siliquastrum
Rumput laut coklat S. siliquastrum.
Ekstrak Metanol
Ekstrak methanol di evaporasi
Suspensi
Aktivitas antioksidative dari ekstrak Sargassum siliquastrum dapat diujikan dengan tiga cara yaitu
1) Penghambatan RBC (red blood cell) hemolisis yang diinduksi oleh radikal 2,2’-azobis(2-
amidinopropane) dihydrochloride (AAPH), 2) penekanan lemak peroksidasi dengan
menggunakan homogenasi otak tikus, dan 3) menguji aktivitas dari radikal superoksidasi. Dari
hasil isolasi diatas fraksi dari hasil ekstrak dichloro methane (DCM) yang terbukti bahwa
memiliki aktivitas antioksidan tertinggi pada pengujian penghambatan RBC (red blood cell)
hemolisis yang diinduksi oleh radikal 2,2 -azobis(2-amidinopropane) dihydrochloride (AAPH)
dan penekanan lemak peroksidasi. Setelah dihasilkan 4 fraksi, yang terbukti paling efektif dalam
melindungi RBC terhadap radikal AAPH dan penghambat lemak peroxidasi adalah Fraksi 1.
1. Hemolysis Assays
Pada percobaan ini digunakan tikus jantan Sprague-Dawley (200 g). Diambil darah tikus
pada vena cava posterior lalu dimasukkan kedalam tabung heparinized. Sel darah merah
(RBC) disentrifugasi dan dicuci tiga kali dengan fosfat-buffered saline (PBS; 125 mM
NaCl dan 10 mM natrium fosfat buffer, pH 7,4). Plasma dan lapisan buffy dilepaskan
dengan hati-hati oleh hembusan setelah setiap mencuci. Setelah pencucian terakhir, RBC
disentrifugasi sebanyak 1000g selama 10 menit untuk mendapatkan preparasi sel yang
merata . RBC dicuci yang akhirnya di resuspended dalam PBS untuk memperoleh
suspense RBC 20%.
Hemolisis RBC dimediasi oleh 2,2’-azobis(2-amidinopropane) dihydrochloride (AAPH;
peroxyl radikal inisiator) diukur berdasarkan metode Miki et al. Sebagian dari suspensi
RBC (0, 1 mL) dicampur dengan 0, 1 mL larutan PBS yang mengandung konsentrasi
yang berbeda pecahan pelarut rumput laut dan subfraksi (F1-F4). 200 mm AAPH (0.2
mL, di PBS) kemudian ditambahkan ke campuran. Campuran reaksi terguncang dan
diinkubasi dalam penangas air pada 37 C selama 3 jam. Setelah inkubasi, salah satu
campuran reaksi diencerkan dengan 8 mL PBS (A), dan yang lain diencerkan dengan 8
mL air suling (B) untuk menginduksi hemolisis. Kedua reaksinya yang disentrifugasi
sebanyak 1000g dalam 10 menit. Absorbansi supernatants dari A dan B (Aabs dan Babs,
masing-masing) pada panjang gelombang 540 nm yang diukur dengan alat
spektrofotometer (Milton Roy Spectronic 3000). Pada percobaan ini digunakan Vitamin
C sebagai kontrol. Penghambatan persen dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut:
% inhibition = (1 - Aabs/Babs) × 100