Metode
Metode
1. Metode Ceramah
Menurut Wina Sanjaya (147:2011) metode ceramah dapat diartikan sebagai cara
menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung
kepada sekelompok siswa. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.
1
Kelebihan :
Kekurangan :
Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan
terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang
kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah
apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswapun akan
tergantung pada apa yang dikuasai guru.
Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan
terjadinya verbalisme sebagai penyakit yang sangat mungkin disebabkan
oleh proses ceramah. Oleh karna itu, dalam proses penyajiannya guru
hanya mengandalkan bahasa verbal dan siswa hanya mengandalkan
kemampuan auditifnya.
Guru yang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering
dianggap sebagai metode yang membosankan.
2
Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa
sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa
diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang
bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
Contoh penerapan :
Jawab:
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag.(95:2014) metode latihan adalah suatu cara
mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga
sebagai sarana untuk memelihara kebiasaa-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode
3
ini dapt juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan,
kesempatan, dan keterampilan.
Kekurangan :
o Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa
kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
o Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
o Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan
hal yang monoton, mudah membosankan.
o Membentuk kebiasaan yang kaku karena bersifat otomatis.
o Bersifat variable.
4
Contoh penerapannya :
2x+y=12|x1|
x-y=3 |x2|
2𝑥+𝑦=12
2𝑥−2𝑦=6
3𝑦=6 -
6
𝑦=
3
=2
5
3. Metode Tanya Jawab
Kelebihan :
Lebih mengaktifkan anak didik karena siswa diajak berpikir menemukan dan
mengemukakan jawaban dibandingkan dengan metode ceramah
Anak akan lebih cepat mengerti.Karena memberi kesempatan kepada anak
didik untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti
sehingga guru dapat menjelaskan kembali.
Mengetahui perbedaan pendapat antara anak didik dan guru,dan akan
membawa ke arah suatu diskusi.
Menarik perhatian siswa jika pwrtanyaan yang dilontarkan guru menarik dan
memusatkan perhatian anak didik.
Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,termasuk
daya ingatan.
Melatih siswa dalam menyusun dan menjawab pertanyaan.
Menghidupkan suasana kelas.
Kekurangan :
6
Pertanyaan atau jawaban dapat menyimpang dari materi yang sedang
dipelajari.
Membuang banyak waktu jika pertanyaan tidak berhasil hingga dua atau
tiga orang.
Tidak semua siswa berkesempatan menjawab pertanyaan jika jumlah
siswanya banyak.
Drs. Syaiful Bahri Djamarah (87:2014) metode diskusi adalah cara penyajian
pelajaran dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa
merupakan pertanyaan atau pernyataan yang bersifat problematis untuk dibahas
dan dipecahlan bersama.
7
mengadakan perbincangan ilmiah,mengemukakan pendapat,dan menyusun sebuah
kesimpulan serta menemukan berbagai alternatif pemecahan masalah. Dalam
metode ini peserta didik dapat berinteraksi secara verbal ,melakukan tukar-
menukar informasi dan saling berpendapat.
Kelebihan :
Menurut Dr.Nunuk Suryani,M.Pd (57:2012) dan Prof.Dr.H.Wina
Sanjaya,M.Pd.(156:2011)
Merangsang kreativitas peserta didik dalam bentuk
gagasan,prakarsa,ide dalam memecahkan masalah.
Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif
khususnya dalam memberi gagasan atau ide.
Dapat melatih dan membiasakan diri bertukar pikiran dalam
mengatasi setiap permasalahan.
8
Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau
gagasan secara verbal.
Memperluas pengetahuan dan wawasan.
Membina siswa untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dan
memecahkan suatu masalah.
Kekurangan :
Menurut Dr.Nunuk Suryani, M.Pd (57:2012) dan Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,
M.Pd.(156:2011)
Tidak dapat dipakai kelompok yang besar.
Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas,sehingga
kesimpulan menjadi kabur.
Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat
emosional yang tidak terkontrol.
Memerlulan waktu yang cukup panjang,yang kadang-kadang tidak
sesuai dengan yang direncakan
Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 orang atau
3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
Contoh penerapan metode diskusi
9
d. Setelah kesimpulan didapatkan,siswa memberikannya kepada guru dan di
sampaikan di deoan kelas agar nantinya pendapat dari setiap kelompok
dapat di simpulkan kembali.
5. Metode Demosntrasi
Kelebihan:
Kekurangan:
10
Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
matang.Selain itu, demonstrasi juga memerlukan waktu yang
panjang,mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran
lain.
Fasilitas,seperti peralatan,tempat,dan biaya yang memadai tidak
selalu disediakan dengan baik dan mahal,terutama jika
membutuhkan alat-alat modern.
Tidak aksesibel untuk siswa difabel karena biasanya menuntut
keterampilan tangan dan anggota badan lainnya.
Langkah-langkah penerapan:
11
6. Metode Eksperimen
Kelebihan:
Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan peecobaan.
Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan
penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan
manusia.
Hasil peecobaan yang berharga dapat di manfaatkan untuk kemakmuran
umat manusia.
Kekurangan :
Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang
tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
Metode ini menuntut ketelitian,keuletan dan ketabahan.
12
Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena
mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan
kemampuan atau pengendalian.
Contoh penerapan eksperimen.
Materi : Sudut elevasi
Kelas :1b
Semester :1b
Langkah-langkah penerapan :
Guru menjelaskan mengenai apa pengertian dari sudut elevasi .
Kemudian guru membentuk beberapa kelompok dan memberikan tugas
untuk mencoba mengukur sesuatu menggunakan klinometer
Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang di perlukan untuk melakukan
pengukuran.
Siswa mencari obyek yang akan di ukur, setelah itu siswa mulai mengukur
obyek tersebut.
Mencatat hasil dari pengamatan tersebut dan melaporkannya pada guru.
7. Metode Penugasan
Dr.Nunuk Suryani,M.Pd. dan Drs.Leo Agung S.M.Pd.(63:2012),metode
pemberian tugas adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas
tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.Tugas yang dilaksanakan oleh
siswa dapat dilakukan di dalam kelas,di luar kelas,di halaman sekolah,di
perpustakaan,di laboratorium,di bengkel,di rumah atau di mana saja yang penting
tugas itu dapat dikerjakan. Metode ini dilaksanakan,karena dirasakan bahan
pelajaran banyak sementara waktu sedikit.Artinya,banyaknya bahan pelajaran
tidak seimbang dengan waktu yang ada.Agar bahan dapat selesai sesuai waktu yang
ditentukan,maka metode inilah yang biasa guru gunakan untuk mengatasinya.
H.M.Ali Hamzah, M.Pd (267:2014) metode penugasan adalah suatu cara yang
dilakukan guru baik di kelas maupun di luar kelas dalam meningkatkan kualitas
belajar siswa dengan memberikan tugas-tugas yang terintegrasi yang lebih luas dari
pekerjaan rumah.
13
Kelebihan dan kekurangan metode penugasan menurut Dr.Nunuk Suryani,M.Pd. dan
Drs.Leo Agung S.M.Pd.(63:2012), yaitu :
Kelebihan :
Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar,baik individu
maupun kelompok.
Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru.
Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
Dapat mengembangkan kreativitas siswa,keberanian mengambil
inisiatif,bertanggung jawab,dan berdiri sendiri.
Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat
diingat lebih lama.
Tugas yang diberikan adalah masalah nyata yang dihubungkan dengan
materi pelajaran sehingga siswa memahami makna dan manfaat materi
yang dipelajari.
Kekurangan :
14
Tugas yang diberikan tidak boleh terlalu mudah atau terlalu sukar namun
perlu dimodifikasi agar tidak dianggap memudahkan atau mempersulit siswa
dalam mengerjakannya.
o Materi : matriks
o Kelas : 11 sma
o Semester :1
Langkah-langkah penerapan :
a. Guru menjelaskan pokok materi atau inti materi matriks kepada siswa
untuk pengembangan atau penjabaran lebih lanjut mengenai materi matriks
tersebut.
b. Guru memberikan contoh soal kepada siswa sebagai berikut :
1 2 5 6
Diketahui dua buah matriks : 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]. Tentukan nilai
4 3 8 7
A+B?
Pembahasan :
1 2 5 6
A+B= [ ]+[ ]
4 3 8 7
1+5 2+6
A+B= [ ]
4+8 3+7
6 8
A+B=[ ]
12 10
c. Siswa di beri penugasan mengenai materi matriks dengan soal-soal tertentu
dan siswa pun dituntut mencari-soal-soal dari sumber referensi yang
mereka dapatkan.
d. Setelah selesai mengerjakan penugasan dari guru, tugas itu diperiksa dan
dibahas bersama siswa.
8. Metode Karyawisata
15
tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari sesuatu,seperti
mengunjungi pabrik rokok,pabrik sepatu,bengkel mobil,toko serba
ada,monumen,museum,candi,perkebunan atau peternakan dan lain-lain.
Karyawisata dalam arti metode mengajar memiliki arti tersendiri yang berbeda
dengan karyawisata dalam pengertian umum.Karya wisata dalam hal ini berarti
kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar.
Kelebihan :
Kekurangan :
16
Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk
disediakan oleh siswa atau sekolah.
memerlukan persiapan atau perencanaan yang sangat matang,biaya
yang mahal,waktu yang banyak,melibatkan banyak pihak,dan jika
terlalu sering akan mengganggu proses pembelajaran di kelas.
Memerlukan koordinasi dengan guru bidang studi lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karyawisata.
Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas
daripada tujuan utama ,sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan.
Membutuhkan perhatian khusus dari siswa karena jika tidak siswa akan
tertarik pada hal-hal di objel wisata.
Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik
anak didik di lapangan.
Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran
karyawisata dan keselamatan anak didik,terutama karyawisata jangka
panjang dan jauh.
Materi :pengukuran
Kelas : 10 sma
Semester : 1
Langkah-langkah penerapan :
17
3. Guru berkoordinasi dengan pemimpin objek mengenai perencanaan karya
wisata yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatu,menyusun
perencanaan yang masak(tujuan karya wisata,jenis objek,transportasi,serta
jumlah siswa),menentukan metode pengumpulan
data,wawancara,pengamatan langsung,dokumentasi,penyusunan karya
wisata,serta mengurus perizinan.
4. Guru dan siswa mengunjungi objek wisata dan melakukan pengukuran objek
wisata dengan ketentuan dan tata tertib yang telah disepakati bersama
dengan pengawasan petugas karya wisata selama kegiatan pengukuran
berlangsung.
5. Setelah kegiatan pengukuran dan penelitian terhadap objek wisata
dilakukan selanjutnya guru mengajak siswa untuk melaksanakan agenda
diskusi mengenai segala hasil dari pengukuran.
6. Selanjutnya sebagai tahap akhir kegiatan karya wisata,siswa akan membuat
grafik,gambar,model-model diagram mengenai pengukuran objek wisata
yang selanjutnya ditulis dalam bentuk laporan hasil pengukuran matematika
yang formatnya telah disepakati bersama.
18
Daftar Pustaka
19
20