Anda di halaman 1dari 1

Doa Rasulullah Ketika Menghadapi Kesulitan dan

Kekhawatiran
Manusia memiliki kelemahan dan kekurangan. Tanpa pertolongan-Nya, manusia tidak mungkin dapat
berdiri dan melangkah dengan pasti. Salah satu pintu mendapat pertolongan-Nya adalah melalui doa.
Doa mencitrakan ketundukan dan kepasrahan kepada Yang Maha Mengabulkan Doa. Justru
ketundukan itu bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan yang bersinar terang.

Rasulullah Saw. bersabda, “Doa itu adalah senjata orang beriman, sendi agama, dan cahaya langit
serta bumi.” (HR. Al-Hakim)

“Tidak ada gunanya menghindar dari qadar, sedangkan doa mendatangkan manfaat terhadap apa
yang sudah turun dan terhadap apa yang belum turun. Sesungguhnya, musibah itu benar-benar turun.
Lalu, doa menghadangnya hingga keduanya saling menyerang sampai hari kiamat.” (HR. Al-Hakim)

Disebutkan di dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah Saw.
berdoa saat ditimpa kesusahan, Laa ilaahailallahul adziimul haliim, laa ilaahailallahu rabbul arsyil
adziim, laa ilaahailallahu rabbus samaa waati wa rabbul ardhi rabbul arsyil kariim. “Tiada Tuhan
selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah. Tiada Tuhan selain Allah Tuhan Arsy yang agung.
Tiada Tuhan selain Allah Tuhan langit, Tuhan bumi, Tuhan Arsy yang mulia.”

Dari Anas Ra., bahwa jika ada sesuatu yang membuat Nabi Saw. bersedih, beliau membaca, Ya hayyu
ya qayyum birahmatika astaghiits. “Wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Berdiri Sendiri,
dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Sunni)

Dari Abu Bakrah, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, doa orang yang kesusahan adalah, Allahumma
rahmataka arjuu, falaa takilnii ilaa nafsii tharfata aynin, wa ashlih lii sya’nii kulluh, laa ilaahailla
anta. “Ya Allah, rahmat-Mu yang kuharapkan. Jangan biarkan aku sekejap mata pun, dan perbaikilah
urusanku semuanya, tiada Tuhan selain Engkau.” (HR. Abu Daud, Ibnu Hibban, dan Ibnu Sunni)

Dari Asma binti Umais dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Ketahuilah, akan kuajarkan kepadamu
beberapa kalimat yang dapat engkau baca saat kesusahan, yaitu, Allah, Allah, Rabbi, aku tdak
menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya.” (HR. Abu Daud)

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Doa Dzun-Nun (Nabi Yunus As.)
yang dibaca saat dia berada di dalam perut ikan paus adalah, Laa ilaahailalla anta subhanaka inni
kuntu minazh zhaalimiin. (Tiada Tuhan selain Engkau, sesungguhnya aku termasuk golongan orang-
orang yang zalim) (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Dari Abdullah bin Mas’ud, dari Nabi Saw., beliau bersabda, “Tidak ada kekhawatiran dan kesedihan
yang menimpa seorang hamba hingga dia mengucapkan, Allahumma inni abdukabnu abdikabnu
amatik, naa shiyatii biyadik, maa dhin fiyya hurmuk, adlun fiyya qadha’uk, as aluka bikullismin
huwa lak, sammayta bihi nafsak, aw anzaltahu fii kitabik, aw allamtahu ahadan min khalqika awis
ta’tsarta bihi fii ‘alimil ghaibi indak, ant taj’ alal qur’aana rabbi’a qalbii, wa nuura basharii, wa
jilaa ‘a huznii wa dzahaaba hammiy. melainkan Allah menghilangkan kekhawatiran dan
kesedihannya serta mengubahnya menjadi kegembiraan’.”

‘Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu yang laki-laki, anak hamba-Mu yang
perempuan. Ubun-ubunku ada di tangan-Mu. Pengadilan-Mu terhadap diriku telah berlaku. Qadha’-Mu
terhadap diriku adil. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap asma yang menjadi milik-Mu, yang
Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau seperti yang Engkau turunkan di dalam Kitab-Mu, atau
seperti yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau seperti yang Engkau khususkan
di sisi-Mu dalam ilmu ghaib, agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai musim semi hatiku, cahaya
pandanganku, terangnya kesedihanku dan hilangnya kekhawatiranku. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dan
Al-Hakim)

Anda mungkin juga menyukai