Anda di halaman 1dari 30

Bab VI

PERENCANAAN BANGUNAN
PELENGKAP DRAINASE
Ratih Indri Hapsari

Rt 2020
Kemampuan akhir yang diharapkan

Mampu menentukan bangunan pelengkap yang


dibutuhkan dan menghitung dimensi serta
menggambarnya dengan terampil

Rt 2020
Bahan kajian

 Gorong-gorong
 Bangunan terjun
 Inlet
 Bak kontrol, manhole
 Sumur resapan
 Biopori

Rt 2020
 Gorong-gorong
 Gorong-gorong adalah saluran yang berada di bawah tanah. Umumnya gorong-gorong
diperlukan jika saluran drainase melintasi jalan atau melintasi bangunan lainnya.
 Bangunan Terjun
 Bangunan terjun adalah bangunan di sepanjang saluran yang berfungsi mengurangi
kecepatan aliran. Bangunan terjun diperlukan jika kontur asli terlalu curam, sehingga
kecepatan aliran melebihi nilai maksimum yang dizinkan.
 Bak Penampung
 Bak penampung disebut juga bak kontrol. Bangunan ini digunakan pada pertemuan
antara tiga saluran atau lebih atau pertemuan antara gorong-gorong dengan saluran
drainase.
 Inlet
 Curb adalah bagian dari jalan berupa struktur vertikal dengan bentuk tertentu yang
digunakan sebagai pelengkap jalan untuk memisahkan badan jalan dengan fasilitas
lain, seperti jalur pejalan kaki, median, separator, pulau jalan, maupun tempat parkir
 Inlet adalah jalan masuknya air dari permukaan jalan (atau lahan lain) ke dalam
saluran

Rt 2020
Gorong-gorong

 Gorong-gorong adalah:
 Saluran drainase yang berada di bawah
permukaan tanah.
 Gorong-gorong diperlukan jika:
 Saluran drainase melintas jalan
 Saluran drainase melintas bangunan lain
 Tidak memungkinkan untuk membuat saluran
drainase yang terbuka karena berbagai
pertimbangan (misalnya pertimbangan estetika,
keamanan, dan sebagainya).

Rt 2020
 Bentuk-bentuk gorong-gorong antara lain
sebagai berikut:
Bahan gorong-gorong
adalah:
Pasangan batu kali (khusus
untuk bentuk persegi)
Pasangan batu bata (khusus
untuk bentuk persegi)
Pasangan beton/beton pra-
cetak

Rt 2020
Rt 2020
 Syarat-syarat perencanaan gorong-gorong adalah:
 Gorong-gorong direncanakan bersamaan dengan semua saluran
drainase. Prinsip perencanaannya tetap dengan menjaga agar kondisi
muka air sama atau semakin menurun ke arah hilir.
 Kemiringan gorong-gorong idealnya 0.5% - 2%
 Aliran dalam gorong-gorong juga harus dikontrol terhadap kecepatan dan
Bilangan Forude
 Idealnya gorong-gorong direncanakan sebagai saluran tertutup, namun
dapat disederhanakan dengan perencanaan sebagai saluran terbuka
dengan berbagai asumsi
 Posisi gorong-gorong di bawah muka tanah harus diperhitungkan agar sisi
pasangan bagian atas gorong-gorong masih berada di bawah muka tanah
asli.
 Dimensi gorong-gorong berbentuk persegi direncanakan menyerupai
saluran samping

Rt 2020
 Dimensi untuk bentuk lingkaran adalah sebagai
berikut: ß = 4,5 radian = 4,5 x
180 

= 257,831°

α = 360° - ß = 360° - 257,831° = 102,169°


x = r sin a = r sin 102,169o = 0,778 r
y = r cos a = r cos 102,169 o = 0,628 r
Luas penampang basah:
x
  
A=   x r + 2(0,5 . x. y)
2
y 
r  360 

D a  257,831 
=  x r + 2(0,5 . 0,778 r . 0,628 r)
2

 360 
d
= 2,738 r²
d=0.814D
Keliling basah:
 257,831
P= .2r = .2r = 4,5 r
360 360
Jari-jari hidrolis:
A 2,738r 2
R= = = 0,608 r
P 4,5r

Rt 2020
Contoh perhitungan dimensi gorong2
Diketahui:Q=0.1 m3/dt
Panjang gorong-gorong=8 m
Jawab:
Direncanakan n=0.013 (beton), S=0.5%, D=0.3m, r=0.15m
R = 0.608r = 0.608x0.15 = 0.091m
V = 1/n R2/3 S1/2 = 1/0.013x0.0912/3x0.0051/2 = 1.100 m/dt  OK
A = 2.738r2 = 2.738x0.152 = 0.062 m2
Q = VxA = 1.100x0.062 = 0.068 m3/dt  tdk OK

Direncanakan n=0.013 (beton), S=0.5%, D=0.4m, r=0.2m


R = 0.608r = 0.608x0.2 = 0.122 m
V = 1/n R2/3 S1/2 = 1/0.013x0.1222/3x0.0051/2 = 1.335 m/dt  OK
A = 2.738r2 = 2.738x0.152 = 0.110 m2
Q = VxA = 1.335x0.110 = 0.146 m3/dt  OK

Rt 2020
Bangunan Terjun
 Bangunan terjun adalah:
 Saluran terbuka yang terjal yang digunakan untuk menyalurkan
air menuruni kemiringan yang besar dengan tujuan mengurangi
energi dan kecepatan aliran.
 Bagian-bagian bangunan terjun adalah:
 Ruas terjunan pertama dan pondasi

 Bagian pembawa air ke elevasi yang lebih rendah (terjunan)

 Peredam energi

 Perlindungan air keluar/endsill

 Terdapat dua tipe bangunan terjun, yaitu terjun tegak dan terjun
miring.

Rt 2020
 Dimensi bangunan terjun tegak adalah
sebagai berikut:

2
1

h1

z+a
a

L1 L2

Rt 2020
Rt 2020
Qd L1 = 3 x z
q =
0,8 b1 Dimana :
Dimana : L1 = Panjang terjunan ruas pertama (m)
q = Debit persatuan lebar (m2/dt)
Dimensi
Qd = Debit (m3/dt)
bangunan
b1 = Lebar saluran (m) L2 = c1 z . hC  0,25 terjun
Dimana :
q2 L2 = Panjang peredam energi (m)
hc = 3
g
Dimana :
hc = Kedalaman kritis di saluran (m) a = 0,5 x hC
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/dt2) Dimana :
a = Tinggi endsill (m)
3
h h 
c1 = 2,5  1,1 C  0,7  C 
z  z 
Dimana : t = 0,5 ( h1 + z )
c1 = Koefisien Dimana :
z = Tinggi terjunan (m)  Sudah direncanakan t = Jarak pondasi pada ruas pertama (m)

Rt 2020
Bak Penampung

 Bak penampung adalah:


 Bangunan yang digunakan pada pertemuan
antara tiga saluran atau lebih atau pertemuan
antara gorong-gorong dengan saluran drainase.
 Bagian-bagian bak penampung adalah:
 Inlet dan outlet bak (pertemuan antara saluran
dengan bak)
 Boks
 Bak kontrol/manhole
 Pondasi

Rt 2020
Rt 2020
 Pada saat air di inlet bak mencapai kondisi maksimum dan bertemu
di bak penampung, maka bak akan terisi penuh oleh air sampai.
Berdasarkan kondisi ini idealnya bak penampung direncanakan
dengan asumsi sebagai saluran tertutup. Namun untuk
penyederhanaannya dapat direncanakan sebagai saluran terbuka,
dengan beberapa kriteria perencanaan sebagai berikut:
 Elevasi muka air pada bak mengikuti elevasi muka air yang terendah di
antara semua saluran yang bertemu.
 Dasar boks adalah elevasi dasar saluran yang terendah di antara
semua saluran yang bertemu, diturunkan lagi setidak-tidaknya 20 cm.
Penurunan ini dimaksudkan untuk memberi ruang bagi kehilangan
tinggi yang dialami saluran, sekaligus untuk mencegah sedimen masuk
ke outlet bak.

Rt 2020
 Ukuran bak disesuaikan dengan lebar
saluran yang terbesar di antara semua
saluran yang bertemu, ditambah dengan
jarak 20 cm sampai 30 cm.
 Ukuran manhole dapat diambil 80 cm x 80
cm.

Rt 2020
Inlet

 Inlet adalah jalan masuknya air dari permukaan jalan


(atau lahan lain) ke dalam saluran

Rt 2020
Grate/gutter inlet (SNI)
 Jumlah inlet direkomendasikan maksimal tiap 5m
 Lebar bukaan inlet direncanakan 1m

L=lebar bukaan inlet


S=kemiringan jalan/gutter

kapasitas kapasitas

Rt 2020
Pada kemiringan Pada tempat rendah
Q (m3/dt) luas (m2) b=h (m) b (m) h (m) Q (m3/dt) luas (m2) b=h (m) b (m) h (m)
0.014 0.030 0.174 1 0.030 0.03 0.039 0.196 1 0.161
0.016 0.047 0.216 1 0.047 0.04 0.079 0.282 1 0.243
0.018 0.063 0.251 1 0.063 0.05 0.120 0.347 1 0.325
0.02 0.079 0.282 1 0.079 0.06 0.161 0.401 1 0.406
0.03 0.161 0.401 1 0.161 0.07 0.202 0.449 1 0.488
0.04 0.243 0.493 1 0.243 0.08 0.243 0.493 1 0.570
0.05 0.325 0.570 1 0.325 0.09 0.284 0.533 1 0.651
0.06 0.406 0.637 1 0.406 0.1 0.325 0.570 1 0.733
0.07 0.488 0.699 1 0.488 0.11 0.365 0.604 1 0.815
0.08 0.570 0.755 1 0.570 0.12 0.406 0.637 1 0.896
0.09 0.651 0.807 1 0.651 0.13 0.447 0.669 1 0.978
0.1 0.75 0.866 1 0.75 0.14 0.488 0.699 1 1.060
0.13 1 1 1 1 0.15 0.529 0.727 1 1.142
0.2 1.5 1.225 1 1.5 0.16 0.570 0.755 1 1.223
0.26 2 1.414 1 2 0.17 0.610 0.781 1 1.305
0.31 2.5 1.581 1 2.5 0.18 0.651 0.807 1 1.387
0.19 0.692 0.832 1 1.468
0.2 0.75 0.866 1 0.75
0.26 1 1 1 1
0.4 1.5 1.225 1 1.5
0.52 2 1.414 1 2
0.62 2.5 1.581 1 2.5

Rt 2020
Diketahui:
Q hujan dari jalan = 0.02 m3/dt
S melintang jalan = 2% = 0.02
S memanjang saluran = 0.04 = 4%

Jawab:
Dari nomogram Qinlet=0.012 m3/dt
Dari tabel, utk inlet pada kemiringan
Ainlet=0.03 m2
Direncanakan W=0.15m, L=0.20m
Jumlah inlet min n = 0.02/0.012 = 1.667 = 2 unit
Jumlah inlet max : tiap 5 m

Rt 2020
Curb inlet
 Rumus debit melalui ambang

Qi = 3,1 × L × B × h0,5
(Linsley dan Franzini,1996)
Dimana :
B = lebar inlet (m) B
L = tinggi inlet (m) h L
h = tinggi permukaan air (m)
Tinggi genanangan diasumsikan
maksimal ½ lebar jalan

Rt 2020
Diketahui:
Q hujan dari jalan = 0.02 m3/dt
S melintang jalan = 2% = 0.02 S=2%
h
Lebar setengah jalan = 4 m 4m

Jawab:
Direncanakan B=0.3m, L=0.2m
Tinggi genangan h=0.02x4=0.08m
Q =3.1×L×B×h0,5 = 3.1x0.2x0.3x0.080.5 = 0.053 m3/dt OK
Jumlah inlet n = 0.02/0.053 = 0.3 = 1 unit

Rt 2020 24
Sumur Resapan

 Sumur resapan adalah prasarana untuk


menampung dan meresapkan hujan ke
dalam tanah
 Syarat: tanah berpermebilitas tinggi,
kedalamannya 1-1.5 m lebih rendah dari
jalan

Rt 2020
Rumus umum debit resapan:
Q=FKH

Rt 2020
𝐹.𝐾.𝑇
𝑄𝑟𝑒𝑠𝑎𝑝𝑎𝑛 −
 Kedalaman sumur 𝐻 = 1−𝑒 𝜋.𝑅2 (Soenjoto,
𝐹.𝐾
2011)
 H = Kedalaman sumur (m)
 Qresapan = Debit yang bisa diresapkan sumur (m3/dt)
 F = Faktor geometrik
 K = Koefisien permeabilitas tanah (m/dt)
 T=Waktu konsetrasi hujan (jam)
 R=Jari-jari sumur (m)
 Kapasitas sumur𝑉 = 1 2 . 𝜋. 𝑅2 . 𝐻
𝑉
 Waktu yang diperlukan untuk mengisi penuh sumur 𝑡 = 𝑄

Rt 2020
Diketahui:
Dimensi atap dak beton = 10 x 20 m
Kemiringan atap dak beton = 1%
K = 0.0005833 m/dt
Curah hujan rancangan = 90 mm/hari

Ditanya: Dimensi sumur resapan untuk 1 rumah tersebut

Jawab:
Diasumasikan L0 = 10 m, Ld = 20m
nd beton = 0.013, C beton=0.9
H
2 𝑛𝑑 0.167 2 0.013 0.167
t0= 𝑥3.28𝑥𝐿0𝑥 = 𝑥3.28𝑥10𝑥 =1.191menit
3 𝑆 3 0.01
𝐿𝑑 20
𝑡𝑑 = = = 0.222𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
60𝑉 60𝑥1.5
tc=t0+td=0.475+0.222=1.413menit=0.024jam
𝑅24 24 2/3 90 24 2/3
𝐼= = 24 = 379.791mm/jam=0.0001055m/dt
24 𝑡𝑐 0.024
Q=CIA=0.9x0.0001055x10x20=0.019 m3/dt
Direncanakan bentuk sumur tipe f
Direncanakan R = 0.5m
Q=FKH
Q=5.5RKH
Jadi F=5.5R  F=5.5x0.5=2.75
−F.K.T −2.75×0.0005833×1.413
Q 0.019
H= 1−𝑒 π.R2 = 1−𝑒 π0.52 = 1.88𝑚
F.K 2.75×0.0005833

Rt 2020
Biopori

 Diameter 0.1 m
 Kedalaman 1 m
 n = A x i / LRA

 n = Jumlah sumur
 A = Luas daerah resapan (m2)
 LRA = Laju resap air (m/menit)
 i = tingkat kederasan hujan (mm/jam diubah ke m/menit)
Rt 2020
Diketahui:
Luas lahan terbuka, A = 18 m2
Tingkat kederasan hujan, i = 7 mm/jam = 0.007 m/jam
LRA = 10 l/jam = 0.01 m3/jam

Ditanya: Dimensi dan jumlah biopori

Jawab:
n = A x i / LRA = 18 x 0.007 / 0.01 = 3.06 = 4 unit
Direncanakan Diameter 0.1 m, Kedalaman 1 m

Rt 2020

Anda mungkin juga menyukai