SEMESTER IV
Wahyu Sapto Nugroho, MT
1. Fungsi Sambungan Ulir
• Sambungan tidak tetap (semi permanen), sehingga dapat dibongkar pasang
pada kondisi yang normal.
• Menggunakan konstruksi ulir untuk mengikat dua atau lebih komponen
permesinan.
• Terdiri dari dua bagian, yaitu baut yang memiliki ulir dibagian luar, dan mur
yang memiliki ulir dibagian dalam.
Fungsi teknis utama sambungan ulir:
• Digunakan pada bagian mesin yang memerlukan sambungan dan
pelepasan tanpa merusak bagian mesin.
• Untuk memegang dan penyesuaian dalam perakitan atau perawatan.
Keuntungan sambungan ulir:
• Mempunyai reliabilitas (kehandalan) tinggi dalam pengoperasiannya.
• Untuk memudahkan perakitan dan pelepasan komponen.
• Untuk pengoperasian khusus.
• Murah dan efisien.
Kerugian sambungan ulir:
• Konsentrasi tegangan pada bagian ulir yang tidak mampu menahan
berbagai kondisi beban.
2. Penggunaan Sambungan Ulir
• Sambungan ini diulirkan dengan adanya ulir pada baut (bolt) dan mur (nut).
• Bentuk ulir dapat terjadi bila suatu lembaran berbentuk segitiga digulung
pada sebuah silinder.
• Dalam pemakaian, ulir selalu bekerja dalam pasangan antara ulir luar dan
ulir dalam.
• Ulir pengikat pada umumnya mempunyai profil penampang berbentuk
segitiga sama kaki, jarak antara puncak dengan puncak berikutnya dari profil
ulir disebut jarak bagi.
α
d2
θ
dk
dr
d
π.d 2
p
p
Jarak antara puncak-puncak yang berbeda satu putaran dari satu jalur disebut
kisar atau pitch. Jadi kisar pada ulir tunggal adalah sama dengan jarak baginya,
sedangkan untuk ulir ganda dan tripel, besar kisarnya berturut-turut sama
dengan dua kali dan tiga kali jarak baginya.
½p p 1½ p
p 2p 3p
3. Jenis-jenis Ulir
Bentuk penampang profil ulir dibedakan atas;
a) Ulir segitiga (V-thread),
b) Ulir segiempat (square thread),
c) Ulir trapesium (acme thread)
d) Ulir ½ trapesium (ulir gigi gergaji, buttress thread)
e) Ulir bulat (knuckle thread)
¼p
½p
29o
d
dk
0,3707 p
p
d
dk
dk
dr
d
r = 0,12427 p
e = 0,27544 p 30o
p
3
H
A
H
2
H = 0,89064 p
A = 0,50286 p
dk
r = 0,23851 p
d
r
dk
f = 0,24532 p
s
s = 0,13946 p
(d) (e)
3. Jenis-jenis Ulir
Ulir segitiga (V-thread) diklasifikasikan lagi menurut jarak baginya dalam ukuran
metris dan inch, dan menurut ulir kasar dan ulir halus, yaitu:
a) British Standard Whitworth (BSW) thread; digunakan untuk menahan getaran
(vibrasi) pada aerodinamis,automobil, dsb.
b) British association (BA) thread; puncak ulir tumpul, digunakan untuk mengulir
pekerjaan yang presisi
c) American Standard National thread; disebut juga Seller’s thread, puncak ulir
datar, dipergunakan untuk pemakaian umum.
d) Unified Standard thread; puncak dan lembah ulir bulat, merupakan persetujuan
tiga negara yaitu British, Canada dan USA, digunakan untuk pemakaian umum.
e) Metric thread (Ulir metris); merupakan ulir standart India, mirip dengan ulir BSW,
digunakan untuk pemakaian umum
(a) (b)
3. Jenis-jenis Ulir
(c) (d)
(e)
Desain mur dan baut metris
3. Jenis-jenis Ulir
Ulir kanan dan ulir kiri:
• Ulir kanan akan bergerak maju bila diputar searah jarum jam,
• Ulir kiri akan bergerak maju bila diputar berlawanan arah jarum jam,
• Pada umumnya ulir kanan lebih banyak digunakan.
Contoh 2
Dua bagian mesin disatukan dengan baut 24 mm. Tentukan tegangan yang
diterima oleh baut pada saat pengencangan awal.
Dari tabel 1, diameter minor M 24 dk = 20,320 mm
Sehingga:
π 2 4 × Fi 4 × 68160
Fi = dk .σ t σt = = = 210,18 N
4 π × dk
2
π × (20,320 )
2
mm 2
5. Kekuatan Sambungan Ulir
b. Tegangan akibat beban eksternal
1). Tegangan tarik (Beban Aksial)
F
h
dk =
π
.σ t
4
F
(a) (b) Jika sambungan menggunakan n buah baut,
maka:
π 2
F = n. dk .σ t
4
5. Kekuatan Sambungan Ulir
2) Tegangan geser
Kadang-kadang baut digunakan untuk mencegah gerakan relatif dari dua atau
lebih bagian, seperti pada kopling flens sehingga menyebabkan tegangan
geser pada baut.
Beban geser yang diterima oleh baut adalah:
π
FR = n × × d2 × τ g baut
4
4 × FR
d=
n × π × τg
2
σ 1
4(τ g ) + (σ t )
2 2 2
τ g(max) = τ g + t atau τ g(max) =
2 2
2 σt 1
σ 4(τ g ) + (σ t )
2 2
σ 2
atau σ t(max) = +
σ t(max) = t + τg + t 2 2
2 2
5. Kekuatan Sambungan Ulir
Contoh 3
Sebuah baut mata digunakan untuk mengangkat beban 60000 N. Hitung
diameter baut jika tegangan tarik tidak melebihi 100 MPa.
4 × 60000
dk = = 27,639 mm
π × 100
Dari tabel normalisasi ulir (tabel 1), diperoleh ukuran baut M 33 dengan
diameter minor dk = 28,706 mm
5. Kekuatan Sambungan Ulir
Contoh 4
Dua buah poros dihubungkan melalui suatu kopling flens untuk mentransmisikan
torsi 25 Nm. Kopling flens ini disatukan dengan empat buah baut dari bahan yang
sama pada radius 30 mm. Tentukan ukuran baut jika tegangan geser yang
diijinkan untuk bahan baut 30 MPa.
Kepala silinder pada mesin uap menerima tekanan panas sebesar 0,7 N/mm2.
Kepala silinder ditahan oleh 12 buah baut, diantara kepala silinder dan silinder
digunakan gasket dari tembaga lunak (soft copper) untuk mencegah kebocoran.
Diameter rata-rata silinder adalah 300 mm, hitung ukuran baut yang digunakan
jika tegangan tarik yang diijinkan 100 MPa.
p = 0,7 N/mm2 ; n = 12 ; D = 300 mm ; σ t = 100 MPa = 100 N
mm 2
5. Kekuatan Sambungan Ulir
Gaya yang dihasilkan oleh silinder adalah:
π π Dari tabel 1, untuk bisa
F = .D 2 .p = × 300 2 × 0,7 = 49480 N
4 4 diambil harga K untuk soft
copper gasket dengan
Gaya yang diterima oleh masing-masing baut:
long through bolt sebesar
F 49480 0,5 ~ 0,75
F2 = = = 4123,33 N
n 12
Dengan dk ≈ 0,886.d
Gaya pengencangan baut:
(2840.d + 2061,665 ) = π × (0,886.d)2 × 100
F1 = 2840.d N 4
1 2
r1
r2
F2
F4
Z
r3
r4
Y
4 3
X e F F3
2 F1
1
1 2
R1
Z F2
Fo Z Fo
Y F4
4 3 R2
X
R4 4 3
F3 Fo
Fo
R3
6. Beban Eksentrik
2 2
FR = Fo + F1 + 2Fo .F1. cos α
F
3 4
L2
1 2
L1
A A A
1
F3 + F3 + 4Fo
2 2
Ft =
2
1
F3 + 4Fo
2 2
Fs =
2
Dengan mengetahui harga pada persamaan beban, maka ukuran baut dapat
dihitung jika diketahui tegangan yang diijinkan.
6. Beban Eksentrik
b. Arah gaya searah dengan sumbu baut
1 2
A A A
L1
F
L2
F.L.L 2
F2 = 2 2
2(L1 + L 2 )
FR = Fo + F2
π 2
FR = .d k . σ t
4
2 4 .Fr
dk =
π .σ t
6. Beban Eksentrik
Contoh 6
Sebuah bracket dijepit pada kolom baja dengan menggunakan baut, seperti
gambar. Beban maksimum yang diterima bracket adalah 12 kN dengan arah
vertikal dengan jarak 400 mm dari kolom depan. Bidang vertikal bracket
disatukan pada kolom dengan empat baut yaitu 2 baris dengan dua buah baut
setiap baris yang berjarak 50 mm dari tepi bawah bracket. Tentukan ukuran
baut, jika tegangan tarik yang diijinkan 84 N/mm2.
400
12 kN
375
A Ukuran dalam mm
50
6. Beban Eksentrik
Beban geser langsung yang diterima oleh masing-masing baut adalah:
F 12000
Fo = = = 3000 N
n 4
80
30 kN
250
Ukuran dalam mm
500
π 2
FR = .d k . σ t
4
4.Fr 4 × 34713,25
dk = = = 27,141 mm
π.σ t π × 60