Anda di halaman 1dari 15

PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN MELALUI

KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI HOTEL ALILA SOLO

Oleh

Unggul Putra Jaya


Budi Purnomo
Febri Hapsari Dipokusumo
(Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta)

ABSTRAK

Unggul Putra Jaya NIM 201740132 “PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN
CITRA POSITIF PERUSAHAAN MELALUI KEGIATAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DI HOTEL ALILA SOLO”. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk
mengetahui peran Public Relations malalui kegiatan Corporate Social Responsibility di hotel Alila
Solo. (2) Untuk mengetahui peran Public Relations melalui kegiatan Corporate Social
Responsibility dalam meningkatkan citra positif hotel Alila Solo. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif, kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan
gambaran mengenai fakta yang ada di lapangan. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini
adalah observasi, wawancara dan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik
triangulasi yang menggabungkan dari beberapa teknik pengumpulan data dan bersumber dari
yang telah ada. Hasil penelitian penulis ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Peran Public Relations
melalui kegiatan Corporate Social Responsibility adalah untuk meningkatkan image branding
hotel dan membuat masyarakat lebih tahu tentang hotel Alila Solo sehingga dapat meningkatkan
public awardness. Kesimpulan diatas dapat dibuktikan dari hasil observasi, wawancara, dan
kuesioner yang dijawab oleh responden dengan jawaban “ya” sebanyak 94,9% (2) Peran Public
Relations melalui kegiatan Corporate Social Responsibility berpengaruh cukup baik terhadap
citra positif perusahaan. Kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan hotel Alila Solo
selalu melibatkan publik eksternal (pemerintah, pelanggan, komunitas sekitar, dan media massa)
dan publik internal (karyawan), dimana hal ini tentunya berpengaruh pada peningkatan citra
positif hotel Alila Solo dimata publik eksternal dan publik internal. Kesimpulan diatas dapat
dibuktikan dari hasil observasi, wawancara, dan kuesioner yang dijawab oleh responden dengan
jawaban “ya” sebanyak 88,3%.
Kata kunci: Public Relations, Corporate Social Responsibility, Citra Positif

Kata kunci: pengaruh, public relations, peningkatan, citra

Latar Belakang

Pariwisata adalah sektor yang ini, masyarakat semakin sadar akan


paling banyak mendatangkan devisa kebutuhan dan pentingnya berwisata.
untuk Indonesia, dan pariwisata adalah Keinginan masyarakat untuk berwisata
sektor yang penting dalam program inilah yang dapat menjadi faktor utama
pembangunan nasional di Indonesia. yang dapat memacu berkembangnya
Apabila sektor pariwisata berkembang pariwisata terutama di Indonesia.
dengan baik, maka ekonomi Indonesia Sebagaimana yang tertuang dalam UU
akan berkambang dengan baik pula. Di No. 10 Tahun 2009 bahwa industri
era modern dan teknologi semakin maju pariwisata merupakan kumpulan usaha
yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan/ atau jasa bagi Menurut Hadinoto (1996), ada
pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam beberapa hal yang menentukan dalam
penyelenggaraan pariwisata, dan usaha pengembangan suatu obyek wisata,
pariwisata adalah usaha yang diantaranya adalah:
menyediakan barang dan/ atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dan
penyelenggara pariwisata.
1. Atraksi Wisata, atraksi merupakan
Industri pariwisata merupakan salah daya tarik wisatawan untuk berlibur.
satu industri yang memiliki keterkaitan yang Atraksi yang diidentifikasikan
kuat dengan sektor lain, karena pariwisata (sumber daya alam, sumber daya
bisa dikatakan sebagai gabungan manusia, budaya, dan sebagainya)
fenomena dan hubungan timbal balik akibat perlu dikembangkan untuk menjadi
adanya interaksi dengan wisatawan, atraksi wisata. Tanpa atraksi
supplier bisnis, pemerintah tujuan wisata wisata, tidak ada peristiwa, bagian
serta masyarakat daerah tujuan wisata. utama lain tidak akan diperlukan.
2. Promosi dan Pemasaran, promosi
Menurut McIntos (1980) pariwisata merupakan suatu rancangan untuk
adalah gabungan kegiatan, pelayanan, memperkenalkan atraksi wisata
dan industri yang memberikan yang ditawarkan dan cara
pengalaman perjalanan, seperti bagaimana atraksi dapat
transportasi, akomodasi, makanan dan dikunjungi. Untuk perencanaan,
minuman, pertokoan, fasilitas kegiatan promosi merupakan bagian
hiburan, dan pelayanan lainnya yang penting.
tersedia bagi individu atau kelompok 3. Pasar Wisata (masyarakat
yang melakukan. pengirim wisata), pasar wisata
merupakan bagian yang penting.
Pariwisata merupakan suatu usaha Walaupun untuk perencanaan
yang komplek, hal ini dikarenakan belum/ tidak diperlukan suatu riset
terdapat banyak kegiatan yang terkait lengkap dan mendalam, namun
dalam penyelenggaraan pariwisata. informasi mengenai trend perilaku,
Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya keinginan, kebutuhan, asal,
seperti usaha perhotelan (home stay), motivasi, dan sebagainya dari
usaha kerajinan/cinderamata, usaha wisatawan perlu dikumpulkan dari
perjalanan, dan usaha – usaha lainnya. mereka yang berlibur.
Usaha pariwisata dapat dapat dikaitkan 4. Transportasi, pendapat dan
dengan sarana pokok kepariwisataan keinginan wisatawan adalah
yaitu perusahaan yang hidup dan berbeda dengan pendapat
kehidupannya sangat tergantung penyuplai transportasi.
kepada arus kedatangan orang-orang Transportasi mempunyai dampak
yang melakukan perjalanan wisata besar terhadap volume dan lokasi
(Yoeti, 1996). pengembangan pariwisata.
5. Masyarakat Penerima Wisatawan
Pengembangan pariwisata yang Menyediakan Akomodasi dan
adalah kegiatan untuk memajukan Pelayanan Jasa Pendukung Wisata
suatu tempat wisata atau daerah wisata (fasilitas dan pelayanan).
yang dianggap perlu ditata sedemikian
rupa baik dengan cara memelihara Seperti disebutkan diatas bahwa
yang sudah berkembang atau sektor pariwisata tentunya
menciptakan yang baru. membutuhkan fasilitas-fasilitas
penunjang bagi wisatawan yang
berkunjung ke suatu daerah wisata,
salah satunya adalah fasilitas perusahaan, suasana atau kebisingan
akomodasi. Hotel adalah salah satu perusahaan, kondisi dan situasi
fasilitas akomodasi untuk para perusahaan saat beroperasi, serta
wisatawan. Hotel merupakan polusi perusahaan yang dapat
akomodasi komersil untuk para menyebabkan masyarakat merasa
wisatawan beristirahat saat berkunjung terganggu. Padahal, masyarakat sudah
ke suatu daerah wisata, tidak hanya ada di lingkungan tersebut terlebih
beristirahat, hotel juga banyak dahulu dibandingkan dengan berdirinya
menyediakan fasilitas-fasilitas lainnya perusahaan tersebut. Jika masyarakat
bagi wisatawan untuk menikmati menganggap perusahaan tidak
pelayanan seperti restaurant, gym, spa memperhatikan aspek sosial dan
dan lain-lain. Secara garis besar hotel lingkungan serta tidak merasakan
merupakan bangunan atau badan suatu kontribusi secara langsung serta
akomodasi yang menyediakan masyarakat merasakan dampak
pelayanan jasa penginapan, penyedia negatif, makan kondisi tersebut
makanan dan minuman serta jasa menimbulkan rasa tidak percaya bagi
lainnya dimana semua pelayanan masyarakat dan dapat merusak citra
tersebut diperuntukkan bagi perusahaan. Perusahaan diharapkan
masyarakat umum, baik mereka yang dapat melakukan kontribusi secara
bermalam di hotel tersebut ataupun langsung baik melalui ekonomi, sosial,
mereka yang hanya menggunakan maupun lingkungan. Hal ini merupakan
fasilitas tertentu yang dimiliki oleh hotel isu utama dari perlunya perusahaan
tersebut. untuk melakukan kegiatan Corporate
Di Indonesia, apalagi di kota Solo Social Responsibility.
sebagai salah satu kota tujuan MICE di Kegitan Corporate Social
Indonesia, industri perhotelan adalah Responsibility timbul sejak era dimana
hal yang sangat mutlak dan semakin kesadaran akan keberlangsungan
berkembang, hampir setiap sudut kota sebuah perusahaan jangka panjang
di seluruh penjuru Solo terdapat hotel, lebih penting daripada pendapatan
mulai dari hotel yang berbintang 1 yang didapatkan perusahaan.
hingga bintang 5. Banyaknya hotel yang Kegiatan Corporate Social
bermunculan menimbulkan dampak Responsibility merupakan suatu bentuk
negatif bagi masyarakat baik dari segi kesungguhan perusahaan untuk
ekonomi, sosial, maupun lingkungan. menyisihkan sebagian harta kekayaan
Namun dampak negatif tersebut bisa perusahaan guna mengurangi dampak
diminimalis dengan melakukan negatif yang mungkin terjadi dan
kepedulian terhadap masyarakat berupaya memaksimalkan dampak
dengan melakukan kegiatan Corporate positif dari operasi perusahaan
Social Responsibility. terhadap semua pihak yang
Program atau kegiatan berkepentingan. Kegiatan Corporate
Corporate Social Responsibility Social Responsibility mencakup
merupakan kegiatan yang penting berbagai kegiatan yang tujuannya
dilakukan oleh sebuah perusahaan adalah untuk mengembangkan
sebagai bentuk tanggung jawab sosial masyarakat yang sifatnya produktif.
perusahaan kepada publiknya. Karena Meski kontribusi perusahaan yang
menurut masyarakat, perusahaan diberikan hanyalah sedikit, namun
adalah pemicu dampak negative bagi diharapkan dapat memberi manfaat
masyarakat, salah satunya adalah bagi masyarakat. Indikator
kerusakan lingkungan. Hal ini dapat keberhasilan setiap usaha dapat dilihat
dirasakan dengan adanya limbah melalui dua sisi yaitu masyarakat dan
perusahaan. Bagi perusahaan, opini satu perusahaan yang bergerak
publik terhadap citra perusahaan harus dibidang jasa di Indonesia khususnya di
lebih baik di mata masyarakat. kota Solo. Alila Solo selalu
Sedangkan bagi masyarakat, harus ada melaksanakan kegiatan Corporate
peningkatan kualitas hidup. Oleh Social Responsibility secara rutin,
karena itu, penting bagi perusahaan dimana Public Relations Manager
untuk melakukan evaluasi terhadap bertanggung jawab untuk membuat dan
keberhasilannya program tanggung melaksanakan kegiatan Corporate
jawab sosial atau kegiatan Corporate Social Responsibility dibawah Sales &
Social Responsibility. Marketing Department.
Perusahaan yang menjalankan Meskipun relatif baru, hotel
program tanggung jawab sosial atau Alila Solo menempati leading market
kegiatan Corporate Social yang teratas untuk industri jasa
Responsibility secara konsisten akan perhotelan di Kota Solo. Hal ini tidak
mendapat dukungan yang luas dari luput dari kinerja Sales & Marketing
komunitas yang merasakan manfaat Department, dimana di dalamnya ada
aktivitasnya. Penarapan kegiatan divisi Public Relations meskipun belum
Corporate Social Responsibility akan memiliki departemen tersendiri.
meningkatkan citra positif dalam waktu Berdasarkan latar belakang
yang panjang dan akan terbentuk diatas, penulis bermaksud mengadakan
reputasi perusahaan serta pandangan penelitian lebih lanjut tentang “Peran
masyarakat terhadap perusahaan Public Relations Dalam
selalu kearah yang positif. Suatu Meningkatkan Citra Positif Pada
perusahaan tidak akan bertahan lama Perusahaan Melalui Kegiatan
bila membatasi dirinya dengan Corporate Social Responsibility Di
masyarakat. Hotel Alila Solo”
Citra atau image suatu perusahaan
merupakan hal yang penting yang dapat
mempengaruhi positif atau negatif Rumusan Masalah
perusahaan tersebut. Citra berperan
dalam mempengaruhi perilaku dan 1. Bagaimana peran Public Relations
keputusan pelanggan. Dalam dunia melalui kegiatan Corporate Social
bisnis, pembentukan citra perusahaan Responsibility di hotel Alila Solo?
yang positif akan membantu 2. Bagaimana pengaruh peran Public
perusahaan tersebut agar tetap eksis. Realtions melalui kegiatan Corporate
Kondisi dan persaingan yang ketat
Social Responsibility terhadap citra
menimbulkan perusahaan harus
menjadi sebaik mungkin di mata positif perusahaan di hotel Alila Solo?
konsumen sehingga dapat
Tujuan
mendapatkan kepercayaan para
konsumen. Salah satu strateginya
Dari latar belakang permasalahan diatas,
adalah dengan membentuk citra positif
penulis mempunyai tujuan antara lain:
yang bisa mempengaruhi konsumen
agar membeli produk/jasa yang
1. Untuk mengetahui peran Public
perusahaan tawarkan.
Relations melalui kegiatan Corporate
Alila Solo adalah salah satu
Social Responsibility di Hotel Alila Solo.
perusahaan/hotel yang sudah
2. Untuk mengetahui pengaruh peran
mendedikasikan diri untuk
Public Relations melalui kegiatan
melaksanakan kegiatan Corporate
Corporate Social Responsibility dalam
Social Responsibility sebagai salah
meningkatkan citra positif Hotel Alila dengan yang lainnya, karena setiap orang
Solo memiliki pandangan dan pola piker yang
berbeda-beda.
Agus Sulastiyono (2006:5)
mengemukakakn bahwa hotel adalah suatu
perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya
dengan menyediakan pelayanan makanan,
LANDASAN TEORI dan minuman dan fasilitas kamar untuk tidur
kepada orang-orang yang sedang
Pariwisata melakukan perjalanan dan mampu
Menurut Undang-undang No. 10/2009 membayar dengan jumalh yang wajar
sesuai dengan pelayanan yang diterima
tentang Kepariwisataan, yang dimaksud
tanpa adanya perjanjian khusus.
dengan pariwisata adalah berbagai macam Dalam mengembangkan industry
kegiatan wisata yang didukung oleh pariwisata, hotel merupakan salah satu
berbagai fasilitas serta layanan yang sarana pokok dalam menyediakan
disediakan masyarakat, pengusaha, penginapan, hotel memiliki pengertian yang
pemerintah dan Pemerintah Daerah. berbeda bagi setiap orang. Sedangkan
Berdasarkan definisi Organisasi Pariwisata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) mengemukakan bahwa hotel adalah
Dunia, pariwisata atau tourism adalah suatu
bangunan berkamar banyak yang
perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi disewakan sebagai tempat penginapan dan
atau liburan dan juga persiapan yang makan orang yang sedang dalam
dilakukan untuk aktivitas ini. perjalanan.
Menurut Richard Sihitie dalam Dari definisi diatas dapat disimpulkan
Marpaung dan Bahar (2000:46-47) bahwa didalamnya terdapat beberapa
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang unsur pokok yang terkandung dalam
pengertian hotel sebagai akomodasi
dilakukan orang untuk sementara waktu komersia, yaitu:
yang diselenggarakan dari suatu tempat ke 1. Hotel merupakan suatu bangunan,
tempat lain meninggalkan tempatnya lembaga, perusahaan, atau badan
semula, dengan suatu perencanaan dan usaha akomodasi.
dengan maksud bukan untuk berusaha atau 2. Hotel merupakan fasilitas
mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, pelayanan jasa berupa
tetapi semata-mata untuk menikmati penginapan, pelayanan makanan
kegiatan pertamsyaan dan rekreasi untuk dan minuman serta jasa-jasa yang
memenuhi keinginan yang beraneka ragam. lain.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan 3. Hotel merupakan fasilitas
bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan pelayanan jasa yang terbuka untuk
yang dilakukan untuk rekreasi maupun umum dalam melakukan perjalanan
liburan guna untuk bersenang-senang yang 4. Suatu usaha yang dikelola secara
telah dilayani oleh masyarakat, pengusaha komersial.
serta pemerintah daerah.
Public Relations
Hotel
Menurut Cultip, Center & Broom dalam
Definisi Hotel banyak dikemukakan oleh Butterick (2013:8) Public Realtions adalah
lembaga maupun instansi, ataupun fungsi manajemen yang mengidentifikasi,
perorangan yang berbeda antara yang satu membangun, dan mempertahankan
hubungan yang saling menguntungkan kepada dan dari publik khususnya serta
antara organisasi dengan berbagai public masyarakat umumnya. Usaha Public
yang menjadi penentu kesuksesan dan Relations ditujukan bagi terwujudnya
kegagalannya. hubungan yang harmonis antara badan
Menurut Rex Harlow dalam atau perusahaan itu dengan publiknya.
Simandjuntak (2003:30) Public Relations Usaha untuk memperoleh opini publik yang
(PR) adalah fungsi manajemen yang menyenangkan, positif, dan
berbeda, yang membantu membentuk dan menguntungkan bagi kelangsungan hidup
memelihara jalur komunikasi, memahami, perusahaan itu. Adapun caranya, adalah
menerima dan bekerja sama antara bersikap simpatik, terbuka dalam
organisasi dengan publiknya, menyangkut menerima saran, kritik atau pun opini
manajemen masalah atau persoalan; publik. Dalam perwujudannya sehari-hari
membantu manajemen untuk terus Public Relations tampil sebagai organisasi
terinformasi dan atau responsive terhadap manajemen, beserta kegiatan
opini publik; menetapkan dan menekankan komunikasinya dengan publik terkait.
tanggung jawab manajemen untuk Dengan upaya perusahaan di mana Public
melayani keinginan publik, membantu Relations itu berada, secara statis Public
manajemen dalam menghadapi dan Relations mengandung arti organisasi
menggunakan secara efektif atas manajemen yang menjadi wadah (sarana)
perubahan, sebagai system peringatan untuk kepentingan operasionalnya, dan
untuk membantu mengantisipasi tren dan secara dinamis Public Relations bermakna
menggunakan riset, serta menggunakan kegiatan komunikasi dengan publik dalam
komunikasi yang bermanfaat dan efektif rangka menciptakan harmonisasi yang
sebagai alat utamanya. menunjang pencapaian tujuan perusahaan
Menurut John P. Simanjuntak (2003:65) di mana Public Relations itu berada.
Public Relations di organisasi pada
awalnya tidak ditunjukkan untuk tujuan Kegiatan Corporate Social
tertentu dan masih sangat sederhana. Responsibility
Public Relations ini dapat dimulai dengan
seseorang anggota yang menjawab surat Menurut Wibisono (2007:8) Corporate
dari pelanggan atau anggota; disertai Social Responsibility didefinisikan sebagai
seseorang yang mengkopi untuk surat tanggung jawab sosial perusahaan kepada
langsung (direct mail), atau mereka yang para pemangku kepentingan untuk berlaku
bekerja pada institusi periklanan, atau etis, meminimalkan dampak negatif dan
mereka yang membuat laporan tahunan; memaksimalkan dampak positif yang
seseorang yang menyambut pengunjung, mencakup aspek ekonomi, sosial, dan
memimpijn tur, atau mengatur rapat lingkungan (triple bottom line). Dalam
tahunan, atau dengan seseorang yang rangka mencapai tujuan pembangunan
melayani sebagai wakin ombudsman berkelanjutan.
(organisasi resmi yang melayani Kegiatan Corporate Social
pemerintah untuk melakukan investigasi Responsibility di Indonesia datang di akhir
terhadap keluhan individu terhadap dekade 1990-an. Kondisi penting yang
pelayanan publik) untuk para pekerja atau melahirkan kegiatan Corporate Social
sesama. Responsibility di Indonesia karena gerakan
Dari pengetian Public Relations diatas, sosial berupa tekanan dari Lembaga
penulis menyimpulkan bahwa Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkungan,
keseluruhannya memiliki maksud yang Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
sama. Semuanya bertujuan untuk Buruh, serta Lembaga Swadaya
menanamkan dan memperoleh pengertian, Masyarakat (LSM) Perempuan. Selain itu
jasa baik, kepercayaan, dan penghargaan adanya kesadaran untuk menjalankan
praktik kegiatan Corporate Social impression of an object, person or
Responsibility dari perusahaan, terutama organization” (Citra adalah kesan,
perusahaan asing yang memandang perasaan, gambaran dari publik terhadap
bahwa pendekatan keamanan tidak bisa perusahaan; kesan yang dengan sengaja
lagi dipergunakan. Kemudian timbula diciptakan dari suatu objek, orang atau
community development di Indonesia. organisasi)
Banyak perusahaan menjalankan Menurut Kats dalam Soemirat &
program kegiatan melalui Corporate Social Ardianto (2007:113) Citra adalah
Responsibility Public Relations atau bagaimana pihak lain memandang sebuah
melalui departemen komunikasi mereka, aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai
sehingga memungkinkan kritikus kegiatan citra. Setiap perusahaan mempunyai citra
Corporate Social Responsibility untuk sebanyak jumlah orang yang
berpendapat bahwa jika program tersebut memandangnya. Berbagai citra
dilaksanakan oleh perusahaan maka perusahaan datang dari pelanggan
program itu dilakukan dengan maksud dan perusahaan, pelanggan potensial, banker,
tujuan yang utilitarian yakni menghadirkan stadd perusahaan, pesaing, distributor,
penampilan terbaik perusahaan. pemasok, dan asosiasi.
Menurut Fauset, C dalam buku Citra dibangun atas reputasi dan
Butterick (2013:98) kegiatan Corporate prestasi. Akan sulit terebntuk citra positif
Social Responsibility membantu apabila tidak didukung oleh prestasi dan
memunculkan citra positif tentang amanat reputasi. Pada era globalisasi seperti saat
kegiatan Corporate Social Responsibility ini sangat diperlukan suatu citra
perusahaan. Kegiatan Corporate Social perusahaan yang positif, yang berguna
Responsibility memungkinkan bisnis untuk menunjang kelancaran bisnis pada
mengklaim adanya kemajuan pada saat suatu perusahaan. Citra merupakan asset
terdapat bukti tidak adanya perkembangan yang bersifat intangible dan tidak dapat
positif. Karena banyak kasus bisnis untuk diukur secara matematis, tetapi wujudnya
kegiatan Corporate Social Responsibility bisa dirasakan berupa penilaian positif dan
bergantung pada perusahaan yang negatif dari publik. Citra dan kepercayaan
dianggap bertanggung jawab secara merupakan dua hal yang tak terpisahkan.
sosial, kegiatan eksternal Public Relations Kepercayaan menyangkut semua bidang,
akan lebih mudah dan murah untuk kepercayaan konsumen dalam
digunakan untuk “mengalihkan isu” menggunakan produk atau jasa,
daripada suatu keadaan yang sudah kepercayaan terhadap tingkat keamanan,
terlanjur baik. kepercayaan terhadap manajemen dan
Cultip et al dalam buku Butterick lain sebagainya.
(2013:98) yang meyakini bahwa kegiatan Dalam menanamkan nilai-nilai
Corporate Social Responsibility baik untuk kepercayaan di benak publik, perusahaan
Public Relations karena ada banyak hal harus lebih dulu dikenal atau diketahui oleh
baik yang dapat mendukung praktik yang publik. Apalagi jika perusahaan ingin go
etis, dan memberikan kesempatan untuk public, tetapi masyarakat tidak mengenal
melayani kepentingan publik. perusahaan tersebut, maka kepercayaan
tidak akan tumbuh, sehingga citra tidak
akan didapat, tetapi jika perusahaan
Citra tersebut sudah dikenal di masyarakat,
Menurut Bill Canton dalam Soemirat & maka menanamkan kepercayaan mulai
Ardianto (2007:111) mengatakan bahwa bisa dilakukan. Bagi perusahaan yang ingin
citra adalah “image: the impression, the go public, pembentukan citra positif itu
feeling, the conception, which the public sangat penting. Bila citra perusahaan
has of a company; a concioussly created negatif dimata masyarakat, dapat
mempengaruhi kepada menurunnya Idris (2005) mengemukakan
penjualan produk ataupun nilai investasi sesungguhnya substansi keberadaan
perusahaan. Untuk membentuk suatu citra Corporate Social Responsibility adalah
idaman tidak dapat dilakukan dalam dalam rangka memperkuat keberlanjutan
sekejap mata, tetapi harus diupayakandan perusahaan itu sendiri di sebuah kawasan,
perlu proses yang panjang. dengan jalan membangun kerjasama antar
Perbaikan citra suatu perusahaan stakeholders yang difasilitasi perusahaan
berdasarkan pada pengetahuan dan tersebut dengan menyusun program-
pengalaman orang lain dapat dilakukan. program pengembangan masyarakat
Mungkin orang tersebut tidak mengetahui sekitarnya. Atau dalam pengertian
tentang perusahaan tersebut atau orang kemampuan perusahaan untuk dapat
tersebut mempunyai pengalaman yang beradaptasi dengan lingkungannya,
baik, atau buruk. Disinilah tugas Public komunitas dan stakeholder yang terkait
Relations untuk menginformasikan tentang dengannya, baik lokal, nasional, maupun
perusahaan tersebut dengan sebenarnya. global. Karenanya pengembangan
Citra yang dipilih oleh suatu perusahaan Corporate Social Responsibility ke depan
bisa ditampilkan dalam bentuk iklan, seyogianya mengacu pada konsep
menulis editorial dan disampaikan dalam pembangunan yang berkelanjutan
bentuk cerita, mengikuti suasana hati (Sustainability development).
pembaca serta disampaikan dengan jelas.
Prinsip keberlanjutan ini
Pesan dari citra harus bisa terlihat dari
mengedepankan pertumbuhan, khususnya
media yang dikeluarkan oleh perusahaan
bagi masyarakat miskin dalam mengelola
seperti brosur, katalog, laporan tahunan,
lingkungannya dan kemampuan
peralatan kantor perusahaan, kartu nama
institusinya dalam mengelola
dan lain-lain. Sehingga apabila dilihat
pembangunan, serta strateginya adalah
orang, identitas dari perusahaan tersebut.
kemampuan untuk mengintegrasikan
Banyak faktor-faktor diluar yang dapat
dimensi ekonomi, ekologi, dan sosial yang
mempengaruhi citra perusahaan dan hal
menghargai kemajemukan ekologi dan
tersebut tidak dapat diprediksi, misalnya
sosial budaya. Kemudian dalam proses
pemberitaan media yang negatif tentang
pengembangannya tiga stakeholders inti
perusahaan. Berita negatif ini apabila
diharapkan mendukung penuh, di
dibiarkan berkembangnya begitu saja
antaranya adalah; perusahaan, pemerintah
tanpa mendapat perhatian dari Public
dan masyarakat.
Relations, maka akan menjadi senjata
sehingga menjatuhkan citra. Peran Public Dalam implementasi program-program
Relations disini adalah menghubungi serta dalam kegiatan Corporsate Social
melobi jurnalis, agar bisa mengatasi berita Responsibility, diharapkan ketiga elemen
tersebut atau meluruskan berita tersebut di atas saling berinteraksi dan mendukung,
sehingga terkendali. karenanya dibutuhkan partisipasi aktif
Ruang fisik perusahaan juga dapat masing-masing stakeholders agar dapat
menciptakan suatu citra yang sangan kuat, bersinergi, untuk mewujudkan dialog
seperti lobby dari suatu hotel berbintang secara komprehensif. Karena dengan
lima akan berbeda dengan lobby hotel partisipasi aktif para stakeholders
bintang tiga. diharapkan pengambilan keputusan,
menjalankan keputusan, dan
Peran Public Relations Dalam pertanggungjawaban dari implementasi
Kegiatan Corporate Social kegaiatan Corporate Social Responsibility
Responsibility akan di emban secara bersama.
Tapi dalam hal memandang dan menyikapi
kegiatan Corporate Social Responsibility
ke depan, sesungguhnya perlu ada kajian Responsibilty ini, tidak hanya bergulir di
dan sosialisasi yang serius di internal lingkup manajemen perusahaan tetapi juga
perusahaan dari semua departemen di kepada semua shareholders dan
dalamnya. Paling tidak untuk menyamakan stakeholders secara luas, agar
persepsi di antara pelaku dan pengambil implementasinya berlangsung secara
kebijakan di dalam satu perusahaan, elegan, dengan harapan perusahaan,
karena perubahan paradigma pengelolaan pemerintah, dan masyarakat sebagai
perusahaan yang terjadi saat ini, baik komponen shareholders dan stakeholders
ditingkat lokal maupun global, tidak serta bisa mengambil peran yang signifikan,
merta dipahami oleh pengelola dan untuk mengeliminir resistensi kelompok-
pengambil kebijakan di satu perusahaan kelompok yang senantiasa
sehingga pemahaman akan wacana dan mengatasnamakan masyarakat untuk
implementasi kegiatan Corporate Social melakukan “pemerasan” kepada
Responsibility beragam pula, dan otomatis perusahaan dengan mengusung tema-
akan mengalami hambatan-hambatan tema kegiatan Corporate Social
secara internal perusahaan. Responsibility dalam setiap aksinya, tapi
tidak mengerti substansi kegiatan
Kesadaran tentang pentingnya
Corporate Social Responsibility itu sendiri,
mengimplementasikan kegiatan Corporate
dan miskin data.
Social Responsibility ini menjadi tren global
seiring dengan semakin maraknya Dalam implementasi kegiatan
kepedulian masyarakat global terhadap Corporate Social Responsibility ini Public
produk-produk yang ramah lingkungan dan Relations (PR) mempunyai peran penting,
diproduksi dengan memperhatikan kaidah- baik secara internal maupun eksternal.
kaidah sosial dan prinsip-prinsip Hak Asasi Dalam konteks pembentukan citra
Manusia (HAM). Bank-bank di Eropa perusahaan, di semua bidang
menerapkan kebijakan dalam pemberian pembahasan di atas boleh dikatakan Public
pinjaman hanya kepada perusahaan yang Relations terlibat di dalamnya, sejak fact
mengimplementasikan kegitan Corporate finding, planning, communicating, hingga
Social Responsibility dengan baik. Sebagai evaluation. Jadi ketika kita membicarakan
contoh, bank-bank Eropa hanya kegiatan Corporate Social Responsibility
memberikan pinjaman pada perusahaan- berarti kita juga membicarakan Public
perusahaan perkebunan di Asia apabila Relations sebuah perusahaan, di mana
ada jaminan dari perusahaan tersebut, kegiatan Corporate Social Responsibility
yakni ketika membuka lahan perkebunan merupakan bagian dari community
tidak dilakukan dengan membakar hutan. relations. Karena kegiatan Corporate
Social Responsibility pada dasarnya
Menghadapi tren global dan resistensi
adalah kegiatan Public Relations, maka
masyarakat sekitar perusahaan, maka
langkah-langkah dalam proses Public
sudah saatnya setiap perusahaan
Relations pun mewarnai langkah-langkah
memandang serius pengaruh dimensi
kegiatan Corporate Social Responsibility.
sosial, ekonomi, dan lingkungan dari setiap
aktivitas bisnisnya, serta berusaha Irianta (2004) memandang Community
membuat laporan setiap tahunnya kepada Relations berdasarkan dua pendekatan.
stakeholders-nya. Laporan bersifat non Pertama, dalam konsep Public Relations
financial yang dapat digunakan sebagai lama yang memosisikan organisasi
acuan oleh perusahaan dalam melihat sebagai pemberi donasi, maka program
dimensi sosial, ekonomi, dan community relations hanyalah bagian dari
lingkungannya. aksi dan komunikasi dalam proses public
relations. Bila berdasarkan pengumpulan
Kemudian diharapkan sosialisasi
fakta dan perumusan masalah ditemukan
wacana dan tren kegiatan Corporate Social
bahwa permasalahan yang mendesak sedangkan dari unsur publik eksternal diambil
adalah menangani komunitas, maka dalam dari bagian pemerintahan 3 orang (1 orang
perencanaan akan disusun program pemerintah kota surakarta, 1 orang dari pos
community relations. Ini kemudian polsek kerten, dan 1 orang dari kantor lurah
dijalankan melalui aksi dan komunikasi. jajar) bagian media sebanyak 3 orang (1 orang
Kedua, yang memosisikan komunitas dari koran solopos dan 2 orang dari koran radar
sebagai mitra, dan konsep komunitasnya solo) bagian komunitas sekitar sebanyak 3
bukan sekedar kumpulan orang yang orang (1 orang pemilik penyewaan kos sekitar
berdiam di sekitar wilayah operasi hotel, 1 orang pemilik warung makan sekitar
organisasi, community relations dianggap hotel, dan 1 orang anggota karang taruna
sebagai program tersendiri yang kerten) bagian pelanggan hotel Alila Solo
merupakan wujud tanggungjawab sosial sebanyak 3 orang (1 orang dari individual, 1
organisasi. orang dari tamu group, dan 1 orang dari
corporate), semuanya berjumlah 12 orang dari
publik eksternal. Jadi jumlah sampel penelitian
POPULASI DAN SAMPEL atau responden dari publik internal dan publik
eksternal adalah 20 orang.
Populasi
Teknik Pengumpulan Data
Populasi adalah wilayah generalilsasi
terdiri atas subjek atau obyek yang mempunyai 1. Teknik Observasi
kualitas dan karakteristik tertentu diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian Menurut Jogiyanto (2008) Observasi
ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008:115) merupakan teknik atau pendekatan untuk
Dalam penelitian ini, populasinya mendapatkan data primer dengan cara
adalah seluruh staff Sales and Marketing mengamati langsung obyek datanya. Dalam
Department yang berjumlah 15 orang, dan penulisan ini yang dipilih dalam teknik observasi
unsur-unsur publik eksternal (pemerintahan, adalah hotel Alila Solo.
komunitas sekitar hotel, pelanggan, dan media) 2. Wawancara

Wawancara adalah media yang dipakai


Sampel
sebagai suatu cara pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh informasi
Menurut Sugiyono (2008:116), Sampel
langsung dari sumbernya (Anwar, 2004: 29) dan
adalah sebagaian dari jumlah dan karakteristik
melakukan wawancara kepada pihak-pihak
yang dimiliki oleh populasi tersebut.
yang dianggap memiliki wewenang terhadap
Sedangkan menurut Arikunto
informasi yang ingin diperoleh. Wawancara
(2008:116). Penentuan pengambilan sample
dilakukan peneliti dari pimpinan departemen
sebagai berikut:
Sales & Marketing yaitu Director of Sales hotel
Apabila kurang dari 100 lebih baik
Alila Solo dan seorang Public Relations
diambil semua hingga penelitiannya merupakan
Manager hotel Alila Solo.
penelitian populasi. Jika jumlah subyeknya lebih 3. Kuesioner
besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-
25%. Menurut Widodo (2004:49) kuesioner
Teknik pengambilan sampel dilakukan adalah daftar pertanyaan yang dibuat
dengan purposive sampling, yaitu teknik berdasarkan indikator. Dalam penulisan ini data
pengambilan sampel secara sengaja dengan diambil dari internal publik (karyawan) dan
cara memberikan kuesioner (daftar pertanyaan) eksternal publik (pemerintahan, komunitas
kepada staff yang bekerja di bagian Sales & sekitar, media, dan para pelanggan)
Marketing Department Alila Solo sejumlah 8
orang staff sebagai unsur publik internal,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN mempunyai kamar sebanyak 255 kamar, serta
berbagai fasilitas yang bertaraf internasional,
Sejarah Alila Solo akan menjadi sangat mewah jika dijadikan
destinasi utama jika ingin menginap di kota
Hotel Alila Solo adalah salah satu hotel Solo.
terbaik di kota Solo saat ini. Hotel Alila terletak Hotel yang berdiri di pintu masuk kota
dijalan Slamet Riyadi dekat dengan Pusat Solo, menjadikan hotel ini menempati tempat
perbelanjaan yaitu Solo Square. Hotel Alila Solo yang strategis untuk dijadikan bisnis para
sudah berdiri selama hampir 3 tahun yang pelancong. Hanya 15 menit dari bandara Adi
diresmikan pada bulan Oktober 2015. Soemarmo, 5 menit dari stasiun Purwosari,
Alila merupakan pengambilan kata sehingga memudahkan para wiisatawan untuk
yang berasal dari Bahasa Sansekerta, kata bisa segera beristirahat apabila sudah merasa
“ALILA” dapat diartikan sebagai “SURPRISE / kelelahan saat perjalanan menuju kota Solo.
KEJUTAN”. Yang mencerminkan karakter
menyegarkan dari sifat dan reaksi dari tamu Deskrisi Permasalahan
selama mereka menginap. Hotel Alila memiliki
brand vision “SURPRISINGLY DIFFERENT” Bisnis perhotelan merupakan bisnis
yang berarti kejutan yang berbeda. “Tujuan kami yang sangat berkembang pesat di Indonesia.
adalah untuk mengirim tamu kami pulang Semua daerah-daerah di Indonesia telah
dengan kenangan spiritual dan emosional, memiliki hotel. Hotel dapat berkembang
bukan hanya souvenir.”(Mark Edleson, dimanapun, baik di kota besar, kota kecil
President of Alila Hotel) maupun daerah destinasi wisata yang
Alila Tergabung dengan grup terpelosok. Hotel merupakan industri yang
Commune yang melakukan merger dengan sangat menjanjikan saat ini, dan hotel juga
grup Destination pada tahun 2016 dan muncul merupakan penopang utama dalam sektor
sebuah nama baru menjadi Two Roads pembangunan dan perkembangan pariwisata
Hospitality menjadikan Alila bekerja sama Indonesia.
dengan Joie de Vivre Hotel, Tompson Hotel, Alila Solo adalah hotel yang dikelola
Tommie Hotel dan Chicago Atletic. Commune sesuai standar internasional dan diakui oleh
adalah sebuah perusahaan manajemen hotel para pelanggannya. Dalam hal ini, Alila Solo
internasional dengan portofolio terkemuka, tentunya mengerti akan dunia bisnis yang
transformative, berani inovatif butik hotel dan memiliki tujuan bahwa setiap perusahaan harus
resort. professional dalam bidangnya masing-masing,
Alila hotel yang melangsungkan soft bahkan berusaha untuk menjadi yang terbaik,
launching nya pada November 2015, telah dalam konteks perhotelan tentunya Alila Solo
memberikan warna yang berbeda bagi kota selalu mengedepankan dan memberikan
Solo, karena bangunan yang didirikan sangat pelayanan yang terbaik untuk tamu yang
megah namun tetap melihatkan menginap di hotel Alila Solo sehingga
kenaturalannya, yang memadukan kemewahan mendapatkan citra positif dimata masyarakat.
alami dan modern menjadikan bangunan ini Dalam menunjang pelayanan yang terbaik
ramah lingkungan. Dengan pembangunan yang dan mendapatkan citra positif dari publik,
memikirkan resiko jangka panjang sera daur tentunya tidak luput dari peran Public Realtions
ulang limbah yang telah dipakai, menjadikan hotel yang melakukan kegiatan kegiatan
hotel ini sebagai panutan hotel di kota Solo. Corporate Social Responsibility yang dapat
Sehingga menjadikan nilai tambah bagi hotel meningkatkan dan mempertahankan citra positif
Alila Solo, serta menambah nilai tambah bagi hotel Alila Solo.
hotel ini, serta menambah daya tarik wisatawan
yang ingin berkunjung di Solo dan menginap di 4.2.1 Peran Public Relations melalui kegiatan
hotel Alila Solo. Kriteria bintang 5 pun sudah Corporate Social Responsibility.
disabet untuk hotel ini. Hotel Alila Solo yang
Kegiatan Corporate Social Hasil penelitian dan Pembahasan
Responsibility merupakan kegiatan sosial
yang selalu dilaksanakan dan diagendakan Hasil penelitian diperoleh dari observasi
secara rutin setiap tahun oleh Public yang dilakukan oleh peneliti, wawancara kepada
Realtions hotel Alila Solo. Kegiatan Public Relations Manager & Director of Sales
Corporate Social Responsibility hotel Alila hotel Alila Solo & diperkuat dengan kuesioner
Solo antara lain adalah mengadopsi yang tersebar kepada karyawan di hotel Alila
sekolah dasar untuk diperbaiki, charity ke Solo yang berjumlah 8 orang sebagai publik
panti asuhan, senam sehat bersama di car internal dan publik eksternal berjumlah 12 orang
free day, cleaning blitz di area dalam dan yang meliputi pemerintahan, komunitas sekitar,
luar hotel, donor darah, & memberi parcel media dan pelanggan mengenai Peran Public
kepada para karyawan menjelang hari Realtions Dalam Meningkatkan Citra
raya. Dengan adanya kegiatan Corporate Perusahaan Melalui Kegiatan Corporate Social
Social Responsibility, peran Public Responsibility di Hotel Alila Solo.
Realtions adalah bagaimana membuat
masyarakat lebih mengetahui tentang hotel
Alila Solo (public awardness) dan melalui Implikasi dan Hasil Penelitian
kegiatan Corporate Social Responsibility
tersebut, Public Relations hotel Alila Solo Dari hasil penelitian dan analisis data yang
bertugas untuk membangun image hotel dilakukan kemudian membandingkan dengan
dengan cara bagaimana meng-educate teori yang ada, penulis menyatakan bahwa
market sehingga brand positioning-nya adanya hubungan erat antara variable,
bisa tepat. sehingga peran Public Relations melalui
4.2.2 Pengaruh Peran Public Relations melalui kegiatan Corporate Social Responsibility
kegiatan Corporate Social berpengaruh meningkatkan citra perusahaan
Responsibility terhadap peningkatan pada hotel Alila Solo. Peran Public Relations
citra Hotel Alila Solo. terhadap peningkatan citra perusahaan pada
Dalam pelaksanaan kegiatan Corporate hotel Alila Solo dinyatakan berpengaruh melalui
Social Responsibility, tentunya Public kegiatan Corporate Social Responsibility. Hal ini
Relations hotel Alila Solo berharap akan dibuktikan berdasarkan kuesioner penelitian
adanya tanggapan yang baik dari sebanyak 94,9 % responden menjawab “ya”
masyarakat. Public Relations melakukan tentang peran Public Relations melalui
kegiatan Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility, dan sebanyak
untuk membuat masyarakat lebih tahu 88,3 % responden mengatakan “ya” tentang
tentang hotel Alila Solo (public awardness), meningkatkan citra positif perusahaan.
membangun image hotel dan tentunya Adanya pengaruh antara “peran Public
membina hubungan baik dengan publik Realtions melalui kegiatan Corporate Social
eksternal (pemerintahan, komunitas Responsibility” dan “meningkatkan citra positif
sekitar, pelanggan & media) dan publik perusahaan” sesuai dengan kajian teori Menurut
internal (karyawan). Dengan adanya Fauset, C dalam buku Butterick (2013:98)
hubungan yang baik dengan publik kegiatan Corporate Social Responsibility
eksternal dan publik internal tentunya akan membantu memunculkan citra positif tentang
mempengaruhi citra positif perusahaan di amanat Corporate Social Responsibility di
hotel Alila Solo. Apabila citra positif hotel perusahaan.
Alila Solo semakin meningkat, akan sangat Penelitian ini dilakukan di hotel Alila
menguntungkan bagi hotel dalam hal Solo dengan teknik analisis deskriptif kualitatif
tingkat hunian kamar yang diikuti dengan artinya data yang diperoleh melalui penelitian
revenue hotel yang naik dan akan semakin kemudian dilaporkan apa adanya, kemudian
menambah jumlah tamu atau pelanggan. dianalisis secara deskriptif untuk mendapat
gambaran mengenai fakta yang ada di lapangan
atau data kualitatif yaitu data yang benilai melibatkan publik internal (karyawan) dan
numeric atau bukan angka. Data diolah publik eksternal (pemerintahan, komunitas
berdasarkan hasil kuesioner dengan sekitar, pelanggan dan media massa),
menggunakan prosentase. (J. Supranto dimana hal ini tentunya berpengaruh pada
2006:35) peningkatan citra positif hotel Alila Solo
dimata publik internal maupun publik
PENUTUP eksternal.
Kesimpulan yang penulis sampaikan
KESIMPULAN diatas dapat dibuktikan dari hasil observasi
penulis, hasil wawancara, dan hasil
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kuesioner mengenai tingkat hunian kamar,
diperoleh penulis, maka penulis memperoleh dikenal oleh masyarakat, review tamu dan
kesimpulan sebagai berikut: banyaknya pelanggan atau tamu dijawab
1. Public Relations hotel Alila Solo mempunyai oleh responden dan menghasilkan jawaban
peran sangat penting untuk meningkatkan “ya” sebanyak 88,3 % dari total 100%.
citra positif perusahaan baik secara internal
maupun eksternal melalui kegiatan
Corporate Social Responsibility. Kegiatan ini SARAN
menjadi salah satu tindakan nyata yang
dilakukan perusahaan yang memiliki Divisi Berdasarkan kesimpulan diatas yang
Public Relations sebagai bagian dari fungsi dilakukan selama penelitian, maka penulis
manajemen. Melalui kegiatan Corporate memberikan saran bagi hotel Alila Solo
Social Responsibility yang dilakukan, sebagai berikut:
mampu meningkatkan image branding hotel 1. Perlu agenda rutin secara berkala dan
dan membuat masyarakat lebih tahu tentang terencana untuk menjalankan kegiatan
hotel Alila Solo sehingga dapat Corporate Social Responsibility.
meningkatkan public awardness. Selain itu 2. Perlu ditambahkan sarana publikasi
peran Public Relations melalui kegitan penunjang seperti media massa secara
Corporate Social Responsibility ini juga menyeluruh (media cetak dan media
mampu mengedukasi pasar hingga dapat elektronik) dan media sosial terkait
mencapai positioning yang tepat. kegiatan Corporate Social Responsibility
Kesimpulan yang yang dilakukan oleh hotel Alila Solo, agar
penulis sampaikan diatas dapat dibuktikan semua kegiatan yang dilakukan lebih
dari hasil observasi penulis, hasil wawancara diketahui semua publiknya secara luas.
dan hasil kuesioner mengenai fact finding, 3. Divisi Public Relations di hotel Alila Solo
planning, communicating dan evaluation diharapkan mampu mengemas program
yang dijawab oleh responden dan kegiatan Corporate Social Responsibility
menghasilkan jawaban “ya” sebanyak 94,9% yang sesuai kultur dan kondisi masyarakat
dari total 100%. yang berada di kota Solo, meskipun ada
2. Peran Public Relations hotel Alila Solo batasan-batasan policy dari pihak Alila
melalui kegiatan Corporate Social Hotels & Resort pusat di Singapore.
Responsibility berpengaruh cukup baik
terhadap citra positif perusahaan. Kegiatan Untuk selanjutnya peneliti beharap, bila
Corporate Social Responsibility yang ada penelitian lebih lanjut tentang kegiatan
dilakukan adalah tidak lain untuk membuat Corporate Social Responsibility sebagai
image hotel dan brand awardness menjadi bagian dari konsep Public Relations,
lebih kuat hingga mampu mencapai brand disarankan untuk dapat meneliti lebih
positioning yang tepat. Dalam melakukan mendalam tentang pengaruh/dampak dari
kegiatan Corporate Social Responsibility, kegiatan Corporate Social Responsibility
Public Relations hotel Alila Solo juga selalu terhadap profit perusahaan.
Fariani, Silvia Rita dan Widodo Aryanto. 2009,
DAFTAR PUSTAKA Panduan Praktisi Public
Relations. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Akbar Hawadi Reni, Ike Anggraini, Khairunnisa.
(2006). Bekerjasama, Aktivitas
Untuk Mendorong Anak Suka Foster, Bill. 2001. Pembinaan unttuk
Bekerjasama. Jakarta: divisi Peningkatan Kinerja
buku perguruan tinggi. kKaryawan. PPM: Jakarta

Anggoro, M. Linggar, 2000. Teori dan Profesi Iriantara, Yosal Manajemen Strategis Public
Kehumasan serta Aplikasinya Relations. 2004. Jakarta:
di Indonesia. Jakarta: Bumi Ghalia Indonesia
Aksara. Iriantara, Yosal. 2005, Public Relations: Konsep,
Pendekatan, dan Praktik.
Bandung: Simbiosa Rekatama
Arikunto, Suharsimi, 2008. Prosedur Penelitian: Media
Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi
Budimantara 2004:72, Public Relation: Kegiatan Offset
Internal dan Kegiatan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengertian
Eksternal. Jakarta: Penerbit Hotel. Diakses pada tanggal 10
Elex Media Komputindo Mei 2017 dari
www.kbbi.web.id/hotel

Busyra, A dan Isya W, Corporate Social


Responsibility: Prinsip, Lubis, Suwardi. 2001. Public Relations dalam
Pengaturan, dan Implementasi, Kontak Survey dan Penelitian,
Malang: In-TRANS Institut, USU Press.
2008.
Musanto, Trisno. (2004:7). Faktor-Faktor
Butterick, Keith M. 2013. Pengantar Public Kepuasan Pelanggan dan
Relations: Teori dan Praktik. Loyalitas Pelanggan. Jakarta:
Jakarta: Rajawali Pers Rajawali Pers

Republik Indonesia 2009. Undang-Undang


No.10 Tahun 2009 tentang -
kepariwisataan. Lembaran
Cutlip, Scot M., Allen Center, and Glen M. Negara RI tahun 2009, No. 10.
Broom. 2009. Effective Public Sekretariat Negara. Jakarta.
Relations. Tenth edition.
Pearson International Edition.
NJ: Prentice Hall Ruslan, Rosady. 2001. Manajemen Humas &
Manajemen Komunikasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Elvinaro, Aldianto & Soemirat, Soleh. 2003. Persada
Dasar-Dasar Public Relations,
Penerbit PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung
Ruslan, Rosady. 2003. Manajemen Public
Relations dan Media
Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada

Simandjuntak, John P, dkk. 2013. Public


Relations: Teori dan Praktik.
Jakarta: Rajawali Pers

Soekanto, Soerjono. (2002:3). Teori Peranan.


Jakarta: Bumi Aksara

Soemirat, Soleh. 2007. Dasar-dasar Public


Relations. Bandung: Remaja
Rosdakarya

Sugiarto. (2002:55). Tingkat Hunian Kamar


Hotel. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Sugiyono, 2005. Memami penelitian kualitatif.

Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2008, Dasar-dasar Metode


Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Cetakan
ke-17. Bandung: Alfabe

Suhandang, Kustadi, 2004, Public Relations


Perusahaan. Bandung:
Penerbit Nuansa
Supranto, J. 2006:35. Pengukuran Tingkat
Kepuasan Pelanggan: untuk
menaikkan pangsa pasar.
Jakarta: Rineka Cipta

Widodo, 2004:49. Kupas Tuntas Kuesioner.


Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai