Anda di halaman 1dari 105

Di dalam praktek sering dijumpai perlunya

perencanaan saluran baik untuk jaringan irigasi


maupun jaringan drainase
Sehubungan dengan keperluan tersebut
maka perencanaan saluran terbuka pada
dasarnya merupakan perencanaan penampang
saluran yang mampu mengalirkan debit dari suatu
lokasi ke lokasi lain dengan lancar, aman dan
dengan biaya yang memadai.
Dalam hal ini selain aspek hidrolik yang
menjadi pertimbangan utama, aspek-aspek lain
yang perlu dipertimbangkan adalah :
aspek ekonomi,
aspek keamanan lingkungan, dan
aspek estetika
Karena saluran menempati lahan yang dilalui
alirannya maka pertimbangan Q bertambah
besar apabila keliling basah C menurun sampai
angka minimum.
Jadi dari tinjauan aspek hidrolik diantara semua
bentuk penampang akan terdapat suatu
penampang dengan bentuk geometri dan luas dan
keliling basah sedemikian sehingga menghasilkan
debit aliran terbesar.
Penampang semacam ini disebut penampang
terbaik (the best hydrauli section) atau
c atau penampang paling
penampang paling efisien,
ekomomis
Jadi suatu penampang saluran terbuka
dinyatakan penampang hidrolik terbaik atau
paling efisien apabila keliling basah (P)
mempunyai harga minimum. Dengan demikian,
peninjauan pada penampang hidrolik terbaik
berarti peninjauan terhadap keliling basah
Elemen geometrik dari penampang terbaik
untuk saluran berpenampang segi empat,
trapesium, dan setengah lingkaran dapat
diuraikan sebagai berikut:
Tujuan perkuliahan adalah untuk
menjelaskan dan melatih mahasiswa agar
mahasiswa memahami serta mampu
merencanakan saluran terbuka untuk jaringan
irigasi dan jaringan drainase.
9 Perencanaan saluran tahan erosi untuk
penampang persegi empat, penampang
trapesium dan penampang setengah lingkaran
dengan menggunakan metode kecepatan
minimum yang diijinkan.

9 Perencanaan saluran mudah tererosi


dengan menggunakan metode kecepatan
maksimum yang diijinkan.
* Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah membaca modul ini mahasiswa memahami
cara-cara merencanakan saluran tahan erosi.

$ Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah membaca modul ini mahasiswa mampu
merencanakan penampang saluran tahan erosi.
Dapat dikatakan bahwa hampir semua
saluran tahan erosi merupakan saluran buatan
yang diberi lapisan dari bahan tidak mudah
tererosi Karena saluran tahan erosi merupakan
saluran buatan maka dimensi saluran
direncanakan sedemikian agar mampu
mengalirkan air sebesar mungkin untuk suatu luas
penampang (A) dan kemiringan aliran (if)
tertentu.
Dari persamaan Chezy dan persamaan Manning
sebagai berikut :

Q =C A Rif Chezy

1 12
Q = A B2 3 i f
n Manning

Dapat dilihat bahwa besarnya faktor hantaran K


(Manning) bertambah besar apabila harga R
(jari jari hidrolik) juga bertambah besar
Karena besarnya jari jari hidrolik R = A / O,
maka untuk A yang sama.
A. Penampang Persegi Empat

Saluran terbuka berpenampang persegi


empat pada umumnya merupakan saluran buatan
terutama banyak digunakan untuk saluran
drainase di perkotaan atau untuk flume (talang
untuk jaringan irigasi).
Dibanding dengan penampang trapesium,
penggunaan saluran berpenampang persegi empat
cenderung dihindari karena tebingnya yang tegak
(vertikal) Dinding tegak memerlukan konstruksi
yang lebih mahal daripada dinding yang mengikuti
garis-garis kemiringan lereng alam tanah dimana
saluran ditempatkan.
Untuk keperluan saluran drainase perkotaan
bentuk penampang persegi empat ini makin
dipertimbangkan penggunaannya karena dua
hal berikut ini :
1. Terbatasnya lahan
2. Estetika

Untuk pertimbangan ekonomi perlu dicari


penampang yang paling baik. Dari Gb. 5.1
dibawah ini dapat dirumuskan penampang
persegi empat terbaik sebagai berikut :
y

B = 2y

Gambar 5.1. Penampang hidrolik terbaik saluran


terbuka
berpenampang persegi
empat
- Luas penampang : A = B. y

- Keliling basah : P = B +2 y

- Jari-jari hidrolik : R=
A
=
B.y
P B +2y
- Debit aliran :

1
Q = A R 2 3 i1 2 Manning
n

Q =C A Rif Chezy
Dari persamaan debit aliran tersebut dapat
dilihat bahwa apabila harga A, C, dan f (Chezy),
atau A, n, dan if (Manning) tetap maka debit
aliran akan maksimum apabila harga R (jari jari
hidrolik) adalah maksimum. Karena : R = A / P,
maka untuk mencapai harga R maksimum dengan
luas penampang A tetap maka harga keliling
basah P harus minimum Untuk mencapai harga P
minimum dapat dilakukan sebagai berikut :
P = B + 2y
karena : A = B x y
B=A/y
maka : A
P= +2y (5.1)
y
untuk harga A tetap maka P hanya merupakan
fungsi dari h saja {P = f (h)}
dP
Harga P minimum dicapai apabila =0
dy
Dari persamaan (5.1) tersebut diatas dapat
dicari harga dP
dy sebagai berikut :

A
P = + 2 y = A( y 1 ) + 2 y
y

dP A
= A(y 2 ) + 2 = 2 + 2
dy y
P minimum apabila dP
=0
dP
dy dy

Jadi :
dP A
= 2 +2 = 0
dy y

atau : A = 2y 2
(5.2)

Kembali ke persamaan (5.1), dengan memasukkan


persamaan (5.2) didapat:
2
A 2y
P = +2y = +2y = 4y (5.3)
y y
Karena : P = B + 2y
maka : 4y = B + 2y
atau : B = 4y - 2y
B = 2y (5.4)

Dengan demikian maka penampang persegi empat


terbaik adalah penampang yang mempunyai lebar
sama dengan dua kali kedalaman alirannya.
Selanjutnya elemen geometris lainnya dapat
dinyatakan sebagai berikut :
Lebar permukaan : T = B = 2y (5 5)
Kedalaman hidrolik : A 2 y2
D= = =y (5.6)
T 2y
Penampang saluran untuk aliran kritis :
Z = AD = 2yy
Z = 2y2,5 (5.7)
Dengan diketahuinya elemen geometri tersebut,
perencanaan dimensi saluran dapat dilakukan
untuk Q dan if diketahui.

B. Penampang Trapesium

Saluran terbuka yang mempunyai penampang


trapesium adalah yang banyak digunakan di
dalam praktek
Hal ini karena kemiringan tebing dapat
disesuaikan dengan kemiringan lereng alam tanah
yang ditempatinya. Untuk saluran buatan, faktor
ekonomis juga menjadi pertimbangan, oleh
karena itu juga perlu dicari penampang hidrolik
terbaiknya dengan cara sebagai berikut :
M E

D
y

= 60 A = 60
C

Gambar Penampang hidrolik saluran terbuka


5.2. terbaik
berpenampang
trapesium
- Luas penampang :

A = (B + z) y , berarti

A
B = z y
y

- Keliling basah :
P = B +2y 1+ z 2
atau

A (5.8)
P = z y+2y 1+ z2
y
Asumsi pertama diambil harga A dan y tetap;
sehingga P merupakan fungsi z untuk mencari
harga P terkecil perlu penurunan P terhadap z
sebagai berikut :
A
P = z y + 2 y(1 + z)1/ 2
y
dP
dz
[
= y + 2 y 1 2 (1 + z 2 )1/ 2 2z ]
dP
= y + 2 yz[1 z 2 ]1 2
dz +

P minimum apabila dP
=0
dz
Jadi : y + 2 yz[1+ z ] 2 1 2
=0
Apabila persamaan tersebut dibagi y, maka
didapat persamaan: 1 +2 z[1 + z 2 ]1/ 2 = 0

atau
2z
(1+z )
2 12
=1 [
2 z = 11+zz 2 2

+ ]1

Apabila persamaan tersebut dikuadratkan atau


dipangkatkan 2 akan didapat : 4z2 = 1 + z2
Atau : 3z2 = 1
Sehingga : z2 = 1/3
Atau : 1
z= 13= 3 (5.9)
3
Lihat Gb. (5.2) kemiringan tebing 1 : z tidak lain
adalah tan , jadi :
1
tan =1: z = = 3
1
3 = tan 1 3 = 60
3
Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa penampang
trapesium yang terbaik adalah yang mempunyai
kemiringan tebing membentuk sudut = 60
dengan dasar saluran. Asumsi berikutnya ialah
apabila harga A dan harga z tetap, sedang harga
y berfluktuasi, sehingga P merupakan fungsi y.
Kembali ke persamaan (5 8) yaitu :
A
P = z y 2 y 1+z 2
y (5.8)
Penurunan P terhadap y
dP A
= 2 z 2 1+ z2
dy y

dP
harga P minimum apabila =0
dy

berarti : A z 2 1 + z 2 = 0 (5.9)
2
y

Untuk A=(B+zy)y, persamaan (5.8) tersebut


menjadi :
( B +z y) y
(5.10)
2
2
z 2 1 + z =0
y
dikali y2 persamaan (5.10) tersebut menjadi :

(B + zy ) y zy 2 y 2 1+ z 2 = 0, atau :
2

(B + zy y y (z 2
) 2
1+ z 2 )= 0, atau
(B + +
zy ) y = 2 y 2 1+ z 2 + zy 2 , atau:
:

By zy 2 = 2 y 2 1+ z 2

y (B + 2 zy ) = 2 y 1 + z 2
2
Dibagi dengan - y persamaan tersebut menjadi :
2 2
+
B 2 zy = 2 y 1+ z
Dibagi dengan 2 1+ z2

persamaan tersebut menjadi :


B + 2 zy
= y atau
2 1+z2

B +2zy
y= (5.11)
2
2 1+ z
Dari Gb. (5.2) dapat dilihat bahwa panjang MD
yaitu garis lurus yang ditarik dari titik M (titik
tengah garis permukaan air T) tegak lurus tebing
saluran (garis CE), dapat dihitung sebagai
berikut :
Lihat segitiga MDE :

MD
Sin atau MD = ME sin , atau
= ME
MD = ME Sin 60 (5.12)
Dari Gb. (5.2) tersebut juga dapat dilihat bahwa :
1
Panjang ME = (B + 2zy ) (5.13)
2
y 1
sin = = (5.14)
y 1+ z2 1+z2

Dengan demikian apabila persamaan (5 13) dan


persamaan (5.14) dimasukkan ke dalam persamaan
(5 12) akan didapat :
MD =
1
(B + 2zy
) 1 B +2 zy
(5.15)
2 2 2
1 + z 2 1+ z
=
Lihat kembali persamaan (5 11) akan tampak
bahwa : B + 2 zy
MD = y = (5.16)
2 1+ z 2
Dari hasil perhitungan tersebut dapat
disimpulkan bahwa titik M merupakan titik pusat
dari lingkaran dengan jari-jari (radius) sama
dengan y, atau diameter d = 2y, sedang dasar
dan tebing saluran merupakan garis singgung
pada lingkaran tersebut Bentuk trapesium
semacam ini dikenal sebagai hexagon dari
setengah lingkaran Jadi penampang trapesium
terbaik adalah setengah hexagon. Selanjutnya
elemen geometris lainnya dapat dinyatakan
sebagai berikut :
- Lebar dasar saluran lihat persamaan (5 11)
B + 2 zy
y= (5.17)
2
2 1+ z
dikali 2 1 + z 2 persamaan tersebut menjadi :
2 y 1 + z 2 = B + 2 zy atau B = 2 zy + 2 y 1 z 2
+
persamaan
Untuk 1 1 2 1
tersebut menjadi :
z= = 3 ; z =
3 3 3

1
B= y + 2 y 1 + 1

2 3 3

2 4
= 3 +2
3
y 3 y
2 4
= y 3 + y 3
3 3
2
B= 3 (5.16)
y
3
- Lebar permukaan air : lihat persamaan (5 12)

T = 2 ME = 2
1
(B + 2zy (5.17)
)
2

Dengan memasukkan persamaan (5.16) ke


persamaan (5.17) akan didapat :

2 2 4
T = B + 2 zy = y 3 + y 3 = y 3
3 3 3

2
T= y 3 (5.18)
3
- Luas penampang basah A = (B + zy) y

Memasukkan harga B = y 3 dan


2
3
Harga z=
1
3 kedalam persamaan diatas didapat :
3

2 1
A= y 3+ 3 y y
3 3
= 3
(=yy )3y
2

Jadi A = y2 3 (5.19)
- Kedalaman Hidrolik
A
D=
T

Dengan memasukkan persamaan (5.18) dan


persamaan (5 19) kedalam persamaan tersebut
didapat :

A y2 3 3
D = = = y
T 4 4 (5.20)
y 3
3
- Faktor penampang untuk aliran kritis : Z = AD
Memasukkan persamaan (5 19) dan persamaan
(5.20) kedalam persamaan tersebut didapat :

3 2 9 3 2
Z=y 2
3 y=y y= y y atau
4 4 2
3 2,5
Z= y (5.21)
2
Dengan diketahui geometri penampang seperti
tersebut diatas, dimensi saluran dapat
direncanakan untuk debit Q dan kemiringan
aliran if yang diketahui
C. Penampang Berbentuk Setengah
Lingkaran

Bentuk penampang setengah lingkaran


merupakan bentuk penampang terbaik dengan
komponen geometri sebagai berikut:
d0

y = d0

Gambar 5.3.
Penampang saluran berbentuk setengah
lingkaran

- Luas penampang : 1
A = d0 = y 2
8
2

- Keliling basah : P = y

- Jari-jari hidrolik : R=
3 y 2 1
= y (5.22)
= 2 2 y 2

Seperti dijelaskan untuk penampang persegi


empat debit maksimum dicapai apabila keliling
basah minimum, atau untuk luas penampang A
yang sama penampang yang mempunyai jari-jari
hidrolik R yang terbesar adalah penampang yang
terbaik
Untuk itu dapat dilihat perhitungan sebagai
berikut :
a) Penampang persegi empat yang mempunyai
lebar dasar = B m dan kedalaman y m
Dengan demikian penampang ini mempunyai :
- Luas penampang : A = B y = 2 y y = 2 y2

- Keliling basah : P = B + 2 y =2 y + 2 y = 4y

- Jari-jari hidrolik : A 2y2 1


R= = = y
P 4y 2

Dari persamaan A = 2y2, didapat


A
y= = 0,707 A
2

P = 4 y = 4 0,707 A = 2,83 A (5.23)


1 1
R = y = 0,707 A = 0,353 A (5.24)
2 2
b) Penampang Trapesium hexagon
Seperti telah diuraikan diatas penampang
bentuk ini mempunyai :
- Luas penampang : A = y 2 3
- Keliling basah : P = A zy + 2 y 1 + z 2
y
y2 3 1 1
= 3y +2y 1+
y 3 3

1 4
= y 3 y 3 +2 y
3 3
4
P= y 3 y 3+ 3 = 2y 3
1 y
3
- Jari-jari hidrolik :
2
A y 33
R= = =
1
P 2y 3 y
2
Dari persamaan : A = y 2 3 didapat :
A 1 3
y2 = = A 3= A
3 3 9
14
3 A = 0,760
y = A
9



Dengan demikian maka :

P = 2 y 3 = 20,760 3 A = 2,6 A (5.25)

R=
1 1
y = 0,760 A = 0,380 A (5.26)
2 2
c) Penampang setengah lingkaran
Seperti yang diuraikan diatas penampang
lingkaran ini mempunyai :

- Luas penampang : A =
2
y 2

- Keliling basah : P= y
- Jari-jari hidrolik : A 1
R= = y
P 2

Karena A = y2 atau: y =
2A
= 0,798 A
n

Maka : 2

P= y= A = 2,5 A (5.27)
0,798
R= y= A = 0,395 A (5.28)
12 0,798
2
Dari persamaan (5.23) sampai dengan (5.28)
dapat dilihat bahwa untuk luas penampang A yang
sama, penampang setengah lingkaran yang
mempunyai harga P minimum yaitu P = 2,5 dan R
terbesar yaitu 0,395 A Sesudah itu penampang
trapesium hexagon dan kemudian baru
penampang persegi empat dengan lebar B = 2y.
Jadi penampang hidrolik terbaik adalah setengah
lingkaran, tetapi karena pembuatannya sulit maka
penampang trapesium yang menjadi pilihan.
Sedang penampang persegi empat hanya
digunakan untuk talang atau saluran-saluran di
perkotaan.
Elemen hidrolik untuk tiga penampang tersebut
dalam fungsi y dapat dilihat dalam tabel 5.1
berikut ini.

Tabel 5.1. geometri penampang hidrolik


Elemen terbaik
Penam Elemen Geometri
pang A P R T D z
Persegiempat 2y2 4y y 2y y 2 y2,5
Trapesium y2 3 2 y 3 y 4/3 y 3 y y2,5
Lingkaran /2 y2 y y 2y /4 y /4 y2,5
Atau 1,57 y2 3,14 y 0,5 y 2y 0,785 y 0,785 y2,5
Material tahan erosi yang sering digunakan
untuk pemberian lapisan pada permukaan dasar
dan sisi dalam penampang saluran adalah :
* pasangan batu, gaja,
* kayu, kaca,
* plastik, dan beton
Pemilihan jenis material tersebut tergantung
pada kegunaan saluran, dan kegunaan lapisan itu
untuk mengamankan dasar dan tebing saluran
dari erosi dan / atau kelongsoran tebing
Disamping itu, keuntungan lain dari pelapisan itu
adalah dapat dicegahnya kehilangan air karena
rembesan.
Dalam hal ini saluran diberi lapisan maka
kecepatan maksimum tidak diambil sebagai bahan
pertimbangan kriteria dalam perencanaan,
asalkan aliran tidak membawa pasir, kerikil atau
batu bara. Tetapi tetap harus memperhatikan
kemungkinan terjadinya kecepatan sangat besar
yang dapat mengangkat material lapisan dari
posisinya Dalam hal ini perencanaan konstruksi
saluran harus memperhatikan kemungkinan
tersebut
Penampang terbaik harus dijaga agar tetap
dalam dimensi yang direncanakan karena
penampang semacam ini biasanya telah dibuat
tahan erosi, maka yang harus dijaga adalah
jangan sampai terjadi endapan yang dapat
mengurangi luas penampang. Dalam hal ini harus
ditetapkan besarnya kecepatan minimum yang
diijinkan.
Kecepatan ini adalah kecepatan minimum yang
tidak menyebabkan terjadinya pengendapan yang
diikuti dengan tumbuhnya tanaman pada endapan
tersebut. Besarnya kecepatan minimum yang
diijinkan sangat tergantung pada jenis material
yang diangkutnya. Untuk saluran irigasi di
Indonesia kecepatan minimum yang diijinkan
adalah
antara 0,30 m/det sampai 0,76 m/det.
Kemiringan longitudinal dasar saluran pada
umumnya ditentukan oleh kondisi topografi dan
kemiringan garis energi yang diperlukan aliran.
Disamping itu dalam banyak hal kemiringan
longitudinal juga tergantung pada saluran seperti
untuk : irigasi, drainase, pembangkit listrik
tenaga air, pemasok air baku untuk air minum
atau industri. Di dalam penentuan kemiringan
dasar longitudinal ini harus di jaga agar
kehilangan energi sekecil mungkin.
Kemiringan tebing saluran (side slope) pada
dasarnya ditetapkan berdasarkan sifat-sifat
tanah dimana saluran dibuat. Dalam hal ini
saluran buatan tahan erosi faktor yang paling
menentukan adalah biaya yang terdiri dari biaya
pembebasan lahan dan biaya konstruksi saluran
dari mulai galian sampai konstruksi tebing yang
tidak hanya mempertimbangkan kestabilan tetapi
harus dipertimbangkan pula pencegahan
terjadinya rembesan
Besarnya kemiringan minimum untuk saluran dari
tanah yang terdiri dari bahan -bahan kohesif
yang dipadatkan dengan baik dapat dilihat dalam
tabel 5 2 sebagai berikut :
Tabel 5.2 Kemiringan tebing untuk berbagai
minimum jenis tanah*
Jenis tanah untuk saluran Kisaran kemiringan tebing

Batu < 0,25

Gambut kenyal 12

Lempung kenyal geluh (loom), tanah 12

Lempung pasiran,tanah pasiran kohesif 1,5 2,5

Pasir lanauan,kerikil halus 23

Gambut tanah 34

* Diambil dari standar Perencanaan Irigasi Departemen


Pekerjaan Umum, 1986 (Buku KP.04)
Angka-angka di dalam tabel tersebut adalah
kisaran kemiringan tebing untuk beberapa jenis
tanah untuk saluran tahan erosi yang pelapis
tebingnya mengikuti lereng alamnya.
Sedang untuk saluran tidak tahan erosi harus
diadakan pemeriksaan terhadap kecepatan
maksimum yang diijinkan agar tidak terjadi erosi.
Setelah tinggi permukaan air yang perlu
untuk pengaliran debit rencana sudah
ditetapkan, masih diperlukan lagi suatu ruang
untuk menampung gelombang karena angin dan
fluktuasi permukaan air agar tidak terjadi luapan
(over topping). Fluktuasi permukaan air dapat
terjadi karena penutupan pintu air di hilir secara
tiba-tiba akibat air laut pasang, akibat loncatan
air, sedimentasi, perubahan koefisien kekasaran
atau kesalahan operasi bangunan air yang ada di
saluran tersebut.
Jadi penyediaan ruang jagaan tidak
dimaksud untuk tambahan debit tetap untuk
keperluan tersebut diatas dengan debit tetap
seperti yang direncanakan
Tinggi jagaan ini diukur dari elevasi permukaan
air rencana sampai ke elevasi puncak tanggul,
seperti tampak gambar Gb. 5.4 berikut ini :
Puncak tanggul Puncak tanggul
w

Gambar 5.4. jagaan suatu penampang


Tinggi pada saluran
Seperti dijelaskan di atas bahwa tinggi jagaan
dari suatu penampang saluran diperhitungkan
untuk beberapa macam keperluan (tidak
termasuk tambahan debit) maka tidak ada satu
perumusan yang berlaku umum. Untuk hal ini
USBR (United States Bureau of
Raclamation)
memberi perkiraan harga W sebagai berikut :

W = cy (5.29)
dimana :

W = Tinggi jagaan dalam (ft)


c = Koefisien yang bervariasi dari
1,5 ft pada Q = 20 cfs sampai
2,5 ft pada Q = 3000 cfs
y = Kedalaman air dalam (ft)

Untuk keperluan perencanaan irigasi di


Indonesia Standarisasi Perencanaan Irigasi
Departemen Pekerjaan Umum RI, mensyaratkan
tinggi jagaan minimum seperti tertera di dalam
tabel 5.3 sebagai berikut :
Tabel 5.3 Besarnya tinggi jagaan minimum untuk
saluran
dari tanah dan dari pasangan
Tinggi jagaan ( m )
Besarnya Debit batu
Tinggi jagaan ( m )
saluran dari tanah
Q( m3 / det ) untuk pasangan batu

< 0,50 0,20 0,40

0,50 1,50 0,20 0,50

1,50 5,00 0,25 0,60

5,00 10,00 0,30 0,75

10,00 15,00 0,40 0,85

> 15,00 0,50 1,00


Penetapan dimensi penampang saluran tahan
erosi memerlukan beberapa langkah sebagai
berikut :
1. Kumpulkan semua informasi yang diperlukan,
perkirakan besarnya angka kekasaran
Manning (n) atau koefisien chezy (C) dan
kemiringan aliran (longitudinal) if.
2. Hitung faktor penampang AR2/3 dengan
menggunakan persamaan Manning :
nQ
(5.30)
23
AR =
if

atau

Q
AR 23
= (5.31)
C if

3. Dengan menggunakan persamaan untuk A dan


R seperti ditampilkan pada tabel 2.1
diperoleh harga kedalaman y
4. Apabila penampang hidrolik yang diinginkan
maka kedalaman y dapat dihitung dengan
persamaan yang ada di dalam tabel 5.1. Untuk
keperluan praktis penampang hidrolik terbaik
dapat dimodifikasi sepenuhnya tanpa
mengganggu ketentuan spesifikasi alirannya.
5 Periksa kecepatan minimum yang diijinkan
apabila aliran membawa lumpur atau tanaman
air
6. Perkirakan tinggi jagaan dan pelapisan yang
diperlukan
7. Simpulkan hasil perhitungan dengan sket
berdimensi
Untuk memperjelas penjelasan perencanaan
saluran tahan erosi; coba lihat contoh soal
dibawah ini :

Untuk mengalirkan air sebesar Q = 11 m3/det


diperlukan suatu saluran tahan erosi yang
mempunyai kemiringan dasar ib = 0,0016 dan
harga n = 0,025.
Rencanakan penampang saluran :
a tanpa mempertimbangkan penampang hidrolik
terbaik.
b dengan mempertimbangkan penampang
hidrolik terbaik.
a. Tanpa mempertimbangkan penampang
hidrolik terbaik
Yang menjadi pertimbangan adalah
tersedianya lahan dan jenis tanah Dengan
mempertimbangkan ketersediaan lahan
misalnya diambil
- Lebar dasar saluran : B = 2 m
- Kemiringan tebing : z = 2 m
dengan menggunakan persamaan Manning :
23 nQ 0,025 11
AR = = = 6,785
if 0,0016
A = (B + zy ) y = (6 + 2 y = 2(3 + y
)y )y
P = B +2y 1+z2 = 6 +2y 5 = 2 3 y 5 ( )
+
A 2(3 + y (3 + y
R= =
( ) (
P 2) y3 + y 5 =) y3 + y

5) 23

AR 2 3 = 2(3 + y )y ( + )
3 y y
= 6,875
(
3+ y 5

2[(3 + y
)
3

AR 2 3 = = 6,875
[(
)y3]5+ y 5 3

)(]
2

(
2[(3 + y ) y ]35 = 6,875 3 + y 5
3

)2
dengan cara coba coba :
Y Ruas kiri Ruas kanan
0,90 8,78 20,01
1,00 20,02 20,73
1,01 20,58 20,79
1,02 21,00 20,85

yang terdekat adalah y = 1,01 m


Dengan harga y = 1,01 m maka :
Luas penampang A = 2(3 + 1,01)1,01 = 8,10 m2
Kecepatan aliran Q 11
V= = =1,358 m det
A 8,10
(lebih besar daripada kecepatan minimum yang
diijinkan).
Dengan menambah jagaan sebesar 0,40 m maka
dimensi penampang saluran adalah sebagai
berikut :

w= 0,40 m

y = 1,01 m 1

B=6m

Gambar 5.5. Penampang hasil perhitunga


saluran n
soal 5.1(a)
b. Apabila dikehendaki penampang hidrolik
terbaik ada 3 pilihan :
(1). Penampang setengah lingkaran :
Kembali ke persamaan Manning
23 nQ 0,025 11
AR = = = 6,785
if 0,0016

Dari tabel 5.1 dapat dilihat

A =1,57 y 2

R = 0,5 y
AR 23
=1,57 y (0,5 y )
2 23
=
6,875
= 0,989 y 8 3 = 6,875

83 6,875
y = = 6,951
0,989

y = (6,951)3
8
2,07 m
=
T = 2 y = 22,07 = 4,14
m
A =1,57 y 2 = 6,73 m 2
Q 11
V= = =1,635 m det
A 6,73
(2). Penampang trapesium hexagon :
AR2/3 = 6,875
Dari tabel 5.1 dapat dilihat harga-
harga :
A = y2 3
R =1 2 y
AR 2 3 = y 2 3 (1 2 y )2 =
3

6,875 8 3
1,091 y = 6,875
y 8 3 = 6,30
y =1,99 2,00 m
4
T= y 3
3
4
= 2 3
3
= 4,62 m

A = 2 2 3 = 6,928

Q 11
V= = =1,588 m det
A 6,928

2
B= y 3
3
2
= 2 3
3
= 2,31 m
(3). Penampang persegi empat dengan :
B = 2 y ; AR2/3 = 6,875
Dari tabel 5.1 dapat dilihat :
A = 2 y2 R =1 2 y
3
AR 23
= 2 y (1 2 y
2
=1,260 y 8 3
) 2 3
= 6,875
1,260y 88 3 6,875
y = = 5,457
1,260

y = (5,457 ) 38
= m
1,89
T = 2 y = 21,89 = 3,78 m
Dari ketiga jenis penampang tersebut yang
memerlukan lebar dan kedalaman terkecil adalah
penampang persegi empat, tetapi dinding
tegaknya yang menjadi masalah, karena
memerlukan struktur yang dapat menahan lereng
alam tanah yang digali untuk saluran.
Hal yang hampir sama dari tiga jenis
tersebut adalah kedalaman aliran yang cukup
dalam yaitu 1,90 m sampai 2,07 m, kedalaman ini
tidak direkomendasi karena terlalu dalam untuk
keselamatan manusia.
1. Rencanakan suatu saluran terbuka tahan
erosi untuk mengalirkan air sebesar
Q = 70 m3/det apabila kemiringan dasar
saluran (longitudinal) = 0,0016. Saluran
dibuat dari pasangan batu dengan
plengsengan sekitar batu (hanya berupa siar
tanpa plengsengan penuh)
2. Rencanakan suatu saluran terbuka tahan
erosi untuk drainase perkotaan yang dapat
mengalirkan air sebesar 10 m3/det pada
kemiringan aliran i = 0,0009 Saluran
terbuat dari pasangan batu di plester
halus Bentuk penampang agar disesuaikan
dengan kondisi lahan diperkotaan yang
sempit
Saluran terbuka tahan erosi pada umumnya
merupakan saluran buatan. Faktor alam yang
menentukan disini adalah kondisi topografi
khususnya pada perbedaan elevasi antara
permukaan air di hulu dan di dilir. Perbedaan
elevasi permukaan air ini penting untuk
menentukan kemiringan aliran if

Baik menggunakan Persamaan Chezy


maupun Persamaan Manning besarnya debit
Q berbanding lurus dengan if
Oleh karena saluran tahan erosi umumnya
merupakan saluran buatan maka harus
diperhatikan faktor efektifitas dan efisiensi.

Bentuk-bentuk penampang disesuaikan


dengan kondisi lapangan.

Kecepatan minimum diambil sebagai


suatu batasan dengan tujuan untuk
menghindarkan pengendapan.

Tinggi jagaan disediakan untuk


mengantisipasi perubahan tinggi muka air
tiba-tiba (bukan tambahan debit).
* Tujuan Pembelajaran
Umummodul ini mahasiswa memahami
Setelah membaca
cara-cara perhitungan saluran mudah tererosi.

$ Tujuan Pembelajaran
Khusus
Mahasiswa mampu merencanakan penampang
saluran mudah tererosi.
Dibanding dengan perencanaan saluran
tahan erosi, perencanaan saluran mudah tererosi
lebih kompleks. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya faktor yang mempengaruhi aliran
sebagian besar faktor tersebut tidak dapat
ditetapkan secara tepat karena berhubungan
dengan kondisi alam yang berbeda antara satu
tempat dengan tempat yang lain.
Kesulitan yang dihadapi dalam perencanaan
saluran mudah tererosi adalah pada kenyataanya
stabilitas dari saluran mudah tererosi tidak
hanya tergantung pada parameter hidrolik saja
tetapi tergantung pula pada sifat-sifat material
tanah yang di gali untuk saluran. oleh karena itu
persamaan aliran seragam yang digunakan untuk
saluran tahan erosi tidak cukup untuk
merencanakan saluran mudah tererosi.
Didalam praktek terdapat tiga tipe
penampang saluran tidak stabil yaitu :
(1). Tipe satu :
Dasar dan dinding saluran mudah tererosi,
tetapi tidak terjadi endapan. Hal ini terjadi
pada saluran dimana alirannya tidak
membawa angkutan sedimen tetapi
mempunyai energi cukup besar yang dapat
mengakibatkan terjadinya erosi. Kondisi
semacam ini biasanya terjadi di hulu sungai
yang mempunyai kemiringan dasar curam.
(2). Tipe kedua :
Kondisi dimana tidak terjadi gerusan tetapi
terjadi pengendapan Kondisi ini terjadi
apabila aliran membawa angkutan sedimen
tetapi kecepatannya kecil sehingga
memungkinkan terjadi sedimentasi. Kondisi
semacam ini biasanya terjadi di hilir atau di
muara yang mempunyai kemiringan dasar
landai.
(3). Tipe ketiga:
Kondisi dimana aliran membawa angkutan
sedimen, dan kecepatannya memungkinkan
untuk terjadi sedimentasi, tetapi lahan
yang digali untuk saluran juga mudah
tererosi. Kondisi semacam ini biasanya
terjadi di tengah sampai hilir.
Adanya kesulitan dalam hubungan antara
aliran dan kondisi tanah tempat saluran serta
angkutan sedimen maka dicari hubungan antara
debit aliran atau kecepatan rata-ratanya dengan
sifat-sifat fisik tanah yang digali untuk saluran
serta jumlah dan tipe sedimen yang diangkut.
Baru pada tahun 1920 kalangan ahli hidrolika
mulai jelas mengenai hubungan tersebut yang
memang ada.
Kemudian pada tahun 1926 Fortier dan
Scobey mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya
yang kemudian menjadi dasar dari metode
perencanaan yang dikenal dengan metode
kecepatan maksimum yang diijinkan.
Kemudian menyusul Lana (1955) menyatakan
kembali temuan du Boys (1879) yang mengajukan
suatu konsep menggunakan gaya tarik yang
dikenal dengan metode gaya tarik.
Dua metode tersebut akan dijelaskan didalam
dua sub bab berikut ini
Secara umum dapat dikatakan bahwa
saluran yang sudah lama dibuat, yang telah
mengalami beberapa kali pergantian musim lebih
tahan terhadap erosi daripada saluran yang baru
dibangun Hal ini dapat dimengerti, karena
saluran lama telah stabil, terutama karena
terjadinya endapan material kalloidal
Kecepatan maksimum yang diijinkan adalah
kecepatan yang tidak menyebabkan erosi.
Kecepatan ini merupakan kecepatan rata-rata
terbesar yang tidak menyebabkan erosi pada
penampang saluran. Kecepatan tersebut sangat
bervariasi dan tidak ada yang tepat, serta hanya
dapat ditentukan menurut pengalaman
perencana
Tabel 5.4 Kecepatan maksimum yang diijinkan
menurut
Fortier dan Scoby berikut ini harga-harga gaya
tarik
satuan yang diolah USBR (U.S. Bureau of
Reclamation)
Air jernih Air mengandung Lanau kalloidal
Jenis bahan untuk
n
saluran, lurus, kemiringan
0 kecil.
dari saluran
u u 0 u 0 u 0
ft/sec lb/ft2 m/dt N/m2 ft/sec lb/ft2 m/dt N/m2

Pasir 0,020 1,50 0,027 0,457 1,29 2,50 0,075 0,762 3,59

Lanau
berpasir, non 0,020 1,75 0,037 0,533 1,77 2,50 0,075 0,762 3,59
kalloidal

Lanau halus,
0,020 2,00 0,048 0,610 2,30 3,00 0,11 0,914 5,27
non kalloidal
Lanau alluvial, non 0,020 2, 0 0,048 0, 10 2, 0 3, 0 0, 5 1, 7 7, 8
kalloidal

Lanau kaku biasa 0,020 2,50 0,075 0,762 3,59 3,50 0,15 1,07 7,18

Abu Vulkanik 0,020 2,50 0,075 0,762 3,59 3,50 0,15 1,07 7,18

Lempung keras,
0,025 3,75 0,260 1,140 12,40 5,00 0,46 1,52 22,00
sangat kalloidal

Lanau alluvial, 0,025 3,75 0,260 1,140 12,40 5,00 0,40 1,52 22,00
kalloidal

Serpih dan 0,025 6,00 0,670 1,830 32,10 6,00 0,67 1,83 32,10
pecahan keras

Kerikil halus 0,020 2,50 0,075 0,762 3,59 5,00 0,32 1,52 15,30
Lanau bergradasi 0,030 3,75 0,380 1,140 18,20 5,00 0,66 1,52 31,60
sampai kerakal

Lanau bergradasi
sampai kerakal 0,030 4,00 0,430 1,220 20,60 5,50 0,80 1,68 38,30
bila kalloidal

Kerikil kasar non


0,025 4,00 0,300 1,220 14,22 6,00 0,67 1,83 32,10
kalloidal

Kerakal dan
0,035 5,00 0,910 1,520 43,60 5,50 1,10 1,68 52,70
batuan bulat

Fortier dan Scobey (1925) mempublikasikan suatu


tabel yang kemudian dikenal dengan tabel kecepatan
maksimum yang diijinkan seperti tabel 5.4 diatas.
Dengan menggunakan harga-harga kecepatan
maksimum seperti tersebut diatas maka
prosedur perencanaan saluran yang pada
umumnya diasumsikan sebagai penampang
trapesium dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :

i. Untuk jenis material yang membentuk tubuh


saluran diperkirakan harga n dan kecepatan
maksimum yang diijinkan (Tabel 5.4) serta
kemiringan tebing (Tabel 5 2)
ii. Hitung jari-jari hidrolik R dari penerapan
persamaan Manning.
1 23 12
V= R i
n

23 nV
R = 12
i

iii. Hitung luas penampang basah dari


persamaan kontinuitas.
Q = A.V
Q
A=
V
iv. Hitung keliling basah dari harga A dan R yang
telah diperoleh tersebut diatas.

A
P=
R
v Dengan didapatnya harga A dan P maka dapat
dihitung harga y.

Untuk memperjelas cara perencanaan saluran


dengan metode kecepatan maksimum yang
diijinkan dapat dilihat contoh soal sebagai
berikut :
Contoh soal 4.2:

Suatu saluran berpenampang trapesium


mempunyai kemiringan dasar (longitudinal)
sebagai ib = 0,0016 mengalirkan air sebesar
Q = 11 m3/det. Saluran di gali pada tanah non
kalloidal yang terdiri dari kerikil kasar dan
serpihan batu.
Hitung lebar saluran dan kedalaman
alirannya.
Jawaban :

Ikuti tahapan pengerjaan seperti dijelaskan


diatas.
i. Untuk kondisi yang diketahui tersebut
diperkirakan harga n dan kecepatan
maksimum yang diijinkan. Untuk tanah kerikil
kasar non kalloidal harga n = 0,025 dan
kecepatan maksimum yang diijinkan
V = 1,22 m/det
Dari Tabel 5.2 diperkirakan kemiringan
tebing z = 2
ii Perhitungan jari-jari hidrolik dari
penerapan persamaan Manning.

1 23 12
V= R i
n

23 nV 0,0251,22
R = 12 = = 0,7625
i (0,0016)12

R = (0,7625)3 = 0,67
2

m
iii. Perhitungan luas penampang basah
dilakukan dengan menerapkan hukum
kontinuitas.
Q = AV
atau

Q 11
A= = = 9,016 m 2
V 1,22

iv. Hitung keliling basah dari harga A dan R


yang telah diperoleh tersebut diatas

A 9,016
P= = =13,46 m
R 0,67
v. Dari harga A dan P dapat dihitung harga y
sebagai berikut

A = (B + zy ) y = + 2 y ) y = 9,016
(B
P = B +2 y 1 + z 2 = B + 2 y 5 =13,46

atau

B =13,46 2 y 5
Apabila harga ini dimasukkan ke dalam
persamaan luas :

A = (B + 2 y ) y = (13,46 2 y c + 2 y = 9,016
)y
13,46 y 4,472y 2 + 2 y 2 = 9,016

atau

2,472 y 2 13,46 y +9,016 = 0

y 2 5,44 y +3,65 = 0
Dengan menggunakan rumus ABC dicari harga
y seperti berikut :

+5,44 5,442 4(3,65)


y1,2 =
2
5,44 3,87
=
2

5,44 +3,87
y1 = = 4,66 m
2
5,44 3,87
y2 = = 0,79 m
2
Apabila diambil
y1 = 4,66 m

Maka :
B = 13,46 2 4,66 5 = 7,38 (tidak mungkin)

Apabila diambil
y 2 = 0,79 m

Maka :

B =13,46 2 0,79 5 = 9,9 m 10 m


Di dalam praktek dimensi penampang dengan
lebar B = 10 m dan kedalaman air hanya 0,80
m dimensi yang kurang baik karena apabila
sesuatu hal debit aliran berkurang maka
kedalaman air menjadi sangat dangkal, dan
terjadi kecenderungan aliran berada di
tengah dan berbelok-belok seperti pada Gb.
5 6 sebagai berikut :

(a)
(b)

Gambar 5.6. Tampak atas (a) dan penampang


melintang saluran lebar sekali (b)

Karena lebar dasar saluran jauh lebih besar


daripada kedalaman aliran B > 6y, maka saluran
termasuk saluran lebar sekali, untuk itu maka
perhitungan harus di ulang dengan
memperkirakan lebar menjadi B < 10 m, dengan
kedalaman air y < 1,50 m.
Dengan dimensi ini hitung harga kecepatan aliran
untuk y = 1,20 m.

A = (B + zy
)y
= (6 + 2
1,20 )1,20

A =10,00 m 2

Q 11
V = = =1,09 m det < 1,20 m det
A 10
Soal Latihan

Suatu saluran buatan untuk irigasi di gali pada


tanah lanau alluvial kalloidal. Rencanakan
dimensi saluran tersebut apabila kemiringan
dasar saluran (longitudinal) adalah
ib = 0,0039.
SALURAN BERUMPUT
Adanya rumput akan menimbulkan
turbulensi yang menimbulkan kehilangan
energi dan hambatan aliran.
Untuk saluran irigasi, disukai karena :
menstabilkan tubuh saluran
mengkonsolidasikan massa tanah di dasar

saluran
mengontrol erosi dan gerakan butiran pada

dasar saluran
Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan saluran
berumput :
Koefisien hambatan
nilai n untuk sal. Berumput tgt pada : kedalaman
aliran, bentuk dan kemiringan saluran sangat
bervariasi sulit untuk ditentukan.
telah diketahui adanya hubungan antara koefisien
hambatan, n dengan V.R.
Kecepatan yang diizinkan : nilai kecepatan yang
diizinkan tergantung pada bahan penutup dan
kemiringan saluran dan kepekaan tanahnya.
Pemilihan jenis rumput : tergantung kepada iklim dan
jenis tanahnya selain hal yang harus dipertimbangkan
yaitu stabilitas, debit dan kemiringan saluran.
Selain saluran alam, saluran buatan juga
dapat berbentuk saluran mudah tererosi apabila
tidak di plengseng.

Oleh karena mudah tererosi maka ada


batasan kecepatan agar tidak tererosi. Batasan
tersebut adalah kecepatan maksimum yang
diijinkan agar tidak tererosi dan kecepatan
minimum agar tidak terjadi pengendapan.
Bentuk penampang pada umumnya
trapesium karena tebingnya harus disesuaikan
dengan lereng alam tanah.

Tinggi jagaan harus disediakan untuk


mengantisipasi perubahan tinggi muka air (bukan
karena tambahan debit)

Anda mungkin juga menyukai