B. Ekstrusive
Umumnya bagian bawah tempat lava mengalir berbentuk tidak teratur seperti
hasil erosi
Kontaknya dapat paralel terhadap perlapisan / foliasi dari batuan yg lebih tua
(concordance)/ bersudut (discordance)
Bagian atas batuan yang ditumpangi oleh batuan ekstrusif akan memperlihatkan
hasil proses pelapukan yang terjadi sebelum batuan ekstrusif terbentuk diatasnya.
Misal berupa soil (tanah) hasil oksidasi / hidrasi
Dijumpai material asing di dalam batuan beku yang biasa disebut inklusi (xenolith
1 xenocryst), bersifat minor biasanya disertai dengan efek panggang (baking
effect)
Bagian permukaan atas lava yang tertimbun sedimen berbentuk tidak teratur
seperti basil proses erosi
Beberapa lava mempunyai permukaan tidak teratur yg terbentuk selama lava
mengalir. Kontak dengan batuan sedimen dibawahnya berupa hubungan
discordance
Bagian atas suatu tubuh lava yang tertimbun sedimen dapat menunjukkan
lubang gas (kecil/ medium). Struktur Vesiculer biasa dijumpai
Erosi pada bagian atas lava dapat terjadi sebelum pengendapan sedimen
diatasnya.
Lapisan soil dapat dijumpai sebagai hasil dekomposisi lanjut (extremely weathered) —>
“bukti hubungan ketidakselarasan/ unconformity
Batuan Intrusif membeku di dalam batuan yang sudah ada lebih dahulu di bawah
permukaan bumi. Kontak umumnya berupa Concordance/discordance. Jika batuan
yang diterobos rapuh maka akan disertai terjadinya pemecahan dan penyesaran.
Kontak semacam ini biasanya terjadi pada tempat yang dangkal. Di daerah yang lebih
dalam beberapa km batuan yang diterobos bersifat plastis/lentur. Hingga lapis/foliasinya
cenderung tertekan paralel ierhadap pluton yag menerobosnya. Type intrusinya disebut
diapirik dan masa batuan/lelehan yang bergerak ke atas disebut diapir. Kontak
concordance dapat dijumpai pada tempat yang dangkal bila magma menerobos
membentuk kubah, atau kekuatan magma tidak menyebabkan pemecahan batuan yang
diterobos. Banyak intrusi terlihat concordance pada singkapan yang terisolasi, yang
merupakan fungsi skala pengamatan. Beberapa intrusi yang terbentuk pada kedalaman
> 100 km dan mengandung fragmen-fragmen misalnya intan yang dibawa oleh sumber
magma/induk magma.
Tipe-Tipe Intrusi
1. SILL
2. LACCOLITH
Bersifat concordance
Bentuknya seperti jamur, diameter sekitar 1-8 km, ketebalan maks 1000 meter
Terbentuk di dalam sedimen yang tidak terganggu di tempat yang dangkal.
3. LOPOLITHS
Tebal: 1
– ଶ dari lebarnya
4. PHACOLITHS
Tubuh intrusi yang concordance berasosiasi dengan batuan terlipat Bila terbentuk
di dalam antiklin akan terjad! cembung double ke arah atas. Sebaliknya bila di
dalam sinklin akan terbentuk cembung double ke arah bawah. Hal ini menunjukkan
bahwa phacolith merupakan intrusi yang pasif, magma mengisi daerah terbuka di
puncak dan di lembah antiklin & sinklin.
Intrusi berjalan di daerah bertekanan rendah, berkembang karena pelengseran
lapisan incompetent diantara lapisan yang lebih competent atau pelengseran
satu lapisan competent terhadap lapisan competent yang lain
Pacolith umumnya terbentuk di daerah dalam & mempunyai batas yang tajam,
mengalami gradasi. Bila terjadi foliasi akan paralel/hampir paralel terhadap sumbu
lipatan
Komposisi batuannya bervariasi, meliputi daerah yang luas mencapai puluhan
km
6. BATHOLITHS
Suatu tubuh pluton intrusif yang besar dengan dinding yang terjal tanpa dasar
yang dikenal
Umumnya berkomposisi silisik
Berukuran 100 – ribuan km
Banyak batholith yang concordance terhadap struktur regional, padahal bila
dipetakan otete//sangat discordance
Pluton silisik yang besar kerap kali granit (deskripsi lapangan) meskipun
komposisinya kerap kati granodiorite atau monzonite kuarsa batuan beku adalah
bentuk batuan beku dalam skala yang besar. Seperti lava bantal yang terbentuk
di lingkungan air (taut), lava bongkah, struktur aliran dan lain-lainnya. Suatu
bentuk dari struktur batuan sangat erat sekali dengan waktu terbentuknya. a.
Struktur Bantal.
adalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu, yang dicirikan oleh masa
yang berbentuk bantal. Dimana ukuran dari bentuk lava ini pada umumnya antara 30 —
60 cm. Biasanya jarak antara bantal berdekatan dan terisi oleh bahan-bahan yang
berkomposisi sama dengan bantal tersebut, dan juga oleh sedimensedimen klastik.
Karena adanya sedimen-sedimen klastik ini maka struktur bantal dapat dianggap
terbentuk dalam air dan umumnya terbentuk di Taut dalam.
b. Struktur Vesikular.
Di dalam lava banyak terkandung gas-gas yang segera dilepaskan setelah tekanan
menurun, ini disebabkan perjalanan magma ke permukaan bumf. Keluamya gas-gas
dari lava akan menghasilkan lubang-lubang yang berbentuk bulat, clip, silinder ataupun
tidak beraturan. Terak (scoria) adalah lava yang sebagian besar terdiri dari lubang-
lubang yang tidak beraturan, hal ini disebabkan lava tersebut sebagian besar
mengandung gas-gas sehingga sewaktu lava tersebut membeku membentuk rongga-
rongga yang dulu ditempati oleh gas.
Biasanya pada dasar dari aliran lava terdapat gelembung-gelembung berbentuk silinder
yang tegak lures aliran lava. Hal ini disebabkan gas-gas yang dilepaskan dari batuan
sedimen yang berada di bawahnya karma proses pemanasan dari lava itu.
c. Struktur Aliran.
Lava yang disemburkan tidak ada yang dalam keadaan homogen. Dalam perjalanannya
menuju ke permukaan selalu terjadi perubahan seperti komposisi, kadar gas,
kekentalan, derajat kristalisasi. Ketidak homogenan lava menyebabkan terbentuknya
struktur aliran, hal ini dicer -minkan dengan adanya goresan berupa garis-garis yang
sejajar, perbedaan wawa dan tekstur.
Bentuk mineral-mineral dalam batuan yang mempu-nyai bentuk memanjang atau pipih
akan condong untuk mengarah menjadi sejajar dengan arch aliran lava pada waktu itu.
d. Struktur Kekar.
Kekar adalah bidang-bidang pemisah yang terdapat dalam semua jenis batuan. Kekar
biasanya disebabkan oleh proses pendinginan, tetapi ada pula retakan-retakan yang
disebabkan oleh gerakan-gerakan dalam bumi yang berlaku sesudah batuan itu
membeku. Kenampakan di lapangan menunjukkan bahwa kekar-kekar itu tersusun
dalam sistem tertentu yang berpotongan sate dengan yang lainnya.