Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan keseahatan pada hakekatnya adalah untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat setiap orang
agar terwujud derajat kesahatan yang optimal. Peningkatan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat itu sebenarnya harus diupayakan,
dibina dan dipelihara agar benar-benar tumbuh partisipasi semua pihak dalam
peran serta mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan
sejahtera sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang-undang nomor 36
tentang Kesehatan pada pasal 1 yang berbunyi “Kesehatan adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis” (Undang-
undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, 2010).
Manusia sebagai makhluk holistic merupakan makhluk yang utuh atau
paduan dari unsure biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Sebagai makhluk
biologis manusia tersusun atas system organ tubuh yang digunakan untuk
mempertahankan hidupnya, mulai dari lahir, tumbuh kembang, hingga
meninggal (Aziz, 2009). Penyakit yang mungkin dikarenakan pola hidup yang
tidak sehat seperti halnya penyakit yang bias timbul di saluran cerna yaitu
divertikula pada usus besar, radang usus besar, dan gangguan anorektal.
Gangguan anorektal meliputi hemoroid, abses anorektal dan fistula ani/fistula
perianal.
Menurut Smeltzer dan Bare (2002) Fistula perianal adalah saluran
tipis, tubuler, fibrosa yang meluas kedalam saluran anal dari lubang yang
terletak disamping anus. Fistula perianal sering terjadi pada laki-laki berumur
20-40 tahun sedangkan perempuan berusia 20-35 tahun, berkisar 1-3 kasus
tiap 10.000 orang. Sebagian besar fistula terbentuk dari sebuah abses (tapi
tidak semua abses menjadi fistula). Sekitar 40% pasien dengan abses akan
terbentuk fistula. Insiden dan epidemiologi fistula perianal dipelajari antara
penduduk Kota Helsinki selama periode 10 tahun, 1969-1978. Kejadian rata-
rata per 100.000 penduduk adalah 12,3% untuk pria dan 5,6% untuk
perempuan (Breen, 2011).
Tindakan operasi untuk menangani fistula perianal ini biasanya
dilakukan jenis operasi fistilektomi. Setelah dilakukan operasi tentunya harus
mendapatkan penanganan yang lebih lanjut seperti perawatan luka post
operasi.
2.1 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah
“Bagaimanakah Asuhan Keperawatan klien dengan tindakan fistelektomi atas
indikasi fistula ani di ruang bedah RSU Hermina Pasteur”.
3.1 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
secara langsung pada Asuhan Keperawatan klien dengan tindakan
fistelektomi atas indikasi fistula ani di ruang bedah RSU Hermina
Pasteur, secara komperhensif meliputi bio-psiko-sosial dan spiritual
dengan pendekatan 5 tahap proses keperawatan.
b. Tujuan Khusus
1) Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada pasien dengan
Asuhan Keperawatan klien dengan tindakan fistelektomi atas
indikasi fistula ani di ruang bedah RSU Hermina Pasteur.
2) Mampu mendeskripsikan diagnosa Keperawatan pada pasien
dengan Asuhan Keperawatan klien dengan tindakan fistelektomi
atas indikasi fistula ani di ruang bedah RSU Hermina Pasteur.
3) Mampu mendeskripsikan rencana Asuhan Keperawatan pada
pasien dengan Asuhan Keperawatan klien dengan tindakan
fistelektomi atas indikasi fistula ani di ruang RSU Hermina
Pasteur.
4) Mampu mendeskripsikan tindakan Keperawatan pada pasien
dengan Asuhan Keperawatan klien dengan tindakan fistelektomi
atas indikasi fistula ani di ruang RSU Hermina Pasteur.
5) Mampu mendeskripsikan evaluasi terhadap hasil asuhan
keperawatan pada pasien dengan Asuhan Keperawatan klien
dengan tindakan fistelektomi atas indikasi fistula ani di ruang
RSU Hermina Pasteur.
6) Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan yang telah
dilaksanakan pada pasien dengan Asuhan Keperawatan klien
dengan tindakan fistelektomi atas indikasi fistula ani di ruang
bedah RSU Hermina Pasteur.
4.1 MANFAAT
a. Teoritis
Sebagai bahan informasi dalam pelaksanaan awal pada pasien dengan
Asuhan Keperawatan klien dengan tindakan fistelektomi atas indikasi
fistula ani di ruang bedah RSU Hermina Pasteur, yang cepat dan tepat
serta sebagai tambahan pemahaman yang lebih utuh terhadap kejadian
fistula ani.
b. Praktis
1) Bagi Pendidik PD II RSU Hermina Pasteur
Dapat menambah ilmu dan wawasan dan menjadi bahan acuan
dalam pembelajaran.
2) Bagi RSIA Hermina Pasteur
Hasil laporan kasus ini dapat dijadikan literature bagi para
pembaca atau sejawat dan menjadi sumber pustaka selanjutnya.
5.1 METODE PENULISAN
Metode penulisan dilakukan melalui studi kasus dengan pendekatan
pemecahan masalah melalui proses keperawatan yang terdiri dari penkajian,
penegakan diagnose perencanaan intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Adapun teknik penulisan bersifat deskriptif yaitu dengan memberikan
gambaran tentang pengelolaan kasus pasien dengan fistula ani. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipatif, studi
documenter, dan studi pustaka
6.1 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan terdiri dari lima bab sebagai berikut :
a. Bab satu pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
b. Bab dua tinjauan teori yang terdiri dari teori medis dan teori keperawatan
enrtopion. Teori medis meliputi antomi fisologi, definisi, klasifikasi,
etiologi, manifestasi klinik komplikasi, pencegahan, patofisiologi,
pemeriksaan diagnostic, dan penatalaksanaan. Teori keperawatan meliputi
penkajian, perioperatif, diagnose keperawatan, intervensi keperawatan,
implementasi, dan evaluasi.
c. Bab tiga tinjauan kasus yang membahas asuhan keperawatan
perioperative, intraoperative dan post operatif pada Tn. T di Ruang Bedah
RSU Hermina Pasteur.
d. Bab empat pembahasan meliputi pengkajian, diagnose keperawatan,
perencanaan, intervensi, implementasi dan evaluasi.
e. Bab lima penutup yang membahas simpulan dan saran dari kasus yang
dibahas sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengelolaan
kasus selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai