Anda di halaman 1dari 30

Materi Kuliah

Kekuatan Bahan (Strength of Materials)

MOMEN PUNTIR
(Torsion)

Oleh:
Dr.Ir. Rokhani Hasbullah, M.Si

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1
Definisi Torsi:

Torsi (puntiran) Æ Pemuntiran sebuah batang yang


dibebani dengan kopel-kopel yang menghasilkan
perputaran terhadap sumbu longitudinalnya.

2
Kopel-kopel yang menghasilkan pemuntiran sebuah
batang disebut momen putar (torque) atau momen
puntir (twisting moment).
F

T T = Fd
d
F

Contoh dari batang-batang yang mengalami puntiran:


- Gandar roda (axle)
- Poros gardan (drive shaft)

3
Torsi pada Batang Elastis Berpenampang Bulat

Asumsi Dasar:
1) Materialnya homogen.
2) Penampang bidang dari bahan tetap tegak lurus
terhadap sumbu batang setelah dikenai torsi.
3) Pada batang yang dikenai torsi, regangan geser
bervariasi secara linear dari sumbu pusat hingga
mencapai regangan maksimum pada permukaan
batang.
4) Berlaku hukum Hooke dimana tegangan geser
proporsional terhadap regangan geser.

4
Rumus Torsi
τ max
B
τ = Gγ R r
τ max
C B
o o C R
r
dA

T = ∫ r
A R
τ max dAr
tegangan luas

gaya lengan

momen puntir

τ max
τ max dan R konstan T= ∫ r dA
2

R A

5
Adalah momen inersia kutub dari luas
∫r
2
dA penampang melintang Æ konstan untuk luas
A
penampang melintang utama Æ dinotasikan
dengan J
Untuk penampang bulat: dA = 2πrdr
dimana 2π r adalah keliling dari suatu luasan
dengan jari-jari r dan lebar dr

[( )]
R R
J = ∫ r dA = ∫ 2πr dr = 2π = 2π −0
4
2 3 r R4
Jadi 4 4
A 0 0

πR 4
πD 4
J= =
2 32
Dimana D adalah diameter poros pejal
Jika D diukur dalam mm Æ J dalam mm4
τ max
T= ∫ dA
2
Sehingga persamaan r
R A

TR
dapat ditulis τ max =
J
Persamaan umum tegangan geser pada sebarang
titik dengan jarak r dari pusat penampang adalah:

r Tr
τ = τ max =
R J
Contoh Soal 1:
Cari tegangan geser puntir maksimum pada poros AC
seperti ditunjukkan pada gambar. Asumsikan diameter
poros dari A ke C adalah 10 mm.

30 Nm
10 Nm
20 Nm

C
B
A

8
Jawab: 20 Nm 10 Nm 30 Nm

φ = 10 mm
A B C

Maksimum torsi pada poros adalah 30 Nm


Jadi
T = 30 Nm πD 4
π 10 4
R = 5 mm J = = = 982 mm 4

32 32

TR 30 × 10 × 5 3
τ max = = = 153MPa
J 982
9
Jika torsi dikenakan pada poros berongga dengan
diameter dalam Di dan diameter luar Do, maka

J=
π
32
(D
o
4
−D
i
4
)
Untuk tabung-tabung yang tipis

J ≈ 2πR t 3

10
Contoh Soal 2:
Suatu pipa panjang dengan diameter luar (Do) 20 mm
dan diameter dalam (Di) 16 mm dipuntir terhadap
sumbu longitudinalnya dengan torsi (T) sbesar 40 Nm.
Tentukan tegangan geser pada bagian luar dan dalam
pipa.
Jawab:

τ max T T

τ min
r

11
Jawab:

J=
π
32
(Do
4
− Di =
4
) π
32
(20 4
)
− 16 4 = 9270mm 4

TR 40 ×103 ×10
τ max = = = 43.1MPa
J 9270
Tr 40 × 103 × 8
τ min = = = 34.5MPa
J 9270

π π
Jika porosnya pejal: J= (D ) 4
= (20 )
4
= 15700 mm 4
32 32
TR 40 × 10 3 × 10
τ max = = = 25 .5 MPa
J 15700

12
Desain Poros dalam Kaitannya dengan Torsi
Setelah torsi yang ditansmisikan oleh suatu poros
ditentukan dan tegangan geser ijin maksimum dipilih,
maka persamaan proporsional dari poros adalah
J T
=
R τ max
J/R adalah parameter yang menentukan kekuatan
elastis poros.
J πR 3
Untuk poros pejal, =
R 2
Dari persamaan di atas maka jari-jari poros dapat
ditentukan.
13
Umumnya satuan tenaga transmisi pada poros dinyatakan dalam
horse power (hp). 1 hp = 745.7 Nm/s atau 745.7 W

Power (tenaga) P = Tω ω = 2πN = Kecepatan angular (rad/s)

N = rpm

Untuk suatu poros berputar sebagai frekuensi f Hz 1 Hz = 1 putaran


per detik (cps), kecepatannya
2 π f rad/s

hp × 745 . 7 = 2 π fT Nm/s

119 × hp 159× kW
T= atau T=
f f
9540 x kW
Bila poros berputar dengan N rpm:
T=
N
14
Contoh Soal 3:

Pilihlah poros pejal untuk motor 10 Hp yang beroperasi


pada 30 Hz. Tegangan maksimum terbatas sampai 55
MPa.
119 × hp 119 × 10
Jawab: T= = = 39.7 Nm
f 30
J T 39.7 ×103
= = = 722 mm3
R τ max 55

J πR 3 atau R =
2 J 2
= 722 = 460 mm3
=
3

R 2 π R π

R = 7.72 mm atau D = 15.4 mm


Dalam prakteknya dipilih poros 16 mm
15
Sudut Puntir
Selama pemuntiran, terjadi perputaran terhadap sumbu
longitudinal dari salah satu ujung batang terhadap
ujung lainnya sehingga membentuk sudut yang disebut
sudut puntir (angle of twist)

Txdx L Tdx T L
A
φ=∫ =∫ = ∫ dx
B JxG 0 JG JG 0
T T
TL
φ=
φ JG
A B
L

16
Contoh Soal 4:
besi
tembaga

d=0.1m d=0.125 m
15 kN/m 15 kN/m
0.5 m 1m
G=40 GN/m2 G=85 GN/m2

Tentukan sudut puntir total pada ujung batang.

Jawab: T1 L1 T2 L2
φ= +
G1 J 1 G2 J 2
15 × 10 3 × 5 15 × 10 3 × 1
φ= π +
32 (0 .1) × 40 × 10 ( ) × ×
4 9 π 4 9
32 0 . 125 85 10
φ = 0.019 + 0.007 = 0.026 rad
17
Torsi pada Batang Pejal Berpenampang Tidak Bulat

Untuk batang-batang yang bukan melingkar, irisan yang


tegak lurus terhadap sumbu bagian struktur akan
melengkung bila dikenakan momen puntir

18
Pada batang berbentuk siku empat, tegangan geser
pada sudut-sudut adalah nol. Sedang pada tengah-
tengah sisi yang panjang tegangan tersebut menjadi
maksimum.

19
T
Tegangan geser maksimum: τ max =
αbc2

TL
Sudut puntir: φ=
β bc 3G

T = momen puntir
L = panjang poros
G = modulus elastisitas geser
b = sisi panjang irisan siku empat
c = sisi pendek irisan siku empat
α , β = parameter
Parameter α & β tergantung pada perbandingan (b/c).
Beberapa harga ini tertulis dalam tabel di bawah.

TABEL KOEFISIEN UNTUK POROS SIKU EMPAT

b/c 1.00 1.50 2.00 3.00 6.00 10.00



α 0.208 0.231 0.246 0.267 0.299 0.312 0.333

β 0.141 0.196 0.229 0.263 0.299 0.312 0.333

Untuk irisan-irisan yang tipis, bila b jauh lebih besar dari c, harga-
harga α & β mendekati 1/3.

21
Torsi pada Bagian Pipa Berdinding Tipis

Bangunan berdinding tipis dari beraneka tebal

22
Hasil kali tegangan geser dan tebal dari pipa, sama pada semua
titik dalam penampang. Hasil kali ini disebut aliran-geser (shear
flow). Dinotasikan dengan q.

q = τ t = konstan

Tegangan geser terbesar terjadi pada tempat dimana tebal pipa


terkecil dan sebaliknya. Dalam daerah dimana tebalnya konstan,
maka tegangan gesernya juga konstan.

23
Hubungan q dengan T yang bekerja pada pipa

Gaya geser total yang bekerja pada elemen luas adalah qds, jadi
momen dari gaya ini terhadap sembarang titik O adalah
dT = r q ds
Dimana r adalah jarak tegak lurus dari O ke garis kerja gaya di
atas.

Momen puntir total T yang dihasilkan oleh tegangan-tegangan


geser adalah

T = ∫ rqds Am = luas yang dibatasi oleh


garis tengah keliling

T = q ∫ rds
tabung tipis (luas median)

T
T = 2 Am q atau q =
2 Am
24
Karena untuk tabung tertentu q adalah konstan, maka tegangan
geser pada suatu titik dari suatu tabung dimana tebal dinding t
adalah

q T
τ = =
t 2 Am t

Untuk daerah tak elastis persamaan di atas berlaku hanya bila t


adalah tetap.

25
Contoh Soal 5:
Sebuah tabung panjang dengan radius luar dan dalam dari
dinding tabung adalah 10 mm dan 8 mm, dipuntir sekitar sumbu
longitudinalnya dengan momen puntir T sebesar 40 Nm.
Hitunglah tegangan gesernya.

Jawab:
Harga rata-rata radius tabung adalah 9 mm dan tebal dinding
adalah 2 mm. Jadi

q T 40
τ= = = = 39.3×10 N / m
6 2

t 2 Amt 2π (0.009) (0.002)


2

26
Sudut puntir untuk sebuah pipa berdinding
Tφ T 2L
tipis dapat ditentukan dengan =
menyamakan usaha yang dilakukan oleh 2 2 GJ
momen puntir T yang dikenakan dengan TL
energi regangan batang. φ =
GJ

T
Sudut puntir per panjang satuan: θ=
GJ
Untuk bahan yang elastis linier, sudut
T ds
puntir dari suatu tabung berongga dapat
diperoleh dengan menggunakan dasar
θ = 2
4 Am G ∫ t
kekekalan energi.

27
Latihan Soal
1. Sebuah poros baja berdiameter 50 mm dan
panjangnya 1 m, mentransmisikan torsi sebesar 1
kNm. Tentukan tegangan maksimum dan sudut
puntirnya. G = 85 GN/m2
Jawab: J = 32 D = 32 (50) = 0.61×10 mm
π π
4 4 6 4

Tr 1×103 ×103 (25)


a. τ max = = = 41MPa
J 0.61×10 6

b. φ=
TL
=
1×103 ×103 103 ( )
= 0.019rad
−6
GJ 85 ×10 ×10 0.61×10
9 6
( )
28
2. Pilihlah suatu poros untuk mentransmisikan 200 hp
tanpa melebihi tegangan geser sebesar 69 MPa
jika poros ini beroperasi pada 20 rpm.

Jawab: T =
119 × hp 119 × 200
= = 71400Nm
f 20 / 60
J T 71400
= = = 1034.8mm3
R τ max 69
2J 2
R =
3
= 1034.8 = 659.1mm3
πR π
R = 8.7 mm atau D = 17.4 mm
29
30

Anda mungkin juga menyukai