Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang memuat


banyak sekali tanda dan makna yang menggambarkan suatu paham tertentu.
Selain itu, film juga merupakan media komunikasi yang menggambarkan realitas
yang ada. Film merupakan media yang memiliki kekuatan serta pengaruh yang
besar dalam menjangkau banyak segmen sosial, Hal ini membuat film dapat
mempengaruhi khalayak dengan mudah melalui muatan pesan yang disajikan
(Sobur, 2004:127).

Salah satu unsur atau tema yang sering diangkat dalam film adalah
pluralitas atau yang bersifat banyak dan lebih dari satu. Persoalan mengenai
pluralitas agama merupakan salah satu cerminan realitas yang ada dan kemudian
digambarkan atau dihadirkan kembali melalui film. Fenomena pluralitas
kemudian berubah menjadi fenomena media yang sering ditampilkan di dalam
media tertentu khususnya film.

Selain media film, kisah tentang pluralitas agama juga tidak jarang
dikisahkan melalui media-media komunikasi lainnya seperti melalui artikel,
televisi, seminar, maupun dialog yang sering ditampilkan dengan membawa
fenomena pluralitas agama. Namun, film merupakan media yang cukup efektif
dalam membawa konsep pluralitas agama.

Salah satu film yang baru beredar tahun 2014 lalu dan mengisahkan
tentang pluralitas agama adalah sebuah film yang berjudul PK (Peekay) yang
dalam bahasa India berarti mabuk. PK merupakan sebuah film India yang
menggambarkan tentang pluralitas agama yang terjadi di India. Film ini
menggambarkan konflik yang terjadi antaragama. Batas antara agama dalam film
ini hanya pada perbedaan ritual beragama, pakaian yang digunakan, dan simbol-
simbol yang melekat pada agama seperti patung ataupun alat-alat lainnya. Kondisi
pluralitas agama melahirkan berbagai benturan, konflik, kekerasan dan sikap
anarkis terhadap penganut agama lainnya.(Prasetyo, 2013:65)

I.II RUMUSAN MASALAH

1. Sinopsis film “PK”?


2. Unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik dalam film “PK”?
3. Kritik sosial dalam film “PK”?
4. Adakah kekurangan dan kelebihan dalam film “PK”?

1
I.III TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui sinopsi film “PK”.


2. Untuk mengetahui unsur instrinsk dan unsur ekstrinsik yang ada dalam
film “PK”.
3. Untuk mengetahui dan mengerti kritik social dalam film “PK”.
4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam film “PK”.

2
BAB II

PEMBAHASAN

II.I IDENTITAS FILM DAN SINOPSIS

I.IDENTITAS FILM

1. Judul film : PK (Pemabuk)


2. Sutradara : Rajkumar Hirani
3. Produser : Vidhu Vinod Chopra & Rajkumar Hirani
4. Penulis : Hirani dan Abhijat Joshi
5. Genre : Agama, Cinta, Komedi
6. Pemeran : Aamir Khan : PK
Anushka Sharma : Jaggu
Sushant Singh Rajput : Sarfaraz
Parikshit Sahni : Ayah jaggu
Amardeep Jha : Ibu jaggu
Boman Irani : Cherry Bajwa
Saurab Shukla : Sadhu Tapasvi ji
Sanjay Dutt : Bhairon singh
Reema debnath : Phuljhadiya
7. Tanggal rilis : 19 Desember 2014
8. Bahasa : Hindi, Bhojpuri, Rajashtani, Marwari
9. Music : Shantanu moitra, Ajay-atul, Atul Raninga
10. Sinematografi : C.K. Muraleedharan
11. Distributor : UTV Motion Pictures

I.II SINOPSIS FILM PK

Peekay merupakan film India yang dirilis pada akhir tahun 2014, bercerita
tentang seorang alien yang diperankan oleh artis Aamir Khan. Dia berkunjung ke
bumi dalam misi mempelajari kebudayaan manusia dan mendadak terdampar di
wilayah Rajahstan, India tepatnya kota Mandawa. Ketika pertama kali
menginjakkan kakinya di bumi, alien tersebut (PK) langsung kebingungan melihat
keadaan serta aktivitas manusia. Tetapi malangnya, kalung yang menjadi senjata
remote control untuk bisa kembali ke planetnya berhasil dicuri oleh manusia yang
pertama dia lihat di bumi. PK menjadi panik dan berusaha mencari kalungnya
tersebut.

Ketika pada suatu hari, dia bertemu dengan saudagar kaya yang bernama
Bhairon Singh yang kemudian menjadi saudaranya. Bhairon Singh menemukan
hal yang aneh pada PK karena dia memegang tangan orang tanpa komunikasi.
Melihat perilaku PK yang sangat aneh ini, Bhairon berpikir PK menginginkan
gadis-gadis. Karena itu Bhairon membawanya ke tempat prostitusi. Ketika sampai

3
di tempat Prostitusi, ia hanya memegang tangan PSK selama 6 jam untuk
menyerap ilmu pengetahuan dan bahasa yang ada pada diri PSK. Dengan tindakan
tersebut PK bisa berbicara dan kembali bertemu dengan Bhairon Singh. Ia
menjelaskan tujuannya dan apa yang dicari di bumi kepada Bhairon Singh. Ia
menjelaskan bahwa kalungnya telah dicuri orang dan dia sangat membutuhkan
kalung tersebut untuk bisa kembali lagi ke planetnya. Mendengar itu, Bhairon
Singh menyarankan dia untuk mencarinya di Dehli.

Sedangkan ditempat lain (Brussels, Belgia) seorang jurnalis bernama


Jaggu yang sedang melakukan liputan di Eropa, dia bersiap-siap untuk
menyaksikan pertunjukkan artis favoritnya. Ketika Jaggu berada di depan gedung
pertunjukan itu, dia bertemu Sarfaraz (Sushant Singh) seorang mahasiswa
arsitektur yang juga sedang bekerja di Brussels. Singkat cerita, mereka berdua lalu
saling mencintai satu sama lain. Tetapi identitas mereka menjadi penghalang
karena masalah perbedaan agama dan negara. Jaggu berasal dari keluarga India
penganut Hindu fanatik sedangkan Sarfaraz, seorang Muslim taat yang berasal
dari Pakistan. Keduanya pun lalu berpisah untuk waktu yang cukup lama.

Sementara itu PK memutuskan untuk mencari kalungnya di Delhi, dalam


pencarian kalung tersebut, banyak orang yang mengira ia sedang mabuk sehingga
ia dijuluki Peekay (Pemabuk). Di Delhi dia bertemu dengan Jaggu seorang wanita
jurnalis di sebuah stasiun televisi. Jaggu tertarik dengan Peekay karena tingkahnya
begitu aneh. Peekay mencari Tuhan melalui selembaran brosur. Tingkah anehnya
ini membuat orang-orang menyebutnya Peekay yang berarti mabuk dalam bahasa
India. Ternyata dalam perncarian kalungnya Peekay selalu bertanya kepada
manusia yang ada di sekitarnya, di mana kalungnya berada?.

Namun manusia tidak ada yang tahu, dan kebanyakan dari mereka
menyarankan supaya PK langsung bertanya kepada Tuhan, “kenapa kamu tidak
tanyakan saja kepada Tuhan?” Banyak sekali ia mendengar kata Tuhan setiap kali
ia bertanya kepada manusia. Ia pun memutuskan untuk mencari Tuhan dan
bertanya kepada Tuhan di mana kalung remote control-nya. Dalam pencarian
Tuhan, Peekay sudah begitu banyak melakukan ritual-ritual keagamaan. Dia pergi
ke Kuil, Gereja dan Masjid tetapi dia benar-benar bingung karena masing-masing
agama itu memiliki cara yang berbeda untuk ibadah dan aturan yang berbeda.
Dalam proses pencarian Tuhan, PK tidak menemukan apa-apa. Karena itu dia
mulai membagi-bagikan pamflet untuk mencari Tuhan. Dalam proses
pencariannya itu, Pk bertemu dengan Jaggu, seorang reporter TV dan Jaggu
melihat sesuatu yang aneh pada PK maka Jaggu mengikutinya ke ruangan
terkunci untuk meminta informasi tentang dirinya.

Selanjutnya, Jaggu terkejut mendengar bahwa Remote control PK


sekarang ada ditangan Sadhu Tapasvi ji (Saurabh Shukla). Jaggu bertekad untuk

4
mendapatkan kembali remote control tersebut kepada PK. Oleh karena itu Jaggu
menggunakan konsep PK tentang “nomor yang salah.” Jaggu berusaha
meyakinkan atasannya, Boman Irani untuk memproduksi sebuah acara mengadu
domba PK terhadap Tapasvi. Sementara PK telah jatuh cinta dengan Jaggu tetapi
tidak bisa mengatakan itu ketika ia mengetahui Jaggu patah hati, memikirkan
pacarnya, Sarfaraz (Sushant Singh Rajput), yang bertemu dengannya ketika masih
menjadi mahasiswa di Belgia.

Sementara itu, Bhairon menangkap pencuri yang mencuri Remote control


PK dan membawa dia ke Delhi, tetapi keduanya binasa dalam ledakan bom teroris
yang meninggalkan PK terguncang. Dalam acara TV nanti, Tapasvi Ji menantang
PK untuk mengatakan kebenaran cerita Sarfaraz dan mengambil kembali remote
control-nya. PK mengungkapkan bagaimana sebuah surat yang salah (dan
perbedaan beragama) memisahkan Sarfaraz dan Jaggu. Selanjutnya Jaggu dan
Sarfaraz didamaikan setelah PK menang mendapatkan remotenya kembali.

Di akhir ceritanya, PK didampingi oleh Jaggu ke padang pasir di mana ia


menyebutnya sebagai ruang angkasanya. Ketika PK kembali ke planetnya, Jaggu
mengetahui bahwa ternyata PK mencintainya melalui kaset translator yang berisi
hanya suara dari Jaggu. Akhirnya PK belajar juga dari manusia untuk berbohong.
Bahwa kenyataanya, walaupun dia juga mencintai perempuan tersebut. PK juga
harus berkorban demi hidup Jaggu dan pacarnya Sarfaraz.

II.II UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

II.II.I UNSUR INTRINSIK

1. Tema : Keberagaman agama, percintaan


2. Alur : Alur maju-mundur
3. Latar
waktu :Pagi, siang, sore, fajar, malam

Tempat :Universitas Belgia, Gedung, Masjid, Pura, Gereja,


Vihara, India (Delhi)

Suasana :Sedih, senang, terharu, komedi, menegangkan.

Tokoh dan watak

PK :Baik, pandai menganalisis, empati.


Jaggu : cantik, cerdas, penyayang
Sarfaraz : baik, jujur, setia
Bapak jaggu : religious, keras kepala
Tapaswi : pembual
Gaya bahasa : Gaya bahasa yang digunakan adalah modern

5
Amanat : Bahwa kita jangan selalu mengkritik agama lain
yang jelas berbeda dengan keyakinan sendiri, di
film ini kita disuruh untuk menghargai keyakinan
agama yang di anut oleh siapapun.

II.II.II UNSUR EKSTRINSIK

Biografi Sutradara dalam film PK

Rajkumar Hirani (lahir 20 November 1962) adalah seorang sutradara film


India, Dia dianggap sebagai sutradara paling sukses dan salah satu pembuat film
paling terkenal di bioskop India abad ke-21.

Hirani lahir pada tanggal 20 November 1962 di Nagpur untuk keluarga


Sindhi. Ayahnya Suresh Hirani mengelola sebuah institut di Nagpur. Rajkumar
Hirani belajar di St. Francis De'Sales High School, Nagpur, Maharashtra. Dia
lulusan dalam perdagangan. Orang tuanya ingin dia menjadi akuntan sewaan, tapi
dia lebih tertarik pada teater dan film. Hirani membantu ayahnya dalam bisnisnya,
tapi ia ingin menjadi aktor dalam film Hindi.

Di masa kuliahnya dia terlibat dengan teater Hindi. Suresh memotret foto
anaknya dan membawanya ke sekolah akting di Mumbai. Namun, Raju tidak bisa
masuk dan kembali ke Nagpur setelah tiga hari. Ayahnya kemudian meminta Raju
untuk mendaftar ke Institut Film dan Televisi India di Pune, namun kursus
aktingnya telah ditutup pada saat itu dan kemungkinan masuk ke kursus
pendahuluan tampak ramping karena terlalu banyak pelamar. Oleh karena itu,
Raju memilih kursus editing. Dia mendapatkan beasiswa, sehingga mengurangi
beban di bahu ayahnya

Hirani mencoba peruntungannya sebagai editor film selama bertahun-


tahun. Pengalaman buruk memaksa dia beralih ke periklanan, dan dia secara
bertahap menjadikan dirinya sebagai sutradara dan produser film iklan. Dia juga
terlihat di sebuah iklan Fevicol dimana beberapa pria dan gajah mencoba menarik
dan memecahkan papan Fevicol, dengan mengatakan "Jor laga ke Haisha". Ia juga
terlihat dalam kampanye iklan Kinetic Luna yang diciptakan oleh Ogilvy &
Mather. Dia tampil cukup baik di industri iklan, tapi dia ingin membuat film, jadi
dia beristirahat dari iklan dan mulai bekerja dengan Vidhu Vinod Chopra. Dia
bekerja di promo dan trailer untuk tahun 1942: A Love Story. Dia mengedit
promosi untuk Kareeb. Dia mendapat kesempatan besar pertamanya sebagai
editor film dengan Mission Kashmir

Usaha pengarahan pertama Rajkumar Hirani adalah Munnabhai MBBS


(2003), yang dibintangi oleh Sanjay Dutt, yang dianggap sebagai kultus klasik.
MBBS Munnabhai memecahkan semua konvensi formula yang terkait dengan
film Bollywood. Dibuat dengan budget Rs. 10 juta, ini merupakan hit besar di

6
seluruh dunia dan mengambil bagian distributor Rs. 25 juta dari pasar India.
Usaha pengarahannya yang kedua adalah Lage Raho Munnabhai, yang memiliki
dampak budaya yang kuat di India, mempopulerkan Gandhisme berdasarkan
gagasan Munna Bhai tentang Gandhigiri.

Film ketiganya adalah komedi 3 Idiots, yang dibintangi oleh Aamir Khan,
R. Madhavan, Sharman Joshi, Kareena Kapoor, Omi Vaidya, Parikshit Sahni dan
Boman Irani. Film ini juga diterima dengan baik oleh para kritikus. 3 idiot
menjadi film terlaris di bioskop India, menghancurkan semua catatan di pasar
India dan luar negeri. Film keempatnya adalah drama satiris asing PK, yang
membintangi kantor Aamir Khan

Pesan-Pesan pada Film PK

Dari film ini yang menceritakan kisah komedi satir yang dikemas dengan
penuh kritik sosial dan pesan tersendiri dalam pembuatan film tersebut yang
disutradarai oleh Rajkumar Hirani.

1. Tuhanlah yang menciptakan kita, bukan kita yang menciptakan Tuhan


2. Tuhan memandang hati, bukan fisik
3. Ramalan jelek tentang pribadi tidak perlu dihiraukan
4. Yang mengotak-kotakan pikiran ialah manusia itu sendiri
5. Ajaran sesat makin banyak
6. Cinta uang ialah akar dari segala kejahatan
7. Sepandai-pandainya tupai melompat pada akhirnya ia akan jatuh
8. Jangan asal menghakimi orang
9. Kasihilah Tuhan dan kasihimu juga sesamamu
10. Tuhan ialah Segalanya, tanpaNya manusia sebaik apapun akan sia-sia

II.III KRITIK SOSIAL DALAM FILM’’PK’’

Manusia adalah makluk yang bertanya. Apa pun yang berhadapan


dengannya dipertanyakannya. Karena ia membutuhkan pengetahuan dan hanya
dengan mengetahui manusia dapat bertindak. Keinginan untuk mengetahui
tersebut membawa manusia pada pengetahuan yang benar. Film PK menceritakan
seorang alien (PK) yang selalu bertanya siapakah dan dimanakah Tuhan?
Sekaligus mempertanyakan kebenaran dari setiap perilaku, gaya hidup dan praktik
keagamaan dalam setiap agama. Tindakan-tindakan dari agama-agama itu
mendorong PK menemukan Tuhan yang berbagai macam. dari setiap agama itu,
masing-masing mengklaim bahwa agama mereka yang benar. Berikut akan
ditunjukkan beberapa gejala sosial khusunya dalam hubungan dengan petualangan
PK mencari remote control-nya.

7
Dari kebingungan PK kita dapat menangkap sebuah gejala yang sekaligus
menjadi kritikan PK terhadap agama-agama. Setiap agama mengklaim diri
sebagai yang benar dan yang lain adalah sesat. Kelompok beragama sering
menjadi penghalang bagi orang lain untuk berjumpa dengan tuhan. Gejala sosial
ini misalnya tampak ketika PK masuk ke sebuah Gereja, Ia diusir oleh orang
Gereja ketika melihat dia membawa air kelapa untuk dipersembahan kepada
Tuhan. Selanjutnya fakta perbedaaan itu nampak pada setiap agama yang belum
siap untuk hidup berdampingan dan menerima satu sama lain. Orang beragama
tampil sebagai penghalang dan penutup jalan bagi setiap orang bertobat dan
kembali kepada Tuhan. Kebingungan PK menjelaskan sangat gamblang gejala
sosial yang dimiliki orang beragama yaitu sikap eksklusif, fanatik sehingga nama,
pakaian, ritual menjadi sebuah masalah dan menjadi sebuah identitas yang tidak
boleh ditiru oleh penganut agama lain.

Kehidupan sosial dalam film tersebut menampilkan suasana dan prilaku


manusia beragama yang selalu mengadakan ritual untuk memenuhi tanggung
jawab keagamaannya. Mereka setiap hari selalu berbondong-bondong ke rumah
ibadat untuk mengadakan ritual keagamaan, memberikan persembahan dan sajian
di rumah ibadat. Dalam melakukan upacara ritual tersebut, mereka bekerjasama
sehingga muncul rasa kebersamaan yang saling mengikat satu sama lain di dalam
kelompok agama tersebut. Dengan kesamaan identitas sebagai satu kelompok
agama, mereka semakin menyadari ikatan di antara satu dengan yang lain dan
melihat terdapat saling kesalingtergantungan di antara yang satu dengan yang lain.

Suatu kecendrungan yang dimiliki orang beragama adalah mereka


memproyeksikan sifat manusiawi mereka pada Tuhan. Agama menjadi cerminan
dari sikap dan perilaku dari para pemuka agama, pemarah, pencemburuh,
pembohong, suka di puji dan yang menginginkan banyak hal kemudian seakan itu
semua adalah sifat yang dimiliki Tuhan.

Masyarakat yang dijumpai PK dalam Film menampilkan kehidupan yang selalu


terarah pada kebenaran tertentu. Kebenaran tersebut direpresentasikan lewat
agama yang ada. Ada begitu banyak agama yang ada. Mereka yakin bahwa
dengan mengikuti agama tersebut, makna hidup akan dapat dicapai. Dengan kata
lain, situasi sosial yang tercermin di dalam kehidupan masyarakat yang dijumpai
PK adalah sebuah kondisi pencarian kebenaran terkait dengan hidup dari
masyarakat itu sendiri.

Suatu hal yang tak dapat dipungkiri bahwa setiap agama mempunyai ritual
dan penghayatan yang berbeda-beda. Keragaman tersebut tentu adalah sebuah
kewajaran. Namun menjadi tidak wajar pada saat ungkapan penghayatan tersebut
dilakukan secara tidak masuk akal. Gejala tersebut tampak misalnya penyiksaan
diri dan puasa. Penghayat ini memiliki tujuan yang bervariasi. Ada yang puasa

8
bermaksud empati dan solider dengan orang yang menderita mencari makanan.
Namun apakah dengan demikian orang lain yang menjadi objek dari penghayatan
tersebut dengan sendirinya kenyang dan bahagia karena mereka puasa dan
menyiksa diri.

Masyarakat terorganisir dalam kelompok keagamaan tertentu. Masing-masing


agama memiliki keyakinan tersendiri terhadap suatu kebenaran tertinggi yang
dipercaya sebagai sumber kehidupan mereka. Sebagai manifestasi dari keyakinan
mereka, lahirnya kebudayaan yang bervariasi, mulai dari gaya hidup, cara
berpakaian, warna pakaian yang mencerminkan identitas diri dan kelompok sosial.
Masing-masing di antara agama tersebut memiliki karakter tersendiri terkait
dengan Tuhan yang mereka percaya. Bentuk Tuhan yang dipercayai itupun
digambarkan dalam gambaran visual yang dibuat oleh manusia sesuai dengan
bayangan mereka terhadap Tuhan yang mereka yakini. Dalam hal ini, Tuhan
sebagai Yang Tertinggi itu seringkali direduksi dalam gambaran ciptaan manusia.
Masing-masing dari antara mereka yakin bahwa gambaran Tuhan yang mereka
ciptakan itu adalah benar adanya. Dengan kata lain kebenaran tentang Tuhan
sangat bervariasi tergantung dari kepercayaan dan keyakinan dari setiap agama.

Film tersebut juga menampilkan praktek kekuasaan. Praktek kekuasaan ini


dilakukan oleh para pemuka agama. Banyak pemuka agama menganggap diri
dihormati orang dan mereka dipercaya dapat mengantarkan umatnya kepada Yang
Tertinggi sebagai sumber kehidupan. Mereka justru memanfaatkan kesempatan
dan kepercayaan tersebut untuk menguasai para pengikutnya. Dengan tawaran
keselamatan yang mereka wartakan kepada para pengikutnya, mereka
mengumpulkan segala harta dari para pengikutnya untuk memperkaya diri sendiri.
Banyak para pengikut yang ditipu dengan hal-hal palsu dari para pemuka agama.
Mereka melakukan banyak korban persembahahan mulai dari harta kekayaan,
sampai pada pengorbanan fisik hanya untuk mengikuti perintah-perintah
agamanya sebagai jalan untuk sampai pada Tuhan.

9
II.IV KEKURANGAN DAN KELEBIHAN FILM PK

Kelebihan film ini adalah Peekay sebagai film ber-genre drama komedi
berhasil membuat penonton tertawa dengan ulah pemeran utama yang konyol dan
kepolosannya, tetapi juga berhasil menyampaikan pesan yang tersirat dari film
tersebut. Sedangkan kekurangan film ini adalah adanya konten yang kurang cocok
ditonton anak dibawah umur, seperti “mobil bergoyang”. Film ini cocok ditonton
oleh kalangan remaja berusia 18 tahun keatas yang sudah memahami konflik yang
disampaikan yakni mengenai agama dan kepercayaan. Sedangkan untuk anak-
anak dibawah umur sebaiknya ditemani atau dengan bimbingan orang tua karena
konflik dalam film ini susah dicerna. Pesan moral yang dapat dipetik adalah,
janganlah kita terlalu mudah untuk percaya dengan sesuatu mistis, walaupun itu
membawa nama Tuhan dan agama. Sebaiknya kita memastikan terlebih dahulu
apakah sesuatu itu sesuai dengan ajaran yang baik, jangan sampai kita terjerumus
kedalam ajaran sesat.

10
BAB III

PENUTUP

III.I KESIMPULAN DAN SARAN

III.I.I Kesimpulan

Bahwa yang didapat dari film ini kita belajar bagaimana bertoleransi
dengan umat antar agama, cara menghargai kepercayaan antar umat ber agama,
serta menjauhkan dari konflik yang disebabkan oleh kesalahpahaman kita
terhadap keyakinan mereka.

III.I.II Saran

Janganlah terlalu mudah percaya pada sesuatu yang mistis, walaupun itu
membawa nama Tuhan dan agama. Sebaiknya kita memastikan terlebih dahulu
apakah itu sesuai dengan ajaran yang baik, dan jangan sampai kita terjerumus
kedalam ajaran yang sesat.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://sophiasastra.blogspot.co.id/2017/09/analisis-gejala-sosial-dalam-film-
pk.html

12

Anda mungkin juga menyukai