Anda di halaman 1dari 79

Bagian 5

Perancangan Bejana Tekan


• Analisis tegangan
• Kode/Standar

TK4203/1
Penutup (Head/Closure)

dengan Tekanan Internal

TK4203/2
Flat Head
t

• Fabrikasi paling sederhana tetapi biaya bahan


mahal
• Ketebalan lebih besar dibandingkan penutup
jenis lainnya (untuk beban yang sama)
• Penutup bejana bertekanan rendah
TK4203/3
Flanged Only Head

• Menyerupai penutup pelat tetapi perubahan


sudut terjadi perlahan
• Fabrikasi paling ekonomis
• Penutup tangki atmosferik horizontal dan dasar
tangki vertikal yang ditempatkan di atas beton
TK4203/4
Dished Head (Torispherical)

• Meridean terdiri dari “crown” dan “knuckle”


• “Shallow” (crown radius > Do silinder) atau
“Standard” (crown radius ≤ Do silinder)
• Knuckle radius ≥ 3 x tebal & ≥ 6% Di silinder
• Penutup tangki vertikal bertekanan 1  15 atm
TK4203/5
Ellipsoidal Head

• Kekuatan setara dengan silinder tanpa


sambungan
• Sumbu utama umumnya dua kali sumbu minor
• Penutup tangki bertekanan > 15 atm

TK4203/6
Hemisperical Head

• Paling kuat, setara dengan dua kali ellipsoidal


• Fabrikasi paling mahal
• Fabrikasi tanpa sambungan tidak
memungkinkan

TK4203/7
Conical Head

• Sebagai dasar evaporator, crystallizer, tangki


pengendap dan silo
• Keunggulan dalam menyingkirkan padatan
• Apex angle umumnya 60

TK4203/8
Penutup Pelat Melingkar
(Timoshenko Formula)
• Penutup dijepit silinder
3 pR2 3p
 atau t  R
4 t2 4

• Penutup didukung silinder

3 (3  ) pR2 3(3  ) p
 atau t  R
8 t2 8

Simbol : t = tebal pelat, p = tekanan rancangan, R = jari-jari,


 = tegangan kerja maksimum,  = Poisson’s ratio
TK4203/9
Penutup Pelat Melingkar
• Kode ASME
Simbol : t = tebal pelat, Di = diameter dalam
Cp
t  Di pelat, p = tekanan rancangan,  = tegangan
 maksimum,  = efisiensi sambungan, C =
konstanta (lihat Buthod & Megyesy, hlm. 26)

• Standar India
Simbol : t = tebal pelat, p = tekanan
p rancangan,  = tegangan maksimum,  =
t  C De
 efisiensi sambungan, De = diameter ekivalen
pelat, C = konstanta (lihat Bhattacharyya,
hlm. 45)
TK4203/10
Penutup Setengah Bola
(Penutup Tipis)
• Asumsi :
tegangan merata pada
arah radial  p
• Gaya tekan = Gaya reaksi
p  D2/4 =  D t 

• Tegangan pada kulit bola :  = p D / ( 4 t )


• Tekanan yang dapat ditahan : p = 4  t / D
• Tebal yang diperlukan : t = p D / ( 4  )

TK4203/11
Penutup Setengah Bola
(Penutup Tebal)
r+dr
• Tekanan merata
 
 = 
• Regangan
 = w/r 

r = dw/dr
r
• Hubungan regangan r
 = [(1-)  - r)]/E
r = (r - 2)/E
• Hasil substitusi
d d
(1  ) (r  )  (r r )   r  2   0 (1)
dr dr
TK4203/12
Penutup Setengah Bola
(Penutup Tebal) r+dr
• Kesetimbangan gaya pada
arah radial  
1 d 2
r   (r  r )  0 (2) Buktikan !
2 dr
 
• Syarat batas
 = -Pi pada r = Ri r
r
r = -Po pada r = Ro
• Penyelesaian PD (1) dan (2)


Ri3 Pi R 3 
R 3
P  R 3 
r  3 1  o   o o 
1  i 
(3a )
3  3  3  3 
Ro  Ri  r  Ro  Ri 
3
r 
Ri3 Pi  Ro3  Ro3 Po  Ri3 
    3 3 
1 3 
 3 3 
1 (3b)
3 TK4203/13
Ro  Ri  2r  Ro  Ri  2r 
Penutup Setengah Bola
(Penutup Tebal)
• Tekanan internal saja
 r ,max   Pi
r  Ri

0,5Ro3  Ri3
  ,max  Pi
r  Ri Ro3  Ri3
• Tekanan eksternal saja
 r ,max   Po
r  Ro

3 Ro3
  ,max  Po
r  Ri 2 ( Ro  Ri )
3 3

TK4203/14
Contoh Soal
Sebuah penutup setengah bola dengan
diameter dalam 30 in dirancang untuk
tekanan internal 4000 psi. Jika tegangan
maksimum yang dibolehkan 23000 psi,
tentukan tebal penutup tersebut jika:
(a) penutup dianggap tipis
(b) penutup dianggap tebal.

TK4203/15
Jawaban

(a) Penutup dianggap tipis


pRi (4.000 )(15)
t   1,30 in
2 2(23.000)
(b) Penutup dianggap tebal
 (  p) 
t   3  1 Ri
   0,5 p 
 (23.000 )  (4.000 ) 

 3  1(15)
 (23.000 )  (0,5)(4.000 ) 
 1,31 in
TK4203/16
Penutup Ellipsoidal
y
x=Ra

A a A
h
p L
x
RT 
R
 RL

RT  [ R 4 / h 2  (1  R 2 / h 2 ) x 2 ]1 / 2 RL  RT3 h 2 / R 4
TK4203/17
Penutup Ellipsoidal
(tegangan memanjang)
• Kesetimbangan gaya

pRT
2Ra t L sin   Ra p
2
atau  L 
2t
• Titik  • Titik 

 L  pR / 2th
2  L  pR / 2t

TK4203/18
Penutup Ellipsoidal
(tegangan melingkar)
• Kesetimbangan gaya
 T / RT   L / RL  P / t
 T  ( pRT / t )[1  ( RT / 2 RL )]
• Titik 
 T  pRT / 2t  pR / 2th   L
2

• Titik 
 T  ( pR / t )[1  ( R / 2h )]
2 2

TK4203/19
Penutup Ellipsoidal
(R = 2h)
• Titik 

 L   T  pR / t atau t  pR / 

• Titik 

 L  pR / 2t atau t  pR / 2 L
 T   pR / t atau t   pR /  T

TK4203/20
Kode ASME untuk Penutup
dengan Tekanan Internal

Baca : Jawad & Farr, hlm. 694.

TK4203/21
Penutup Setengah Bola
pRi
t
2  0,2 p

• Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi


korosi); p = tekanan; Ri = jari-jari dalam; σ =
tegangan maksimum;  = efisiensi sambungan.
• Batasan : p ≤ 0,665σ dan t ≤ 0,356Ri.

TK4203/22
Tegangan vs tebal
10
Tipis
ASME
Tebal
 /P
σ/P

0,1

1 2 3 4 5
Ro/Ri
TK4203/23
Hemispherical Head
pRi
t
2  0,2 p

• Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi


korosi); p = tekanan; Ri = jari-jari dalam; σ =
tegangan maksimum;  = efisiensi sambungan.
• Batasan : p ≤ 0,665σ dan t ≤ 0,356Ri.

TK4203/24
Hemispherical Head
pRi
t
2  0,2 p

• Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi


korosi); p = tekanan; Ri = jari-jari dalam; σ =
tegangan maksimum;  = efisiensi sambungan.
• Batasan : p > 0,665σ dan t > 0,356Ri.

TK4203/25
Ellipsoidal Head

pDi K 1   Di 
t , K  2   
2  0,2 p 6   2h  
• Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi
korosi); p = tekanan; Di = diameter dalam shell;
K = faktor intensitas tegangan; σ = tegangan
maksimum;  = efisiensi sambungan; h = jari-
jari dalam minor.
• Batasan : K ≤ 1.

TK4203/26
Torispherical Head

pLi M 1 Li 
t , M  3  
2  0,2 p 4  ri 

• Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi


korosi); p = tekanan; Li = jari-jari dalam crown;
M = faktor intensitas tegangan; σ = tegangan
maksimum;  = efisiensi sambungan; ri = jari-
jari dalam knuckle.
• Batasan : ri/t rendah.

TK4203/27
Torispherical Head
(Section VIII - Divisi 2)
ln( t / Li )   1,26177  4.55246 x  28.93318 x 2
 (0,66299  2.24709 x  15.68299 x 2 ) ln y
 (0,26879  10  4  0,44262 x  1,88783 x 2 )(ln y ) 2
dimana x = ri/Di dan y = p/(σ)

• Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi


korosi); p = tekanan; Li = jari-jari dalam crown;
σ = tegangan maksimum;  = efisiensi
sambungan; ri = jari-jari dalam knuckle.

TK4203/28
Conical Head

pDi
t
2 cos (  0,6 p)

• Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi


korosi); p = tekanan; Di = diameter dalam; σ =
tegangan maksimum;  = setengah dari apex
angle;  = efisiensi sambungan.

TK4203/29
Contoh Soal
Penutup eliptik 3:1 (diameter
utama:diameter minor) hendak dipasang
pada silinder dengan diameter dalam 144
in. Penutup dirancang pada tekanan 100
psi. Tegangan maksimum dan efisiensi
sambungan masing-masing 17.500 psi dan
100%. Tentukan tebal minimum penutup
tersebut.

TK4203/30
Jawaban

1   Di 
2
1   3
2
K  2      2      1,83
6   2h 
  6   1  

pDi K (100 )(144 )(1,83)


t 
2  0,2 p (2)(17.500 )(1)  (0,2)(100 )
 0,75 in

TK4203/31
Contoh Soal
Penutup torispherical (jari-jari dalam
crown 240 in, jari-jari dalam knuckle 15
in) hendak dipasang pada silinder dengan
diameter dalam 240 in. Penutup dirancang
pada tekanan 50 psi. Tegangan maksimum
dan efisiensi sambungan masing-masing
17.500 psi dan 100%. Tentukan tebal
minimum penutup tersebut.

TK4203/32
Jawaban

1  Li   1   240  
M  3      4      1,75
4  ri   4   15  

pLi M (50)(240)(1,75)
t   0,60 in
2  0,2 p (2)(17.500)(1)  (0,2)(50)
Karena t << r, periksa dengan pers. divisi 2.
x = ri/Di = 15/240 = 0,0625
y = p/(σ) = 50/(17.500  1) = 0,0029
ln (t/Li) = - 5,5485 atau t = 0,93 in
→ Gunakan tebal penutup 0,93 in
TK4203/33
Contoh Soal
Penutup conical (apex angle 40) hendak
dipasang pada silinder dengan diameter
dalam 40 in. Jika tekanan internal 450
psi, tegangan maksimum yang dibolehkan
20.000 psi dan efisiensi sambungan 100%,
tentukan tebal minimum penutup
tersebut.

TK4203/34
Jawaban

pDi
t 
2 cos (  0,6 p)
(450 )(40)

(2){cos(20  )}{20.000 )(1)  (0,6)(450 )}
 0,49 in

TK4203/35
Bejana Silindris Vertikal

TK4203/36
Komponen Tegangan
• Tegangan melingkar, memanjang
Penutup dan radial
• Tegangan tekan/tarik karena
angin/gempa
• Tegangan tekan karena berat
bejana
Pendukung
• Tegangan geser karena perpipaan
Baut dan angin
jangkar
• Tegangan bawaan fabrikasi
(pengerjaan dingin, las, dsb.)
Landasan
TK4203/37
D

Beban Angin
Gaya : F  Pw DH
Momen : M T  M  hT ( F  0,5Pw DhT ) H
M  Pw DHh
M
Tegangan : 
R 2t
M
Tebal : t
R 2 hT

Pw = tekanan angin, D (R) = diameter (jari-jari) bejana, H =


ketinggian dari dasar, h = lengan pengungkit (0,5H), hT = H
dari titik perhatian, M = momen maksimum, MT = momen
di ketinggian hT,  = efisiensi sambungan.
TK4203/38
Contoh Soal
Hitung momen angin pada sambungan
bejana dan pendukung (hT) untuk bejana D2
berikut: D1 = 4’, D2 = 3’, H1 = 56’, H2 = 44’, hT
= 4’, Pw = 30 psf.
Bagian bawah: H2
h1 = H1/2 = 28 ft; F1 = Pw D1 H1 = 6720 lb
M1 = Pw D1 H1 h1 = 188.160 lb.ft
Bagian atas:
h2 = H1 + H2/2 = 78 ft; F2 = Pw D2 H2 = 3960 lb D1
M2 = Pw D2 H2 h2 = 308.880 lb.ft H1
Keseluruhan
F = F1 + F2 = 10.680 lb; M = M1 + M2 = 497.040 lb.ft hT
MT = M – hT (F – 0,5 PwD1hT) = 455.280 lb.ft
TK4203/39
D

Beban Gempa
Gaya : F  CW
Momen : M x  CWX 2 (3H  X ) /(3H 2 ) X H
M  2CWH / 3
M
Tegangan : 
R 2t
M
Tebal : t hT
R 2

C = koefisien gempa, D (R) = diameter (jari-jari) bejana, H =


ketinggian dari dasar, M = momen maksimum, Mx =
momen pada jarak X, W = berat bejana, X = jarak titik
perhatian dari puncak silinder,  = efisiensi sambungan.
TK4203/40
Koefisien Gempa
Daerah gempa T < 0,4 s 0,4 s < T < 1,0 s T > 1,0 s
Ringan 0,05 0,02/T 0,02
Sedang 0,10 0,04/T 0,04
Berat 0,20 0,08/T 0,08

2 WH 3
Periode vibrasi : T 
3.53 EI
D 3
Momen inersia : I  t
8
D = diameter bejana, E = modulus elastisitas, H = tinggi
bejana termasuk pendukung, t = tebal bejana, W = berat
bejana
TK4203/41
D

Contoh Soal
Hitung momen gempa pada jarak X = 96’ dari
bejana berikut: D = 3,125’, H = 100’, W =
X H
34.000 lb. Koefisien gempa C = 0,04 (fungsi
vibrasi dan daerah gempa, tergantung pada
lokasi)

hT
Mx = CWX2(3H – X)/(3H2) = 85.229 lb.ft

TK4203/42
Beban Berat
• Berat ereksi (silinder, penutup, isolasi,
pendukung, tangga, dsb)
• Berat operasi (berat ereksi + cairan operasi)
• Berat uji (berat ereksi + berat air)
• Tegangan tekan

  W /(Dt)

Simbol : D = diameter (jari-jari) bejana, M = momen angin,


t = tebal bejana, W = berat bejana, σ = tegangan tekan
TK4203/43
Evaluasi Tegangan
• Dasar bejana
• Sambungan pendukung dan bejana
• Sambungan penutup bawah dan bejana
• Lokasi perubahan diameter/ketebalan bejana
• Kondisi ereksi
• Kondisi uji
• Kondisi operasi

TK4203/44
Beban Kombinasi
(tekanan internal, angin, berat)
• Sisi kedatangan angin
 L  ( PD / 4  4M / D 2  W / D) / t
t  ( PD / 4  4M / D 2  W / D) /  max
• Sisi kepergian angin
 L  ( PD / 4  4M / D 2  W / D) / t
t  ( PD / 4  4M / D 2  W / D) /  max
Simbol : P = tekanan internal, D = diameter (jari-jari) bejana,
M = momen angin, t = tebal bejana, W = berat bejana berserta
isi dan perlengkapannya, σL = tegangan memanjang, σmax =
tegangan maksimum yang dibolehkan
TK4203/45
Contoh Soal D

Hitung tebal minimum bejana (tanpa toleransi


korosi) dengan informasi berikut: Di = 2,0 ft, D
(termasuk isolasi dll.) = 2,5 ft, H = 48 ft, hT = 4 ft, Pw
= 30 psf. Bahan SA-285-C, tekanan internal 250 psi
dan temperatur 200 F. Efisiensi sambungan 0,85. H

• Tebal minimum (dari tegangan melingkar)


tC = PR/(σ – 0,6P)
= (250)(12)/{(13.750)(0,85) – (0,6)(250)} h1
= 0,260 in hT
• Tebal minimum (dari tegangan memanjang)
t = PR/(2σ + 0,4P)
= (250)(12)/{2(13.750)(0,85) + (0,4)(250)}
= 0,128 in
TK4203/46
Contoh Soal
• Gaya angin
V = Pw D H = (30) (2,5) (48) = 3.600 lb
• Momen lengkung arah memanjang di dasar
M = V h1 = (3.600) (24) = 86.400 lb.ft
• Momen lengkung arah memanjang pada sambungan
penutup bawah
MT = M – hT (V – 0,5 Pw D hT)
= 86.400 – (4) (3.600 – 0,5 (30) (2,5) (4))
= 871.200 lb.ft
• Tebal (dari tekanan angin)
t = MT/(R2σ) = 871.200//{ (122) (13.750) (0,85)}
= 0,165 in
• Tebal (dari tegangan memanjang keseluruhan)
tL = 0,165 + 0,128 = 0,293 in > tC
• Gunakan tebal 0,293 in ≈ 5/16 in.
TK4203/47
Pendukung

TK4203/48
Pendukung

Lug Ring
Skirt Leg girder

Saddle TK4203/49
Skirt D

• Tegangan memanjang karena berat t


dan angin/gempa di bagian dasar
tsk = (W/Dsk + 4M/D2sk)/σL
• Tegangan memanjang karena berat tsk
dan angin/gempa pada sambungan Dsk
skirt dan penutup bawah
tsk = (W/Dsk + 4M/D2sk)/(σL)
• Tebal skirt umumnya tidak kurang
dari tebal terkorosi bagian dasar
bejana.

TK4203/50
Leg
• Batas penerapan
Maksimum Bejana tekan Tangki penyimpan
D (ft) 6 12 D H
L1
H/D 5 5
L/D 2 Sesuai kebutuhan L

• Jumlah
N = 3 untuk D ≤ 42 in
N = 4 untuk D > 43 in
N = 6  8 jika diperlukan

TK4203/51
Sambungan
(Las)

TK4203/52
Lokasi (Kategori)
A

TK4203/53
Tipe

Tipe 1

2a Tipe 2 2b

TK4203/54
Tipe

Tipe 3 Tipe 4

Tipe 5 Tipe 6

TK4203/55
Allowable Joint Efficiencies
Examination
Type Description Limitation Category
F S N
Butt joints as None A,B,C,D 1,0 0,85 0,70
attained by double-
welding or by other
means which will
obtain the same
quality of deposited
weld metal on the
(1) inside and outside
weld surfaces to
agree with the
requirements of UW-
35, welds using
metal backing strips
which remain in
place are excluded.
TK4203/56
Allowable Joint Efficiencies
Examination
Type Description Limitation Category
F S N
(2a) None A,B,C,D 0,90 0,80 0,65
Single-welded butt
joint with backing
(2) strip other than (2b) Circumfe- A,B,C 0,90 0,80 0,65
those included rential joint
under (1). only.

Circumfe- A,B,C NA NA 0,60


rential joint
Single-welded butt only not over
(3) joint without use of 5/8 in thick &
backing strip. not over 24 in
OD.

TK4203/57
Allowable Joint Efficiencies
Examination
Type Description Limitation Category
F S N
Longitudinal A NA NA 0,55
joint not over
Double full fillet lap 3/8 in thick.
(4) Circumferential B,C NA NA 0,55
joint.
joint not over
5/8 in thick.
Circumfe- B NA NA 0,50
rential joint for
attachment of
Single full fillet lap
(5) head not over
joint with plug weld.
24 in OD to
shell not over
1/2 in thick.

TK4203/58
Allowable Joint Efficiencies
Examination
Type Description Limitation Category
F S N
Circumferential C NA NA 0,50
joint for the
attachment to
shell of jacket
not over 5/8 in
thick where the
distance from
Single full fillet lap center of the
(5)
joint with plug weld. plug weld to
the edge of the
plate is not less
than 1-1/2
times the
diameter of the
hole for the
plug.
TK4203/59
Allowable Joint Efficiencies
Examination
Type Description Limitation Category
F S N
(a) For the attach- A, B NA NA 0,50
ment of heads convex
to pressure to shell
not over 5/8 in thick,
with use of fillet weld
on inside of shell.
Single full fillet
(b) For the attach-
(6) lap joint without
ment of head having
plug weld.
pressure from either
side to shell not over
24 in ID & not over ¼
in thick with fillet
weld on outside of
head flange.

TK4203/60
Contoh Soal
Sebuah bejana dengan diameter
dalam 50 in dirancang untuk
tekanan internal 100 psi. Tegangan
maksimum yang dibolehkan adalah
17.500 psi. Sambungan melingkar
dan memanjang berupa “double-
welded butt joint” dan diuji melalui
“spot radiography”. Tentukan tebal
silinder (tanpa toleransi korosi)
menggunakan persamaan ASME.
TK4203/61
Jawaban
 = 0,85 (dari tabel)
t = P Ri/(σ  – 0,6 P)
= (100) (25) / {(17.500) (0,85) – (0,6) (100)}
= 0,17 in

TK4203/62
Bukaan dan Nozzle

TK4203/63
Konsentrasi Tegangan
Mb

tn

d
P t

P D

TK4203/64
Penguat

tn tn

t t

• Pengganti luas permukaan yang disingkirkan


• Hindari kelebihan pelat penguat
• Tempatkan pelat penguat di sekitar bukaan
TK4203/65
Nozzle

set on set in

Luas penguat tersedia (tanpa pelat penguat)


• Kelebihan tebal (silinder/penutup)
• Kelebihan tebal (pipa nozzle)
• Proyeksi internal nozzle
• Permukaan las (internal/eksternal)
TK4203/66
Perhitungan Luas Penguat
tn tn
trn trn
Ar Ar
t tr Y t tr Y
d d

X X Y Y
X X

d = diameter bukaan, tn = tebal nyata nozzle (tanpa toleransi korosi),


trn = tebal nozzle yang diperlukan, t = tebal nyata silinder/penutup
(tanpa toleransi korosi), tr = tebal silinder/penutup yang diperlukan,
X = batas penguat sejajar silinder/penutup, Y = batas penguat sejajar
nozzle, Ar = luas penguat yang diperlukan.
TK4203/67
Luas Diperlukan
Ar = d tr
tr = tebal silinder/penutup yang diperlukan pada kondisi tanpa
sambungan ( =1) dengan catatan jika :
• Nozzle bertumpu pada sambungan,  = efisiensi sambungan.
• Bejana tidak diuji secara radiografi,  = 0,85 (untuk sambungan
tipe 1) dan 0,8 (untuk sambungan tipe 2).
• Nozzle dan penguat ada pada bagian bola dari penutup torisphe-
rical, tr dihitung sebagai tebal penutup dengan  = 1 dan M = 1.
• Nozzle dan penguat ada pada bagian kerucut (cone), tr ditentukan
sebagai tebal cone tanpa sambungan, diameter pada lokasi nozzle.
• Nozzle dan penguat ada pada penutup elips 2:1 dan dalam radius
0,8 diameter silinder, tr ditentukan sebagai tebal penutup setengah
bola dengan diameter 0,9 diameter silinder.
• Bahan nozzle lebih lemah dari bahan silinder/penutup, luas
ditambah sebesar : 2 tn tr (1 – σnozzle/σsil/pen).
TK4203/68
Luas Tersedia
• Kelebihan tebal silinder
A1 = max { (t – tr) d atau 2 (t – tr) (tn + t) }
• Kelebihan tebal nozzle
A2 = min { 5 t (tn – trn) atau 5 tn (tn – trn)
• Penetrasi internal nozzle
A3 = 2h(tn - tc),
h = min { panjang penetrasi nozzle atau Y }
Y = batas penguat sejajar nozzle
tc = toleransi korosi
• Permukaan las dengan ukuran llas
A4 = (llas)2
• Luas penguat tersedia (Aa) = A1 + A2 + A3 + A4
TK4203/69
Pengurangan Luas Tersedia
(jika σmax,nozzle < σmax,silinder/penutup)
• Pengurangan A1
A1 = 2 tn tr (1 - σnozzle/σsilinder/penutup)
• Pengurangan A2
A2 = A2 σnozzle/σsilinder/penutup
• Pengurangan A3
A3 = A3 σnozzle/σsilinder/penutup
• Pengurangan A4
A4 = A4 σnozzle/σsilinder/penutup

TK4203/70
Batas Penguat

• Sejajar silinder/penutup
X = max { d atau (0,5 d + t + tn) }
• Sejajar nozzle
Y = 2,5 min {t atau tn }

TK4203/71
Pelat Penguat

• Luas pelat
Ap = Ar – Aa
• Lebar pelat
wp = Ap/tp
tp = tebal pelat
• Diameter luar pelat
Dp = do + wp
do = diameter luar nozzle
TK4203/72
Contoh Soal
Silinder sebuah bejana dengan diameter dalam 48
in dirancang untuk tekanan internal 250 psi dan
temperatur 200 F. Silinder terbuat dari bahan
SA-285-C dengan tebal 0,625 in, tanpa toleransi
korosi. Sambungan diuji radiografi secara spot.
Pada silinder terdapat sebuah bukaan dimana
nozzle berupa pipa dari bahan SA-53-B dengan
tebal 0,432 in dan diameter nominal 6 in. Nozzle
menembus silinder ke bagian dalam sejauh 1,5 in.
Nozzle tidak bertumpu pada sambungan dan
sambungan silinder-nozzle memiliki ukuran 0,375
in. Tentukan luas penguat yang dibutuhkan.

TK4203/73
Penyelesaian
Diketahui :
P = 250 psi
σsil = 13.800 psi (SA-285-C)
t = 0,625 in
σnoz = 15.000 psi (SA-53-B)
tn = 0,432 in
do = 6,625 in (NPS 6 in, 0,432 in thick)
trs = PR/(σ  – 0,6P) = (250) (24) / {(13.800) (1) – (0,6) (250)}
= 0,440 in
trn = PR/(σ  – 0,6P) = (250) (2,88) / {(15.000) (1) – (0,6) (250)}
= 0,048 in
tr = trs = 0,440 in (nozzle pada silinder)
d = do – 2tn = 6,625 – 2 (0,432) = 5,761 in

TK4203/74
Penyelesaian
Ar = d tr = (5,761) (0,440) = 2,535 in2
A1 = d (t – tr) = (5,761) (0,625 – 0,440) = 1,066 in2 atau
= 2(t – tr)(t + tn) = 2(0,625 – 0,440)(0,625 + 0,432) = 0,391 in2
→ A1 = 1,066 in2
A2 = 5t(tn – trn) = 5(0,625)(0,432 – 0,048) = 1,200 in2 atau
= 5tn(tn – trn) = 5(0,432)(0,432 – 0,048) = 0,829 in2
→ A2 = 0,829 in2
A3 = 2h tn, h = 2,5 tn = (2,5) (0,432) = 1,08 in
→ A2 = 0,933 in2
A4 = luas bagian dalam + luas bagian luar = 0,3752 + 0,3752
→ A4 = 0,280 in2
Luas penguat tersedia (Aa) = 3,108 in2
Aa > Ar → tambahan penguat tidak diperlukan

TK4203/75
Contoh Soal
Silinder sebuah bejana dengan diameter dalam 48
in dirancang untuk tekanan internal 300 psi dan
temperatur 200 F. Silinder terbuat dari bahan
SA-516-60 dengan tebal 0,5 in, tanpa toleransi
korosi. Sambungan diuji radiografi (full). Pada
silinder terdapat sebuah bukaan dimana nozzle
berupa pipa dari bahan SA-53-B dengan tebal 0,5
in dan diameter nominal 8 in. Nozzle menembus
silinder ke bagian dalam sejauh 0,5 in. Nozzle
tidak bertumpu pada sambungan dan sambungan
silinder-nozzle memiliki ukuran 0,375 in.
Tentukan luas penguat yang dibutuhkan.

TK4203/76
Penyelesaian
Diketahui :
P = 300 psi
σsil = 15.000 psi (SA-516-60)
t = 0,500 in
σnoz = 15.000 psi (SA-53-B)
tn = 0,500 in
do = 8,625 in (NPS 8 in, 0,500 in thick)
trs = PR/(σ  – 0,6P) = (300)(24) / {(15.000)(1) – (0,6)(300)}
= 0,486 in
trn = PR/(σ  – 0,6P) = (300)(3,8125) / {(15.000)(1) – (0,6)(300)}
= 0,077 in
tr = trs = 0,486 in (nozzle pada silinder)
d = do – 2tn = 8,625 – 2 (0,500) = 7,625 in

TK4203/77
Penyelesaian
Ar = d tr = (7,625) (0,486) = 3,706 in2
A1 = d (t – tr) = (7,625) (0,500 – 0,486) = 0,106 in2 atau
= 2(t – tr)(t + tn) = 2(0,500 – 0,486)(0,500 + 0,500) = 0,028 in2
→ A1 = 0,106 in2
A2 = 5t(tn – trn) = 5(0,500 )(0,500 – 0,077) = 1,058 in2 atau
= 5tn(tn – trn) = 5(0,500)(0,500 – 0,077) = 1,058 in2
→ A2 = 1,058 in2
A3 = 2h tn, h = 0,5 in
→ A2 = 0,5 in2
A4 = luas bagian dalam + luas bagian luar = 0,3752 + 0,3752
→ A4 = 0,280 in2
Luas penguat tersedia (Aa) = 1,944 in2
Tambahan penguat = Ar – Aa = 3,706 – 1,944 = 1,762 in2

TK4203/78
Penyelesaian
• Jika digunakan SA-516-60 dengan tebal 0,375 sebagai pelat
penguat, lebar penguat = 1,762 / 0,375 = 4,699 in
• Diameter luar penguat = 8,625 + 4,699 = 13,324 in

TK4203/79

Anda mungkin juga menyukai