0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemeriksaan echo kardiografi dan katerisasi jantung. Echo kardiografi digunakan untuk mendiagnosis penyakit jantung bawaan, menilai fungsi jantung, dan mengevaluasi pengobatan. Katerisasi jantung bertujuan untuk menegakkan diagnosis dan evaluasi, dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam rongga jantung untuk mengukur tekanan, saturasi oksigen, dan uk
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemeriksaan echo kardiografi dan katerisasi jantung. Echo kardiografi digunakan untuk mendiagnosis penyakit jantung bawaan, menilai fungsi jantung, dan mengevaluasi pengobatan. Katerisasi jantung bertujuan untuk menegakkan diagnosis dan evaluasi, dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam rongga jantung untuk mengukur tekanan, saturasi oksigen, dan uk
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemeriksaan echo kardiografi dan katerisasi jantung. Echo kardiografi digunakan untuk mendiagnosis penyakit jantung bawaan, menilai fungsi jantung, dan mengevaluasi pengobatan. Katerisasi jantung bertujuan untuk menegakkan diagnosis dan evaluasi, dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam rongga jantung untuk mengukur tekanan, saturasi oksigen, dan uk
1. Pasien yang non kooperatif diberi obat tidur (kloralhidrat )
2. Prof/ transducer diarahkan pada posisi -long axis dan short axis -avikal view 4 camber / 5 camber -view subrasternal dan sub costal view Maka didapatkan gambar anatomis dan strip struktur jantung fungsi jantung dapat dinilai
Kesimpulan :- penyakit jantung bawaan (PJB ) non sianotik ( left to Right shunt : VSD , ASD, EDA,
TS,AS dan AVSD )
- PJB sianotik ( TGA, TOF, Singel ventrikel dan TAVD )
Pemeriksaan Katerisasi ( Catch LAB dan angiografi )
Tujuan : - untuk menegakkan diagnosis
- Evaluasi
Langkah-langkah :
1. Semua pasien yang terdiagnosis kelainan jantung
2. Status hematologi, liver fungsi test, dan fungsi ginjal harus dalam batas normal 3. Pasien harus bebas dari fokus infeksi 4. Pasien dibawah kontrol anestesi umum 5. Dilakukan diruangan khusus ( ruang catch lab ) 6. Pasien dalam posisi terlentang 7. Pemasangan cube kateter di vena femoralis di kiri dan di kanan 8. Dimasukkan kateter ke dalam cube vena femoralis dituntun secara angiografi sampai masuk ke atrium kanan, atrium kiri 9. Mengukur gradien tekanan masing-masing atrium dan ventrikel 10. Mengukur saturasi oksigen masing-masing rongga jantung 11. Mengukur besaran, diameter defect dan panjang atau ketebalan defect 12. Bila dijumpai tanda-tanda sianotik, diuji kembali dengan pemberian oksigen untuk menyingkirkan Elsen Meinger Syndrom / hipertensi Pulmonal 13. Bila tidak ada kontra indikasi maka dapat dilakukan penutupan dengan cara Wayar kateter . kateter di tarik keluar. Kemudian kateter ditambahkan alat penutup / device sesuai dengan defect yang kita tutup. Contoh : PDA ditutup dengan ASD, sekundum ditutup dengan ASO VSD pembri membran/ muscular. - Setelah masing-masing alat tersebut di strerilkan pada tempatnya kira-kira kurang lebih 10 menit, dilakukan fluroskopi dengan zat kontras. - Bila tidak ada lagi kontras melewati defect, maka device berada pada posisi normal - Kateter dapat ditarik kembali - Kemudian luka di vena femoralis dikompres dengan Bethadin. Bila perlu dengan 1 / 2 jahitan - Pada hari ketiga dilakukan evaluasi secara echokardiografi dan bila tidak ada tanda- tanda infeksi, pasien boleh dipulangkan - Pasien dapat dibekali obat aspirin -