Anda di halaman 1dari 192

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabbil’alamiin. Segala puji syukur dipanjatkan kehadirat


Allah SWT atas semua limpahan berkah dan perkenan-Nya sehingga
Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 dapat
diselesaikan.
Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 adalah salah satu
media penyampaian pertanggungjawaban kepada publik yang memuat pencapaain Dinas
Kesehatan Provinsi NTB selama 1 (satu) tahun sekaligus bentuk evaluasi kinerjanya
termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan,
sesuai amanat Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik. Data yang disajikan bersumber dari data internal Dinas Kesehatan Provinsi Nusa
Tenggara Barat, didukung dengan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-NTB dan
instansi lain yaitu Badan Pusat Statistik Provinsi dan Kabupaten/Kota serta BKKBN
Kabupaten/Kota.
Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan profil ini. Semoga Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016
dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan
pembuatan kebijakan dibidang kesehatan, sehingga pembangunan sumber daya manusia
berkualitas yang tertuang dalam Nawacita dan pembangunan Generasi Emas NTB dapat
terwujud. Profil ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu masukan,
saran dan koreksi dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan
penyusunan profil di tahun mendatang.

Mataram, September 2017


Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Nusa Tenggara Barat

dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A


Pembina Utama Madya, IV/d
NIP. 19630623 198803 2 007

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Sistematika Penyajian 1
BAB II GAMBARAN UMUM 3
A. KeadaanGeografis 3
B. Kependudukan 4
C. Ekonomi 7
D. Pendidikan 8
E. Kesejahteraan Sosial 9
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 12
A. Angka Harapan Hidup (AHH) 12
B. Angka Kematian 13
C. Angka Kesakitan (Morbiditas) 17
D. Status Gizi Masyarakat 42
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 46
A. Pelayanan Kesehatan Dasar 46
B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 66
C. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 69
D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar 70
E. Pelayanan Kefarmasian 75
BAB V Situasi Sumber Daya kesehatan 76
A. Sarana Kesehatan 76
B. Tenaga Kesehatan 83
C. Pembiayaan Kesehatan 85
BAB VI KESIMPULAN 87
DAFTAR PUSTAKA 88
Lampiran
Lampiran Tabel 1 –81 90-177

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 ii


DAFTAR TABEL

Nomor Nama Tabel Halaman

Tabel II.1 Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan menurut


4
Kabupaten/Kota Tahun 2016
Tabel II.2 Penduduk Provinsi NTB menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan
5
Penduduk per Kabupaten/Kota Tahun 2016
Tabel III.1 Prevalensi Status Gizi Balita di Provinsi NTB Tahun 2015 dan
43
2016
Tabel V.1 Jumlah Rumah Sakit Umum berdasarkan Pengelola di Provinsi
77
NTB Tahun 2016
Tabel V.2 Jumlah Puskesmas di Provinsi NTB Tahun 2015 – 2016 78
Tabel V.3 Jumlah Puskesmas Keliling dan Puskesmas Pembantu di Provinsi
79
NTB Tahun 2016

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 iii


DAFTAR GAMBAR

Nomor Nama Gambar Halaman

Gambar II.1 Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat 3


Gambar II.2 Piramida Penduduk NTB Tahun 2015 6
Gambar II.3 Angka Melek Huruf di Provinsi NTB & Nasional Th 2009-2016 8
Gambar II.4 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke atas menurut
Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan di Provinsi NTB Tahun 9
2011-2016
Gambar II.5 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi NTB Tahun 2007-
10
2016
Gambar II.6 Nilai Pengeluaran Per Kapita Makanan dan Non Makanan di
11
NTB Tahun 2015 dan 2016
Gambar III.1 Angka Harapan Hidup (AHH) di Provinsi NTB dan Nasional
13
Tahun 2011-2016
Gambar III.2 Jumlah Kematian Ibu di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 14
Gambar III.3 AKB di Provinsi NTB dan Indonesia Tahun 2003-2012 16
Gambar III.4 Kasus Kematian Bayi di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 17
Gambar III.5 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Provinsi NTB Tahun
18
2015 – 2016
Gambar III.6 Tren Keberhasilan Pengobatan (succes rate) TB Paru,
Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru di Provinsi 21
NTB Tahun 2011-2016
Gambar III.7 Perkiraan Kasus dan Tren Penemuan dan Penanganan
22
Pnemonia di Provinsi NTB Tahun 2011-2016
Gambar III.8 Penemuan Kasus Baru HIV-AIDS dan Kematian AIDS di
24
Provinsi NTB Tahun 2011-2016
Gambar III.9 Tren Kasus Baru IMS (Syphilis) di Provinsi NTB Tahun 2010-
25
2016

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 iv


Gambar III.10 Cakupan Penderita Diare Ditangani di Provinsi NTB Tahun
26
2011-2016
Gambar III.11 Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi NTB Tahun 2012-
27
2016
Gambar III.12 Pravalensi Rate Kusta di Provinsi NTB Tahun 2007-2016 28
Gambar III.13 Cakupan Penderita Kusta Selesai Berobat (RFT) di Provinsi
29
NTB Tahun 2011-2016
Gambar III.14 Trend Kasus dan Rate AFP Non Polio di Provinsi NTB Tahun
30
2011-2016
Gambar III.15 Trend Kasus dan Kematian Tetanus Neonatorum di Provinsi
31
NTB Tahun 2011-2016
Gambar III.16 Trend Kasus Campak di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 33
Gambar III.17 Trend Kasus Polio di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 34
Gambar III.18 Penemuan Kasus Hepatitis B di Provinsi NTB Tahun 2011-
35
2016
Gambar III.19 Kasus DBD dan Insidence DBD di Provinsi NTB Tahun 2011-
37
2016
Gambar III.20 Angka Kesakitan Malaria di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 38
Gambar III.21 Status Gizi Balita berdasarkan BB/U di Provinsi NTB Tahun
43
2016
Gambar IV.1 Cakupan Pelayanan K1 dan K4 di Provinsi NTB Tahun 2011-
47
2016
Gambar IV.2 Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 Ibu Hamil di Provinsi NTB
48
Tahun 2016
Gambar IV.3 Cakupan Pemberian Tablet Fe 1 dan Fe 3 untuk Ibu Hamil di
49
Provinsi NTB Tahun 2016
Gambar IV.4 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB
50
Tahun 2011-2016
Gambar IV.5 Capaian Pelayanan Ibu Nifas dan Ibu Nifas mendapatkan
Vitamin A di Provinsi NTB Tahun 2016 51

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 v


Gambar IV.6 Cakupan Pemakaian Kontrasepsi oleh Peserta KB Baru di
52
Provinsi NTB Tahun 2015-2016
Gambar IV.7 Cakupan UCI Desa /Kelurahan di Provinsi NTB Tahun 2016 55
Gambar IV.8 Cakupan Imunisasi pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2016 56
Gambar IV.9 Cakupan ASI Eksklusif pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2016 57
Gambar IV.10 Cakupan Bayi (6-11 bulan) mendapat Vitamin A 100 ribu IU di
58
Provinsi NTB Tahun 2016
Gambar IV.11 Cakupan Anak Balita (12-59 bulan) Mendapat Pelayanan
59
Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2015 dan 2016
Gambar IV.12 Cakupan Vitamin A pada Balita di Provinsi NTB Tahun 2016 60
Gambar IV.13 Penemuan Kasus Gizi Buruk pada Balita di Provinsi NTB Tahun
61
2011-2016
Gambar IV.14 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD/Setingkat di
62
Provinsi NTB Tahun 2015-2016
Gambar IV.15 Cakupan SD/MI Untuk Kegiatan Sikat Gigi Masal di Provinsi
63
NTB Tahun 2016
Gambar IV.16 Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Provinsi NTB
64
Tahun 2011-2016
Gambar IV.17 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Provinsi NTB
65
Tahun 2011-2016
Gambar IV.18 Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas Menurut
75
Kabupaten/Kota se Provinsi NTB Tahun 2016
Gambar V.1 Persentase Posyandu menurut Strata di Provinsi NTB Tahun
80
2016
Gambar V.2 Jumlah Poskesdes dan Desa/Kelurahan di Kabupaten/Kota se
81
Provinsi NTB Tahun 2016
Gambar V.3 Desa/Kelurahan Siaga di Provinsi NTB Tahun 2016 82
Gambar V.4 Jenis Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 84
Gambar V.5 Pembiayaan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 86

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 vi


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Nama Tabel Halaman

Resume Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 89


Luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan
Tabel 1 kepadatan penduduk menurut kecamatan di Provinsi NTB tahun 95
2016
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur di
Tabel 2 96
Provinsi NTB Tahun 2016
Peduduk berumur 10 tahun keatas yang melek huruf dan ijazah
Tabel 3 tertinggi yang diperoleh menurut jenis kelamin di Provinsi NTB 97
tahun 2016
Jumah Kelahiran menurut kabupaten dan jenis kelamin di Provinsi
Tabel 4 98
NTB Tahun 2016
Jumlah kematian neonatal, bayi dan balita menurut jenis kelamin
Tabel 5 99
dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur dan
Tabel 6 100
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Kasus baru TB BTA+, seluruh kasus TB, kasus pada TB pada
anak, dan case notification rate (CNR) per 100.000 penduduk
Tabel 7 101
menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun
2016
Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB paru BTA+ menurut
Tabel 8 102
jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016
Angka kesembuhan dan pengobatan lengkap TB paru BTA+ serta
Tabel 9 keberhasilan pengobatan menurut jenis kelamin dan 103
kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016
Penemuan kasus pneumonia balita menurut jenis kelamin dan
Tabel 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 104

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 vii


Jumlah kasus HIV, AIDS, dan syphilis menurut kelompok umur
Tabel 11 105
dan jenis kelamin di Provinsi NTB Tahun 2016
Persentase donor darah diskrining terhadap HIV menurut jenis
Tabel 12 106
kelamin di Provinsi NTB Tahun 2016
Kasus diare yang ditangani menurut jenis kelamin dan
Tabel 13 107
kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016
Kasus baru kusta menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di
Tabel 14 108
Provinsi NTB Tahun 2016
Kasus baru kusta 0-14 tahun dan cacat tingkat 2 menurut jenis
Tabel 15 109
kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016
Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut
Tabel 16 tipe/jenis, jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB 110
Tahun 2016
Persentase penderita kusta selesai berobat (Release From
Tabel 17 Treatment/RFT) menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di 111
Provinsi NTB Tahun 2016
Jumlah kasus AFP (non polio) menurut kabupaten/kota di Provinsi
Tabel 18 112
NTB Tahun 2016
Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Tabel 19 (PD3I) menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB 113
Tahun 2016
Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Tabel 20 (PD3I) menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB 114
Tahun 2016......(lanjutan)
Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) menurut jenis
Tabel 21 115
kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016
Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin dan
Tabel 22 116
kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016
Penderita filariasis ditangani menurut jenis kelamin dan
Tabel 23 kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 117

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 viii


Pengukuran tekanan darah penduduk ≥18 tahun menurut jenis
Tabel 24 118
kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Pemeriksaan obesitas menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota
Tabel 25 119
di Provinsi NTB tahun 2016
Cakupan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode iva dan
Tabel 26 kanker payudara dengan pemeriksaan klinis (cbe) menurut 120
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Jumlah penderita dan kematian pada klb menurut jenis kejadian
Tabel 27 121
luar biasa (KLB) di Provinsi NTB tahun 2016
Kejadian luar biasa (KLB) di desa/kelurahan yang ditangani < 24
Tabel 28 124
jam di Provinsi NTB tahun 2016
Cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan ditolong tenaga
Tabel 29 kesehatan, dan pelayanan kesehatan ibu nifas menurut 125
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Persentase cakupan imunisasi TT pada ibu hamil menurut
Tabel 30 126
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Persentase cakupan imunisasi TT pada wanita usia subur menurut
Tabel 31 127
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 dan Fe3 menurut
Tabel 32 128
kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016
Jumlah dan persentase penanganan komplikasi kebidanan dan
Tabel 33 komplikasi neonatal menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di 129
Provinsi NTB Tahun 2016
Proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi dan
Tabel 34 130
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Proporsi peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi dan
Tabel 35 131
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Jumlah peserta KB baru dan KB aktif menurut kabupaten/kota di
Tabel 36 132
Provinsi NTB tahun 2016
Bayi berat badan lahir rendah (bblr) menurut jenis kelamin dan
Tabel 37 133
kabupaten/kota di provinsi NTB tahun 2016

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 ix


Cakupan kunjungan neonatal menurut jenis kelamin dan
Tabel 38 134
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif menurut jenis kelamin dan
Tabel 39 135
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Cakupan pelayanan kesehatan bayi menurut jenis kelamin dan
Tabel 40 136
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Cakupan desa/kelurahan UCI menurut kabupaten/kota di provinsi
Tabel 41 137
NTB tahun 2016
Cakupan imunisasi hepatitis B < 7 hari dan BCG pada bayi
Tabel 42 menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 138
2016
Cakupan imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib, polio, campak dan
Tabel 43 imunisasi dasar lengkap pada bayi menurut jenis kelamin dan 139
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita menurut
Tabel 44 140
jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Jumlah anak 0-23 bulan ditimbang menurut jenis kelamin dan
Tabel 45 141
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin dan
Tabel 46 142
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016
Jumlah balita ditimbang menurut jenis kelamin dan
Tabel 47 143
kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016
Cakupan kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Tabel 48 menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 144
2016
Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD &
Tabel 49 Setingkat menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi 145
NTB Tahun 2016
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kabupaten/Kota di
Tabel 50 Provinsi NTB Tahun 2016 146

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 x


Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat
Tabel 51 Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB 147
Tahun 2016
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menurut jenis kelamin
Tabel 52 148
dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Cakupan jaminan kesehatan menurut jenis jaminan danjenis


Tabel 53 149
kelamin di Provinsi NTB Tahun 2016
Jumlah kunjungan rawat jalan,rawat inap dan kunjungan
Tabel 54 gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan di Provinsi NTB 150
Tahun 2016
Tabel 55 Angka kematian pasien di rumah sakit Provinsi NTB Tahun 2016 151
Indikator kinerja pelayanan di rumah sakit Provinsi NTB Tahun
Tabel 56 152
2016
Persentase rumah tangga berprilaku Hidup bersih dan sehat (ber-
Tabel 57 153
PHBS) menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016
Persentase rumah sehat menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB
Tabel 58 154
Tahun 2016
Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
Tabel 59 berkualitas (layak) menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB 155
Tahun 2016
Persentase kualitas air minum di penyelenggara air minum yang
Tabel 60 156
memenuhi syarat kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016
Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak
Tabel 61 (jamban sehat) menurut jenis jamban dan Kabupaten/Kota di 157
Provinsi NTB Tahun 2016
Desa yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat
Tabel 62 158
Provinsi NTB Tahun 2016
Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan
Tabel 63 159
menurut Kabupaten/Kota Provinsi NTB Tahun 2016
Tempat pengelolaan makanan (TPM) menurut status hygiene
Tabel 64 160
sanitasi di Povinsi NTB Tahun 2016

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 xi


Tempat pengelolaan makanan dibina dan diuji petik di Provinsi
Tabel 65 161
NTB Tahun 2016
Persentase ketersedian obat dan vaksin di Provinsi NTB Tahun
Tabel 66 162
2016
Jumlah sarana kesehatan menurut kepemilkan di Provinsi NTB
Tabel 67 163
Tahun 2016
Persentase sarana kesehatan (Rumah Sakit) dengan kemampuan
Tabel 68 Pelayanan Gawat Darurat (GADAR) level I di Provinsi NTB Tahun 164
2016
Jumlah posyandu menurut strata dan Kabupaten/Kota Provinsi
Tabel 69 165
NTB Tahun 2016
Jumlah Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
Tabel 70 166
menurut Kabupaten/Kota Provinsi NTB Tahun 2016
Jumlah desa siaga menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB
Tabel 71 167
Tahun 2016
Jumlah tenaga medis si fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun
Tabel 72 168
2016
Jumlah tenaga keperawatan di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB
Tabel 73 169
Tahun 2016
Jumlah tenaga kefarmasian di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB
Tabel 74 170
Tahun 2016
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan
Tabel 75 171
di fasilitas kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016
Jumlah tenaga gizi di fasilitas kesehatan di provinsi NTB Tahun
Tabel 76 172
2016
Jumlah tenaga keterapian fisik di fasilitas kesehatan di Provinsi
Tabel 77 173
NTB Tahun 2016
Jumlah tenaga keteknisian medis di fasilitas kesehatan di Provinsi
Tabel 78 174
NTB Tahun 2016
Jumlah tenaga kesehatan lain di fasilitas kesehatan di Provinsi
Tabel 79 175
NTB Tahun 2016

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 xii


Jumlah tenaga penunjang/pendukungkesehatan di fasilitas
Tabel 80 176
kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016
Anggaran kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi NTB Tahun
Tabel 81 177
2016

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 xiii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional


yang bertujuan mewujudkan derajat hidup masyarakat setinggi-tingginya. Dalam
agenda prioritas pembangunan nasional, pembangunan kesehatan diarahkan untuk
mengimplementasikan Nawa cita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia.

Untuk mendukung keberhasilan pembangunan tersebut dibutuhkan


adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat bagi proses pengambilan
keputusan dan perencanaan program. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang
evidence based diarahkan untuk penyediaan data dan informasi yang akurat,
lengkap, dan tepat waktu.
Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi
Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi
informatif tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama satu tahun
yang memuat data derajat kesehatan, sumber daya kesehatan dan capaian
indikator hasil pembangunan kesehatan untuk dipakai sebagai alat tolok ukur
kemajuan pembangunan kesehatan sekaligus juga sebagai bahan evaluasi
program-program kesehatan selama kurun waktu tahun 2016.

B. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat


adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
: Memuat tentang latar belakang, tujuan dan sistematika
penyajiannya.
BAB II : GAMBARAN UMUM
Menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Nusa Tenggara Barat

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 1


meliputi letak geografis, kependudukan, ekonomi dan pendidikan
yang erat kaitannya dengan kesehatan.
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka
kesakitan dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN
Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan penunjang, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular dan tidak menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan
dalam situasi bencana serta upaya pelayanan kesehatan lainnya
yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota.
BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Menguraikan tentang tenaga kesehatan, sarana kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
BAB VI : PENUTUP
Berisi sajian garis besar hasil-hasil cakupan program/kegiatan
berdasarkan indikator-indikator bidang kesehatan untuk dapat
ditelaah lebih jauh dan untuk bahan perencanaan pembangunan
kesehatan serta pengambilan keputusan di Provinsi Nusa Tenggara
Barat.
Lampiran : Berisi 81 tabel data/angka pencapaian kabupaten/kota, sebagian
diantaranya merupakan Indikator Pencapaian Kinerja Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 2


BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Geografis

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah provinsi yang terdiri dari 2 (dua)
pulau besar yakni Pulau Lombok dan Sumbawa dengan sekurangnya 332 pulau-pulau
kecil dengan garis pantai yang terbentang seluas 2.333 kilometer, terbentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 yang mengatur tentang
Pembentukan Daerah Tingkat I Bali, NTB dan NTT. Provinsi NTB terletak diantara
115°46’-119°5’ bujur timur dan 8°10’-9°5’ lintang selatan, dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Laut Jawa dan Laut Flores


- Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
- Sebelah Barat : Selat Lombok/Provinsi Bali
- Sebelah Timur : Selat Sape/Provinsi NTT

Gambar II.1
Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 3


Secara administratif Provinsi NTB terdiri dari 10 kabupaten/kota yakni Kota
Mataram, Kab.Lombok Barat, Kab.Lombok Utara, Kab.Lombok Tengah, Kab.Lombok
Timur, Kab.Lombok Utara, Kab.Sumbawa Barat, Kab.Sumbawa Besar, Kab.Dompu,
Kota Bima dan Kab.Bima dengan 116 kecamatan serta 1.135 desa/keluruhan. Luas
wilayah Provinsi NTB adalah 49.312,19 km2 terdiri dari daratan seluas 20.153,15 Km2
(40,87%) dan perairan laut seluas 29.159,04 Km2 (59,13%) dengan panjang garis
pantai 2.333 km, dengan pembagian Pulau Lombok seluas 4.738,65 km² (23,51%)
atau 1/3 luas Provinsi NTB dan Pulau Sumbawa dengan luas 15.414,50 km² (76,49%)
atau 2/3 dari luas daratan Provinsi NTB.

Tabel II.1
Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan menurut Kabupaten/Kota Tahun 2016

Luas Wilayah
No Kabupaten/Kota Kecamatan*) Desa/Kelurahan**)
(km2)*)
1 Lombok Barat 1,053.9 10 122
2 Lombok Tengah 1,208.4 12 139
3 Lombok Timur 1,605.6 20 254
4 Sumbawa 6,644.0 24 165
5 Dompu 2,324.6 8 79
6 Bima 4,389.4 18 191
7 Sumbawa Barat 1,849.0 8 64
8 Lombok Utara 810.3 5 33
9 Kota Mataram 61.3 6 50
10 Kota Bima 222.3 5 38
Jumlah 20,168.7 116 1.135
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2016

B. Kependudukan

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di suatu wilayah geografis


selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi
bertujuan untuk menetap. Penduduk merupakan subyek dan sekaligus obyek dari
pembangunan kesehatan. Berdasarkan data proyeksi penduduk tahun 2010-2020,
jumlah penduduk tahun 2015 mencapai 4.813.948 jiwa. Kemudian tahun 2016 sesuai
hasil proyeksi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota (berdasarkan
jumlah penduduk tahun sebelumnya) dan BPS kabupaten/kota, jumlah penduduk NTB

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 4


diperkirakan mencapai 4.897.895 jiwa. Penduduk Provinsi NTB di setiap
kabupaten/kota tercantum pada tabel II.2 berikut.

Tabel II.2
Penduduk Provinsi NTB menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk
per Kabupaten/Kota Tahun 2016

Penduduk Rasio Kepadatan


Jumlah
NO Kabupaten/kota Jenis Penduduk
Penduduk Laki-laki Perempuan Kelamin per km2
1 Lombok Barat 665,132 320,103 334,789 95.61 631.10
2 Lombok Tengah 921,955 424,977 475,143 89.44 762.96
3 Lombok Timur 1,173,781 542,012 622,006 87.14 731.08
4 Sumbawa 452,496 227,684 218,476 104.21 68.11
5 Dompu 233,142 116,503 114,308 101.92 100.30
6 Bima 473,890 233,288 235,394 99.11 107.96
7 Sumbawa Barat 137,072 62,580 61,429 101.87 74.13
8 Lombok Utara 221,377 105,140 113,490 92.64 273.19
9 Kota Mataram 459,314 222,596 227,630 97.79 7492.89
10 Kota Bima 159,736 76,701 79,699 96.24 718.72
JUMLAH PROVINSI 4,897,895 2,373,351 2,524,544 94.01 242.85
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2016

Pada tabel II.2 terlihat bahwa penduduk Provinsi NTB lebih banyak berdomisili
di Pulau Lombok dibandingkan dengan Pulau Sumbawa. Penduduk terbanyak ada di
Kabupaten Lombok Timur yaitu 1,173,781 jiwa dan yang terendah ada di Kabupaten
Sumbawa Barat dengan 137,072 jiwa.

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki lebih rendah


dibandingkan perempuan yang ditunjukkan dengan sex ratio yang nilainya lebih kecil
dari 100, artinya setiap 100 penduduk perempuan berbanding 94 penduduk laki-laki.
Akan tetapi berdasarkan kabupaten, ada 3 (tiga) kabupaten yakni Kabupaten
Sumbawa, Dompu dan Sumbawa Barat mempunyai rasio jenis kelamin di atas 100,
sedangkan kabupaten dengan sex ratio terendah adalah Kabupaten Lombok Timur
yakni 87, artinya setiap 100 perempuan di Lombok Timur berbanding 87 dengan laki-
laki di wilayah tersebut.
Luas wilayah daratan NTB sekitar 20.168,7 m2, dengan kepadatan penduduk
sebesar 242,85 jiwa. Kota Mataram merupakan kota terpadat di NTB dengan
kepadatan sebesar 7.492,89 orang per km2, diikuti oleh Lombok Tengah dengan

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 5


kepadatan 762,96 orang per km2 dan terendah Sumbawa dengan 68.11 orang per
km2. Padatnya penduduk Kota Mataram disebabkan karena sebagai ibukota Provinsi
NTB memiliki banyak daya tarik seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, ekonomi dan
lainnya, sehingga banyak menarik pendatang untuk menetap.
Struktur penduduk NTB didominasi oleh penduduk usia muda, artinya 30%
atau lebih penduduk NTB berusia dibawah 15 tahun. Piramida penduduk NTB
berbentuk limas, semakin ke atas tampak semakin mengecil. Piramida penduduk NTB
tahun 2016 terlihat pada gambar II.2 berikut.
Gambar II.2
Piramida Penduduk NTB Tahun 2016

PEREMPUAN LAKI-LAKI

75+
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5 - 9
0 - 4

300,000 200,000 100,000 00 100,000 200,000 300,000

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2016

Gambar II.2 menunjukkan bahwa penduduk di NTB baik laki-laki maupun


perempuan terbanyak pada kelompok usia muda (0 – 14 tahun). Kelompok usia muda
adalah investasi sekaligus menjadi beban bagi negara, mereka akan menjadi generasi
emas apabila sejak dini menjadi perhatian negara dan mendapat jaminan terhadap
akses atau fasilitas berkualitas. Sebaliknya kelompok usia muda akan menjadi beban
negara apabila tidak ditangani dengan baik termasuk beban besar dalam investasi
sosial terutama pengembangan sumber daya manusia dan pemenuhan kebutuhan
pelayanan dasar bagi anak-anak di bawah 15 tahun. Program “Generasi Emas NTB”
termasuk didalamnya “ASHAR” merupakan salah satu upaya investasi SDM sejak dini
yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB. Diharapkan dengan program tersebut, akan
lahir generasi emas di NTB.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 6


Penduduk NTB kedua terbanyak adalah kelompok umur 25-39 tahun,
merupakan usia produktif. Herbert N Casson dalam How to Live 80 year’s Old
menyatakan bahwa kerugian besar bagi suatu negara apabila ada warganya yang
cakap dan baik meninggal sebelum umur 50 tahun karena negara belum mengecap
manfaat dari jasa-jasanya. Maksudnya, di usia muda produktif agar berlomba-lomba
mengukir prestasi dan melakukan sesuatu yang bermakna sehingga tidak menjadi
beban bagi masyarakat ataupun negara.
Rasio beban ketergantungan (dependency ratio) merupakan ratio yang sangat
penting, karena nilai ratio ketergantungan dapat menggambarkan beban tanggungan
ekonomi kelompok usia produktif (15-64 tahun) terhadap kelompok tidak produktif
baik usia muda ( 0-14 tahun) dan usia 65 tahun keatas. Dilihat dari piramida
penduduk, Provinsi NTB memiliki usia tidak produktif yang lebih dominan dibandingkan
yang berusia produktif, konsekuensinya adalah pendapatan dari penduduk usia
produktif terserap pada pemenuhan kebutuhan dasar seperti pendidikan dan
kesehatan anak dan lansia. Data tahun 2016, menunjukkan rasio beban
ketergantungan sebanyak 55,55%, dalam artian untuk setiap 100 penduduk usia
produktif (15-64 tahun) menanggung 56 orang penduduk bukan usia produktif (0-14
tahun dan 65+).

C. Ekonomi

Salah satu indikator ekonomi yang mencerminkan produktivitas perekonomian


suatu daerah adalah PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). PDRB merupakan total
nilai tambah yang diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi pada kurun waktu
tertentu. PDRB mencakup pendapatan dari factor-faktor produksi yaitu tanah, tenaga
kerja, modal dan kewirausahaan.

PDRB Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2016 atas dasar harga berlaku
mencapai 116,25 triliun rupiah dan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,82 %
(termasuk subkategori pertambangan Bijih Logam), di mana pertumbuhan selama 5
tahun terakhir tampak sangat berfluktuasi. Kondisi ini dipengaruhi oleh naik turunnya
produksi konsentrat tembaga/emas/perak PT. Amman Mineral Nusa Tenggara.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 7


Struktur perekonomian suatu daerah mencerminkan kekuatan dan sekaligus
ketergantungan daerah bersangkutan terhadap sektor tertentu. Berdasarkan
penghitungan PDRB tahun berlaku (2016) share pertanian sebesar 21,33%, lebih
rendah dari pertambangan dan penggalian yang memiliki share sebesar 21,83%.
Dengan tidak mengikutsertakan nilai tambah subkategori pertambangan bijih
logam, maka share pertanian menjadi sebesar 26,38% pada tahun 2016. Sementara
itu share kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor
meningkat menjadi 15,34%. Kategori industri yang diharapkan dapat menggeser posisi
pertanian untuk menuju proses industrialisasi hanya memiliki peranan 4,80%.
(Sumber : Statistik Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, BPS, Tahun 2017)

D. Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu indikator penting dalam mengukur Indeks


Pembangunan Manusia (IPM). Indikator pendidikan dapat dilihat dari kemampuan
baca tulis (melek huruf) dan rata-rata lama sekolah. Semakin tinggi tingkat melek
huruf penduduk, maka semakin berhasil pembangunan pendidikan di suatu wilayah.
Angka melek huruf pada kelompok umur 10 tahun keatas di Provinsi NTB tahun 2016
mencapai 88,68%. Jika dirinci menurut komposisi jenis kelamin, kemampuan baca tulis
penduduk laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Kemampuan baca tulis laki-
laki sekitar 92,32%, sedangkan perempuan adalah 85,35%. Dengan kata lain,
perempuan yang buta huruf lebih banyak dibandingkan laki-laki.
Gambar II.3
Angka Melek Huruf di Provinsi NTB dan Nasional Tahun 2009-2016
100
95
persen (%)

90
85
80
75
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
NTB 80.18 81.05 83.24 83.68 87.19 88.64 88.66 88.68
Nasional 92.58 92.91 92.99 93.25 93.92 95.12 95.12 95.81
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Barat, BPS, 2016

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 8


Gambar II.3 memperlihatkan bahwa angka melek huruf dari tahun ke tahun
terus meningkat. Angka Melek Huruf di Provinsi NTB lebih rendah daripada rata-rata
nasional artinya penduduk yang buta huruf di Provinsi NTB masih lebih tinggi daripada
rata-rata nasional.

Indikator pendidikan yang lain adalah Rata-Rata Lama Sekolah. Rata-Rata


Lama Sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk 15
tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Berikut disajikan tabel rata-rata
lama sekolah di Provinsi NTB tahun 2011 - 2016.
Gambar II.4
Rata-Rata Lama Sekolah di Provinsi NTB Tahun 2008 – 2016
7.00

6.80

6.60

6.40
Tahun

6.20

6.00

5.80

5.60
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Rata-Rata Lama Sekolah 6.07 6.33 6.54 6.67 6.71 6.79

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011-2016


Gambar II. 4 memperlihatkan bahwa rata-rata lama sekolah sejak tahun 2011
sampai dengan tahun 2016 selalu mengalami peningkatan. Beberapa riset
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berkorelasi positif terhadap kemampuan
masyarakat menyerap dan menerima informasi kesehatan, yang selanjutnya akan
memacu awareness (kesadaran) masyarakat terhadap kesehatannya.

E. Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan sosial dalam hal ini dilihat dari persentase penduduk miskin dan
pengeluaran per kapita penduduk untuk makanan dan non makanan. Untuk mengukur
kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic
needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 9


ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan
bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Jumlah Penduduk miskin di Provinsi NTB dalam kurun waktu 2011 s.d. 2016
terus mengalami penurunan. Pada tahun 2011, jumlah penduduk miskin hampir
mencapai sembilan ratus ribu orang atau 19,73% dari jumlah penduduk di tahun
2011. Keadaan tahun 2012, persentase penduduk miskin berkurang sekitar 1 (satu)
persen dibandingkan tahun sebelumnya dan berkurang lagi menjadi 17,97% dan
17,24% keadaan tahun 2013 dan 2014 serta 16,59% di tahun 2015. Untuk tahun
2016, jumlah penduduk miskin di Provinsi NTB mencapai 786.580 jiwa atau 16,07%,
menurun 0.52% dibandingkan tahun 2015.
Gambar II.5
Persentase Penduduk Miskin di Provinsi NTB Tahun 2007-2016

25

20
19.73
15 18.63 17.97 17.24 16.59 16.07
10

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Sumber: Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka, BPS, Tahun 2017
Pada gambar II.5 terlihat bahwa setiap tahun terjadi penurunan persentase
penduduk miskin. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah memiliki komitmen
yang kuat untuk mengentaskan kemiskinan, komitmen tersebut diwujudkan dengan
meluncurkan program-program unggulan seperti PIJAR (sapi, jagung, rumput laut)
dan paket kredit lunak serta program pembangunan ekonomi lainnya. Program
pembangunan ekonomi tersebut memberi dampak positif terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat menengah bawah dan ini memberikan dorongan untuk dapat
keluar dari kemiskinan.
Indikator kesejahteraan dari aspek ekonomi dapat dilihat dari pengeluaran
konsumsi. Pengeluaran rumah tangga merupakan fungsi dari pendapatan, artinya

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 10


semakin tinggi pendapatan, pengeluaran rumah tangga cenderung semakin
meningkat. Pada tahun 2016, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk NTB
adalah 465.988,6 rupiah untuk makanan dan 431.749,6 rupiah untuk pengeluaran
bukan makanan. Secara keseluruhan, pengeluaran penduduk NTB per bulan per
kapita adalah 897.738 rupiah, meningkat dari tahun 2015 dengan 668.498 rupiah.
Peningkatan ini mengindikasikan bahwa rata-rata pendapatan penduduk NTB
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Apabila dilihat rata-rata pengeluaran per
kapita sebulan menurut kelompok barang, nilai pengeluaran per kapita untuk makanan
lebih besar daripada pengeluaran per kapita non makanan. Hal tersebut menunjukkan
bahwa pemenuhan kebutuhan makanan masih mendominasi pengeluaran rumah
tangga. Akan tetapi nilai pengeluaran makanan pada tahun 2016 tidak menunjukkan
peningkatan yang signifikan, berbeda dengan pengeluaran non makanan yang
menunjukkan peningkatan cukup signifikan dibanding tahun 2015 sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar berikut :

Gambar II.6
Nilai Pengeluaran Per Kapita Makanan dan Non Makanan
di Nusa Tenggara Barat Tahun 2015 dan 2016 (dalam ribuan rupiah)

500 466
432
400 355
313
300

200

100

0
Makanan Non Makanan

2015 2016

Sumber: Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka, BPS, Tahun 2017

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 11


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor utama yakni


lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan. Indikator utama derajat
kesehatan masyarakat dapat dilihat antara lain dari angka kematian, angka kesakitan
dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat
digambarkan melalui Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
kematian Ibu (AKI), angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi.

A. Angka Harapan Hidup (AHH)

Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah


dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan
derajat kesehatan pada khususnya.Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah
harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya
termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan program pemberantasan
kemiskinan. Kemiskinan akan menurunkan daya beli masyarakat, sebaliknya pada
masyarakat yang berada diatas garis kemisikinan, daya belinyacenderung lebih tinggi
sehingga akan meningkatkan kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan gizi;
mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan
dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.

Data Angka Harapan Hidup setiap tahun dirilis BPS yang diperoleh melalui
survei. Angka Harapan Hidup sangat dipengaruhi oleh kasus atau angka kematian
bayi. Apabila melihat trend angka kematian bayi yang cenderung menurun, maka
diperkirakan AHH NTB akan mengalami peningkatan. Bayi-bayi yang dilahirkan
menjelang tahun 2011 diperkirakan mempunyai usia harapan hidup 62,41 tahun, dan
bayi yang dilahirkan tahun 2012 usia harapan hidupnya mencapai 62,73 tahun.

Tahun 2013 Usia Harapan Hidup NTB sebesar 64.7 tahun (dengan metode
perhitungan baru BPS) mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 64,9 tahun

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 12


atau meningkat sebesar 0,2 tahun dan kembali meningkat pada tahun 2015 menjadi
65,38 tahun atau meningkat sebesar 0,48 tahun. Kemudian pada tahun 2016 Angka
Harapan Hidup meningkat menjadi 65,48 tahun.Peningkatan Angka Harapan Hidup
tersebut sebagaimana terlihat pada gambar berikut.

Gambar III.1
Angka Harapan Hidup (AHH) di Provinsi NTB dan Nasional Tahun 2011-2016

76
74
Angka Harapan Hidup

72
70
68
66
64
62
60
58
56
2011 2012 2013 2014 2015 2016
NTB 62.41 62.73 64.7 64.9 65.38 65.48
Nasional 69.65 69.87 70.07 70.59 73.59 70.18

Sumber: BPS Provinsi NTB Tahun 2016

Gambar III.1 terlihat bahwa setiap tahun AHH di Provinsi NTB mengalami
peningkatan, akan tetapi masih dibawah AHH nasional. Angka kematian bayi adalah
salah satu faktor yang mempengaruhi AHH Provinsi NTB. Peningkatan AHH
menunjukkan adanya peningkatan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi
NTB.

B. Angka Kematian

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dan indikator


penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan serta program pembangunan kesehatan
lainnya dapat dilihat dari kejadian kematian masyarakat dari waktu ke waktu. Angka
kematian di komunitas pada umumnya diperoleh melalui data survei sedangkan data
kematian yang ada di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan jumlah kasus. Tinggi
rendahnya angka kematian, secara umum dipengaruhi erat dengan tingkat kasus
kematian bayi, balita dan ibu maternal (hamil, melahirkan, nifas). Angka kematian
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 13


yang akan disajikan berikut ini adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB).

B.1 Angka Kematian Ibu (AKI)

Kematian ibu menurut WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam
periode 42 hari setelah persalinan atau berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab
yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi
bukan disebabkan oleh kecelakaan/cedera. Berdasarkan SDKI 2012 angka kematian
ibu di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian
ibu di NTB tahun 2012 sebesar 251 per 100.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, jumlah kasus kematian ibu di


Provinsi NTB selama tahun 2016 adalah 92 kasus, menurun dibandingkan tahun 2015
dengan 95 kasus. Trend jumlah kematian ibu tahun 2011-2016 terlihat pada tabel
gambar berikut.
Gambar III.2
Jumlah Kematian Ibu di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

140

130
kasus kema3an ibu

120

110

100

90

80
2011 2012 2013 2014 2015 2016
NTB 130 100 117 111 95 92

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2011-2016

Gambar III.2 menunjukkan bahwa jumlah kematian ibu di Provinsi NTB


cenderung fluktuatif, namun apabila dicermati lebih lanjut, dalam 3 (tiga) tahun
terakhir jumlah kematian ibu menunjukkan progres positif atau cenderung menurun.
Untuk tahun 2016, kematian ibu terbanyak tetap berada di Kabupaten Lombok Tengah

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 14


dengan 26 kasus dan belum ada kabupaten yang ditetapkan sebagai Kabupaten
AKINO (Angka Kematian Ibu Nol). Jumlah kematian ibu di kabupaten/kota secara rinci
dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan tabel 6.
Kejadian kematian ibu terbanyak pada tahun 2016 sama dengan tahun 2015
yakni terjadi pada saat nifas sebesar 56,52%, sedangkan kejadian kematian ibu
bersalin sekitar 28,26%, dan kematian ibu pada saat hamil sekitar 15,22%.
Berdasarkan kelompok umur, kematian ibu banyak terjadi pada usia 20-34 tahun
sebanyak 63,04%, usia ≥35 tahun sebanyak 28,26% dan usia<20 tahun sebanyak
8,70%.
Informasi mengenai tingginya jumlah kematian ibu bermanfaat untuk
pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan
kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy
safer). Salah satu upayanya adalah melalui pembuatan pedoman Rencana Aksi
Nasional (RAN) program percepatan penurunan AKI, yang memuat program
peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistem
rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, bahkan penyiapan keluarga dan
suami siaga dalam menyongsong kelahiran.

B.2 Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama
satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu
(termasuk kematian bayi). Angka Kematian Balita kerap dipakai untuk mengidentifikasi
kesulitan ekonomi penduduk karena indikator ini merupakan refleksi sosial ekonomi
yang terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak, status gizi dan
lingkungan anak-anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan kesehatannya.
Laporan rutin (pencatatan) petugas kesehatan di Provinsi NTB mencatat bahwa kasus
kematian balita pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015.
Kasus kematian balita pada tahun 2015 adalah 1.152 kasus, terdiri dari 1.086 kasus
kematian bayi dan 66 kasus kematian anak balita dari 104.597 kelahiran hidup,
sedangkan kasus kematian balita tahun 2016 adalah 1.084 kasus, terdiri dari 1.006
kasus kematian bayi dan 78 kematian anak balita dari 103.132 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 15


Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua
upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan. AKB
dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat karena bayi
adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan
maupun sosial ekonomi.
AKB adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun
dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga
sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun (dinyatakan
dengan per seribu kelahiran hidup).
AKB Provinsi NTB telah mengalami penurunan dalam kurun waktu 2003-2012, namun
masih diatas angka nasional. Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) di Provinsi NTB pada tahun 2007 sebesar 72/1000 kelahiran hidup
mengalami penurunan menjadi 57/1000 kelahiran hidup sesuai data SDKI 2012.
Perbandingan data AKB Provinsi NTB dengan data AKB Indonesia tahun 2003 – 2012
terlihat pada gambar berikut.
Gambar III.3
AKB di Provinsi NTB dan Indonesia Tahun 2003-2012

80
per 1000 kelahiran hidup

70
74 72
60
50 57
40
30
35 34 Target MDGs
20 32
10 23
0
2003 2007 2012 2013 2015

Indonesia NTB

Sumber : BPS Provinsi NTB Tahun 2012

Gambar III.3 memperlihatkan bahwa AKB Provinsi NTB masih di atas angka
nasional, sehingga dibutuhkan terobosan-terobosan atau program-program yang
mempunyai daya ungkit kuat untuk menurunkan AKB. AKB berpengaruh signifikan
terhadap Usia Harapan Hidup (UHH), penurunan AKB akan meningkatkan UHH.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 16


Berdasarkan laporan, tahun 2016 jumlah kasus kematian bayi adalah 1.006
kasus dari 103.132 kelahiran hidup, turun dibandingkan tahun 2015 dengan 1.086
kematian bayi dari 104.597 kelahiran hidup. Kasus kematian bayi yang dilaporkan di
setiap kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada gambar berikut.
Gambar III.4
Kasus Kematian Bayi di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

1600
Kasus Kema3an Bayi

1400
1200
1000
800
600
400
200
0
Mtr Lobar KLU Loteng LoKm Sbw KSB Dompu Bima Kt.Bima NTB
2011 39 143 56 154 575 121 61 29 115 25 1,318
2012 48 139 85 237 620 86 37 58 94 28 1,432
2013 44 90 52 255 591 83 27 29 97 29 1,297
2014 39 60 41 199 482 73 21 33 100 22 1,070
2015 34 42 82 199 482 75 28 34 93 17 1,086
2016 24 38 59 192 467 66 24 31 80 25 1,006

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Gambar III.4 menunjukkan bahwa kematian bayi terbanyak terjadi di Lombok


Timur. Jumlah penduduk dan luas wilayah terbesar di Provinsi NTB menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian bayi di Kabupaten Lombok
Timur. Mendekatkan dan memudahkan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan bagi
masyarakat yang tersebar di wilayah yang tidak memiliki fasilitas kesehatan,
meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan melalui pelatihan kontinyu terutama
tetang kesehatan reproduksi serta sosialisasi yang lebih intens adalah beberapa upaya
yang diharapkan dapat menekan kasus kematian pada bayi.

C. Angka Kesakitan (Morbiditas)

Morbiditas adalah keadaan sakit atau terjadinya penyakit atau kondisi yang
mengubah kesehatan dan kualitas hidup. Morbiditas merupakan derajat sakit, cedera
atau gangguan pada suatu populasi yang mengacu pada angka kesakitan, yaitu jumlah

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 17


orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan
kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko.

Angka kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang
diperoleh melalui pengamatan terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan
kesehatan melalui pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil. Kasus penyakit yang
paling banyak diderita masyarakat di Provinsi NTB berdasarkan Laporan Bulanan
(LB1) Kesakitan di Puskesmas dan jaringannya terlihat pada gambar berikut.

Gambar III.5

10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di


Provinsi NTB Tahun 2015 Provinsi NTB Tahun 2016

Infeksi Akut lain pada saluran Infeksi Akut pada saluran 248,974
pernafasan bagian atas 267,264 pernafasan bagian atas
Penyakit Tekanan Darah Penyakit lain pada saluran
Tinggi 145,534 pernafasan bagian atas 154,184
Penyakit pada sistem otot Penyakit Tekanan Darah
dan jaringan pengikat 122,737 Tinggi 148,959
Penyakit pada sistem otot
GastriKs 122,234 dan jaringan pengikat 129,044

Penyakit Kulit Infeksi 81,693 GastriKs 95,770


Diare (termasuk tersangka
Kolera) 79,005 Penyakit Kulit Infeksi 91,671

common cold 72,874 common cold 73,160


Penyakit lain pada saluran
pernafasan bagian atas 70,765 Penyakit Kulit Allergi 72,377
Diare (termasuk tersangka
Penyakit Kulit Allergi 53,159 Kolera) 63,095
Asma 46,789 Observasi Febris 48,374

Sumber: Laporan Kesakitan Kabupaten/Kota Tahun 2015-2016

Gambar III.5 memperlihatkan bahwa 10 penyakit terbanyak pada tahun 2016


sebagian besar sama dengan tahun 2015, dengan kunjungan terbanyak adalah infeksi
akut lain pada saluran pernafasan bagian atas. Kondisi ini erat kaitannya dengan
kesehatan lingkungan masyarakat. Hal yang patut diwaspadai dari data kunjungan
tahun 2016 adalah peningkatan yang cukup signifkan pada penyakit lain pada saluran
pernafasan bagian atas. Perubahan life style kearah negatif seperti kurang aktifitas

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 18


fisik, lebih sering mengkonsumsi fast food, junk food dan faktor stress adalah
beberapa faktor yang memicu tingginya angka kejadian hipertensi.
Provinsi NTB juga dihadapkan juga pada masalah beban ganda. Di satu sisi
kasus penyakit infeksi masih tinggi, namun disisi lain penyakit degeneratif juga
meningkat. Selain itu perilaku masyarakat yang tidak sehat masih menjadi faktor
utama disamping lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Berikut ini akan di uraikan kondisi program pemberantasan dan pengendalian
penyakit di Provinsi NTB tahun 2016.

C.1. Penyakit Menular Langsung


C.1.1 Tuberkulosis (TB)
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC adalah penyakit
infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan
bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya.
Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain
tubuh manusia. TB adalah penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan
terbesar di dunia setelah HIV/AIDS dan hingga saat ini, belum ada satu negara pun
yang bebas TB. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium
tuberculosis ini pun cukup tinggi. Gejala utamanya adalah batuk selama 2 minggu atau
lebih, batuk disertai dengan gejala tambahan yaitu dahak, dahak bercampur darah,
sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam lebih dari 1 bulan.

Tujuan penemuan dan penanggulangan penyakit TB adalah menurunkan angka


kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di Provinsi NTB, pada
tahun 2015 dilaporkan bahwa jumlah seluruh pasien TB (semua tipe) mencapai 5.931
orang, dan sebanyak 4.151 orang diantaranya merupakan kasus baru BTA+.
Sedangkan untuk tahun tahun 2016, jumlah seluruh pasien TB adalah 5.826 orang,
dengan 3.860 orang merupakan kasus TB baru BTA+. Apabila dibandingkan dengan
tahun 2015, maka kasus TB pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 1,8%.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 19


Distribusi jumlah penderita di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran profil
kesehatan tabel 7.
Data suspek TB tahun 2016 juga mengalami penurunan dibandingkan tahun
2015. Jika pada tahun 2015 suspek TB yang diperiksa sebanyak 39.386 orang, maka
tahun 2016 sebanyak 33.628 orang atau menurun 14,62%. Hal yang patut dicermati
dari penurunan suspek TB yang diperiksa tahun 2016 adalah berimbas pada terjadinya
penurunan pasien TB BTA positif dibandingkan tahun 2015, yakni dari 4.209 orang
menjadi 3.860 orang. Namun jika di lihat dari proporsi penemuan BTA+ terhadap
suspek, pada tahun 2016 meningat menjadi 11,48% jika di bandingkan dengan tahun
2015 sebesar 10,69%.
Salah satu indikator kinerja pengendalian penyakit TB adalah Angka Notifikasi
Kasus atau Case Notification Rate (CNR), yakni angka yang menunjukan jumlah
pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu wilayah
tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial akan menggambarkan kecenderungan
(trend) penemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah tersebut. Case Notification Rate
(CNR) pada tahun 2015 adalah 123,20, mengalami penurunan tahun 2016 menjadi
118.95. Pencapaian ini menggambarkan hasil yang kurang baik dimana seharusnya
capaian CNR meningkat 5% tiap tahun. Hal ini disebabkan menurunnya penemuan
kasus baru di layanan kesehatan terutama puskesmas sebagai layanan primer.
Kedepannya diharapkan tidak hanya puskesmas tetapi juga layanan primer lain seperti
klinik swasta, dokter praktek swasta, dan Rumah Sakit dapat menjaring kasus baru TB
lebih banyak lagi.
Untuk pasien TB anak (0-14 tahun), jumlah kasus yang ditemukan juga
mengalami penurunan, dari 237 orang tahun 2015 menjadi 147 orang tahun 2016.
Proporsi pasien TB anak diantara seluruh pasien TB tahun 2016 2,52% dan angka ini
jauh menurun di bandingkan proporsi pasien TB anak tahun 2015 yaitu 4%.
Angka kematian selama pengobatan yang ditimbulkan akibat TB paru pada
tahun 2016 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2015, yakni dari 3
per 100.000 penduduk tahun 2015 menjadi 8 per 100.000 penduduk tahun 2016.
Sedangkan untuk angka kesembuhan (Cure Rate) pada tahun 2016 mencapai 80,63%,
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 dengan angka kesembuhan 84,22%.
Angka ini dibawah angka minimal yang harus dicapai yaitu 85%. Oleh karena itu untuk

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 20


program penanggulangan TB sangat perlu untuk memperhatikan jumlah pasien
dengan hasil pengobatan lengkap, meninggal, gagal, default dan pindah.
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate/SR) menunjukkan bahwa pada
tahun 2016 terjadi sedikit penurunan dibandingkan tahun 2015, yakni dari 91,64%
tahun 2015 menjadi 91,18% tahun 2016. Data keberhasilan pengobatan di setiap
kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 9.Trend keberhasilan pengobatan
(SR) di Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada gambar berikut.

Gambar III.6
Tren Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate) TB Paru, Kesembuhan dan Pengobatan
Lengkap TB Paru di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

93.76 98.03 93.59 91.64 91.18


4,000 89 100
3,500 90
80
3,000
70
2,500 60
2,000 50
1,500 40
30
1,000 659
498 428 451 442 20
500 306
10
- 0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

diobaK kesembuhan pengobatan lengkap SR

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Gambar III.6 memperlihatkan bahwa SR pengobatan TB Paru cenderung


fluktuatif. Mengingat TB adalah kasus yang membutuhkan penanganan yang lama dan
bersifat menular, maka dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak dalam
penanggulangannya. Penjangkauan suspek yang lebih intens dan luas, sosialisasi yang
lebih gencar kepada masyarakat, pelatihan yang kontinyu bagi petugas kesehatan
serta dukungan dalam penganggaran adalah upaya yang bisa dilakukan untuk
menurunkan angka kejadian TB.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 21


C.1.2 Pneumonia Balita

Pneumonia merupakan salah satu penyakit gangguan sistem pernafasan (paru-


paru), yang biasanya diderita oleh anak-anak atau lanjut usia yang disebabkan oleh
bakteri dengan gejala panas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat (frekuensi
nafas >50 kali/menit), sesak, dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah dan nafsu
makan berkurang). Penyakit ini tergolong penyakit ringan apabila segera ditangani
dengan tepat dan cepat, tetapi bisa menjadi penyakit berbahaya dan mematikan
apabila tidak ditangani dengan baik. Pada bayi atau balita umumnya terjadi pada balita
dengan gizi kurang dan kondisi lingkungan yang tidak sehat. Upaya pemberantasan
penyakit Pneumonia difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus
yang cepat dan tepat pada penderita.

Perkiraan penderita Pneumonia balita pada tahun 2016 adalah 32.536 balita.
Penderita ditemukan dan ditangani sebanyak 27.513 kasus (84.56%). Hasil lengkap
per kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel 10. Berikut ditampilkan perkiraan kasus
Pneumonia balita dan penderita yang ditemukan dan ditangani di Provinsi NTB tahun
2011-2016.

Gambar III.7
Perkiraan Kasus dan Trend Penemuan dan Penanganan Pneumonia di Provinsi NTB
Tahun 2011-2016

55,000
50,000
45,000
40,000
35,000
30,000
balita

25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Perkiraan penderita
50,442 52,397 53,989 54,220 33,291 32,536
Pneumonia Balita
Penderita ditemukan dan
26,005 27,836 28,138 26,631 25,502 27,513
ditangani

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 22


Gambar III.8 menunjukkan bahwa trend penderita (balita) pneumonia
ditemukan dan ditangani tahun 2016 mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan
tahun 2015. Hal ini dapat dicapai dengan kerjasama dan kerja keras baik lintas sektor
maupun lintas program serta kesadaran masyarakat akan sanitasi, dimana hal tersebut
harus terus ditingkatkan. Kegiatan lomba desa/lingkungan sehat dan program
pembangunan rumah sehat adalah salah satu upaya yang mendukung pencapaian
tersebut.

C.1.3 HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual

Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, jumlah kasus yang


ditemukan sangat sedikit dibandingkan dengan kenyataannya. HIV/AIDS patut
mendapat perhatian serius dari semua pihak mengingat ekses yang dapat ditimbulkan
bagi masyarakat luas. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, maka Provinsi NTB
berpotensi sebagai tempat terjadinya penularan HIV-AIDS. Demikian juga sebagai
salah satu daerah pengirim tenaga kerja ke luar negeri, kemungkinan terjadinya
penularan HIV-AIDS cukup besar. Kasus HIV-AIDS ditemukan di seluruh kabupaten/
kota se-Provinsi NTB. Jumlah kasus baru di setiap kabupaten/kota terlihat pada
lampiran tabel 11.
Berdasarkan laporan VCT rumah sakit/puskesmas dan laporan rutin AIDS
kabupaten/kota tahun 2016, jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2015. Jumlah kasus yang ditemukan tahun 2015
adalah 67 kasus HIV dan 99 kasus AIDS, sedangkan tahun 2016 adalah 62 kasus HIV,
dan 87 kasus AIDS. Jumlah kematian karena AIDS di Provinsi NTB tahun 2015
sebanyak 14 kasus, mengalami penurunan menjadi 9 kasus tahun 2016. Penemuan
penurunan kasus dan penurunan angka kematian AIDS yang cukup signifikan antara
lain dipengaruhi oleh penambahan jumlah VCT di kabupaten/kota, penjangkauan ke
polulasi kunci lebih banyak, dukungan pendanaan untuk kegiatan mobile VCT yang
cukup baik dan kerjasama serta kerja keras semua pihak untuk menanggulangi
HIV/AIDS. Perkembangan penemuan kasus baru HIV-AIDS terlihat pada gambar
berikut.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 23


Gambar III.8
Penemuan Kasus Baru HIV-AIDS dan Kematian AIDS di Provinsi NTB
Tahun 2011-2016

225
200
175
150
125
orang

100
75
50
25
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Kasus Baru HIV 81 63 8 56 67 62
Kasus Baru AIDS 67 117 7 80 99 87
KemaKan AIDS 60 43 4 66 14 9

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Gambar III.8 memperlihatkan bahwa dalam 6 (enam) tahun terakhir, temuan


kasus baru HIV positif ataupun AIDS cenderung fluktuatif. Kondisi ini perlu mendapat
perhatian semua pihak mengingat dampaknya di masyarakat terutama bagi generasi
muda. Konsistensi dan komitmen dari decision maker, petugas kesehatan, lembaga
swadaya, masyarakat umum dan keluarga sangat dibutuhkan dalam upaya
penangulangguan dan penanganan HIV/AIDS, tidak hanya dukungan dalam bentuk
kebijakan, pendanaan, tetapi juga dukungan moril.
Kegiatan pengendalian HIV-AIDS dilakukan juga melalui pengamatan terhadap
hasil skrining/penapisan darah saat donor darah. Pada tahun 2015 dari 41.569
pendonor yang sampel darahnya diperiksa, ditemukan 55 sampel darah yang positif
HIV. Untuk tahun 2016, jumlah sampel darah yang diskrining adalah 46.496 sampel,
dan ditemukan 81 positif HIV.
Provinsi NTB adalah salah satu destinasi wisata yang banyak diminati oleh turis
domestik maupun mancanegara. Sebagai daerah tujuan wisata, bukan hanya efek
positif yang akan timbul, tetapi juga dampak negatifnya. Salah satu dampak negatif
yang mungkin terjadi adalah penyebaran penyakit infeksi menular seksual (IMS)
lainnya, antara lain penyakit syphilis. Berdasarkan laporan, pada tahun 2015 jumlah
kasus IMS (syphilis) sebanyak 63 orang, mengalami penurunan di tahun 2016 menjadi

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 24


55 orang dan banyak terjadi pada kelompok umur 25 - 49 tahun. Penyebaran kasus
IMS di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 11. Kasus yang dilaporkan
adalah jumlah penderita yang berobat ke sarana puskesmas dan jaringannya,
sehingga jumlah penderita sebenarnya di populasi belum terdeteksi. Trend kasus baru
IMS di Provinsi NTB tahun 2010-2016 terlihat pada gambar berikut.
Gambar III.9
Trend Kasus Baru IMS (Syphilis) di Provinsi NTB Tahun 2010-2016

1000
900
862
800 818
700 669
600
500
400
300
200
100
34 63 55
0 19
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2010-2016

Gambar III.9 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016 kasus IMS sphylis
sedikit mengalami penurunan. Agar jumlah kasus IMS dapat tertangani secara
menyeluruh, maka diperlukan sistem pelaporan kasus dari sarana pelayanan
kesehatan yang baik dan tertib. Kedepan, diharapkan semua sarana pelayanan
kesehatan dapat memberikan laporan, sehingga gambaran sebaran penyakit sphylis
dapat diperoleh.

C.1.4 Diare

Diare adalah gangguan buang air besar/BAB ditandai dengan BAB lebih dari 3
kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah dan atau lendir.
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di masyarakat, penyakit yang
berbasis lingkungan terutama karena masih buruknya kondisi sanitasi dasar,

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 25


lingkungan fisik maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
Penyakit diare dapat berakibat fatal dan menjadi penyakit berbahaya karena dapat
menyebabkan kematian dan menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).

Gambar III.10
Cakupan Penderita Diare ditangani di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

188.7
300,000 200
250,000
150
178,113 176,920 173,417 191,289
kasus/orang

persen (%)
200,000 158,993 161,686
92.92 90.81 90.77
150,000 77.20 100
61.13
100,000
50
50,000
- 0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

perkiraan kasus Diare Diare ditangani Persentase ditangani

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016

Pada gambar III.10 terlihat bahwa cakupan penanganan diare di Provinsi NTB
tahun 2016 mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2015. Hal
ini disebabkan oleh tingginya angka perkiraan kasus diare yang ditetapkan. Angka
perkiraan kasus diare menjadi lebih tinggi karena adanya perubahan angka kesakitan
diare pada tahun 2016, yaitu 270/1000 penduduk. Cakupan penanganan diare di
kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2015 terlihat pada lampiran tabel 13.

C.1.5 Kusta

Indonesia oleh WHO ditetapkan sebagai salah satu kawasan endemik kusta.
Penyakit ini tidak membahayakan dan tidak mematikan, namun bisa menimbulkan
kecacatan jika tidak diketahui sejak dini. Apabila sejak awal sudah terdeteksi terdapat
bakteri penyebab kusta, maka kecacatan dapat dihindari. Penyakit kusta adalah
penyakit menular yang sulit menular karena tiap individu memiliki kekebalan normal
terhadap bakteri tersebut.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 26


Provinsi NTB adalah salah satu provinsi yang memiliki prevalensi tinggi
terhadap penyakit kusta. Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, jumlah kasus baru
kusta tahun 2016 adalah 231 kasus, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015
dengan 301 kasus. Kasus terbanyak yang ditemukan di tahun 2016 adalah tipe Multi
Basiler yakni 184 kasus, sedangkan tipe Pauli Basiler hanya 47 kasus. Angka
penemuan kasus baru kusta atau new case detection rate (NCDR) pun mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2015, yakni dari 6,25 per 100.000 penduduk menjadi
4,72 per 100.000 penduduk. Kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Bima, Dompu,
Sumbawa dan Kota Bima. Data lengkap di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada
lampiran tabel 14. Penemuan kasus baru kusta di Provinsi NTB tahun 2012-2016
terlihat pada gambar berikut.

Gambar III.11
Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi NTB Tahun 2012-2016

500

400

300 94
kasus

244 57
70
200 47

100

0
2012 2013 2014 2015 2016

MB PB

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012-2016

Gambar III.11 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016 terjadi penurunan


temuan kasus kusta tipe MB dan tipe PB dibandingkan tahun 2015. Penurunan ini
kemungkinan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu karena keberhasilan program
pencegahan penyakit kusta atau sebaliknya karena kurang maksimalnya kegiatan
penemuan kasus baru kusta.

Hal yang patut diwaspadai adalah peningkatan kasus kusta MB atau kusta
basah karena tingginya resiko penularan kepada orang lain. Sosialisasi ataupun

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 27


edukasi yang kontinyu perlu terus ditingkatkan untuk mencegah semakin meluasnya
penyebaran penyakit tersebut.
Tingkat penularan penyakit kusta di masyarakat menggunakan indikator
proporsi anak (0-14 tahun) diantara penderita baru. Pada tahun 2015 penderita kusta
usia 0-14 tahun sebanyak 6,64% diantara penderita baru, menurun drastis pada tahun
2016 menjadi 2.60%. Untuk keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur
dari tinggi rendahnya proporsi cacat tingkat 2. Jumlah kecacatan tingkat 2 di antara
penderita baru tahun 2015 sebanyak 13 orang (4,32%) atau Angka kecatatan tingkat
2 sebanyak 0,27 per 100.000 penduduk, mengalami penurunan menjadi 6 orang
(2,60%) atau dengan kata lain, kejadian kecacatan tingkat 2 sebanyak 0,12 per
100.000 penduduk. Prevalensi rate penyakit kusta di Provinsi NTB tahun 2015 sebesar
0,65 per 10.000 penduduk, mengalami sedikit penurunan di tahun 2016 menjadi 0,47
per 10.000 penduduk. Data prevalensi rate di setiap kabupaten/kota dapat dilihat di
lampiran tabel 16. Trend prevalensi rate kusta di Provinsi NTB tahun 2007-2016
terlihat pada gambar berikut.

Gambar III.12
Prevalensi Rate Kusta di Provinsi NTB Tahun 2007-2016

1
0.9
per 10.000 penduduk

0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
PR 0.86 0.64 0.59 0.55 0.85 0.8 0.7 0.7 0.65 0.47

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2007-2016

Gambar III.12 memperlihatkan Prevalensi Rate (PR) Kusta di Provinsi NTB


masih cukup tinggi. Walaupun demikian, cakupannya masih cukup baik yaitu masih di
bawah batas toleransi (1 per 10.000 penduduk).

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 28


Indikator lainnya terkait pengendalian dan penanggulangan penyakit kusta
adalah angka penderita kusta tipe PB dan MB selesai berobat (Release From
Treatmen/RFT). Jumlah penderita kusta PB baru tahun 2015 yang selesai berobat
sampai dengan tahun 2016 sebesar 90,91%. Jumlah penderita kusta MB baru tahun
2015 yang selesai berobat sampai tahun 2016 sebesar 81,47 %. Angka penderita
kusta selesai berobat terlihat pada gambar berikut.

Gambar III.13
Cakupan Penderita Kusta Selesai Berobat (RFT) di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

120
100
80
persen

60
40
20
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
PB 62.28 49.21 78.0 97.6 97.6 90.91
MB 77.14 78.6 99.3 80.8 89.7 81.47

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 20011-2016

Gambar III.13 memperlihatkan cakupan selama 6 (enam) tahun terakhir,


penderita Kusta baik tipe PB maupun tipe MB yang selesai berobat mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2015. Presentase penderita kusta yang selesai diobati
pada tahun 2016 untuk tipe PB belum memenuhi target nasional, sedangkan tipe MB
belum memenuhi target. Target Nasional penderita kusta selesai berobat (RFT) untuk
tipe PB >95% dan tipe MB >90%.

C.2. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

C.2.1 AFP Non Polio

Acute Flaccid Paralysis (AFP) bukan nama penyakit atau gejala suatu penyakit
tetapi merupakan kumpulan gejala acute+flaccid+paralysis dari gejala penyakit utama

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 29


(GBS, Myelitis Transerva, Poliomielitis), gejala penyakit penyerta/coincidence,
gejala/tanda komplikasi suatu penyakit pada fase flaccid, dan gejala dari suatu akibat
pengobatan. AFP adalah semua anak yg berusia kurang dari 15 tahun dengan
kelumpuhan yg sifatnya flaccid (layuh), terjadi secara akut (mendadak) dan bukan
disebabkan oleh ruda paksa (trauma), dikatakan akut karena terjadi kurang dari 2
minggu, dikatakan flaccid karena tipe/ jenis defek motoriknya bersifat lunglai,
lemas,layuh bukan kaku, serta terdapat penurunan tonus otot dan dikatakan paralisis
karena infeksinya itu mengakibatkan defek pada sistim saraf pusat tertentu sehingga
mengakibatkan otot (terutama pada ekstremitas bawah) mengalami penurunan
fungsinya untuk berkontraksi dan cenderung lemas dan layuh, sehinga fungsi
motorisnya menurun atau hilang kalau sudah parah.

Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, pada tahun 2016 di Provinsi NTB


ditemukan 45 kasus AFP non polio, mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun
2015 dengan 48 kasus atau menurun sebesar 6,25%. Pada tahun 2016 Kabupaten
Dompu menempati urutan teratas temuan kasus terbanyak, yaitu 11 kasus. Data
terinci di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 18, sedangkan trend
penemuan kasus AFP non polio di Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada gambar
berikut.

Gambar III.14
Trend Kasus dan Rate AFP Non Polio di Provinsi NTB Tahun 20011-2016

60 4
50 3.42 3.5
3.15 3.14 3.20
2.98 3
40 2.77
2.5
Kasus

Rate

30 2
20 1.5
1
10 0.5
0 0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

kasus AFP Rate

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 30


Gambar III.14 memperlihatkan bahwa dalam 6 (enam) tahun terakhir, jumlah
kasus AFP non polio fluktuatif. Kasus AFP non polio cenderung meningkat sejak tahun
2013 sampai tahun 2015 dan menurun di tahun 2016. Meningkatnya temuan kasus
AFP non polio perlu mendapat perhatian serius terutama dalam upaya meningkatkan
kekebalan terhadap infeksi virus tersebut. Penyediaan vaksin gratis oleh pemerintah
dan sosialisasi yang kontinyu adalah upaya yang dapat dilakukan untuk
pencegahannya.

C.2.2 Tetanus Neonatorum (TN)

Tetanus neonatorum (TN) terdapat di seluruh dunia tetapi insidens di negara


maju sudah sangat jarang terjadi, namun masih menjadi masalah di negara-negara
berkembang karena sanitasi yang kurang baik dan imunisasi yang belum mencapai
sasaran. Tetanus Neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada bayi berusia
di bawah 28 hari. Perjalanan penyakitnya biasanya terjadi lebih cepat dan lebih serius
dan berbahaya serta memiliki tingkat morbiditas yang tinggi.

Pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus Tetanus Neonatorum, sedangkan pada
tahun 2016 ditemukan 1 kasus Tetanus Neonatorum, yang terjadi di Kabupaten
Dompu dan penderita tersebut meninggal. Penemuan kasus dan kematian Tetanus
Neonatorum selama kurun waktu 2011-2016 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar III.15
Trend Kasus dan Kematian Tetanus Neonatorum di Provinsi NTB Tahun 2011-2016
5

4
orang/kasus

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
kasus TN 4 1 4 1 0 1
meninggal 3 1 3 0 0 1

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016


Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 31


Gambar III.15 memperlihatkan bahwa kejadian kasus Tetanus Neonatorum
sejak tahun 2011-2016 sangat fluktuatif, namun untuk tahun 2016 ditemukan hanya 1
kasus Tetanus Neonatorum. Upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi TT pada
semua wanita subur atau wanita hamil trimester III, penyuluhan, bimbingan dan
pendampingan pada dukun beranak dalam perawatan tali pusat serta menjaga kondisi
tetap steril saat persalinan diharapkan tetap efektif untuk mencegah terjadinya
Tetatnus Neonatorum.

C.2.3 Campak

Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus, bersifat akut, sangat
menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius. Campak atau nama lainnya
Measles atau Rubeola umumnya menyerang anak-anak, remaja atau dewasa muda
yang tidak terlindungi dengan imunisasi atau belum pernah terkena campak. Setelah
beberapa lama terinfeksi, biasanya akan muncul bercak atau ruam berwarna merah
kecoklatan. Pencegahan campak dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif pada
bayi berumur 9 bulan atau lebih.

Pada tahun 2015 ditemukan sebanyak 642 kasus dan tidak ditemukan kasus
kematian akibat campak,menurun signifikan pada tahun 2016 menjadi 171 kasus atau
menurun sebesar 73,36% dengan 1 kasus kematian yaitu di Kota Bima. Berdasarkan
lokasi temuan, tahun 2016, kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Lombok Timur.
Penyebaran kasus campak di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel
20.

Kasus campak di Provinsi NTB termasuk tinggi. Trend kasus campak di Provinsi
NTB tahun 2011-2016 dapat dilihat pada gambar berikut.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 32


Gambar III.16
Trend Kasus Campak di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

700
642
600 609

500
400
Kasus

340
300
200
166 171
100
0 11
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016


Gambar III.16 terlihat bahwa dalam 6 (enam) tahun terakhir kasus temuan
campak sangat fluktuatif, namun yang patut menjadi perhatian adalah peningkatan
yang sangat signifikan pada tahun 2015. Untuk itu, edukasi tentang pencegahan dan
pengobatan campak harus semakin ditingkatkan terutama pada kelompok beresiko
tinggi seperti anak-anak dan wanita usia subur yang belum pernah imunisasi atau
terkena campak. Mencegah penderita campak banyak melakukan aktifitas di luar
rumah untuk menghindari penyebaran virus melalui udara dan melakukan pencegahan
sekunder seperti penyaringan untuk mendeteksi dini penyakit campak terutama pada
anak-anak adalah upaya lain untuk mencegah atau menurunkan kasus campak di
masyarakat.

C.2.4 Polio

Indonesia adalah salah satu negara yang dinyatakan bebas polio oleh WHO
pada tahun 2014, akan tetapi karena penularan polio masih terjadi di Afganistan,
Pakistan dan Nigeria sedangkan mobilitas penduduk dari negara tersebut dari dan ke
Indonesia masih sangat tinggi, maka Indonesia masih beresiko tertular. Penyakit polio
atau poliomyelitis adalah penyakit paralisis atau kelumpuhan yang disebabkan oleh
virus, menyerang sistim syaraf dan sangat menular. Pada kondisi penyakit yang
bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pada
sebagian kasus menyebabkan kematian.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 33


Pada tahun 2012, 2013, dan 2015 di Provinsi NTB tidak terdapat kasus polio,
namun pada tahun 2014 terdapat 6 kasus polio yang terdapat di Kabupaten Lombok
Barat. Sedangkan pada tahun 2016 terdapat 4 kasus polio di Kota Mataram. Trend
kasus polio di Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada gambar berikut.

Gambar III.17
Trend Kasus Polio di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

9
8 8
7
6 6
kasus

5
4 4
3
2
1
0 0 0 0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016

Pada gambar III.17 terlihat bahwa pada tahun 2016 ditemukan 4 kasus polio.
Hal tersebut perlu diwaspadai, karena dimungkinkan akan terjadi penularan yang lebih
luas lagi. Imunisasi polio merupakan salah satu strategi pemutusan rantai penularan
polio guna menekan terjadinya kasus polio. Pencapaian imunisasi polio rutin pada
tahun 2016 sudah mencapai 100%, artinya hampir seluruh anak 5 tahun kebawah
mendapat imunisasi polio. Sehingga perlu di lakukan pengkajian yang lebih, mengapa
dengan cakupan imunisasi polio yang sudah 100%, masih terjadi kasus polio. Untuk
menjaga dan meningkatkan cakupan imunisasi rutin dan menuju eradikasi polio,
dukungan dan keterlibatan seluruh pihak adalah faktor yang sangat menentukan.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah pemberian vaksin gratis kepada
seluruh anak agar mendapat kekebalan optimal, karena polio biasanya lebih banyak
menyerang anak-anak, walaupun terkadang orang dewasa juga bisa terkena polio.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 34


C.2.5 Hepatitis B

Hepatitis B adalah masalah kesehatan dunia terutama di negara-negara


berkembang termasuk Indonesia. Penyakit ini bersifat menular, biasanya melalui
cairan tubuh dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik.
Virusnya lebih mudah ditularkan dibandingkan dengan virus HIV, sehingga biasanya
seseorang tidak menyadari kalau mereka mengidap penyakit ini. Sejak tahun 1987-
1991 Departemen Kesehatan telah melaksanakan pilot project vaksinasi Hepatitis B di
Pulau Lombok Provinsi NTB, di mana kekerapan HBsAg-emia tertinggi di Indonesia
dan kebijaksanaan ini diteruskan ke 27 provinsi lainnya. Bila program vaksinasi
berhasil, diharapkan pada tahun 2016 (satu generasi kemudian) Hepatitis B bisa
diberantas dan bukan merupakan persoalan kesehatan masyarakat lagi.

Infeksi hepatitis B terjadi akut atau kronis. Biasanya infeksi akut terjadi pada
orang dewasa, dan akan sembuh dalam beberapa bulan apabila kekebelan tubuh baik.
Sedangkan infeksi kronis lebih sering terjadi pada anak-anak, sehingga prioritas
program vaksinasi hepatitis B adalah bayi serta anak-anak, karena jika bayi terkena
infeksi misalnya sewaktu persalinan karena ibunya menderita hepatitis B maka lebih
dari 90% akan menjadi hepatitis kronik. Apabila yang terkena anak-anak yang lebih
besar maka keadaan kronisitas menurun hanya menjadi 20-30% saja. Sedangkan jika
orang dewasa yang terkena maka keadaan kronik hanya terjadi pada 4-50% saja.

Pada tahun 2014 terdapat 28 kasus Hepatitis B, sedangkan untuk tahun 2015
dan 2016 tidak ditemukan kasus hepatitis B pada anak-anak. Trend penyakit Hepatitis
B di Provinsi NTB dapat dilihat pada gambar berikut.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 35


Gambar III.18
Penemuan Kasus Hepatitis B di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

30
28
25
23
20

15

10
7
5

0 0 0 0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016


Gambar III.18 memperlihatkan bahwa terjadi kestabilan kasus hepatitis B yang
yang terjadi pada tahun 2015 dan 2016, yaitu 0 kasus. Pemberian imunisasi adalah
salah satu faktor yang berkontribusi menekan angka kejadian hepatitis B, disamping
peningkatan awareness masyarakat terhadap penyakit tersebut.

C.3 Penyakit Menular Bersumber Binatang (PB2)

C.3.1 Deman Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah penyakit yang membuat


penderitanya mengalami rasa nyeri yang luar biasa, seolah-olah terasa sakit hingga ke
tulang. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Sebagian
diantaranya mewabah secara tiba-tiba dan menjangkiti ribuan orang dalam waktu
singkat. Penyakit DBD sebagai salah satu penyakit menular, sampai saat ini masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat di Provinsi NTB karena penyebarannya
yang cepat, berpotensi kematian dan semua kabupaten/kota sudah pernah terjangkit
DBD.

Pada tahun 2015 jumlah kasus DBD yang ditemukan adalah 1.340 kasus,
meningkat sangat signifikan menjadi 3.385 kasus atau mengalami peningkatan
sebesar 152,61% di tahun 2016. Kasus terbanyak dilaporkan terjadi di Kabupaten

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 36


Sumbawa, Lombok Timur dan Kota Mataram. Data terinci mengenai kasus DBD yang
dilaporkan di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 21).

Kasus DBD dan Insidence DBD di Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada
gambar berikut.

Gambar III.19
Kasus DBD dan Insidence DBD di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

4,000 80

Insidence Rate per 100.000


3,500 70
3,000 60
kasus (orang)

penduduk
2,500 50
2,000 40
1,500 30
1,000 20
500 10
- 0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Kasus 630 827 1,652 872 1,340 3,385
IR 13.9 17.84 35.5 18.4 27.8 69.1

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016

Pada gambar III.19 terlihat Insidence Rate tahun 2016 meningkat


dibandingkan tahun 2015 bahkan melampaui ambang batas yang ditetapkan secara
nasional yakni <40/100.000 penduduk, dengan kasus meninggal 32 orang. Kebersihan
lingkungan dan pola hidup yang kurang baik, kesadaran masyarakat tentang
pencegahan penyakit DBD yang cenderung mengarah ke upaya kuratif serta
kurangnya upaya promotif ataupun preventif masyarakat adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi tetap tingginya kejadian DBD di masyarakat.

C.3.2 Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit, menyebar melalui
gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit dan bisa mematikan jika tidak
ditangani dengan benar. Infeksi malaria bisa terjadi cukup dengan satu gigitan
nyamuk, namun jarang sekali menular secara langsung dari satu orang ke orang

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 37


lainnya. Contoh kondisi penularan penyakit ini adalah jika terjadi kontak dengan darah
penderita atau janin bisa terinfeksi karena tertular dari darah sang ibu. Penyakit ini
dapat bersifat akut, laten atau kronis dan dapat berdampak luas terhadap kualitas
hidup, ekonomi, serta dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).

Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, jumlah suspek malaria di tahun 2016


adalah 111.263 orang, 113.252 orang dilakukan pemeriksaan darah dan ditemukan
positif malaria sebesar 1.379 kasus, menurun dibandingkan tahun 2015 dengan 1.955
kasus. Lombok Timur masih menjadi kabupaten dengan kasus positif malaria
terbanyak. Untuk selengkapnya dapat dapat dilihat pada lampiran (tabel 22).

Indikator keberhasilan pengendalian penyakit malaria adalah penurunan Annual


Parasite Incidence (API) sampai di bawah 1‰. API Provinsi NTB sudah mencapai
dibawah 1 ‰sejak tahun 2011 dan hingga saat ini, ada 3 (tiga) kab/kota yaitu Kota
Mataram, Kab. Lombok Tengah dan Kota Bima secara nasional sudah dinyatakan
eliminasi malaria. Capaian API tahun 2016 adalah 0,28‰yang artinya capaian sangat
baik karena masih di bawah 1‰. Perkembangan insiden malaria sejak tahun 2011 s/d
2016 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar III.20
Angka Kesakitan Malaria di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

3.5

3 2.97
API , per 1000 penduduk

2.5

1.5

1 1.03
0.59 0.68
0.5 0.41
0.28
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016


Gambar III.20 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016, angka kesakitan
malaria mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015. Beberapa upaya untuk

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 38


menekan termasuk pencegahan terjadinya kasus malaria telah diupayakan antara lain
dengan mendistribusikan kelambu berinsektisida untuk semua rumah di daerah
endemis malaria dan juga khusus untuk ibu hamil di daerah rendah kasus malaria,
serta pemberian obat anti malaria terbaru DHP (dihidropiperaquine) untuk memutus
rantai penularan. Selain itu, penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
dianjurkan dilakukan terus menerus oleh puskesmas-puskesmas dan Dinas Kesehatan
kab/kota.

C.4 Penyakit Tidak Menular (PTM)


Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis, tidak ditularkan dari
orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang dan umumnya berkembang
lambat. Empat jenis PTM utama menurut WHO adalah penyakit kardiovaskular
(penyakit jantung koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan
penyakit paru obstruksi kronis), dan Diabetes Melitus (DM).

Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, sebagian besar prevalensi PTM pada tahun
2013 dibandingkan dengan keadaan tahun 2007 mengalami peningkatan. Diperkirakan
pada tahun 2013 terdapat sekitar 3 juta orang penyandang stroke di Indonesia, 11
juta penyandang Asma, 5 juta penyandang DM, dan 3 juta penyandang tumor/
kanker, 9 juta penyandang PPOK, 3,5 juta penyandang PJK, 800 ribu penyandang
gagal jantung, dan 500 ribu penyandang gagal ginjal kronik.

Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014), mencatat
bahwa kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) semakin meningkat dan menjadi
beban utama penyakit sejak tahun 2000 yang ditunjukkan dengan semakin tingginya
proporsi PTM dibandingkan Penyakit Menular (PM) dan akibat cedera. Tahun 2000,
proporsi PTM mencapai 49%, sedangkan PM sebesar 43% dan cedera 8%.
Proporsinya tidak mengalami pergeseran di tahun 2010, bahkan mengalami
peningkatan secara angka proporsi yakni PTM meningkat menjadi 58%, PM turun
menjadi 33% dan cedera menjadi 9%.

Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi terbesar PTM yakni asma, PPOK,


kanker, DM, hipertyroid, hipertensi, jantung koroner, gagal jantung, stroke terdapat

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 39


pada penduduk yang bertempat tinggal di perkotaan. Sedangkan untuk PTM gagal
ginjal, batu ginjal dan penyakit sendi banyak terjadi di daerah pedesaan.
Peningkatan kasus PTM kemungkinan akan terus berlanjut seiring dengan
perubahan life style atau perilaku masyarakat seperti kurang olahraga atau aktifitas
fisik, pola makan dengan gizi tidak seimbang, lebih banyak mengkonsumsi fast food
atau junk food, perokok dan lingkungan yang tidak bebas asap rokok. Di Provinsi
NTB, faktor resiko dan PTM yang dilaporkan kabupaten/kota adalah hipertensi,
obesitas dan pemeriksaan kanker leher rahim dan payudara. Deteksi dini faktor resiko
PTM di semua tingkatan pelayanan kesehatan, penanggulangan faktor resiko PTM dan
pencegahan dan penanggulangan faktor resiko PTM berbasis masyarakat merupakan
upaya yang dapat dilakukan untuk menekan resiko atau angka kematian akibat PTM.

Salah satu deteksi dini faktor resiko PTM adalah dengan melakukan
pengukuran tekanan darah yang dapat dilakukan di semua fasilitas kesehatan. Sampai
dengan tahun 2016 belum semua kabupaten melaporkan hasil pencatatan pengukuran
tekanan darah, sehingga data yang tercatat belum mewakili seluruh kabupaten/kota di
Provinsi NTB. Deteksi dini dilakukan pada penduduk usia ≥18 tahun. Dari 2.785.722
penduduk usia ≥18 tahun, jumlah penduduk yang telah dilakukan pengukuran tekanan
darah adalah 329.052 jiwa. Data tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun
2015 dengan jumlah penduduk sebanyak 1.835.217 jiwa dan penduduk yang telah
dilakukan pengukuran tekanan darahnya sebanyak 710.395 jiwa. Hasil pengukuran
tekanan darah di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 24).

Pemeriksaan terhadap faktor resiko dan ataupun obesitas dilakukan di


Puskesmas dan jaringannya. Dari 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTB,
Kabupaten/kota yang melaporkan data tentang obesitas adalah 5 kabupaten/kota
yakni Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Sumbawa, Kota Mataram dan Kota
Bima. Dari 5 kabupaten/kota tersebut ditemukan 20.348 orang terdeteksi obesitas
atau 7,3% dari 276.980 orang yang dilakukan pemeriksaan obesitas. Hasil
pemeriksaan obesitas di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 25).
Deteksi resiko PTM untuk kanker serviks dan payudara dapat dilakukan dengan
deteksi dini kanker leher rahim dengan skrining Inspeksi Visual dengan Asam Asetat
(IVA) dan pemeriksaan payudara (Clinical Breast Examination/CBE) yang dilakukan

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 40


oleh petugas Puskesmas yang telah dilatih. Dari 10 kabupaten/kota yang ada di
Provinsi NTB, hanya 1 kabupaten yang tidak melaporkan hasil pemeriksaan leher
rahim dan payudara yakni Kabupaten Lombok Utara. Pemeriksaan dilakukan pada
perempuan berusia 30-50 tahun. Jumlah perempuan berusia 30-50 tahun pada tahun
2016 adalah 317.180 jiwa, yang melakukan pemeriksaan adalah 14.431 jiwa dan
ditemukan IVA Positif 290 kasus dan 61 kasus benjolan/tumor. Cakupan pada tahun
2016 dapat dilihat pada lampiran (tabel 26).

C.5 Kejadian Luar Biasa (KLB)


Dewasa ini kejadian wabah penyakit atau Kejadian Luar Biasa (KLB) sudah
merupakan masalah global, sehingga mendapat perhatian utama dalam penetapan
kebijakan kesehatan masyarakat. Letusan penyakit akibat pangan (foodborne disease)
dan kejadian wabah penyakit lainnya terjadi tidak hanya di berbagai negara
berkembang dimana kondisi sanitasi dan higiene umumnya buruk, tetapi juga di
negara-negara maju. Kejadian luar biasa (KLB) yang sering terjadi di Indonesia
mempunyai makna sosial dan politik tersendiri oleh karena peristiwanya yang demikian
mendadak, mengenai banyak orang dan dapat menimbulkan banyak kematian.
Kejadian luar biasa (KLB) didefinisikan sebagai suatu keadaan atau kondisi timbulnya
atau meningkatnya kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam
kurun waktu dan daerah tertentu. Penanggulangan KLB telah menetapkan kriteria
kerja KLB yaitu :

1. Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak


dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
3. Peningkatan kejadian/kematian >2 kali dibandingkan dengan periode
sebelumnya.
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan >2 kali bila
dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya.
5. Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikkan >2 kali
dibandingkan angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 41


6. CFR suatu penyakit dalam satu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikkan
50 % atau lebih dibanding CFR periode sebelumnya.
7. Proporsional Rate penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan
kenaikkan >2 kali dibandingkan periode yang sama dan kurun waktu/tahun
sebelumnya.

KLB terjadi hampir di semua kabupaten/kota di Provinsi NTB kecuali Kabupaten


Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. Peningkatan frekuensi terjadinya KLB dan
beragamnya jenis KLB sepatutnya menjadi perhatian semua pihak dan perlu dilakukan
kajian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan
kejadian tersebut dan mendapatkan solusi yang tepat dan cepat. Rincian jenis KLB
yang terjadi di Kabupaten/Kota pada tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran (tabel
27).

D. Status Gizi Masyarakat

Status gizi dapat memberikan gambaran derajat kesehatan masyarakat di


suatu wilayah yang diukur melalui berbagai indikator antara lain status gizi balita,
GAKI, KEK, dan anemia zat besi. Penilaian status gizi masyarakat biasanya
menggunakan indikator status gizi balita. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan
keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu. Jika keseimbangan ini terganggu, maka
cenderung terjadi gangguan pada pertumbuhan tubuh. Gangguan ini dapat tercermin
dari perubahan pada berat badan (BB) atau tinggi badan (TB).

Penilaian status gizi dilakukan setiap tahun di lakukan melalui survei


Pemantuan Status Gizi (PSG). Rincian hasil pengukuran status gizi menggunakan
indeks berat badan menurut umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
dan tinggi badan menurut umur (TB/U) di Provinsi NTB tahun 2015-2016 dapat dilihat
pada tabel berikut:

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 42


Tabel III.1
Prevalensi Status Gizi Balita di Provinsi NTB Tahun 2015 dan 2016

Persentase (%)
Indeks Klasifikasi Status Gizi
2015 2016
Gizi lebih 1,00 0,6
Gizi Baik 82,11 79,1
Gizi Kurang 13,77 17,2
BB/U
Gizi Buruk 3,12 3,0
Underweight 16,89 20,2

Normal 65,31 70,0


Pendek (Stunted) 21,68 21,7
PB/U atau TB/U Sangat Pendek (Severely Stunted) 13,01 8,3
Stunting 34,69 29,9

Gemuk 6,08 2,4


Normal 85,04 87,9
BB/PB atau BB/TB Kurus (Wasted) 6,71 7,7
Sangat Kurus (Severely Wasted) 2,17 2,0
Wasting 8,88 9,76
Sumber : Laporan Pemantauan Status Gizi Provinsi NTB tahun 2015 dan 2016

Hasil pengukuran status gizi balita berdasarkan berat badan per umur per
kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Barat tahun 2016 terlihat pada gambar berikut.

Gambar III.21
Status Gizi Balita berdasarkan BB/U di Provinsi NTB Tahun 2016

100
90
80
70
60
50
%

40
30
20
10
0
Mtr Lobar KLU Loteng Lotim KSB Sbw Dompu Bima Kt.Bima NTB
Gizi Buruk 2.5 1.6 4.8 2.5 3.1 5.3 1.8 1.9 3.4 3.2 3.0
Gizi Kurang 16.2 14 21 18.8 14.5 17.2 20.7 23.5 14.4 11.90 17.2
Gizi Baik 81.3 84.4 74.00 77.8 82 76.6 76.3 74.20 81.9 83 79.1
Gizi Lebih 0 0 0.3 0.9 0.3 0.9 1.2 0.3 0.3 1.9 0.6

Sumber: Laporan Pemantauan Status Gizi Provinsi NTB Tahun 2016

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 43


Pada gambar III.21 terlihat bahwa prevalensi gizi buruk terbesar ada di
Kabupaten Sumbawa Barat, sedangkan untuk prevalensi gizi kurang terbesar di
Kabupaten Dompu. Masalah gizi kurang dan gizi buruk menurut indeks BB/U masih
menjadi persoalan di NTB, sehingga memerlukan penanganan yang komperhensif dan
terpadu baik itu lintas sektor dan lintas program dari pemerintah pusat, pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota.

Penilaian menggunakan indeks BB/U memberikan gambaran kondisi status gizi


balita pada saat sekarang, sehingga tidak diketahui dengan pasti apakah kekurangan
berat badan (kurang gizi atau gizi buruk) itu disebabkan oleh bentuk badan yang
“kurus-tinggi” atau “gemuk-pendek”. Karena itu diperlukan indeks pengukuran lain,
yaitu PB/U atau TB/U. Panjang badan atau Tinggi badan akan memberikan sumbangan
berat badan yang cukup meskipun kondisinya kurus. Indikator panjang badan atau
tinggi badan menurut umur memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya KRONIS
sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku
hidup sehat dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak
dilahirkan. Klarifikasi lebih lanjut untuk melihat dua indeks yang lainnya (PB/U atau
TB/U dan BB/PB atau BB/TB) sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran
penanganan yang lebih tepat.

Pada tabel III.1 menunjukkan bahwa balita NTB masih ada yang berpostur
stunted. Indikator panjang atau tinggi badan dapat mencerminkan gizi masa lalu anak,
yaitu gizi ketika masih dalam kandungan hingga 2 tahun pertama kehidupannya.
Penanganan masalah pendek (stunted) harus menjadi perhatian kita bersama, strategi
penanganan untuk anak-anak pendek tersebut adalah dengan memperbaiki jumlah
dan bioavabilitas mikronutrien dalam diet dengan cara meningkatkan konsumsi
makanan bersumber hewani dan bukannya meningkatkan asupan energi. Selain itu
perlu adanya intervensi untuk menurunkan angka kemiskinan karena akan sangat
berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat, disamping meningkatkan sosialisasi
untuk memperbaiki pola asuh terutama dalam pemberian makanan pada anak dan gizi
anak selama dalam kandungan. Status gizi seorang anak berkaitan erat dengan
pertumbuhan dan perkembangannya. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah
provinsi NTB telah menginisiasi program Generasi Emas NTB (GEN), yang merupakan

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 44


program terpadu berbagai sektor dengan fokus tumbuh kembang pada anak. Program
ini dimulai dari pemantauan ibu hamil yang menjadi sasaran yang dilakukan oleh
tenaga terlatih GEN, yaitu Kader GEN dan Pendamping Desa. Disamping itu, terkait
dengan pelaksanaan GEN, jajaran Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Perguruan
Tinggi Kesehatan se-NTB melaksanakan kegiatan Aksi Kepedulian yang dikenal dengan
program Aksi Mahasiswa untuk Seribu Hari Pertama Kehidupan, yang merupakan
bagian dari program Aksi Seribu Hari atau disingkat ASHAR. Program GEN merupakan
program jangka panjang Pemerintah Provinsi NTB, dengan tujuan pada tahun 2025
akan lahir generasi unggul, generasi emas dari NTB.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 45


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Tujuan pembangunan kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah untuk


mewujudkan visi dan misi pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan. Untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut dilaksanakan melalui program
pembangunan kesehatan yang diupayakan dalam pokok-pokok program.

A. Pelayanan Kesehatan Dasar


A.1 Pelayanan Kesehatan Ibu

Upaya-upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak bertujuan untuk


meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan hingga kelahiran, masa
nifas dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya antara lain melalui peningkatan
pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan
dan peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten yang
diarahkan ke fasilitas kesehatan.

A.1.1 Pelayanan Sebelum Melahirkan (Ante Natal Care/ANC)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan


professional. Pelayanan antenatal ibu hamil dilaksanakan sesuai standar pelayanan
kebidanan. Untuk melihat akses dan kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil
dapat digambarkan melalui cakupan K1 dan K4. Cakupan pelayanan K1 dan K4 di
Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada gambar di bawah ini.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 46


Gambar IV. 1
Cakupan Pelayanan K1 dan K4 di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

100
98
96
persetnase

94
92
90
88
86
2011 2012 2013 2014 2015 2016
K1 98.34 98.37 98.94 100 101 99.37
K4 90.67 92.13 91.24 93.4 93.1 92.00
Target 95 95 95 95 95 95

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016


Gambar IV.1 memperlihatkan cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu hamil tahun
2016 mengalami sedikit penurunan dibandingkan cakupan tahun 2015. Cakupan K4
tahun 2011 s/d 2015 kesemuanya masih di bawah target yang ditetapkan yaitu 95%.

Cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu hamil menurut kabupaten/kota pada tahun


2016 dapat dilihat pada lampiran (tabel 29). Cakupan K1 di semua kabupaten/kota
telah mencapai target keculi di Kota Bima. Sedangkan cakupan K4 di Provinsi NTB
yang telah mencapai target hanya di kabupaten Lombok Timur (98,12%).

Ibu hamil mendapatkan pelayanan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada


kunjungan K1 sampai K4. Cakupan imunisasi TT tahun 2016 terlihat pada gambar
berikut ini.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 47


Gambar IV. 2
Cakupan Imunisasi TT 1 dan TT 2+ Ibu Hamil di Provinsi NTB Tahun 2016

100.00
80.00
persentase

60.00
40.00
20.00
0.00
Domp Kt.Bim
Lobar Loteng LoKm Sbw Bima KSB KLU Mtr NTB
u a
TT1 14.37 30.94 32.20 29.46 13.85 64.99 27.45 14.63 54.90 28.55 32.32
TT2 + 71.02 99.59 77.21 58.39 64.86 105.47 53.91 60.96 69.55 47.46 77.72

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Gambar IV.2 memperlihatkan bahwa cakupan imunisasi TT-1 dan TT-2 rata-
rata di Provinsi NTB tahun 2016 belum mencapai target. Cakupan TT-1 di Provinsi NTB
tahun 2016 sebesar 32,32% (target 95%) sedikit mengalami sedikit penurunan jika
dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 39,1%. Cakupan TT-2 +di Provinsi NTB
juga menurun cukup signifikan menjadi 77,72% pada tahun 2016 (target 90%), jika
dibandingkan cakupan tahun 2015 sebesar 86.2%. Kabupaten Lombok Tengah dan
Bima cakupan TT-2 + nya sudah melebihi target yang ditetapkan.

Salah satu kesakitan pada ibu hamil adalah anemia yang dapat menyebabkan
kematian ibu karena perdarahan pada saat persalinan. Anemia karena defisiensi zat
besi sebagai penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan defisiensi zat gizi
lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan
anemia gizi besi. Ibu hamil saat ANC diberikan tablet Fe 90 tablet untuk pencegahan
dan pengobatan anemia gizi besi. Cakupan pemberian tablet Fe-1 dan Fe-3 untuk ibu
hamil di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 48


Gambar IV. 3
Cakupan Pemberian Tablet Fe-1 dan Fe-3 untuk Ibu hamil di Provinsi NTB Tahun 2016
120.00

100.00

80.00
persen

60.00

40.00

20.00

-
Lobar Loteng LoKm Sbw Dmpu Bima KSB KLU Mtr Kt.Bima NTB
FE-1 99.88 98.80 107.41 101.08 95.80 101.64 100.00 92.42 102.35 95.25 101.25
FE-3 94.69 89.96 98.47 91.18 85.52 91.45 79.53 78.42 94.01 88.71 92.07
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016
Gambar IV.3 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016 di Provinsi NTB,
cakupan pemberian tablet Fe-1 mencapai 101,25% dan tablet Fe-3 sebesar 92,07%
sehingga dapat diartikan bahwa belum semua ibu hamil mendapatkan tablet Fe-3
sebanyak 90 tablet.
ANC juga mendeteksi resiko terjadinya komplikasi kehamilan diantaranya
abortus, hiperemesis gravidarum, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam
kehamilan, kehamilan lewat waktu dan ketuban pecah dini.
Ibu hamil resti atau dengan komplikasi yang ditangani di Provinsi NTB tahun
2016 sebanyak 27.344orang atau 116,9% dari perkiraan bumil dengan komplikasi
kebidanan. Cakupan Ibu hamil resti atau dengan komplikasi yang ditangani melebihi
dari 100% dikarenakan perkiraan bumil dengan komplikasi jumlahnya lebih sedikit
dibandingkn dengan bumil komplikasi yang sesungguhnya ditemukan dan ditangani.
Data cakupan ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani di setiap
kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 33).

A.1.2 Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes)


Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2016 sebesar 91,83%
berarti sekitar 8,17% persalinan ditolong oleh tenaga non kesehatan (seperti: dukun
beranak). Cakupan ini meningkat jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2015 yaitu
91,7%. Data terinci di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 29).

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 49


Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi NTB tahun 2011-2016
dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar IV. 4
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

100
90 90.35 89.9 89.9 91.7 91.83
87.09
80
70
60
persen

50
40
30
20
10
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016


Komplikasi dan kematian ibu serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi di
masa persalinan. Hal ini dapat disebabkan karena pertolongan persalinan yang tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang professional (memiliki kompetensi kebidanan).

Pada tahun 2016, jika cakupan pelayanan K4 dibandingkan dengan cakupan


pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, maka cakupan persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan lebih rendah 4,77% daripada cakupan pelayanan K4 ibu hamil,
dapat diartikan sekitar 5.132 ibu hamil yang sudah mendapatkan pelayanan K4, pada
saat persalinan tidak ditolong oleh tenaga kesehatan. Untuk tahun-tahun berikutnya,
diharapkan dapat terus melakukan pengawasan pada ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan K4 agar pada saat memasuki masa persalinan dapat tetap
tertangani oleh tenaga kesehatan.

A.1.3 Pelayanan Nifas

Peningkatan kesehatan ibu pasca persalinan antara lain melalui peningkatan


pelayanan kesehatan bagi ibu nifas yang diberikan minimal tiga kali mulai enam jam
sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan untuk mendeteksi dini komplikasi

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 50


yang mungkin terjadi pada ibu nifas dan pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU.
Capaian pelayanan ibu nifas dan ibu nifas mendapatkan vitamin A pada tahun 2016
terlihat pada gambar berikut.

Gambar IV. 5
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas dan Ibu Nifas mendapatkan Vitamin A
di Provinsi NTB Tahun 2016
100.00
90.00
80.00
70.00
60.00
persen

50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Lobar Loteng LoKm Sbw Dmpu Bima KSB KLU Mtr Kt.Bima NTB
Yan Nifas 93.27 91.91 94.48 91.47 92.79 85.19 87.51 81.47 87.84 89.11 91
Kapsul Vit A Bufas 94.43 91.89 94.48 79.50 75.84 88.38 87.45 81.47 89.37 89.11 89.5

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Gambar IV.5 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016, terdapat


kabupaten/kota yang cakupan ibu nifas mendapatkan vitamin A lebih besar daripada
ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan yaitu Kabupaten Lombok Barat, dan
Kota Mataram. Hal ini harus dicermati, karena pemberian vitamin A pada ibu nifas
merupakan salah satu indikator dalam pelayanan kesehatan pada ibu nifas, sehingga
dapat diartikan bahwa ada ibu nifas yang hanya mendapatkan vitamin A saja namun
pelayanan lain yang harus dipenuhi saat pelayanan kesehatan pada ibu nifas tidak di
berikan.

A.2 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Dalam upaya percepatan penurunan kematian ibu dan kematian bayi perlu
pemecahan masalah sejak dari hulu, salah satunya melalui program Keluarga
Berencana (KB).

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 51


Pasangan Usia Subur (PUS) Provinsi NTB tahun 2016 sebanyak 948.263
pasangan. Peserta KB baru pada tahun 2016 sebanyak 127.882 orang meningkat jika
dibandikan dengan peserta KB baru pada tahun 2015 yaitu sebanyak 124.206 orang.
Peserta KB aktif pada tahun 2016 sebanyak 758.543 orang menurun dari jumlah KB
aktif pada tahun 2015 sebanyak 781.421 orang. Peserta KB baru pada tahun 2016
menggunakan kontrasepsi MKJP (IUD, MOP, MOW dan implant) sebanyak 25,15% dan
non MKJP (suntik, pil, kondom) sebanyak 74,85% sedangkan peserta KB aktif pada
tahun 2016 menggunakan kontrasepsi MKJP (IUD, MOP, MOW dan implant) sebanyak
27% dan non MKJP (suntik, pil, kondom) sebanyak 73%. Data lebih lengkap tentang
KB Baru dan KB Aktif dapat di lihat pada lampiran (tabel 34 dan 35).

Gambar IV. 6
Cakupan Pemakaian Kontrasepsi oleh Peserta KB Baru dan KB aktif di Provinsi NTB
Tahun 2016

PIL KB Baru IUD


7.58 % MOP
LAINNYA
0.06%
KB Ak3f
15,22% LAINNYA IUD MOP
0.40% 12,27% 0,56%
0.36 %
MOW
0,64% PIL MOW
16,03% 1,94 %
IMPLAN
18,23 % IMPLAN
16,38 %

SUNTIK SUNTIK KONDOM


54,43 % 50,66 % 2,09%

KONDOM
3.16 %

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Gambar IV.6 memperlihatkan bahwa peserta KB baru dan KB aktif sebagian


besar menggunakan KB suntik, karena penggunaan KB suntik tidak memerlukan
banyak tahap yang sulit, termasuk metode kontrasepsi yang terhitung murah untuk
masyarakat dan akses untuk memperoleh layanan KB suntik relatif lebih mudah.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 52


Pada tahun 2016 tingkat partisipasi pria sebagai peserta KB aktif masih rendah,
hal ini dapat dilihat dari penggunaan kontrasepsi kondom yang hanya 1,1% dan MOP
0,4%.

A.3 Pelayanan Kesehatan Anak

A.3.1 Pelayanan Kesehatan Neonatal


Bayi baru lahir atau neonatal adalah bayi yang berumur 0-28 hari. Kehidupan
pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik
agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari
tingginya angka kesakitan dan angka kematian neonatus.
Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatal minimal 3 kali
selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan
maupun melalui kunjungan rumah.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatal: (1) Kunjungan Neonatal ke-1 (KN
1) dilakukan pada kurun waktu 6–48 jam setelah lahir; (2) Kunjungan Neonatal ke-2
(KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir;
(3) Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai
dengan hari ke 28 setelah lahir.
Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatal terhadap
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat
kelainan/masalah kesehatan pada neonatal. Cakupan kunjungan neonatal (KN1) pada
tahun 2016 sebesar 97,12% meningkat jika diandingkan dengan tahun 2015 yaitu
95,94%. Kunjungan neonatal lengkap (KN3) pada tahun 2016 95,03% juga meningkat
dari tahun 2015 94,01%. Cakupan KN dirinci menurut kabupaten/kota dapat dilihat
pada lampiran (tabel 38).
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan
atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas,
kelainan anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada
persalinan maupun sesudah lahir. Yang termasuk neonatal resiko tinggi antara lain

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 53


yaitu BBLR, asfiksia neonatorum, ikterus, perdarahan tali pusat, kejang, hypotermi,
hypertermi dan tetatus neonatorum. Risiko terbesar kematian neonatal terjadi pada 24
jam pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya.
Pada tahun 2016 capaian neonatal resiko tinggi atau dengan komplikasi yang
ditangani di Provinsi NTB sebesar 86,47%, hal tersebut dapat diartikan sekitar 13,53%
neonatal resiko tinggi/dengan komplikasi belum tertangani oleh tenaga kesehatan
yang berkompeten. Kemungkinan lain, hal tersebut terjadi karena perkiraan kasus
neonatal dengan komplikasi yang ditetapkan lebih besar dari kasus neonatal
komplikasi yang sesungguhnya terjadi. Capaian neonatal resiko tinggi atau dengan
komplikasi di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 33).
Neonatal resti yang ditangani termasuk penanganan bayi lahir dengan berat
badan lahir rendah (BBLR), yang merupakan salah satu faktor yang mempunyai
kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Pada tahun 2016
dari 102.759 bayi yang ditimbang, sebanyak 4.072 bayi atau 3,96% adalah bayi lahir
dengan BBLR. Banyaknya kasus bayi lahir dengan BBLR di setiap kabupaten/kota
dapat dilihat pada lampiran (tabel 37).

A.3.2 Pelayanan Kesehatan Bayi

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang


diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari
sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi: (1)
kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari – 2 bulan; (2) Kunjungan bayi satu kali
pada umur 3 – 5 bulan; (3) Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 – 8 bulan; (4)
Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 – 11 bulan.

Cakupan pelayanan kesehatan bayi pada tahun 2016 mencapai 94,81% dari
105.598 proyeksi bayi artinya masih terdapat 5.479 bayi yang belum mendapatkan
pelayanan kesehatan.

Pelayanan kesehatan kepada bayi meliputi : Pemberian imunisasi dasar lengkap


(BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun, Stimulasi
deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK), Pemberian vitamin A 100.000

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 54


IU (6-11 bulan), konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda–
tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan Buku KIA serta
penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.

Kementerian Kesehatan menetapkan imunisasi sebagai upaya nyata


pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs), khususnya untuk
menurunkan angka kematian anak. Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu
bayi (usia 0 – 11 bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi anak-anak mudah terserang
berbagai penyakit, kecacatan dan kematian.

Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur dengan pencapaian


Universal Child Immunization (UCI) desa/ kelurahan, yaitu minimal 80% bayi didesa/
kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

Pencapaian UCI desa/kelurahan di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada


gambar berikut.
Gambar IV. 7
Cakupan UCI Desa/Kelurahan di Provinsi NTB Tahun 2016

1200 120.00

1000 100.00
desa/kelurahan

800 80.00

persen
600 60.00

400 40.00

200 20.00

0 -
Loba Lote LoK Dmp Kota
Sbw KSB KLU Mtr NTB
r ng m u Bima Bima
Desa/Kelurahan 122 139 254 165 79 191 64 33 50 38 1,135
Desa/Kelurahan UCI 122 139 254 115 73 185 36 32 45 28 1,029
% Desa/Kelurahan UCI 100.00 100.00 100.00 69.70 92.41 96.86 56.25 96.97 90.00 73.68 90.66

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016


Gambar IV.7 memperlihatkan bahwa pencapaian UCI desa/kelurahan rata-rata
di Provinsi NTB tahun 2016 adalah 90,66% menurun jika dibandingkan capaian UCI
tahun 2015 yaitu sebesar 91,37%. Kabupaten/Kota yang belum mencapai UCI 90%
adalah Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat dan Kota Bima. Hal ini disebabkan

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 55


antara lain karena kurang perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah terhadap
program imunisasi, kurangnya dana operasional untuk imunisasi baik rutin maupun
tambahan, dan tidak tersedianya fasilitas dan infrastruktur yang memadai. Selain itu
juga kurangnya koordinasi lintas sektor termasuk pelayanan kesehatan swasta, kurang
sumber daya yang memadai serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
program dan manfaat imunisasi.

Cakupan pemberian imunisasi BCG, DPT1-HB1, DPT3-HB3, Polio 3 dan campak


untuk bayi di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut.
Gambar IV. 8
Cakupan Imunisasi pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2016

140.00
120.00
100.00
persen

80.00
60.00
40.00
20.00
-
Kota
Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr NTB
Bima
BCG 97.24 102.73 104.89 92.84 96.03 101.18 90.26 107.91 98.71 83.00 100.10
POLIO4 98.94 102.50 115.76 90.20 99.15 102.01 77.16 95.66 108.24 77.34 102.33
DPT3+HB3 98.95 102.57 115.76 90.43 99.15 102.03 77.16 95.68 108.04 77.24 102.35
CAMPAK 98.46 99.64 114.04 86.72 89.78 100.64 77.10 95.81 105.91 71.91 99.99

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016


Gambar IV.8 memperlihatkan cakupan imunisasi BCG, Polio 4, DPT 3+HB 3,
Polio 4 dan Campak di Provinsi NTB pada tahun 2016. Kabupaten Lombok Timur, dan
Kabupaten Bima capaiannya sudah mencapai 100% untuk setiap jenis imunisasi.
Cakupan imunisasi pada tahun 2016 meningkat dibandingkan cakupan imunisasi yang
sama pada tahun 2015. Untuk imunisasi dasar lengkap (IDL) target tahun 2016 adalah
95%. Kabupaten/Kota yang cakupan IDLnya sudah mencapai target adalah Lombok
Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Bima, Lombok Utara, dan Kota Mataram.
Cakupan imunisasi di setiap kabupaten/kota lebih lengkapnya dapat dilihat pada
lampiran (tabel 42 dan 43).
Kampanye peningkatan ASI ekslusif diberikan kepada masyarakat terutama
kepada ibu mulai sejak hamil sampai melahirkan. Konseling ASI ekslusif dilakukan

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 56


bertujuan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Cakupan pemberian
ASI ekslusif di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar IV. 9
Cakupan ASI Ekslusif pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2016

100.00
90.00
p
e 80.00
rs
e 70.00
n
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Kt.
Lobar Loteng LoKm Sbw Dmpu Bima KSB KLU Mtr NTB
Bima
% ASI EKSKLUSIF 94.81 90.98 86.05 88.55 89.85 77.40 67.78 85.21 79.90 73.67 86.63

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Gambar IV.9 memperlihatkan bahwa cakupan pemberian ASI Ekslusif pada bayi
rata-rata di Provinsi NTB sebesar 86,63% meningkat jika dibandingkan tahun 2015
yang hanya mencapai 76,88%.

Bayi umur 6-11 bulan mendapatkan kapsul vitamin A 100.000 IU, pemberian
kapsul vitamin A pada usia ini dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan
dan pertumbuhan anak serta menunjang penurunan angka kesakitan dan angka
kematian anak.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 57


Gambar IV. 10
Cakupan Bayi (6-11 bulan) mendapat Vitamin A 100.000 IU di Provinsi NTB
Tahun 2016

600,000 120.00
500,000 100.00
400,000 80.00

persen
orang

300,000 60.00
200,000 40.00
100,000 20.00
- Domp Kt
-
Lobar Loteng LoKm Sbw Bima KSB KLU Mtr NTB
u Bima
BALITA (6-59 BULAN) 65,715 98,126 129,350 47,965 41,940 45,525 15,572 22,138 43,688 14,936 524,955
MENDAPAT VIT A 64,748 94,769 119,327 43,290 42,466 43,290 14,698 22,268 29,898 13,692 488,446
% 98.53 96.58 92.25 90.25 101.25 95.09 94.39 100.59 68.44 91.67 93.05

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Gambar IV.10 memperlihatkan bahwa cakupan bayi (6-11 bulan) rata-rata di


Provinsi NTB tahun 2016 yang mendapat kapsul vitamin A 100.000 UI mencapai
93,05%. Cakupan bayi yang mendapat vitamin A 100.000 UI untuk Kabupaten Lombok
Utara dan Dompu sudah mencapai 100 %.

A.1.5 Pelayanan Kesehatan Balita

Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan
sehat. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar antara lain
pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam buku
KIA dan pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 UI).

Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan di


Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut ini.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 58


Gambar IV. 11
Cakupan Anak Balita (12-59 bulan) Mendapat Pelayanan Kesehatan di Provinsi NTB
Tahun 2015 dan Tahun 2016

120.00

100.00

80.00
persen

60.00

40.00

20.00

-
Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr Kt Bima NTB
2015 88.15 81.25 81.60 106.99 82.46 84.29 89.50 95.95 70.87 79.31 84.57
2016 99.71 78.12 88.79 92.67 50.76 101.18 91.37 92.84 67.31 102.53 85.02

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2015-2016

Gambar IV.11 memperlihatkan bahwa rata-rata cakupan anak balita (12-59


bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016 sebesar
85,02%, meningkat jika dibandingkan capaian tahun 2015 yaitu 84,57%.

Pemantauan pertumbuhan pada anak dapat dilakukan dengan pengukuran


berat badan anak balita setiap bulan dan dicatat pada Buku KIA/KMS. Pemantauan
pertumbuhan dilakukan pada kelompok baduta (bawah dua tahun/anak 0-23 bulan)
dan balita.

Hasil pemantauan pertumbuhan pada kelompok baduta di Provinsi NTB tahun


2016, yang ditimbang sebanyak 83,80% dari sasaran baduta yang dilaporkan dan
sebanyak 1,37% berada di bawah garis merah (BGM). Data cakupan penimbangan
baduta di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 45).

Hasil pemantauan pertumbuhan pada kelompok balita di Provinsi NTB tahun


2016, yang ditimbang hanya sebanyak 80,26% dari balita yang dilaporkandan
sebanyak 1,66% berada di bawah garis merah (BGM). Data cakupan penimbangan
balita di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 47).

Pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 UI) pada balita di kabupaten/kota di


Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 59


Gambar IV. 12
Cakupan Vitamin A pada Balita di Provinsi NTB Tahun 2016

600,000 120.00
500,000 100.00
400,000 80.00

persen
orang

300,000 60.00
200,000 40.00
100,000 20.00
- Domp Kt
-
Lobar Loteng LoKm Sbw Bima KSB KLU Mtr NTB
u Bima
BALITA (6-59 BULAN) 65,715 98,126 129,350 47,965 41,940 45,525 15,572 22,138 43,688 14,936 524,955
MENDAPAT VIT A 64,748 94,769 119,327 43,290 42,466 43,290 14,698 22,268 29,898 13,692 488,446
% 98.53 96.58 92.25 90.25 101.25 95.09 94.39 100.59 68.44 91.67 93.05

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016


Gambar IV.12 memperlihatkan cakupan vitamin A untuk balita di Provinsi NTB
adalah sebesar 93,05% dan Kabupaten yang cakupannya mencapai 100% adalah
Kabupaten Lombok Dompu dan Lombok Utara.

A.3 Perbaikan Gizi

Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2016 di Provinsi Nusa Tenggara


Barat diarahkan untuk mendukung percepatan pencapaian target RPJMD yaitu
penurunan prevalensi kurang gizi, melalui kegiatan pendidikan gizi masyarakat,
penanggulangan kurang gizi baik gizi makro maupun gizi mikro, surveilans gizi dengan
pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Surveilan gizi melalui laporan rutin penemuan kasus gizi buruk yang sudah
dikonfirmasi BB/PB atau BB/TB, perkembangannya dari tahun 2011 - 2016 adalah
sebagai berikut.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 60


Gambar IV. 13
Penemuan Kasus Gizi Buruk pada Balita di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

1,200
1,092
1,000

800 767
kasus

646
600
481
400 403
339
200

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Tahun
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016
Gambar IV.13 memperlihatkan bahwa kasus gizi buruk yang ditemukan di
Provinsi NTB selama 6 tahun terakhir masih cukup besar, namun sejak tahun 2011
hingga 2015 menunjukkan perkembangan yang baik, dimana jumlah kasus gizi buruk
yang ditemukan semakin menurun. Namun pada tahun 2016 kasus gizi buruk kembali
meningkat menjadi 403 kasus. Jika diprediksikan berdasarkan hasil PSG tahun 2016,
prevalensi gizi buruk sebesar 3,0% dari jumlah balita yang dilaporkan di Provinsi NTB
yaitu lebih kurang 500 ribu balita. Sehingga bisa dipredikisikan sekitar lebih kurang 15
ribu kasus balita gizi buruk di Provinsi NTB, maka penemuan kasus gizi buruk yang
terlaporkan masih sangat rendah, berarti masih banyak kasus gizi buruk yang tidak
ditemukan atau terpantau oleh petugas kesehatan. Dengan demikian perlu dilakukan
kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan penemuan kasus gizi buruk di masyarakat
seperti mengoptimalkan pemantauan pertumbuhan anak di posyandu dan pemberian
makanan pada anak sesuai standart.

A.3 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia di


Provinsi NTB adalah upaya pendidikan dan kesehatan, dan upaya ini paling tepat
dilakukan melalui institusi pendidikan. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses
belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yang
dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya”. Kesemuanya akan tercapai

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 61


bila sekolah dan lingkungannya dibina dan dikembangkan antara lain melalui Upaya
Kesehatan Sekolah (UKS). UKS dilakukan lewat Trias program UKS meliputi aspek
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan sekolah lingkungan sehat.

Aspek pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum


dan kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat dan melalui penjaringan
kesehatan terhadap murid kelas 1 SD/MI.
Gambar IV. 14
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD/Setingkat di Provinsi NTB
Tahun 2015-2016

110.00
100.00
90.00
kabupaten/kota

80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00

Loten Kota
Lobar LoKm Sbw Domp Bima KSB KLU Mtr NTB
g Bima
u
2015 97.43 94.49 96.01 100.00 55.38 82.57 95.00 78.75 98.01 76.41 89.73
2016 98.48 95.03 97.10 100.00 36.73 75.91 95.71 93.33 98.81 77.54 89.78

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2015-2016

Gambar IV.14 memperlihatkan cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1


SD/setingkat di Provinsi NTB pada tahun 2016 sebesar 89,78% sehingga ada sebagian
siswa kelas 1 SD/setingkat yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kabupaten/Kota yang sudah 100% memberikan pelayanan/penjaringan kesehatan
pada Siswa kelas 1 SD/setingkat adalah Kabupaten Sumbawa dan yang cakupannya
terendah adalah Kabupaten Dompu. Rata-rata cakupan penjaringan kesehatan siswa
kelas 1 SD/setingkat di Provinsi NTB tahun 2016 sedikit meningkat jika dibandingkan
cakupan tahun 2015, seperti yang terlihat pada grafik di atas.

Pelayanan kesehatan untuk anak sekolah juga termasuk pelayanan kesehatan


gigi dan mulut. Pendidikan kesehatan gigi perlu ditanamkan sejak dini, termasuk saat
anak mengenyam pendidikan dasar. Anak usia sekolah memiliki kontribusi yang cukup
tinggi pada kunjungan di poli gigi dengan kasus kerusakan gigi yang mengakibatkan

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 62


gigi tersebut harus dicabut. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut bertujuan
memutuskan mata rantai kasus kerusakan gigi dan menurunkan angka kesakitan gigi.

Walaupun kegiatan pelayanan kesehatan gigi di sekolah dalam program UKGS


telah berjalan cukup lama namun dampak program UKGS terhadap status kesehatan
gigi murid sekolah dasar belum memuaskan. Selain pemeriksaan gigi siswa (kuratif),
program UKGS juga yang berorientasi pada kegiatan preventif dan promotif yang
bersifat masal dan individual seperti demonstrasi sikat gigi bersama. Kegiatan
demonstrasi sikat gigi bersama yang dilakukan oleh siswa SD/setingkat pada tahun
2016 di Provinsi NTB hanya dilaporkan oleh 5 Kabupaten/Kota, seperti terlihat pada
gambar berikut.
Gambar IV. 15
Cakupan SD/MI untuk Kegiatan Sikat Gigi Masal di Provinsi NTB Tahun 2016
1000

800
Jumlah SD/MI

600

400

200

0
LoKm Sumbawa Dompu KLU Mataram
JUMLAH SD/MI 937 366 263 184 195
JML SD/MI DGN SIKAT GIGI
415 18 11 48 8
MASSAL

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Gambar IV.15 memperlihatkan bahwa cakupan SD/MI yang melaksanakan


demonstrasi sikat gigi masal masih rendah. Data terinci di setiap kabupaten/kota
terlihat pada lampiran (tabel 51).

A.4 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat seutuhnya termasuk didalamnya adalah pelayanan kesehatan gigi dan
mulut pada fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 63


Kunjungan pasien gigi dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan yang
cukup signifikan. Pencabutan gigi masih menjadi kasus yang paling sering dilakukan di
Puskesmas. Pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif, tindakan
tersebut dilakukan karena sudah tidak ada alternatif lainnya, hal ini disebabkan karena
perawatan gigi sejak dini tidak dilakukan dengan baik. Pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di Provinsi NTB terlihat pada gambar berikut.
Gambar IV. 16
Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

30,000
25,000
20,000
Kasus

15,000
10,000
5,000
-
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pencabutan Gigi Tetap 28,417 19,556 17,798 19,845 17,682 14,637
Tumpatan Gigi Tetap 14,214 12,352 10,840 11,012 11,533 10,310

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016

Gambar IV.16 memperlihatkan pelayanan kesehatan gigi khususnya


pencabutan gigi tetap pada tahun 2016 menurun dibandingkan tahun 2015, namun
angka pencabutan gigi tetap lebih tinggi dari angka tumpatan gigi tetap. Hal ini perlu
menjadi perhatian, karena sebagian besar masyarakat memilih mencabut gigi daripada
mempertahankan, sehingga perlu dilakukan penyuluhan tentang cara perawatan gigi
yang baik sedini mungkin.

Rasio tumpatan dan pencabutan gigi meningkat dari 0,65 pada tahun 2015
menjadi 0,70 pada tahun 2016. Hampir seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi
NTB, jumlah pencabutan gigi tetap lebih banyak dibandingkan tumpatan gigi tetap
(rasio rendah), hanya Kabupaten Lombok Barat dan Kota mataram yang tumpatan gigi
tetap lebih besar daripada pencabutan gigi tetap. Hal tersebut dikarenakan sebagian
besar masyarakat masih kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut dan masih

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 64


rendahnya promosi kesehatan gigi dan mulut.Rasio tumpatan gigi dan pencabutan gigi
di setiap kabupaten/kota dapat dilihat dalam lampiran (tabel 50).

A.5 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

Meningkatnya usia harapan hidup membuat jumlah penduduk kelompok usia


lanjut semakin besar. Namun perbaikan pada pelayanan kesehatan usia lanjut belum
menjadi perhatian.

Cakupan usia lanjut yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Provinsi NTB


tahun 2011-2016 terlihat pada gambar berikut.
Gambar IV. 17
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Provinsi NTB Tahun 2011-2016

60
52.56
50
persen yankes usila

40 39.79 42.04
39.27 37.89
30

20 20.41

10

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Tahun

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016

Gambar IV.17 memperlihatkan bahwa usia lanjut yang mendapatkan pelayanan


kesehatan pada tahun 2016 hanya 37,89% dari jumlah usia lanjut yang ada. Hal ini
menggambarkan bahwa kabupaten/kota di Provinsi NTB belum memperhatikan
pelayanan kesehatan untuk kelompok usia lanjut yang merupakan kelompok usia
beresiko.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 65


A.6 Promosi Kesehatan

Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan


cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat sadar, tahu
dan mengerti, mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan.

Penyuluhan kegiatan merupakan gabungan berbagai kegiatan termasuk di


dalamnya kunjungan rumah dan penyebaran informasi kesehatan.

B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak


dasar rakyat yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan
kesehatan. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi
dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan
kemiskinan.

B.1 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar

Peran serta masyarakat adalah syarat mutlak bagi keberhasilan, kelangsungan


dan kemandirian pembangunan di bidang kesehatan yang diwujudkan antara lain
sebagai penyelenggara berbagai upaya pelayanan kesehatan dan dalam membiayai
pemeliharaan kesehatan. Peran serta dalam pembiayaan pemeliharaan kesehatan
terlaksana antara lain dalam bentuk pengeluaran biaya langsung untuk kesehatan,
dana sehat, asuransi sosial di bidang kesehatan dan berbagai bentuk pembiayaan
kesehatan prabayar.

Perkembangan peserta jaminan kesehatan di Provinsi NTB cukup positif.


Kepesertaan jaminan kesehatan tahun 2016 sebanyak 67,36% dari total penduduk,
dan kesemuanya merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), hal ini
dikarenakan jamkesda dan asuransi swasta ataupun asuransi perusahaan sudah
terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 66


B.2 Kunjungan di Sarana Pelayanan Kesehatan

Cakupan rawat jalan selama tahun 2016 sebesar 64,7% sedikit menurun
dibandingkan cakupan pada tahun 2015 yaitu79,5%. Cakupan rawat inap pada tahun
2016 juga mengalami penurunan menjadi 4,1% dari 10,1% pada tahun 2015,
walaupun cakupan tersebut masih terbilang kecil atau rendah. Penyebab rendahnya
cakupan rawat inap kemungkinan karena rendahnya angka kesakitan masyarakat atau
rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh penduduk.

Jumlah total kunjungan penduduk ke Puskesmas baik rawat jalan dan rawat
inap tahun 2016 sebanyak 3.015.224 orang (61,56%), menurun jika dibandingkan
kunjungan penduduk ke Puskesmas pada tahun 2015 yaitu sebanyak 3.965.698 orang
(82,37%).

B.3 Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Rumah sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang


menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan
jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik
dan rehabilitatif untuk orang-orang yang menderita sakit, cidera dan melahirkan.

Indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan fasilitas perawatan,


peningkatan mutu dan sarana rumah sakit antara lain sebagai berikut:

B.3.1 Angka Kematian Umum Penderita yang Dirawat di Rumah Sakit

Angka kematian umum penderita yang dirawat di rumah sakit (Gross Death
Rate/GDR) tahun 2016 pada 13 rumah sakit yang melapor dari 26 rumah sakit umum
yang ada, rata-rata sebesar 32,36 per 1000 pasien keluar, sedangkan angka yang
dapat ditolerir maksimum 45 per 1000 pasien keluar. Namun secara keseluruhan
angka GDR di NTB masih under reported karena belum semua rumah sakit yang ada
melaporkan capaian kinerjanya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel
55).

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 67


B.3.2 Angka Kematian Penderita yang Dirawat ≥ 48 jam

Dari 13 rumah sakit umum yang melapor pada tahun 2016, rata-rata angka
kematian penderita yang dirawat ≥ 48 jam (Net Death Rate/NDR) di Provinsi NTB
sebesar 16,27per 1000 pasien yang keluar. Namun angka tersebut juga masih under
reported karena belum semua rumah sakit yang ada di Provindi NTB melaporkan
capaian kinerjanya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (table 55).

B.3.3 Pemakaian Tempat Tidur

Rata-rata pemakaian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) pada tahun 2016
sudah mencapai angka ideal yaitu 69,34% (BOR Ideal= 60%-80%). Angka tersebut
tidak dapat menggambarkan keadaan keseluruhan karena masih ada rumah sakit yang
belum melaporkan capaian BOR. Pada 13 rumah sakit yang melapor dari 26 rumah
sakit umum yang ada, hampir semua rumah sakit yang melapor mempunyai tingkat
pemanfaatan cukup ideal kecuali 2 rumah sakit yaitu RSUD As Syifa dan RS Stikes
Mataram di Kota Bima. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 56).

B.3.4 Lama Rawat Pasien

Rata-rata lama rawat seorang pasien (Length of Stay/LOS) di 13 rumah sakit


yang melapor pada tahun 2016 adalah 3 hari, angka tersebut naik bila dibandingkan
nilai LOS tahun 2015 sebesar 2 hari. Angka tersebut berada di bawah nilai LOS ideal
yaitu antara 6-9 hari. Angka LOS di setiap rumah sakit dapat dilihat pada lampiran
(tabel 56).

B.3.5 Tempat Tidur Tidak Ditempati

Angka Tempat Tidur Tidak ditempati (Turn of Interval/TOI) menunjukkan


efisiensi penggunaan tempat tidur, dimana angka ideal untuk TOI adalah 1-3 hari.
Pada tahun 2016 rata-rata TOI di 13 rumah sakit yang melapor adalah 1 hari. Kondisi

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 68


ini turun dari rata-rata TOI tahun 2015 sebesar 2 hari. Angka TOI di setiap rumah
sakit dapat dilihat pada lampiran (tabel 56).

C. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah perilaku yang berkaitan dengan
upaya atau kegiatan seseorang yang mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya. Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri terutama dalam tatanan masing-masing dan masyarakat dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.

Rumah tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan, sehingga perilaku


hidup yang bersih dan sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada
seluruh anggata keluarga. Pada akhirnya keluarga yang sehat akan membentuk
masyarakat yang sehat pula.

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah


tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga
dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu
menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari
gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.

Penilaian sebuah rumah tangga dikatakan telah melaksanakan perilaku hidup


bersih dan sehat adalah bila rumah tangga telah melaksanakan 10 indikator perilaku
hidup bersih dan sehat di rumah tangga, yaitu :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berumur 6 (enam) bulan
3. Menimbang balita ke Posyandu
4. Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
5. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari
6. Cuci tangan menggunakan sabun
7. Memberantas jentik minimal 1 (satu) minggu sekali (PSN)
8. Menggunakan air bersih

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 69


9. Menggunakan jamban sehat
10. Tidak merokok dalam rumah/ruangan.

Hasil pemantauan rumah tangga pada tahun 2016, dari 42.324 rumah tangga
yang dipantau (3,2% dari jumlah rumah tangga yang ada) sebanyak 14.198 (33,55%)
rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Pada tahun 2015 sebanyak 40.523
rumah tangga dipantau (3% dari total rumah tangga yang ada). Rumah tangga yang
dipantau tahun 2016 sedikit meningkat daripada rumah tangga dipantau tahun 2015.

Pencapaian rumah tangga yang ber-PHBS di Provinsi NTB masih sangat rendah
sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan capaian tersebut. Upaya
yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya PHBS
kepada masyarakat umum, anak sekolah, ibu balita dll, melakukan pemantauan PHBS
secara rutin dan menyeluruh untuk semua rumah tangga yang ada. Selain itu perlu
juga merangkul kader, tokoh masyarakat dan para pengambil kebijakan untuk ikut
serta menggerakkan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.

Cakupan Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di setiap


kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 57).

D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar

Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan disamping faktor


perilaku dan pelayanan kesehatan. Upaya penyehatan lingkungan dilakukan untuk
mewujudkan mutu lingkungan yang lebih sehat, antara lain melalui pemberdayaan
masyarakat dalam penyediaan air bersih dan sanitasi, sarana pemeliharaan dan
pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
dan pengembangan wilayah sehat.

D.1 Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat


kesehatan yaitu memiliki jamban sehat, tempat pembuangan sampah, sarana air
bersih, sarana pembuangan air limbah, ventilasi baik, kepadatan hunian rumah sesuai
dan lantai rumah tidak dari tanah.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 70


Pada tahun 2015 terdapat 501.653 rumah yang belum memenuhi syarat, untuk
selanjutnya rumah yang belum memenuhi syarat tersebut akan dibina pada tahun
2016. Namun pembinaan tidak dapat dilakukan pada semua rumah yang belum
memenuhi syarat. Pembinaan dilakukan pada 199.380 rumah saja (39,74%). Hasil
pembinaan diperoleh bahwa sebanyak 45,54% atau 90.790 rumah yang dibina
memenuhi syarat. Sehingga sampai dengan tahun 2016 terdapat 900.280 rumah sehat
atau 68,62% dari seluruh rumah yang ada. Rumah sehat terbanyak berada di Kota
Mataram, Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat. Cakupan rumah sehat di setiap
kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 58).

D.3 Akses terhadap Sumber Air Minum Keluarga

Air minum yang layak yang dapat diakses oleh masyarakat masih sangat
minim. Masalah kemiskinan sebagai salah satu penyebab rendahnya kemampuan
penduduk mengakses air minum yang layak. Selain itu masih rendahnya kesadaran
masyarakat tentang lingkungan, rendahnya kualitas bangunan septic tank dan masih
buruknya sistem pembuangan limbah juga mempengaruhi ketersedian sumber air
minum.

Pada tahun 2016 penduduk di Provinsi NTB yang memiliki akses berkelanjutan
terhadap air minum layak sebanyak 80,36%. Air minum layak tersebut diperoleh
melalui sarana sumur gali terlindung memenuhi syarat 45,93% dan perpipaan yang
memenuhi syarat (PDAM, BPSPAM) sebanyak 41,95% dan sisanya diperoleh melalui
jaringan non perpipaan yang memenuhi syarat seperti sumur gali dengan pompa,
sumur bor dengan pompa, terminal air, mata air terlindung dan penampungan air
hujan. Cakupan akses air minum di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel
59).

D.4 Kualitas Air Minum

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK/VII


tahun 2002, Menteri Kesehatan melakukan pembinaan teknis terhadap segala
kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan persyaratan kualitas air minum.
Dalam pelaksanaan pengawasan kualitas air minum, Dinas Kesehatan

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 71


Kabupaten/Kota dapat menentuan parameter kualitas air yang akan diperiksa sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi daerah tangkapan air, instalasi pengolahan air dan
jaringan perpipaan.

Pada tahun 2016, dari 10 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi NTB,


seluruhnya melaporkan hasil pemeriksaan kualitas air minum di penyelenggara air
minum. Sampel air minum yang diperiksa adalah 1.228 sampel. Dari sampel air minum
tersebut 776 sampel atau 63,19% yang memenuhi syarat (fisik, bakteriologi dan kimia).
Rincian hasil pemeriksaan kualitas air minum di kabupaten/kota dapat dilihat pada
lampiran (tabel 60).

D.5 Akses terhadap Jamban Sehat

Akses pada sanitasi khususnya pada penggunaan jamban sehat, saat ini
memang masih menjadi masalah serius di Provinsi NTB. Masih tingginya angka buang
air besar pada sembarang tempat (open defecation), menjadi salah satu indikator
rendahnya akses ini.

Penduduk yang mempunyai akses sanitasi layak (Jamban Sehat) pada tahun
2016 sebanyak 79,80%, artinya sebanyak 20,20% penduduk tidak mempunyai akses
sanitasi yang layak. Dari 79,80% penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak
tersebut, jenis sarana jamban yang digunakan adalah 9,47% menggunakan jamban
komunal memenuhi syarat, jamban leher angsa memenuhi syarat 87,46%, jamban
plengsengan memenuhi syarat 2,25% dan jamban cemplung memenuhi syarat 0,82%.
Data penggunaan jamban di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 61).

D.5 Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bertujuan untuk


menyadarkan masyarakat pentingnya berbudaya hidup bersih, mengubah perilaku
masyarakat dengan menitikberatkan pemberdayaan masyarakat.

Program STBM telah dimulai sejak tahun 2006. Kemudian pada tahun 2008
dikeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Strategi Nasional Sanitasi Total

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 72


Berbasis Masyarakat. Lima pilar dalam STBM yang menjadi tujuan penerapan program
di pedesaan yaitu tidak buang air besar sembarangan, mencuci tangan memakai
sabun, mengelola air minum dan makanan di rumah tangga, mengelola limbah cair
rumah tangga dengan aman serta pengelolaan sampah.

Capaian desa/kelurahan yang melaksanakan STBM pada tahun 2016 sebanyak


1.100 desa dari 1.135 desa/kelurahan yang ada (96,9%). Cakupan desa Stop BABS
(SBS) sebanyak 471 desa/kelurahan atau 41,50% dan desa/kelurahan STBM sebanyak
13 desa/kelurahan atau 1,15%. Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan STBM
setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 62).

D.6 Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat

Tempat-tempat umum (TTU) memiliki potensi sebagai tempat terjadinya


penularan penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya.
Pengawasan atau pemeriksaan sanitasi terhadap TTU dilakukan untuk mewujudkan
lingkungan TTU yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkinan
penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya. Sanitasi TTU harus memenuhi
persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi


lingkungan antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara
komersial, tempat yang memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat
layanan umum yang intensitas jumlah dan waktu kunjungannya tinggi. TTU semacam
itu meliputi sarana pendidikan/sekolah, sarana kesehatan dan hotel.

Hasil inspeksi sanitasi tahun 2016 di kabupaten/kota diperoleh hasil bahwa


TTU yang memenuhi syarat di Provinsi NTB sebanyak 71,78%. Berarti sebanyak
28,22% TTU tidak memenuhi syarat. Kondisi ini mengkhawatirkan mengingat di
sarana TTU banyak masyarakat berkumpul. Ironisnya lagi, sarana kesehatan yang
terdiri dari puskesmas dan rumah sakit, tidak seluruhnya memenuhi syarat kesehatan.
Puskesmas yang memenuhi syarat kesehatan hanya 79,8% dan rumah sakit yang

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 73


memenuhi syarat kesehatan sebesar 84,8%. Cakupan TTU yang memenuhi syarat di
kabupaten/kota lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 63).

D.6 Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat

Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang


disediakan di luar rumah, maka produk-produk makanan yang disediakan oleh
perusahaan atau perorangan yang bergerak dalam usaha penyediaan makanan untuk
kepentingan umum, haruslah terjamin kesehatan dan keselamatannya. Hal ini hanya
dapat terwujud bila ditunjang dengan keadaan hygiene dan sanitasi Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) yang baik dan dipelihara secara bersama oleh pengusaha
dan masyarakat.

TPM yang dimaksud meliputi jasaboga atau catering, rumah makan dan
restoran, depot air minum (DAM), industri makanan, kantin, warung dan makanan
jajanan dan sebagainya.

Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang mengolah dan
menyediakan makanan bagi masyarakat banyak, maka TPM memiliki potensi yang
cukup besar untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan
keracunan akibat dari makanan yang dihasilkannya. Dengan demikian kualitas
makanan yang dihasilkan, disajikan dan dijual oleh TPM harus memenuhi syarat-syarat
kesehatan.

Hasil inspeksi sanitasi tahun 2016 di kabupaten/kota diperoleh hasil bahwa


TPM yang memenuhi syarat hygiene sanitasi sebesar 49,09% dan yang tidak
memenuhi syarat sebanyak 22,92%. Cakupan TPM menurut status hygiene sanitasi di
kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 64).

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 74


E. Pelayanan Kefarmasian

Salah satu komponen penting dari sarana pelayanan kesehatan yang bermutu
adalah manajemen logistik obat yang mencakup pengadaan, distribusi dan
penyimpanan obat.

Pada tahun 2016 rata-rata ketersediaan 20 jenis obat dan vaksin di Puskesmas
se Provinsi NTB sebesar 84,44%. Gambaran tentang ketersediaan obat dan vaksin di
Kabupaten/Kota se Provinsi NTB tahun 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Gambar IV. 18
Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas menurut Kabupaten/Kota
se Provinsi NTB Tahun 2016
100.00
90.00
80.00
70.00
p
e 60.00
rs
e 50.00
n
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Domp Kt
Lobar Loteng LoKm Sbw Bima KSB KLU Mtr NTB
u Bima
% ketersediaan obat dan vaksin 93.82 90.40 83.64 86.23 89.40 62.92 87.73 77.19 81.70 91.42 84.44

Sumber: Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, 2016

Dari gambar IV.18 diketahui bahwa tidak ada Kabupaten yang cakupan
ketersediaan obat dan vaksin nya 100% dan yang paling rendah cakupannya adalah
Kabupaten Bima. Obat dan vaksin sebanyak 20 item tersebut harus tersedia di seluruh
Puskesmas, agar Puskesmas dapat memberikan pelayanan pengobatan yang maksimal
kepada masyarakat di wilayahnya.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 75


BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna walaupun masih

dijumpai berbagai masalah dan hambatan. Pembangunan kesehatan masyarakat

sangat memerlukan sumber daya kesehatan yang merupakan perangkat keras dan

perangkat lunak yang diperlukan sebagai pendukung penyelenggaraan upaya

kesehatan.

A. Sarana Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari RS Umum, RS Khusus, Puskesmas dan

jaringannya, sarana produksi dan distribusi kefarmasian dan sarana pelayanan lainnya

(seperti Balai pengobatan/klinik, Praktek Dokter Bersama, Praktek Dokter Perorangan

dan Praktek Pengobatan Tradisional). Rincian sarana pelayanan kesehatan tercantum

pada lampiran (tabel 67).

A.1 Rumah Sakit Umum


Rumah Sakit umum yang ada di Provinsi NTB sampai akhir tahun 2016

sebanyak 26 Rumah Sakit. Berdasarkan pemilikan/pengelola terdistribusi sebagai

berikut:

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 76


Tabel V.1
Jumlah Rumah Sakit Umum berdasarkan Pengelola di Provinsi NTB Tahun 2016
Pemilikan/Pengelola
Kabupaten/Kota Jumlah
Pem.Prov NTB Pem.Kab/Kota TNI/Polri Swasta
Lombok Barat 0 1 0 0 1
Lombok Tengah 0 1 0 1 2
Lombok Timur 0 1 0 2 3
Sumbawa 1 1 0 0 2
Dompu 0 1 0 0 1
Bima 0 2 0 0 2
Sumbawa Barat 0 1 0 0 1
Lombok Utara 0 1 0 0 1
Mataram 1 1 2 6 10
Kota Bima 0 0 0 3 3
Jumlah 2 10 2 12 26

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Tabel di atas memperlihatkan penyebaran RS di Provinsi NTB tidak merata. Unit


rumah sakit di Provinsi NTB sudah lebih dari cukup dimana tercatat dari segi
kepemilikan sebanyak 14 RS pemerintah dan 12 RS swasta. Namun penyebaran atau
tataletak RS masih tidak merata. Masih ada Rumah Sakit yang tidak menjangkau atau
tidak mencukupi dalam hal layanan kecukupan tempat tidur karena lebih banyak
Rumah Sakit berada di Pulau Lombok daripada di Pulau Sumbawa.

A.2 Rumah Sakit Khusus

Sesuai tipe pelayanan, selain Rumah Sakit Umum juga terdapat Rumah Sakit
Khusus. Rumah Sakit Khusus menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan
jenis penyakit dan disiplin ilmu tertentu atau mempunyai fungsi primer. Di Provinsi
NTB terdapat 2 buah Rumah Sakit Khusus yaitu Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma dan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Hati.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 77


A.3 Puskesmas dan Jaringannya

Menurut Permenkes No 75 Tahun 2014, Puskesmas mempunyai tugas


melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dengan
kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.

Puskesmas di Provinsi NTB tahun 2016 berjumlah 159 Puskesmas yang terdiri
dari 132 Puskesmas rawat inap dan 27 Puskesmas non rawat inap. Jumlah puskesmas
di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada tabel berikut.
Tabel V.2
Jumlah Puskesmas di Provinsi NTB Tahun 2015-2016
Tahun 2015 Tahun 2016
Kabupaten/
Kota Non Rawat Non Rawat
Rawat Inap Jumlah Rawat Inap Jumlah
Inap Inap
Lobar 5 12 17 5 12 17
Loteng 25 0 25 25 0 25
Lotim 29 0 29 29 0 29
Sumbawa 23 2 25 23 2 25
Dompu 7 2 9 9 0 9
Bima 20 0 20 21 0 21
KSB 7 2 9 7 2 9
KLU 6 2 8 6 2 8
Mataram 4 7 11 5 6 11
Kota Bima 2 3 5 2 3 5
Jumlah 128 30 158 132 27 159
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2014-2015

Tabel di atas memperlihatkan bahwa ada perubahan tipe puskesmas pada


tahun 2016. Pada tahun 2015 puskesmas non rawat inap sebanyak 30 buah,
sedangkan tahun 2016 puskesmas non rawat inap sebanyak 27 buah. Sebanyak 3
puskesmas non rawat inap beralih menjadi puskesmas rawat inap pada tahun 2016.

Puskesmas rawat inap atau puskesmas perawatan merupakan puskesmas yang


diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat, baik
berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 78


Rasio puskesmas terhadap 100.000 penduduk relatif tidak berubah
dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, rasio puskesmas 3,28 terhadap
100.000 penduduk dan pada tahun 2016 3,25 terhadap 100.000 penduduk.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, puskesmas dibantu oleh


jaringannya yaitu puskesmas keliling dan puskesmas pembantu. Puskesmas keliling di
Provinsi NTB pada tahun 2016 sebanyak 230 buah dan puskesmas pembantu
sebanyak 565 buah, terinci sebagai berikut.

Tabel V.3
Jumlah Puskesmas Keliling dan Puskesmas Pembantu di Provinsi NTB Tahun 2016

Kabupaten/Kota Puskesmas Keliling Puskesmas Pembantu

Lombok Barat 22 59
Lombok Tengah 25 95
Lombok Timur 43 87
Sumbawa 42 93
Dompu 8 47
Bima 31 90
Sumbawa Barat 29 28
Lombok Utara 6 30
Mataram 11 17
Kota Bima 13 19

Jumlah 230 565


Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

A.4 Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian

Sarana produksi dan distribusi kefarmasian yang ada di Provinsi NTB yaitu
usaha kecil obat tradisional sebanyak 3 buah, pedagang besar farmasi sebanyak 2
buah, apotek sebanyak 219 buah, toko obat sebanyak 74 buah dan penyalur alat
kesehatan sebanyak 2 buah.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 79


A.5 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat,


berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada
termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), dan Poskesdes (Pos
Kesehatan Desa).

A.3.1 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di


masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan
ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan
diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4
strata posyandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Data posyandu menurut
strata di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 69). Posyandu di
Provinsi NTB menurut strata tahun 2016 terlihat pada gambar berikut.
Gambar V.1
Persentase Posyandu menurut Strata di Provinsi NTB Tahun 2016

100%
90%
80%
70%
60%
50%
persen

40%
30%
20%
10%
0%
Kota
Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr
Bima
MANDIRI 2.04 2.22 7.65 10.35 1.22 3.08 7.04 0.00 20.63 1.84
PURNAMA 79.61 25.55 41.91 43.29 83.94 57.95 58.22 32.48 41.83 7.36
MADYA 16.08 42.24 46.55 43.29 10.46 34.74 33.33 65.73 30.09 72.39
PRATAMA 2.27 29.99 3.88 3.06 4.38 4.22 1.41 1.79 7.45 18.40

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Pada tahun 2016, jumlah posyandu sebanyak 7.061 posyandu. Jumlah ini
meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 7.006 posyandu. Posyandu
yang aktif hanya sebanyak 3.620 atau sebanyak 51,27% dari seluruh posyandu yang
ada. Posyandu aktif merupakan posyandu pada strata purnama dan mandiri. Rasio

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 80


posyandu terhadap 100 balita pada tahun 2016 adalah 1,36 per 100 balita, artinya
terdapat posyandu yang mempunyai sasaran lebih dari 100 balita. Jika dibandingkan
dengan jumlah desa dan kelurahan, maka rasio posyandu terhadap desa/ kelurahan
adalah 6,22 artinya setiap desa mempunyai sekitar 6 posyandu. Kondisi ini tidak jauh
berbeda dengan rasio posyandu terhadap desa/kelurahan tahun 2015 yaitu 6,17 per
desa/kelurahan.

A.3.2 Pos Kesehatan Desa

Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah UKBM yang dibentuk di desa dalam
rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan
antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanannya meliputi upaya
promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama
bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya. Poskesdes di harapkan
sebagai pusat pengembangan dan koordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan
masyarakat desa, misalnya Posyandu dan warung obat desa (WOD).

Pada tahun 2016 di Provinsi NTB terdapat 865 poskesdes, bertambah 30


poskesdes dari keadaan pada tahun 2015 sebanyak 835 poskesdes. Jumlah poskesdes
di setiap kabupaten/kota tahun 2016 terlihat pada gambar berikut.

Gambar V.2
Jumlah Poskesdes dan Desa/Kelurahan di kabupaten/kota se- Provinsi NTB
Tahun 2016
300
250
200
150
100
50
0
Kota
Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr
Bima
Desa/Kelurahan 122 139 254 165 79 191 64 33 50 38
Poskesdes 118 122 189 57 69 135 67 50 24 34

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 81


Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Gambar V.2 memperlihatkan bahwa ada sebagian desa/kelurahan di Provinsi


NTB pada tahun 2015 belum mempunyai poskesdes, kecuali desa/kelurahan yang ada
di Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Lombok Utara, hal ini terlihat dari jumlah
poskesdes lebih besar dari jumlah desa/keluarahan yang ada di Kabupaten tersebut.

A.6 Desa Siaga

Desa Siaga adalah desa/kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan


sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri.

Pada tahun 2016 di Provinsi NTB terdapat 1.101 desa/kelurahan Siaga dari
1.135 desa/kelurahan yang ada. Desa Siaga aktif adalah desa yang mempunyai
Poskesdes atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi
pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan,
surveilans berbasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku
sehingga masyarakatnya dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Distribusi desa/kelurahan di kabupaten/kota terlihat pada gambar berikut.

Gambar V.3
Desa/Kelurahan Siaga di Provinsi NTB Tahun 2016
300
250
200
150
100
50
0
Kota
Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr
Bima
MANDIRI 3 0 3 2 0 0 1 0 1 0
PURNAMA 9 0 2 26 2 6 10 7 5 0
MADYA 52 1 31 102 32 53 44 25 20 38
PRATAMA 58 123 206 35 47 123 9 1 24 0

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 82


Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016
Gambar di atas memperlihatkan bahwa desa/kelurahan siaga dengan strata

pratama lebih dominan daripada strata lainnya, bahkan di Kabupaten Lombok Tengah,

Lombok Timur dan Bima sebagian besar desa/kelurahannya adalah desa/kelurahan

siaga dengan strata pratama.

B. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang

kesehatan, memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang

kesehatan yang memerlukan kewenangan dalam menjalankan pelayanan kesehatan.

Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan

pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan

kesehatan.

Tenaga kesehatan dapat dikelompokkan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi

yang dimiliki, antara lain meliputi tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga

keperawatan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga sanitarian, tenaga gizi, tenaga

keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya.

Jumlah tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB pada

tahun 2016 sebanyak 16.390 orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah tenaga di

Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta dan tidak termasuk

tenaga kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi. Proporsi

tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB pada tahun 2016

adalah sebagai berikut:

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 83


Gambar V.4
Jenis Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016
DOKTER GIGI
1%
TENAGA
KESEHATAN LAIN DOKTER
3% TENAGA 6%
PENUNJANG
TENAGA TEKNISI MEDIS KESEHATAN BIDAN
5% 18% 20%
TENAGA KETERAPIAN
FISIK
0% TENAGA GIZI
3%
KESEHATAN PERAWAT
LINGKUNGAN KESEHATAN
MASYARAKAT 35%
3%
2%

KEFARMASIAN PERAWAT GIGI


3% 1%
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016

Gambar V.4 memperlihatkan bahwa proporsi terbanyak adalah tenaga perawat


sebanyak 35% dan bidan sebanyak 20% dari tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
yang ada di Provinsi NTB. Data terinci tentang tenaga kesehatan dapat dilihat pada
lampiran (tabel 72 - 80).

Tenaga dokter spesialis yang bekerja di Rumah Sakit sebanyak 315 orang.
Kondisi ini lebih rendah daripada kondisi tahun 2015 dimana dokter spesialis sebanyak
373 orang. Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk di Provinsi NTB tahun 2016
sebesar 6 per 100.000 penduduk. Rasio dokter spesialis ini berada di bawah target
rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu
sebesar 11 per 100.000 penduduk (target 2019).

Tenaga dokter umum di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB sebanyak
680 orang dan rasio dokter umum adalah 14 per 100.000 penduduk. Rasio dokter
umum di Provinsi NTB masih di bawah target rasio yang ditetapkan berdasarkan
Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu sebesar 45 per 100.000 penduduk
(target 2019).

Tenaga dokter gigi di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB sebanyak
146 dengan rasio 3 per 100.000 penduduk. Rasio dokter gigi di Provinsi NTB masih
dibawah target rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun
2013 yaitu sebesar 13 per 100.000 penduduk (tahun 2019).

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 84


Tenaga perawat di fasilitas kesehatan yang ada Provinsi NTB sebanyak 5.779
dan rasio tenaga perawat adalah 118 per 100.000 penduduk, masih di bawah target
rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu
sebesar 180 per 100.000 penduduk (tahun 2019).

Tenaga bidan di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB sebanyak 3.207
orang dengan rasio 65 per 100.000 penduduk, masih di bawah target rasio yang
ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu sebesar 120 per
100.000 penduduk (tahun 2019).

C. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan pembangunan kesehatan se-Provinsi NTB tahun 2016 diperoleh
dari berbagai sumber yaitu APBD kabupaten/kota se-NTB, APBD Provinsi NTB, APBN
(Dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan (TP) dan Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK), Jaminan Kesehatan Nasional, Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN), sumber
pemerintah lainnya,swasta dan masyarakat.
Pembiayaan kesehatan se-Provinsi NTB tahun 2016 dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar V.5
Pembiayaan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016
APBN PINJAMAN/HIBAH
2,33% LUAR NEGERI
(PHLN)
0%

APBD PROVINSI
2,17%

APBD KAB/KOTA
95,40%

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 dan Subag
Proglap Dinas Kesehatan Prov NTB, 2016.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 85


Pada tahun 2016 anggaran kesehatan se-Provinsi NTB tercatat sebanyak
Rp.2.111.364.783.971,- atau Rp. 431.076 perkapita/tahun. Jika dibandingkan dengan
penyataan WHO bahwa anggaran kesehatan yang ideal untuk menjamin
terselenggaranya program/pelayanan kesehatan esensial adalah sebesar US$34/kapita
atau sekitar Rp.462.400/kapita (1 US$ = Rp. 13.600), berarti anggaran kesehatan di
kabupaten/kota masih dibawah patokan tentang kecukupan anggaran kesehatan di
kabupaten/kota.
Anggaran kesehatan berasal dari APBD kabupaten/kota yaitu dari Dinas
Kesehatan dan RSUD sebanyak Rp. 2.014.276.180.636,- (95%) dari total anggaran
kesehatan se-Provinsi NTB. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 mengamanatkan
bahwa anggaran untuk bidang kesehatan adalah 10% dari anggaran daerah di luar
gaji. Jika Belanja Langsung dari APBD Kabupaten/Kota dan Provinsi berjumlah Rp.
1.526.551.361.533,- dan total APBD Kabupaten/Kota dan Provinsi tahun 2016 adalah
Rp. 18.945.424.904.269,- berarti anggaran untuk bidang kesehatan di luar gaji sudah
memenuhi target yaitu sekitar 10,87%.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 86


BAB VI

KESIMPULAN

Hasil pembangunan kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016 memperlihatkan


beberapa keberhasilan. Antara lain peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) di
Provinsi NTB sampai tahun 2016, walaupun AHH Provinsi NTB tersebut masih dibawah
AHH nasional. Peningkatan AHH tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi NTB.

Pada tahun 2016, terjadi penurunan kasus kematian ibu dari tahun
sebelumnya, sama halnya dengan kasus kematian bayi dan balita juga menurun jika
dibandingkan kasus kematian bayi dan balita pada tahun 2015.

Selain hal tersebut di atas, masih terdapat beberapa kekurangan dalam


penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dapat dilihat dari belum tercapainya
cakupan beberapa program dan kegiatan sesuai target yang diharapkan dan masih
tingginya angka kesakitan beberapa penyakit.

Berdasarkan hasil kinerja tersebut perlu ditelaah lebih lanjut terkait


keberhasilan dan kekurangan pelaksanaan pembangunan kesehatan sebagai bahan
perencanaan pembangunan kesehatan dan pengambilan keputusan di Provinsi NTB.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 87


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Statistik Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat, Mataram, Tahun 2017.
Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Statistik Kesejahteraan Rakyat
Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mataram, Tahun 2016.
Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Dalam Angka, Mataram, Tahun 2017.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTB, Profil Kesehatan Kabupaten/Kota,
tahun 2016.
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Laporan Pemantauan Status Gizi
Provinsi Nusa Tenggara Barat 2016, Mataram, tahun 2017.

Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 88


RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 20,169 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 1135 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 2,373,351 2,524,544 4,897,895 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.6 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 242.8 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 55.5 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 94.0 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 92.32 85.35 88.68 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 52,497 50,635 103,132 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 9 6 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 467 323 790 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 9 6 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 573 433 1,006 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 11 9 10 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 610 474 1,084 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 12 9 11 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 92 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 89 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 89


RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 2,373 1,487 3,860 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 61.48 38.52 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 99.99 58.90 78.81 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 3,487 2,339 5,826 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 146.92 92.65 118.95 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 2.52 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 13.44 9.87 11.48 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 80.52 80.80 80.63 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 10.26 11.03 10.56 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 90.78 91.83 91.18 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 10.62 5.15 7.80 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 91.59 77.96 84.56 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 39 23 62 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 49 38 87 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 3 6 9 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 43 12 55 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0.21 0.08 0.17 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 124 107 231 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 5.22 4.24 4.72 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 2.60 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 2.60 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.12 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0.54 0.41 0.47 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 86.96 95.24 90.91 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 80.74 82.47 81.47 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 2.98 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 90


RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 1 0 1 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100 % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 88 83 171 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 1 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 2 2 4 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 74.11 64.41 69.11 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 1.14 0.74 0.95 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) 0.38 0.19 0.28 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0.22 0.00 0.15 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 43.92 40.28 41.89 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 3.78 10.40 7.35 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 2.01 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0.42 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 99 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 92.00 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 91.83 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 90.90 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 90.41 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 77.72 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 92.07 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 116.88 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 87.94 85.09 86.47 % Tabel 33

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 91


RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
48 Peserta KB Baru 13.49 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 79.99 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3.91 4.01 3.96 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 98.26 96.05 97.12 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 96.06 94.07 95.03 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 87.19 85.86 86.63 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 94.61 95.00 94.81 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 90.66 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 105.71 94.66 99.99 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 103.98 92.96 98.28 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 82.68 82.41 102.68 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 73.96 72.39 90.69 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 84.38 83.24 83.80 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1.38 1.35 1.37 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 85.33 84.73 85.02 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 80.81 79.73 80.26 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1.65 1.68 1.66 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 89.07 88.65 89.78 % Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.70 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 15.01 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 64.65 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 29.35 29.12 30.76 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 97.13 94.95 65.21 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 97.13 94.95 65.21 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 34.45 41.10 37.89 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Persentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 67.36 % Tabel 53

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 92


RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 57.03 71.84 64.67 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 2.90 3.60 4.09 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 26.59 33.81 32.36 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 12.72 16.85 16.27 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 69.34 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 82.79 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 1.35 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3.13 Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


87 Rumah Tangga ber-PHBS 33.55 % Tabel 57

C.4 Keadaan Lingkungan


88 Persentase rumah sehat 68.62 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 80.36 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 63.19 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 79.80 % Tabel 61
92 Desa STBM 1.15 % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 71.78 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 49.09 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 75.51 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 35.17 % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 26.00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 2.00 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 132.00 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 27.00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 230.00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 565.00 Tabel 67

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 93


RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
98 Jumlah Apotek 353.00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100.00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 7,061.00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 51.27 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 1.36 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 865.00 Poskesdes Tabel 70
Polindes 110.00 Polindes Tabel 70
Posbindu 506.00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 1,101.00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 97.00 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan


106 Jumlah Dokter Spesialis 204.00 111.00 315.00 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 309.00 371.00 680.00 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 20.31 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 27.00 119.00 146.00 Orang Tabel 72
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 2.98 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 3,207.00 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 65.48 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 2,094.00 3,685.00 5,779.00 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 117.99 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 87.00 160.00 247.00 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 161.00 395.00 556.00 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 97.00 179.00 276.00 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 136.00 275.00 411.00 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi 113.00 402.00 515.00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan


120 Total Anggaran Kesehatan - Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 10.87 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita - Rp Tabel 81

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 94


TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN PENDUDUK
(km2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Lombok Barat 1,053.9 119 3 122 665,132 186,777 3.56 631.10
2 Lombok Tengah 1208.39 127 12 139 921,955 269,882 3.42 762.96
3 Lombok Timur 1,605.6 241 13 254 1,173,781 344,358 3.41 731.08
4 Sumbawa 6,644.0 157 8 165 452,496 114,868 3.94 68.11
5 Dompu 2,324.6 70 9 79 233,142 57,907 4.03 100.30
6 Bima 4,389.4 191 0 191 473,890 118,606 4.00 107.96
7 Sumbawa Barat 1,849.0 57 7 64 137,072 34,044 4.03 74.13
8 Lombok Utara 810.3 33 0 33 221,377 70,229 3.15 273.19
9 Kota Mataram 61.30 0 50 50 459,314 125,620 3.66 7492.89
10 Kota Bima 222.3 0 38 38 159,736 40,681 3.93 718.72

JUMLAH (KAB/KOTA) 20,168.7 995 140 1135 4,897,895 1,362,972 3.59 242.85

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 95


TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0-4 257,573 262,388 519,961 98.16
2 5-9 253,053 255,860 508,913 98.90
3 10 - 14 241,033 240,919 481,952 100.05
4 15 - 19 221,392 225,528 446,921 98.17
5 20 - 24 205,160 215,018 420,178 95.42
6 25 - 29 189,967 210,730 400,698 90.15
7 30 - 34 176,991 205,338 382,329 86.19
8 35 - 39 171,013 190,278 361,291 89.88
9 40 - 44 154,304 166,934 321,238 92.43
10 45 - 49 130,481 140,050 270,531 93.17
11 50 - 54 108,743 119,877 228,620 90.71
12 55 - 59 87,367 93,191 180,558 93.75
13 60 - 64 65,610 70,817 136,427 92.65
14 65 - 69 46,680 51,851 98,531 90.03
15 70 - 74 32,311 36,064 68,376 89.59
16 75+ 31,673 39,699 71,372 79.78

JUMLAH 2,373,351 2,524,544 4,897,895 94.01


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 56

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 96


TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 0 92.32 85.35 88.68
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 48.92 51.08 100.00
b. SD/MI 0 46.95 53.05 100.00
c. SMP/ MTs 0 50.88 49.12 100.00
d. SMA/ MA 0 52.66 47.34 100.00
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 52.85 47.15 100.00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 50.50 49.50 100.00
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 43.80 56.20 100.00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 52.83 47.17 100.00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 80.85 19.15 100.00

Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi NTB, 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 97


TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH KELAHIRAN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lombok Barat 17 7,141 89 7,230 6,653 51 6,704 13,794 140 13,934
2 Lombok Tengah 25 10,040 82 10,122 9,182 62 9,244 19,222 144 19,366
3 Lombok Timur 29 13,584 124 13,708 13,032 88 13,120 26,616 212 26,828
4 Sumbawa 25 4,622 49 4,671 4,373 22 4,395 8,995 71 9,066
5 Dompu 9 2,747 21 2,768 2,693 10 2,703 5,440 31 5,471
6 Bima 21 4,837 45 4,882 5,034 24 5,058 9,871 69 9,940
7 Sumbawa Barat 9 1,566 7 1,573 1,267 5 1,272 2,833 12 2,845
8 Lombok Utara 8 2,368 34 2,402 2,172 18 2,190 4,540 52 4,592
9 Kota Mataram 11 3,842 22 3,864 4,609 8 4,617 8,451 30 8,481
10 Kota Bima 5 1,750 17 1,767 1,620 12 1,632 3,370 29 3,399
JUMLAH (KAB/KOTA) 52,497 490 52,987 50,635 300 50,935 103,132 790 103,922
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 9.2 5.9 7.6

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 98


TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH KEMATIAN

NO KABUPATEN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN


ANAK ANAK ANAK
NEONATAL BAYIa BALITA NEONATAL BAYIa BALITA NEONATAL BAYIa BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Lombok Barat 17 21 22 1 23 12 16 1 17 33 38 2 40
2 Lombok Tengah 25 98 113 1 114 69 79 3 82 167 192 4 196
3 Lombok Timur 29 183 250 21 271 152 217 27 244 335 467 48 515
4 Sumbawa 25 31 40 3 43 14 26 4 30 45 66 7 73
5 Dompu 9 18 20 2 22 10 11 2 13 28 31 4 35
6 Bima 21 49 53 4 57 22 27 0 27 71 80 4 84
7 Sumbawa Barat 9 11 11 1 12 8 13 0 13 19 24 1 25
8 Lombok Utara 8 32 37 2 39 20 22 1 23 52 59 3 62
9 Kota Mataram 11 10 11 2 13 8 13 2 15 18 24 4 28
10 Kota Bima 5 14 16 0 16 8 9 1 10 22 25 1 26
JUMLAH (KAB/KOTA) 467 573 37 610 323 433 41 474 790 1,006 78 1,084
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 9 11 1 12 6 9 1 9 8 10 1 11

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 99


TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KABUPATEN PUSKESMAS
HIDUP 20-34 20-34 20-34 20-34
< 20 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Lombok Barat 17 13,794 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 2 5 1 2 2 5
2 Lombok Tengah 25 19,222 1 0 0 1 0 6 3 9 2 10 4 16 3 16 7 26
3 Lombok Timur 29 26,616 0 3 0 3 0 3 0 3 2 8 4 14 2 14 4 20
4 Sumbawa 25 8,995 0 0 0 0 0 2 0 2 0 4 1 5 0 6 1 7
5 Dompu 9 5,440 0 1 0 1 1 0 3 4 0 1 0 1 1 2 3 6
6 Bima 21 9,871 0 2 1 3 0 1 0 1 1 4 0 5 1 7 1 9
7 Sumbawa Barat 9 2,833 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
8 Lombok Utara 8 4,540 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0 2
9 Kota Mataram 11 8,451 0 2 0 2 0 2 3 5 0 2 2 4 0 6 5 11
10 Kota Bima 5 3,370 0 1 2 3 0 0 0 0 0 2 0 2 0 3 2 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 103,132 1 9 4 14 1 16 9 26 6 33 13 52 8 58 26 92
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 89

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 100


TABEL 7

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ KASUS TB ANAK 0-
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KABUPATEN PUSKESMAS 14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lombok Barat 17 325,213 339,919 665,132 350 64.81 190 35.19 540 552 63.59 316 36.41 868 26 3.00
2 Lombok Tengah 25 435,891 486,064 921,955 393 62.48 236 37.52 629 618 58.63 436 41.37 1,054 7 0.66
3 Lombok Timur 29 546,569 627,212 1,173,781 579 56.21 451 43.79 1,030 710 54.45 594 45.55 1,304 13 1.00
4 Sumbawa 25 230,917 221,579 452,496 235 63.69 134 36.31 369 326 65.07 175 34.93 501 9 1.80
5 Dompu 9 117,667 115,475 233,142 181 69.35 80 30.65 261 214 66.67 107 33.33 321 5 1.56
6 Bima 21 235,665 238,225 473,890 262 61.79 162 38.21 424 437 63.06 256 36.94 693 25 3.61
7 Sumbawa Barat 9 69,477 67,595 137,072 90 60.81 58 39.19 148 109 61.24 69 38.76 178 6 3.37
8 Lombok Utara 8 106,461 114,916 221,377 43 47.25 48 52.75 91 126 48.09 136 51.91 262 37 14.12
9 Kota Mataram 11 227,097 232,217 459,314 175 64.81 95 35.19 270 268 61.47 168 38.53 436 10 2.29
10 Kota Bima 5 78,394 81,342 159,736 65 66.33 33 33.67 98 127 60.77 82 39.23 209 9 4.31
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,373,351 2,524,544 4,897,895 2,373 61.48 1,487 38.52 3,860 3,487 59.85 2,339 40.15 5,826 147 2.52

CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 99.99 58.90 78.81

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 146.92 92.65 118.95

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 4897895

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 101


TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KABUPATEN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lombok Barat 17 2,314 1,865 4,179 350 190 540 15.13 10.19 12.92
2 Lombok Tengah 25 3,587 2,039 5,626 393 236 629 10.96 11.57 11.18
3 Lombok Timur 29 1,511 1,614 3,125 579 451 1,030 38.32 27.94 32.96
4 Sumbawa 25 680 380 1,060 235 134 369 34.56 35.26 34.81
5 Dompu 9 5,466 5,654 11,120 181 80 261 3.31 1.41 2.35
6 Bima 21 1,694 1,713 3,407 262 162 424 15.46 9.46 12.44
7 Sumbawa Barat 9 1,184 521 1,705 90 58 148 7.60 11.13 8.68
8 Lombok Utara 8 481 520 1,001 43 48 91 8.94 9.23 9.09
9 Kota Mataram 11 744 760 1,504 175 95 270 23.53 12.49 17.95
10 Kota Bima 5 901 65 33 98 #DIV/0! #DIV/0! 10.88
JUMLAH (KAB/KOTA) 17,661 15,066 33,628 2,373 1,487 3,860 13.44 9.87 11.48

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 102


TABEL 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA KEBERHASILAN
(COMPLETE RATE) JUMLAH KEMATIAN
BTA (+) DIOBATI* PENGOBATAN (SUCCESS
NO KABUPATEN PUSKESMAS SELAMA PENGOBATAN
L P L+P L P L+P RATE/SR)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Lombok Barat 17 339 226 565 290 85.55 205 90.71 495 87.61 14 4.13 8 3.54 22 3.89 89.68 94.25 91.50 25 7 32
2 Lombok Tengah 25 448 267 715 355 79.24 209 78.28 564 78.88 61 13.62 41 15.36 102 14.27 92.86 93.63 93.15 18 11 29
3 Lombok Timur 29 640 489 1,129 508 79.38 384 78.53 892 79.01 101 15.78 84 17.18 185 16.39 95.16 95.71 95.39 139 89 228
4 Sumbawa 25 221 107 328 209 94.57 103 96.26 312 95.12 9 4.07 1 0.93 10 3.05 98.64 97.20 98.17 3 1 4
5 Dompu 9 155 80 235 128 82.58 68 85.00 196 83.40 5 3.23 4 5.00 9 3.83 85.81 90.00 87.23 13 2 15
6 Bima 21 294 137 431 214 72.79 97 70.80 311 72.16 46 15.65 26 18.98 72 16.71 88.44 89.78 88.86 21 9 30
7 Sumbawa Barat 9 104 29 133 92 88.46 27 93.10 119 89.47 0 0.00 0 0.00 0 0.00 88.46 93.10 89.47 10 1 11
8 Lombok Utara 8 79 62 141 67 84.81 54 87.10 121 85.82 0 0.00 0 0.00 0 0.00 84.81 87.10 85.82 15 5 20
9 Kota Mataram 11 213 129 342 161 75.59 104 80.62 265 77.49 24 11.27 9 6.98 33 9.65 86.85 87.60 87.13 5 0 5
10 Kota Bima 5 89 78 167 55 61.80 45 57.69 100 59.88 5 5.62 4 5.13 9 5.39 67.42 62.82 65.27 3 5 8
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,582 1,604 4,186 2,079 80.52 1,296 80.80 3,375 80.63 265 10.26 177 11.03 442 10.56 90.78 91.83 91.18 252 130 382
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 11 5 8

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan:
* kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 103


TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KABUPATEN PUSKESMAS
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Lombok Barat 17 33,897 32,393 66,290 2,163 2,067 4,229 3,296 152.41 2,819 136.40 6,115 144.59
2 Lombok Tengah 25 46,602 51,524 98,126 2,973 3,287 6,260 1,865 62.726868 1,896 57.67772 3,761 60.1
3 Lombok Timur 29 60,234 69,116 129,350 3,843 4,410 8,253 4,914 127.9 4,489 101.8 9,403 113.9
4 Sumbawa 25 24,477 23,487 47,965 1,562 1,498 3,060 563 36.1 519 34.6 1,082 35.4
5 Dompu 9 11,125 10,977 22,102 710 700 1,410 344 48.5 292 41.7 636 45.1
6 Bima 21 21,224 24,301 45,525 1,354 1,550 2,904 755 55.8 581 37.5 1,336 45.997669
7 Sumbawa Barat 9 8,550 8,345 16,895 545 532 1,078 142 26.0 132 24.8 274 25.4
8 Lombok Utara 8 10,646 11,491 22,137 679 733 1,412 387 57.0 418 57.0 805 57.0
9 Kota Mataram 11 22,711 23,221 45,932 1,449 1,481 2,930 2,001 138.1 1,760 118.8 3,761 128.3
10 Kota Bima 5 7,670 7,970 15,640 489 508 998 174 35.6 166 32.6 340 34.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 247,136 262,825 509,962 15,767 16,768 32,536 14,441 91.588301 13,072 77.956852 27,513 84.56

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 104


TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

HIV AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS


NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P L P L+P KELOMPOK
UMUR UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 1 1 2 3.23 4 4 8 9.20 0 0 0 0 0 0 0.00

2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0.00 0 1 1 1.15 0 0 0 0 0 0 0.00

3 15 - 19 TAHUN 2 0 2 3.23 0 0 0 0.00 0 0 0 8 0 8 14.55

4 20 - 24 TAHUN 7 6 13 20.97 5 4 9 10.34 0 0 0 13 0 13 23.64

5 25 - 49 TAHUN 29 16 45 72.58 36 28 64 73.56 2 6 8 22 11 33 60.00

6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0.00 4 1 5 5.75 1 0 1 0 1 1 1.82

JUMLAH (KAB/KOTA) 39 23 62 49 38 87 3 6 9 43 12 55

PROPORSI JENIS KELAMIN 62.90 37.10 56.32 43.68 33.33 66.67 78.18 21.82

Sumber: - Seksi P2 Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 105


TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
NO UNIT TRANSFUSI DARAH POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 UTD PMI Lombok Barat 21,441 3,352 24,793 21,441 100.00 3,352 100.00 24,793 100 68 0.32 3 0.09 71 0.29
2 UTD RSUD Praya 3,720 225 3,945 3,720 100.00 225 100.00 3,945 100 2 0.05 0 0.00 2 0.05
3 PMI Kabupaten Lombok Timur 7,101 721 7,822 7,101 100.00 721 100.00 7,822 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00
4 UTD-PMI KAB. Sumbawa 4,092 516 4,608 4,092 100.00 516 100.00 4,608 100 7 0.17 1 0.19 8 0.17
5 RSUD Dompu 36 127 163 36 100.00 127 100.00 163 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00
6 UTD RSUD Bima 5,165 #DIV/0! #DIV/0! 5,165 100 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00
7 RSUD AS SYIFA SUMBAWA BARAT 671 99 770 0.00 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 37,061 5,040 47,266 36,390 98.19 4,941 98.04 46,496 98.37 77 0.21 4 0 81 0.17

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 106


TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

DIARE
JUMLAH PENDUDUK DIARE DITANGANI
NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH TARGET PENEMUAN
L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Lombok Barat 17 325,213 339,919 665,132 17,562 18,356 35,917 13,359 76.07 13,310 72.51 26,669 74.25
2 Lombok Tengah 25 435,891 486,064 921,955 23,538 26,247 49,786 11,877 50.46 11,957 45.55 23,834 47.87
3 Lombok Timur 29 546,569 627,212 1,173,781 29,515 33,869 63,384 27,343 92.64 26,608 78.56 53,951 85.12
4 Sumbawa 25 230,917 221,579 452,496 12,470 11,965 24,435 7,915 63.47 7,709 64.43 15,624 63.94
5 Dompu 9 117,667 115,475 233,142 6,354 6,236 12,590 3,835 60.36 3,524 56.51 7,359 58.45
6 Bima 21 235,665 238,225 473,890 12,726 12,864 25,590 3,561 27.98 3,600 27.98 7,161 27.98
7 Sumbawa Barat 9 69,477 67,595 137,072 3,752 3,650 7,402 2,242 59.76 2,392 65.53 4,634 62.61
8 Lombok Utara 8 106,461 114,916 221,377 5,749 6,205 11,954 3,951 68.73 3,918 63.14 7,869 65.83
9 Kota Mataram 11 227,097 232,217 459,314 12,263 12,540 24,803 3,828 31.22 3,437 27.41 7,265 29.29
10 Kota Bima 5 78,394 81,342 159,736 4,233 4,392 8,626 3,481 82 3,839 87 7,320 85
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,373,351 2,524,544 4,897,895 128,161 136,325 264,486 81,392 63.5 80,294 58.9 161,686 61.13
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 107


TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

KASUS BARU
NO KABUPATEN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lombok Barat 17 0 0 0 1 1 2 1 1 2
2 Lombok Tengah 25 0 1 1 6 1 7 6 2 8
3 Lombok Timur 29 1 0 1 2 7 9 3 7 10
4 Sumbawa 25 0 0 0 21 11 32 21 11 32
5 Dompu 9 5 2 7 18 10 28 23 12 35
6 Bima 21 14 17 31 35 36 71 49 53 102
7 Sumbawa Barat 9 1 0 1 2 2 4 3 2 5
8 Lombok Utara 8 0 0 0 1 0 1 1 0 1
9 Kota Mataram 11 0 3 3 4 5 9 4 8 12
10 Kota Bima 5 0 3 3 13 8 21 13 11 24
JUMLAH (KAB/KOTA) 21 26 47 103 81 184 124 107 231
PROPORSI JENIS KELAMIN 44.68 55.32 55.98 44.02 53.68 46.32
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE) PER 100.000 PENDUDUK 5.22 4.24 4.72

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 108


TABEL 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KABUPATEN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Lombok Barat 17 2 0 0.00 0 0
2 Lombok Tengah 25 8 2 25.00 2 25
3 Lombok Timur 29 10 0 0.00 0 0
4 Sumbawa 25 32 1 3.13 0 0
5 Dompu 9 35 2 5.71 4 11.43
6 Bima 21 102 0 0.00 0 0
7 Sumbawa Barat 9 5 0 0.00 0 0
8 Lombok Utara 8 1 0 0.00 0 0
9 Kota Mataram 11 12 0 0.00 0 0
10 Kota Bima 5 24 1 4.17 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 231 6 2.60 6 2.597402597
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 109


TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

KASUS TERCATAT
NO KABUPATEN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lombok Barat 17 0 0 0 1 1 2 1 1 2
2 Lombok Tengah 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Lombok Timur 29 1 0 1 2 7 9 3 7 10
4 Sumbawa 25 0 0 0 21 11 32 21 11 32
5 Dompu 9 3 1 4 17 10 27 20 11 31
6 Bima 21 14 17 31 35 36 71 49 53 102
7 Sumbawa Barat 9 1 0 1 13 2 15 14 2 16
8 Lombok Utara 8 0 0 0 3 0 3 3 0 3
9 Kota Mataram 11 0 3 3 4 5 9 4 8 12
10 Kota Bima 5 0 3 3 14 7 21 14 10 24
JUMLAH (KAB/KOTA) 19 24 43 110 79 189 129 103 232
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.54 0.41 0.47

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 110


TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


RFT PB RFT MB
NO KABUPATEN PUSKESMAS PENDERITA PBa PENDERITA MBa
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Lombok Barat 17 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 8 2 10 8 100.00 2 100.00 10 100.00
2 Lombok Tengah 25 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100 8 5 13 7 87.50 5 100.00 12 92.31
3 Lombok Timur 29 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100 9 0 9 9 100.00 0 #DIV/0! 9 100.00
4 Sumbawa 25 1 1 2 1 100 1 100 2 100 19 15 34 19 100.00 15 100.00 34 100.00
5 Dompu 9 3 2 5 3 100 2 100 5 100 16 12 28 14 87.50 8 66.67 22 78.57
6 Bima 21 14 14 28 11 79 13 93 24 86 31 39 70 23 74.19 30 76.92 53 75.71
7 Sumbawa Barat 9 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 13 2 15 6 46.15 1 50.00 7 46.67
8 Lombok Utara 8 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 2 2 100.00 0 #DIV/0! 2 100.00
9 Kota Mataram 11 2 0 2 2 100 0 #DIV/0! 2 100 12 9 21 9 75.00 8 88.89 17 80.95
10 Kota Bima 5 2 2 4 2 100 2 100 4 100 17 13 30 12 70.59 11 84.62 23 76.67
JUMLAH (KAB/KOTA) 23 21 44 20 87.0 20 95.2 40 90.9 135 97 232 109 81 80 82 189 81.47

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 111


TABEL 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KABUPATEN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Lombok Barat 17 194,380 3
2 Lombok Tengah 25 273,477 8
3 Lombok Timur 29 357,623 6
4 Sumbawa 25 170,242 3
5 Dompu 9 82,812 11
6 Bima 21 154,633 6
7 Sumbawa Barat 9 42,022 0
8 Lombok Utara 8 69,513 1
9 Kota Mataram 11 120,594 4
10 Kota Bima 5 45,530 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,510,826 45
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2.98

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 1,510,826

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 112


TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KABUPATEN PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lombok Barat 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Lombok Tengah 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Lombok Timur 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Sumbawa 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Dompu 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
6 Bima 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Sumbawa Barat 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Lombok Utara 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Kota Mataram 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Kota Bima 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! 100.00

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 113


TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH KASUS PD3I

NO KABUPATEN PUSKESMAS CAMPAK


POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Lombok Barat 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Lombok Tengah 25 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
3 Lombok Timur 29 22 19 41 0 0 0 0 0 0 0
4 Sumbawa 25 3 6 9 0 0 0 0 0 0 0
5 Dompu 9 13 9 22 0 0 0 0 0 0 0
6 Bima 21 19 19 38 0 0 0 0 0 0 0
7 Sumbawa Barat 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Lombok Utara 8 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
9 Kota Mataram 11 15 13 28 0 2 2 4 0 0 0
10 Kota Bima 5 15 16 31 1 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 88 83 171 1 2 2 4 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.6

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 114


TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lombok Barat 17 142 130 272 1 1 2 0.70 0.77 0.74
2 Lombok Tengah 25 70 59 129 1 0 1 1.43 0.00 0.78
3 Lombok Timur 29 515 541 1,056 6 7 13 1.17 1.29 1.23
4 Sumbawa 25 234 156 390 3 0 3 1.28 0.00 0.77
5 Dompu 9 70 68 138 0 0 0 0.00 0.00 0.00
6 Bima 21 30 53 83 0 0 0 0 0.00 0.00
7 Sumbawa Barat 9 29 45 74 0 1 1 0.00 2.22 1.35
8 Lombok Utara 8 126 115 241 1 0 1 0.79 0.00 0.41
9 Kota Mataram 11 511 434 945 5 2 7 0.98 0.46 0.74
10 Kota Bima 5 32 25 57 3 1 4 9.4 4.0 7.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,759 1,626 3,385 20 12 32 1.1 0.7 0.9
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 74.1 64.4 69.1

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 115


TABEL 22

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KABUPATEN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Lombok Barat 17 9,586 9,124 18,710 9,586 13,124 22,710 50 0.52 40 0.30 90 0.40 0 0 0 0 0 0
2 Lombok Tengah 25 2,954 3,268 6,222 2,954 3,268 6,222 45 1.52 10 0.31 55 0.88 0 0 0 0.00 0.00 0.00
3 Lombok Timur 29 26,964 15,836 42,800 26,964 15,836 42,800 191 0.71 111 0.70 302 0.71 0 0 0 0.00 0.00 0.00
4 Sumbawa 25 2,278 2,139 4,417 2,278 2,139 4,417 126 5.53 101 4.72 227 5.14 0 0 0 0.00 0 0.00
5 Dompu 9 2,354 1,876 4,230 2,354 1,876 4,230 117 4.97 96 5.12 213 5.04 0 0 0 0.00 0.00 0.00
6 Bima 21 9,225 7,944 17,169 9,225 7,944 17,169 141 1.53 81 1.02 222 1.29 2 0 2 1.42 0 0.90
7 Sumbawa Barat 9 4,721 2,024 6,745 4,721 2,024 6,745 169 3.58 14 0.69 183 2.71 0 0 0 0.00 0.00 0.00
8 Lombok Utara 8 2,582 3,565 6,147 2,582 3,565 6,147 30 1.16 25 1 55 0.89 0 0 0 0.00 0.00 0
9 Kota Mataram 11 2,725 2,725 3 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 0.11 0 0 0 0.00 #DIV/0! 0.00
10 Kota Bima 5 1,282 816 2,098 1,800 1,012 2,812 19 1.06 10 0.99 29 1.03 0 0 0 0.00 0.00 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 61,946 46,592 111,263 62,464 50,788 113,252 891 1.43 488 1 1,379 1.22 2 0 2 0.2244669 0 0.1450326

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 2,373,351 2,524,544 4,897,895

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0.38 0.19 0.28

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 116


TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PENDERITA FILARIASIS
NO KABUPATEN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Lombok Barat 17 0 0 0 1 0 1
2 Lombok Tengah 25 0 0 0 0 0 0
3 Lombok Timur 29 0 0 0 0 0 0
4 Sumbawa 25 0 0 0 0 0 0
5 Dompu 9 0 0 0 0 0 0
6 Bima 21 0 0 0 0 0 0
7 Sumbawa Barat 9 0 0 0 0 0 0
8 Lombok Utara 8 0 0 0 0 0 0
9 Kota Mataram 11 0 0 0 0 0 0
10 Kota Bima 5 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 117


TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI


JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
NO KABUPATEN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lombok Barat 17 225,713 245,039 470,752 3,559 1.58 3,851 1.57 7,410 1.57 1309 36.78 1934 50.22 3243 43.77
2 Lombok Tengah 25 329,098 366,978 696,076 5,299 1.61 5,873 1.60 11,172 1.60 0 0 0 0
3 Lombok Timur 29 329,800 378,460 708,259 100,643 30.52 114,004 30.12 214,647 30.31 48428 48.12 54350 47.67 102778 47.88
4 Sumbawa 25 155,715 148,144 303,859 17,662 11.34 27,160 18.33 44,822 14.75 4,218 23.88 5,603 20.63 9,821 21.91
5 Dompu 9 64,171 63,970 128,141 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1946 #DIV/0! 2646 #DIV/0! 4592 #DIV/0!
6 Bima 21 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 737 #DIV/0! 904 #DIV/0! 1641 #DIV/0!
7 Sumbawa Barat 9 44,915 44,430 89,345 3,123 6.95 2,254 5.07 5,377 6.02 580 18.571886 857 38.0212955 1437 26.7249396
8 Lombok Utara 8 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 4920 #DIV/0! 4729 #DIV/0! 9649 #DIV/0!
9 Kota Mataram 11 163,389 225,901 389,290 12,787 7.83 25,814 11.43 38,601 9.92 1,317 10.30 2,343 9.08 3,660 9.48
10 Kota Bima 5 0 2,018 #DIV/0! 5,005 #DIV/0! 7,023 #DIV/0! 274 13.58 741 14.81 1015 14.45
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,312,800 1,472,922 2,785,722 145,091 11.05 183,961 12.49 329,052 11.81 63,729 43.92 74,107 40.28 137,836 41.89

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 118


TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS


JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN PUSKESMAS
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lombok Barat 17 225,713 245,039 470,752 4,318 1.91 5,947 2.43 10,265 2.18 275 6.37 591 9.94 866 8.44
2 Lombok Tengah 25 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Lombok Timur 29 166,526 191,097 357,623 100,643 60.44 114,004 59.66 214,647 60.02 3926 3.90 12694 11.13 16620 7.74
4 Sumbawa 25 20,269 12,931 33,200 17,541 86.54 12,887 99.66 30,428 91.65 195 1.11 522 4.05 717 2.36
5 Dompu 9 74,908 75,422 150,330 0.00 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Bima 21 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Sumbawa Barat 9 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Lombok Utara 8 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Kota Mataram 11 103,345 195,089 298,434 3,579 3.46 11,616 5.95 15,195 5.09 192 5.36 699 6.02 891 5.86
10 Kota Bima 5 55,193 59,013 114,206 1,839 3.33 4,606 7.81 6,445 5.64 252 13.70309951 1002 21.75423361 1254 19.45694337
JUMLAH (KAB/KOTA) 645,954 778,591 1,424,545 127,920 19.80 149,060 19.14 276,980 19.44 4,840 3.78 15,508 10.40 20,348 7.35

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 119


TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN


PEREMPUAN IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN
NO KABUPATEN PUSKESMAS PAYUDARA
USIA 30-50 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Lombok Barat 17 43737 6,790 15.52 90 1.33 0 0.00
2 Lombok Tengah 25 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Lombok Timur 29 44,637 2,776 6.22 129 4.65 8 0.29
4 Sumbawa 25 48470 948 1.96 1 0.11 7 0.74
5 Dompu 9 59,169 267 0.45 1 0.37 0 0.00
6 Bima 21 64,559 786 1 40 5.09 15 1.91
7 Sumbawa Barat 9 21993 72 0.33 3 4.17 0 0.00
8 Lombok Utara 8 #DIV/0! 4 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Kota Mataram 11 12257 2,015 16.44 4 0.20 31 1.54
10 Kota Bima 5 22358 777 3.48 18 2.32 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 317,180 14,431 5 290 2.01 61 0.42

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 120


TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
TERANCAM
NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA JUMLAH JUMLAH
KEC DESA/KEL DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
DIKETAHUI
LANGI
AKHIR L P L+P HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
I KLB di Kab. Lombok Barat
1 DBD 1 1 24 Des 2015 1 Jan.2016 1 Jan.2016 1 0 1 1 1 1 2 #DIV/0! #DIV/0! 50.00 100.00 #DIV/0! 100.00
2 DBD 1 1 2 Pebr. 2016 2 Pebr. 20163 pebr. 2016 1 1 1 1 1 136 #DIV/0! #DIV/0! 0.74 #DIV/0! 100.00 100.00
3 S. Mers Corv 1 1 29 Juni 2016 29 Juni 20161 Juli 2016 1 1 1 0 0 0 27 #DIV/0! #DIV/0! 3.70 - #DIV/0! -

II KLB di Kab. Lombok Tengah


7 11
Batuklian 6 JANUARI
1 AFP (AN. MAULIDA) Peresak JANUARI JANUARI 1 1 1 0 0 0 912 1,286 2,198 - 0.08 0.05 #DIV/0! - -
g 2016
2016 2016
28 1 9
Batuklian
2 AFP (AN. LOLA MAULITA) Peresak DESEMBER JANUARI JANUARI 1 1 1 0 0 0 912 1,286 2,198 - 0.08 0.05 #DIV/0! - -
g
2015 2016 2016
AFP (AN. LINDA DWI 11 JANUARI 11 22
3 Pujut Kawo 1 1 1 0 0 0 1,352 1,743 3,096 - 0.06 0.03 #DIV/0! - -
ANGGARA PUTRI) 2016 JANUARI JANUARI
AFP (AN. NAOVAL Praya 10 JUNI 10 JUNI 10 JUNI
4 Ganti 1 1 1 0 0 0 1,546 2,121 3,668 0.06 - 0.03 - #DIV/0! -
ABDURRAHMAN RIDHO) Timur 2016 2016 2016
Praya 10 JUNI 10 JUNI 10 JUNI
5 AFP (AN. ANWAR IBRAHIM) Ganti 1 1 1 0 0 0 1,546 2,121 3,668 0.06 - 0.03 - #DIV/0! -
Timur 2016 2016 2016
3 5 5
AFP (AN. SISWANDANA IBNU Batuklian
6 Barabali SEPTEMBE SEPTEMB SEPTEMB 1 1 1 0 0 0 1,559 2,347 3,906 0.06 - 0.03 - #DIV/0! -
SALEH) g
R 2016 ER 2016 ER 2016
Praya
7 AFP (an. Rizal ) Ganti 22 Des 16 22 Des 16 22 Des 16 1 1 1 0 0 0 1,546 2,121 3,668 0.06 - 0.03 - #DIV/0! -
Timur
Praya
8 AFP (an. Husna Aula Putri) Landah 22 Des 16 22 Des 16 22 Des 16 1 1 1 0 0 0 687 890 1,577 - 0.11 0.06 #DIV/0! - -
Timur
Praya Batujangki 1 Desember 1 1
9 Campak (an. Naila Sigit) 1 1 1 0 0 0 782 1,024 1,806 - 0.10 0.06 #DIV/0! - -
Barat h 2016 Desember Desember
Batuklian 14 MARET 14 MARET 15 MARET
10 CHIKUNGUNYA Bujak 22 30 52 1 3 5 1 2 25 7 3 4 1 0 0 0 3,935 4,732 8,667 0.56 0.63 0.60 - - -
g 2016 2016 2016
Praya 6 JANUARI 6 6
11 KERACUNAN PANGAN Gerantung 4 3 7 1 1 3 2 0 0 0 1,651 1,779 3,430 0.24 0.17 0.20 - - -
Tengah 2016 JANUARI JANUARI
Wajagesen 9 JANUARI 9 9
12 KERACUNAN PANGAN Kopang 6 15 21 4 3 3 6 3 2 0 0 0 3,913 4,624 8,537 0.15 0.32 0.25 - - -
g 2016 JANUARI JANUARI
Batuklian 5 MARET 5 MARET 5 MARET
13 KERACUNAN PANGAN Pagutan 6 7 13 5 6 1 1 0 0 0 3,408 3,874 7,282 0.18 0.18 0.18 - - -
g 2016 2016 2016
Praya 11 MEI 12 MEI
14 KERACUNAN PANGAN Mangkung 11 MEI 2016 20 21 41 3 5 6 5 12 4 3 3 0 0 0 5,534 6,594 12,128 0.36 0.32 0.34 - - -
Barat 2016 2016
Mertak 31 JULI 31 JULI 2
15 KERACUNAN PANGAN Praya 18 13 31 6 3 4 4 9 1 1 3 0 0 0 2,819 2,974 5,792 0.64 0.44 0.54 - - -
Tombok 2016 2016 AGUSTUS
16 Keracunan Pangan Jonggat Batutulis 13 Des 16 13 Des 16 13 Des 16 3 3 6 1 1 4 0 0 0 1,338 1,543 2,881 0.22 0.19 0.21 - - -
20 MEI 20 MEI
17 KIPI (AN. AFANDI D PUTRA) Jonggat Gemel 20 MEI 2016 1 1 1 1 0 1 1,948 2,130 4,078 0.05 - 0.02 100.00 #DIV/0! 100.00
2016 2016
KIPI (AN. LALU AZRIL INSANI 24 MARET 24 MARET 24 MARET
18 Janapria Langko 1 1 1 0 0 0 2,167 2,659 4,826 0.05 - 0.02 - #DIV/0! -
PUTRA) 2016 2016 2916

III KLB di Kab. Lombok Timur


1 Chikungunya 1 2 16.1.2016 16.1.2016 24.1.2016 24 24 48 0 0 0 1 3 0 0 16 13 13 0 2 0 0 0 2,695 3,211 5,906 0.89 0.75 0.81 - - -
1.2.2016 1.2.2016 8.2.2016 14 14 28 0 0 1 0 2 1 4 5 8 7 0 0 0 0 0 2,413 2,915 5,328 0.58 0.48 0.53 - - -

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 121


TABEL 27 (Lanjutan)

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
TERANCAM
NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA JUMLAH JUMLAH
KEC DESA/KEL DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
DIKETAHUI
LANGI
AKHIR L P L+P HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
2 DBD 11 13 1.1.2016 1.1.2016 20.2.2016 10 7 17 0 0 0 4 2 4 2 4 1 0 0 0 0 1 1 6,209 7,227 13,436 0.16 0.10 0.13 - 14.29 5.88
1.1.2016 1.1.2016 20.2.2016 9 6 15 0 0 0 3 2 4 2 3 1 0 0 0 0 0 0 3,078 3,449 6,527 0.29 0.17 0.23 - - -
7.2.2016 7.2.2016 19.2.2016 2 2 4 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2,238 2,328 4,566 0.09 0.09 0.09 - - -
7.2.2016 7.2.2016 19.2.2016 2 2 4 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 1 1 1,490 1,551 3,041 0.13 0.13 0.13 - 50.00 25.00
8.2.2016 8.2.2016 13.2.210 3 1 4 0 0 0 0 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2,473 2,873 5,346 0.12 0.03 0.07 - - -
8.2.2016 8.2.2016 13.2.210 3 2 5 0 0 0 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1,600 2,010 3,610 0.19 0.10 0.14 - - -
8.2.2016 8.2.2016 13.2.210 2 1 3 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3,326 3,825 7,151 0.06 0.03 0.04 - - -
25.2.2016 25.2.2016 29.2.2016 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 7,722 9,364 17,086 0.03 - 0.01 50.00 #DIV/0! 50.00
9.2.2016 9.2.2016 10.2.2016 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 2,695 3,211 5,906 - 0.03 0.02 #DIV/0! 100.00 100.00
30.2.2016 30.2.2016 30.2.2016 4 3 7 0 0 0 0 1 1 2 2 1 0 0 0 0 0 0 2,687 3,193 5,880 0.15 0.09 0.12 - - -
18.2.2016 18.2.2016 18.2.2016 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 593 639 1,232 0.17 - 0.08 100.00 #DIV/0! 100.00
1.3.2016 1.3.2016 3.3.2016 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3,004 3,897 6,901 - 0.03 0.01 #DIV/0! 100.00 100.00
17.5.2017 17.5.2017 17.5.2017 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1,488 1,830 3,318 - 0.05 0.03 #DIV/0! 100.00 100.00
15.7.2016 15.7.2016 15.7.2016 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 7,722 9,364 17,086 0.01 - 0.01 100.00 #DIV/0! 100.00
20.7.2016 20.7.2016 20.7.2016 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6,209 7,227 13,436 0.02 - 0.01 100.00 #DIV/0! 100.00
19.11. 2016 19.11. 201619.11. 2016 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1,775 2,197 3,972 - 0.05 0.03 #DIV/0! 100.00 100.00
8.12.2016 8.12.2016 8.12.2016 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 3,989 4,772 8,761 0.03 - 0.01 100.00 #DIV/0! 100.00
17.12.2016 17.12.2016 17.12.2016 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2,658 3,138 5,796 - 0.03 0.02 #DIV/0! 100.00 100.00
21. 12. 2016 21. 12. 201621. 12. 2016 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6,209 7,227 13,436 0.02 - 0.01 100.00 #DIV/0! 100.00
3 Keracunan Makanan 4 4 6.2.2016 6.2.2016 8.2.2016 33 26 59 0 0 0 0 4 6 19 20 10 0 0 0 0 0 0 7,158 7,526 14,684 0.46 0.35 0.40 - - -
15.2.1016 15.2.1016 15.2.2016 2 4 6 0 0 0 0 0 0 5 1 0 0 0 0 0 0 0 5,279 6,049 11,328 0.04 0.07 0.05 - - -
21.4.2016 21.4.2016 21.4.2016 11 14 25 0 0 0 1 4 6 6 4 1 2 0 1 0 0 0 1,112 1,194 2,306 0.99 1.17 1.08 - - -
16 September16
2016
September
16 2016
September 20160 11 11 0 0 0 0 0 0 10 0 1 0 0 0 0 0 0 2,109 2,632 4,741 - 0.42 0.23 #DIV/0! - -
4 Campak 1 1 6-10-2016 6-10-2016 3-11-2016 2 5 7 0 0 2 0 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2,848 355 3,203 0.07 1.41 0.22 - - -
5 Tetanus Neonatorum 1 1 14.12.2016 14.12.2016 16.12.2016 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,466 1,738 3,204 0.07 - 0.03 - #DIV/0! -
6 Malaria 1 1 18.11.2016 18.11.2016 25.11.2016 15 19 34 0 0 0 2 12 6 5 5 3 0 0 0 0 0 0 2,247 2,504 4,751 0.67 0.76 0.72 - - -

IV KLB di Kab. Sumbawa

V KLB di Kab. Dompu


1. Keracunan Makanan 1 1 3 4 7 0 0 0 924 848 1,772 0.32 0.47 0.40 - - -

VI KLB di Kab. Bima


1 Keracunan Nasi Minyak Parado Parado Rato 7 0 4 6 5 9 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 DBD Sanggar Sandue 1 1 2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
Piong 26 38 64 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
Oi Saro 3 3 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
Kore 1 5 6 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
Taloko 5 5 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
Lambu Kaleo 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
Madapangga
Dena 1 1 2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
3 Campak Palibelo Roi 2 6 8 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
4 Difteri Wawo Riamau 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 122


TABEL 27 (Lanjutan)

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
TERANCAM
NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA JUMLAH JUMLAH
KEC DESA/KEL DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
DIKETAHUI
LANGI
AKHIR L P L+P HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
5 Rabies Donggo 2 2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -

VII KLB di Kab. Sumbawa Barat

VIII KLB di Kab. Lombok Utara


1 KLB DBD 1 1 1 0 1 1 1 0 1 14 9 23 7.14 - 4.35 100.00 #DIV/0! 100.00

IX KLB di Kota Mataram


1 Keracunan makanan (Mi goreng) 1 1 19/10/16 19/10/16 19/10/16 15 18 33 13 16 2 2 0 0 0 29 31 60 51.72 58.06 55.00 - - -
2 Keracunan makanan (Cilok) 1 1 25/10/16 25/10/16 25/10/16 17 9 26 14 12 0 0 0 78 102 180 21.79 8.82 14.44 - - -
3 Keracunan makanan (Manjareal) 1 1 1/11/16 1/11/16 1/11/16 4 7 11 11 0 0 0 4 7 11 100.00 100.00 100.00 - - -
Keracunan makanan (Biskuit
4 1 1 2/12/16 2/12/16 3/12/16 4 1 5 3 1 1 0 0 0 10 15 25 40.00 6.67 20.00 - - -
MP ASI)

X KLB di Kota Bima


1 DBD 5 3 32 25 57 11 13 15 3 12 2 1 3 1 4 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9.38 4.00 7.02
2 CHIKUNGUNYA 5 1 18 31 49 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
3 CAMPAK 5 2 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 123


TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KABUPATEN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Lombok Barat 17 #DIV/0!
2 Lombok Tengah 25 18 18 100.00
3 Lombok Timur 29 28 28 100.00
4 Sumbawa 25 0 0 #DIV/0!
5 Dompu 9 1 1 100
6 Bima 21 8 8 100
7 Sumbawa Barat 9 0 0 #DIV/0!
8 Lombok Utara 8 1 1 100
9 Kota Mataram 11 4 4 100
10 Kota Bima 5 5 5 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 65 65 100.00

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 124


TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


PERSALINAN MENDAPAT YANKES IBU NIFAS
NO KABUPATEN PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Lombok Barat 17 15349 15331 99.88 14488 94.39 14602 13875 95.02 13,740 94.10 13,875 95.02123
2 Lombok Tengah 25 21,906 21,643 98.80 19,706 89.96 20,910 18,892 90.35 19,243 92.03 18,934 90.550247
3 Lombok Timur 29 28457 28419 99.87 27923 98.12 27164 26584 97.86 25,808 95.01 25,808 95.01
4 Sumbawa 25 10,552 10,660 101.02 9,642 91.37 10,073 9,009 89.44 9,029 89.64 8,671 86.09
5 Dompu 9 6078 6443 106.01 5772 94.97 5801 5439 93.76 5,090 87.74 5,090 87.74
6 Bima 21 11,252 11,353 100.90 10,250 91.09 10,742 9,915 92.30 9,916 92.31 9,916 92.310557
7 Sumbawa Barat 9 3,723 3,723 100.00 2,961 79.53 3,553 2,839 79.90 2,850 80.21 2,850 80.21
8 Lombok Utara 8 5,700 5,461 95.81 4,689 82.26 5,442 4,673 85.87 4,704 86.44 4,515 82.97
9 Kota Mataram 11 9,701 9,919 102.25 9,120 94.01 9,260 8,481 91.59 8,311 89.75 8,488 91.663067
10 Kota Bima 5 4,252 3,285 77.26 3,063 72.04 4,059 2,775 68.37 2,753 67.82 2,753 67.82
JUMLAH (KAB/KOTA) 116,970 116,237 99.37 107,614 92.00 111,605 102,482 91.83 101,444 90.90 100,900 90.41

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 125


TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KABUPATEN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Lombok Barat 17 15,349 2,205 14.37 2,415 15.73 3,478 22.66 3,151 20.53 1,857 12.10 10,901 71.02
2 Lombok Tengah 25 21,906 6,777 30.94 6,522 29.77 4,801 21.92 5,536 25.27 4,956 22.62 21,815 99.59
3 Lombok Timur 29 28,457 9,164 32.20 10,281 36.13 5,120 17.99 3,996 14.04 2,574 9.05 21,971 77.21
4 Sumbawa 25 10,552 3,109 29.46 2,806 26.59 1,881 17.83 861 8.16 613 5.81 6,161 58.39
5 Dompu 9 6,078 842 13.85 852 14.02 1,305 21.47 996 16.39 789 12.98 3,942 64.86
6 Bima 21 11,252 7,313 64.99 6,141 54.58 2,285 20.31 1,694 15.06 1,748 15.54 11,868 105.47
7 Sumbawa Barat 9 3,723 1,022 27.45 768 20.63 603 16.20 344 9.24 292 7.84 2,007 53.91
8 Lombok Utara 8 5,700 834 14.63 830 14.56 1,174 20.60 878 15.40 593 10.40 3,475 60.96
9 Kota Mataram 11 9,701 5,326 54.90 4,808 49.56 970 10.00 596 6.14 373 3.84 6,747 69.55
10 Kota Bima 5 4,252 1,214 28.55 1,050 24.69 452 10.63 326 7.67 190 4.47 2,018 47.46
JUMLAH (KAB/KOTA) 116,970 37,806 32.32 36,473 31.18 22,069 18.87 18,378 15.7 13,985 12.0 90,905 77.72

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 126


TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KABUPATEN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Lombok Barat 17 148,647 2,205 1.48 2,415 1.62 3,478 2.34 3,151 2.12 1,857 1.25
2 Lombok Tengah 25 173,274 242 0.14 258 0.15 268 0.15 255 0.15 241 0.14
3 Lombok Timur 29 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Sumbawa 25 88,546 3,109 3.5 2,806 3.2 1,881 2.1 861 1.0 613 0.7
5 Dompu 9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 Bima 21 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 Sumbawa Barat 9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 Lombok Utara 8 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 Kota Mataram 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 Kota Bima 5 3,812 1214 31.8 1050 27.5 452 11.9 326 8.6 190 5.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 414,279 6,770 1.6 6,529 1.6 6,079 1.5 4,593 1.1 2,901 0.7

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 127


TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KABUPATEN PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Lombok Barat 17 15,349 15,331 99.88 14,534 94.69
2 Lombok Tengah 25 21906 21,643 98.80 19,706 89.96
3 Lombok Timur 29 28457 30,567 107.41 28,022 98.47
4 Sumbawa 25 10552 10,666 101.08 9,621 91.18
5 Dompu 9 6078 5,823 95.80 5,198 85.52155314
6 Bima 21 11252 11,437 101.64 10,290 91.45
7 Sumbawa Barat 9 3723 3,723 100.00 2,961 79.53
8 Lombok Utara 8 5700 5,268 92.42 4,470 78.42105263
9 Kota Mataram 11 9701 9,929 102.35 9,120 94.01
10 Kota Bima 5 4252 4,050 95.25 3,772 88.71
JUMLAH (KAB/KOTA) 116970 118,437 101.25 107,694 92.07

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 128


TABEL 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PERKIRAAN PENANGANAN PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL


BUMIL PERKIRAAN NEONATAL
JUMLAH KOMPLIKASI JUMLAH BAYI
NO KABUPATEN PUSKESMAS DENGAN KOMPLIKASI
IBU HAMIL KEBIDANAN L P L+P
KOMPLIKASI
KEBIDANAN Σ % L P L+P L P L+P Σ % Σ % Σ %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Lombok Barat 17 15,349 3,070 3519 114.63 6,801 7,109 13,910 1,020 1,066 2,087 921 90.28 863 80.93 1,784 85.50
2 Lombok Tengah 25 21,906 4,381 4850 110.7 9,319 10,305 19,624 1,398 1,546 2,944 1,318 94.27 1,226 79.33 2,544 86.42
3 Lombok Timur 29 28,457 5,691 6950 122.1 12,046 13,824 25,870 1,807 2,074 3,881 1,743 96.5 2,131 102.8 3,874 99.8
4 Sumbawa 25 10,552 2,110 2534 120.1 4,895 4,697 9,593 734 705 1,439 995 135.5 847 120.2 1,842 128.0
5 Dompu 9 6,078 1,216 1821 149.8 2,784 2,742 5,526 418 411 829 309 74.0 336 81.7 645 77.8
6 Bima 21 11,252 2,250 2729 121.3 5,012 5,218 10,230 752 783 1,535 350 46.6 364 46.5 714 46.5
7 Sumbawa Barat 9 3,723 745 743 99.8 1,863 1,521 3,384 279 228 508 210 75.1 249 109.1 459 90.4
8 Lombok Utara 8 5,700 1,140 1444 126.6667 2,556 2,627 5,183 383 394 777 356 92.9 384 97.4 740 95.2
9 Kota Mataram 11 9,701 1,940 1906 98.2373 3,806 4,606 8,412 571 691 1,262 313 54.8 376 54.4 689 54.6
10 Kota Bima 5 4,252 850 848 99.7 1,899 1,967 3,866 285 295 580 210 73.7 195 66.1 405 69.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 116,970 23,394 27344 116.9 50,981 54,616 105,598 7,647 8,192 15,840 6,725 87.9 6,971 85.1 13,696 86.47

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 129


TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP
NO KABUPATEN PUSKESMAS MKJP +
% MKJP +
KON OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % NON MKJP
DOM VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Lombok Barat 17 13,377 11.72 244 0.21 1,593 1.40 23,301 20.42 38,515 33.75 1,005 0.88 60,022 52.60 14,579 12.78 0 0.0 0 0.0 75,606 66.25 114,121 100
2 Lombok Tengah 25 17,024 10.06 1,498 0.89 1,852 1.09 26,184 15.47 46,558 27.51 2,267 1.34 89,068 52.63 31,343 18.52 0 0.0 0 0.0 122,678 72.49 169,236 100
3 Lombok Timur 29 12,364 7.39 819 0.49 2,524 1.51 20,741 12.4 36,448 21.77 1,251 0.75 94,865 56.66 34,850 20.82 0 0.00 0 0.00 130,966 78.2 167,414 100.0
4 Sumbawa 25 11,066 16.19 180 0.26 1,797 2.63 17,072 24.98 30,115 44.06 375 0.55 33,692 49.29 4,170 6.10 0 0.00 0 0.00 38,237 55.9 68,352 100.0
5 Dompu 9 4,608 12.6 0 0.0 86 0.2 2,523 6.9 7,217 19.7 573 1.6 22,207 60.6 6,648 18.1 0 0.0 0 0.0 29,428 80.3 36,645 100.0
6 Bima 21 942 1.4 0 0.0 2 0.0 2,465 3.7 3,409 5.2 250 0.4 60,732 92.3 1,443 2.2 0 0.0 0 0.0 62,425 94.8 65,834 100.0
7 Sumbawa Barat 9 2,281 12.0 3 0.0 566 3.0 2,497 13.1 5,347 28.1 288 1.5 8,428 44.3 4,839 25.4 0 0.0 142 0.7 13,697 71.9 19,044 100.0
8 Lombok Utara 8 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 38,034 0.0
9 Kota Mataram 11 12,605 22.7 60 0.1 1,360 2.4 4,710 8.5 18,735 33.7 803 1.4 30,883 55.6 5,114 9.2 0 0.0 0 0.0 36,800 66.3 55,535 100.0
10 Kota Bima 5 2,873 11.8 54 0.2 321 1.3 4,953 20.4 8,201 33.7 1,091 4.5 13,393 55.1 1,643 6.8 0 0.0 0 0.0 16,127 66.3 24,328 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 77,140 10.7 2,858 0.4 10,101 1.4 104,446 14.5 194,545 27.0 7,903 1.1 413,290 57.4 104,629 14.5 0 0.0 142 0.0 525,964 73.0 720,509 100.0

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 130


TABEL 35

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP
NO KABUPATEN PUSKESMAS % MKJP +
MKJP +
OBAT NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % LAIN NYA % JUMLAH % NON MKJP
VAGINA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Lombok Barat 17 1,591 10.04 23 0.15 77 0.49 3,754 23.69 5,445 34.37 73 0.46 9,802 61.87 524 3.31 0 0.0 0 0.0 10,399 65.63 15,844 100.0
2 Lombok Tengah 25 862 3.11 43 0.15 143 0.52 5,192 18.71 6,240 22.48 534 1.92 17,360 62.55 3,621 13.05 0 0.0 0 0.0 21,515 77.52 27,755 100.0
3 Lombok Timur 29 1,061 2.54 3 0.01 108 0.26 3,703 8.88 4,875 11.69 141 0.34 34,604 82.99 2,076 4.98 0 0.00 0 0.00 36,821 88.31 41,696 100.0
4 Sumbawa 25 2,382 16.70 76 0.53 365 2.56 4,706 32.99 7,529 52.77 110 0.77 5,770 40.44 858 6.01 0 0.00 0 0.00 6,738 47.23 14,267 100.0
5 Dompu 9 287 7.4 0 0.0 10 0.3 612 15.7 909 23.3 138 3.5 2,410 61.8 444 11.4 0 0.0 0 0.0 2,992 76.7 3,901 100.0
6 Bima 21 175 3.0 0 0.0 5 0.1 309 5.3 489 8.4 99 1.7 4,763 82.1 448 7.7 0 0.0 0 0.0 5,310 91.6 5,799 100.0
7 Sumbawa Barat 9 216 8.1 0 0.0 32 1.2 508 19.1 756 28.4 65 2.4 1,272 47.7 557 20.9 0 0.0 14 0.5 1,908 71.6 2,664 100.0
8 Lombok Utara 8 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 489 0.0
9 Kota Mataram 11 2,927 27.7 0 0.0 208 2.0 1,380 13.1 4,515 42.8 361 3.4 4,730 44.8 953 9.0 0 0.0 0 0.0 6,044 57.2 10,559 100.0
10 Kota Bima 5 374 7.6 14 0.3 104 2.1 788 16.1 1,280 26.1 212 4.3 3,104 63.2 312 6.4 0 0.0 0 0.0 3,628 73.9 4,908 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 9,875 7.8 159 0.1 1,052 0.8 20,952 16.4 32,038 25.1 1,733 1.4 83,815 65.8 9,793 7.7 0 0.0 14 0.0 95,355 74.9 127,393 100.0

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 131


TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Lombok Barat 17 147,374 15,844 10.75 114,121 77.44
2 Lombok Tengah 25 232,555 27,755 11.93 169,236 72.77
3 Lombok Timur 29 199,543 41,696 20.90 167,414 83.90
4 Sumbawa 25 79,069 14,267 18.04 68,352 86.45
5 Dompu 9 46,470 3,901 8.39 36,645 78.86
6 Bima 21 82,197 5,799 7.06 65,834 80.09
7 Sumbawa Barat 9 23,303 2,664 11.43 19,044 81.72
8 Lombok Utara 8 37,632 489 1.30 38,034 101.07
9 Kota Mataram 11 72,393 10,559 14.59 55,535 76.71
10 Kota Bima 5 27,727 4,908 17.70 24,328 87.74
JUMLAH (KAB/KOTA) 948,263 127,882 13.49 758,543 79.99

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 132


TABEL 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lombok Barat 17 7,141 6,653 13,794 7,141 100 6,653 100.0 13,794 100.0 274 3.836998 291 4.37 565 4.10
2 Lombok Tengah 25 10,040 9,182 19,222 9,877 98.4 9,015 98.2 18,892 98.3 362 3.7 420 4.66 782 4.14
3 Lombok Timur 29 13,584 13,032 26,616 13,584 100.0 13,032 100.0 26,616 100.0 494 3.64 484 3.71 978 3.67
4 Sumbawa 25 4,622 4,373 8,995 4,646 100.52 4,363 99.77 9,009 100.16 265 5.70 205 4.70 470 5.22
5 Dompu 9 2,747 2,693 5,440 2,747 100.0 2,693 100.0 5,440 100.0 95 3.5 63 2.3 158 2.9
6 Bima 21 4,837 5,034 9,871 4,837 100.0 5,034 100.0 9,871 100.0 147 3.0 140 2.8 287 2.9
7 Sumbawa Barat 9 1,566 1,267 2,833 1,556 99.4 1,277 100.8 2,833 100.0 65 4.2 47 3.7 112 4.0
8 Lombok Utara 8 2,368 2,172 4,540 2,368 100.0 2,172 100.0 4,540 100.0 152 6.4 165 7.6 317 7.0
9 Kota Mataram 11 3,842 4,609 8,451 3,792 98.7 4,602 99.8 8,394 99.3 135 3.6 140 3.0 275 3.3
10 Kota Bima 5 1,750 1,620 3,370 1,750 100.0 1,620 100.0 3,370 100.0 57 3.3 71 4.4 128 3.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 52,497 50,635 103,132 52,298 99.6 50,461 99.7 102,759 99.6 2,046 3.9 2,026 4.0 4,072 3.96

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 133


TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH BAYI
NO KABUPATEN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lombok Barat 17 6,801 7,109 13,910 7,154 105.19 6,630 93.26 13,784 99.09 6,999 102.91 6,574 92.47 13,573 97.58
2 Lombok Tengah 25 9,319 10,305 19,624 10,012 107.44 9,141 88.70 19,153 97.60 9,837 105.56 8,940 86.75 18,777 95.68
3 Lombok Timur 29 12,046 13,824 25,870 11,981 99.46 14,643 105.93 26,624 102.91 11,836 98.26 14,466 104.64 26,302 101.67
4 Sumbawa 25 4,895 4,697 9,593 4,563 93.21 4,419 94.07 8,982 93.63 4,484 91.60 4,353 92.67 8,837 92.12
5 Dompu 9 2,784 2,742 5,526 2,494 89.58 2,515 91.72 5,009 90.64 2,299 82.58 2,350 85.70 4,649 84.13
6 Bima 21 5,012 5,218 10,230 4,831 96.39 5,031 96.42 9,862 96.40 4,749 94.75 4,944 94.75 9,693 94.75
7 Sumbawa Barat 9 1,863 1,521 3,384 1,294 69.46 1,459 95.92 2,753 81.35 1,281 68.76 1,447 95.13 2,728 80.61
8 Lombok Utara 8 2,556 2,627 5,183 2,245 87.83 2,422 92.20 4,667 90.04 2,064 80.75 2,228 84.81 4,292 82.81
9 Kota Mataram 11 3,806 4,606 8,412 3,792 99.63 4,602 99.91 8,394 99.79 3,704 97.32 4,496 97.61 8,200 97.48
10 Kota Bima 5 1,899 1,967 3,866 1,731 91.15 1,598 81.24 3,329 86.11 1,718 90.47 1,579 80.27 3,297 85.28
JUMLAH (KAB/KOTA) 50,981 54,616 105,598 50,097 98.3 52,460 96.1 102,557 97.1 48,971 96.1 51,377 94.1 100,348 95.03

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 134


TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI
USIA 0-6 BULAN
NO KABUPATEN PUSKESMAS 0-6 BULAN
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lombok Barat 17 6,478 6,102 12,580 6,156 95.03 5,771 94.58 11,927 94.81
2 Lombok Tengah 25 9,308 #DIV/0! #DIV/0! 8,468 90.98
3 Lombok Timur 29 11,676 13,372 25,048 10,044 86.02 11,509 86.07 21,553 86.05
4 Sumbawa 25 2,256 2,298 4,553 1,991 88.29 2,040 88.80 4,032 88.55
5 Dompu 9 10,431 9,992 20,423 9,540 91.46 8,810 88.17 18,350 89.85
6 Bima 21 4,275 4,417 8,692 3,313 77.50 3,415 77.31 6,728 77.40
7 Sumbawa Barat 9 1,625 1,758 3,383 1,170 72.00 1,123 63.88 2,293 67.78
8 Lombok Utara 8 2,100 2,268 4,368 1,791 85.29 1,931 85.14 3,722 85.21
9 Kota Mataram 11 4,647 #DIV/0! #DIV/0! 3,713 79.90
10 Kota Bima 5 901 789 1,690 646 71.70 599 75.92 1,245 73.67
JUMLAH (KAB/KOTA) 39,742 40,996 94,692 34,651 87.2 35,198 85.9 82,031 86.63

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 135


TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KABUPATEN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lombok Barat 17 6,801 7,109 13,910 6,891 101.32 6,500 91.43 13,391 96.27
2 Lombok Tengah 25 9,319 10,305 19,624 8,724 93.62 9,717 94.29 18,441 93.97
3 Lombok Timur 29 12,046 13,824 25,870 11,167 92.70 13,648 98.73 24,815 95.92
4 Sumbawa 25 4,895 4,697 9,593 4,993 101.99 4,842 103.08 9,835 102.52
5 Dompu 9 2,784 2,742 5,526 2,262 81.25 2,232 81.40 4,494 81.32
6 Bima 21 5,012 5,218 10,230 4,751 94.79 4,941 94.69 9,692 94.74
7 Sumbawa Barat 9 1,863 1,521 3,384 1,828 98.12 1,497 98.42 3,325 98.26
8 Lombok Utara 8 2,556 2,627 5,183 2,190 85.68 2,364 89.99 4,554 87.86
9 Kota Mataram 11 3,806 4,606 8,412 3,729 97.98 4,512 97.96 8,241 97.97
10 Kota Bima 5 1,899 1,967 3,866 1,699 89.47 1,632 82.97 3,331 86.16
JUMLAH (KAB/KOTA) 50,981 54,616 105,598 48,234 94.6 51,885 95 100,119 94.81

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 136


TABEL 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO KABUPATEN PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN UCI UCI

1 2 3 4 5 6
1 Lombok Barat 17 122 122 100.0
2 Lombok Tengah 25 139 139 100.0
3 Lombok Timur 29 254 254 100.0
4 Sumbawa 25 165 115 69.70
5 Dompu 9 79 73 92.41
6 Bima 21 191 185 96.86
7 Sumbawa Barat 9 64 36 56.25
8 Lombok Utara 8 33 32 96.97
9 Kota Mataram 11 50 45 90.00
10 Kota Bima 5 38 28 73.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,135 1,029 90.66

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 137


TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG
NO KABUPATEN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lombok Barat 17 7,141 6,653 13,794 7,019 98.29 6,483 97.44 13,502 97.88 6,943 97.23 6,470 97.25 13,413 97.24
2 Lombok Tengah 25 10,040 9,182 19,222 10,615 105.73 9,951 108.38 20,566 106.99 10,181 101.40 9,565 104.17 19,746 102.73
3 Lombok Timur 29 13,584 13,032 26,616 12,988 95.61 12,868 98.74 25,856 97.15 14,377 105.84 13,540 103.90 27,917 104.89
4 Sumbawa 25 4,622 4,373 8,995 4,380 94.76 4,196 95.95 8,576 95.34 4,276 92.51 4,075 93.19 8,351 92.84
5 Dompu 9 2,747 2,693 5,440 2,823 102.77 2,546 94.54 5,369 98.69 2,741 99.78 2,483 92.20 5,224 96.03
6 Bima 21 4,837 5,034 9,871 4,745 98.10 4,492 89.23 9,237 93.58 5,091 105.25 4,896 97.26 9,987 101.18
7 Sumbawa Barat 9 1,566 1,267 2,833 1,373 87.68 1,372 108.29 2,745 96.89 1,271 81.16 1,286 101.50 2,557 90.26
8 Lombok Utara 8 2,368 2,172 4,540 2,125 89.74 2,169 99.86 4,294 94.58 2,438 102.96 2,461 113.31 4,899 107.91
9 Kota Mataram 11 3,842 4,609 8,451 3,862 100.52 4,349 94.36 8,211 97.16 4,008 104.32 4,334 94.03 8,342 98.71
10 Kota Bima 5 1,750 1,620 3,370 1,572 89.83 1,474 90.99 3,046 90.39 1,406 80.34 1,391 85.86 2,797 83.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 52,497 50,635 103,132 51,502 98.10 49,900 98.55 101,402 98.32 52,732 100.45 50,501 99.74 103,233 100.10

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 138


TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KABUPATEN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Lombok Barat 17 6,801 7,109 13,910 7,074 104.01 6,690 94.11 13,764 98.95 7,072 103.98 6,690 94.11 13,762 98.94 7,075 104.03 6,621 93.14 13,696 98.46 7,041 103.53 6,612 93.01 13,653 98.15
2 Lombok Tengah 25 9,319 10,305 19,624 10,352 111.08 9,777 94.88 20,129 102.57 10,361 111.181 9,753 94.6434 20,114 102.497 10,059 107.941 9,495 92.1397 19,554 99.6433 9,975 107.039 9,436 91.5672 19,411 98.9146
3 Lombok Timur 29 12,046 13,824 25,870 15,394 127.79 14,553 105.27 29,947 115.76 15,394 127.793 14,553 105.273 29,947 115.76 15,181 126.025 14,320 103.588 29,501 114.036 15,129 125.594 14,274 103.255 29,403 113.657
4 Sumbawa 25 4,895 4,697 9,593 4,379 89.45 4,296 91.45 8,675 90.43 4,382 89.5118 4,271 90.9213 8,653 90.202 4,246 86.7337 4,073 86.7063 8,319 86.7203 3,975 81.1979 3,770 80.256 7,745 80.7367
5 Dompu 9 2,784 2,742 5,526 2,832 101.72 2,647 96.54 5,479 99.15 2,832 101.72 2,647 96.54 5,479 99.15 2,567 92.21 2,394 87.31 4,961 89.78 2,545 91.42 2,386 87.02 4,931 89.23
6 Bima 21 5,012 5,218 10,230 5,238 104.51 5,200 99.66 10,438 102.03 5,238 104.51 5,198 99.62 10,436 102.01 5,112 102.00 5,183 99.33 10,295 100.64 4,885 97.47 4,885 93.62 9,770 95.50
7 Sumbawa Barat 9 1,863 1,521 3,384 1,321 70.91 1,290 84.81 2,611 77.16 1,321 70.91 1,290 84.81 2,611 77.16 1,314 70.53 1,295 85.14 2,609 77.10 1,313 70.48 1,293 85.01 2,606 77.01
8 Lombok Utara 8 2,556 2,627 5,183 2,542 99.45 2,417 92.01 4,959 95.68 2,541 99.41 2,417 92.01 4,958 95.66 2,583 101.06 2,383 90.71 4,966 95.81 2,579 100.90 2,390 90.98 4,969 95.87
9 Kota Mataram 11 3,806 4,606 8,412 4,384 115.19 4,704 102.13 9,088 108.04 4,408 115.817 4,697 101.976 9,105 108.238 4,350 114.293 4,559 98.9796 8,909 105.908 4,171 109.59 4,357 94.594 8,528 101.379
10 Kota Bima 5 1,899 1,967 3,866 1,511 79.57 1,475 74.99 2,986 77.24 1,518 79.94 1,472 74.83 2,990 77.34 1,403 73.88 1,377 70.01 2,780 71.91 1,397 73.57 1,371 69.70 2,768 71.60
JUMLAH (KAB/KOTA) 50,981 54,616 105,598 55,027 107.94 53,049 97.13 108,076 102.35 55,067 108.01 52,988 97.02 108,055 102.33 53,890 105.71 51,700 94.66 105,590 99.99 53,010 103.98 50,774 92.96 103,784 98.28

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 139


TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P ΣƷ % Σ % Σ % L P L+P Σ % Σ % Σ % L P L+P Σ % Σ % Σ %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Lombok Barat 17 6,801 7,109 13,910 6,933 101.94 6,555 92.21 13,488 96.97 26,576 25,229 51,805 26,333 99.09 24,927 98.80 51,260 98.95 33,377 32,338 65,715 33,266 99.67 31,482 97.35 64,748 98.53
2 Lombok Tengah 25 9,319 10,305 19,624 0.00 0.00 21,269 108.38 37,283 41,219 78,502 0.00 0.00 73,500 93.63 46,602 51,524 98,126 0.00 0.00 94,769 96.58
3 Lombok Timur 29 12,046 13,824 25,870 13,913 115.50 15,950 115.38 29,863 115.43 48,188 55,292 103,480 41,688 86.51 47,776 86.41 89,464 86.46 60,234 69,116 129,350 55,601 92.31 63,726 92.20 119,327 92.25
4 Sumbawa 25 4,895 4,697 9,593 4,889 99.87 5,169 110.04 10,058 104.85 17,487 20,885 38,372 16,299 93.21 16,933 81.08 33,232 86.61 22,382 25,582 47,965 21,188 94.66 22,102 86.40 43,290 90.25
5 Dompu 9 2,784 2,742 5,526 3,212 115.37 3,198 116.63 6,410 116.00 18,183 18,231 36,414 17,996 98.97 18,060 99.06 36,056 99.02 20,967 20,973 41,940 21,208 101.15 21,258 101.36 42,466 101.25
6 Bima 21 5,012 5,218 10,230 4,758 94.93 5,709 109.41 10,467 102.32 15,904 19,083 34,987 14,920 93.81 17,903 93.82 32,823 93.81 21,224 24,301 45,525 19,678 92.72 23,612 97.16 43,290 95.09
7 Sumbawa Barat 9 1,863 1,521 3,384 1,273 68.33 1,302 85.60 2,575 76.09 6,134 6,054 12,188 6,066 98.89 6,057 100.05 12,123 99.47 7,997 7,575 15,572 7,339 91.77 7,359 97.15 14,698 94.39
8 Lombok Utara 8 2,556 2,627 5,183 2,464 96.40 2,659 101.22 5,123 98.84 8,153 8,802 16,955 8,245 101.13 8,900 101.11 17,145 101.12 10,709 11,429 22,138 10,709 100.00 11,559 101.14 22,268 100.59
9 Kota Mataram 11 3,806 4,606 8,412 3,160 83.03 2,950 64.05 6,110 72.63 18,197 17,079 35,276 12,198 67.03 11,590 67.86 23,788 67.43 22,003 21,685 43,688 15,358 69.80 14,540 67.05 29,898 68.44
10 Kota Bima 5 1,899 1,967 3,866 1,548 81.52 1,515 77.02 3,063 79.23 5,680 5,390 11,070 5,487 96.60 5,142 95.40 10,629 96.02 7,579 7,357 14,936 7,035 92.82 6,657 90.49 13,692 91.67
JUMLAH (KAB/KOTA) 50,981 54,616 105,598 42,150 82.68 45,007 82.41 108,426 102.68 201,785 217,264 419,049 149,232 73.96 157,288 72.39 380,020 90.69 253,074 271,880 524,955 191,382 75.62 202,295 74.41 488,446 93.05

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 140


TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)


JUMLAH BADUTA DITIMBANG BGM
NO KABUPATEN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lombok Barat 17 13,476 12,763 26,239 12,971 12,277 25,248 96.25 96.20 96.22 175 1.35 149 1.21 324 1.28
2 Lombok Tengah 25 21,036 19,765 40,801 18,000 16,851 34,851 85.57 85.25 85.42 219 1.21 232 1.38 450 1.29
3 Lombok Timur 29 25,904 29,698 55,602 23,462 26,908 50,370 90.57 90.61 90.59 300 1.28 344 1.28 644 1.28
4 Sumbawa 25 8,721 10,465 19,186 7,824 8,052 15,877 89.72 76.95 82.75 73 0.93 81 1.00 154 0.97
5 Dompu 9 5,843 5,344 11,187 5,256 5,026 10,282 89.95 94.05 91.91 60 1.14 55 1.09 115 1.12
6 Bima 21 9,297 11,158 20,455 6,467 7,762 14,229 69.56 69.56 69.56 156 2.41 192 2.47 348 2.45
7 Sumbawa Barat 9 2,644 2,642 5,286 2,075 2,112 4,187 78.48 79.94 79.21 33 1.59 30 1.42 63 1.50
8 Lombok Utara 8 4,560 4,921 9,481 4,310 4,653 8,963 94.52 94.55 94.54 0 0.00 0 0.00 0 0.00
9 Kota Mataram 11 9,307 8,542 17,849 4,987 4,294 9,281 53.58 50.27 52.00 128 2.57 66 1.54 194 2.09
10 Kota Bima 5 3,031 2,917 5,948 2,253 2,144 4,397 74.33 73.50 73.92 68 3.02 72 3.36 140 3.18
JUMLAH (KAB/KOTA) 103,819 108,215 212,033 87,605 90,079 177,684 84.4 83 83.8 1,212 1.4 1,220 1.4 2,433 1.37

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 141


TABEL 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lombok Barat 17 26,576 25,229 51,805 26,124 98.30 25,530 101.19 51,654 99.71
2 Lombok Tengah 25 37,283 41,219 78,502 29,054 77.93 32,270 78.29 61,324 78.12
3 Lombok Timur 29 48,188 55,292 103,480 41,346 85.80 50,535 91.40 91,881 88.79
4 Sumbawa 25 17,487 20,885 38,372 17,466 99.88 18,094 86.64 35,560 92.67
5 Dompu 9 18,183 18,231 36,414 9,192 50.55 9,292 50.97 18,484 50.76
6 Bima 21 15,904 19,083 34,987 17,346 109.07 18,054 94.61 35,400 101.18
7 Sumbawa Barat 9 6,134 6,054 12,188 6,125 99.85 5,011 82.77 11,136 91.37
8 Lombok Utara 8 8,153 8,802 16,955 7,570 92.85 8,171 92.83 15,741 92.84
9 Kota Mataram 11 18,197 17,079 35,276 12,262 67.38 11,481 67.22 23,743 67.31
10 Kota Bima 5 5,680 5,390 11,070 5,706 100.5 5,644 104.7 11,350 102.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 201,785 217,264 419,049 172,191 85.3 184,082 84.7 356,273 85.02

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 142


TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

BALITA
JUMLAH BALITA DILAPORKAN DITIMBANG BGM
NO KABUPATEN PUSKESMAS
(S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lombok Barat 17 33,291 31,727 65,017 31,432 30,023 61,454 94.42 94.63 94.52 536 1.70 506 1.69 1,042 1.70
2 Lombok Tengah 25 49,350 46,992 96,342 39,261 37,434 76,695 79.56 79.66 79.61 550 1.40 598 1.60 1,148 1.50
3 Lombok Timur 29 56,426 64,696 121,122 49,464 56,721 106,185 87.66 87.67 87.67 748 1.51 855 1.51 1,603 1.51
4 Sumbawa 25 21,802 26,162 47,964 18,004 18,476 36,480 82.58 70.62 76.06 152 0.85 169 0.92 322 0.88
5 Dompu 9 12,515 11,005 23,520 11,292 10,486 21,778 90.23 95.28 92.59 128 1.13 131 1.25 259 1.19
6 Bima 21 23,246 27,896 51,142 14,290 17,148 31,438 61.47 61.47 61.47 356 2.49 425 2.48 781 2.48
7 Sumbawa Barat 9 7,056 7,132 14,188 6,205 6,307 12,512 87.94 88.43 88.19 49 0.79 37 0.59 86 0.69
8 Lombok Utara 8 10,646 11,492 22,138 9,687 10,456 20,143 90.99 90.99 90.99 266 2.75 286 2.74 552 2.74
9 Kota Mataram 11 22,810 21,285 44,095 13,022 11,913 24,935 57.09 55.97 56.55 392 3.01 318 2.67 710 2.85
10 Kota Bima 5 7,132 6,957 14,089 4,742 4,610 9,352 66.49 66.26 66.38 77 1.62 91 1.97 168 1.80
JUMLAH (KAB/KOTA) 244,273 255,343 499,617 197,399 203,573 400,972 80.81 79.73 80.26 3,254 1.6 3,417 1.7 6,670 1.7

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 143


TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

KASUS BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P Σ % Σ % Σ %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lombok Barat 17 50 40 90 50 100 40 100 90 100
2 Lombok Tengah 25 21 17 38 21 100.0 17 100.0 38 100.0
3 Lombok Timur 29 48 64 112 48 100.0 64 100.0 112 100.0
4 Sumbawa 25 14 13 27 14 100.0 13 100.0 27 100.0
5 Dompu 9 16 11 27 16 100.0 11 100.0 27 100.0
6 Bima 21 16 13 29 16 100.0 13 100.0 29 100.0
7 Sumbawa Barat 9 1 0 1 1 100.0 0 #DIV/0! 1 100.0
8 Lombok Utara 8 10 12 22 10 100.0 12 100.0 22 100.0
9 Kota Mataram 11 19 23 42 19 100.0 23 100.0 42 100.0
10 Kota Bima 5 8 7 15 8 100.0 7 100.0 15 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 203 200 403 203 100.0 200 100.0 403 100.0

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 144


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
NO KABUPATEN PUSKESMAS L P L+P MENDAPAT
PELAYANAN
JUMLAH %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % KESEHATAN
(PENJARINGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Lombok Barat 17 12,826 #DIV/0! #DIV/0! 12,631 98.48 444 437 98.42
2 Lombok Tengah 25 10,263 10,393 20,656 9,694 94.46 9,936 95.60 19,630 95.03 854 809 94.73
3 Lombok Timur 29 13,773 12,833 26,606 13,515 98.13 12,319 95.99 25,834 97.10 937 918 97.97
4 Sumbawa 25 16,611 15,611 32,222 16,611 100.00 15,611 100.00 32,222 100.00 366 234 63.93
5 Dompu 9 6,372 6,372 12,744 2,361 37.05 2,320 36.41 4,681 36.73 266 265 99.62
6 Bima 21 5,362 5,420 10,782 4,070 75.91 4,115 75.91 8,185 75.91 480 359 74.79
7 Sumbawa Barat 9 1,650 1,496 3,146 1,572 95.27 1,439 96.19 3,011 95.71 105 105 100.00
8 Lombok Utara 8 2,537 2,319 4,856 2,296 90.50 2,236 96.42 4,532 93.33 184 179 97.28
9 Kota Mataram 11 4,280 4,040 8,320 4,231 98.86 3,990 98.76 8,221 98.81 193 193 100.00
10 Kota Bima 5 1,252 1,126 2,378 965 77.08 879 78.06 1,844 77.54 90 88 97.78
JUMLAH (KAB/KOTA) 62,100 59,610 134,536 55,315 89.1 52,845 88.7 120,791 89.78 3,919 3,587 91.53
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 89.1 88.7 89.78

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 145


TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KABUPATEN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP
TETAP PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 Lombok Barat 17 1,670 1,564 1.07
2 Lombok Tengah 25 273 666 0.41
3 Lombok Timur 29 1,567 2,346 0.67
4 Sumbawa 25 716 3,949 0.18
5 Dompu 9 274 1,308 0.21
6 Bima 21 #DIV/0!
7 Sumbawa Barat 9 361 666 0.54
8 Lombok Utara 8 261 335 0.78
9 Kota Mataram 11 4,555 2,366 1.93
10 Kota Bima 5 633 1,437 0.4
JUMLAH (KAB/ KOTA) 10,310 14,637 0.7

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 146


TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Lombok Barat 17 444 0.00 0.00 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 Lombok Tengah 25 854 0.00 854 100.00 10,263 10,393 20,656 9,694 94.46 9,936 95.60 19,630 95.03 31,514 #DIV/0! #DIV/0! 15,712 49.86
3 Lombok Timur 29 937 415 44.29 937 100.00 79,505 75,188 154,693 19,700 24.78 17,802 23.68 37,502 24.24 4,925 4,451 9,375 4,925 100.00 4,451 100.00 9,375 100.00
4 Sumbawa 25 366 18 4.92 29 7.92 3,425 3,155 6,580 223 6.51 190 6.02 413 6.28 92 82 174 42 45.65 39 47.56 81 46.55
5 Dompu 9 263 11 4.18 26 9.89 828 817 1,645 527 63.65 588 71.97 1,115 67.78 248 295 543 139 56.05 161 54.58 300 55.25
6 Bima 21 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
7 Sumbawa Barat 9 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
8 Lombok Utara 8 184 48 26.09 146 79.35 7,812 7,573 15,385 1,696 21.71 1,521 20.08 3,217 20.91 903 1,114 2,017 860 95.24 947 85.01 1,807 89.59
9 Kota Mataram 11 195 8 4.1 81 41.54 2,278 #DIV/0! #DIV/0! 3,972 174.4 3,446 #DIV/0! #DIV/0! 2,812 81.60
10 Kota Bima 5 89 - 0.0 81 91.0 8,608 7,899 16,507 574 6.7 549 7.0 1,123 6.8 863 874 1,737 863 100.0 874 100.0 1,737 100.0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 3,332 500 15.0 2,154 64.6 110,441 105,025 217,744 32,414 29.3 30,586 29.1 66,972 30.8 7,031 6,816 48,806 6,829 97.1 6,472 95.0 31,824 65.2

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 147


TABEL 52

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

USILA (60TAHUN+)
NO KABUPATEN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lombok Barat 17 19,018 21,757 40,775 4,662 24.51 5,186 23.84 9,849 24.15
2 Lombok Tengah 25 27,362 30,418 57,780 20,815 76.07 23,631 77.69 44,446 76.92
3 Lombok Timur 29 44,702 51,297 95,999 7,990 17.87 14,258 27.79 22,248 23.18
4 Sumbawa 25 17,087 16,395 33,482 1,438 8.42 2,329 14.21 3,767 11.25
5 Dompu 9 6,898 6,982 13,880 3,518 51.00 3,672 52.59 7,190 51.80
6 Bima 21 17,704 17,011 34,715 2,803 15.83 3,615 21.25 6,418 18.49
7 Sumbawa Barat 9 3,295 2,203 5,498 2,545 77.24 1,690 76.71 4,235 77.03
8 Lombok Utara 8 17,599 18,205 35,804 5,737 32.60 8,326 45.73 14,063 39.28
9 Kota Mataram 11 3,243 3,316 6,559 1,240 38.24 3,192 96.26 4,432 67.57
10 Kota Bima 5 4,956 5,819 10,775 5,007 101.03 5,362 92.15 10,369 96.23
JUMLAH (KAB/KOTA) 161,864 173,403 335,267 55,755 34.45 71,261 41.10 127,017 37.89

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 148


TABEL 53

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 3180046 0.00 0.00 64.93

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 2,401,477 0.00 0.00 49.03

1.2 PBI APBD 41,600 0.00 0.00 0.85

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 442,180 0.00 0.00 9.03

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 237,978 0.00 0.00 4.86

1.5 Bukan pekerja (BP) 56,811 0.00 0.00 1.16

2 Jamkesda 119,362 0.00 0.00 2.44

3 Asuransi Swasta 0 0.00 0.00 0.00

4 Asuransi Perusahaan 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 3,299,408 0.00 0.00 67.36

Sumber: - Seksi Akreditasi dan Jaminan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 149


TABEL 54

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas di Lombok Barat 247,152 288,446 535,598 2,015 3,427 5,442 853 685 1,538
2 Puskesmas di Lombok Tengah 159,959 292,447 452,406 5,896 7,563 13,459 966 514 1,480
3 Puskesmas di Lombok Timur 244,517 353,705 598,222 13,434 16,078 29,512 4,094 3,005 7,099
4 Puskesmas di Sumbawa 128,072 156,585 284,657 5,651 5,949 11,600 2,017 1,356 3,373
5 Puskesmas di Dompu 57,566 69,443 127,009 1,405 1,649 3,054 153 110 263
6 Puskesmas di Bima 112,070 8,842 228
7 Puskesmas di Sumbawa Barat 48,044 61,191 109,235 1,199 1,181 2,380 1,297 1,201 2,498
8 Puskesmas di Lombok Utara 84,347 90,178 174,525 2,186 2,526 4,712 219 143 362
9 Puskesmas di Kota Mataram 155,863 234,814 390,677 2,815 3,543 6,358 313 248 561
10 Puskesmas di Kota Bima 60,623 83,146 143,769 718 979 1,697 1,022 696 1,718
SUB JUMLAH I 1,186,143 1,629,955 2,928,168 35,319 42,895 87,056 10,934 7,958 19,120
1 RSUD Patuh Patut Pacju 9,293 16,698 25,991 3,734 5,728 9,462 0 0 0
2 RSUD Praya 50,720 15,507 0
3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 47,096 53,510 100,606 8,120 12,786 20,906 0
4 RSI Namira Selong 15,125 14,110 29,235 3,026 4,230 7,256
5 RS Risa Sentra Medika Selong 8,188 15,413 23,601 2,232 3,443 5,675
6 RSUD Kab. Sumbawa 30,190 29,205 59,395 5,865 6,065 11,930 0 0 0
7 RSUD Dompu 23,391 25,756 49,147 6,089 9,524 15,613 0 0 0
8 RSUD Bima - - - - - - - - -
9 RSUD As Syifa 10,885 1,350 1,995 3,345 0 0 0
10 RSUD Tanjung 6,442 8,268 14,710 2,263 2,443 4,706 144 155 299
11 RSUD Kota Mataram 177,323 16,102 0
12 RS Dr. Agung Kota Bima 10,399 14,467 24,866 497 797 1,294 0 0 0
13 RS Stikes Mataram, Kota Bima 63 80 143 211 240 451
SUB JUMLAH II 150,187 177,507 566,622 33,387 47,251 112,247 144 155 299
1 Klinik di Lombok Timur 16,577 6,189 22,766 205 775 980 0
2 Klinik di Sumbawa Barat 713 59 772 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH III 17,290 6,248 23,538 205 775 980 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,353,620 1,813,710 3,167,330 68,911 90,921 200,283 11,078 8,113 19,419
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 2,373,351 2,524,544 4,897,895 2,373,351 2,524,544 4,897,895
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 57.0 71.8 64.7 2.9 3.6 4.1

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 150


TABEL 55

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


JUMLAH PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKITa (HIDUP + MATI)
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Patuh Patut Pacju 120 3,734 5,728 9,462 122 266 388 59 190 249 32.7 46.4 41.0 15.80 33.17 26.32
2 RSUD Praya 190 7,000 8,507 15,507 309 353 662 153 200 353 44.14 41.50 42.69 21.86 23.51 22.76
3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 291 8,120 12,786 20,906 613 596 1,209 280 250 530 75.49 46.61 57.83 34.48 19.55 25.35
4 RSI Namira Selong 96 3,342 3,914 7,256 86 122 208 44 52 96 25.73 31.17 28.67 13.17 13.29 13.23
5 RS Risa Sentra Medika Selong 66 22,232 3,442 25,674 60 40 100 15 10 25 2.70 11.62 3.89 0.67 2.91 0.97
6 RSUD Kab Sumbawa 135 5,576 5,394 10,970 203 198 401 101 93 194 36.41 36.71 36.55 18.11 17.24 17.68
7 RSUD Dompu 178 7,006 8,607 15,613 141 136 277 75 55 130 20.13 15.80 17.74 10.71 6.39 8.33
8 RSUD Bima 167 12,524 474 210 #DIV/0! #DIV/0! 37.85 #DIV/0! #DIV/0! 16.77
9 RSUD As Syifa 100 1,350 1,995 3,345 30 34 64 11 12 23 22.22 17.04 19.13 8.15 6.02 6.88
10 RSUD Tanjung 80 2,154 2,326 4,480 51 55 106 32 35 67 23.68 23.65 23.66 14.86 15.05 14.96
11 RSUD Kota Mataram 236 15,848 720 438 #DIV/0! #DIV/0! 45.43 #DIV/0! #DIV/0! 27.64
12 RS Dr. Agung Kota Bima 44 497 779 1,276 8 10 18 9 6 15 16.10 12.84 14.11 18.11 7.70 11.76
13 RS Stikes Mataram, Kota Bima 28 211 240 451 5 6 11 0 2 2 23.70 25.00 24.39 - 8.33 4.43
KABUPATEN/KOTA 1,731 61,222 53,718 143,312 1,628 1,816 4,638 779 905 2,332 26.59 33.81 32.36 12.72 16.85 16.27

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 151


TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO NAMA RUMAH SAKITa BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Patuh Patut Pacju 120 9,462 33,681 43,143 76.90 79 1 5
2 RSUD Praya 190 15,507 52,243 51,951 75.33 82 1 3
3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 291 20,906 67,852 78,304 63.88 72 2 4
4 RSI Namira Selong 96 7,256 23,834 23,834 68.02 76 2 3
5 RS Risa Sentra Medika Selong 66 25,674 15,419 14,861 64.01 389 0 1
6 RSUD Kab Sumbawa 135 10,970 48,827 37,399 99.09 81 0 3
7 RSUD Dompu 178 15,613 42,088 45,424 64.78 88 1 3
8 RSUD Bima 167 12,524 58,240 49,200 95.55 75 0 4
9 RSUD As Syifa 100 3,345 12,621 9,416 34.58 33 7 3
10 RSUD Tanjung 80 4,480 18,900 42,378 64.73 56 2 9
11 RSUD Kota Mataram 236 15,848 52,354 47,685 60.78 67 2 3
12 RS Dr. Agung Kota Bima 44 1,276 11,312 2,717 70.44 29 4 2
13 RS Stikes Mataram, Kota Bima 28 451 720 1,804 7.05 16 21 4
KABUPATEN/KOTA 1731 143312 438,091 448,116 69.34 83 1 3

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 152


TABEL 57

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

RUMAH TANGGA
NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
JUMLAH DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Lombok Barat 17 186,777 3,570 1.91 2,236 62.63
2 Lombok Tengah 25 269,882 5,510 2.04 1,510 27.40
3 Lombok Timur 29 344,358 6,090 1.77 2,700 44.33
4 Sumbawa 25 114,868 5,250 4.57 1,363 25.96
5 Dompu 9 57,907 11,822 20.42 3,116 26.36
6 Bima 21 118,606 3,150 2.66 908 28.83
7 Sumbawa Barat 9 34,044 1,892 5.56 801 42.34
8 Lombok Utara 8 70,229 1,680 2.39 754 44.88
9 Kota Mataram 11 125,620 2,310 1.8 700 30.3
10 Kota Bima 5 1,050 1,050 100.0 110 10.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,323,341 42,324 3.2 14,198 33.55

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 153


TABEL 58

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

2015 2016
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
JUMLAH RUMAH DIBINA
(RUMAH SEHAT) RUMAH YANG SYARAT (RUMAH SEHAT)
NO KABUPATEN PUSKESMAS SELURUH
BELUM
RUMAH
JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Lombok Barat 17 163,853 116,565 71.14 47,288 7,092 15.00 3,075 43.36 119,640 73.02
2 Lombok Tengah 25 302105 209,566 69.37 92,539 32,615 35.24 6,568 20.14 216,134 71.54
3 Lombok Timur 29 344,358 136,875 39.75 207,483 48,822 23.53 34,323 70.30 171,198 49.72
4 Sumbawa 25 105,650 77,919 73.75 27,055 27,055 100.00 4,880 18.04 82,799 78.37
5 Dompu 9 55,170 30,562 55.40 24,373 24,318 99.77 9,799 40.30 40,361 73.16
6 Bima 21 115,905 68,960 59.50 46,945 15,399 32.80 2,751 17.86 71,711 61.87
7 Sumbawa Barat 9 31,260 21,995 70.36 9,265 9,265 100 8,772 94.68 30,767 98.42
8 Lombok Utara 8 53,469 30,544 57.12 22,925 11,034 48.13 3,821 34.63 34,365 64.27
9 Kota Mataram 11 101,264 83,285 82.25 17,979 17,979 100 15848 88.15 99,133 97.90
10 Kota Bima 5 39020 33,219 85.13 5,801 5,801 100 953 16.43 34,172 87.58
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,312,054 809,490 61.70 501,653 199,380 39.74 90,790 45.54 900,280 68.62

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 154


TABEL 59

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN


PENDUDUK DENGAN
AKSES BERKELANJUTAN
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
TERHADAP AIR MINUM
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN LAYAK

NO KABUPATEN PUSKESMAS PENDUDUK


MEMENUHI

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
SYARAT

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Lombok Barat 17 665,132 89,637 457,860 82,089 385,125 2,028 10,757 1,064 6,634 1 280 1 280 - - - - 118 4,261 111 4,060 2,130 15,239 1,850 13,334 37,509 176,735 35,854 162,773 572,206 86.02894
2 Lombok Tengah 25 921,955 91,929 490,875 74,013 411,884 111 636 111 636 825 9,435 825 9,435 - - - - 103 1,114 75 977 455 2,402 498 2,678 49,917 235,582 49,291 234,623 660,233 71.61
3 Lombok Timur 29 1,173,781 118,368 577,736 110,299 534,994 21,231 92,828 20,823 90,386 2 15 2 15 - - - - 82 13,189 75 12,707 900 3,994 749 3,154 85,595 397,592 80,070 368,651 1,009,907 86.04
4 Sumbawa 25 452,496 23,342 103,873 20,920 94,253 4,017 16,230 3,597 15,881 4,679 14,520 4,570 14,397 7,088 46,456 6,496 43,064 73 12,022 59 10,640 112 1,669 99 895 39,546 175,216 38,848 170,410 349,540 77.25
5 Dompu 9 233,142 3,564 23,201 3,228 21,733 1,027 7,691 928 7,411 10,827 61,821 10,773 61,551 146 27,089 100 26,845 5 2,640 5 2,640 1 40 - - 17,315 78,190 14,178 78,010 198,190 85.01
6 Bima 21 473,890 7,990 6931 32100 128201.00 - 0 0 0.00 0 27,640 25784 35891.00 143784 63 63 293.00 1442 24 24 390.00 1410 0 0 0.00 10,539 10,539 10,533 89,135 253,910 53.58
7 Sumbawa Barat 9 137,072 15,627 85,012 15,760 84,091 0 0 0 0 330 1,831 309 1,831 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10,701 43,165 10,695 43,067 128,989 94.10
8 Lombok Utara 8 221,377 11,767 56,198 9,108 56,198 6 21 6 21 16 2,421 15 2,421 0 - - - 9 1,560 8 1,560 2 45 2 45.00 31,354 130,978 30,080 130,978 191,223 86.38
9 Kota Mataram 11 459,314 15,039 75,195 15,039 75,195 2 10 2 10 22 1,100 22 1,100 - - - - 15 1,500 15 1,500 - - - - 66,253 343,595 66,253 343,595 421,400 91.75
10 Kota Bima 5 159,736 1,136 17,146 1,040 16,203 774 9,184 701 8,694 17,277 95,702 16,973 93,065 - - - - 53 2,502 43 2,357 11 232 11 232 5,496 29,929 5,457 29,622 150,173 94.01
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,897,895 378,399 1,894,027 363,596 1,807,877 29,196 137,357 27,232 129,673 33,979 214,765 59,274 219,986 151,018 73,608 6,659 70,202 1,900 38,812 415 36,831 5,021 23,621 3,209 20,338 354,225 1,621,521 341,259 1,650,864 3,935,771 80.36

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 155


TABEL 60

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH MEMENUHI SYARAT


JUMLAH SAMPEL (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
NO KABUPATEN PUSKESMAS PENYELENGGARA
DIPERIKSA
AIR MINUM
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Lombok Barat 17 41 291 239 82.13
2 Lombok Tengah 25 111 49 48 97.96
3 Lombok Timur 29 10 49 29 59.18
4 Sumbawa 25 82 58 46 79.31
5 Dompu 9 15 15 10 66.67
6 Bima 21 50 36 14 38.89
7 Sumbawa Barat 9 6 24 24 100
8 Lombok Utara 8 146 158 105 66.46
9 Kota Mataram 11 1 533 252 47.28
10 Kota Bima 5 44 15 9 60

JUMLAH (KAB/KOTA) 506 1228 776 63.19

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 156


TABEL 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JENIS SARANA JAMBAN


PENDUDUK DENGAN
KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG AKSES SANITASI LAYAK
(JAMBAN SEHAT)

PENDUDUK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
NO KABUPATEN PUSKESMAS

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Lombok Barat 17 665,132 24,654 256,833 20,440 205,753 80.11 86,944 363,688 78,428 335,032 92.12 10443 44611 7396 29684 66.54 0 0 0 0 #DIV/0! 570,469 85.77
2 Lombok Tengah 25 921,955 106 1,091 106 1,091 100.00 187,435 733,057 156,715 691,335 94.31 0 0 0 0 #DIV/0! 3,417 9,065 3,241 9,655 106.51 702,081 76.15
3 Lombok Timur 29 1,173,781 0 0 0 0 #DIV/0! 226,272 933,467 214,097 821,996 88.06 1261 7141 904 5481 76.75 2,963 14,739 2,623 13,228 89.75 840,705 71.62
4 Sumbawa 25 452,496 998 9,589 979 9,224 96.19 76,158 354,381 73,825 342,716 96.71 813 2441 813 2441 100.00 302 906 302 906 100.00 355,287 78.52
5 Dompu 9 233,142 292 7,491 280 7,394 98.71 36,051 182,960 33,487 157,916 86.31 2548 10758 1619 7018 65.24 1,934 7,860 1,774 6,926 88.12 179,254 76.89
6 Bima 21 473,890 23,199 93,417 23,199 93,417 100.00 62,632 228,968 63,984 237,161 103.58 11017 43504 11017 43504 100.00 - - - - #DIV/0! 374,082 78.94
7 Sumbawa Barat 9 137,072 - - - - #DIV/0! 31,627 133,456 31,627 133,456 100 0 0 0 0 #DIV/0! 33 81 5 18 22.22 133,474 97.38
8 Lombok Utara 8 221,377 146 8,791 137 8,791 100 39,896 143,924 39,573 143,924 100 0 0 0 0 #DIV/0! 9 32 9 32 100.00 152,747 69.00
9 Kota Mataram 11 459,314 0 0 0 0 #DIV/0! 110,702 456,244 110,702 456,244 100 0 0 0 0 #DIV/0! - - - - #DIV/0! 456,244 99.33
10 Kota Bima 5 159,736 10,799 44,916 10,797 44,463 98.99 23,415 98,429 23,415 98,429 100 0 0 0 0 #DIV/0! 321 1,322 309 1,250 94.55 144,142 90.24
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,897,895 60,194 422,128 55,938 370,133 87.6826 881,132 3,628,574 825,853 3,418,209 94.2025 26,082 108,455 21,749 88,128 81.25766 8,979 34,005 8,263 32,015 94.14792 3,908,485 79.80

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 157


TABEL 62

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA STOP BABS
NO KABUPATEN PUSKESMAS DESA MELAKSANAKAN STBM DESA STBM
KELURAHAN (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Lombok Barat 17 122 122 100 80 65.57 0 0
2 Lombok Tengah 25 139 139 100 50 35.97 0 0
3 Lombok Timur 29 254 254 100 74 29.13 6 2.36
4 Sumbawa 25 165 157 95.15 39 23.64 0 0
5 Dompu 9 79 52 65.82 28 35.44 0 0
6 Bima 21 191 191 100 79 41.36 0 0
7 Sumbawa Barat 9 64 64 100 64 100 0 0
8 Lombok Utara 8 33 33 100 7 21.21 7 21.21
9 Kota Mataram 11 50 50 100 42 84.00 0 0
10 Kota Bima 5 38 38 100 8 21.05 - 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,135 1,100 96.9 471 41.50 13 1.15

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 158


TABEL 63

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL


SARANA TEMPAT-TEMPAT
SARANA PENDIDIKAN HOTEL
KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM

JUMLAH TTU
NO KABUPATEN PUSKESMAS SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
UMUM

RUMAH SAKIT

NON BINTANG
PUSKESMAS

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
UMUM
SLTP

SLTA
SD

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Lombok Barat 17 444 134 101 17 1 26 62 785 323 72.75 115 85.82 87 86.14 17 100 1 100 26 100.0 61 98.39 630 80.25
2 Lombok Tengah 25 890 320 187 25 2 8 31 1,463 598 67.19 174 54.38 93 49.73 25 100 2 100 0 0 0 0 892 60.97
3 Lombok Timur 29 937 322 214 29 3 2 40 1,547 719 76.73 213 66.15 152 71.03 29 100.00 3 100.00 1 50.0 21 52.50 1,138 73.56
4 Sumbawa 25 366 106 49 25 2 3 25 576 315 86.07 81 76.42 41 83.67 25 100.00 2 100.00 3 100.0 24 96.00 491 85.24
5 Dompu 9 269 85 52 9 1 0 31 447 218 81.04 66 77.65 38 73.08 9 100 1 100 0 #DIV/0! 30 96.77 362 80.98
6 Bima 21 480 141 84 20 1 - 3 729 372 77.50 90 63.83 46 54.76 5 25.00 - - 0 #DIV/0! - - 513 70.37
7 Sumbawa Barat 9 101 36 20 9 1 1 11 179 85 84.16 33 91.67 20 100 9 100 1 100 1 100 10 90.91 159 88.83
8 Lombok Utara 8 184 76 44 14 1 4 73 396 99 53.80 29 38.16 15 34.09 7 50.00 - - 4 100 25 34.25 179 45.20
9 Kota Mataram 11 195 56 49 53 16 22 80 471 160 82.05 46 82.14 38 77.55 27 50.94 13 81.25 18 81.8 30 37.50 332 70.49
10 Kota Bima 5 89 33 26 61 5 0 14 228 75 84.27 27 81.82 24 92.31 56 91.80 5 100 0 #DIV/0! 13 92.86 200 87.72
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,955 1,309 826 262 33 66 370 6,821 2,964 74.9 874 66.8 554 67.1 209 79.8 28 84.8 53 80.3 214 57.8 4,896 71.78

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 159


TABEL 64

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KABUPATEN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Lombok Barat 17 633 49 278 68 164 559 88.31 12 31 2 28 73 11.53
2 Lombok Tengah 25 650 143 188 64 253 648 99.69 4 4 0 48 56 8.62
3 Lombok Timur 29 400 7 6 9 15 37 9.25 29 81 57 196 363 90.75
4 Sumbawa 25 165 5 29 19 12 65 39.39 9 60 19 12 100 60.61
5 Dompu 9 779 111 89 10 272 482 61.87 100 17 5 147 269 34.53
6 Bima 21 280 3 24 12 12 51 18.21 16 80 4 74 174 62.14
7 Sumbawa Barat 9 313 37 136 13 83 269 85.94 8 25 1 10 44 14.06
8 Lombok Utara 8 413 23 72 14 112 221 53.51 9 27 5 68 109 26.39
9 Kota Mataram 11 2758 115 190 162 210 677 24.55 0 59 0 146 205 7.43
10 Kota Bima 5 716 31 62 41 346 480 67.04 16 16 0 204 236 32.96
JUMLAH (KAB/KOTA) 7107 524 1074 412 1479 3489 49.09 203 400 93 933 1629 22.92

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 160


TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

PERSENTASE TPM

PERSENTASE TPM
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK
MEMENUHI SYARAT

HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/

RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM

DIUJI PETIK
MINUM (DAM)

MINUM (DAM)
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
DEPOT AIR

DEPOT AIR
MAKANAN

MAKANAN
DIBINA
JAJANAN

JAJANAN
TOTAL

TOTAL
NO KABUPATEN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Lombok Barat 17 73 12 31 2 28 73 100 559 0 19 27 0 46 8.23


2 Lombok Tengah 25 56 0 0.00 648 0 0.00
3 Lombok Timur 29 363 1 0 43 12 56 15.43 37 7 5 8 16 36 97.30
4 Sumbawa 25 100 5 29 19 12 65 65.00 65 0 0 19 0 19 29.23
5 Dompu 9 269 60 35 2 162 259 96.28 482 0 0 0 0 0 0.00
6 Bima 21 174 16 80 4 74 174 100 51 3 11 12 5 31 60.78
7 Sumbawa Barat 9 44 8 25 1 10 44 100 269 37 136 13 83 269 100
8 Lombok Utara 8 109 8 27 6 77 118 108.26 221 6 33 13 19 71 32.13
9 Kota Mataram 11 205 0 59 0 146 205 100 677 115 190 162 210 677 100
10 Kota Bima 5 236 16 16 0 204 236 100.00 480 2 12 11 53 78 16.25
JUMLAH (KAB/KOTA) 1629 126 302 77 725 1230 75.51 3489 170 406 265 386 1227 35.17

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 161


TABEL 66

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas (%)

Lombok Barat

Sumbawa

Kota Bima
Sumbawa
Mataram

Lombok

Lombok

Lombok
No. Nama Obat Bentuk Sediaan %

Dompu
Tengah

Timur

Utara

Barat

Bima
1 Albendazole Tablet 66.67 89.71 91.00 89.08 100.00 77.78 83.33 83.33 17.06 100.00 79.80

2 Amoxicillin 500 mg Tablet 100.00 100.00 100.00 95.40 100.00 100.00 100.00 98.15 94.84 100.00 98.84

3 amoxicillin Syrup 92.42 100.00 59.67 96.84 100.00 100.00 100.00 86.11 72.22 86.67 89.39

4 Deksametason Tablet 98.48 100.00 99.33 95.98 100.00 100.00 100.00 93.52 85.32 100.00 97.26

5 Diazepam 5 mg/mL Injeksi 76.52 80.39 85.00 72.70 95.83 93.52 91.67 95.37 14.29 33.33 73.86

6 Efinefrin (adrenalin) 0,1% ( sebagai HCl ) Injeksi 65.15 98.53 96.33 96.84 100.00 90.74 41.67 89.81 63.89 100.00 84.30

7 Fitomenadion ( Vitamin K ) Injeksi 49.24 99.51 98.33 78.16 100.00 97.22 99.33 87.96 68.65 100.00 87.84

8 Furosemid 40 mg Tablet 95.45 88.73 97.00 89.37 100.00 83.33 100.00 100.00 63.49 100.00 91.74

9 Garam Oralit Serbuk 99.24 99.02 99.67 98.56 100.00 90.74 83.33 100.00 93.65 100.00 96.42

10 Glibenklamid Tablet 81.06 69.12 52.00 70.40 58.33 90.74 100.00 75.00 66.27 100.00 76.29

11 Kaptopril Tablet 100.00 78.43 88.33 96.84 100.00 98.15 100.00 93.52 50.40 100.00 90.57

12 Magnesium Sulfat 20% Injeksi 27.27 85.78 61.00 5.17 21.88 58.33 85.19 8.33 35.30

13 Metil Ergometrin Maleat 0,200 mg - 1 mL Injeksi 43.18 98.04 83.00 72.13 71.88 91.67 100.00 9.26 30.56 100.00 69.97

14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Tablet 77.27 92.65 99.33 92.53 95.83 75.00 75.00 98.15 31.35 100.00 83.71

15 Oksitosin Injeksi 98.48 100.00 99.33 97.41 100.00 76.85 100.00 100.00 40.87 100.00 91.30

16 Parasetamol 500 mg Tablet 100.00 97.06 100.00 97.13 100.00 100.00 100.00 99.07 94.44 100.00 98.77

17 Tablet Tambah Darah Tablet 98.48 99.51 99.67 36.78 100.00 100.00 66.67 99.07 84.13 100.00 88.43

18 Vaksin BCG Injeksi 100.00 100.00 100.00 99.71 96.30 89.33 96.30 95.63 100.00 87.73

19 Vaksin TT Injeksi 68.94 100.00 100.00 91.95 96.30 38.00 100.00 95.63 100.00 79.08

20 Vaksin DPT / DPT-HB / DPT-HB-Hib Injeksi 96.21 100.00 99.00 99.71 96.30 98.00 98.15 95.63 100.00 88.30

RATA - RATA 84.44

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 162


TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 2 10 2 12 26
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 1 0 0 1 2
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 132 0 0 132
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 1465 0 0 1,465
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 27 0 0 27
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 230 0 0 230
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 565 0 0 565
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 13 13
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 4 104 108
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 13 13
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 39 1 1048 1,088
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 63 63
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 1 3 0 1 5
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 1 5 0 1 7
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 3 3
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 2 2
6 APOTEK 0 0 134 0 219 353
7 TOKO OBAT 0 0 24 0 74 98
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 2 2

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 163


TABEL 68

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 26 26 100.00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 28 28 100.00

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 164


TABEL 69

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KABUPATEN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Lombok Barat 17 20 2.27 142 16.08 703 79.61 18 2.04 883 721 81.65
2 Lombok Tengah 25 487 29.99 686 42.24 415 25.55 36 2.22 1624 451 27.77
3 Lombok Timur 29 67 3.88 803 46.55 723 41.91 132 7.65 1725 855 49.57
4 Sumbawa 25 21 3.06 297 43.29 297 43.29 71 10.35 686 368 53.64
5 Dompu 9 18 4.38 43 10.46 345 83.94 5 1.22 411 350 85.16
6 Bima 21 26 4.22 214 34.74 357 57.95 19 3.08 616 376 61.04
7 Sumbawa Barat 9 3 1.41 71 33.33 124 58.22 15 7.04 213 139 65.26
8 Lombok Utara 8 7 1.79 257 65.73 127 32.48 0 0.00 391 127 32.48
9 Kota Mataram 11 26 7.45 105 30.09 146 41.83 72 20.63 349 218 62.46
10 Kota Bima 5 30 18.40 118 72.39 12 7.36 3 1.84 163 15 9.20
JUMLAH (KAB/KOTA) 705 9.98 2736 38.75 3249 46.01 371 5.25 7061 3620 51.27
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 165


TABEL 70

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

NO KABUPATEN PUSKESMAS DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 Lombok Barat 17 122 118 0 128
2 Lombok Tengah 25 139 122 0 43
3 Lombok Timur 29 254 189 55 146
4 Sumbawa 25 165 57 40 54
5 Dompu 9 79 69 0 2
6 Bima 21 191 135 0 -
7 Sumbawa Barat 9 64 67 0 40
8 Lombok Utara 8 33 50 0 29
9 Kota Mataram 11 50 24 0 54
10 Kota Bima 5 38 34 15 10
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,135 865 110 506

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 166


TABEL 71

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA/
NO KABUPATEN PUSKESMAS
KELURAHAN PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Lombok Barat 17 122 58 52 9 3 122 100
2 Lombok Tengah 25 139 123 1 - 0 124 89.21
3 Lombok Timur 29 254 206 31 2 3 242 95.28
4 Sumbawa 25 165 35 102 26 2 165 100.00
5 Dompu 9 79 47 32 2 0 81 102.53
6 Bima 21 191 123 53 6 0 182 95.29
7 Sumbawa Barat 9 64 9 44 10 1 64 100.00
8 Lombok Utara 8 33 1 25 7 0 33 100.00
9 Kota Mataram 11 50 24 20 5 1 50 100.00
10 Kota Bima 5 38 - 38 - 0.00 38 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,135 626 398 67 10 1,101 97.00

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 167


TABEL 72

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

DOKTER
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas di Lombok Barat 0 0 0 17 21 38 17 21 38 6 11 17 0 0 0 6 11 17
2 Puskesmas di Lombok Tengah 0 0 0 17 13 30 17 13 30 1 15 16 0 0 0 1 15 16
3 Puskesmas di Lombok Timur 0 0 0 22 36 58 22 36 58 5 7 12 0 0 0 5 7 12
4 Puskesmas di Sumbawa 0 0 0 19 20 39 19 20 39 3 14 17 0 0 0 3 14 17
5 Puskesmas di Dompu 0 0 0 13 6 19 13 6 19 1 3 4 0 0 0 1 3 4
6 Puskesmas di Bima 0 0 0 14 13 27 14 13 27 1 8 9 0 0 0 1 8 9
7 Puskesmas di Sumbawa Barat 0 0 0 4 13 17 4 13 17 2 6 8 0 0 0 2 6 8
8 Puskesmas di Lombok Utara 0 0 0 9 13 22 9 13 22 1 7 8 0 0 0 1 7 8
9 Puskesmas di Kota Mataram 0 0 0 12 25 37 12 25 37 1 10 11 0 0 0 1 10 11
10 Puskesmas di Kota Bima - - - 12 15 27 12 15 27 - 6 6 - - - - 6 6
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 139 175 314 139 175 314 21 87 108 - - - 21 87 108
1 RSUD Patuh Patut Pacju 10 6 16 6 9 15 16 15 31 1 0 1 0 2 2 1 2 3
2 RSUD Praya 10 4 14 14 23 37 24 27 51 0 2 2 0 0 0 0 2 2
3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 11 13 24 21 19 40 32 32 64 0 1 1 0 1 1 0 2 2
4 RSI Namira Selong 6 11 17 5 3 8 11 14 25 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5 RS Risa Sentra Medika Selong 10 9 19 6 1 7 16 10 26 0 1 1 0 1 1 0 2 2
6 RSUD Kab Sumbawa 7 5 12 14 5 19 21 10 31 0 1 1 1 2 3 1 3 4
7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 4 3 7 13 3 16 17 6 23 0 3 3 0 0 0 0 3 3
8 RSUD Dompu 6 1 7 0 4 4 6 5 11 1 0 1 0 0 0 1 0 1
9 RSUD Bima 0 0 0 6 10 16 6 10 16 0 2 2 0 0 0 0 2 2
10 RSUD Sondosia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RSUD As Syifa 8 1 9 6 5 11 14 6 20 0 1 1 0 0 0 0 1 1
12 RSUD Tanjung 6 2 8 10 7 17 16 9 25 1 1 2 0 0 0 1 1 2
13 RSUD Kota Mataram 17 12 29 11 11 22 28 23 51 0 1 1 3 3 0 4 4
14 RSUD Provinsi NTB 45 20 65 20 35 55 65 55 120 1 2 3 0 2 2 1 4 5
15 RS Jiwa Provinsi NTB 7 2 9 4 12 16 11 14 25 0 2 2 0 0 0 0 2 2
16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 1 0 1 0 4 4 1 4 5 0 1 1 0 0 0 0 1 1
17 RS Bhayankara Mataram 0 0 0 0 4 4 0 4 4 1 1 0 0 0 1 0 1
18 RS Universitas Mataram 15 9 24 3 4 7 18 13 31 0 1 1 0 0 0 0 1 1
19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 27 7 34 9 5 14 36 12 48 0 1 1 0 0 0 0 1 1
20 RS Islam Siti Hajar Mataram 0 0 0 1 6 7 1 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 RS Risa Sentra Medika Mataram 0 0 0 8 3 11 8 3 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 RS Harapan Keluarga Mataram 0 0 0 3 6 9 3 6 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 RS Biomedika Mataram 0 0 0 4 5 9 4 5 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 RS Grha Ultima Medika Mataram 0 0 0 4 4 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 RSIA Permata Hati Mataram 10 4 14 2 2 4 12 6 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 RS PKU Muhammadiyah 4 2 6 4 6 10 8 8 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 204 111 315 170 196 366 374 307 681 5 21 26 1 11 12 6 32 38
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 204 111 315 309 371 680 513 482 995 26 108 134 1 11 12 27 119 146
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6.4313341 13.883515 20.314849 0 0.2450032 2.9808723

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan : a termasuk S3

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 168


TABEL 73

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas di Lombok Barat 343 165 195 360 13 16 29
2 Puskesmas di Lombok Tengah 145 149 181 330 21 27 48
3 Puskesmas di Lombok Timur 656 392 482 874 19 37 56
4 Puskesmas di Sumbawa 319 82 144 226 2 6 8
5 Puskesmas di Dompu 146 35 76 111 1 7 8
6 Puskesmas di Bima 283 94 173 267 2 7 9
7 Puskesmas di Sumbawa Barat 193 68 133 201 6 4 10
8 Puskesmas di Lombok Utara 180 98 203 301 6 7 13
9 Puskesmas di Kota Mataram 166 65 128 193 6 19 25
10 Puskesmas di Kota Bima 89 28 137 165 3 7 10
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2520 1176 1852 3028 79 137 216
1 RSUD Patuh Patut Pacju 42 48 85 133 1 1 2
2 RSUD Praya 97 100 151 251 0 1 1
3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 68 106 151 257 3 1 4
4 RSI Namira Selong 16 22 20 42 0 0 0
5 RS Risa Sentra Medika Selong 9 19 42 61 1 0 1
6 RSUD Kab Sumbawa 40 42 148 190 0 3 3
7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 36 41 66 107 1 1 2
8 RSUD Dompu 19 20 54 74 0 2 2
9 RSUD Bima 28 21 107 128 0 0 0
10 RSUD Sondosia 12 3 17 20 0 1 1
11 RSUD As Syifa 51 34 108 142 1 1 2
12 RSUD Tanjung 28 40 45 85 0 4 4
13 RSUD Kota Mataram 45 48 122 170 0 0 0
14 RSUD Provinsi NTB 60 115 220 335 0 0 0
15 RS Jiwa Provinsi NTB 0 55 63 118 0 2 2
16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 6 7 35 42 0 1 1
17 RS Bhayankara Mataram 14 22 50 72 1 0 1
18 RS Universitas Mataram 5 6 6 12 0 0 0
19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 12 5 18 23 0 1 1
20 RS Islam Siti Hajar Mataram 9 23 55 78 0 0 0
21 RS Risa Sentra Medika Mataram 9 28 75 103 0 0 0
22 RS Harapan Keluarga Mataram 16 28 62 90 0 2 2
23 RS Biomedika Mataram 5 13 29 42 0 0 0
24 RS Grha Ultima Medika Mataram 9 34 36 70 0 0 0
25 RSIA Permata Hati Mataram 20 0 12 12 0 0 0
27 RS PKU Muhammadiyah 11 20 31 51 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 667 900 1808 2708 8 21 29

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN DI LOMBOK BARAT 20 18 25 43 0 2 2

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0


KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3207 2094 3685 5779 87 160 247
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 65.48 117.99 5.04

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 169


TABEL 74

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

TENAGA KEFARMASIAN

NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER TOTAL

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas di Lombok Barat 5 21 26 1 2 3 6 23 29
2 Puskesmas di Lombok Tengah 8 11 19 6 14 20 14 25 39
3 Puskesmas di Lombok Timur 10 21 31 1 14 15 11 35 46
4 Puskesmas di Sumbawa 2 3 5 0 0 0 2 3 5
5 Puskesmas di Dompu 0 0 0 0 5 5 0 5 5
6 Puskesmas di Bima 2 12 14 0 6 6 2 18 20
7 Puskesmas di Sumbawa Barat 1 1 2 3 3 6 4 4 8
8 Puskesmas di Lombok Utara 2 16 18 0 0 0 2 16 18
9 Puskesmas di Kota Mataram 9 13 22 - 3 3 9 16 25
10 Puskesmas di Kota Bima 5 8 13 4 16 20 9 24 33
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 44 106 150 15 63 78 59 169 228
1 RSUD Patuh Patut Pacju 4 7 11 3 4 7 7 11 18
2 RSUD Praya 7 10 17 2 2 4 9 12 21
3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 9 7 16 2 9 11 11 16 27
4 RSI Namira Selong 3 3 6 0 1 1 3 4 7
5 RS Risa Sentra Medika Selong 2 8 10 2 1 3 4 9 13
6 RSUD Kab Sumbawa 3 8 11 2 6 8 5 14 19
7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 2 3 5 0 9 9 2 12 14
8 RSUD Dompu 0 2 2 0 2 2 0 4 4
9 RSUD Bima 0 1 1 1 3 4 1 4 5
10 RSUD Sondosia 0 3 3 0 0 0 0 3 3
11 RSUD As Syifa 2 6 8 2 3 5 4 9 13
12 RSUD Tanjung 4 4 8 1 4 5 5 8 13
13 RSUD Kota Mataram 4 12 16 1 12 13 5 24 29
14 RSUD Provinsi NTB 8 12 20 2 11 13 10 23 33
15 RS Jiwa Provinsi NTB 1 4 5 1 1 2 2 5 7
16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 RS Bhayankara Mataram 0 3 3 0 0 0 0 3 3
18 RS Universitas Mataram 2 2 4 0 1 1 2 3 5
19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 1 2 3 0 0 0 1 2 3
20 RS Islam Siti Hajar Mataram 5 6 11 0 0 0 5 6 11
21 RS Risa Sentra Medika Mataram 10 16 26 1 1 2 11 17 28
22 RS Harapan Keluarga Mataram 3 11 14 0 1 1 3 12 15
23 RS Biomedika Mataram 2 1 3 0 1 1 2 2 4
24 RS Grha Ultima Medika Mataram 0 0 0 4 10 14 4 10 14
25 RSIA Permata Hati Mataram 0 3 3 1 1 2 1 4 5
27 RS PKU Muhammadiyah 4 2 6 0 0 0 4 2 6
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 76 136 212 25 83 108 101 219 320

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN DI LOMBOK BARAT 1 6 7 - 1 1 1 7 8

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -


KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 121 248 369 40 147 187 161 395 556
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7.53 3.82 11.35

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 170


TABEL 75

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

NO UNIT KERJA KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb


L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas di Lombok Barat 10 13 23 15 25 40
2 Puskesmas di Lombok Tengah 19 11 30 22 31 53
3 Puskesmas di Lombok Timur 6 17 23 35 81 116
4 Puskesmas di Sumbawa 5 19 24 4 12 16
5 Puskesmas di Dompu 1 4 5 6 18 24
6 Puskesmas di Bima 6 10 16 14 18 32
7 Puskesmas di Sumbawa Barat 1 10 11 5 13 18
8 Puskesmas di Lombok Utara 2 6 8 7 4 11
9 Puskesmas di Kota Mataram 2 8 10 13 26 39
10 Puskesmas di Kota Bima 8 22 30 3 13 16
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 60 120 180 124 241 365
1 RSUD Patuh Patut Pacju 1 2 3 1 4 5
2 RSUD Praya 0 0 0 0 0 0
3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 6 6 12 2 0 2
4 RSI Namira Selong 0 0 0 0 0 0
5 RS Risa Sentra Medika Selong 0 0 0 0 0 0
6 RSUD Kab Sumbawa 1 3 4 0 1 1
7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 3 3 6 1 2 3
8 RSUD Dompu 0 4 4 1 6 7
9 RSUD Bima 0 0 0 0 0 0
10 RSUD Sondosia 0 2 2 0 0
11 RSUD As Syifa 0 0 0 0 4 4
12 RSUD Tanjung 3 0 3 1 0 1
13 RSUD Kota Mataram 1 3 4 4 4
14 RSUD Provinsi NTB 21 33 54 3 6 9
15 RS Jiwa Provinsi NTB 1 2 3 2 3 5
16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 0 0 0 0 0 0
17 RS Bhayankara Mataram 0 0 0 0 0 0
18 RS Universitas Mataram 0 1 1 0 0 0
19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 0 0 0 0 1 1
20 RS Islam Siti Hajar Mataram 0 0 0 0 0 0
21 RS Risa Sentra Medika Mataram 0 0 0 1 2 3
22 RS Harapan Keluarga Mataram 0 0 0 0 1 1
23 RS Biomedika Mataram 0 0 0 0 0 0
24 RS Grha Ultima Medika Mataram 0 0 0 0 0 0
25 RSIA Permata Hati Mataram 0 0 0 0 0 0
27 RS PKU Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 37 59 96 12 34 46
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 97 179 276 136 275 411
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5.64 8.39

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016


Keterangan :
a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan
b
termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 171


TABEL 76

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas di Lombok Barat 21 40 61 0 0 0 21 40 61
2 Puskesmas di Lombok Tengah 15 32 47 0 0 0 15 32 47
3 Puskesmas di Lombok Timur 22 63 85 0 0 0 22 63 85
4 Puskesmas di Sumbawa 8 18 26 0 0 0 8 18 26
5 Puskesmas di Dompu 11 23 34 0 0 0 11 23 34
6 Puskesmas di Bima 10 34 44 0 0 0 10 34 44
7 Puskesmas di Sumbawa Barat 3 14 17 0 0 0 3 14 17
8 Puskesmas di Lombok Utara 2 19 21 0 0 0 2 19 21
9 Puskesmas di Kota Mataram 4 35 39 0 0 0 4 35 39
10 Puskesmas di Kota Bima 5 10 15 - - - 5 10 15
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 101 288 389 - - - 101 288 389
1 RSUD Patuh Patut Pacju 0 7 7 0 0 0 0 7 7
2 RSUD Praya 0 0 0 0 0
3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 0 9 9 0 0 0 0 9 9
4 RSI Namira Selong 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5 RS Risa Sentra Medika Selong 0 1 1 0 1 1 0 2 2
6 RSUD Kab Sumbawa 0 9 9 0 0 0 0 9 9
7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 0 5 5 0 0 0 0 5 5
8 RSUD Dompu 3 6 9 0 0 0 3 6 9
9 RSUD Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 RSUD Sondosia 1 1 2 0 0 0 1 1 2
11 RSUD As Syifa 0 6 6 0 0 0 0 6 6
12 RSUD Tanjung 0 3 3 0 0 0 0 3 3
13 RSUD Kota Mataram 1 11 12 0 0 0 1 11 12
14 RSUD Provinsi NTB 3 19 22 0 0 0 3 19 22
15 RS Jiwa Provinsi NTB 2 6 8 0 0 0 2 6 8
16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 0 1 1 0 0 0 0 1 1
17 RS Bhayankara Mataram 0 1 1 0 0 0 0 1 1
18 RS Universitas Mataram 0 2 2 0 0 0 0 2 2
19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 0 3 3 0 0 0 0 3 3
20 RS Islam Siti Hajar Mataram 0 1 1 0 0 0 0 1 1
21 RS Risa Sentra Medika Mataram 0 11 11 0 0 0 0 11 11
22 RS Harapan Keluarga Mataram 0 3 3 0 0 0 0 3 3
23 RS Biomedika Mataram 1 6 7 0 0 0 1 6 7
24 RS Grha Ultima Medika Mataram 1 1 2 0 0 0 1 1 2
25 RSIA Permata Hati Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 RS PKU Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 12 113 125 - 1 1 12 114 126
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 113 401 514 - 1 1 113 402 515
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 10.51

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 172


TABEL 77

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

TENAGA KETERAPIAN FISIK


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas di Lombok Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Puskesmas di Lombok Tengah 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
3 Puskesmas di Lombok Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Puskesmas di Sumbawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Puskesmas di Dompu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas di Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Puskesmas di Sumbawa Barat 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
8 Puskesmas di Lombok Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Puskesmas di Kota Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Puskesmas di Kota Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 1 2 - - - - - - - - - 1 1 2
1 RSUD Patuh Patut Pacju 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 RSUD Praya 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4
3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 5
4 RSI Namira Selong 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
5 RS Risa Sentra Medika Selong 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 RSUD Kab Sumbawa 1 7 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 8
7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
8 RSUD Dompu 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3
9 RSUD Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 RSUD Sondosia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RSUD As Syifa 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
12 RSUD Tanjung 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
13 RSUD Kota Mataram 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 6
14 RSUD Provinsi NTB 1 7 8 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 9 10
15 RS Jiwa Provinsi NTB 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 RS Bhayankara Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 RS Universitas Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 RS Islam Siti Hajar Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 RS Risa Sentra Medika Mataram 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1
22 RS Harapan Keluarga Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 RS Biomedika Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 RS Grha Ultima Medika Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 RSIA Permata Hati Mataram 0 2 2 0 2 2 1 0 1 0 0 0 1 4 5
27 RS PKU Muhammadiyah 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 13 34 47 - 3 3 2 1 3 - - 0 15 38 53
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 0 - 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - 0 - 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 0 - 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 14 35 49 - 3 3 2 1 3 - - 0 16 39 55
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1.12

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 173


TABEL 78

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN


TEKNISI REFRAKSIONIS TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI ANALISIS KESEHATAN ORTETIK PROSTETIK INFORMASI JUMLAH
ELEKTROMEDIS OPTISIEN DARAH KARDIOVASKULER
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas di Lombok Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 22 29 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 8 23 31
2 Puskesmas di Lombok Tengah 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37 37
3 Puskesmas di Lombok Timur 0 1 1 0 0 0 0 2 2 1 1 2 7 40 47 0 0 0 0 0 0 2 3 5 0 0 0 0 0 0 10 47 57
4 Puskesmas di Sumbawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 8 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 8 11
5 Puskesmas di Dompu 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 6 7 0 0 0 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 4 8 12
6 Puskesmas di Bima 1 1 2 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8 26 34 0 0 0 0 0 0 0 10 27 37
7 Puskesmas di Sumbawa Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 7 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 6 8
8 Puskesmas di Lombok Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 8
9 Puskesmas di Kota Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 27 35 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 0 0 10 29 39
10 Puskesmas di Kota Bima 3 1 4 1 2 3 2 1 3 0 1 1 3 16 19 0 0 0 0 0 0 3 3 6 0 0 0 0 0 0 12 24 36
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 4 8 2 3 5 3 3 6 1 2 3 38 159 233 0 0 0 0 0 0 11 10 21 0 0 0 0 0 0 59 217 276
1 RSUD Patuh Patut Pacju 5 1 6 0 0 0 1 1 2 1 1 2 4 6 10 1 0 1 0 0 0 4 4 8 2 2 4 0 0 0 18 15 33
2 RSUD Praya 2 2 4 0 1 1 1 1 2 0 0 0 10 6 16 0 0 0 0 0 0 2 1 3 1 0 1 0 0 0 16 11 27
3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 7 4 11 0 0 0 4 1 5 0 1 1 6 19 25 1 0 1 0 0 0 1 4 5 4 4 0 0 0 19 33 52
4 RSI Namira Selong 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 3 7 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 9 3 12
5 RS Risa Sentra Medika Selong 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 7 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 2 11 13
6 RSUD Kab Sumbawa 5 4 9 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 15 16 1 2 3 0 0 0 1 2 3 1 1 2 0 0 0 10 24 34
7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 4 0 0 0 0 0 0 2 3 5 1 1 2 0 0 0 9 5 14
8 RSUD Dompu 1 3 4 0 4 4 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 8 12
9 RSUD Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 RSUD Sondosia 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
11 RSUD As Syifa 4 2 6 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 7 10 0 0 0 0 0 0 1 3 4 0 0 0 0 0 0 9 12 21
12 RSUD Tanjung 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 5 9 1 0 1 0 0 0 3 3 6 1 0 1 0 0 0 10 11 21
13 RSUD Kota Mataram 6 2 8 0 0 0 3 0 3 0 5 5 6 13 19 0 0 0 0 0 0 5 9 14 0 3 3 1 0 1 21 32 53
14 RSUD Provinsi NTB 4 6 10 0 0 0 7 2 9 1 1 2 5 25 30 3 1 4 0 0 0 13 10 23 0 0 0 0 0 0 33 45 78
15 RS Jiwa Provinsi NTB 1 2 3 0 0 0 2 0 2 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 5 7 12
16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2 6
17 RS Bhayankara Mataram 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 5
18 RS Universitas Mataram 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 4 4 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 5 8
19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 2 3
20 RS Islam Siti Hajar Mataram 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 8 0 0 0 0 0 0 3 2 5 0 0 0 0 0 0 4 13 17
21 RS Risa Sentra Medika Mataram 4 6 10 0 0 0 2 0 2 0 0 0 8 5 13 0 0 0 0 0 0 1 5 6 0 0 0 0 0 0 15 16 31
22 RS Harapan Keluarga Mataram 4 6 10 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 7 10 1 0 1 0 0 0 1 5 6 0 0 0 0 0 0 10 18 28
23 RS Biomedika Mataram 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 10 18 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 11 13 24
24 RS Grha Ultima Medika Mataram 2 1 3 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 4 6 0 0 0 0 0 0 5 2 7 0 0 0 0 0 0 10 7 17
25 RSIA Permata Hati Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
27 RS PKU Muhammadiyah 1 3 4 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 6 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 9 11
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 56 53 109 3 5 8 29 7 36 2 8 10 78 152 230 9 3 12 - - - 47 66 113 6 11 17 1 - 1 231 305 536
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 60 57 117 5 8 32 10 42 3 10 13 116 311 463 9 3 12 - - - 58 76 134 6 11 17 1 - 1 290 522 812
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 16.579

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 174


TABEL 79

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

TENAGA KESEHATAN LAIN


TOTAL
NO UNIT KERJA PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas di Lombok Barat 2 0 2 0 0 0 2 0 2
2 Puskesmas di Lombok Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Puskesmas di Lombok Timur 0 0 0 184 93 277 184 93 277
4 Puskesmas di Sumbawa 0 0 0 20 43 63 20 43 63
5 Puskesmas di Dompu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas di Bima 0 0 0 6 8 14 6 8 14
7 Puskesmas di Sumbawa Barat 0 0 0 37 34 71 37 34 71
8 Puskesmas di Lombok Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Puskesmas di Kota Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Puskesmas di Kota Bima 3 0 3 0 0 0 3 0 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 0 5 247 178 425 252 178 430
1 RSUD Patuh Patut Pacju 1 1 2 0 0 0 1 1 2
2 RSUD Praya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 RSI Namira Selong 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 RS Risa Sentra Medika Selong 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 RSUD Kab Sumbawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 RSUD Dompu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 RSUD Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 RSUD Sondosia 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RSUD As Syifa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RSUD Tanjung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 RSUD Kota Mataram 0 2 2 2 0 2
14 RSUD Provinsi NTB 0 0 0 0 0
15 RS Jiwa Provinsi NTB 0 0 0 0 0
16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 0 2 2 2 0 2
17 RS Bhayankara Mataram 0 0 0 0 0
18 RS Universitas Mataram 0 0 0 0 0
19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 0 0 0 0 0
20 RS Islam Siti Hajar Mataram 0 0 0 0 0
21 RS Risa Sentra Medika Mataram 0 0 0 0 0
22 RS Harapan Keluarga Mataram 0 0 0 0 0
23 RS Biomedika Mataram 0 0 0 0 0
24 RS Grha Ultima Medika Mataram 0 0 0 0 0
25 RSIA Permata Hati Mataram 0 0 0 0 0
27 RS PKU Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 1 2 4 - 4 5 1 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 1 7 251 178 429 257 179 436

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 175


TABEL 80

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA TENAGA PENUNJANG TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA PENDIDIK JURU
STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN KESEHATAN LAINNYA

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Puskesmas di Lombok Barat 20 9 29 95 81 176 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 9 36 0 0 0 145 102 247
2 Puskesmas di Lombok Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Puskesmas di Lombok Timur 48 10 58 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48 10 58
4 Puskesmas di Sumbawa 24 8 32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 8 32
5 Puskesmas di Dompu 12 5 17 22 9 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34 14 48
6 Puskesmas di Bima 31 7 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31 7 38
7 Puskesmas di Sumbawa Barat 11 4 15 27 35 62 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 38 39 77
8 Puskesmas di Lombok Utara 7 1 8 65 43 108 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 72 44 116
9 Puskesmas di Kota Mataram 10 14 24 56 55 111 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 66 69 135
10 Puskesmas di Kota Bima 4 6 10 9 14 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 14 20 34
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 167 64 231 274 237 511 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 9 36 1 0 1 472 313 785
1 RSUD Patuh Patut Pacju 9 5 14 101 50 151 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 110 55 165
2 RSUD Praya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 10 4 14 173 72 245 5 0 5 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 190 79 269
4 RSI Namira Selong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 RS Risa Sentra Medika Selong 2 6 8 3 10 13 5 0 5 2 8 10 0 0 0 0 0 0 4 6 10 0 1 1 16 31 47
6 RSUD Kab Sumbawa 6 4 10 58 49 107 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 64 53 117
7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 3 0 3 35 33 68 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 6 10 42 39 81
8 RSUD Dompu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 RSUD Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 RSUD Sondosia 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
11 RSUD As Syifa 3 1 4 16 22 38 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 38 26 64 59 49 108
12 RSUD Tanjung 0 0 0 50 36 86 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 36 86
13 RSUD Kota Mataram 17 6 23 135 115 250 0 0 0 0 0 0 152 121 273
14 RSUD Provinsi NTB 16 11 27 104 48 152 0 0 0 0 0 0 120 59 179
15 RS Jiwa Provinsi NTB 1 4 5 43 28 71 0 0 0 0 0 0 44 32 76
16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 2 4 6 41 35 76 0 0 0 0 0 0 43 39 82
17 RS Bhayankara Mataram 0 40 46 86 0 0 0 0 0 0 40 46 86
18 RS Universitas Mataram 5 3 8 8 3 11 0 0 0 0 0 0 13 6 19
19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 0 14 37 51 0 0 0 0 0 0 14 37 51
20 RS Islam Siti Hajar Mataram 16 12 28 70 36 106 0 0 0 0 0 0 86 48 134
21 RS Risa Sentra Medika Mataram 7 33 40 38 23 61 0 0 0 0 0 0 45 56 101
22 RS Harapan Keluarga Mataram 10 11 21 30 37 67 0 0 0 0 0 0 40 48 88
23 RS Biomedika Mataram 5 8 13 31 9 40 0 0 0 0 0 0 36 17 53
24 RS Grha Ultima Medika Mataram 4 4 8 46 29 75 0 0 0 0 0 0 50 33 83
25 RSIA Permata Hati Mataram 1 5 6 12 26 38 0 0 0 0 0 0 13 31 44
27 RS PKU Muhammadiyah 6 0 6 5 9 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 9 20
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 123 123 246 1,053 753 1,806 10 - 10 5 11 16 - - - - - - 4 6 10 43 33 76 1238 926 2164
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN DI
2 3 5 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 6
LOMBOK BARAT
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - 0 - - - - - 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - 0 - - - - - 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 292 190 482 1,327 990 2,317 13 4 17 5 11 16 - - - - - - 31 15 46 44 33 77 1712 1243 2955

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 176


TABEL 81

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2016

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 2,014,276,180,636 95.40

a. Dinas Kesehatan 1,261,917,384,072 59.77

- Belanja Langsung : 862,325,822,353 40.84

* DAU 272,737,933,590 12.92

* DAK 280,882,855,637 13.30

* JKN 211,626,297,851 10.02

* DBHCHT 37,223,892,572 1.76

* RBA BLUD 48,972,599,155 2.32

* DBHPR 10,882,243,548 0.52

- Belanja Tidak Langsung : 399,591,561,719 18.93

b. RSUD 752,358,796,564 35.63

- Belanja Langsung : 639,100,631,263 30.27

* DAU 124,552,189,733 5.90

* BLUD 335,129,876,043 15.87

* DAK 136,705,549,183 6.47

* DBHCHT 22,793,576,836 1.08


* DBHPR 11,919,439,468 0.56
* DID 8,000,000,000 0.38
- Belanja Tidak Langsung 113,258,165,301 5.36

2 APBD PROVINSI (Dinas Kesehatan) 45,749,342,817 2.17

- Belanja Langsung : 25,124,907,917 1.19

- Belanja Tidak Langsung : 20,624,434,900 0.98

3 APBN : 49,298,418,000 2.33

- Dana Dekonsentrasi 49,298,418,000 2.33

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota


- Lain-lain (sebutkan)

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 2,040,842,518 0.10

GF 424,080,518 0.02
MCAI 1,616,762,000 0.08

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 2,111,364,783,971

TOTAL APBD KAB/KOTA/PROV 18,945,424,904,269

% APBD KESEHATAN KAB/KOTA/PROV THD APBD KAB/KOTA/PROV 10.87

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 431,076

Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 177

Anda mungkin juga menyukai