V g .D …………..(2.38)
c
dimana :
V = kecepatan rata – rata aliran (m/det)
D = kedalaman hidrolik (m)
g = gaya gravitasi (m/det2)
c = kecepatan rambat gelombang (celerity) dalam (m/det)
(3) Tinggi kecepatan sama dengan setengah dari
kedalaman hidrolik dalam persamaan dinyatakan sebagai
berikut :
V2 D (2.39)
2g 2
dimana :
V = kecepatan rata – rata aliran (m/det)
g = gaya gravitasi (m/det2)
D = kedalaman hidrolik (m)
(4) Untuk debit tertentu energi spesifiknya minimum,
dalam persamaan dinyatakan sebagai berikut
dE
0 (2.40)
dh
(5) Untuk debit tertentu gaya spesifiknya minimum,
dalam persamaan dinyatakan sebagai berikut :
dF
0 (2.41)
dh
A. Cara Aljabar
Cara ini biasanya digunakan untuk penampang saluran
sederhana seperti penampang – penampang yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Salah satu contoh adalah sebagai berikut :
Contol soal 2.7
Hitung kedalaman kritis dari kecepatan aliran pada saluran
terbuka berpenampang trapesium yang mempunyai lebar dasar
B = 6 m, kemiringan tebing 1 vertikal : 2 horisontal, apabila
debit aliran Q = 17 m3/det.
Jawaban :
Dari Gb. 2.32. dapat dihitung :
Luas penampang saluran adalah :
A = (B + z y) y = (6 + 2 y) y = 2 (3 + y) y m2
Lebar permukaan air adalah :
T = (B + 2 z y ) = (6 + 2 2 y) = (6 + 4 y)
= 2 (3+2 y) m
Kedalaman hidrolik adalah :
A 23 yc yc 3 yc yc
D m
T 23 2 yc 3 2 yc
Kecepatan rata-rata aliran :
Q 17m3 / dt 17
V m / dt
A 23 2h h 23 2h h
Pada kondisi aliran kritis tinggi kecepatan sama dengan setengah dari
kedalaman hidrolik, jadi :
V2 D
2g 2
17 2
3 yc yc
2 g 23 yc yc 23 2 yc
2
Kecepatan kritis:
Q 17 m3 / dt
Vc 2,64 m / dt
Ac 6,45
B. Cara “design chart” menggunakan “Faktor Penampang”
untuk aliran kritis.
Faktor penampang untuk aliran kritis adalah :
ZA D
Dimana :
Z = Fakltor penampang untuk aliran kritis (m2½)
A = Luas penampang basah aliran (m2)
D = Kedalaman hidrolik (m)
V2 D
2g 2
memasukkan persamaan kontinuitas Q = VA ke dalam persamaan
tersebut diatas didapat :
Q/A2
D atau
2g 2
Q/A2
D
2g 2
Q2
A D Z atau
g
Q
Z ………………………….(2.43)
g
Q
Z
g ………………………….(2.44)
Persamaan (2.42) tersebut menunjukkan bahwa faktor penampang
Z merupakan fungsi dari kedalam aliran [Z = f(y)] dan hanya
mempunyai satu kemungkinan kedalaman aliran kritis untuk satu
debit aliran.
Untuk memudahkan perhitungan telah dibuat suatu kumpulan kurva
seperti pada Gb. 2.33.
z = 1,5
2 1 y z = 2,0
2 z = 2,5
z = 3,0
b
z = 4,0
1
0,8
0,6
ran
gka
0,4 Lin
0,2
0,14
0,1
0,08
0,06
y d0
0,04
0,02
0,01
0,0001 0,001 0,01 0,1 1 10
2,5
Nilai-nilai Z/d 0 untuk penampang lingkaran
Contoh soal 2.8
Diketahui : penampang saluran berpenampang trapesium dengan
lebar dasar B = 6 m, kemiringan tebing = 1 vertikal : 2 horisontal
mengalirkan air sebesar Q = 17 m3/det. Dari ketentuan tersebut
dihitung harga Z sebagai berikut :
Q
Z
g
1
17 m3 / det 2
Z 5,43m 2
2
9 ,81 m/ det
1
22
Z 5,428 m
2 ,5
1 0 ,062
B 2
6 m ,5 2 2
H A = (6 + 2h)h T = 6 + 4h Z=A A
T
Dari tabel tersebut dibuat Kurva seperti pada Gb. 2.30 untuk :
Q 17
Z 5,43
g 9,81
Latihan
Suatu saluran berpenampang trapesium dengan lebar dasar B = 6 m,
kemiringan tebing 1 : z = 1 : 2 mengalirkan air sebesar Q = 12
m3/det. Hitung kedalaman kritis dengan :
a. Cara aljabar
b. Cara grafis
c. Cara grafis menggunakan “design chart”
b grafis yc = 0,68 m 30
c grafis yc = 0,68 m 30
2.6.4. Rangkuman
Kriteria aliran kritis adalah angka Froud sama dengan satu. Dengan
dasar ini diturunkan kriteria yang lain yaitu :
Tinggi kecepatan sama dengan kecepatan rambat gelombang.
Tinggi kecepatan sama dengan setengah dari kedalaman hidrolik
Untuk debit tertentu “energi spesifik” dan “gaya spesifik”
minimum.
Untuk suatu energi spesifik minimum debit aliran maksimum.
Penampang aliran kritis adalah suatu penampang dimana alirannya
adalah aliran kritis.
Aliran kritis terjadi apabila sepanjang aliran memenuhi kriteria
aliran kritis (y = yc)