Q =C A Rif Chezy
1 12
Q = A B2 3 i f
n Manning
B = 2y
- Keliling basah : P = B +2 y
- Jari-jari hidrolik : R=
A
=
B.y
P B +2y
- Debit aliran :
1
Q = A R 2 3 i1 2 Manning
n
Q =C A Rif Chezy
Dari persamaan debit aliran tersebut dapat
dilihat bahwa apabila harga A, C, dan f (Chezy),
atau A, n, dan if (Manning) tetap maka debit
aliran akan maksimum apabila harga R (jari jari
hidrolik) adalah maksimum. Karena : R = A / P,
maka untuk mencapai harga R maksimum dengan
luas penampang A tetap maka harga keliling
basah P harus minimum Untuk mencapai harga P
minimum dapat dilakukan sebagai berikut :
P = B + 2y
karena : A = B x y
B=A/y
maka : A
P= +2y (5.1)
y
untuk harga A tetap maka P hanya merupakan
fungsi dari h saja {P = f (h)}
dP
Harga P minimum dicapai apabila =0
dy
Dari persamaan (5.1) tersebut diatas dapat
dicari harga dP
dy sebagai berikut :
A
P = + 2 y = A( y 1 ) + 2 y
y
dP A
= A(y 2 ) + 2 = 2 + 2
dy y
P minimum apabila dP
=0
dP
dy dy
Jadi :
dP A
= 2 +2 = 0
dy y
atau : A = 2y 2
(5.2)
B. Penampang Trapesium
D
y
= 60 A = 60
C
A = (B + z) y , berarti
A
B = z y
y
- Keliling basah :
P = B +2y 1+ z 2
atau
A (5.8)
P = z y+2y 1+ z2
y
Asumsi pertama diambil harga A dan y tetap;
sehingga P merupakan fungsi z untuk mencari
harga P terkecil perlu penurunan P terhadap z
sebagai berikut :
A
P = z y + 2 y(1 + z)1/ 2
y
dP
dz
[
= y + 2 y 1 2 (1 + z 2 )1/ 2 2z ]
dP
= y + 2 yz[1 z 2 ]1 2
dz +
P minimum apabila dP
=0
dz
Jadi : y + 2 yz[1+ z ] 2 1 2
=0
Apabila persamaan tersebut dibagi y, maka
didapat persamaan: 1 +2 z[1 + z 2 ]1/ 2 = 0
atau
2z
(1+z )
2 12
=1 [
2 z = 11+zz 2 2
+ ]1
dP
harga P minimum apabila =0
dy
berarti : A z 2 1 + z 2 = 0 (5.9)
2
y
(B + zy ) y zy 2 y 2 1+ z 2 = 0, atau :
2
(B + zy y y (z 2
) 2
1+ z 2 )= 0, atau
(B + +
zy ) y = 2 y 2 1+ z 2 + zy 2 , atau:
:
By zy 2 = 2 y 2 1+ z 2
y (B + 2 zy ) = 2 y 1 + z 2
2
Dibagi dengan - y persamaan tersebut menjadi :
2 2
+
B 2 zy = 2 y 1+ z
Dibagi dengan 2 1+ z2
B +2zy
y= (5.11)
2
2 1+ z
Dari Gb. (5.2) dapat dilihat bahwa panjang MD
yaitu garis lurus yang ditarik dari titik M (titik
tengah garis permukaan air T) tegak lurus tebing
saluran (garis CE), dapat dihitung sebagai
berikut :
Lihat segitiga MDE :
MD
Sin atau MD = ME sin , atau
= ME
MD = ME Sin 60 (5.12)
Dari Gb. (5.2) tersebut juga dapat dilihat bahwa :
1
Panjang ME = (B + 2zy ) (5.13)
2
y 1
sin = = (5.14)
y 1+ z2 1+z2
1
B= y + 2 y 1 + 1
2 3 3
2 4
= 3 +2
3
y 3 y
2 4
= y 3 + y 3
3 3
2
B= 3 (5.16)
y
3
- Lebar permukaan air : lihat persamaan (5 12)
T = 2 ME = 2
1
(B + 2zy (5.17)
)
2
2 2 4
T = B + 2 zy = y 3 + y 3 = y 3
3 3 3
2
T= y 3 (5.18)
3
- Luas penampang basah A = (B + zy) y
2 1
A= y 3+ 3 y y
3 3
= 3
(=yy )3y
2
Jadi A = y2 3 (5.19)
- Kedalaman Hidrolik
A
D=
T
A y2 3 3
D = = = y
T 4 4 (5.20)
y 3
3
- Faktor penampang untuk aliran kritis : Z = AD
Memasukkan persamaan (5 19) dan persamaan
(5.20) kedalam persamaan tersebut didapat :
3 2 9 3 2
Z=y 2
3 y=y y= y y atau
4 4 2
3 2,5
Z= y (5.21)
2
Dengan diketahui geometri penampang seperti
tersebut diatas, dimensi saluran dapat
direncanakan untuk debit Q dan kemiringan
aliran if yang diketahui
C. Penampang Berbentuk Setengah
Lingkaran
y = d0
Gambar 5.3.
Penampang saluran berbentuk setengah
lingkaran
- Luas penampang : 1
A = d0 = y 2
8
2
- Keliling basah : P = y
- Jari-jari hidrolik : R=
3 y 2 1
= y (5.22)
= 2 2 y 2
- Keliling basah : P = B + 2 y =2 y + 2 y = 4y
1 4
= y 3 y 3 +2 y
3 3
4
P= y 3 y 3+ 3 = 2y 3
1 y
3
- Jari-jari hidrolik :
2
A y 33
R= = =
1
P 2y 3 y
2
Dari persamaan : A = y 2 3 didapat :
A 1 3
y2 = = A 3= A
3 3 9
14
3 A = 0,760
y = A
9
Dengan demikian maka :
R=
1 1
y = 0,760 A = 0,380 A (5.26)
2 2
c) Penampang setengah lingkaran
Seperti yang diuraikan diatas penampang
lingkaran ini mempunyai :
- Luas penampang : A =
2
y 2
- Keliling basah : P= y
- Jari-jari hidrolik : A 1
R= = y
P 2
Karena A = y2 atau: y =
2A
= 0,798 A
n
Maka : 2
P= y= A = 2,5 A (5.27)
0,798
R= y= A = 0,395 A (5.28)
12 0,798
2
Dari persamaan (5.23) sampai dengan (5.28)
dapat dilihat bahwa untuk luas penampang A yang
sama, penampang setengah lingkaran yang
mempunyai harga P minimum yaitu P = 2,5 dan R
terbesar yaitu 0,395 A Sesudah itu penampang
trapesium hexagon dan kemudian baru
penampang persegi empat dengan lebar B = 2y.
Jadi penampang hidrolik terbaik adalah setengah
lingkaran, tetapi karena pembuatannya sulit maka
penampang trapesium yang menjadi pilihan.
Sedang penampang persegi empat hanya
digunakan untuk talang atau saluran-saluran di
perkotaan.
Elemen hidrolik untuk tiga penampang tersebut
dalam fungsi y dapat dilihat dalam tabel 5.1
berikut ini.
Gambut kenyal 12
Gambut tanah 34
W = cy (5.29)
dimana :
atau
Q
AR 23
= (5.31)
C if
5) 23
AR 2 3 = 2(3 + y )y ( + )
3 y y
= 6,875
(
3+ y 5
2[(3 + y
)
3
AR 2 3 = = 6,875
[(
)y3]5+ y 5 3
)(]
2
(
2[(3 + y ) y ]35 = 6,875 3 + y 5
3
)2
dengan cara coba coba :
Y Ruas kiri Ruas kanan
0,90 8,78 20,01
1,00 20,02 20,73
1,01 20,58 20,79
1,02 21,00 20,85
w= 0,40 m
y = 1,01 m 1
B=6m
A =1,57 y 2
R = 0,5 y
AR 23
=1,57 y (0,5 y )
2 23
=
6,875
= 0,989 y 8 3 = 6,875
83 6,875
y = = 6,951
0,989
y = (6,951)3
8
2,07 m
=
T = 2 y = 22,07 = 4,14
m
A =1,57 y 2 = 6,73 m 2
Q 11
V= = =1,635 m det
A 6,73
(2). Penampang trapesium hexagon :
AR2/3 = 6,875
Dari tabel 5.1 dapat dilihat harga-
harga :
A = y2 3
R =1 2 y
AR 2 3 = y 2 3 (1 2 y )2 =
3
6,875 8 3
1,091 y = 6,875
y 8 3 = 6,30
y =1,99 2,00 m
4
T= y 3
3
4
= 2 3
3
= 4,62 m
A = 2 2 3 = 6,928
Q 11
V= = =1,588 m det
A 6,928
2
B= y 3
3
2
= 2 3
3
= 2,31 m
(3). Penampang persegi empat dengan :
B = 2 y ; AR2/3 = 6,875
Dari tabel 5.1 dapat dilihat :
A = 2 y2 R =1 2 y
3
AR 23
= 2 y (1 2 y
2
=1,260 y 8 3
) 2 3
= 6,875
1,260y 88 3 6,875
y = = 5,457
1,260
y = (5,457 ) 38
= m
1,89
T = 2 y = 21,89 = 3,78 m
Dari ketiga jenis penampang tersebut yang
memerlukan lebar dan kedalaman terkecil adalah
penampang persegi empat, tetapi dinding
tegaknya yang menjadi masalah, karena
memerlukan struktur yang dapat menahan lereng
alam tanah yang digali untuk saluran.
Hal yang hampir sama dari tiga jenis
tersebut adalah kedalaman aliran yang cukup
dalam yaitu 1,90 m sampai 2,07 m, kedalaman ini
tidak direkomendasi karena terlalu dalam untuk
keselamatan manusia.
1. Rencanakan suatu saluran terbuka tahan
erosi untuk mengalirkan air sebesar
Q = 70 m3/det apabila kemiringan dasar
saluran (longitudinal) = 0,0016. Saluran
dibuat dari pasangan batu dengan
plengsengan sekitar batu (hanya berupa siar
tanpa plengsengan penuh)
2. Rencanakan suatu saluran terbuka tahan
erosi untuk drainase perkotaan yang dapat
mengalirkan air sebesar 10 m3/det pada
kemiringan aliran i = 0,0009 Saluran
terbuat dari pasangan batu di plester
halus Bentuk penampang agar disesuaikan
dengan kondisi lahan diperkotaan yang
sempit
Saluran terbuka tahan erosi pada umumnya
merupakan saluran buatan. Faktor alam yang
menentukan disini adalah kondisi topografi
khususnya pada perbedaan elevasi antara
permukaan air di hulu dan di dilir. Perbedaan
elevasi permukaan air ini penting untuk
menentukan kemiringan aliran if
$ Tujuan Pembelajaran
Khusus
Mahasiswa mampu merencanakan penampang
saluran mudah tererosi.
Dibanding dengan perencanaan saluran
tahan erosi, perencanaan saluran mudah tererosi
lebih kompleks. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya faktor yang mempengaruhi aliran
sebagian besar faktor tersebut tidak dapat
ditetapkan secara tepat karena berhubungan
dengan kondisi alam yang berbeda antara satu
tempat dengan tempat yang lain.
Kesulitan yang dihadapi dalam perencanaan
saluran mudah tererosi adalah pada kenyataanya
stabilitas dari saluran mudah tererosi tidak
hanya tergantung pada parameter hidrolik saja
tetapi tergantung pula pada sifat-sifat material
tanah yang di gali untuk saluran. oleh karena itu
persamaan aliran seragam yang digunakan untuk
saluran tahan erosi tidak cukup untuk
merencanakan saluran mudah tererosi.
Didalam praktek terdapat tiga tipe
penampang saluran tidak stabil yaitu :
(1). Tipe satu :
Dasar dan dinding saluran mudah tererosi,
tetapi tidak terjadi endapan. Hal ini terjadi
pada saluran dimana alirannya tidak
membawa angkutan sedimen tetapi
mempunyai energi cukup besar yang dapat
mengakibatkan terjadinya erosi. Kondisi
semacam ini biasanya terjadi di hulu sungai
yang mempunyai kemiringan dasar curam.
(2). Tipe kedua :
Kondisi dimana tidak terjadi gerusan tetapi
terjadi pengendapan Kondisi ini terjadi
apabila aliran membawa angkutan sedimen
tetapi kecepatannya kecil sehingga
memungkinkan terjadi sedimentasi. Kondisi
semacam ini biasanya terjadi di hilir atau di
muara yang mempunyai kemiringan dasar
landai.
(3). Tipe ketiga:
Kondisi dimana aliran membawa angkutan
sedimen, dan kecepatannya memungkinkan
untuk terjadi sedimentasi, tetapi lahan
yang digali untuk saluran juga mudah
tererosi. Kondisi semacam ini biasanya
terjadi di tengah sampai hilir.
Adanya kesulitan dalam hubungan antara
aliran dan kondisi tanah tempat saluran serta
angkutan sedimen maka dicari hubungan antara
debit aliran atau kecepatan rata-ratanya dengan
sifat-sifat fisik tanah yang digali untuk saluran
serta jumlah dan tipe sedimen yang diangkut.
Baru pada tahun 1920 kalangan ahli hidrolika
mulai jelas mengenai hubungan tersebut yang
memang ada.
Kemudian pada tahun 1926 Fortier dan
Scobey mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya
yang kemudian menjadi dasar dari metode
perencanaan yang dikenal dengan metode
kecepatan maksimum yang diijinkan.
Kemudian menyusul Lana (1955) menyatakan
kembali temuan du Boys (1879) yang mengajukan
suatu konsep menggunakan gaya tarik yang
dikenal dengan metode gaya tarik.
Dua metode tersebut akan dijelaskan didalam
dua sub bab berikut ini
Secara umum dapat dikatakan bahwa
saluran yang sudah lama dibuat, yang telah
mengalami beberapa kali pergantian musim lebih
tahan terhadap erosi daripada saluran yang baru
dibangun Hal ini dapat dimengerti, karena
saluran lama telah stabil, terutama karena
terjadinya endapan material kalloidal
Kecepatan maksimum yang diijinkan adalah
kecepatan yang tidak menyebabkan erosi.
Kecepatan ini merupakan kecepatan rata-rata
terbesar yang tidak menyebabkan erosi pada
penampang saluran. Kecepatan tersebut sangat
bervariasi dan tidak ada yang tepat, serta hanya
dapat ditentukan menurut pengalaman
perencana
Tabel 5.4 Kecepatan maksimum yang diijinkan
menurut
Fortier dan Scoby berikut ini harga-harga gaya
tarik
satuan yang diolah USBR (U.S. Bureau of
Reclamation)
Air jernih Air mengandung Lanau kalloidal
Jenis bahan untuk
n
saluran, lurus, kemiringan
0 kecil.
dari saluran
u u 0 u 0 u 0
ft/sec lb/ft2 m/dt N/m2 ft/sec lb/ft2 m/dt N/m2
Pasir 0,020 1,50 0,027 0,457 1,29 2,50 0,075 0,762 3,59
Lanau
berpasir, non 0,020 1,75 0,037 0,533 1,77 2,50 0,075 0,762 3,59
kalloidal
Lanau halus,
0,020 2,00 0,048 0,610 2,30 3,00 0,11 0,914 5,27
non kalloidal
Lanau alluvial, non 0,020 2, 0 0,048 0, 10 2, 0 3, 0 0, 5 1, 7 7, 8
kalloidal
Lanau kaku biasa 0,020 2,50 0,075 0,762 3,59 3,50 0,15 1,07 7,18
Abu Vulkanik 0,020 2,50 0,075 0,762 3,59 3,50 0,15 1,07 7,18
Lempung keras,
0,025 3,75 0,260 1,140 12,40 5,00 0,46 1,52 22,00
sangat kalloidal
Lanau alluvial, 0,025 3,75 0,260 1,140 12,40 5,00 0,40 1,52 22,00
kalloidal
Serpih dan 0,025 6,00 0,670 1,830 32,10 6,00 0,67 1,83 32,10
pecahan keras
Kerikil halus 0,020 2,50 0,075 0,762 3,59 5,00 0,32 1,52 15,30
Lanau bergradasi 0,030 3,75 0,380 1,140 18,20 5,00 0,66 1,52 31,60
sampai kerakal
Lanau bergradasi
sampai kerakal 0,030 4,00 0,430 1,220 20,60 5,50 0,80 1,68 38,30
bila kalloidal
Kerakal dan
0,035 5,00 0,910 1,520 43,60 5,50 1,10 1,68 52,70
batuan bulat
23 nV
R = 12
i
A
P=
R
v Dengan didapatnya harga A dan P maka dapat
dihitung harga y.
1 23 12
V= R i
n
23 nV 0,0251,22
R = 12 = = 0,7625
i (0,0016)12
R = (0,7625)3 = 0,67
2
m
iii. Perhitungan luas penampang basah
dilakukan dengan menerapkan hukum
kontinuitas.
Q = AV
atau
Q 11
A= = = 9,016 m 2
V 1,22
A 9,016
P= = =13,46 m
R 0,67
v. Dari harga A dan P dapat dihitung harga y
sebagai berikut
A = (B + zy ) y = + 2 y ) y = 9,016
(B
P = B +2 y 1 + z 2 = B + 2 y 5 =13,46
atau
B =13,46 2 y 5
Apabila harga ini dimasukkan ke dalam
persamaan luas :
A = (B + 2 y ) y = (13,46 2 y c + 2 y = 9,016
)y
13,46 y 4,472y 2 + 2 y 2 = 9,016
atau
y 2 5,44 y +3,65 = 0
Dengan menggunakan rumus ABC dicari harga
y seperti berikut :
5,44 +3,87
y1 = = 4,66 m
2
5,44 3,87
y2 = = 0,79 m
2
Apabila diambil
y1 = 4,66 m
Maka :
B = 13,46 2 4,66 5 = 7,38 (tidak mungkin)
Apabila diambil
y 2 = 0,79 m
Maka :
(a)
(b)
A = (B + zy
)y
= (6 + 2
1,20 )1,20
A =10,00 m 2
Q 11
V = = =1,09 m det < 1,20 m det
A 10
Soal Latihan
saluran
mengontrol erosi dan gerakan butiran pada
dasar saluran
Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan saluran
berumput :
Koefisien hambatan
nilai n untuk sal. Berumput tgt pada : kedalaman
aliran, bentuk dan kemiringan saluran sangat
bervariasi sulit untuk ditentukan.
telah diketahui adanya hubungan antara koefisien
hambatan, n dengan V.R.
Kecepatan yang diizinkan : nilai kecepatan yang
diizinkan tergantung pada bahan penutup dan
kemiringan saluran dan kepekaan tanahnya.
Pemilihan jenis rumput : tergantung kepada iklim dan
jenis tanahnya selain hal yang harus dipertimbangkan
yaitu stabilitas, debit dan kemiringan saluran.
Selain saluran alam, saluran buatan juga
dapat berbentuk saluran mudah tererosi apabila
tidak di plengseng.