Anda di halaman 1dari 4

Nama Mahasiswa Mersiana Malo

NIM 1709.14201.576
Prosedur pemeriksaan Angiografi
a. Definisi
Angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah
menggunakan zat kontras khusus dan memanfaatkan
Rontgen. Hasil angiografi akan disebut normal jika aliran
darah ke jantung normal dan tidak ada penyumbatan.
Angiografi adalah teknik pencitraan yang digunakan
untuk melihat lumen atau bagian dalam organ dan
pembuluh darah. Prosedur ini juga dikenal sebagai
arteriografi. Tindakan pencitraan medis ini sering
digunakan untuk memeriksa kondisi jantung, pembuluh
arteri, dan vena.
b. Tujuan
1. Untuk mendeteksi problem pembuluh darah yang
ada didalam atau yang menuju otak
2. Untuk mempelajari pembuluh darah otak yang
letaknya tidak normal (akibat tumor, gumpalan
darah, pembengkakan)
3. Untuk menentukan pemasangan penjepit pembuluh
darah pada saat pembedahan dan untuk memantau
kondisi pembuluh darah tersebut
c. Jenis-jenis angiografi
1. Angiografi coronari, untuk pemeriksaan pembuluh
darah koroner di jantung
2. Angiografi cerebral, untuk pemeriksaan pembuluh
darah di otak
3. Angiografi ranal, untuk pemeriksaan pembuluh
darah di ginjal
4. Angiografi pulmonari, untuk pemeriksaan
pembuluh darah di paru-paru
5. Angiografi ekstermitas, untuk pemeriksaan
pembuluh darah di lengan dan tungkai
6. Angiografi fluorescein, untuk pemeriksaan
pembuluh darah di mata
Indikasi 1. Pecah pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan
organ tubuh
2. Perubahan kondisi pembuluh darah yang disebabkan
oleh cedera atau kerusakan organ
3. Tumor
4. Aterosklerosis yaitu penyempitan dan pergerakan
pembuluh darah arteri yang dapat terjadi di otak (stroke),
jantung (penyakit jantung koroner), atau tungkai dan
lengan (penyakit arteri perifer)
5. Aneurisma atau pembesaran pembuluh darah pada satu
area tubuh, seperti otak atau pembuluh darah besar
aorta
6. Emboli paru atau penyempitan pembuluh darah arteri
yang menyuplai darah ke paru-paru
7. Hambatan pasokan darah ke ginjal
Kontraindikasi 1. Wanita hamil atau sedang merencanakan kehamilan
2. Ibu menyusui
3. Memiliki riwayat alergi, terutama alergi terhadap kontras
4. Mengalami gangguan pembekuan darah atau sedang
mengkonsumsi obat pengencer darah
5. Menderita diabetes dan penyakit ginjal
Persiapan pra-prosedur Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum tindakan
angiografi, yaitu:
1. Tidak diperbolehkan untuk makan dan minum selama 4-8
jam sebelum prosedur angiografi dimulai
2. Bagi penderita diabetes akan dilakukan penyesuaian
dosis obat minum maupun insulin sebelum dilakukan
tindakan
3. Menghentikan obat-obatan pengencer darah, seperti
aspirin atau warfarin beberapa hari sebelumnya
Peran perawat selama 1. Pasien masuk ruang tindakan
prosedur 2. Dilakukan perekaman EKG (Elektrokardiografi) 12 lead
3. Preparasi daerah yang akan dilakukan pungsi bila
FEAR(Femoral arteri right) bersihkan daerah inguinalis
kanan dan kiri dengan betadin 10%secara aseptik dan
anti septik. Bila di radialis / brakialis bersihkan dengan
betadin 10% daerah sekitarnya .dengan teknik aseptic
dan antiseptik.
4. Tutup daerah ,tusukan dengan duk.lubang,daerah dada
dan perut dengan laken dan daerah extremitas bawah
dengan laken besar,semua dalam keadaan steril.
5. Dilakukan anestesi lokal dahulu ,dengan lidocain 2 %
kemudian dibuat sayatan /luka kecil.
6. Dilakukan pungsi FEAR , masukan J wire / pendek.
7. Setelah J wire pendek masukan sheath jarum dicabut
wire dipertahankan pada pembuluh darah, kemudian
sheath masuk bersama introduser J wire pendek, dicabut
8. Spoel sheath dengan NaCL + heparin 2500 iu,
sebelumnya .aspirasi ,spoul sampai bersih.
9. Masukan kateter JUDKIN RIGHT 4. 6 F .yang didalam
nya sudah ada J wire panjang. masukan sampai + 1/3
bawah lutut dan tahan wire.
10. Bila kateter sudah sampai di sinus valsava, dorong wire
panjang pada saat sistolik supaya masuk ke LV(Left
Ventrikel),setelah masuk LV tarik wire Panjang
saambung dengan three way aspirasi sedikit kemudian
di lakukan pengukuran dan pullback kateter untuk
mengukur gradien
11. Bila kateter sudah masuk ke muara RCA(Right Coronary
Arteri)
12. Dilakukan kororanografi dengan posisi RAO(Right
Anterior Obliqe) 300 dan LAO(Left Anterior Obliqe) 400,
CRANIAL 150 – 200
13. Cabut cartheter dan ganti dengan JUDKIN LEFT 4 6 F.
14. Lakukan pengambilan gambar pada posisi :
 LAO – CRANIAL ( 400 – 250
 RAO – CAUDAL ( 20 – 20 )
 CRANIAL ( 300 )
 CAUDAL ( 30 )
 ( LAO 45 – CAU 20 )
15. Cabut kateter dan ganti dengan pigtail untuk LV grafi bila
diperlukan.
16. Masukkan pigtail sampai LV dan sambung kateter
dengan alat injektor dengan ketentuan volume 30
kecepatan 12 ml / sec dengan posisi RAO 30 tekanan
450 Psi
17. Prosedur selesai pasien diberi penjelasan bersihkan
daerah tusukan, alat – alat di bersihkan dan di rendam
Pasien di pindahkan ke RR(Recovery Room).
Tindakan pasca prosedur 1. Mengevaluasi hasil subjektif dan objektif
2. Mem berikan reinforment positif
3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik
5. Mengucapkan
Referensi Adrian, K. (2017, Oktober 8). Mengenal Angiografi Dan
Manfaat Melakukan Prosedur Ini. Retrieved
Desember 13, 2019, from
https://www.alodokter.com/manfaat-angiografi-dan-
manfaat-melakukan-prosedur-ini
Atull, S. (n.d.). SOP ANGIOGRAFI, TUGAS CICI.DOC.
Retrieved Desember 13, 2019, from
https://id.scribd.com/document/409166979/sop-
angiografi-tugas-cici-doc
Willy, T. (2018, Maret 1). Angiografi Ini Yang Harus Anda
Ketahui . Retrieved Desember 13, 2019, from
https://www.alodokter.com/angiografi-ini-yang-harus-
anda-ketahui

Anda mungkin juga menyukai