Anda di halaman 1dari 24

Model Pertumbuhan Solow

• Model pertumbuhan Solow menjelaskan


konvergensi negara miskin - negara kaya, yakni
dimana negara miskin mengejar ketertinggalannya.
• Konvergensi terjadi saat pertumbuhan ekonomi
negara kaya dan miskin berada pada kondisi
mapan (steady state). Yg mana itu?
• Seperti apa model pertumbuhan Solow???
• Bagaimanakah proses terjadinya kondisi mapan???
Model Pertumbuhan Solow

Fitur baru dalam model pertumbuhan Solow:

• Fungsi Produksi
• Diminishing marginal returns to capital
• Akumulasi Modal
• Catch-up growth VS Cutting edge growth
• Konvergensi VS Divergensi
Pertumbuhan ekonomi berasal dari:

• Tambahan modal
• Tambahan tenaga kerja
• Tambahan inovasi ( sering tapi tidak banyak,
terbatas, dan susah)

Pertumbuhan yang berasal dari perkembangan


teknologi disebut dengan “Solow residual”
Fungsi Produksi
• Faktor produksi akan menghasilkan output

Modal Tenaga
Fisik Kerja
kelola PDB per kapita

Teknologi

• Output (Y) adalah fungsi dari:


— Modal fisik, 𝐾
— Modal manusia, 𝐿 𝑌 = 𝐹(𝐴, 𝐾, 𝐿)
— Ide (produktifitas), 𝐴
• 𝐹menyatakan bentuk hubungan, yakni semakin besar 𝐾 maka
semakin besar 𝑌, tapi dengan tambahan yang semakin
berkurang (Deminishing Marginal Returns).
• Untuk menerapkan konsep DMR, asumsikan ada input yang
tidak berubah (fixed) tapi input lain bisa berubah.

• Contoh, 𝐴 dan 𝐿 tidak berubah, maka cukup ditulis


𝑌 = 𝐹(𝐾)
• Karena 𝐿 tidak berubah, maka persamaan diatas menjadi:
𝑌 𝐾
= 𝐹( )
𝐿 𝐿
𝑦 = 𝑓(𝑘)
𝑦 : output yang dihasilkan oleh 1 pekerja
𝑘 : modal yang dimiliki tiap 1 pekerja
Diminishing Marginal Returns to Capital
“Tiap ada tambahan 1 modal, maka tambahan output
(MPK) semakin kecil”
𝒚
𝒚 = 𝒇(𝒌) = kurva produksi

MPK
Implikasi:
MPK Negara miskin bisa
menghasilkan tambahan
output yang lebih banyak
ketimbang negara kaya
MPK

𝒌
• Dengan kata lain, ketika modal awal suatu negara rendah,
pertumbuhan ekonominya tinggi sekali.

Pasca Perang Dunia II


Rata-rata pertumbuhan PDB per kapita per tahun
1950-1960 1980-1990
Jerman 6.6 % 1.9 %
Kalah !!!
Jepang 6.8 % 3.4 %
Menang !!! US 1.2 % 2.3 %
Sumber: Cowen & Tabarrok: Modern Principles
Akumulasi Modal
• Fungsi produksi sebelumnya memperlihatkan bahwa
peningkatan 𝐾 akan menyebabkan peningkatan 𝑌.
• Tapi, apa yang menyebabkan peningkatan pada 𝐾 ?? Ini yang
disebut proses akumulasi modal.
• Akumulasi modal merupakan hasil dari:
– Investasi: tambahan atas modal yang sudah ada
– Depresiasi: pengurangan atas modal yang sudah ada
• Depresiasi: Nilai dari modal yang habis terpakai dalam
periode tertentu
• Catch-up growth: Kenaikan pendapatan per kapita negara
miskin akibat adanya akumulasi modal seiring perkembangan
pada perekonomian negara miskin menuju kondisi mapan.
• Jadi, nilai akumulasi modal berasal dari selisih antara
investasi (𝐼) dan depresiasi (𝑑):
𝐾 =𝐼−𝑑
• Dimana jika:
• 𝐼 > 𝑑, maka modal (𝐾) akan bertambah.
• 𝐼 < 𝑑, maka modal (𝐾) akan berkurang.
• 𝐼 = 𝑑, maka modal (𝐾) akan kostan atau tidak
berubah.
• Kondisi mapan (steady-state) terjadi ketika 𝐼 = 𝑑
artinya modal tidak bertambah dan tidak berkurang.
Gambar. 1
Investasi dan Depresiasi
𝒐𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕
𝒚 = 𝒇(𝒌)

𝒅𝒆𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊𝒂𝒔𝒊

Steady-state
output
𝒚

𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊

𝐼=𝑑

Steady-state
capital

𝒌 𝒄𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍
• Ketika 𝐼 > 𝑑, maka modal bertambah. Dengan kata lain modal per
pekerja bertambah.
• Bertambahnya modal per pekerja juga akan menambah output per
pekerja.
• Modal per pekerja dan output per pekerja tidak bisa lagi
bertambah ketika (𝐼 = 𝑑). Disini berarti investasi yang dikeluarkan
semata-mata hanya cukup untuk menutupi depresiasi yang terjadi
pada modal.
• Kondisi dimana modal per pekerja tidak lagi bertambah disebut
kondisi mapan modal per pekerja atau steady-state capital (𝑘).
Sementara kondisi dimana output per pekerja tidak lagi bertambah
disebut kondisi mapan output per pekerja atau steady-state output
(𝑦)
Gambar. 2
Kenaikan Tabungan atau Investasi
𝒐𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕
𝒚 = 𝒇(𝒌)

Steady-state
output baru 𝒅𝒆𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊𝒂𝒔𝒊
𝒚∗
Steady-state
output
𝒚
𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊 𝒃𝒂𝒓𝒖

𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊

Steady-state Steady-state
Akumulasi modal akan
capital capital baru
berhenti
𝒌 𝒌∗ 𝒄𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍
• Ketika tabungan/investasi bertambah, maka kurva tabungan
bergeser ke atas.
• Bertambahnya tabungan/investasi berarti bertambah pula modal
per pekerja serta output per pekerja.
• Modal per pekerja dari titik 𝑘 hanya bisa bertambah sampai titik
𝑘 ∗ karena pada saat itu nilai investasi sudah setara dengan nilai
depresiasi (𝐼 = 𝑑). Sehingga output per pekerja juga hanya bisa
bertambah dari titik 𝑦 sampai pada titik 𝑦 ∗ .
• Titik 𝑘 ∗ disebut kondisi mapan modal per pekerja yang baru atau
steady-state capital baru. Sementara titik 𝑦 ∗ disebut kondisi
mapan output per pekerja yang baru atau steady-state output
baru.
Gambar. 3
Kenaikan Tenaga Kerja atau Populasi
𝑛 adalah tingkat pertumbuhan penduduk
𝒐𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕
Steady-state 𝒚 = 𝒇(𝒌)
output
𝒚
Steady-state
output baru
𝒚∗
𝒅 + 𝒏 baru

𝒅 lama

𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊

Steady-state Steady-state
capital baru capital

𝒄𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍
𝒌∗ 𝒌
• Efek dari bertambahnya jumlah penduduk ada 2, yaitu:
— Bertambahnya jumlah tenaga kerja
— Berkurangnya jumlah modal per pekerja (dengan asumsi
tabungan atau investasi tidak berubah atau fixed.
• Modal per tenaga kerja akan berkurang dari level steady-state
kapital yang lama (𝑘) menuju level steady-state kapital yang
baru (𝑘 ∗ ).
• Berkurangnya modal per pekerja berdampak pada berkurangnya
output per pekerja dari level steady-state output yang lama (𝑦)
menuju level steady-state output yang baru (𝑦 ∗ ).
Apakah terjadi konvergensi ??

• Model pertumbuhan Solow dengan karakteristik DMR


memprediksi bahwa akan terjadi konvergensi mutlak
dimana pendapatan per kapita (PDB perkapita) semua negara
(baik itu negara kaya maupun negara miskin) akan sama, jika
terdapat kesamaan pada tingkat tabungan, tingkat investasi,
dan pertumbuhan populasi pada negara kaya maupun
miskin
• Model pertumbuhan Solow dengan karakteristik DMR juga
memprediksi bahwa akan terjadi konvergensi kondisional
atau bersyarat dimana pendapatan per kapita beberapa
negara berbeda dengan pendapatan per kapita beberapa
negara lainnya. Dengan kata lain terdapat level steady-state
yang berbeda-beda. (misal, fenomena middle-income trap)
16
• Dalam model Solow, tidak terdapat pertambahan
pendapatan per kapita ketika perekonomian telah mencapai
kondisi mapan atau steady-state.
• Hal ini berarti setiap perekonomian hanya mengalami
kemajuan sampai pada kondisi mapan dan akhirnya
pertumbuhan akan berhenti dengan sendirinya.
• Model Solow juga tidak menjelaskan mengapa ada
perekonomian yang bisa terus menerus tumbuh dalam
jangka panjang. Untuk bisa menjelaskan pertumbuhan
pendapatan per kapita yang berkelanjutan maka kita perlu
memasukkan variabel teknologi yang berasal dari ide atau
gagasan.
• Teknologi akan menghasilkan produktifitas
Bagaimana realita konvergensi??

• Saat ini yang terjadi hanyalah konvergensi kondisional.


KATEGORI 2008 2014

Low income country (LIC) <= $975 <= $1.045

Lower middle income country (LMC) $976 - $3.855 $1.046 - $4.125

Upper middle income country (UMC) $3.856 - $11.906 $4.126 - $12.736

High middle income country > $11.907 > $12.737

Sumber: Bank Dunia , 2014


www.worldbank.org

• Tabel di atas memperlihatkan bahwa pendapatan per kapita


negara-negara di dunia hanya bisa berkonvergensi dalam
kategori tertentu.

18
Cutting –Edge Growth
• Output (Y) adalah fungsi dari:
— Modal fisik, 𝐾
— Tenaga Kerja, 𝐿 𝑌 = 𝐹(𝐴, 𝐾, 𝐿)
— Ide (produktifitas), 𝐴
• Ide atau gagasan melahirkan kemajuan dalam teknologi,
sehingga tiap tenaga kerja menjadi lebih produktif atau efektif :

𝑌 = 𝐾(𝐴𝐿)

𝑌 𝐾
=
𝐴𝐿 𝐴𝐿
𝑦=𝑘
Dimana 𝑦 adalah output efektif yang dihasilkan tiap 1 orang tenaga kerja dan 𝑘
adalah modal efektif yang dimiliki tiap 1 orang tenaga kerja
Apa yang terjadi saat produktifitas meningkat??
𝒐𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕 𝒚=𝒌
𝒚

𝒚=𝒌

Ide

𝒚
𝒅𝒆𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊𝒂𝒔𝒊
𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊 dgn produktifitas >1

𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊 dgn produktifitas =1

𝒌 𝒌 𝒄𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍
• Adanya perkembangan teknologi sebagai buah dari
pemikiran atau ide membuat investasi lebih efektif
(kurva investasi bergeser ke atas) tanpa perlu
memperbanyak investasi itu sendiri.
• Investasi yang lebih produktif menyebabkan modal
per pekerja lebih efektif (𝑘 bergeser sampai 𝑘).
• Adanya efektifitas modal per pekerja mampu
memperlambat efek dari DMR, sehingga sanggup
menghasilkan level output efektif per pekerja (𝑦) yang
lebih besar (jarak 𝑦 menuju 𝑦 lebih besar ketimbang
jarak 𝑘 menuju 𝑘).
• Secara grafis, fungsi produksi bergeser ke atas (𝑦 = 𝑘
menjadi 𝑦 = 𝑘).
...kapan terjadi divergensi ???
• Saat negara kaya mampu mengumpulkan tabungan yang
lebih banyak dari negara miskin sehingga modal per
pekerjanya juga semakin besar.
• Saat negara kaya mampu melakukan inovasi teknologi
sehingga produktifitasnya meningkat.
• Saat negara miskin mempunyai lebih banyak jumlah
penduduk.
• Saat terjadi konvergensi kondisional atau bersyarat dimana
banyak terdapat level steady-state yang berbeda-beda.
Gambar. 1
Investasi dan Depresiasi
𝒐𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕
𝒑𝒆𝒓 𝒑𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂

𝒚 𝒇(𝒌)
Steady-state
output

𝑰=𝒅
(𝒏 + 𝜹)𝒌
𝒔𝒇(𝒌)

Steady-state
capital
𝒎𝒐𝒅𝒂𝒍
𝒌
𝒑𝒆𝒓 𝒑𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂
Investasi dan Depresiasi
𝒐𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕
𝒑𝒆𝒓 𝒑𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂

𝒚 𝒇(𝒌)
𝒚∗
Steady-state 𝒏′ + 𝜹 𝒌
output baru

𝑰=𝒅 𝒏+𝜹 𝒌
𝒔𝒇(𝒌)

Steady-state
capital baru

𝒎𝒐𝒅𝒂𝒍
𝒌 𝒌 𝒑𝒆𝒓 𝒑𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂

Anda mungkin juga menyukai