PENDAHULUAN
1
Kebutuhan nutrisi pada Harimau Sumatera yang paling utama
adalah asupan protein hewani yang didapatkan dari daging hewan yang
menjadi mangsanya. Asupan protein untuk Harimau Sumatera tidak boleh
berlebihan ataupun kekurangan, harus sesuai dengan kebutuhan. Karena
apabila kelebihan protein dapat menimbulkan dampak obesitas pada
Harimau Sumatera, sedangkan apabila kekurangan protein dapat
menjadikan kekurusan pada Harimau Sumatera yang nantinya dapat
menimbulkan penyakit yang berpengaruh pada kesehatan Harimau
Sumatera. Oleh sebab itu dalam perawatan konservasi Harimau Sumatera
perlu adanya perhatian khusus mengenai kebutuhan nutrisi dalam pakan
yang diberikan setiap harinya. Kebutuhan nutrisi Harimau Sumatera perlu
dikaji dalam bentuk artikel ilmiah sebagai tindakan preventiv terhadap
dampak-dampak yang akan timbul dari kesalahan dalam pemberian pakan
harian dalam konservasi Harimau Sumatera.
2
pakan mengandung zat-zat makanan, yaitu komponen-komponen yang ada
dalam bahan pakan tersebut yang dapat digunakan oleh hewan (Tillman
et.al.,1991)
Dalam struktur piramida makanan, harimau merupakan top predator.
Satwa predator ini setiap hari harus mengkonsumsi 5 – 6 kg daging yang
sebagian besar (75%) terdiri atas hewan-hewan mangsa dari golongan rusa
(Sunquist et al., 1999). Pakan utama harimau sumatera adalah rusa sambar
(Cervus unicolor) dan babi hutan (Sus scorfa) (Wibisono, 2006). Dalam
keadaan tertentu harimau sumatera juga memangsa berbagai alternatif
mangsa seperti kijang (Muntiacus muntjac), kancil (Tragulus sp), beruk
(Macaca nemestrina), landak (Hystrix brachyura), trenggiling (Manis
javanica), beruang madu (Helarctos malayanus), dan kuau raja
(Argusianus argus). Sriyanto dan Rustiati (1997) secara jelas menunjukkan
adanya hubungan positif antara penyusutan mangsa dengan populasi
harimau. Tingginya laju deforestasi dan degradasi hutan juga akan
mengakibatkan penurunan mangsa harimau sumatera. Semakin sedikitnya
mangsa juga akan mengakibatkan penurunan populasi harimau sumatera.
3
Harimau sumatera juga mampu berenang dan memanjat pohon ketika
memburu mangsa. Luas kawasan perburuan harimau sumatera tidak
diketahui dengan tepat, tetapi diperkirakan bahwa 4-5 ekor harimau
sumatera dewasa memerlukan kawasan jelajah seluas 100 kilometer di
kawasan dataran rendah dengan jumlah hewan buruan yang optimal
(tidak diburu oleh manusia).
4
Harimau akan mati kelaparan jika tidak makan selama 2-3 minggu
sementara manusia bisa bertahan selama 30 – 40 hari.
Untuk memenuhi kebutuhan makannya, harimau berburu 3-6 hari
sekali, tergantung besar kecil mangsa yang didapatkannya. Biasanya
seekor harimau membutuhkan sekitar 6-7 kg daging per hari, bahkan
kadang-kadang sampai 40 kg daging sekali makan. Besarnya jumlah
kebutuhan ini tergantung dari apakah harimau tersebut mencari makan
untuk dirinya sendiri atau harimau betina yang harus memberi makan
anak-anaknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Harimau Sumatera dewasa memerlukan kawasan jelajah seluas 100
…...kilometer di kawasan dataran rendah dengan jumlah hewan buruan yang
,,,,,,,optimal (tidak diburu oleh manusia).
2. Hanya 1 dari 10 perburuan harimau yang sukses. Jadi mereka terbiasa
tidak dapat makanan selama berhari-hari dan sekali makan bisa
menghabiskan 30 kg
3. Meskipun harimau bisa menahan lapar selama berhari-hari, mereka adalah
hewan yang paling tidak kuat menahan lapar dalam jangka waktu
tersingkat dibandingkan hewan lain berdasarkan besarnya ukuran.
Harimau akan mati kelaparan jika tidak makan selama 2-3 minggu
sementara manusia bisa bertahan selama 30 – 40 hari.
3.2 Saran
5
Untuk mengatasi populasi Harimau Sumatera yang semakin hari semakin
menurun maka digalakkan penangkaran yang dilakukan oleh pemerintah
yang diwujudkan dalam bentuk konservasi baik secara ex-situ maupun
secara in-situ.
DAFTAR PUSTAKA
http://oliverjasonn.blogspot.co. id/2013/01/habitat-dan-makanan-harimau.html
http://journal.bio.unsoed.ac.id/index.php/biosfera/article/viewFile/86/47