Anda di halaman 1dari 6

Komodo

Ciri-cirinya :

-ukuran tubuh yang bisa mencapai panjang hingga 2-3 meter dan bobot 60 kg.
-termasuk hewan karnivora walaupun pada kenyataannya lebih banyak memakan bangkai
hewan. -habitat di daerah panas.

Komodo sangat langka dan di alam liar ditemukan hanya di lima pulau, yaitu: Kepulauan
Komodo, Rinca, Gili Montang dan Gili Dasami – semua berada dalam Taman Nasional
Komodo – dan pulau Flores, di mana Komodo menjelajah dengan bebas.
Habitat kadal bisa apa saja dari hutan tropis kering, sabana sampai sebuah hutan musim
gugur. Tidak peduli di mana mereka tinggal, Komodo menyukai panas yang ekstrim. Hal ini
biasanya sekitar 95 derajat Fahrenheit (35 derajat Celcius) dengan 70 persen kelembaban di
pulau Indonesia.

Manfaat Air Liur Komodo


Komodo merupakan hewan asli Indonesia, hewan purba dan juga menjadi hewan dilindungi
yang ternyata juga memiliki banyak kegunaan bagi manusia. Meski air liur komodo
mengandung racun karena penuh akan bakteri yang mematikan, akan tetapi ada beberapa
manfaat hewan komodo yang bisa digunakan manusia.

1. Melawan Penyakit MRSA


Darh dari hewan komodo ternyata memiliki khasiat untuk melawan penyakit superbug seperti
MRSA. MRSA yang merupakan singkatan dari Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus
adalah salah satu jenis penyakit berat yang bisa menyebabkan infeksi. Ada sekitar ribuan
orang yang meninggal dunia akibat MRSA setiap tahun dan sampel darah komodo yang
digunakan sebagai bahan utama obat RDGN-1 dipercaya bisa menyembuhkan banyak
penyakit berat. Para ilmuwan percaya jika darah komodo bisa melawan penyakit yang terjadi
pada manusia dari mulai membersihkan luka sampai saluran jantung.

Populasi

Sekitar 4.000–5.000 ekor komodo diperkirakan masih hidup di alam liar. Populasi ini
terbatas menyebar di pulau-pulau Rinca (1.300 ekor), Gili Motang (100), Gili Dasami
(100), Komodo (1.700), dan Flores (mungkin sekitar 2.000 ekor).

Langkah-Langkah yang dilakukan pemerintah

Biawak komodo telah ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia
dan habitanya dijadikan taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, yang tujuannya
didirikan untuk melindungi mereka.

Langkah pelajar melindungi kelestariannya

-kita tidak boleh memelihara hewan yg sudah di lindungi.


-kita harus melestarikan hewan hewan yg sudah langka
Harimau Sumatera

Ciri-ciri harimau:
- Harimau ini hanya ada di pulau Sumatera, terutama di daerah Jambi.

- Memiliki taring yang tajam

- Bewarna loreng

- Hewan karnivora

- Habitat di hutan belantara

Harimau sumatra (bahasa Latin: Panthera tigris sumatrae[2]) adalah subspesies harimau
yang habitat aslinya di pulau Sumatra, dan merupakan satu dari enam subspesies harimau
yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang
terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis
Lembaga Konservasi Dunia IUCN

Manfaat Harimau
1. Sebagai Predator Utama
2. Melindungi Hutan
3. Menjaga Ekosistem
4. Sebagai Puncak Rantai Makanan

Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman nasional di
Sumatra. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang
menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila
berhasil lestari.[3]
Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan
tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor
harimau sumatra terbunuh antara tahun 1998 dan 2000.
Pada tahun 2017, Satuan Tugas Klasifikasi Kucing dari Cat Specialist Group merevisi
taksonomi kucing sehingga populasi harimau yang hidup dan punah di Indonesia sekarang
digolongkan sebagai P. t. sumatrae
Penyebab Kelangkaan
Perburuan ini menyebabkan banyak hewan liar yang mati dan terancam punah

Langkah pemerintah daerah


Membuat cagar alam, mebuat undang2 untuk melindungi hewan2
Kita tidak dapat lagi membiarkan punahnya harimau Sumatera. Banyak riset menemukan
bahwa kehilangan habitat, perburuan terhadap mangsa harimau, dan perburuan harimau
adalah tiga ancaman utama terhadap populasi harimau di Sumatera. Analisis kami menyoroti
ancaman dari perkebunan kelapa sawit dan HTI terhadap Lanskap Konservasi Harimau di
Indonesia, yang sebagian besar telah ditetapkan sebagai taman nasional atau suaka
margasatwa. Oleh karena itu, penetapan habitat harimau menjadi kawasan konservasi saja
tidaklah cukup. Dibutuhkan upaya kolaboratif untuk memastikan bahwa habitat spesies
ikonis ini dapat tetap dilindungi dan dilestarikan.
Untuk melindungi habitat harimau Sumatera yang tersisa, diperlukan pemantauan secara
terus menerus. Data berbasis satelit untuk memantau perubahan hutan hampir seketika seperti
Global Forest Watch akan berguna untuk mendeteksi gangguan atau pengubahan Lanskap
Konservasi Harimau untuk peruntukan lahan lainnya. Di lapangan, keterlibatan masyarakat
setempat untuk melindungi habitat harimau dan memerangi perburuan liar sangat krusial.
Pemerintah perlu mengintegasikan pengelolaan Lanskap Konservasi Harimau dengan
perencanaan tata guna lahan wilayah di sekitarnya, termasuk mengatasi berbagai tantangan
yang berkaitan dengan pertumbuhan populasi manusia. Terakhir, merestorasi wilayah yang
terdegradasi atau terdeforestasi di dalam Lanskap Konservasi Harimau sangat penting.
Pelajaran dari Nepal, yang berhasil meningkatkan jumlah harimau dengan melindungi dan
memperluas tutupan pohon dalam Lanskap Konservasi Harimau, memberikan kita secercah
harapan.

Langkah pelajar untuk melindungi kelestariannya


-tidak boleh memelihara hewan yg sudah di lindungi.
-harus melestarikan hewan hewan yg sudah langka
Orang Utan Sumatera

Ciri-ciri dan Diskripsi Orangutan Sumatera.


Orangutan Sumatera (Pongo abelii) hampir mirip dengan orangutan kalimantan (Pongo
pygmaeus) namun memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil. Tinggi tubuh orangutan
sumatera sekitar 1,25-1,5 meter dengan berat tubuh berkisar 30-50 kg (betina) dan 50-90 kg
(jantan)
Orangutan Sumatra hidup dan endemik terhadap Sumatra, sebuah pulau yang terletak
di Indonesia. Mereka lebih kecil daripada orangutan Kalimantan.

Manfaat orang utan sumatera


1. Sebagai Seed Disperser dalam Meregenerasi Tanaman
2. Sebagai Sumber Pembelajaran
3. Sebagai Lokasi Pariwisata

Jumlah Populasi
Populasi Orangutan di Pulau Sumatera dan Borneo. Jakarta - Orangutan di
Pulau Sumatera dan Borneo saat ini diperkirakan berjumlah 71.820. Berdasarkan hasil
Population and Habitat Viability Assessment (PHVA)orangutan 2016, jumlah itu ada di
habitat seluas 17.460.000 hektare

Penyebab kelangkaan
Beberapa penyebab berkurangnya populasi orangutandiantaranya adalah praktik perburuan
dan pembalakan liar, alihnya fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, perubahan
iklim, serta kebakaran hutan

Langkah pemerintah
Berpijak pada kondisi ini maka upaya progresif untuk menyelamatkan keberadaan orangutan
harus segera dilakukan. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan yakni. Pertama,
pemerintah Indonesia harus segera merevisi UU perlindungan satwa liar. Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati di Indonesia mengatur
hukuman untuk setiap pelanggaran yakni 5 tahun penjara dan denda maksimal 100 juta.
Namun hingga hari ini sangat jarang sekali pelaku yang dikenal hukuman maksimal. Untuk
itu undann-undang yang mengatur mengenai perlindungan hewan khususnya hewan langka
harus dipertegas, supaya efek jera bisa terjadi.

Kedua, orang yang bekerja di penegakan hukum harus lebih akuntabel terhadap kejahatan
terhadap orangutan. Ada kasus yang terjadi justru para penegak hukum sendiri yang berburu
atau membeli kera untuk hewan peliharaan. Untuk itu diperluakan sebuah evaluasi untuk
menjamin bahwa penegak hukum bekerja secara profesional.
Ketiga, memperbaiki habitat orangutan. Sebagai langkah awal dalam penyelamatan
Orangutan dari kepunahan adalah dengan cara menyelamatkan habitatnya terlebih dahulu.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara penghentian pembukaan hutan untuk lahan perkebunan
sawit, berperang melawan illegal logging, reboisasi, membatasi jarak habitat orangutan
dengan pemukiman penduduk dan menggalakkan gerakan tanam seribu pohon.

Mustahil kita melestarikan orangutan tanpa melestarikan habitatnya, karena orangutan adalah
satwa liar yang lebih suka hidup di alam bebas dari pada di penangkaran atau di kebun
binatang. Penelitian membuktikan orangutan yang tinggal di penangkaran dan karantina
umurnya lebih pendek dari orang utan yang hidup di alam bebas. Jadi, rehabilitasi habitat
orangutan adalah harga mutlak dalam usaha pelestarian Orangutan.

Langkah pelajar untuk melindungi kelestariannya


-Pelajar tidak boleh memelihara hewan yg sudah di lindungi.
-Pelajar harus melestarikan hewan hewan yg sudah langka

Anda mungkin juga menyukai