PENDAHULUAN
Jasa perhotelan adalah salah satu pendukung sektor pariwisata dalam hal
penyediaan akomodasi bagi para wisatawan, dengan produk utamanya berupa
pelayanan dan fasilitas. Hotel merupakan sebuah bangunan yang didirikan dan
dikelola dengan tujuan komersil dengan jalan menyediakan fasilitas penginapan untuk
masyarakat umum. Fasilitas tersebut diantaranya seperti jasa penginapan, jasa
pelayanan barang bawaan, jasa penyedia makanan dan minuman, jasa fasilitas perabot
dan hiasan serta pencucian pakaian.
Hotel merupakan tempat tinggal kedua setelah rumah yang dimiliki. Hotel
dapat dijadikan salah satu alternatif tempat tinggal oleh para wisatawan ataupun
pengunjung yang sedang berlibur atau jalan-jalan ke suatu daerah. Dengan begitu
dapat disimpulkan bahwa peranan hotel dalam industri pariwisata memang sangat
penting.
Peranan hotel dalam industri partiwisata sangat penting. Hotel merupakan
sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu untuk mendapatkan tempat tinggal
sementara, pada umumnya kebutuhan tamu untuk istirahat, mandi, makan, minum,
hiburan, dan lain-lain. Namun dengan perkembangan dan kemajuan hotel sekarang ini,
fungsi hotel bukan lagi sebagai tempat menginapatau istirahat bagi tamu, namun
fungsinya sekarang lebih luas lagi, contohnya hotel sekarang bisa menjadi tempat
konferensi, seminar, lokakarya, musyawarah nasional dan kegiatan-kegiatan yang lain.
Maka dari itu manajemen komunikasi sangatlah penting dalam sebuah hotel.
Suatu komunikasi adalah suatu proses yang melibatkan banyak faktor atau
unsur. Faktor atau unsur-unsur yang dimaksud anatara lain : dapat mencakup pelaku
atau peserta, pesan (meliputi bentuk, isi, dan cara penyampainnya) saluran atau alat
yang dipergunakan untuk menyampaikan alat yang dipergunakan untuk
menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil, akibat yang terjadi serta situasi atau
kondisi saat berlangsungnya proses komunikasi.
Manajemen adalah suatu proses atau suatu hal yang direncanakan atau diatur
untuk mencapai tujuan tertentu, lalu komunikasi merupakan sebuah bidang yang
dikategorikan ke dalam ilmu manajemen yang khusus membahas fungsi-fungsi
manajemen komunikasi antar organisasi/lembaga dengan publik sebagai khalayak
sasarannya, sehingga tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
Maka dari itu hotel sangat memerlukan manajemen komunikasi untuk
memperkenalkan dan menyebarkan informasi-informasi yang berada di hotel tersebut,
agar informasi-informasi yang ada di hotel tersebut bisa dipahami dan bisa sesuai
dengan tujuan hotel tersebut.
Hotel Gallery Prawirotaman Yogyakarta merupakan hotel dengan gabungan
dari fasilitas mewah dan arsitektur modern kolonial. Hotel ini merupakan salah satu
hotel bintang empat di Yogyakarta yang bertaraf internasional, fasilitas modern dan
memiliki arsitektur jawa yang khas sebagai upaya menggambarkan rasa kuno. Hotel
Gallery P:rawirotaman Yogyakarta mulai berdiri pada tanggal 10 Maret 2014, terletak
di Jl. Prawirotaman I no. 839 A Yogyakarta. Nuansa yang dihadirkan di hotel tersebut
adalah klasik, etnik, dan modern sehingga diharapkan dapat memberikan suasana yang
berbeda dari hotel-hotel lain. Dengan menghadirkan suasana resort di dalam hotel,
menjadikan keunikan tersendiri. Hal ini akan memberikan kenyamanan bagi tamu
yang berkunjung ke Hotel Gallery Prawirotaman Yogyakarta.
Hotel Gallery Prawirotaman Yogyakarta sebagai salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang industri jasa perhotelan dengan segmen pasar terbesarnya
adalah kalangan tamu asing dari Belanda. Sehingga tingkat hunian hotel cenderung
baik di libu musim panas negara tersebut dan mengalami penurunan di bulan-bulan
lainnya. Untuk itu pihak manajemen Hotel Gallery Prawirotaman perlu melakukan
pengembangan strategi dalam sistem pemasaran jasa hotel untuk mengantisipasi dan
mencegah kegagalan persaingan di masa depan dengan mempertimbangkan kondisi
internal dan eksternal yang dimiliki dan perbaikan strategi dan sistem pemasaran yang
menyeluruh serta bauran pemasaran (marketing mix) yang dikenal dengan product,
price, place dan promotion.
Manajemen komunikasi di Hotel Gallery Prawirotaman Yogyakarta sangatlah
penting. Maka melalui tugas penelitian ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan
tentang manajemen komunikasi di Hotel Gallery Prawirotaman Yogyakarta sehingga
diharapkan pangsa pasar dari hotel semakin luas.
Jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun (Kotler, 2002). Jasa perhotelan merupakan salah satu pendukung
industri pariwisata yang menyediakan akomodasi dan pelayanan yang berhubungan
dengan akomodasi dan pelayanan yang berhubungan dengan akomodasi bagi orang
yang bepergian (traveller), baik wisatawan maupun non wisatawan. Produk inti (core
product) dari jasa perhotelan adalah tempat dan pelayanannya, yang dibeli oleh tamu
hotel adalah tempat dan pelayanannya (Sulastiyono, 2002).
Menurut Dimyati (1989) dalam rangka promosi, hotel menyediakan beberapa
fasilitas penunjang, terutama untuk wisatawan seperti:
a. Fitness center dengan peralatan yang lengkap dan sauna
b. Restoran 24 jam
c. Coffee house
d. Fasilitas perkantoran seperti ruang rapat, faksimili, teleks dan lain-lain
e. Diskotek
f. Paket khusus akhir pekan
g. Penyelenggaraan peragaan busana (Fashion Show)
h. Dan lain-lain
Fasilitas-fasilitas tersebut merupakan produk yang ditambahkan (augmented
product) dan merupakan manfaat yang dinikmati oleh pembeli jasa perhotelan
(Dimyati). Dengan demikian, hotel merupakan badan usaha yang memasarkan jasa.
Perbedaan karakteristik produk barang dan jasa menurut Dimyati (1989) adalah
sebagai berikut:
a. Jasa tidak dapat dilihat secara nyata bentuknya, tidak diraba dan
dirasakan sebelum dibeli, berbeda dengan produk barang. Bila produk
barang dapat dipasarkan dengan memberikan contoh, maka produk jasa
dipasarkan dengan cara interpersonal, agar dapat dipahami oleh
penerima atau pengguna jasa.
b. Waktu produki, penyerahan (delivery) dan donsumsi produk jasa terjadi
pada saat yang bersamaan pada suatu lokasi tertentu, langsung dinilai
dan dirasakan oleh pengguna jasa.
c. Jasa tidak dapat disimpan. Pada saat permintaan melonjak tidak dapat
dengan segera diberikan jasa pengganti.
d. Jasa tidak standar dan bervariasi, sehingga sulit diperkirakan atau
dikendalikan karena bergantung kepada masing-masing orang yang
langsung menyerahkan jasa.
e. Mudahnya meniru produk jasa. Waktu yang digunakan untuk meniru
produk jasa lebih cepat dari pada produk barang.
Menurut Dimyati (1989) yang dimaksud dengan klasifikasi hotel adalah suatu
sistem pengelompokan hotel-hotrl ke dalam berbagai kelas atau tingkatan berdasarkan
ukuran penilaian tertentu. Sistem klasifikasi hotel di dunia berlainan antara negara satu
dengan yang lainnya. Menurut Dimyati (1989) pada tahun 1970, pemerintah
menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian sebagai berikut:
a. Luas bangunan
b. Bentuk bangunan
c. Perlengkapan (fasilitas)
d. Mutu pelayanan
Berdasarkan kriteria keempat unsur penilaian tersebut, dengan Surat Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor 241/H/70 ditetapkan klasifikasi hotel sebagai berikut:
a. Hotel kelas Deluxe
b. Hotel kelas A
c. Hotel kelas B
d. Hotel kelas C
e. Hotel kelas D
Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah ditetapkan
tersebut dianggap tidak sesuai lagi, maka dengan Surat Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor PM. 10/PW.301/Pdb-77 tentang usaha dan klasifikasi hotel,
ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum menurut:
a. Jumlah kamar
b. Fasilitas
c. Peralatan yang tersedia
d. Mutu pelayanan
Berdasakan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia digolongkan ke
dalam lima kelas hotel, yaitu:
a. Hotel Bintang 1 (*)
b. Hotel Bintang 2 (**)
c. Hotel Bintang 3 (***)
d. Hotel Bintang 4 (****)
e. Hotel Bintang 5 (*****)
Hotel-hotel dengan golongan kelas tertinggi dinyatakan dengan tanda bintang 5
dan hotel-hotel dengan golongan kelas terendah dinyatakan dengan tanda bintang 1.
Hotel-hotel yang tidak memenuhi standar kelima kelas tersebut, atau yang berada di
bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut Hotel
Non Bintang. Menurut Dimyati (1989) penggolongan kelas hotel tersebut dapat
berubah naik atau turun, sesuai dengan keadaan dan perkembangan hotel tersebut dan
hasil penilaian dari Direktorat Jenderal Pariwisata. Tujuan dari penggolongan kelas
hotel adalah:
a. Untuk menjadi pedoman bisnis bagi calon investor (penanam modal) di
bidang perhotelan.
b. Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan pelayanan
yang akan diperoleh di suatu hotel, sesuai dengan golongan kelasnya.
c. Agar tercipta kompetisi yang sehat antara pengusaha hotel.
d. Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (demand) dan
penawaran (supply) dalam usaha akomodasi hotel.
Pemasaran jasa perhotelan dijalankan dengan cara yang berbeda dari industri
lain, terutama bila dibandingkan dengan produk barang. Transaksi penjualan jasa
perhotelan langsung dikonsumsi habis oleh konsumen tanpa dapat dinikmati disaat
yang lain setelah meninggalkan tempat dimana transaksi terjadi. Dalam hal ini,
terdapat keterbatasan dalam memasarkan hotel, yaitu kamar yang tersedia terbatas,
tidak selalu perimintaan dapat dipenuhi, karena kekurangan kamar hotel tidak dapa
sewaktu-waktu disediakan dalam waktu yang singkat.
Pelayanan yang baik merupakan hal yang penting, karena pada masa kini orang
yang bepergian biasanya memikirkan tempat yang nyaman untuk menginp dan sudah
jarang orang bepergian menginap di rumah familinya. Bagi pengusaha yang ada
kemungkinan kembali berulangkali menginap di hotel akan terkesan bila pelayanan
yang diterimanya terasa nyaman. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang cepat,
cakap dan sopan.
Menurut Reilly dalam Dian (1999), beberapa hotel besar melaksanakan
promosinya melalui biro perjalanan atau departemen hubungan masyarakatnya. Fungsi
hubungan masyarakat, antara lain meningkatkan komunikasi dengan kelompok yang
potensial seperti pemerintah daerah, pemuka masyarakat, organisasi-organisasi
penelenggara hiburan dan pihak lain yang pernah menggunakan jasa hotel dengan
tujuan hotelnya dipandang sebagai yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhannya.
Hubungan masyarakat juga bertujuan meningkatkan penjualan hotel secara tidak
langsung. Cara yang sering dilakukan adalah melakukan seminar, sponsorship. Siaran
pers dan publikasi lainnya seperti brosur, kalender, stiker dan lain-lain. Seorang
pelaksana hubungan masyarakat, salah satu peran pentingnya adalah sebagai sumber
informasi yang dapat dipercaya.
Visi Hotel Gallery Prawirotaman adalah sebagai hotel bagi para turis
domestik dan internasional dengan pelayanan personal. Kepuasan pelanggan
menjadi tujuan utama yang ingin diraih. Segenap pimpinan manajemen dan
staff akan berupaya memberikan pelayanan dengan penuh perhatian kepada
para pelanggan yang datang.
4.1.1 Your Hotel ‘Comp Set’ is unique Commented [U1]: Cari benchmarking selain Santika dan
Novotel
Wisatawan baru tidak akan membandingkan hotel Anda
Hotel bintang 4 di Prawirotaman:
dengan hotel yang sama dari wisatawan sebelumnya, karena ini a.Hotel Pandanaran
b.KJ Hotel Yogyakarta
biasanya tergantung pada kebutuhan dan keinginan khusus dari c.Green Host Boutique Prawirotaman
setiap wisatawan. ‘Comp Set’ adalah pilihan hotel lain yang Sudah dilakukan benchmarking dengan 3 hotel lain dan
mendapatkan saran
bersaing dengan hotel Anda. Saat Anda membuat studi banding
berdasarkan kriteria pemilihan khusus yang relevan.
d. Jumlah kamar
4.1.2 Put yourself in a potential guest’s skin Commented [U2]: Setelah dilakukan uji coba mencari
dengan portal YOGYAKARTA = gak ada
Bagaimana cara menetapkan pesaing Anda untuk setiap segmen?
Dengan portal PRAWIROTAMAN = ada
Dengan menggunakan pengetahuan Anda terhadap kompetitor lain atau Dengan Expedia.com = ada, 164 reviews, excellent
Benchmark lain tidak muncul
datang mengunjungi dan merasakan pelayanan di hotel yang menjadi
Analisa kompetitif :
kompetitor. Berdasarkan tanggal tertentu (minggu terakhir januari)
dengan expedia tgl 18 juni - 19 Juni 2018
Hotel Gallery Prawirotaman, sisa 4 superior room 59, deluxe
Sementara itu pertimbangkan wisatawan yang baru pertama kali (4) 65 dollar
menginap di Hotel Gallery Prawirotaman. Bagaimana cara mereka KJ Hotel, sisa deluxe (1) 43 dollar, junior suite (1) 63 dollar
memesan atau menemukan hotel Anda? Saat ini internet dan OTA Pandanaran Hotel, studio twin room(?) 38 dolar, studio
(Online Travel Agencies) seperti Booking.com, Expedia.com, double room (4) 38 dollar, superior twin room (?) 44 dollar,
superior double room (2) @41 dollar dan 44 dollar
TripAdvsor.com, dll. Adalah alat utama yang digunakan oleh calon
Green Host Hotel, deluxe room (5) 73 dollar
tamu untuk memutuskan memesan.
Anda dalam menempatkan Hotel Anda diantara pesaing lainnya dan Threaths
Banyak hotel baru yang bermunculan
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pasar Anda. Harga listrik naik
SDM hotel sering ganti
4.1.5 Prepare a Comparative Table