Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Salah satu unsur atau tema yang sering diangkat dalam film adalah
pluralitas atau yang bersifat banyak dan lebih dari satu. Persoalan mengenai
pluralitas agama merupakan salah satu cerminan realitas yang ada dan kemudian
digambarkan atau dihadirkan kembali melalui film. Fenomena pluralitas
kemudian berubah menjadi fenomena media yang sering ditampilkan di dalam
media tertentu khususnya film.
Selain media film, kisah tentang pluralitas agama juga tidak jarang
dikisahkan melalui media-media komunikasi lainnya seperti melalui artikel,
televisi, seminar, maupun dialog yang sering ditampilkan dengan membawa
fenomena pluralitas agama. Namun, film merupakan media yang cukup efektif
dalam membawa konsep pluralitas agama.
Salah satu film yang baru beredar tahun 2014 lalu dan mengisahkan
tentang pluralitas agama adalah sebuah film yang berjudul PK (Peekay) yang
dalam bahasa India berarti mabuk. PK merupakan sebuah film India yang
menggambarkan tentang pluralitas agama yang terjadi di India. Film ini
menggambarkan konflik yang terjadi antaragama. Batas antara agama dalam film
ini hanya pada perbedaan ritual beragama, pakaian yang digunakan, dan simbol-
simbol yang melekat pada agama seperti patung ataupun alat-alat lainnya. Kondisi
pluralitas agama melahirkan berbagai benturan, konflik, kekerasan dan sikap
anarkis terhadap penganut agama lainnya.(Prasetyo, 2013:65)
1
I.III TUJUAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
I.IDENTITAS FILM
Peekay merupakan film India yang dirilis pada akhir tahun 2014, bercerita
tentang seorang alien yang diperankan oleh artis Aamir Khan. Dia berkunjung ke
bumi dalam misi mempelajari kebudayaan manusia dan mendadak terdampar di
wilayah Rajahstan, India tepatnya kota Mandawa. Ketika pertama kali
menginjakkan kakinya di bumi, alien tersebut (PK) langsung kebingungan melihat
keadaan serta aktivitas manusia. Tetapi malangnya, kalung yang menjadi senjata
remote control untuk bisa kembali ke planetnya berhasil dicuri oleh manusia yang
pertama dia lihat di bumi. PK menjadi panik dan berusaha mencari kalungnya
tersebut.
Ketika pada suatu hari, dia bertemu dengan saudagar kaya yang bernama
Bhairon Singh yang kemudian menjadi saudaranya. Bhairon Singh menemukan
hal yang aneh pada PK karena dia memegang tangan orang tanpa komunikasi.
Melihat perilaku PK yang sangat aneh ini, Bhairon berpikir PK menginginkan
gadis-gadis. Karena itu Bhairon membawanya ke tempat prostitusi. Ketika sampai
3
di tempat Prostitusi, ia hanya memegang tangan PSK selama 6 jam untuk
menyerap ilmu pengetahuan dan bahasa yang ada pada diri PSK. Dengan tindakan
tersebut PK bisa berbicara dan kembali bertemu dengan Bhairon Singh. Ia
menjelaskan tujuannya dan apa yang dicari di bumi kepada Bhairon Singh. Ia
menjelaskan bahwa kalungnya telah dicuri orang dan dia sangat membutuhkan
kalung tersebut untuk bisa kembali lagi ke planetnya. Mendengar itu, Bhairon
Singh menyarankan dia untuk mencarinya di Dehli.
Namun manusia tidak ada yang tahu, dan kebanyakan dari mereka
menyarankan supaya PK langsung bertanya kepada Tuhan, “kenapa kamu tidak
tanyakan saja kepada Tuhan?” Banyak sekali ia mendengar kata Tuhan setiap kali
ia bertanya kepada manusia. Ia pun memutuskan untuk mencari Tuhan dan
bertanya kepada Tuhan di mana kalung remote control-nya. Dalam pencarian
Tuhan, Peekay sudah begitu banyak melakukan ritual-ritual keagamaan. Dia pergi
ke Kuil, Gereja dan Masjid tetapi dia benar-benar bingung karena masing-masing
agama itu memiliki cara yang berbeda untuk ibadah dan aturan yang berbeda.
Dalam proses pencarian Tuhan, PK tidak menemukan apa-apa. Karena itu dia
mulai membagi-bagikan pamflet untuk mencari Tuhan. Dalam proses
pencariannya itu, Pk bertemu dengan Jaggu, seorang reporter TV dan Jaggu
melihat sesuatu yang aneh pada PK maka Jaggu mengikutinya ke ruangan
terkunci untuk meminta informasi tentang dirinya.
4
mendapatkan kembali remote control tersebut kepada PK. Oleh karena itu Jaggu
menggunakan konsep PK tentang “nomor yang salah.” Jaggu berusaha
meyakinkan atasannya, Boman Irani untuk memproduksi sebuah acara mengadu
domba PK terhadap Tapasvi. Sementara PK telah jatuh cinta dengan Jaggu tetapi
tidak bisa mengatakan itu ketika ia mengetahui Jaggu patah hati, memikirkan
pacarnya, Sarfaraz (Sushant Singh Rajput), yang bertemu dengannya ketika masih
menjadi mahasiswa di Belgia.
5
Amanat : Bahwa kita jangan selalu mengkritik agama lain
yang jelas berbeda dengan keyakinan sendiri, di
film ini kita disuruh untuk menghargai keyakinan
agama yang di anut oleh siapapun.
Di masa kuliahnya dia terlibat dengan teater Hindi. Suresh memotret foto
anaknya dan membawanya ke sekolah akting di Mumbai. Namun, Raju tidak bisa
masuk dan kembali ke Nagpur setelah tiga hari. Ayahnya kemudian meminta Raju
untuk mendaftar ke Institut Film dan Televisi India di Pune, namun kursus
aktingnya telah ditutup pada saat itu dan kemungkinan masuk ke kursus
pendahuluan tampak ramping karena terlalu banyak pelamar. Oleh karena itu,
Raju memilih kursus editing. Dia mendapatkan beasiswa, sehingga mengurangi
beban di bahu ayahnya
6
seluruh dunia dan mengambil bagian distributor Rs. 25 juta dari pasar India.
Usaha pengarahannya yang kedua adalah Lage Raho Munnabhai, yang memiliki
dampak budaya yang kuat di India, mempopulerkan Gandhisme berdasarkan
gagasan Munna Bhai tentang Gandhigiri.
Film ketiganya adalah komedi 3 Idiots, yang dibintangi oleh Aamir Khan,
R. Madhavan, Sharman Joshi, Kareena Kapoor, Omi Vaidya, Parikshit Sahni dan
Boman Irani. Film ini juga diterima dengan baik oleh para kritikus. 3 idiot
menjadi film terlaris di bioskop India, menghancurkan semua catatan di pasar
India dan luar negeri. Film keempatnya adalah drama satiris asing PK, yang
membintangi kantor Aamir Khan
Dari film ini yang menceritakan kisah komedi satir yang dikemas dengan
penuh kritik sosial dan pesan tersendiri dalam pembuatan film tersebut yang
disutradarai oleh Rajkumar Hirani.
7
Dari kebingungan PK kita dapat menangkap sebuah gejala yang sekaligus
menjadi kritikan PK terhadap agama-agama. Setiap agama mengklaim diri
sebagai yang benar dan yang lain adalah sesat. Kelompok beragama sering
menjadi penghalang bagi orang lain untuk berjumpa dengan tuhan. Gejala sosial
ini misalnya tampak ketika PK masuk ke sebuah Gereja, Ia diusir oleh orang
Gereja ketika melihat dia membawa air kelapa untuk dipersembahan kepada
Tuhan. Selanjutnya fakta perbedaaan itu nampak pada setiap agama yang belum
siap untuk hidup berdampingan dan menerima satu sama lain. Orang beragama
tampil sebagai penghalang dan penutup jalan bagi setiap orang bertobat dan
kembali kepada Tuhan. Kebingungan PK menjelaskan sangat gamblang gejala
sosial yang dimiliki orang beragama yaitu sikap eksklusif, fanatik sehingga nama,
pakaian, ritual menjadi sebuah masalah dan menjadi sebuah identitas yang tidak
boleh ditiru oleh penganut agama lain.
Suatu hal yang tak dapat dipungkiri bahwa setiap agama mempunyai ritual
dan penghayatan yang berbeda-beda. Keragaman tersebut tentu adalah sebuah
kewajaran. Namun menjadi tidak wajar pada saat ungkapan penghayatan tersebut
dilakukan secara tidak masuk akal. Gejala tersebut tampak misalnya penyiksaan
diri dan puasa. Penghayat ini memiliki tujuan yang bervariasi. Ada yang puasa
8
bermaksud empati dan solider dengan orang yang menderita mencari makanan.
Namun apakah dengan demikian orang lain yang menjadi objek dari penghayatan
tersebut dengan sendirinya kenyang dan bahagia karena mereka puasa dan
menyiksa diri.
9
II.IV KEKURANGAN DAN KELEBIHAN FILM PK
Kelebihan film ini adalah Peekay sebagai film ber-genre drama komedi
berhasil membuat penonton tertawa dengan ulah pemeran utama yang konyol dan
kepolosannya, tetapi juga berhasil menyampaikan pesan yang tersirat dari film
tersebut. Sedangkan kekurangan film ini adalah adanya konten yang kurang cocok
ditonton anak dibawah umur, seperti “mobil bergoyang”. Film ini cocok ditonton
oleh kalangan remaja berusia 18 tahun keatas yang sudah memahami konflik yang
disampaikan yakni mengenai agama dan kepercayaan. Sedangkan untuk anak-
anak dibawah umur sebaiknya ditemani atau dengan bimbingan orang tua karena
konflik dalam film ini susah dicerna. Pesan moral yang dapat dipetik adalah,
janganlah kita terlalu mudah untuk percaya dengan sesuatu mistis, walaupun itu
membawa nama Tuhan dan agama. Sebaiknya kita memastikan terlebih dahulu
apakah sesuatu itu sesuai dengan ajaran yang baik, jangan sampai kita terjerumus
kedalam ajaran sesat.
10
BAB III
PENUTUP
III.I.I Kesimpulan
Bahwa yang didapat dari film ini kita belajar bagaimana bertoleransi
dengan umat antar agama, cara menghargai kepercayaan antar umat ber agama,
serta menjauhkan dari konflik yang disebabkan oleh kesalahpahaman kita
terhadap keyakinan mereka.
III.I.II Saran
Janganlah terlalu mudah percaya pada sesuatu yang mistis, walaupun itu
membawa nama Tuhan dan agama. Sebaiknya kita memastikan terlebih dahulu
apakah itu sesuai dengan ajaran yang baik, dan jangan sampai kita terjerumus
kedalam ajaran yang sesat.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://sophiasastra.blogspot.co.id/2017/09/analisis-gejala-sosial-dalam-film-
pk.html
12