Anda di halaman 1dari 2

Sel Hidup Dan Sel Mati

Adapun sel hidup dan sel mati yaitu:


2.3.1 Sel Hidup
Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan
antara lain melakukan aktifitas metabolism, maupun beradaptasi dengan lingkungannya, peka
terhadap ransang, dan cirri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu
bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen
protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri dari membrane sel,
inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma
dapat pula disebut sebagai benda ergastik. Benda argestik adalah bahan non protoplasma,
baik organik maupun anorganik, sebagi hasil metabolism yang beerfungsi untuk pertahanan,
pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di
bagian sitoplasma, dinding sel, maupun di vakula. Dalam sel benda ergestik dapat berupa
karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin,kutin, dan subarin), dan Kristal
(Kristal ca-oksalat dan silika (Subandi, 2008).
2.3.2 Sel Mati
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa
ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan
berbagai factor, misalnya factor genetic maupun factor lingkungan (Gul, 2007)

Pada empelur ubi kayu, sel penyusun empelur berbentuk segi enam dan memiliki ruang antar sel
yang besar. Sel tersebut bersifat mat karena berupa ruang kosong. Sel empelur tersebut berasal dari
jaringan parenkin yang sudah mati. Sel hidrilla berbentuk segi empat beraturan yang tersusun
seperti batu bata. Memiliki sebuah inti sel yang terletah di tengah sel. Hasil pengamatan ini sesuai
dengan literatur.

Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan
antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus
memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas
dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu
terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup).
Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik (Karatasapoetra,
1991).
Benda ergastik adalah bahan nonprotoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai
hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga
sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun
di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan
gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti
dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya
penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum, pemeliharaan struktur (lilin) dan
perlindungan, misalnya adanya kristal Ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat
menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya (Sumardi, 1993).

Pada pengamatan terahir mengamtai sel dari Begonia Sp, dengan perbesaan 10x10, maka terlihat Ca
oksalat yang sama seperti dengan Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil. kristal kalsium oksalat
umumnya terdapat pada sel kortek dan sel parenkim floem dan parenkim xylem Merupakan hasil
akhir/sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Kristal kalsium oksalat
terbentuk ketika asam oksalat yang bersifat racun bagi tumbuhan dimetabolisme dengan ion kalsium
sehingga terjadi pengendapan. Endapan-endapan ini kemudian membentuk kristal yang selanjutnya
disebut kristal kalsium oksalat. Sifat kristal kalsium oksalat, apabila ditambahkan asam cuka dan
sedikit dipanaskan, maka akan terbentuk gelembung-gelembung gas karbondioksida.

Lembar 1-4 :
Pengamatan kristal pada tangkai daun Begonia dan tangkai daun bayam, hanya dapat
kami lakukan pada tangkai daun bayam. Kristal pada tangkai daun bayam merupakan kristal
kalsium oksalat, namun bentuknya tidak dapat dipastikan karena gambar yang kami dapatkan
kurang jelas. Namun berdasarkan teorinya, kristal pada tangkai bayam ini berbentuk pasir
kristal (Cristal sands) yang berupa butiran pasir berbentuk kristal. Pasir-pasir kristal ini
dikelilingi oleh kloroplas. Kristal kalsium oksalat yang dimiliki tangkai daun bayam ini
merupakan endapan dari garam oksalat yang jika terakumulasi terlalu banyak akan bersifat
racun pada tumbuhan, sehingga dapat digunakan untuk melindungi diri. Berbagai bentuk
kristal ditemukan dalam sel tumbuhan. Pada tumbuhan tinggi, kristal kalsium oksalat paling
umum di temukan. Kalsium karbonat dan kalsium malat agak langka. Tidak semua tumbuhan
mengandung kristal kalsium oksalat, tapi bila dalam keadaan bebas dalam sel kalsium oksalat
ini dapat bersifat racun (banyak terdapat pada tanaman bayam ). Kristal yang terdapat pada
tumbuhan merupakan hasil akhir dari metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal kalsium
oksalat yang diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam
asam kuat.

Anda mungkin juga menyukai