Anda di halaman 1dari 9

DATA - DATA DASAR DECANTER PT.SS Tbk.

PLUID (40oC)

a. Viscositas fase continyu, (


μc := 6.8 10
-4
) μd := 0.161 (assume from Shell Dromus, 400C)
b. Densitas fase continyu, ρc := 1.02 62.43
c. Densitas fase disperse, ρd := 0.98 62.43
d. Diameter droplet, ϕd := 0.0005
e. Konstanta gravitasi, g := 32.17
f. Volumetrik Flowrate, Q := 0.03
-3
g. Oil flowrate (4% Q), q := 0.04 Q q = 1.2  10
PERHITUNGAN PROSES
A. Droplet Settling Rate, ft/sec

Ud :=
( 2)
g ϕd  ( ρc - ρd )
18 μc

-3
Ud = 1.641  10

B. Diameter decanter, ft (asumsi : I = 80 % D, Q/Ai < Ud)


0.5
D := 0.5  Q

 Ud 
D = 2.138 dipakai pipa yang mendekati ukuran tersebut
yaitu pipa dengan diameter Di := round ( D , 0)
Di = 2

C. Panjang decanter, ft
syarat, L/Di = 5

L := 5  Di
L = 10
D. Penentuan interface outlet
syarat ; interface dijaga pada jarak 15% dibawah puncak pipa
ji := 0.15 Di
ji = 0.3
maka :
- jari-jari lingkaran, r
r := 0.5 Di
r=1
- jarak dari suatu titik dalam lingkaran, h
h := r - ji
h = 0.7
a. lebar interface, ft

I := 2  (r2) - (h2) I = 1.428


b. luas potongan fae ringan, ft2
  0.5
h  
AL := ( ) ( ) ( )
0.5 π r2  - h   r2 - h 2   -  r  asin
2
 
   r  
AL = 0.295
c. luas potongan fase berat, ft2

AH := π r ( 2) - AL
AH = 2.846
jika P, ft
P := 2  r acos
h

r
P = 1.591
d. Luas interface, ft2
AI := I L
AI = 14.283

periksa , Q/AI < Ud (0.005)


Q -3
= 2.1004  10
AI

E. Diameter hidraulik, ft

a. fase ringan

4  AL
DL :=
I P
DL = 0.52
b. fase berat

4  AH
DH :=
I + ( 2 π r) + P

DH = 1.224
c. Secondary settling
periksa ukuran droplet fase kontinyu,fl, dan syaratnya harus lebih besar dari
ukuran droplet fase disperse (0.0005 ft dia.)

18 μc  
Q

ϕl :=
 AI 
g ( ρc - ρd )
-7
ϕl = 3.2  10 (dengan asumsi bahwa fase berat selalu menjadi fase kontinyu
maka hal ini bisa diterima)
F. Coalescence Time, sec
diasumsikan bahwa ketinggian pita dispersi adalah 10 % Di, dan {(0.5.Hd.AI)/Q] > 120 - 300 sec
Hd := 0.1 Di
Hd = 0.2
maka waktu yang dibutuhkan untuk melewati pita dispersi adalah, sec
0.5 Hd AI
Tc :=
q
3
Tc = 1.19  10

G. Periksa turbulensi
a. fase ringan
q -3
VL := VL = 4.061  10
AL
VL DL ρd
ReL :=
μd

ReL = 0.803 best

b. fase berat
Q
VH := VH = 0.011
AH

VH DH ρc
ReH :=
μc
3
ReH = 1.208  10 good

c. Periksa Interfacial shear

VH
= 2.596 > 2 not so good but OK !
VL

H. Merancang Geometri Feed


Qtot := Q + q

Qtot = 0.031

μrata :=  Q  μc +  q  μd


    μrata = 6.846  10
-3
Q + q  Q + q 

ρrata :=  Q  ρc +  q  ρd


    ρrata = 63.583
Q+ q  Q+ q 
a. Mencari Diameter Pipa Umpan, inch

0.45 0.13
Diopt := 3.9 Qtot  ρrata Diopt = 1.406

Diround := round ( Diopt )


Diround = 1

Flow Area, A , ft
Diround
Dft := Dft = 0.083
12
2
1  π ( Dft) -3
A := A = 5.454  10
4

Linear Velocity, v ,ft/s


Qtot
vf :=
A vf = 5.72

Velocity Head, hv , lb . ft / s2
2
vh := ρrata  vf 3
vh = 2.081  10

Velocity Head melebihi batasan 250 lb.ft/s2, sehingga perlu diturunkan dengan menambahkan tee
sebagai inlet nozle, dicoba tee berukuran 2 inch sehingga

Qtot
vfn :=
2 A vfn = 2.86

2
vhn := ρrata  vfn vhn = 520.155
GOOD !!!

b. Diffuser

Luas Decanter, Ad , ft2

1 2
Ad :=  π ( Di) Ad = 3.142
4

Untuk menjaga agar ReH tidak melebihi 10.000, maka dipasang diffuser 2 element sebagai
distributor
1. Distributor
12 Di - tb
baffle dengan tinggi tb := 0.4 Di 12 dengan tinggi h :=
2
maka luas baffle , ft2 :

 0.5

Abi := 2  h  ( tb) + ( tb)  asin
2
 - h
2 h

  ( tb) 

Abi
Ab := ft2
Abi = 207.554 in2 144
0.0417
Distributor diberi lubang dengan diameter , Dd := ft (0,25 inchi) yang disusun
2
0.083
secara triangular pitch, dengan pitch spasing sebesar, Ps := ft (0.5 inch). Maka
2
Open Area dari baffle menjadi, ft :

2
OAb 100
 π 3  
1 Dd 
OAb :=   Ab OAb = 1.143 = 36.382
3  Ps  Ad

Open Arean dari baffle sebesar 40 % luas decanter (masih dalam batas yang diizinkan
(3%<40%>50%).

Distributor kedua memiliki dimensi yang sama tetapi dipasang pada jarak 1 inchi dari
distributor pertama dengan penempatan lubang yang dibuat sedemikian rupa sehingga
aliran keluar dari distributor pertama menabrak bagian yang tak erlubang pada distributor
kedua. Untuk mencegah aliran by pass maka kedua distributor ini ditutup pada
sisi-sisinya.

I. Geometri Outlet

a. Outlet dari fasa berat harus 10 % dari AH, ft2


AoH := 0.1 AH AoH = 0.285

Ukuran ini terlalu besar untuk suatu outlet nozle, oleh karena itu perlu diberi internal baffle
Dicoba untuk menempatkan suatu pelat dengan jarak Hph := 0.1 Di di dasar decanter
dengan kedua ujung terbuka

Hpa := 0.5 Di - Hph Hpa = 0.8 ft


maka open area pada setiap ujungnya adalah, ft2 :

0.5
 Di 2
2
2
2
Onh := 0.5 π   - Hpa   - Hpa 
 Di  - 
Di   Hpa 
  asin 
2  2   2  0.5 Di 
Onh = 0.164
Nozle memiliki luas penampang sebesar 10 % dari opening area pada kedua ujung
baffle , maka diameter baffle menjadi :

Onh
Dnh := 4  2 Dnh = 0.204 Dnh 12 = 2.449
π 10

Dipakai pipa dengan diameter , round ( Dnh  12, 2) = 2.45 inchi


Panjang baffle berkisar antara 4 - 5 kali diameter nozle, maka panjang baffle, inch :

Lbh := 5  round ( Dnh 12 , 0 ) Lbh = 10 inchi

b. Outlet dari fasa ringan harus 10 % dari AL, ft2


AoL := 0.1 AL AoL = 0.03

Ukuran ini terlalu besar untuk suatu outlet nozle, oleh karena itu perlu diberi internal baffle
Dicoba untuk menempatkan suatu pelat dengan jarak Hpl := 0.033 Di di dasar decanter
dengan kedua ujung terbuka

Hpo := 0.5 Di - Hpl Hpo = 0.934 ft


maka open area pada setiap ujungnya adalah, ft2 :

0.5
 Di 2
2  2
Onl := 0.5 π   - Hpo   - Hpo 
 Di   Di   asin Hpo 
2
-    
2  2   2  0.5 Di 
Onl = 0.032

Nozle memiliki luas penampang sebesar 10 % dari opening area pada kedua ujung
baffle , maka diameter baffle menjadi :

Onl
Dnl := 4 2 Dnl = 0.09 Dnl  12 = 1.077
π 10

Dipakai pipa dengan diameter , round ( Dnl  12, 1) = 1.1 inchi


Panjang baffle berkisar antara 4 - 5 kali diameter nozle, maka panjang baffle, inch :

Lbl := 5  round ( Dnl  12 , 1 ) Lbl = 5.5 inchi


Di = 2

Anda mungkin juga menyukai