Anda di halaman 1dari 11

1|Page

PENDAHULUAN
Unsur kimia, adalah zat kimiayang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tidak
dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa.

Partikel terkecil dari unsure (Unsur Kimia) adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus)
dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini
diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia.
2|Page

UNSUR-UNSUR KIMIA

Penjelasan
Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah "jumlah proton" dan jumah elektron
suatu unsur atau ikatan dalam inti atom tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton
sebanyak 6 buah, sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada
sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom (dilambangkan dengan Z).

Namun demikian, atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki jumlah netron
yang berbeda; hal ini dikenal dengan sebutanisotop. Massa atom sebuah unsur (dilambangkan
dengan "A") adalah massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah
kecil, dan massa neutron hampir sama dengan massa proton, maka massa atom biasanya
dinyatakan dengan jumlah proton dan neutron pada inti atom, pada isotop yang memiliki kelimpahan
terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah satuan massa atom (smu). Beberapa isotop
bersifat radioaktif, dan mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa atau beta.

Lambang kimia
Sebelum kimia menjadi bidang ilmu, ahli alkemi telah menentukan simbol-simbol baik untuk
logam maupun senyawa umum lainnya. Mereka menggunakan singkatan dalam diagram atau
prosedur; dan tanpa konsep mengenai suatu atom bergabung untuk membentuk molekul. Dengan
perkembangan teori zat, John Dalton memperkenalkan simbol-simbol yang lebih sederhana,
didasarkan oleh lingkaran, yang digunakan untuk menggambarkan molekul.

Sistem yang saat ini digunakan diperkenalkan oleh Berzelius. Dalam sistem tipografi tersebut,
simbol kimia yang digunakan adalah singkatan dari nama Latin (karena waktu itu Bahasa Latin
merupakan bahasa sains); misalnya Fe adalah simbol untuk unsur ferrum (besi),Cu adalah simbol
untuk unsur Cuprum (tembaga), Hg adalah simbol untuk unsur hydrargyrum (air raksa), dan
sebagainya.

Simbol kimia digunakan secara internasional, meski nama-nama unsur diterjemahkan


antarbahasa. Huruf pertama simbol kimia ditulis dalam huruf kapital, sedangkan huruf selanjutnya
(jika ada) ditulis dalam huruf kecil.

Tata nama
Penamaan unsur telah jauh sebelum adanya teori atom suatu zat, meski pada waktu itu
belum diketahui mana yang merupakan unsur, dan mana yang merupakan senyawa. Ketika teori
atom berkembang, nama-nama unsur yang telah digunakan pada masa lampau tetap dipakai.
3|Page

Misalnya, unsur "cuprum" dalam Bahasa Inggris dikenal dengan copper, dan dalam Bahasa
Indonesia dikenal dengan istilah tembaga. Contoh lain, dalam Bahasa Jerman "Wasserstoff" berarti
"hidrogen", dan "Sauerstoff" berarti "oksigen".

Nama resmi dari unsur kimia ditentukan oleh organisasi IUPAC. Menurut IUPAC, nama unsur
tidak diawali dengan huruf kapital, kecuali berada di awal kalimat. Dalam paruh akhir abad ke-20,
banyak laboratorium mampu menciptakan unsur baru yang memiliki tingkat peluruhan cukup tinggi
untuk dijual atau disimpan. Nama-nama unsur baru ini ditetapkan pula oleh IUPAC, dan umumnya
mengadopsi nama yang dipilih oleh penemu unsur tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kontroversi
grup riset mana yang asli menemukan unsur tersebut, dan penundaan penamaan unsur dalam waktu
yang lama.

Kelimpahan
4|Page

Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Sistem periodik yang ada sekarang ini merupakan hasil dari perkembangan pengelompokkan unsur
yang dilakukan oleh para ahli sebelumnya.

Awal Mula Perkembangan Pengelompokkan Unsur

1. Ahli Kimia dari Arab dan Persia


Para ahli kimia dari Arab dan Persia awalnya mengelompokkan zat-zat berdasarkan sifat logam dan
non logam.

a. Antoine Lavoisier (1789)


Lavoisier mengelompokkan zat-zat yang dipercaya sebagai unsur
(seperti cahaya, kalori dan beberapa senyawa) berdasarkan sifat kimianya
menjadi gas, non-logam dan tanah.

b. John Dalton (1808)


Dalton mengemukakan bahwa unsur dari atom yang berbeda mempunyai
sifat dan massa yang berbeda. Massa atom diperoleh dari perbandingan
massa atom unsur terhadap massa atom unsur hidrogen. Berangkat dari
teorinya itu Dalton mengelompokkan zat-zat yang berupa unsur-unsur
(sebanyak 36 unsur) berdasarkan kenaikan massa atomnya.
Daftar Unsur yang disusun oleh Dalton:

c. John Jacobs Berzellius (1828)


5|Page

Dalam daftar massa unsur yang dibuat oleh Dalton terdapat kesalahan dalam penentuan
massa atom unsur. Pada tahun 1828 Barzellius berhasil membuat dan mempublikasikan daftar
massa atom unsur-unsur yang lebih akurat.

d. Johann Dőbereiner (1829)

Pada tahun 1829, Johann Dőbereiner mengklasifikasikan unsur berdasarkan


kemiripan sifat-sifatnya yang disebut sebagai triad Dobereiner. Dalam aturan
ini, bila unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifat dan massa
atomnya kemudian diurutkan, maka setiap kelompok akan terdiri dari tiga
unsur dan massa atom unsur yang ditengah adalah rata-rata dari jumlah kedua
atom unsur yang di tepi.

Dobereiner melihat hubungan antara ketiga atom ini yaitu:

e. John Newlands (1865)

Pada tahun 1865, mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan


massa atom. Ia mengamati setiap pengulangan delapan unsur akan terdapat
kemiripan sifat. Dengan demikian berarti unsur kesatu mirip unsur kedelapan,
unsur kedua mirip unsur kesembilan demikian seterusnya. Newlands menyebut
pengulangan ini sebagai hukum oktaf.
6|Page

Kelemahan dari tabel yang dibuat Newlands ini adalah, masih ada beberapa kotak yang diisi lebih
dari satu unsur, hal ini terjadi karena sifatnya yang sangat mirip. Setelah unsur-unsur yang ditemukan
semakin banyak, diketahui bahwa pengulangan sifat tidak selalu terjadi pada unsur kedelapan.

f.Lothar Meyer (1869)

Pada tahun 1969, Lothar Meyer mengamati hubungan antara kenaikan massa atom dengan sifat
unsur. Hal ini dilakukan antara lain dengan membuat Kurva volume atom versus fungsi massa atom.
7|Page

Dari kurva, ia mengamati adanya keteraturan dari unsur-unsur dengan sifat yang mirip, dan
pengulangan sifat unsur tidak selalu setelah 8 unsur, seperti dinyatakan dalam hukum oktaf.

Gambar Sistem periodik Meyer. Unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom secara
vertikal. Pengulangan sifat unsur membentuk kolom. Sedangkan unsur-unsur dengan sifat yang mirip
terletak pada baris yang sama.

g. Dmitri Mendeleev (1869)

Pada tahun 1869 Mendeleev membuat sistem periodik berdasarkan


kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Unsur-unsur dengan sifat yang mirip
ditempatkan pada kolom yang disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat
menghasilkan baris yang disebut periode.
8|Page

Keunggulan Sistem Periodik Mendeleev


9|Page

1. Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-


unsur yang belum ditemukan.
Sifat unsur-unsur tersebut dapat diramalkan berdasarkan kemiripan sifat unsur-
unsur dalam golongan yang sama.

2. Sistem Periodik Mendeleev meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.


Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.

Contoh prediksi unsur Germanium oleh Mendeleev:

3. Sistem Periodik Mendeleev menyediakan satu kolom yang kosong pada group VIII.
Kolom ini yang pada perkembangannya berisi unsur-unsur gas mulia. Unsur-unsur
ini sangat tidak reaktif, dalam bentuk gas yang tidak berwarna dan tidak berbau dan
dalam jumlah yang sangat sedikit di atmosfir. Karena unsur ini tidak dikenal
senyawanya,maka para ilmuan di masa Mendeleev tidak tahu adanya unsur ini.

Lihat Sistem Periodik Mendeleev


10 | P a g e

Kelemahan Sistem Periodik Mendeleev

1. Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.

2. Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.
Sebagai contoh, unsur Iodin (I-127) mempunyai massa atom yang lebih keci
dibandingkan unsur Telurium (Te-128). Namun dari sifatnya, Mendeleev terpaksa
harus mendahulukan unsur Telurium dulu baru unsur Iodin.

3. Kelemahan ini menyadarkan para ilmuan bahwa massa atom tidak menentukan
sekali dimana suatu unsur empatkan dalam sistem periodik. Kemudian muncullah
Sistem periodik Modern yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom.
Nomor atom unsur Te (Z=52) yang ternyata lebih kecil dari iodin yaitu (Z=53).

h. Henry Moseley (1913)


Setelah Rutherford menemukan muatan positif dalam inti atom, pada tahun 1913 ilmuan Henry
Moseley menemukan nomor atom suatu unsur dengan bantuan sinar X. dari hasil penelitiannya
tersebut ia menemukan bahwa kenaikan nomor atom sejalan dengan kenaikan massa atom. Atas
dasar penemuan tersebut Henry Moseley menyusun tabel Periodik Berdasarkan kenaikan nomor
atom.

Sistem Periodik Henry Moseley (sistem periodik modern)


11 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimia

http://www.duniaedukasi.net/2011/05/perkembangan-sistem-periodik-unsur.html

Sulami Emi. 2011. PR Kimia. Klaten: PT. Intan Pariwara .

Anda mungkin juga menyukai