Anda di halaman 1dari 46

Pertumbuhan

Ekonomi
Akumulasi Modal &
Pertumbuhan Populasi

Solow Growth Model

James
Tobin

The question of growth is


nothing new but a disguise for an
age-old issue, one which has
always intrigued and preoccupied
economics : the present versus
the future

apa yg menyebabkan perbedaan


pendapatan sepanjang waktu dan
antar negara ??

Faktor Produksi
adalah sumber
output , dgn
demikian juga sbg
sumber
pendapatan total

Statis

Dinami
s

Tenaga
Kerja
Moda
l
Teknolo
gi

Mode
l
Solo
w

Model pertumbuhan Solow diambil


dari nama ekonom Robert Solow
dan dikembangkan pada tahun
1950 an dan 1960 an.
Pada tahun 1987, Solow mendapat
Hadiah Nobel dalam bidang
ekonomi atas penelitiannya dalam
pertumbuhan ekonomi.
Model Solow diperkenalkan dalam
Quarterly Journal of Economics,
pada bulan Februari 1956 dgn judul
A Contribution to the Theory of
Economic Growth yg ditulis oleh
Robert M Solow

Solow
Model

Jangka
Panjang

Model pertumbuhan Solow


menunjukkan bhw dlm jangka
panjang tingkat tabungan suatu
perekonomian dpt menunjukkan
ukuran persediaan modal dan
tingkat produksinya.
Semakin tinggi tingkat tabungan,
semakin tinggi pula persediaan
modal
dan Solow,
semakin
tinggi tingkat
Dlm
Model
kenaikan
tingkat
output
tabungan
mempunyai efek pada
tingkat pendapatan per kapita;
memunculkan periode pertumbuhan
yg cepat, tetapi akhirnya
pertumbuh an itu melambat ketika
kondisi mapan yg baru sdh dicapai.

Tingkat
Tabungan

Tingkat
Persediaan
Modal

Tingkat
Output

Jadi, meskipun tingkat tabungan yg tinggi


menghasilkan tingkat output kondisi mapan yg
tinggi, tabungan itu sendiri tdk dpt
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yg

Tingkat modal yg memaksimalkan konsumsi


berkesinambungan
pada kondisi mapan disebut Tingkat Kaidah
Emas.
Jika perekonomian memiliki lebih banyak
modal dlm kondisi mapan Kaidah Emas maka
mengurangi tabungan akan meningkatkan
Sebaliknya,
perekonomian
memiliki lbh
konsumsi jika
di seluruh
titik waktu.
sedikit modal dlm kondisi mapan Kaidah Emas,
maka utk mencapai Kaidah Emas investasi perlu
di tingkatkan, dan dgn demikian konsumsi
akan lbh rendah utk generasi skr

Model Solow menunjukkan bhw tingkat


pertumbuhan populasi dlm perekonomian
adalah determinan jangka panjang lain dari
standar kehidupan.
Jadi semakin tinggi tingkat pertumbuhan
populasi, semakin rendah tingkat output dan
tingkat modal per pekerja
Teori lain melihat efek lain dari pertum
buhan populasi.
Malthus memperlihatkan pertumbuhan
populasi akan membebani sumber daya alam
yg diperlukan utk mempro duksi makanan,
sementara Kremer menunjukkan bhw
populasi yg besar bisa meningkatkan
kemajuan teknologi

Akumulasi Modal

Model pertumbuhan Solow


dirancang utk menunjukkan bgm
pertumbuhan persediaan modal,
pertumbuhan angkatan kerja, dan ke
majuan teknologi berinteraksi dlm
perekono mian, serta bgm
pengaruhnya thd out put brg dan
jasa suatu Negara secara
keseluruhan

Penawaran dan Permintaan Thd Barang

Penawaran Barang dan Fungsi Produksi


output bergantung pada persediaan modal
dan angkatan kerja

Model pertumbuhan Solow mengasumsikan


bhw fungsi produksi memiliki skala
pengembalian kostan atau skala hasil
konstan (Constan
Return
to
Scale).

Pendapatan

input yg ada

skala hasil konstan memungkinkan


menganalisis seluruh variable dlm
perekonomian dibandingkan dgn jumlah
angkatan kerja. Skala hasil konstan
mengimplikasikan bhw ukuran per ekonomian
sebgm diukur oleh jumlah pekerja tak mempe
ngaruhi hubungan antara output tiap pekerja
Ini adalah
dan modal tiap pekerja.
konstanta
z= 1/L

y= Y/L adalah
output per
pekerja, k= K/L
adalah modal per
pekerja

Y/L =
F(K/L,1)

y=
f(k)

yang bisa
diabaikan.

Produk Marjinal Modal


Kendala Fungsi Produksi
MPK = f(k + 1) f
(k)
Produk Marjinal Modal yang semakin menurun

f(k)
MPK
1

Fungsi produksi menunjukkan


bagaimana jumlah modal tiap
pekerja k menentukan jumlah
output tiap pekerja y = f(k).
Kelandaian fungsi produksi
adalah produk marjinal modal :
jika k meningkat sebesar 1 unit,
y meningkat sebesar MPK unit.

Permintaan terhadap Barang dan


Fungsi Konsumsi Permintaan
Permintaan terhadap Barang dan
Fungsi Konsumsi Permintaan
terhadap brg dlm model Solow
berasal dari konsumsi dan investasi

y= c + i
y
c
i

= Output per pekerja


=konsumsi per pekerja
= investasi per pekerja i

Asumsi bahwa setiap tahun orang


menabung sebagian dari s dari
pendapatan mereka dan
mengkonsumsic=
sebagian
(1 s)
(1-

s)y

s = tingkat tabungan
c =konsumsi per pekerja
y = Output per pekerja

Untuk melihat fungsi konsumsi berpengaruh


terhadap investasi gantilah (1-s)y untuk c dalam
identitas perhitungan pendapatan nasional

y= (1-s)y
+i

i= sy

Investasi = tabungan.
Tingkat tabungan s adalah bagian dari output yang
digunakan untuk investasi.
Jadi tingkat tabungan s juga merupakan bagian
dari output yang menunjukkan investasi.

Faktor-Faktor yg mempengaruhi
Persediaan Modal
INVESTASI

PERSEDIAAN
MODAL

DEPRESIASI

Investasi
merupakan pengeluaranuntuk perluasan
usaha dan peralatan baru sehingga hal ini
akan menambah persediaan modal

Depresiasi
merupakan penggunan persediaan
modal yang membuat persediaan modal
berkurang.

Fungsi persediaan modal tiap


pekerja
i = s f(k)
Dimana :
Investasi tiap pekerja i = s y.
Persamaan ini menghubungkan
persediaan modal yang ada k dengan
akumulasi modal baru i.

Output, Konsumsi, dan Investasi


y

investasi adalah s f(k), dan konsumsi


adalah f(k) sf(k).

Output, f (k)
c (tiap pekerja)
y (tiap pekerja)

Investasi, s f(k)
i (tiap pekerja)

Perubahan Persediaan Modal = Investasi-Depresiasi


k = i k k
k = s f(k) k

Dimana :
Perubahan persediaan modal
dan i=sf(k)
Sehingga Depresiasi oleh karenanya proporsional
terhadap persediaan modal.

Steady State
Investasi
dan depresiasi

Pada k*, investasi sama dengan


depresiasi dan modal tak akan
berubah sepanjang waktu.

Depresiasi, k

Di
Di bawah
bawah k*,
k*,
investasi
investasi
melebihi
melebihi
depresiasi,
depresiasi, jadi
jadi
Investasi, s f(k)
persediaan
persediaan
modal
modal tumbuh.
tumbuh.

i* = k*

Di
Di atas
atas k*,
k*, depresiasi
depresiasi
melebihi
melebihi investasi,
investasi, jadi
jadi
persediaan
persediaan modal
modal menurun.
menurun.

k1

k*

k2

Modal
tiap pekerja, k

21

Mendekati Steady State : sebuah


contoh Numerik
Kita asumsikan
fungsi produksi
adalah sebagai
berikut:

fungsi produksi per


pekerja:

Cont
Contoh Soal:
30 persen dar out put
ditabung (s=0,3),10
persen dari modal
terdefesiasi setiap
tahun(=0.1) da
eekonomian dimulai
dengan 4 unit modal per
pekerja (k=4).Berdasarkan
contoh ini maka kita dapat
mengkaji apa yang terjadi
pada perekonomian ini
sepanjang waktu.

Contoh soal
tersebut dapat
diselesaikan
sebagai berikut:

Pada kondisi steady state investasi sebesar


0.9 secara nyata mengoffset depresiasi
sebesar 0.9 sehingga modal dan output
tidak tumbuh lagi.

Bagaimana Tabungan
Mempengaruhi Pertumbuhan
Model Solow menunjukkan bahwa
tabungan merupakan penentu
penting dari persediaan modal untuk
mencapai kondisi yang mapan
(steady-state level of capital).
Jika tingkat tabungan tinggi,
perekonomian akan mempunyai
persediaan modal besar dan tingkat
output yang tinggi. Vice versa.

Kenaikan Tingkat Tabungan

Bagaimana pandangan model Solow tentang


hubungan antara tabungan dengan
pertumbuhan ekonomi?

Jika tingkat tabungan tinggi, maka


hal itu akan membuat persediaan
modal yang besar dan tingkat output
tinggi, tetapi tidak mempertahankan
tingkat pertumbuhan yang tinggi
selamanya.

Tingkat Modal Kaidah Emas


Nilai kondisi-mapan k yang memaksimalkan konsumsi disebut Tingkat
Modal Kaidah Emas (Golden Rule Level of Capital). Untuk menemukan
konsumsi tiap pekerja pada kondisi-mapan, kita mulai dengan identitas
pos pendapatan nasional :
y=c+i
dan disusun ulang :
c = y - i.

Persamaan ini menyatakan konsumsi adalah output dikurangi investasi.


Karena kita ingin menemukan konsumsi kondisi-mapan, kita substitusi
nilai kondisi-mapan untuk output dan investasi. Output tiap pekerja pada
kondisi-mapan adalah f (k*) di mana k* adalah persediaan modal tiap
pekerja pada kondisi-mapan. Lalu, karena persediaan modal tidak berubah
pada kondisi-mapan, investasi sama dengan depresiasi k*. Mensubstitusi
f (k*) untuk y dank* untuk i, konsumsi tiap pekerja pada kondisi mapan:

c*
c*=
=ff(k*)
(k*)--k*.
k*.
28

Konsumsi Pada kondisi mapan

c*= f (k*) - k*.


Menurut persamaan ini, konsumsi pada kondisi-mapan adalah sisa dari output
kondisi-mapan dikurangi depresiasi kondisi-mapan. Ini lebih jauh menunjukkan
bahwa kenaikan modal kondisi-mapan memiliki dua efek berlawanan pada
konsumsi kondisi-mapan. Di satu sisi, lebih banyak modal berarti lebih banyak
output. Di sisi lain, lebih banyak modal juga berarti lebih banyak output yang
harus digunakan untuk mengganti modal yang habis dipakai.

Output perekonomian digunakan untuk


konsumsi atau investasi. Di kondisi-mapan,
investasi sama dengan depresiasi. Jadi, konk
sumsi adalah selisih antara output f (k*) dan
Output, f(k) depresiasi k*. Konsumsi kondisi-mapan dimaksimalkan pada kondisi mapan Kaidah Emas.
Persediaan modal Kaidah Emas dino- tasikan
c *emas
k*emas, dan konsumsi Kaidah Emas
adalah c*emas.
k*emas

k
29

Kita buat kondisi sederhana yang mencirikan tingkat modal


Kaidah Emas
Ingat kemiringan fungsi produksi adalah produk marjinal modal
MPK. Kemiringan garis k* adalah . Karena dua kemiringan ini
sama pada k*emas, Kaidah Emas dapat dijelaskan dengan
persamaan : MPK = .
Pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marjinal modal sama
dengan tingkat depresiasi.
Ingat perekonomian tidak otomatis bergravitasi menuju kondisi
mapan Kaidah Emas. Jika kita ingin persediaan modal kondisi
mapan tertentu, seperti Kaidah Emas, kita butuh tingkat
tabungan tertentu untuk mendu- kungnya.
30

TRANSISI MENUJU KONDISI MAPAN KAIDAH


EMAS

Apa yang terjadi dengan konsumsi,


investasi,
dan
modal
ketika
perekonomian
melakukan
transisi
diantara
kedua
kondisi
mapan?
Mungkinkah pengaruh dari transisi ini
menyurutkan langkah si pembuat
kebijakan untuk mencapai Kaidah
Emas?

Memulai Dengan Terlalu Banyak Modal


Dalam kasus ini, pembuat kebijakan harus
mengeluarkan
kebijakan
yang
bertujuan
mengurangi tingkat tabungan untuk mengurangi
persediaan modal. Penurunan tingkat tabungan
menyebabkan keanikan konsumsi dann penurunan
investasi dalam jumlah yang sama. Sepanjang
waktu, ketika persediaan modal turun, output,
konsumsi dan investasi sama-sama turun. Karena
perekonomian dimulai dengan terlalu banyak
modal, maka kondisi mapan yang baru memiliki
tingkat konsumsi yang lebih tinggi daripada kondisi
mapan semula.

Memulai Dengan Terlalu Sedikit Modal


Ketika perekonomian dimulai dengan modal yang
lebih kecil daripada dalam kondisi mapan kaidah
emas, pembuat kebijakan harus menaikkan tingkat
tabungan untuk mencapai kaidah emas. Kenaikan
tingkat
tabungan
menyebabkan
penurunan
konsumsi dan kenaikan investasi dalam jumlah yang
sama. Sepanjang waktu, ketika persediaan modal
meningkat, output, konsumsi, dan investasi samasama naik. Karena perekonomian dimulai dengan
modal yang lebih kecil daripada kaidah emas,
kondisi mapan yang baru memiliki tingkat konsumsi
yang lebih tinggi dari pada kondisi mapan semula.

Ketika perekonomian dimulai di atas


kaidah emas, mencapai kaidah emas
menghasilkan konsumsi yang lebih
tinggi pada seluruh titik waktu. Ketika
perekonomian dimulai di bawah kaidah
emas, mencapai kaidah emas perlu
menurunkan konsumsi lebih dahulu
untuk meningkatkan konsumsi di masa
depan.

Pembuat kebijakan yang lebih peduli pada


generasi sekarang daripada generasi
mendatang
mungkin
tidak
akan
memutuskan untuk mencapai kondisi
mapan kaidah emas. Sebaliknya, pembuat
kebijakan yang peduli terhadap seluruh
generasi akan memilih mencapai kaidah
emas. Jadi, akumulasi modal yang optimal
sangat bergantung pada bagaimana kita
memperhatikan
kepentingan
generasi
sekarang dan generasi mendatang.

Pertumbuhan Populasi
Untuk
menjelaskan
pertumbuhan
ekonomi berkelanjutan yang kita amati
di sebagian besar belahan dunia,
model Solow harus diperluas agar
mencakup dua sumber lain dari
pertumbuhan
ekonomi,
yakni
pertumbuhan populasi dan kemajuan
teknologi.

Kondisi Mapan Dengan Pertumbuhan Populasi

Perubahan persediaan modal per


pekerja adalah
k = i (n)k
Sekarang kita substitusikan sf(k)
untuk i. persamaan ini kemudian bisa
ditulis sebagai
k = (sfk) (n)k

Persamaan ini menunjukkan bagaimana


investasi, depresiasi dan pertumbuhan
populasi baru mempengaruhi persediaan
modal per pekerja. Investasi baru
meningkatkan k, sementara depresiasi
dan pertumbuhan populasi menurunkan
k. perekonomian akan berada dalam
kondisi mapan jika modal per pekerja
tidak berubah.

Dampak Pertumbuhan Populasi


Pertumbuhan populasi membedakan model Solow
dalam tiga cara. Pertama, pertumbuhan populasi
kian mempermudah kita dalam menjelaskan
pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Kedua,
pertumbuhan populasi memberi kita penjelasan
lain tentang mengapa sebagian negara kaya dan
sebaian lainnya miskin.
Akhirnya, pertumbuhan populasi mempengaruhi
criteria kita untuk menentukan tingkat modal
kaidah emas (memaksimalkan konsumsi).

Ingat, bahwa konsumsi per pekerja


adalah
Karena output pada kondisi mapan
adalah
dan investasi pada kondisi mapan
adalah
maka kita dapat menulis persamaan
konsumsi pada kondisi mapan sebagai

Sehingga kita menyimpulkan bahwa


tingkat k* yang memaksimalkan
konsumsi adalah

Atau sama dengan


Dalam kondisi mapan kaidah emas,
produk marjinal modal setelah
terdepresiasi sama dengan tingkat
pertumbuhan populasi.

ALTERNATIF PANDANGAN MENGENAI


PERTUMBUHAN POPULASI
Model Malthusian
Pada bukunya yang berjudul An Essay on the Principle
of Population as it Affects the Future Imporovement of
Society,

Thomas

memperkirakan
populasi

akan

kemampuan
kebutuhannya

Robert
bahwa

secara

semakin
terus

masyarakat
sendiri.

Malthus

(1766-1834)
meningkatnya

menerus
untuk

Menurut

membebani
memenuhi

prediksinya

umat

manusia selamanya akan hidup dalam kemiskinan.

Model Kremerian
Malthus melihat pertumbuhan populasi sebagai
ancaman bagi peningkatan standar hidup
Michael Kremer memberikan pendapat bhw
pertumbuhan populasi adalah kunci dalam
menentukan kesejahteraan ekonomi.
Sebagai bukti dari hipotesis bahwa memiliki lebih
banyak penduduk akan mendorong lebih banyak
kemajuan teknologi yaitu tingkat pertumbuhan dunia
semakin meningkat seiring dengan populasi dunia.

CONTINUE
Bukti yang kedua diperoleh dengan membandingkan wilayahwilayah di dunia. Mencairnya es di kutub mengakhiri zaman es
sekitar 10.000 SM yang mengakibatkan banjir besar di
daratan dan memisahkan dunia menjadi daerah-daerah
tersendiri yang tidak dapat melakukan komunikasi antar
daerah.
Jika kemajuan teknologi terjadi lebih cepat pada daerah
dengan banyak penduduk sehingga ada lebih banyak temuan
maka daerah dengan banyak penduduk akan mengalami
pertumbuhan yang lebih cepat.

KESIMPULAN
1. Model pertumbuhan Solow menunjukkan bahwa
dalam jangka panjang, standar hidup negara
bergantung pada:
Positif pada tingkat bunga
Negatif pada tingkat pertumbuhan populasi
2. Kenaikan tingkat tabungan mengakibatkan:
Tingginya output dalam jangka panjang
Cepatnya pertumbuhan untuk sementara
waktu
Tetapi tidak secepat pertumbuhan pada kondisi
mapan

arigatou
gozaimasu

Anda mungkin juga menyukai