Anda di halaman 1dari 3

Nama :Lisfiyati Mukarromah

NIM :15301241042

Kelas :Pendidikan Matematika A 2015

Contoh-Contoh Teknik Pengembangan Paragraf

1. Paragraf Analogi
Mempelajari ilmu matematika itu bisa diibaratkan membangun
sebuah bangunan bertingkat. Pada bangunan bertingkat, dibutuhkan
pondasi beton yang kuat. Demikian juga matematika. Dalam mempelajari
ilmu matematika yang rumit, dibutuhkan suatu pondasi berupa
pemahaman yang kuat terhadap konsep-konsep dasar. Bangunan
bertingkat dibangun secara bertahap secara berurutan dari bangunan lantai
dasar sampai lantai paling atas. Jika bangunan di bawahnya kurang kokoh,
maka bangunan di atasnya bisa roboh. Dalam mempelajari matematika
juga seperti itu. Matematika tersusun dari konsep-konsep dasar dan konsep
konsep yang lebih rumit. Jika kurang memahami konsep-konsep dasar
yang sederhana, maka konsep yang lebih rumit juga sulit untuk dipahami.

2. Paragraf Contoh
Matematika itu terdiri dari beberapa konsep dasar, yaitu konsep
penjumlahan, konsep pengurangan, konsep perkalian, dan konsep
pembagian. Contoh penggunaan konsep penjumlahan yaitu menghitung
jumlah apel di dalam keranjang. Contoh penggunaan konsep pengurangan
yaitu menghitung jumlah sisa apel setelah ada beberapa apel yang
dimakan. Contoh penggunaan konsep perkalian yaitu menghitung jumlah
total apel yang ada dalam beberapa keranjang dengan jumlah yang sama.
Sedangkan contoh penggunaan konsep pembagian adalah membagi apel
kepada beberapa anak dengan jumlah yang sama banyak.

3. Paragraf Sebab-Akibat

Via adalah anak yang sangat rajin belajar matematika. Setiap hari
dia rajin berlatih mengerjakan soal-soal matematika yang ada di buku. Jika
dia merasa kesulitan, dia tidak malu bertanya pada gurunya. Via juga
sering membantu teman-temannya yang kesulitan dalam bidang
matematika. Tidak heran jika Via menjadi pintar dan terampil dalam
mengerjakan soal matematika. Karena kecerdasan dan ketekunannya, Via
menjadi juara nasional olimpiade matematika.

4. Paragraf Definisi Luas


Pada hakikatnya, matematika adalah ilmu deduktif, ilmu
terstruktur, ilmu tentang pola dan hubungan serta adalah bahasa simbol.
Sebagai ilmu deduktif, proses mencari kebenaran (generalisasi) dalam
matematika berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain. Sebagai ilmu
terstruktur, matematika dimulai dari unsur yang tidak didefinisikan,
kemudian unsur yang didefinisikan ke aksioma /postulat dan akhirnya
pada teorema. Matematika juga disebut sebagai ilmu tentang pola karena
pada matematika sering dicari keseragaman seperti keterurutan,
keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau model yang
merupakan representasinya untuk membuat generalisasi. Konsep
matematika satu dengan lainnya juga saling berhubungan. Sebagai bahasa
simbol, matematika terdiri dari simbol-simbol yang sangat padat arti dan
bersifat internasional.
5. Paragraf Klasifikasi
Tanpa kita sadari ada tiga jenis siswa dalam menghadapi pelajaran
matematika. Golongan pertama adalah siswa yang rajin belajar
matematika dan bisa dengan mudah memahaminya. Siswa-siswa ini
biasanya suka dengan pelajaran matematika. Kelompok kedua adalah
golongan siswa yang rajin belajar matematika, namun sulit untuk
memahaminya. Siswa pada golongan kedua ini harus belajar lebih giat lagi
agar bisa memahami matematika. Kelompok ketiga adalah siswa yang
kurang pintar matematika dan malas belajar matematika. Siswa pada
golongan ketiga ini perlu mendapat perhatian khusus, yaitu dengan
memberi motivasi untuk belajar matematika.

Daftar Pustaka:
http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/MODEL_PEMBELAJARAN
_MATEMATIKA/HAKIKAT_MATEMATIKA.pdf diakses pada tanggal
28 September 2017
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-paragraf-klasifikasi-
dan-contoh-lengkap.html diakses pada tanggal 28 September 2017

Anda mungkin juga menyukai