Anda di halaman 1dari 14

PENGELOLA LMDH MHL – BERMANFAAT ATAU SEBALIKNYA?

MENJAWAB BAGAIMANA KITA BISA MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT MAGERSARI JAMBEWANGI


MEMBANGUN PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF DISEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Penyelenggaraan Pasal 33, ayat 3 UUD


1. UUD 1945, Pasal 33, Ayat 3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya 1945 belum optimal akibat oknum
dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesar – besarnya untuk kemakmuran rakyat. penyelenggara Pemerintah melanggar
perundang – undangan dibawahnya.
2. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG
KEHUTANAN Dalam diskusi singkat dengan KSS
2.1. Memperhatikan : Menimbang butir C bahwa pengurusan hutan yang berkelanjutan dan Koper KPH Banyuwangi Barat
didapatkan penjelasan bahwa secara
berwawasan mendunia, harus menampung dinamika aspirasi dan peran serta
kelembagaan perundang – undangan
masyarakat, adat dan budaya, serta tata nilai masyarakat yang berdasarkan pada norma tertinggi yang mengatur tentang
hukum nasional. PERHUTANI dan LMDH adalah PP 72
2.2. Menegakkan Bagian Kedua Asas dan Tujuan Pasal 3,Penyelenggaraan kehutanan tahun 2010.
bertujuan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan
dengan:., ,d. meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan kapasitas dan
Harus dipahami bahwa LMDH adalah
keberdayaan masyarakat secara partisipatif, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan sebuah istilah yang digunakan sebagai
sehingga mampu menciptakan ketahanan sosial dan ekonomi serta ketahanan terhadap wadah Masyarakat Desa Hutan (MDH)
akibat perubahan eksternal; dan untuk membangun kemitraan dalam
2.3. Bagian Keempat, Penyuluhan Kehutanan, Pasal 56., ,ayat (1) Penyuluhan kehutanan Konteks Kerjasama dibidang Lingkungan
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta mengubah sikap dan Hidup.
perilaku masyarakat agar mau dan mampu mendukung pembangunan kehutanan atas dasar
iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sadar akan pentingnya sumber daya Meskipun LMDH Mitra Hutan Lestari
hutan bagi kehidupan manusia.;., ,ayat (2) Penyelenggaraan penyuluhan kehutanan (MHL) diasumsikan menggunakan UU
dilakukan oleh Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.;., ,ayat (3) Pemerintah 41 Tahun 1999 sebagai landasan utama
mendorong dan menciptakan kondisi yang mendukung terselenggaranya kegiatan pengurusan Hutan, namun budaya
penyuluhan kehutanan. hukum UU ini bisa dikatakan tidak
2.4. BAB VII, PENGAWASAN, Pasal 59: Pengawasan kehutanan dimaksudkan untuk diterapkan pada organisasi MHL.
mencermati, menelusuri, dan menilai pelaksanaan pengurusan hutan, sehingga tujuannya
dapat tercapai secara maksimal dan sekaligus merupakan umpan balik bagi perbaikan dan Rendahnya kecerdasan sumberdaya
atau penyempurnaan pengurusan hutan lebih lanjut.; Pasal 60 ayat (2) Masyarakat dan atau manusia kehutanan Jambewangi
perorangan berperan serta dalam pengawasan kehutanan.; Pasal 61 Pemerintah dijadikan alasan pada berbagai
berkewajiban melakukan pengawasan terhadap pengurusan hutan yang diselenggarakan pengelapan program dan dugaan terjadi
oleh Pemerintah Daerah. Pasal 62 Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat tindak pidana oleh oknum penguasan
MHL.

Halaman 1 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
melakukan pengawasan terhadap pengelolaan dan atau pemanfaatan hutan yang dilakukan Walaupun telah diarahkan agar setiap
oleh pihak ketiga. orang/kelompok/organisasi tunduk
2.5. BAB XIII, PENYIDIKAN, Pasal 77., , ayat (1) Selain Pejabat Penyidik Kepolisian Negara kepada Hukum di Indonesia, oknum –
Republik Indonesia, Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang lingkup tugas dan tanggung oknum penguasa LMDH MHL secara
jawabnya meliputi pengurusan hutan, diberi wewenang khusus sebagai penyidik konsisten mempertahankan sikapnya
sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. Ayat (2) Pejabat yang semena – mena.
Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berwenang untuk:., ,a.
melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang berkenaan dengan LMDH MHL belum pernah memberikan
tindak pidana yang menyangkut hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan;., ,b. melakukan laporan tertulis secara rinci mengenai
pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana yang menyangkut hutan, rencana, program, hasil kegiatan dan
kawasan hutan, dan hasil hutan;., ,c. memeriksa tanda pengenal seseorang yang berada penggunaan Anggaran kepada
masyarakat Desa Jambewangi terutama
dalam kawasan hutan atau wilayah hukumnya;., ,d. melakukan penggeledahan dan
Magersari yang tinggal di Hutan.
penyitaan barang bukti tindak pidana yang menyangkut hutan, kawasan hutan, dan hasil
hutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;., ,e. meminta
Benarkah LMDH MHL tidak pernah
keterangan dan barang bukti dari orang atau badan hukum sehubungan dengan tindak
sekalipun atau sedikitpun
pidana yang menyangkut hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan;., ,f. menangkap dan menterjemahkan kompetensinya tentang
menahan dalam koordinasi dan pengawasan penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia kehutanan kepada Masyarakat Desa
sesuai Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana;.g. membuat dan menandatangani berita Jambewangi, selain mengarang hukum
acara;., ,h. menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti tentang adanya secara sewenang – wenang?
tindak pidana yang menyangkut hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan.., , Ayat (3) Pejabat
Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan Dalam diskusi masyarakat tepian hutan
dimulainya penyidikan dan menyerahkan hasil penyidikannya kepada penuntut umum, Jambewangi Peduli Wisata dengan KSS
sesuai Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. Koper KPH Banyuwangi Barat pada
penyampaian surat, dinyatakan oleh
3. PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 Pihak KPH bahwa penetapan LMDH
TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG didukung oleh UU 6 Tahun 2014.
KEHUTANAN, adalah menambah ketentuan bahwa semua perizinan atau perjanjian di bidang
pertambangan yang telah ada sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 Ini justru memunculkan pertanyaan,
tentang Kehutanan dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya izin atau perjanjian dimaksud. ‘apakah benar LMDH MHL adalah
Karena jenis dan jumlah perizinan dan perjanjian tersebut masih memerlukan penelitian oleh para lembaga yang dibentuk Desa atau
Menteri terkait,… Kepala Desa hanya sebatas meresmikan
Pejabat LMDH MHL, dan bukan tentang
kelembagaannya.’
4. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA,
4.1. BAB I Ketentuan Umum, Pasal 2 Penyelenggaraan Pemerintahan bahwa Desa,
pelaksanaanPembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,dan pemberdayaan Benarkah LMDH MHL diselenggarakan
melalui musyararah partisipatif?
masyarakat Desa berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Halaman 2 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik.Pasal 4, Pengaturan Desa bertujuan: Apakah bisa dibuktikan bahwa LMDH
butir d. mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasimasyarakat Desa untuk MHL telah memperkuat masyarakat
pengembangan potensi dan Aset Desa guna kesejahteraan bersama;Pasal 4, Pengaturan magersari Jambewangi sebagai subjek
Desa bertujuan: butir g. meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa guna pembangunan? Atau justru LMDH MHL
telah memperlakukan masyarakat
mewujudkan masyarakat Desa yang mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagian
sebagai objek?
dari ketahanan nasional;Pasal 4, Pengaturan Desa bertujuan: butir i. memperkuat
masyarakat Desa sebagai subjek Pembangunan.
Jika LMDH MHL adalah lembaga
4.2. BAB IV Kewenangan Desa, Pasal 18 Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang
bentukan Desa sebagaimana dijelaskan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan pada pasal 18, UU 6 Tahun 2010,
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa apakah terjadi pembiayaan oleh Badan
masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa. Pasal 19 tentang Kewenangan Desa Desa selama diselenggarakan pada
meliputi: a. kewenangan berdasarkan hak asal usul; b. kewenangan lokal berskala Desa; c. tahun 2006 – 2017?
kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau
Pemerintah DaerahKabupaten/Kota; dan d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Benarkah LMDH MHL
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai menyelenggarakan kegiatannya secara
dengan ketentuan peraturan. Pasal 22 Ayat (1) Penugasan dari Pemerintah dan/atau partisipatif sehingga masalah – masalah
Pemerintah Daerah kepada Desa meliputi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kehutanan di Jambewangi terpecahkan?
pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan Bagaimana dengan mahalnya harga
masyarakat Desa. Ayat (2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai pupuk? Murahnya produk tani hutan?
biaya.
4.3. BAB V PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA, Siapa yang paling bertanggung jawab
 Pasal 24 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan asas: butir k. sebenarnya dalam pengelolaan LMDH
partisipatif. MHL yang sangat tertutup dimaksud?
 Pasal 26 Ayat (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Apakah Ketua LMDH atau Kepala Desa
Kepala Desa berhak: a. mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Jambewangi sebagai penyelenggara
Keputusan Kepala Desa?
Desa; b. mengajukan rancangan dan menetapkan.
 Pasal 27 Dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak, dankewajiban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, KepalaDesa wajib: d. memberikan LMDH MHL belum pernah memberikan
laporan tertulis secara rinci mengenai
dan/atau menyebarkan informasipenyelenggaraan pemerintahan secara tertulis
rencana, program, hasil kegiatan dan
kepadamasyarakat Desa setiap akhir tahun anggaran. penggunaan anggaran kepada
 Pasal 28 ayat (1) Kepala Desa yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana masyarakat Desa Jambewangi terutama
dimaksud dalam Pasal 26 ayat (4) dan Pasal 27 dikenai sanksi administratif berupa Magersari yang tinggal di Hutan.
teguran lisan dan/atau teguran tertulis. (2) Dalam hal sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan Apakah pengajuan Surat Keputusan
pemberhentian sementara dan dapat dilanjutkan dengan pemberhentian. Kepala Desa tentang LMDH telah
melalui konsultasi dan musyawarah
terbuka pada masyarakat Desa?
Halaman 3 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
 Pasal 29 Kepala Desa dilarang:a. merugikan kepentingan umum;b. membuat Bagaimana LMDH MHL selama ini telah
keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, menguntungkan pihak masyarakat
dan/ataugolongan tertentu; c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, magersari Jambewangi? Apakah anda
dan/ataukewajibannya; d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga menerima bantuan perlengkapan
penyadap? Asuransi kesehatan?
dan/atau golongan masyarakat tertentu; e. melakukan tindakan meresahkan
Pengurusan identitas?
sekelompok masyarakat Desa; f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme,
menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi Apakah selama diselenggarakan LMDH
keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; g. menjadi pengurus partai politik; MHL telah memberikan anda rasa
h. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang; i. merangkap jabatan nyaman berkegiatan di hutan atau
sebagai ketua dan/atau anggota Badan Permusyawaratan Desa, anggota Dewan sebaliknya? Contoh pemikiran, diberikan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, pendidikan/penyuluhan pertanian atau
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah membeli lahan hutan?
Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-
undangan; j. ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau Apakah anda pernah membaca surat
pemilihan kepala daerah; k. melanggar sumpah/janji jabatan; dan l. meninggalkan tugas keputusan LMDH MHL setelah
selama 30 (tiga puluh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat diresmikan oleh Kepala Desa? Apakah
dipertanggung-jawabkan. anda pernah mendapatkan pendidikan
hukum terkait kehutanan? Pernah terima
 Pasal 30 Ayat (1) Kepala Desa yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud
bantuan sekolah dari LMDH MHL?
dalam Pasal 29 dikenai sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran
tertulis. Ayat (2) Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentian sementara dan dapat Apakah anda tahu jika ada anggota
dilanjutkan dengan pemberhentian. masyarakat magersari yang mewakili
 Pasal 41 Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota setelah anda didalam Badan Permusyawaratan
dinyatakan sebagai terdakwa yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 Desa (BPD)? Jika MHL adalah lembaga
(lima) tahun berdasarkan register perkara di pengadilan. Kemasyarakatan Desa apakah anda
 Pasal 42 Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota setelah pernah diajak berdiskusi oleh BPD?
ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi, terorisme, makar, dan/atau
tindak pidana terhadap keamanan negara. Jika anda mendengar nama LMDH MHL
 Pasal 63 Anggota Badan Permusyawaratan Desa wajib: butir c. menyerap, menampung, kata mana yang terlebih dahulu muncul,
AMANAH atau KORUP? BERSAHABAT
menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat Desa; d. mendahulukan
atau MUSUH? BAIK atau JAHAT?
kepentingan umum di atas kepentinganpribadi, kelompok, dan/atau golongan; e. RAMAH atau TAKUT? SENANG atau
menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadatmasyarakat Desa; dan f. menjaga SUSAH?
norma dan etika dalam hubungan kerjadengan lembaga kemasyarakatan Desa.
 Pasal 64 Anggota Badan Permusyawaratan Desa dilarang:a. merugikan kepentingan Apakah oknum atau pejabat LMDH MHL
umum, meresahkan sekelompok masyarakat Desa, danmendiskriminasikan warga atau pernah menjelaskan penggunaan uang
golongan masyarakatDesa; b. melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, organisasi tersebut secara tertulis
kepada anda?
Halaman 4 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
menerimauang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yangdapat memengaruhi
keputusan atau tindakan yangakan dilakukannya; c. menyalahgunakan wewenang; d. Apakah anda pernah ikut
melanggar sumpah/janji jabatan;e. merangkap jabatan sebagai Kepala Desa
danperangkat Desa; f. merangkap sebagai anggota Dewan Perwakilan RakyatRepublik berpartisipasi menyusun
Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah RepublikIndonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Program LMDH MHL?
Daerah Provinsiatau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota,dan jabatan
lain yang ditentukan dalam peraturanperundangan-undangan; g. sebagai pelaksana
proyek Desa; h. menjadi pengurus partai politik; dan/ataui. menjadi anggota dan/atau Apakah anda pernah ikut
pengurus organisasi terlarang. berpartisipasi menyusun
 BAB VII PERATURAN DESA, Pasal 69 (1) Jenis peraturan di Desa terdiri atas
Peraturan Desa, peraturan bersama Kepala Desa, dan peraturan Kepala Desa. (2)
kebijakan anggaran LMDH
Peraturan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang bertentangan dengan MHL?
kepentingan umum dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi. (3) Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati Apakah anda pernah ikut
bersama Badan Permusyawaratan Desa. (4) Rancangan Peraturan Desa tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, pungutan, tata ruang, dan organisasi berpartisipasi dalam rangka
Pemerintah Desa harus mendapatkan evaluasi dari Bupati/Walikota sebelum memberikan masukan/ide
ditetapkan menjadi Peraturan Desa. (5) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada untuk pengembangan
ayat (4) diserahkan oleh Bupati/Walikota paling lama 20 (dua puluh) hari kerja
terhitung sejak diterimanya rancangan peraturan tersebut oleh Bupati/Walikota. (6) kelestarian hutan?
Dalam hal Bupati/Walikota telah memberikan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (5), Kepala Desa wajib memperbaikinya. (7) Kepala Desa diberi waktu
paling lama 20 (dua puluh) hari sejak diterimanya hasil evaluasi untuk melakukan koreksi.
Apakah anda pernah ikut
(8) Dalam hal Bupati/Walikota tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas waktu berpartisipasi melakukan
sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Peraturan Desa tersebut berlaku dengan pemantauan kegiatan
sendirinya. (9) Rancangan Peraturan Desa wajib dikonsultasikan kepada masyarakat
Desa. (10) Masyarakat Desa berhak memberikan masukan terhadap Rancangan
LMDH MHL?
Peraturan Desa. (11) Peraturan Desa dan peraturan Kepala Desa diundangkan dalam
Lembaran Desa dan Berita Desa oleh sekretaris Desa.(12) Dalam pelaksanaan Apakah anda pernah ikut
Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa menetapkan
Peraturan Kepala Desa sebagai aturan pelaksanaannya.
berpartisipasi mengelola
 Pasal 82, (1) Masyarakat Desa berhak mendapatkan informasi mengenai rencana kegiatan LMDH MHL seperti
dan pelaksanaan Pembangunan Desa. (2) Masyarakat Desa berhak melakukan penebangan kayu? *misal
pemantauan terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa. (3) Masyarakat Desa
melaporkan hasil pemantauan dan berbagai keluhan terhadap pelaksanaan
Pembangunan Desa kepada Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa.

Halaman 5 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
(4) Pemerintah Desa wajib menginformasikan perencanaan dan pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja Pemerintah
Desa, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa kepada masyarakat Desa Apakah anda pernah ikut
melalui layanan informasi kepada umum dan melaporkannya dalam Musyawarah berpartisipasi menyusun
Desa paling sedikit 1 (satu) tahun sekali. (5) Masyarakat Desa berpartisipasi Laporan Program LMDH?
dalam Musyawarah Desa untuk menanggapi laporan pelaksanaan Pembangunan
Desa.
 Pasal 113, Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan olehPemerintah Apakah anda pernah ikut
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi: a. memberikan pedoman
dan standar pelaksanaanpenyelenggaraan Pemerintahan Desa; b. memberikan
berpartisipasi menyusun
pedoman tentang dukungan pendanaandari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, laporan anggaran LMDH
danPemerintah Daerah Kabupaten/Kota kepada Desa; c. memberikan penghargaan, MHL?
pembimbingan, danpembinaan kepada lembaga masyarakat Desa; d. memberikan
pedoman penyusunan perencanaanpembangunan partisipatif; e. memberikan pedoman
standar jabatan bagi perangkatDesa; f. memberikan bimbingan, supervisi, dan Apakah anda pernah ikut
konsultasipenyelenggaraan Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan berpartisipasi dalam rangka
lembagakemasyarakatan; g. memberikan penghargaan atas prestasi yangdilaksanakan memberikan masukan/ide
dalam penyelenggaraan PemerintahanDesa, Badan Permusyawaratan Desa, dan
lembagakemasyarakatan Desa; h. menetapkan bantuan keuangan langsung untuk pengembangan
kepadaDesa; i. melakukan pendidikan dan pelatihan tertentu kepadaaparatur program LMDH MHL?
Pemerintahan Desa dan BadanPermusyawaratan Desa; j. melakukan penelitian tentang
penyelenggaraanPemerintahan Desa di Desa tertentu; k.mendorong percepatan
pembangunan perdesaan;l. memfasilitasi dan melakukan penelitian dalam rangka Apakah anda pernah
penentuan kesatuan masyarakat hukum adat sebagaiDesa; dan m. menyusun dan diberikan kesempatan untuk
memfasilitasi petunjuk teknis bagiBUM Desa dan lembaga kerja sama Desa.
urun rembuk dalam forum
 Pasal 115, Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan olehPemerintah Daerah
Kabupaten/Kota sebagaimanadimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi: a. LMDH MHL?
memberikan pedoman pelaksanaan penugasanurusan Kabupaten/Kota yang
dilaksanakan olehDesa; b. memberikan pedoman penyusunan Peraturan Desa dan
Peraturan Kepala Desa; c. memberikan pedoman penyusunan
Apakah anda mengetahui
perencanaanpembangunan partisipatif; d. melakukan fasilitasi penyelenggaraan jadwal kegiatan - kegiatan
PemerintahanDesa; e. melakukan evaluasi dan pengawasan Peraturan Desa;f. LMDH MHL ?
menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbanganuntuk Desa; g. mengawasi
pengelolaan Keuangan Desa danpendayagunaan Aset Desa; h. melakukan pembinaan
dan pengawasanpenyelenggaraan Pemerintahan Desa; i. menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan bagiPemerintah Desa, Badan Permusyawaratan

Halaman 6 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
Desa,lembaga kemasyarakatan, dan lembaga adat; j. memberikan penghargaan atas
prestasi yangdilaksanakan dalam penyelenggaraan PemerintahanDesa, Badan
Permusyawaratan Desa, lembagakemasyarakatan, dan lembaga adat; k. melakukan Apakah anda pernah
upaya percepatan pembangunan perdesaan; l. melakukan upaya percepatan
mendapatkan buku Anggaran
Pembangunan Desamelalui bantuan keuangan, bantuan pendampingan,dan bantuan
teknis; m. melakukan peningkatan kapasitas BUM Desa danlembaga kerja sama antar- Dasar dan Anggaran Rumah
Desa; dan n. memberikan sanksi atas penyimpangan yangdilakukan oleh Kepala Desa Tangga LMDH MHL?
sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.
 Pasal 118, (1) Masa jabatan Kepala Desa yang ada pada saat ini tetap berlaku Apakah anda merasa membutuhkan
sampai habis masa jabatannya. (2) Periodisasi masa jabatan Kepala Desa dukungan dari LMDH MHL didalam
mengikuti ketentuan Undang-Undang ini. (3) Anggota Badan Permusyawaratan berkegiatan sehari – hari? Jika Iya,
Desa yang ada pada saat ini tetap menjalankan tugas sampai habis masa mohon jelaskan kebutuhan dukungan
keanggotaanya. (4) Periodisasi keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa seperti apa yang anda perlukan?
mengikuti ketentuan Undang-Undang ini.

5. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG Apakah anda pernah
PERATURAN PELAKSANA UNDANG – UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA membaca berita tentang
 Pasal 34Ayat (1) Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul sebagaimana dimaksud LMDH MHL yang mengelola
dalam Pasal 33 huruf a paling sedikit terdiri atas: a. sistem organisasi masyarakat adat; b.
pembinaan kelembagaan masyarakat; c. pembinaan lembaga dan hukum adat; d. pengelolaan Masyarakat Desa Hutan
tanah kas Desa; dan e. pengembangan peran masyarakat Desa. Ayat (2) Kewenangan lokal Jambewangi?
berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf b paling sedikit terdiri atas
kewenangan: a. pengelolaan tambatan perahu; b. pengelolaan pasar Desa; c. pengelolaan
tempat pemandian umum; d. pengelolaan jaringan irigasi; e. pengelolaan lingkungan Apakah anda pernah
permukiman masyarakat Desa; f. pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos berdiskusi dengan Kepala
pelayanan terpadu;g. pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar;h. pengelolaan Desa tentang kegiatan
perpustakaan Desa dan taman bacaan;i. pengelolaan embung Desa; j. pengelolaan air minum
berskala Desa; dank. pembuatan jalan Desa antarpermukiman ke wilayah pertanian.Ayat (3) LMDH MHL?
Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Menteri dapat
menetapkan jenis kewenanganDesa sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan
lokal.
Jika ada manfaat yang bisa
 Pasal 52, Kepala Desa menginformasikan secara tertulis dan dengan media informasi yang didapat dari LMDH MHL
mudah diakses oleh masyarakatmengenai penyelenggaraan Pemerintahan Desa menurut anda apakah anda
kepadamasyarakat Desa. berhak mendapatkan
 Pasal 80 , Ayat (1) Musyawarah Desa diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa
yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa. Ayat (2) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud bagian? Apa dasarnya?
Halaman 7 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
pada ayat (1) diikuti oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur
masyarakat.Ayat (3) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)terdiri atas: a.
tokoh adat;b. tokoh agama;c. tokoh masyarakat;d. tokoh pendidikan;e. perwakilan kelompok Apakah anda pernah
tani;f. perwakilan kelompok nelayan;g. perwakilan kelompok perajin;h. perwakilan kelompok
perempuan;i. perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan j. perwakilan
mendapatkan penyuluhan
kelompok masyarakat miskin. tentang Undang - Undang?
 Pasal 83, Ayat (1) Rancangan peraturan Desa diprakarsai oleh Pemerintah Desa. Ayat (2)
Badan Permusyawaratan Desa dapat mengusulkan rancangan peraturan Desa kepada
pemerintah desa. Ayat (3) Rancangan peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat Apakah anda pernah
(1) dan ayat (2) wajib dikonsultasikan kepada masyarakat Desa untuk mendapatkan mendapatkan penjelasan
masukan.Ayat (4) Rancangan peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan oleh kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan
tentang tugas pokok dan
Permusyawaratan Desa. fungsi LMDH MHL?
 Pasal 84, Ayat (1) Rancangan peraturan Desa yang telah disepakati bersama disampaikan
oleh pimpinan Badan Permusyawaratan Desa kepada kepala Desa untuk ditetapkan menjadi Apakah telah memiliki ijin
peraturan Desa paling lambat 7 (tujuh) Hari terhitung sejak tanggal kesepakatan. Ayat (2)
Rancangan peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib ditetapkan oleh
pengelolaan lahan dari
kepala Desa dengan membubuhkan tanda tangan paling lambat 15 (lima belas) Hari terhitung Perhutani sebagai
sejak diterimanya rancangan peraturan Desa dari pimpinan Badan Permusyawaratan Desa. pemangku wilayah hutan
Ayat (3) Peraturan Desa dinyatakan mulai berlaku dan mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat sejak diundangkan dalam lembaran Desa dan berita Desa oleh sekretaris Desa.
dan Pemerintah?
Ayat (4) Peraturan Desa yang telah diundangkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
disampaikan kepada bupati/walikota sebagai bahan pembinaan dan pengawasan paling Apakah anda pernah ikut
lambat 7 (tujuh) Hari setelah diundangkan. Ayat (5) Peraturan Desa wajib disebarluaskan
oleh Pemerintah Desa. berpartisipasi melakukan
 Pasal 85,Peraturan kepala Desa merupakan peraturan pelaksanaan peraturan Desa. pemetaan lahan hutan dan
 Pasal 86, Ayat (1) Peraturan kepala Desa ditandatangani oleh kepala Desa. Ayat (2) pemukiman ditempat anda?
Peraturan kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diundangkan oleh sekretaris
Desa dalam lembaran Desa dan berita Desa. Ayat (3) Peraturan kepala Desa wajib
disebarluaskan oleh Pemerintah Desa. Apakah anda mengetahui
 Pasal 87, Peraturan Desa dan peraturan kepala Desa yang bertentangan dengan bahwa anda bebas untuk
kepentingan umum dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi dibatalkan oleh bupati/walikota.
mengikuti kegiatan
 Pasal 150,Ayat (1) Lembaga kemasyarakatan Desa dibentuk atas prakarsaPemerintah Desa keorganisasian selama
dan masyarakat. Ayat (2)Lembaga kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat bukan organisasi terlarang
(1) bertugas: a. melakukan pemberdayaan masyarakat Desa; b. ikut serta dalam
atau kriminal?
Halaman 8 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; danc. meningkatkan pelayanan
masyarakat Desa.

6. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 88 TAHUN 2017TENTANGPENYELESAIAN PENGUASAAN TANAH DALAM KAWASAN
HUTAN, Pasal 1 Butir 12 tentang, Perhutanan Sosial adalah sistim pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan
Negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk
meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan,
Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Adat dan Kemitraan Hutan.

7. Kesimpulan Terkait Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan daftar sebagai berikut:

PERUNDANG - UNDANGAN IMPLIKASI


PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Tidak ada keterangan eksplisit menjelaskan LMDH sebagai sebuah
REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.01/10/2016 organisasi yang harus dibentuk oleh Kepala Desa
TENTANG PERHUTANAN SOSIAL
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Tidak ada keterangan eksplisit menjelaskan LMDH sebagai sebuah
REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.39/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2017 organisasi yang harus dibentuk oleh Kepala Desa
TENTANG PERHUTANAN SOSIAL DI WILAYAH KERJA PERUM
PERHUTANI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Tidak ada keterangan eksplisit menjelaskan LMDH sebagai sebuah
REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.49/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/9/2017 organisasi yang harus dibentuk oleh Kepala Desa
TENTANG KERJASAMA PEMANFAATAN HUTAN PADA KESATUAN
PENGELOLAAN HUTAN
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Tidak ada keterangan eksplisit menjelaskan LMDH sebagai sebuah
REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.32/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2017 organisasi yang harus dibentuk oleh Kepala Desa
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN
HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR P.9/MENLHK II/2015 TENTANG TATA
CARA PEMBERIAN, PERLUASAN AREAL KERJA DAN PERPANJANGAN
IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DALAM HUTAN ALAM,
IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU RESTORASI
EKOSISTEM ATAU IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU
HUTAN TANAMAN INDUSTRI PADA HUTAN PRODUKSI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Tidak ada keterangan eksplisit menjelaskan LMDH sebagai sebuah
REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.43/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2017 organisasi yang harus dibentuk oleh Kepala Desa
TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN
SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Tidak ada keterangan eksplisit menjelaskan LMDH sebagai sebuah
REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.44/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2017 organisasi yang harus dibentuk oleh Kepala Desa

Halaman 9 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN
NOMOR P.85/MENHUT-II/2014 TENTANG TATA CARA KERJA SAMA
PENYELENGGARAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN
PELESTARIAN ALAM
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Tidak ada keterangan eksplisit menjelaskan LMDH sebagai sebuah
REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.46/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2017 organisasi yang harus dibentuk oleh Kepala Desa
TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN DANPENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Tidak ada keterangan eksplisit menjelaskan LMDH sebagai sebuah
REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.99/Menhut-II/2014TENTANG organisasi yang harus dibentuk oleh Kepala Desa
PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
(DEKONSENTRASI)BIDANG KEHUTANAN TAHUN 2015 KEPADA 34
GUBERNUR PEMERINTAH PROVINSI SELAKU WAKIL PEMERINTAH
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Tidak ada keterangan eksplisit menjelaskan LMDH sebagai sebuah
REPUBLIK INDONESIANOMOR P.101/Menhut-II/2014 organisasi yang harus dibentuk oleh Kepala Desa
TENTANGPEDOMAN PELAKSANAAN PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN
PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG KEHUTANAN TAHUN
2015YANG DILIMPAHKAN KEPADA GUBERNUR SELAKU WAKIL
PEMERINTAH

7. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA
7.1. Pasal 9,(1) Perincian Kewenangan yang ditugaskan dari Pemerintah,Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah
DaerahKabupaten/Kota kepada Desa sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 ayat (1) huruf c dan huruf d meliputi:a. penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;b. pelaksanaan Pembangunan Desa;c. pembinaan kemasyarakatan Desa; dand. pemberdayaan masyarakat Desa.
(2) Kewenangan penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diurus oleh Desa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
7.2. Pasal 28 (1) Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenanganpemerintah daerah kabupaten/kota dapat
ditugaskansebagian pelaksanaan urusannya kepada Desa dan DesaAdat. (2) Penugasan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kotakepada Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota.

8. PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMILIHAN, PENGANGKATAN,
PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA, Bagian Kedua Tugas, Wewenang, Hak, Dan Kewajiban Kepala Desa
6.1. Pasal 62, Kepala desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, pembinaan
kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.
6.2. Pasal 63 Ayat (1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, kepala desa berwenang:
a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa;
b. mengangkat dan memberhentikan perangkat desa;
c. memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa;
d. menetapkan peraturan desa;
Halaman 10 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
e. menetapkan APB Desa;
f. membina kehidupan masyarakat desa;
g. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa;
6.3. Pasal 63 Ayat (2) mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuaidengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
6.4. Pasal 66, BAB V, LAPORAN KEPALA DESA Dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak, dan kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 62, kepala desa wajib: a. menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa setiap akhir tahun anggaran
kepada bupati. b. menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa pada akhir masa jabatan kepada bupati; c. memberikan
laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada badan permusyawaratan desa setiap akhir tahun anggaran;
dan d. memberikan dan/atau menyebarkan informasi penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada masyarakat desa setiap
akhir tahun anggaran.
6.5. Pasal 70, Kepala desa menginformasikan secara tertulis dan dengan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat
mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat desa.

9. PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI 2016 – 2021
 Lima (5) Misi Pembangunan Kabupaten Banyuwangi 2016 – 2021, Poin Optimalisasi Sumberdaya Daerah berbasis pemberdayaan
masyarakat, pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
 Kaidah pelaksanaan RPJMD 2016 – 2021, yang menyatakan “dalam program prioritas Pemerintah Daerah yang mempunyai
hubungan dengan prioritas Provinsi dan prioritas Nasional dimana dimungkinkah Pemerintah Daerah tidak mampu membiayai, dapat
dilaksanakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (Public Private Partnership) maupun melalui pelaksanaan
Coorporate Social Responsibility (CSR) dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dari pelaku usaha daerah yang tersebar di
berbagai daerah di Jawa Timur, serta kerjasama kemitraan dengan Lembaga Internasional dengan memperhatikan peraturan
Perundang – Undangan yang berlaku.

10. PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP
 Pasal 1, butir 4 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut Amdal adalah kajian mengenaidampak penting
suatu Usaha dan/atau Kegiatan yangdirencanakan pada lingkungan hidup yang diperlukanbagi proses pengambilan keputusan
tentangpenyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan; butir 5. Kerangka Acuan yang selanjutnya disingkat KA adalahruang lingkup kajian
analisis mengenai dampaklingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan. butir 6 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap Usaha dan/atau
Kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan; butir 7. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
yang selanjutnya disebut SPPL adalah pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari usaha dan/atau kegiatannya di luar Usaha dan/atau
kegiatan yang wajibamdal atau UKL-UPLbutir 12, Penyusunan Dokumen Amdal adalah kegiatan menuangkan kajian dampak lingkungan

Halaman 11 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
kedalam dokumen Amdal yang dilakukan oleh Pemrakarsa; butir 13 Penyusunan UKL-UPL adalah kegiatan pengisian formulir UKL-UPL
yang dilakukan oleh Pemrakarsa; butir 14 Penyusunan SPPL adalah kegiatan pengisian SPPL yang dilakukan oleh Pemrakarsa.
 Pasal 7 Ayat (1) Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b memuat: a. pendahuluan; b. deskripsi rinci rona lingkungan hidup
awal; c. prakiraan dampak penting; d. evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan; e. daftar pustaka; dan f. lampiran.
 f. lampiran.

11. KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI, NOMOR : 436/KPTS/DIR/2011 TENTANG PEDOMAN BERBAGI HASIL HUTAN KAYU
 BAB I, Pasal 1 tentang KETENTUAN UMUM, Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
Butir 3. Berbagi adalah pembagian peran, hak dan kewajiban, antara Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan atau Perum
Perhutani dan masyarakat desa hutan dengan pihak yang berkepentingan dalam pemanfaatan lahan (tanah dan atau ruang),
waktu dan pengelolaan kegiatan.
Butir 4. Berbagi Hasil Hutan Kayu adalah pembagian hasil hutan kayu sebagaimana tersebut pada ayat 1 antara Perusahaan
dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan dengan Pihak yang Berkepentingan didasarkan pada nilai dan proporsi faktor produksi
yang dikontribusikan oleh masing-masing pihak.
Butir 5. Hasil Hutan Kayu yang menjadi obyek berbagi adalah kayu perkakas dan kayu bakar dari kawasan hutan produksi yang
dikelola melalui proses Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat.
Butir 11. Desa Hutan adalah wilayah desa yang secara geografis dan administratif berbatasan dengan kawasan hutan atau di
sekitar kawasan hutan.
Butir 12. Masyarakat Desa Hutan (MDH) adalah kelompok orang yang bertempat tinggal di desa hutan dan melakukan kegiatan
yang berinteraksi dengan sumberdaya hutan untuk mendukung kehidupannya.
Butir 13. Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) adalah lembaga masyarakat desa yang berkepentingan dalam kerjasama
pengelolaan sumberdaya hutan bersama masyarakat, yang anggotanya berasal dari unsur lembaga desa dan atau unsur
masyarakat yang ada di desa tersebut yang mempunyai kepedulian terhadap sumberdaya hutan.
Butir 14. Koperasi Masyarakat Desa Hutan (KMDH) adalah koperasi yang oleh dan untuk masyarakat desa hutan berdasarkan 7
(tujuh) prinsip koperasi, yaitu keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, bersifat demokratis dalam pengelolaan, pembagian Sisa
Hasil Usaha (SHU) yang sebanding dan adil, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, kemandirian, pendidikan
anggota, dan kerjasama antar koperasi.
Butir 15. Pihak yang berkepentingan (stakeholder) adalah pihak-pihak di luar Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan yang
mempunyai perhatian dan berperan mendorong proses optimalisasi serta berkembangnya Pengelolaan Sumberdaya Hutan
Bersama Masyarakat yaitu Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Ekonomi Masyarakat, Lembaga Sosial
Masyarakat, Usaha Swasta, Lembaga Pendidikan dan Lembaga Donor.
 Pasal 6, Ayat 1) Proporsi hak Lembaga Masyarakat Desa Hutan terhadap hasil hutan kayu yang perjanjian kerjasamanya dilakukan
pada kondisi hutan berupa tanah kosong maupuntegakan adalah 100% (seratus persen) dari hasil tebangan penjarangan pertama
yangberupa kayu bakar; sebesar-besarnya 25% (dua puluh lima persen) dari setiap hasiltebangan penjarangan lanjutan dan dari hasil
tebang habis.

Halaman 12 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
 BAB V KELEMBAGAAN Pasal 7 Ayat 1) LMDH merupakan kelompok masyarakat desa hutan. Ayat 2) LMDH terdiri dari KTH,
Kelompok tani pertanian, koperasi desa hutan yang ada di wilayah sekitar hutan. Ayat 3) Pembentukan LMDH yang dimaksud
ditetapkan oleh kepala desa atau lembaga lain sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
 BAB VI SYARAT DAN KETENTUAN KERJASAMA, Pasal 8 Ayat 1) Lembaga Masyarakat Desa Hutan yang bekerjasama dengan
Perusahaan adalah Lembaga yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Anggota terdiri dari warga Masyarakat Desa Hutan (MDH) yang mempunyai kepedulian terhadap kelestarian sumberdaya hutan.
b) Memiliki struktur organisasi, peraturan dan mekanisme kerja, rencana kerja, rencana pengelolaan dan rencana pemanfaatan hasil
berbagi secara partisipatif.
c) LMDH bekerjasama dengan Perusahaan yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama di depa Notaris dengan dilampiri AD/ART,
rencana partisipatif, petapangkuan desa dan data potensi SDH.
d) Perjanjian kerjasama paling lama 5 (lima) tahun dan setiap saat dapat dievaluasi
e) Hasil evaluasi dijadikan bahan pertimbangan perpanjangan perjanjian kerjasama atau pemutusan perjanjian kerjasama.
 Pasal 8 Ayat 2) Lembaga yang memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut pada ayat 1) berhak menerima bagi hasil hutan kayu
setelah melakukan hak dan kewajiban yang menjaditanggungjawabnya (dalam wilayah pangkuan desa hutan) sekurang-kurangnya
selamatiga tahun sejak dimulainya perjanjian kerjasama.
 Prosedur Mendapatkan Sharing, Pasal 10 Ayat 1) Asper/KBKPH mengajukan permohonan sharing untuk LMDH-LMDH yang berada
di wilayahnya (LMDH yang sudah memenuhi persyaratan mendapatkan sharing) ke Administratur/KKPH. Ayat 2) Berdasarkan hasil
usulan tersebut, tim KPH (KSS PHBM, Kepala Urusan Produksi, Kepala Urusan Keuangan, Wakil Kepala Administratur selaku Ajun
Korkam) menghitung dan mengoreksi proporsi hak LMDH menggunakan rumus sebagaimana diatur dalam pasal 5. Ayat 3) Hasil
perhitungan tersebut diusulkan oleh Administratur/KKPH kepada Kepala Unit menggunakan blangko terlampir. Ayat 4) Berdasarkan
usulan tersebut, Tim Unit (Biro Kelola SDH, Biro Produksi, Biro Perlindungan SDH, Biro Keuangan, Sekretaris Unit dan Legal Head)
melakukan koreksi bersama. Ayat 5) Berdasarkan hasil koreksi, tim membuat berita acara sharing tahun tersebut dan membuat
konsep SK Alokasi pemberian sharing ke masing-masing KPH ditandatangani oleh Kepala Unit. Ayat 6) Berdasarkan SK Kepala Unit
tersebut, Administratur membuat SK Alokasi pemberian dana sharing. Ayat 7) Penyerahan dana sharing disaksikan oleh
Administratur/KKPH dan Dinas/Instansi terkait.
 Pembayaran Pasal 11 Ayat 1) Nilai kayu dalam bentuk uang tunai sebagaimana tersebut pasal 9 ayat 2 dibayarkan setelah proses
produksi selesai dan dikoreksi oleh Tim KPH dan Unit. Ayat 2) Pembayaran tersebut ayat 1 oleh Administratur/KKPH diserahkan
kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan dengan Berita Acara (BA) dan disaksikan oleh anggota kelompok dan pengurus Lembaga
Pemerintah Desa serta Dinas/Instansi terkait. Ayat 3) Ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat 1 dan 2, diatur lebih lanjut dalam
perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan.
 BAB VIII MONITORING DAN EVALUASI, Pasal 13 Ayat 1) Kegiatan monitoring dan evaluasi proses berbagi hasil hutan kayu dan
pemanfaatan hasil berbagi dilaksanakan secara berkala setiap 2 (dua) tahun sekali oleh Perusahaan bersama Lembaga Masyarakat
Desa Hutan secara transparan. Ayat 2) Hasil kegiatan monitoring dan evaluasi dituangkan dalam buku laporan kegiatan dilampiri
Berita Acara yang ditandatangani oleh pihak-pihak sebagaimana tersebut pada ayat 1.
 BAB X PENYELESAIAN SENGKETA Pasal 15 Ayat 1) Apabila dalam proses berbagi hasil hutan kayu terjadi sengketa atau
perselisihan antara pihak-pihak yang bekerjasama diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat. Ayat 2) Apabila tidak tercapai
Halaman 13 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil
kesepakatan dalam musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat 1, penyelesaian sengketa dilakukan melalui Pengadilan Negeri
setempat.

Halaman 14 | d a r i 1 5 h a l a m a n - literatur BAB I Masyarakat Magersari Jambewangi Belajar – Materi Kesadaran Masyarakat Sipil

Anda mungkin juga menyukai