Anda di halaman 1dari 2

Nama: Rizkina Aliya

NPM: 1506675932
Tugas Matakuliah Etika & Tanggung Jawab Profesi
Kelas A Reguler

Resume Kuliah Umum

Prof. Dr. Valerine J.L. Kriekhoff, S.H., M.A.

Jumat, 23 Februari, 2018

Ubi societas ibi ius.

Cicero berujar bahwa di mana ada masyarakat, di situ ada hukum. Dapat disimpulkan bahwa
menurut Cicero, hukum adalah suatu lembaga yang telah ada sejak cikal-bakal masyarakat.
Usia hukum, yang terbilang sama dengan umur umat manusia, memiliki suatu “kesucian”
sendiri sebagai media dari kemanfaatan dan keadilan sehingga individu-individu yang
berkecimpung dan berprofesi dalam bidang hukum mempunyai privilese dan kewajiban untuk
bekerja dan berkontribusi di ranah yang mulia. Maka etika dan tanggung jawab menjadi dua
elemen yang penting dalam keprofesian bidang hukum.

Profesi sendiri adalah pekerjaan tetap yang mempunyai fungsi kemasyarakatan dalam
pelaksanaannya. Profesi dijalankan secara mandiri dengan komitmen, apa pun keahlian
berkeilmuan yang melatarbelakanginya. Suatu profesi dipandang sebagai panggilan hidup dan
mempunyai seperangkat etika tersendiri yang didasari oleh semangat pengabdian demi
kepentingan umum dan penghormatan terhadap martabat manusia. Profesi dibedakan atas
profesi biasa dan profesi luhur (officium noble) yang dituntut memiliki moralitas tinggi. Dapat
disimpulkan bahwa profesi harus dipandang sebagai pelayanan sehingga sifat “tanpa pamrih”
yang berorientasi pada masyarakat secara keseluruhan harus menjadi ciri khas dalam
pengembangan profesi. Hal tersebut dapat dicapau melalui persaingan sehat dalam pelayanan
untuk menjamin dan meningkatkan mutu pengemban profesi.

Sebelum mendalami apa itu yang disebut etika profesi, terdapat suatu perbedaan yang
mendasar antara moral dan etika. Moral adalah ajaran-ajaran yang berasal dari otoritas lain di
luar individu sedangkan etika adalah ilmu yang dipakai untuk memahami moral dan
memberikan arahan bagi individu. Secara umum etika sendiri adalah sistem nilai atau norma-
norma moral yang dijadikan pedoman bagi seseorang atau kelompok untuk bersikap dan
bertindak berkenaan dengan akhlaknya. Nilai-nilai atau norma tersebut adalah bahan refleksi
hasil penelitian secara sitematis dan metodis atas apa yang diterima sebagai baik dan buruk
dalam suatu masyarakat.

Berangkat dari pengertian etika sendiri, kode etik muncul sebagai suatu perwujudan etika
dalam bentuk aturan yang difungsikan sebagai tolak ukur untuk tindakan-tindakan yang secara
logika rasional umum (common sense) dinilai menyimpang. Tujuan dari perwujudan etika
tersebut adalah untuk mengatur dan memberi kualitas pada pelaksanaan profesi untuk menjaga
kehormatan dan nama baik organisasi profesi tersebut namun terlebih lagi adalah untuk
melindungi publik yang memerlukan jasa-jasa profesional. Pelayanan profesional yang
diberikan kepada masyarakat utamanya mendahulukan kepentingan pencari keadilan mengacu
pada nilai-nilai luhur.

Kode etik dihasilkan berdasarkan penerapan etis suatu profesi tertentu (hidup dan dijiwai oleh
kalangan profesi) sehingga dengan perkembangan zaman dapat terus berubah, berdasarkan
ciri-ciri tersebut, tampak bahwa kode etik merupakan self-regulation dari profesi itu sendiri
dan tidak dapat dipaksakan dari luar.

Dalam pelaksanaan fungsi suatu profesi, terdapat tiga unsur pokok yaitu tugas (kewajiban yang
akan dijalankan); aparat (sebagai pelaksana, ia terdiri dari pendukung dan penunjang pula); dan
lembaga (sebagai wadah organisasi tempat aparat melaksanakan tugasnya).

Selain daripada etika, terdapat pula aspek tanggung jawab yang terdiri dari tiga macam yaitu
tanggung jawab moral (T-J M), tanggung jawab teknis profesi (T-J TP), dan tanggung jawab
hukum (T-J H). Tanggung jawab moral adalah tanggung jawab yang sesuai dengan nilai-nilai
yang berlaku dalam lingkungan kehidupan profesi (berlandaskan pada kode etik profesi).
Tanggung jawab moral secara pribadi termanifestasi dalam kesadaran hati nurani sedangan
pada tataran kelembagaan dapat berupa sanksi organisatoris dari lembaga yang bersangkutan.
Tanggung jawab teknis profesi adalah kriteria-kriteria teknis yang berlaku dalam suatu bidang
profesi yang harus diamati apabila seorang profesional melaksanakan tugasnya secara
profesional. Bagi individu-individu yang tidak dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya
secara teknis profesional maka dapat dikatakan memiliki unprofessional conduct. Tanggung
jawab hukum adalah tingkat pertanggungjawaban pada ranah hukum dikarenakan adanya
pengangkatan atas nilai-nilai moral yang dibawa oleh suatu profesi menjadi peraturan
perundang-undangan dan memiliki wujud berupa sanksi.

Anda mungkin juga menyukai