Anda di halaman 1dari 16

BAB 18

Strategi VIII : Introduksi ke Kondensasi Karbonil

Sepuluh bab berikut adalah tentang sintesis kerangka karbon dengan dua gugus
fungsional. Senyawa seperti (1),(2) dan (3) akan dikelompokkan ersama sebagai senyawa
1,3-difungsional, karena yang penting bukannya tipe G,F tetapi posisinya. Tetapi logika kita
adalah bahwa G F dapat di peroleh dari Alkohol, keton( aldehid), atau asam dengan reaksi
substitusi dan bahwa ketiganya ini dapat terinterkonversi dengan oksidasi atau reduksi.

Gambar

Analisis akan berarti menggunakan IGFdan diskoneksi C-X untuk kembali ke


kerangka dasar dengan hanya oksigen G F pada tengkat oksidasi yang betul, lalu
mendiskoneksi ikatan C-C dengan metode dua gugus yang akan kita pelajari . walaupun kita
telah temui metode diskoneksi C-X untuk senyawa difungsional (Bab 6), diskoneksi C-C
yang sekarang akan memungkinkan kita untuk mengsuntesis MT yang jauh lebih kompleks.
Buku ini melengkapi reaksi yang dibutuhkan untuk mepelajari sintesis dasar.

Urutan langkah menjadi :

Bab 19 : senyawa 1,3-difungsional dan senyawa karbonil α,ß-tidak jenuh

Bab 21 : senyawa 1,5-dikarbonil

Bab 23 : senyawa 1,2-difungsional

Bab 25 : senyawa 1,4-difungsional

Bab 27 : senyawa 1,6-difungsional

Urutan ini dapat terjadi karena dimulai dengan sinton alami atau sinton logis. Dengan
diskoneksi dua gugus , yaitu (4) setiap sinton terfungsionalisasi dan kita akan mulai dengan
sinton dimana gugus fungsional membantu mengstabilkan nukleofil dan elektrofil (tabel
18.1). Nukleofil biasanya enolat (5). Kombinasi dengan elekrofil “langsung” (Tabel18.1)
suatu hubungan -1,3,yaitu (4) harus terbentuk dan ini merupakan subjek Bab 19.Lalu kita
pindah ke elektrofil konjugat dan oleh karenanya hubungan -1,5 dalam Bab 21.

Gambar

Hubungan -1,2 dan -1,4 menghendaki suatu sinton dengan polaritas tidak alami S
seperti (6),(7) dan (8) dalam kombinasi dengan sinton alami dari Tabel 18.1 ditinggalkan
sampai akhir (Bab 27) karena menghendaki logika baru yakni rekoneksi sebagai ganti
diskoneksi.

Tabel 18.1 Sinton alami atau logik

Anda akan mengerti bahwa semua mrtode ini bergantung atas gugus karbonil. Kita
telah banyak menggunakan gugus ini tetapi ekskursi ke dalam kondensasi karbonil-reaksi ari
satu senyawa karbonil dengan lainnya menghendaki pemikiran strategi yang lebih canggih
dan pada bab-bab strategi akan mengembangkan ide ini dan mencapai puncak dalam Bab 28
dengan diskusi umum dari strategi dalam sintesis karbonil. Bab-bab strategi adalah:

Bab 20: strategi IX : kontrol dalam kondensasi karbonil.

Bab 22: strategi X : penggunaan senyawa Nitroalifatik dalam sintesis.

Bab 24: strategi XI : reaksi radikal dalam sintesis AGF dan kebalikannya

Bab 26: strategi XII : rekoneksi

Bab 28: strategi umum B : strategi diskoneksi karbonil

Kimia karbonil dimulai dalm abad kesembilan belas bilah praktiklah yang memberi
nama penemu pada reaksi kimia yang baru. Senyawa akan mengacu pada kebanyakan reaksi
dengan naa untuk dua alasan :

1. Banya orang menyukai belaja suatu nama bersama dengan reaksi baru –itu membantu
meraka untuk mengingat reaksi dengan nama.
2. Literatur kimia sering menggunakan nama yang disingkat untuk reaksi ,dan itu akan
juga demikian dalam buku.

Tidak perlu mengingat semua nama : adalah jauh lebih penting untuk memahami
reaksi: Beberapa reaksi diberi nama-Wittig dan Diels-Alder Contoh adalah begitu penting
bagi semua ahli kimia organik sehingga harus mengetahui nama mereka dan kita akan
mendeteksinya karena nama tersebut begitu sering muncul.

Kita akan bentuk varietas basa untuk membentuk anion dari senyawa karbonil dalam
sepuluh bab berikut. Tabel 18.2 memberikan bimbingan kekuatan bermacam basa. Setiap
basa dapat digunakan untuk membentuk anion dari suatu senyawa dalam tabel yang lebih
reandah: asam konjugat dari basa harus mempunyai pka lebih tinggi dari pada asam karbon.
Tabel 18.2 Asam karbon dan basa yang digunakan untuk mengionisasi mereka.

Asam Karbonat pKa Basa (pKa dari


(H merupakan proton asidik) asam konjugat)
Alk-H 42 BuLi 42 tersedia
RMgBr 42 RBr + Mg
PhH 40 PhLi 40
CH2=CHCH3 38
PhCH3 37 NaH 37? tersedia
R2NLi 36 R2NH + BuLi
MeSO.CH3 35 NH2 35 Na + NH2(l)
(DMSO) MeSO.CH2 35 NaH + DMSO
PhCH3 30 Ph3C- 30
HC CH 25
CH3CN 25
CH3CO2Et 25
CH3COMe 20
CH3COPh 19 t-BuOK 19 tersedia
CH3PPh3+ 18 EtO-, MeO- 18 ROH + Na
ClCH2COMe 17
PhCH3COPh 16 HO- 16 tersedia
CH2 (CO2Et)2 13
MeCOCH2CO2Et 11
PhO- 10 PhOH + HO-
CH3NO2 10 Na2CO3 10 tersedia
R3N dbs. 10
NCCH2CO2Et 9
Ph3P+CH2CO2Et 6 NaHCO3 6 tersedia
AcO- 5 tersedia
Piridina 5 tersedia

BAB 1

Diskoneksi Dua Gugus II: Senyawa

1,3-Difungsional dan Senyawa Karbonil α,ß-Tidak Jenuh

Diskoneksi langsung dari gugus senyawa ini dimungkinkan pada dua tingkat
oksidasi , yaitu dikarbonil, (1) dan ß-hidroksi karbonil (3). Enoat (4) yang ada pada paa bab
ini karena biasanya dibuat dengan dehidrasi dari (3).

Gambar
Senyawa 1,4-Dikarbonil183

Diskoneksi (1) berarti kita mencari reaksi yang merupakan asilasi dari anion enolat
(2). Ini dimungkinkan dengan ester (X=OR) atau asil klorida (X=Cl).senyawa parfum (5)
(yang mempunyai bau balsamik, yang fragran yang besar dan bertahan184) dapat di-
diskoneksi jadi enolt keton dan suatu ester.

Analisi

Reaksi dapat dilaksanakan dengan mengkombinasikan keton (6) dengan ester dan
basa yang cukup kuat (Tabel 18.2). hanya untuk memproduksi konsentrasi kecil enolat EtO-.
Oleh karena itu reaksi merupakan keseimbangan dan dipaksa keluar oleh pembentukan yang
stabil karena delokalisasi (7) dari produk. Lalu pengasamam membebaskan MT(5). Langkah
terakhir ini dapat diterapkan kepada semua reaksi seacam ini, tetapi biasanya tidak dituli.

Sintesis 185

Sintesis ini dikerjakan olen Claisen185 dan reaksi dikenal sebagai kondensasi Claisen.
Asetoasetat (8) yang digunakan dalam Bab 13 juga dibuat dengan cara ini. Dimulai dengan
material yang adalah dua molekul dengan senyawa yang sama. Sintesis186 yang dikenal
dengan kondesasi ester Claisen secara sederhana melibatkan etil asetat yang diperlukan
dengan basa.

Analisis

Sintesis186

Pival (9) adalah racun187 tikus dengan tiga gugus keton asing-masing mempunyai
hubungan-1,3 dengan lainnya.Dari dua diskoneksi yang mungkin (b) segera menuntun
kembali ke ateial awal yang tersedia.

Sintesis188 ,seperti sering juga bila siklisasi terlibat lebih mudah dari pada yang
diharapkan bila (10) tersiklisasi jadi (9) dalam kondisi pembentukannya. Sintesis 1,3-
diketon yang tidak simetris akan didiskusikan lebih lengkap dalam Bab 20.
Pival: Analisis

Sintesis188

Keton ester (11) yang penting dapat didiskusikan dengan dua cara. Satu (a) hanya
memindah satu atom karbon dan merupakan strategi yang jelek tetapi yang lain memberikan
diester (12) yang sudah tersedia simetris (Bab 27) sebagai material start.

Reaksi adalah unimolekuler oleh karena itu cepat dan bersih. Senyawa (11) sudah
tersedia dan digunakan sebagai material start untuk cincin anggota lima yang lain.

Analisi

versi heterosiklik yang berguna dari reaksi ini, memberikan keton (14) digunakan
dalam Bab 11 dalam sintesis 13. Diskoneksi langsung (14) dengan metode 1,3-diX (Bab 6)
menghendaki keton yag tidak stabil (15) sebagai material start.tetapi bila kita sisipkan gugus
CO2Et yang ß seperti dalam keton (seperti dalam 11) untuk memperoleh 16, maka diskoneksi
1,3-dikarbonil emberikan diester simetris (17) .dua diskusi 1,3-diX sekarang membuat
pengertian yang lebih baik.

Analisi

Sintesis190
Rute ke keton siklik ini dalam fakta merupakan rute umum ke keton simetris , apakah
siklik atau tidak yaitu (18) dan akan kita gunakan kemudian dalam buku ini.

Gambar

Senyawa ß-hidroksi Karbonil 191

Ini merupakan diskoneksi yang saa pada tingkat oksidasi yang lebih rendah , ester
diganti oleh halida dan keton . senyawa (19) kelihatannya rumit tetapi hanya satu
dimungkinkan dan material start adalah dua molekul dengan senyawa yang sama.

Analisis

Sintesis192

Senyawa lain mungkin butuh IGF sebelum diskoneksi . reagen heterosiklik dan
Meyer’s (20)dengan reaksi ritter (Bab 8) ini datang dari ß-hidroksi keton dengan reduksi
diskoneksi sekali lagi mengungkapkan dua molekul dengan senyawa yang sama.

Gambar

Analisis

Kondisi yang baik dilakukan melalui barium hidroksida sebagai katalisis basa yang
tidak larut .

Sintesis193

Kadang-kadang lebih mudah membuat senyawa 1,3-dikarbonil dengan oksidasi


senyawa ß-hidroksi karbonil. Pada 1970 ahli kimia menginginkan mengsintesis (22) untuk
studi reaksi fotokimia dari enon yang ternon-konjugasi . diskoneksi wittig berguna karena
memberikan senyawa 1,3-dikarbonil (23) sebagai material start.diskoneksi langsung dari (23)
memberikan kesan suatau reaksi antara aldehida (25) dan ester (24) : ini mempunyai
kerangka karbon yang sama sehingga setiap keteksaan akan dicegah bila kita menggunakan
dua molekul aldehida dan kemudian mengoksidasinya.

Analisi

Sintesis194

Catatan bahwa reaksi wittig mempunyai aspek kemoselektif,yaitu reaksi diinginkan


pada aldehidan dan tidak pada keton dan dikehendaki aspek stereoselektif-trans. Kedua
selektifitas ini beroprasi dalam keuntungan kita karena aldehid lebih reaktif dari pada keton
dan mengstabilkan ylida (Bab 15) memberikan alkeba yang trans.

Kondensasi aldehid dengan aldehid seperti dalam (25) ke (26) merupakan reaksi
“aldol” karena produk (26) adalah hidroksi aldehida atau aldol. Beberapa orang
menghubungkan semua kondensasi ini , apakah aldehid atau keton yang terlibat sebagai
reaksi aldol.

Senyawa Karbonil Yang α,ß-Tidak Jenuh

Dehidrasi sennyawa α,ß-Tidak Jenuh sangat mudah karena proton yang dihilangkan
(H dalam 27) adalah enolik dan produk terkonjugasi (28).

Gambar

Analisi penuh enona atau senyawa karbonil α,ß-Tidak Jenuh yang lain haruslah IGF
diikuti oleh diskoneksi 1,3-diO. Dalam praktik , sring dehidrasi terjadi selama kondensasi
sehingga zat antara (27) tidak perlu diisolasikan. Dalam contoh ini, katalisis asam
memberikan hasil yang baik.

Analisis

Sintesis195
Oleh karena itu kita biasanya menulis diskoneksi stenografi dari enona secara
langsung ke dua komponen karbonil.

Analisis

Ini merupakan diskoneksi penting sengga kita harus belajar mencarinya dalam tempat
tempat yang tidak disukai yaitu (29). Secara sederhana diskonek ikatan rangkap dan rulis
gugus karbonil pada ß-atom. Dalam hal kita memperoleh dua lekton identik dan reaksi dapat
dilaksanakan dalam basa.

Analisis

Sintesis196

Parfum prancis yang terkenal dala dengan unsur Flosal197 (3) adalah suatu enal dapat
didiskoneksi dengan cara ini.

Flosal : Analisis

Gambar

Sintesis dikerjakan dalam basa dengan benzaldehida yang sangat berkelebihan dalam
mengurangi kondensasinya dari aldehida alifatik. Ketaksaan semacam ini akan dibicarakan
dalam Bab 20.

Sintesis197

Sintesis trankuilaiser minor oksanamida198 (31) mengilustrasikan bagaimana


diskoneksi C-X dan IGF dapat ditambahkan pada rencana umum ini. Molekul mempunyai
amida dan epoksida G.F. kita mengetahui satu cara untuk memasukkan dalam gugus ini –
ddengan diskoneksi C-N dan C-O sehingga disini kita harus mulai dan menentukan urutan
langkah-langkah di kemudian hari. Ini memberi kita asam α,ß-Tidak Jenuh, sehingga dapat
mengdiskonek pada ikatan rangkap.

Oksanamida: Analisis
gambar

kedua material start mempun yai kerangkan yang sama sehingga lebih baik
menggunakan dua molekul aldehida (32) dan kemudian mengoksidasinya, seperti apa yang
kita kerjakan pada halaman 204 untuk menghindari keteksaan. Dengan mencoba-coba
mengungkapkan bahwa adalah lebih baik mengungkapkan amida sebelum epoksida.

Sintesis198

BAB 20

Strategi IX: Kontrol dalam Kondensasi Karbonil

Bab terakhir mengintroduksi suat seri diskoneksi yang baik berdasarkan kimia
karbonil, tetapi menghindari semua pertanyaan kemoselektivitas.reaksi-reaksi ini begitu
penting sehingga berharga belajar beberapa metode untuk mengontrol kedua tipe selektivitas
. semua kesukaran utama berkumpul dalam sintesis enon (1).

Analisis

Sintesis (tidak baik)

Analisi sangat sederhana tetapi bila kita sampai pada sintesis,semua tidak seperti yang
kita harapkan.kita ingin keton (2) untuk berenolisasi, tetapi mengapa aldehid tidak
berenolisasi? (3) kita ingin (2) berenolisasi pada sisi metil agar memberi (4), tetapi sisi
benzil dapat lebih disukai. Kita ingin enolat (4) untuk menyerang aldehida, tetapi
mungkinkah enolat tersebut tidak menyerang molekul (2) yang lain ?
Untuk kondensasi yang taksa harus tidak diragukan ke arah mana senyawa
berenolisasi dan senyawa mana bereaksi sebagai elektrofil (kemoselektivitas) atau tidak ragu-
ragu lagi entang regioselktivitas dari enolisasi.kita butuh jawaban yang pasti dan
menguntungkan pada tiga pertanyaan ?

1. Senyawa mana terenolisasi ?


2. Pada sisi mana ia terenolisasi ?
3. Senyawa yang mana bereaksi seagai nukleofil ?

Untunglah jarang bahwa ketiga pertanyaan serius , tetapi walaupun begitu sekarang
ada cukup metode untuk menyelesaikan semua tetapi mungkin hal-hal yang rumit. Dalam
Bab ini kita akan mencari metode kontrol dengan menggunakan reaksi dari Bab 19 sebagai
contoh: Problem timbul disebabkan senyawa karbonil yang terenolisasi paling mudah adalah
juga paling elektrofilik. (Tabel 20.1)

Tabel 20.1. Reaktivitas senyawa karbinil


Paling enolisabel

Paling elektrofilik

RCONR2 ‘ RCO2R ‘ (RCO)2O RCOCl


RCOR ‘ RCHO

Swa-kondensasi
Pertanyaan kemoselektivitas (pertanyaan 1 dan 3) dapat dihindari bila dua
senyawanya sama. Ada contoh-contoh daro swa-kondensasi dalam Bab 19, dimana kita
menyimpang dari jalan kita,dengan IGF pendahuluan untuk memantapkan bahwa hal-hal lain
menjadi swa-kondensasi. Aldehida (5),199 keton simetris200 (6) dan ester 201 (7) semua
memberikan contoh-contoh yang taksa (ambigu).

Gambar

Keton yang tidak simetris menahan pertanyaan regioselektivitas dalam enolisasi.


Beberapa selektivitas dapat dicapai dengan memvariasa kondisi. Dalam basa, kontrol kinetik
meyakinkan bahwa lebih asdik proton, biasanya pada atom karbon yang tersubstitusi kurang,
dihilangkan yaitu (8) memberikan (9). Dalam asam , keseimbangan yang cepat antara keton
dan enol berarti bahwa lebih stabil enol,biasanya dibentuk enol yang tersubstitusi lebih berat,
yaitu (10) . oleh karena itu berbagai produk (11) dan (12) terbentuk dalam kondisi basa , 202
dan asam 203 dari keton (8).
Ini merupakan faktor balans yang agak sulit dan tidak dapat dipercaya.
Eksperien diperlukan dalam arti hal yang baru bila metode kontrol ini memadai. Dalam
setiap hal jajaran senyawa yang tersedia dari swa-kondensasi terbatas dan metode untuk
mengontrol kondensasi silang diperlukan.

Gambar

Reaksi intramolekular

Ini merupakan separuh jalan kerumah antara kondensasi diri dan kondensasi silang.
Walaupun hanya satu molekul terlibat, tiga pertanyaan dapat tetap timbul; suatu rute yang
muju ke cincin anggota 5 atau 6 yang stabil secara termodinamik lebih disukai. Reaksi
intramolekuler oleh karenany lebih mudah dikontrol dari pada biomolekular ekuvalen.
Siklisasi diketon simetris (13) dpat terjadi dengan dua cara bergantung atas sisimana
keton terenolisasi. Dalam praktik dalam asam dan basa, hanya rute (a) diikuti agar memberi
cincin anggota enam (14) yang stabil dari pada cincin anggota delapan yang kurang stabil
(15). Dalam larutan asam, 85% dari (14) terbentuk.204

Gambar

Diskriminasi terhadap cincin kecil adalah secara ekual efektiv. Diketon tidak simetris (16)
dapat mengenolisasi dengan empat cara yang berbeda (a-d) dan setiap enol dapat
mengiklisasi memberikan empat produk yang berbeda (17-20). Produk (18) dan (19)
keduanya mengandung cincin anggota tiga dan secara cepat akan kembali pada (16). Produk
(17) hanya mengandung cincin anggota lima tetapi ia adalah senyawa jembaan yang padat
dan tidak dapat terdehidrasi (lihat dalam kondensasi silang III, halaman 230). Produk (20)
stabil dan terdehidrasi ke (21) dengan mudah dan ini merupakan satu-satunya produk.205

Gambar

Kondensasi Silang I: Penggunaan Senyawa yang tidak dapat

Dienolisasikan
Bila senyawa tidak dapat terenolisa, ia hanya dapat bereaksi sebagai komponen elektrofilik
dalam kondensasi. Senyawa semacam itu diikhtisarkan dengan formula (22), dimana
substituent yang mempunyai proton-α. Beberapa contoh adalah (23)-(25).

Gambar

Salah satu hal yang berguna adalah addisi gugus pengaktivasi CO2Et (lihat Bab 19)
dalam senyawa seperti (26). Diskoneksi mensyaratkan derivate asam karbonat: ester
CO(OEt)2(dietilkarbonat) dan separuh asli klorida (29) (etelkloroformat) merupakan reagen
yang baik untuk tugas ini.

Analisis

Sintesis206

Malonat tersubstitusi aril (27) biasanya dibuat dengan cara ini sebagai diskoneksi
alternative (a) menghendaki reaksi SN2 yang tidak dikenal pada aril halide.

Analisis

Sintesis207

Senyawa-senyawa seperti ArCHO, ArCO2Et, semua berguna dalam tipe control ini,
tetapi masih ada satu kata peringatan walau elektrofil tidak dapat terenolisasi, partner reaksi
mereka juga elektrofilik dan dapat terkondensasi. Demikianlah Ph2CO suatu elektrofil yang
sedikit tidak dapat digunakan dalam sintesis (28) oleh kondensasi dengan asetaldehid sebagai
produk swa-kondensasi-diri (29) terbentuk sebagai gantinya.

Gambar
Oleh karena itu komponen elektrofil harus lebih elektrofilik dibandingkan komponen
enol. “Calcones” (30) dapat disintesiskan dengan rute yang jelas dari (31) dan (32) karena
hanya (31) dapat dienolisasikan dan aldehid (32) lebih elektrofilik keton (31).

Analisis

Sintesis208

Region slektivitas enolisasi tetap penting. Asam (23) digunakan dalam (sangat dini)
tingkat sintesis vitamin B12 daro Woodward dan Eschenmoser.209 Diskoneksi memberikan
keton yang tidak simetris (8) dan (34) yang reaktif dan tidak terenolisasi. Reaksi dalam asam
(halaman 212) memantapkan enolisasi pada sisi yang lebih banyak disubstitusikan dari (8).

Analisis

Sintesis209

Secara kontras, dalam Sintesis Woodwart210 dengan struktur (35) yang disangka
benar, dari antibiotik patulin analisis zat antara (36) dengan diskoneksi standar
1,3dikarbonil,mengungkapkan senyawa yang non enolisabel yang reaktif (37) dan keton tidak
simetris (38), menginginkan enolisasi dan gugus metil. Kondensasi dalam basa memastikan
control kinetic (halaman 212).

Yang diketahui orang sebagai zat antara patulin: Analisis


Sintesis210

Sintesis ini memperlihatkan bahwa (35) tidak merupakan struktur yang benar untuk
patulin dan WoodWard kemudian membuat (39)struktur yang benar.

Gambar

Formaldehida: reaksi Mannich

Salah satu kandidat yang nyata untuk senyawa karbonil non-enolisabel yang reaktif
adalah formaldehida, CH2O. Susahnya dengan senyawa ini adalah bahwa ia agak terlalu
reaktif, dengan menambahkan secara berulang dan mentransformasi produk dengan reaksi
Cannizarro memberikan senyawa seperti ini (40).

Gambar

Kita butuh ekivalen formaldehida yang kurang reaktif disbanding


formaldehida sendiri. Metode yang paling popular adalah reaksi Mannich211 dimana
formaldehida bereaksi dengan komponen enolik dan amina sekunder. Zat antara (41)
pertama-tama dibentuk : ini diaddisi pada enol membentuk basa Mannich (42).
Gambar

Ini merupakan senyawa yang tidak begitu memikat, tetapi dapat diisolasikan dan
dimurnikan, yaitu (43)212 dan kemudian dengan alkilasi eliminasi diubah ke dalam (44) yaitu
produk dari kondensasi formaldehida. Metilena keton (44) tidak stabil dan keuntungan
metode Mannich adalah bahwa mereka dapat disimpan seperti basa Mannich (42) dan hanya
dibebaskan bila mereka dibutuhkan.

Gambar

Wittig membutuhkan asetal (45) dalam Sintesis213 senyawa dari “heartwood of


cinifers”. Diskoneksi asetal memberikan diol (46) yang dapat dibuat dari enona (47). Ini
menuju ke dalam rutin Mannich dan oleh karena itu keproduk Friedel-Craft (48).

Analisis

Whitting menggunakan Me2NH untuk reaksi Mannich dan menemukan bahwa


langkah eliminasi dapat dilaksanakan dengan bikarbonat sebagai basa yang sangat lunak.
Hidroksilasi dikerjakan dengan epoksidasi dan hidrolisis.

Sintesis213

Kondendasi silang II: Penggunaan Ekivalen Enol Spesifik

Problema regioselektivitas dan kemoselektivitas semua terjawab dengan


menggunakan ekivalen Enol spesifik-yaitu reagen-reagen yag berkelakuan
sebagainregiospesifik enol dari satu senyawa karbonil tertentu.

Gugus pengaktivasi
Kita telah melihat (Bab 13, 14) bagaimana alkilasi region selektivitas dari keton dapat
dikerjakan dengan menambah gugus pengaktivasi, biasanya CO2Et pada posisi yang kita
ingin enolisasikan. Metode yang sama dapat digunakan untuk kondensasi karbonil.
Kondensasi enol dari suatu ester dengan aldehida sebagai elektrofil secara normal tidak akan
bekerja sebagai aldehida adalah lebih reaktif dalam kedua pengertian dan berkondensasi
dengan diri sendiri memberikan (50) sebagai ganti.

Anda mungkin juga menyukai