Disusun Oleh :
A. Syaifuddin Arif 125060700111091
Eliana Nurhafidah 125060700111067
Esti Dwi Astuti 125060707111028
Fasya Nabila 125060700111057
berkurang.
3. Mengurangi penumpukan WIP atau inventory agar tidak terjadi
bottleneck saat produksi lori rak.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dari Value Stream Mapping diatas, maka dapat diketahui Value Added
Time dan Non Value Added Time masing-masing operasi dengan rincian
sebagai berikut
Tabel 2. Rekap Value Addd Time dan Non Value Added Time Proses Operasi
Value Added Non Value Total
No Operasi
Time Added Time Time
Proses operasi
1 pada Stainless 939,97 5921,71 6861,68
Square Bar
Proses operasi
2 pada Stainless 838,4 5854,96 6693,36
pipa
Proses operasi
3 pada stainless 1963,64 4600,38 6564,02
silinder
Assembly Body
4 2932,42 1550,33 4482,75
Rack
Assembly
5 1899,31 3763,9 5663,21
Kerangka Utama
Proses operasi
6 958,08 274490,06 275448,12
stainless lembaran
7 Assembly Box 127,94 2197,45 2325,39
Total 9659,76 298378,8 308038,6
Dari rekap data Value Added Time dan Non Value Added Time diatas,
maka dapat diperoleh prosentase Value Added Time dan Non Value Added
Time masing-masing operasi
Tabel 3. Rekap Prosentase Value Addd Time dan Non Value Added Time Proses Operasi
Value Added Non Value Added
No Operasi
Time Time
Proses operasi pada 13.70% 86.30%
1
Stainless Square Bar
Proses operasi pada 12.53% 87.47%
2
Stainless pipa
Proses operasi pada 29.92% 70.08%
3
stainless silinder
4 Assembly Body Rack 65.42% 34.58%
Dari tabel prosentase Value Added Time dan Non Value Added Time
diatas, maka proses operasi yang banyak menghasikan waste yang
ditunjukkan dengan besar nilai Non Value Added Time yang lebih besar
daripada besar Nilai Value Added Time adalah proses operasi pada Stainless
Square Bar, Stainless pipa, Stainless Silinder, Assembly kerangka utama,
proses operasi stainless lembaran, dan Assembly box. Sedangkan proses
operasi yang nilai Value Added Time lebih besar daripada nilai Non Value
Added Time adalah proses Assembly Body Rack. Penyebab utama nilai Non
Value Added Time yang umumnya lebih besar daripada nilai Value Added
Time adalah panjangnya waktu inspeksi dan transportasi material, selain itu
waktu dari masing-masing proses yang tergolong cukup lama karena belum
adanya SOP yang jelas dari masing-masing proses. Hal ini dapat
diminimalisisr dengan perbaikan menggunakan Peta Tangan Kiri dan
Tangan Kanan untuk proses operasi yang membutuhkan waktu yang lama,
selain itu dengan perbaikan layout lantai produksi sehingga tidak
membutuhkan waktu yang lama dalam transportasi material.
Gasperz, Vincent. 2007. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service
Industries. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utamas
http://www.produksielektronik.com/2013/01/penerapan-lean-manufacturing-di-
produksi/
http://www.produksielektronik.com/2012/12/7-waste-yang-harus-dihindari-
dalam-produksi/
http://shiftindonesia.com/lean-six-sigma-lean-manufacturing/
Sumiharni Batubara., Fidiarti Kudsiah., 2011., PENERAPAN KONSEP LEAN
MANUFACTURING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI (STUDI
KASUS : LANTAI PRODUKSI PT.TATA BROS SEJAHTERA)., Universitas Trisakti.,
147 – 159.