Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYULUHAN TENTANG HIPERTENSI


PADA LANSIA NY. K RT 7 RW 1 DESA KEMUTUG KIDUL
KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS

Disusun Oleh:

KHUSWATUN KHASANAH ALAMIAH

I4B016011

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XVIII


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2017
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Penyuluhan Hipertensi

Topik : Hipertensi
Hari/Tanggal : Selasa dan Rabu, 13 dan 14 Juni 2017
Waktu : 09.00-09.20 WIB dan jam 16.00-16.20
Tempat: Rumah lansia Ny. K di Rt 7 Rw 1 Desa Kemutug Kidul
Penyaji : Mahasiswa Program Profesi Ners Angkatan XVIII Unsoed
Peserta : Lansia di RW 1 Desa Kemutug Kidul

A. Tujuan
1. Tujuan Instruktional Umum (TIU)
Setelah Penyuluhan para lansia di RW 1 Desa Kemutug Kidul mengetahui
tentang hipertensi.
2. Tujuan Instruktional khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan para lansia dapat :
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Mengetahui faktor penyebab hipertensi
c. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
d. Mengetahui komplikasi hipertensi
e. Mengetahui penatalaksanaan hipertensi
B. Pokok materi
1. Pengertian hipertensi
2. Faktor penyebab
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Penatalaksanaan hipertensi
C. Metode
Ceramah dan diskusi interaktif

D. Media
Video
Leaflet
E. Setting Tempat
Keterangan

= Moderator

= Penyaji

= Fasilitator

= Observer

= Warga
F. Pengorganisasian Kegiatan Penyuluhan
Penyaji : Khuswatun Khasanah Alamiah
Fasilitator : Putri Rosfa, Indah Ayu, Meylanti Shamama dan Khairun Nisa
Latifah
Observer : Susanti dan Oktavia Juyanti
Dokumentasi : Reza Nurdiansyah

G. Kegiatan
No Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1 Pembukaan 5 menit - Mengucapkan salam. Menjawab salam
- Memperkenalkan diri.
Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan dari kegiatan
Memperhatikan
penyuluhan
- Menyebutkan materi yang akan Memperhatikan
disampaikan
Menjawab
- Apresiasi
2 Inti 1. Penyampaian materi
Menjelaskan tentang:
a. Pengertian hipertensi Memperhatikan
20 b. Faktor Penyebab hipertensi
c. Tanda dan gejala hipertensi
menit
d. Komplikasi hipertensi
e. Penatalaksanaan hipertensi

2. Tanya jawab
Diskusi
Memberi kesempatan pada peserta
untuk mengajukan pertanyaan
5 menit Menjawab
3. Evaluasi
Memberikan pertanyaan tentang
a. Pengertian hipertensi
b. Faktor penyebab hipertensi
5 menit c. Tanda dan gejala hipertensi
d. Komplikasi hipertensi
e. Penatalaksanaan hipertensi

3 Penutup 5 menit - Memberikan kesempatan sasaran Bertanya


untuk bertanya tentang hal yang
belum dimengerti Menjawab salam
- Memberikan salam penutup

H. EVALUASI
Klien mengetahui tentang :
1. Mengetahui pengertian hipertensi
2. Mengetahui faktor penyebab hipertensi
3. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
4. Mengetahui komplikasi hipertensi
5. Mengetahui penatalaksanaan hipertensi
Lampiran Materi
KONSEP DASAR HIPERTENSI

A. Pendahuluan
Di Indonesia hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu
diperhatikan oleh dokter yang bekerja di pelayanan kesehatan primer karena
angka prevalensinya yang cukup tinggi dan akibat jangka panjang yang
ditimbulkannya. Terdapat hubungan langsung antara tekanan darah dan stroke
dan penyakit jantung koroner. Peningkatan tekanan darah sedikit saja baik
systole maupun diastole, sudah berhubungan dengan penurunan harapan hidup.
Hipertensi juga menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri dan gagal ginjal kronik.
Kebanyakan penderita hipertensi tidak menunjukan kelainan organik yang
jelas, dan karena itu jenis ini disebut hipertensi esensial.

B. Konsep Dasar Hipertensi


1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik diatas 140
mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi manula,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg, dan tekanan
diastolik 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung,
stroke, & gagal ginjal.

2. Faktor Risiko Hipertensi


Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut:

a. Obesitas / kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat diatas 30% berat
badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar akan terkena hipertensi.
b. Kebiasaan merokok
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, merokok juga
dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung, dan stroke. Oleh
karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki
tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang berbahaya yang akan
memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
Faktor ini juga bisa dikendalikan.

c. Minuman beralkohol
Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat
meningkatkan tekanan darah.
d. Penyakit kencing manis dan jantung
e. Wanita yang tidak menstruasi
f. Stress
Stress dan emosi yang tidak stabil dapat menjadi pemicu tekanan darah
tinggi.

g. Kurang olah raga


h. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak dan tinggi kolesterol
3. Tanda dan gejala hipertensi
a. Sakit kepala
b. Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
c. Sulit tidur
d. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
e. Mata berkunang-kunang
f. Dada berdebar-debar
g. Mudah lelah
h. Telinga berdenging
4. Komplikasi

a. Penyakit Jantung Hipertensi


Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi
terhadap pemompaan darah dari ventrikel kiri, sehingga beban jantung
bertambah. Sebagai akibatnya terjadi hipertrofi ventrikel kiri untuk
meningkatkan kontraksi. Hipertrofi ini ditandai dengan ketebalan dinding
yang bertambah, fungsi ruang yang memburuk, dan dilatasi ruang jantung.
Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung
dengan hipertrofi kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan
payah jantung. Jantung semakin terancam seiring parahnya aterosklerosis
koroner. Angina pectoris juga dapat terjadi karena gabungan penyakit
arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang
bertambah akibat penambahan massa miokard.
b. Penyakit Arteri Koronaria
Hipertensi umumnya diakui sebagai faktor resiko utama penyakit arteri
koronaria, bersama dengan diabetes mellitus. Plaque terbentuk pada
percabangan arteri yang ke arah ateri koronaria kiri, arteri koronaria kanan
dan agak jarang pada arteri sirromflex. Aliran darah ke distal dapat
mengalami obstruksi secara permanen maupun sementara yang di
sebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi kolateral
berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran
gas dan nutrisi ke miokardium. Kegagalan sirkulasi kolateral untuk
menyediakan supply oksigen yang adekuat ke sel yang berakibat
terjadinya penyakit arteri koronaria.
c. Aorta disekans
Pembuluh darah terdiri dari beberapa lapisan, tetapi ada yang terpisah
sehingga ada ruangan yang memungkinkan darah masuk. Pelebaran
pembuluh darah bisa timbul karena dinding pembuluh darah aorta terpisah
atau disebut aorta disekans. Ini dapat menimbulkan penyakit Aneurisma,
dimana gejalanya adalah sakit kepala yang hebat, sakit di perut sampai ke
pinggang belakang dan di ginjal. Mekanismenya terjadi pelebaran
pembuluh darah aorta (pembuluh nadi besar yang membawa darah ke
seluruh tubuh). Aneurisma pada perut dan dada penyebab utamanya
pengerasan dinding pembuluh darah karena proses penuaan
(aterosklerosis) dan tekanan darah tinggi memicu timbulnya aneurisma.
d. Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang
progresif dan irreversible dari berbagai penyebab, salah satunya pada
bagian yang menuju ke kardiovaskular. Mekanisme terjadinya hipertensi
pada Gagal Ginjal Kronik oleh karena penimbunan garam dan air, atau
sistem renin angiotensin aldosteron (RAA).
e. Hipertensi dipercepat dan maligna
Pasien hipertensi dipercepat mempunyai tekanan arteri diastolic yang
meningkat disertai dengan retinopati eksudatif. Pada hipertensi maligna,
progresif lebih lanjut; fundus optikus menunjukkan papiledema. Hipertensi
maligna disertai penyakit parenkim ginjal yang parah (misal
glomerulonefritis kronik), maka proteinuria tidak berkurang.

f. Ensefalopati hipertensi
Ensafelopati hipertensi merupakan suatu keadaan peningkatan parah
tekanan arteri disertai dengan mual, muntah dan nyeri kepala yang
berlanjut ke koma dan disertai tanda klinik defisit neurologi. Jika kasus ini
tidak diterapi secara dini, syndrome ini akan berlanjut menjadi stroke,
“ensefalopati menahun” atau hipertensi maligna. Kemudian sifat
reversibilitas jauh lebih lambat dan jauh lebih meragukan.

5. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan non farmakologis ( diet)


Penatalaksanaan non farmakologis (diet) sering sebagai pelengkap
penatalaksanaan farmakologis, selain pemberian obat-obatan antihipertensi
perlu terapi dietetik dan merubah gaya hidup.

Tujuan dari penatalaksanaan diet:


1) Membantu menurunkan tekanan darah secara bertahap dan
mempertahankan tekanan darah menuju normal.
2) Mampu menurunkan tekanan darah secara multifaktoral
3) Menurunkan faktor resiko lain seperti BB berlebih, tingginya kadar
asam lemak, kolesterol dalam darah.
4) Mendukung pengobatan penyakit penyerta seperti penyakit ginjal, dan
DM.
Prinsip diet penatalaksanaan hipertensi:
1) Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang
2) Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita
3) Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis
makanan dalam daftar diet
Konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hr atau dapat
menggunakan garam lain diluar natrium.

b. Pencegahan hipertensi

Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi dapat dikurangi dengan cara :

1) Memeriksa tekanan darah secara teratur


2) Menjaga berat badan dalam rentang normal
3) Mengatur pola makan, antara lain dengan mengkonsumsi makanan berserat,
rendah lemak dan mengurangi garam.
4) Hentikan kebiasaan merokok dan minuman beralkohol
5) Berolahraga secara teratur
6) Hidup secara teratur
7) Mengurangi stress dan emosi
8) Jangan terburu-buru
9) Mengurangi makanan berlemak
6. Obat Tradisional untuk Hipertensi
Banyak tumbuhan obat yang telah lama digunakan oleh masyarakat
secara tradisional untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal
yang perlu diinformasikan kepada masyarakat adalah cara penggunaannya,
dosis, serta kemungkinan adanya efek samping yang tidak diketahui. Obat-obat
tradisional tersebut diantaranya:
a.Buah Belimbing
Buah ini dapat mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal dan
juga bisa menurunkan tekanan darah bagi mereka yang sudah
mengalaminya. Caranya yaitu buah belimbing yang sudah masak diparut
halus. Kemudian parutan belimbing diperas sehingga menjadi satu gelas sari
belimbing. Air perasan ini diminum setiap pagi, lakukan selama tiga minggu
sampai satu bulan. Setelah satu bulan sari belimbing ini dapat diminum dua
hari sekali. Tidak perlu menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasan.
Bagi mereka yang sudah terlanjur menderita hipertensi, sebaiknya gunakan
buah belimbing yang besar sehingga air perasannya lebih banyak. Buah
belimbung kayak serat yang akan mengikat lemak dan berdampak pada
tidak betambahnya berat badan, yang merupakan penyebab hipertensi.
Belimbing juga kaya air dan mengandung kalium yang bersifat diuretik,
sehingga kelebihan garam dapat dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
b. Daun Seledri
Cara penggunaannya dengan menumbuk segenggam daun seledri
sampai halus, saring dan peras dengan kain bersih dan halus. Air saringan
usahakan satu gelas diamkan selama satu jam, kemudian diminum pagi dan
sore dengan sedikit ampasnya yang ada di dasar gelas. Menurut penelitian
daun seledri bisa memperkecil fluktuasi kenaikan tekanan darah. Tanaman
ini mengandung senyawa aktif apigenin. Senyawa ini berfungsi sebagai
kalsium antagonis dan manitol yang identik dengan diuretik. Seledri juga
dapat dikonsumsi dalam bentuk jus.
c. Bawang Putih
Caranya dengan memakan langsung tiga siung bawang putih mentah
setiap pagi dan sore hari selama 3 bulan. Pilih bawang putih yang kulitnya
berwarna coklat kehitaman karena mutunya lebih baik. Jika tidak mau
memakannya dalam keadaan mentah bisa direbus atau dikukus dulu. Namun
karena banyak zatnya yang bisa berkhasiat yang dapat ikut larut dalam air
rebusannya, sebaiknya ditambaah menjadi 8 sampai 9 siung sekali makan.
Didalam bawang putih mengandung senyawa adenosin yang dapat
melenturkan pembuluh darah sehingga darah mengalir lebih lancar.
d. Mengkudu/Pace
Buah ini sebagai alternatif untuk menekan hipertensi. Caranya hampir
sama dengan buah belimbing, yaitu dengan cara memarut halus, kemudian
diperas memakai kain kassa yang bersih, diambil airnya. Minum sari
mengkudu setiap pagi dan sore hari secara teratur.
e. Daun Alpokat
Caranya lima daun avokad dicuci bersih, kemudian direbus dengan 4
gelas air putih. Tunggu air rebusan hingga menjadi 2 gelas, saring. Satu
gelas diminum pagi hari, satu gelas lagi diminum sore hari.
f. Mentimun
Penelitian menyebutkan mentimun dapat menurunkan tekanan darah.
Kandungan air yang mencapai 90% didalam mentimun serta kalium yang
tinggi akan mengeluarkan garam dari dalam tubuh. Cara penggunaannya
dengan menyiapkan 2 buah mentimun, cuci mentimun, parut, lalu peras.
Minum air perasan mentimun 2 sampai 3 kali sehari. Cara lain ambil 200 gr
mentimun, rebus lalu saring. Minum airnya dan lakukan sehari sekali.

g. Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh dapat menjadi obat untuk hipertensi. Berikut cara
meramu belimbing wuluh sebagai obat hipertensi: belimbing wuluh dicuci
dengan air bersih, lalu dipotong-potong. Kemudian rebus dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin airnya disaring dan diminum setelah
makan pagi.

Anda mungkin juga menyukai