia. Selain itu
penyakit yang berhubungan dengan saraf seperti parkinson, stroke, dan alzheimer.
Stem cell memang memiliki karakteristik istimewa sehingga bisa digunakan sebagai
solusi penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Stem cell yang mempunyai sifat dapat
membelah dan memperbaharui diri sendiri dan dapat berkembang menjadi berbagai
tipe sel dewasa. Stem cell secara revolusiner bisa memperbaiki kerusakan pada bagian
tubuh dengan menggunakan sel sehat baru.
Contoh pada kasus yang saya dapat yaitu stem cell pada kulit dapat
menciptakan lebih banyak stem cell kulit atau mereka dapat membuat kulit
terdiferensiasi yang memiliki tugas spesifik seperti membuat pigmen melanin.
Mengingat pentingnya sel punca dalam segi pengobatan, maka alangkah baiknya jika
sel ini tetap dapat dikembangkan secara maksimal dengan batas yang semestinya dan
diterapkan untuk hal-hal yang baik yang misalnya yaitu untuk pengobatan.

Stem cell
Stem cell atau yang disebut juga sel punca adalah sel yang belum
terspesialisasi dan mempunyai kemampuan untuk berkembang menjadi jenis sel-sel
yang spesifik yang membentuk jaringan tubuh. Sel punca sangat berpotensi dipakai
untuk meregenerasi sel-sel yang sudah rusak. Sel punca memiliki 2 sifat yaitu
diferensiasi dan self-regenerate/self-renew. Diferensiasi adalah kemampuan untuk
berdiferensiasi menjadi sel lain. Dalam hal ini sel induk mampu berkembang menjadi
berbagi jenis sel yang khas (spesifik), misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot
rangka, sel pankreas, dan lain-lain. Self-regenerate/self-renew adalah kemampuan
untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri. Dalam hal ini sel induk
dapat membuat salinan sel yang sama persis dengan dirinya dengan cara pembelahan
sel.2

2
Proses regenerasi stem sel yaitu transplantasi dengan cara menggunakan
sel induk tubuh sendiri, dapat dikatakan sel induk itu dapat ditanamkan ke berbagai
organ tubuh yang sakit, untuk mencapai keefektifan pengobatan penyakit kronis.
Teknologi stem sel termasuk teknologi regeneratif kedokteran yang paling bernilai
adalah dengan cara pemisahan atau pengkloningan, pemeliharaan dan diferensiasi
induksi di luar tubuh dapat menciptakan jaringan, sel, organ yang baru, muda, dan
normal.3

Jenis-jenis stem cell


Berdasarkan pada kemampuannya untuk berdifferensiasi sel punca
dikelompokkan menjadi lima tingkat kemampuan yaitu totipotent, pluripotent,
multipotent, oligopotent, dan unipotent.4
Totipoten yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi semua jenis sel.
Yang termasuk dalam sel punca totipoten adalah zigot dan morula. Sel-sel ini
merupakan sel embrionik awal yang mempunyai kemampuan untuk membentuk
berbagai jenis sel termasuk sel-sel yang menyusun plasenta dan tali pusat. Karenanya
sel punca kelompok ini mempunyai kemampuan untuk membentuk satu individu yang
utuh. Pluripoten yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi 3 lapisan
germinal (ektoderm, mesoderm, dan entoderm) tetapi tidak dapat menjadi jaringan
ekstraembrionik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk sel punca pluripoten
adalah sel punca embrionik (embryonic stem cells).1,4
Multipoten yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai jenis
sel misalnya sel punca hemopoetik (hemopoetic stem cells) yang terdapat pada
sumsum tulang yang mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai
jenis sel yang terdapat di dalam darah seperti eritrosit, lekosit dan trombosit. Contoh
lainnya adalah sel punca saraf (neural stem cells) yang mempunyai kemampuan
berdifferensiasi menjadi sel saraf dan sel glia. Oligopotent adalah sel punca yang
memiliki kemampuan berdiferensiasi menjadi sedikit jenis sel. Contoh sel punca
mieloid dan sel punca limfoid. Unipotent yaitu sel punca yang hanya dapat
berdifferensiasi menjadi 1 jenis sel. Berbeda dengan non sel punca, sel punca
mempunyai sifat masih dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self-
regenerate/self renew) Contohnya erythroid progenitor cells hanya mampu
berdifferensiasi menjadi sel darah merah.1,4

3
Transplantasi stem cell
Melalui teknologi transplantasi khusus, memasukkannya ke dalam tubuh
untuk menggantikan sel yang rusak maupun yang tidak normal, membawa perubahan
dan harapan kepada penderita penyakit kronis yang susah diobati yang salah satunya
itu penyakit pada luka bakar. Transplantasi sel induk juga dapat berupa, transplantasi
autologus (menggunakan sel induk pasien sendiri, yang dikumpulkan sebelum
pemberian kemoterapi dosis tinggi), transplantasi alogenik (menggunakan sel induk
dari donor yang cocok, baik dengan hubungan keluarga maupun tanpa hubungan
keluarga), Transplantasi singenik (menggunakan sel induk dari saudara yang kembar
identik).5
Jenis-jenis transplantasi sel induk dibagi menjadi, Transplantasi Stem sel dari
sumsum tulang (bone marrow transplantation), Transplantasi Stem sel darah tepi
(peripheral blood stem cell transplantation) Transplantasi sel induk darah tali pusat,
dan gigi susu.
Transplantasi Stem sel dari sumsum tulang (bone marrow transplantation).
Sumsum tulang adalah sumber yang kaya akan sel induk hematopoietik. Transplantasi
sumsum tulang digunakan sebagai bagian dari pengobatan leukemia, limfoma jenis
tertentu, dan anemia aplastik.6
Transplantasi Stem sel darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation).
Seperti halnya sumsum tulang peredaran darah tepi adalah sumber sel induk walaupun
jumlah sel induk yang dikandung tidak sebanyak yang ada pada sumsum tulang. Oleh
karena itu untuk mendapatkan jumlah sel induk yang jumlahnya mencukupi untuk
suatu transplantasi, biasanya pada donor diberikan granulocyte-colony stimulating
factor (G-CSF) untuk menstimulasi sel induk hematopoietik bergerak dari sumsum
tulang ke peredaran darah. Transplantasi ini dilakukan dengan cara yang disebut
aferesis.5
Transplantasi sel induk darah tali pusat. Darah tali pusat mempunyai sejumlah
sel induk yang bermakna dan memiliki keunggulan daripada transplantasi sel induk
dari sumsum tulang ataupun dari darah tepi bagi pasien-pasien tertentu. Transplantasi
sel induk dari darah tali pusat telah mengubah bahan sisa dari proses kelahiran
menjadi sebuah sumber yang dapat menyelamatkan jiwa seseorang. Selain itu
transplantasi sel induk darah tali pusat juga bisa ditransplantasikan pada penderita
Chronic Myelogenous Leukemia.5,6

4
Gigi Susu, saat ini peneliti sedang mempelajari bagaimana stem cell dari gigi
susu dapat digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit dan kondisi termasuk
penyakit diabetes, cedera tulang belakang dan stroke. Gigi susu bagian depan yang
sudah goyah lalu dicabut, kemudian pulpa gigi dari gigi susu ini dikumpulkan lalu
dibekukan dan kemudian disimpan selama 30 tahun atau lebih sampai nanti
dibutuhkan. Ternyata pulpa gigi dapat mengobati penyakit dan hasilnya ekstraksi
menemukan gigi susu bisa menjadi sumber stem cell yang baik.5,6

Teknik dasar pemeriksaan biologi molekuler


Polymerase chain reaction (PCR) adalah teknik yang sangat berguna dalam
membuat salinan DNA. PCR memungkinkan sejumlah kecil sekuens DNA tertentu
disalin jutaan kali untuk diperbanyak sehingga dapat dianalisis. Sebagai contoh, PCR
dapat digunakan untuk menambahkan situs enzim restriksi, atau untuk memutasikan
(mengubah) basa tertentu pada DNA. PCR juga dapat digunakan untuk mendeteksi
keberadaan sekuens DNA tertentu dalam sampel.4
Elektroforesis gel merupakan salah satu teknik utama dalam biologi
molekular. Prinsip dasar teknik ini adalah bahwa DNA, RNA, atau protein dapat
dipisahkan oleh medan listrik. Dalam hal ini, molekul-molekul tersebut dipisahkan
berdasarkan laju perpindahannya oleh gaya gerak listrik di dalam matriks gel. Laju
perpindahan tersebut bergantung pada ukuran molekul bersangkutan. Elektroforesis
gel biasanya dilakukan untuk tujuan analisis, namun dapat pula digunakan sebagai
teknik preparatif untuk memurnikan molekul sebelum digunakan dalam metode-
metode lain seperti spektrometri massa, PCR, kloning, sekuensing DNA, atau
immuno-blotting yang merupakan metode-metode karakterisasi lebih lanjut.4
Transgenik adalah proses pemindahan gen ke organisme hidup sehingga
organisme memiliki sifat dan ciri-ciri baru yang akan diteruskan ke keturunannya.
Transgenik biasanya dilakukan kepada tanaman untuk mendapatkan bibit unggul.
Tumbuhan akan disisipi gen asing dari spesies tumbuhan yang berbeda atau gen dari
bakteri/virus lain. Tumbuhan transgenik biasanya tahan terhadap suhu ekstrem, tidak
cepat membusuk, memiliki warna atau bentuk berbeda, tahan terhadap hama, dan
kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi. Namun, ada juga hewan ternak dan ikan yang
dilakukan proses transgenik. Proses transgenik pada ikan dan hewan ternak adalah
dengan cara memasukkan DNA rekombinan yang telah dikendalikan ke dalam
genom, sehingga efek DNA yang dimasukkan ini dapat diturunkan kepada anaknya.7
5
DNA Fingerprinting adalah teknik untuk mengidentifikasi seseorang
berdasarkan pada profil DNA atau fragmen DNA. Ada dua aspek DNA yang
digunakan DNA fingerprinting, yaitu di dalam satu DNA yang seragam dan variasi
genetik terdapat di antara individu. DNA fingerprinting setiap individu berbeda-beda
sehingga dapat digunakan sebagai bukti forensik pada kasus kecelakaan maupun
kejahatan.7

Kesimpulan
Sel punca adalah sel yang bisa beraplikasi sendiri menjadi sel yang sejenis
atau berdeferensiasi menjadi sel yang berbeda. Sel punca berpotensi untuk mengubah
keadaan penyakit pada manusia dengan cara memperbaiki jaringan atau organ
tertentu. Sel punca ini dapat di ambil dari embrio bayi atau dari sel dewasa, seperti
sumsum tulang, darah tepi, tali pusat bayi. Terapi menggunakan sel punca menjadi
alternatif lain dalam pengobatan suatu penyakit yang mungkin tidak ada obatnya salah
satunya yaitu luka bakar.

6
Daftar pustaka
1. Saputra V, Dasar-dasar stem cell dan potensi apilkasinya dalam ilmu
kedokteran. Cermin Dunia Kedoketran 2006; 153: 21-25
2. Citra Sun Garden. Pengertian stem cell dan manfaatnya dalam pengobatan. 12
Mei 2015. Diunduh dari: http://citrasungarden-
semarang.com/news/44/Pengertian-Stem-Cell-Dan-Manfaatnya-Dalam-
Pengobatan. 24 Desember 2016
3. Stem cell basics. National Institute of Health.
http://stemcells.nih.gov/info/basics/basics1.asp. Diakses pada 2 Maret 2016.
4. Priastini SR. Hartono B. Buku ajar biologi kedokteran sel&molekuler. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana; Desember 2015
5. Media Store. Transplantasi sel punca (stem cell). 2010. Diunduh dari:
http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=3233, 25 desember
2016
6. Hestya RP. Manfaat stem cell untuk sembuhkan penyakit. Tempo.co 25 Mei
2014. Diunduh dari:
http://gaya.tempo.co/read/news/2014/02/25/060580185/manfaat-stem-cell-
untuk-menyembuhkan-penyakit. 25 desember 2016
7. Marks DB. Marks AD. Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar Sebuah
Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC; 2000

Anda mungkin juga menyukai